PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
RONALDO PUTRA
NIM:1710204021
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
T.A 2019 M/1441 H
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Landasan Teori........................................................................................................5
B. Teori Yang Relevan.................................................................................................9
A. Jenis Penelitian........................................................................................................12
B. Tempat Danwaktu Penelitian...................................................................................12
C. Popu;Asi Dan Sampel..............................................................................................12
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................14
E. Teknik Reliabelitas Dan Validitas Instrumen..........................................................14
F. Teknik Analasis Data...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran sains bukan hanya sekedar menguasai sekumpulan
pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip atau teori saja. Belajar
akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang mereka
pelajari. Proses pembelajaran sains yang tepat diharapkan dapat
membentuk keterampilan maupun kemampuan berpikir dalam menemukan
pemecahan secara kritis dan dan rasional berdasarkan permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman
konsep yang dipelajari. Proses pembelajaran kelas diarahkan pada
kemampuan anak untuk menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk
mengingat konsep dan rumus tanpa dituntut untuk menghubungkannya
dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak bisa menarik
kesimpulan secara rasional.1
Sains dapat diartikan sebagai semua pengetahuan yang diperoleh
dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah verifikasi,deduksi,siklus
induksi dan pencarian terus menerus untuk memperbaiki teori yang pada
dasarnya di kemukakan secara tentatif. Jadi sains merupakan hasil
observasi/penelitian yang terkoordinasi,terstruktur dan sistematis terhadap
peristiwa alam yang dilakukan oleh seorang saintis ( ilmuwan).2
Cabang dari sains diantaranya itu adalah biologi, Biologi
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang dipelajari pada
tingkat pendidikan menengah atas. Mempelajari tentang seluruh aspek
kehidupan, Biologi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari. Selain menghafal materi, siswa juga dituntut untuk mampu
mengaitkan teori yang didapat dengan peristiwa sehari-hari. Berdasarkan
hasil analisis kebutuhan, 48 dari 95 siswa responden (50,5%) di kelas XII
1
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback”jurnal ilmiah pendidikan fisika
‘albiruni’doi:10.24042(april,2016),hl 63.
2
ibid
1
2
4
Boujema, “materi genetika”,(januari,2010),hal 1.
5
ibid
3
6
Rahmi Zulva,”hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil belajar dalam
pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback”jurnal ilmiah pendidikan fisika
‘albiruni’doi:10.24042(april,2016),hl 65.
7
Sania novita,”perbandingan analisis siswa melalui penerapan model kooperative
learning dengan guided discovery learning”, Proceeding Biology Education Conference (ISSN:
2528-5742), Vol 13(1) 2016: 359-367,(januari,2016),hal 359.
4
8
Rini nafsiati astuti,”peta konsep pembelajaran ipa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir rasional siswa sd/mi” peta konsep pembelajaran ipa madrasah,vol.II NO.1,
( desember,2009),hal 6.
5
6
9
Rini nafsiati astuti,”peta konsep pembelajaran ipa untuk meningkatkan keterampilan
berpikir rasional siswa sd/mi” peta konsep pembelajaran ipa madrasah,vol.II NO.1,
( desember,2009),hal 6.
7
11
M. Taufiq, Nurmaulia,” Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division Terhadap Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas Viii Smp
Negeri 1 Dewantara Pada Materi Pesawat Sederhana”, Jurnal Pendidikan Almuslim, Edisi Khusus,
No. 1 (Juni 2015) ,hal 2.
12
Prastika fanbera verada,” efektifitas model pembelajaran spics(student
centered,problem based, interest,confident,and satisfaction”,skripsi digital repository universitas
jember (2016),hal 19.
13
Sania devita dkk,” Perbandingan Kemampuan Analisis Siswa melalui Penerapan Model
Cooperative Learning dengan Guided Discovery Learning”, Proceeding Biology Education
Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13 ( januari, 2016),hal 259.
8
14
Kbbi,”pengertian analisis,(2008),hal 58.
15
Elya Nusantari,” Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di
Sekolah Menengah Atas”, Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 1,
(Maret 2013), Halaman 52-64.
9
16
Chumidach Roini,” Organisasi Konsep Genetika Pada Buku Biologi Sma Kelas Xii”,
Jurnal EduBio Tropika, Volume 1, Nomor 1, Oktober (2013), hlm. 1-6.
17
Azizah,”materi genetika”,pdf(2012),hal 1.
10
19
Sania devita dkk,” Perbandingan Kemampuan Analisis Siswa melalui Penerapan Model
Cooperative Learning dengan Guided Discovery Learning”, Proceeding Biology Education
Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13 ( januari, 2016),hal 259.
20
Elya Nusantari,” Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di Sekolah
Menengah Atas”, Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 1,
(Maret 2013), Halaman 52-64.
11
Dan materi yang relevan yang dilakukan oleh winarti dengan judul
profil kemampuan berpikir analasis dan evaluasi mahasiswa dalam
mengerjakan soal konsep kalor. Menganalisis merupakan proses yang
melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian
kecil .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian
korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variable. Dengan
teknik korelasi ini peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam
sebuah variabel dengan variasi lain.21
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan
penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan data penelitiannya berupa
angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Sedangkan
pendekatannya menggunakan penelitian korelasi, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel, yaitu hubungan
keterampilan berpikir rasional dengan menganalisis siswa kelas XII pada
pokok pembahasan genetika.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini
adalah dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan, dari bulan Januari
sampai bulan Maret.
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMP N 8 KOTA
SUNGAIPENUH
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono ,
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda
21
Suharsimi Arikunto, ManajemenPenelitian,(Jakarta: RinekaCipta, 1990), hlm. 326-329.
12
13
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.22 Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 8 KOTA SUNGAI PENUH .
Jumlah siswa dalam populasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Jumlah populasi sampel
No Kelas Jumlah siswa
1. IX A 34
2. IX B 25
3. IXC 29
4. IX D 24
Jumlah 112
2. Sampel
Menurut Sugiyono menyatakan Sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk
menentukan ukuran besarnya sampel, peneliti menggunakan rumus
dari Slovin yang dikutip Sevilla dalam Umar sebagai berikut:23
N
n= 1+ Ne
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
e = Taraf kesalahan atau nilai kritis
berdasarkan populasi yang berada pada kelas IX SMP 8 KOTA
SUNGAI PENUH sebanyak 112 orang maka sampel yang di teliti
adalah
112
n= 1+ 112(0,05) =87 orang
22
Sugiyono,” pengertian sampel”(2013), metodologi%20penelitian/metod/BAB
%20III.pdf,hal 50.
23
ibid
14
𝙭=skor item
𝙮= skor total angket
b. reliabelitas
Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah
pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran
dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat
ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi
terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa
kali pengukuran.25
Teknik yang di𝖎gunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen yaitu dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach26
Ʃσ i²
r ₁₁=¿]. [ 1− ]
σ ²t
Keterangan :
r₁₁ = reliabilitas instrumen atau koefisien alfa K
k = banyaknya bulir soal
Ʃσ i = jumlahvariansbulir
25
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS), (Bandung: Pustaka Setia, 2007), Hlm. 37.
26
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek…, hlm. 231
16
n
p=1−6 ∑ di ²
i=1
n(n ²−1)
Dimana:
d = Beda diantara pasangan jenjang (rank)
n = Jumlah pasangan jenjang (rank)
ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman
Kabupaten Jember”, Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.13 No.2, Hal.112-119, ( Mei-Agustus 2013),hal
116.
28
Ibid.
18
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi Zulva.(2016). hubungan antara berpikir rasional siswa sma dengan hasil
belajar dalam pembelajaran kooperatif menggunakan konstructive feedback.
jurnal ilmiah pendidikan fisika ‘albiruni’doi: 10.24042,hal 63.
Azizah.2012.”materi genetika”,pdf.hal 1.
Sugiyono.2013.”pengertiansampel”.metodologi%20penelitian/metod/BAB
%20III.pdf,hal 50.