PROPOSAL PENELITIAN
1910007771007
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................36
LAMPIRAN................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
menyatakan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang diatur dalam UU No. 20
manusia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan. Oleh karena itu,
yang harus di hafal siswa Hal ini telah membangun persepsi siswa terhadap
motivasi siswa dalam proses pembelajaran biologi, dimana siswa terlihat tidak
main saat belajar, siswa tidak fokus saat pembelajaran karena diperbolehkan
dapat peneliti amati dari observasi siswa ke dalam kelas di saat proses
Mungka kelas X pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, diketahui ada beberapa faktor
pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih berupa ceramah atau discovery
learning. Siswa masih terbiasa mendapatkan suatu konsep atau materi dari
guru dari pada menemukan sendiri, dengan menggunakan model discovery
dari guru, siswa tidak bersemangat saat pembelajaran berlangsung, hal ini
mata pelajaran biologi masih rendah, KKM yang diterapkan oleh sekolah untuk
pembelajaran biologi adalah 70. Hal ini dapat diliht pada tabel 1.1
Tabel 1.1. Jumlah Siswa dan PTS semester 1 Mata Pelajaran Biologi
kelas X SMA N 1 Kec. Mungka tahun ajaran 2022/2023
No Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata
1 X1 25 47,28
2 X2 22 52,62
Berdasarkan tabel 1.1 hasil belajar siswa masih terbilang rendah, karena
Minimum) yaitu 70. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut supaya tidak terjadi
lagi tahun berikutnya, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
Problem Posing.
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran berbasis masalah
yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka
dalam tim (Syarifudin et al., 2021). Jadi model pembelajaran Problem based
yang menekankan pada perumusan soal dan penyelesaian berdasarkan situasi yang
merumuskan, membentuk dan mengajukan pertanyaan atau soal dari situasi yang
disediakan, situasi dapat berupa gambar, cerita, atau informasi lain yang
disediakan, situasi dapat berupa gambar, cerita, atau informasi lain yang berkaitan
dengan materi pelajaran, dan selanjutnya siswa sendiri yang yang harus mendesain
cara penyelesaianya.
Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan penelitian dengan judul
Mungka “
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran
posing.
D. Asumsi Penelitian
E. Rumusan Masalah
G. Mamfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran Biologi
3. Manfaat praktis
mendalam.
H. Defenisi Operasional
1. Pengaruh
Nasional, arti pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
seseorang. Jadi, pengaruh dalam penelitian ini adalah melihat hasil belajar
Based Learning
2. Model pembelajaran
Jadi model pembelajaran yang dimaksud pada penelitian ini yaitu Model
5. Hasil belajar
Menurut (Ilmiyah & Sumbawati, 2021) Hasil belajar juga bisa diartikan
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Sari, 2017).
bentuk istilah-istilah latin, klasifikasi, anatomi, dan morfologi yang harus di hafal
siswa. Hal ini telah membangun persepsi siswa terhadap biologi, yaitu ilmu yang
kita bisa memahami dan mengetahui fungsi organ dalam tubuh serta struktur. Hal
ini akan membuat manusia untuk menjaga kesehatan dengan perilaku hidup yang
sehat pada tubuh. Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membahas
mengenai seluk beluk suatu aktivitas. Maka tidak heran pembelajaran biologi
2018) “model pembelajaran adalah kerangka kertangka dan arahan bagi guru
untuk mengajar”.
Jadi, model pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah
dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka mahir
tim (Syarifudin et al., 2021). Model Problem based learning pembelajaran adalah
masalah dari suatu peristiwa yang nyata, mengumpulkan informasi melalui strategi
secara alami.
b. Karakteristik Problem Based Learning
sebagai berikut :
diantaranya yaitu:
Problem Posing merupakan istilah dalam bahasa inggris berasal dari dua kata
yaitu “problem” yang artinya masalah atau soal, dan “posing” dari kata “to pose”
membuat siswa lebih bersikap kritis, kreatif dan aktif, serta bertanggung jawab
yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa untuk menjadi lebih baik (Aisyah et
al., 2019)
merumuskan, membentuk dan mengajukan pertanyaan atau soal dari situasi yang
disediakan, situasi dapat berupa gambar, cerita, atau informasi lain yang
disediakan, situasi dapat berupa gambar, cerita, atau informasi lain yang berkaitan
dengan materi pelajaran, dan selanjutnya siswa sendiri yang yang harus mendesain
cara penyelesaianya.
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Kelebihan dari model Problem Posing menurut (Harefa, 2020) adalah sebagai
berikut.
berikut :
et al., 2020) yang menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta
didik merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor
internal (kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan) maupun faktor eksternal
(keluarga, sekolah, dan masyarakat). Hasil belajar merupakan salah satu faktor
yang dapat menentukan proses belajar. Dengan kata lain, bagaimana seharusnya
siswa belajar, akan sangat ditentukan oleh apa hasil yang ingin diperoleh oleh
sekolah seperti umpan balik, model pembelajaran, motivasi diri, gaya belajar,
pembelajaran. Salah satu penentu hasil belajar peserta didik yang memuaskan
ialah model pembelajara n yang diterapkan dan telah di uji dalam proses belajar.
belajar. Sehingga, dijadikan kajian dalam penelitian ini (Yanuarti & Sobandi,
2016).
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif.
dilakukan dengan jalan membandingkan tes awal yang diperoleh oleh siswa
dengan hasil tes akhir yang diperoleh siswa setelah pembelajaran selesai. Apabila
hasil skor tes akhir lebih tinggi dari skor awal berarti proses pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan tes akhir dapat menunjukkan skor
yang nyata sebagai akibat pembelajaran yang terjadi karena perlakuan dan
F. Penelitian Relevan
Hasil Belajar Peserta Didik SMA pada Materi Usaha dan Energi” di SMA
PBL dapat meningkatkan hasil belajar kognitif. Hal ini dapat dilihat
%. dengan rata – rata 43,6 % . Rata –rata hasil belajar peserta didik
35,832.
G. Kerangka Konseptual
dengan model pembelajaran problem posing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Keterangan :
Hipotesis dari penelitian ini adalah “ terdapat perbedaan yang signifikan dari
(eksperimen semu), karena dalam penelitian ini tidak semua variable yang
B. Rancangan Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2015) jenis rancangan penelitian ini adalah posttest only
control group design. dimana pada penelitian ini digunakan dua kelas sampel,
Eksperimen 1 X Y
Eksperimen 2 X Y
Ket :
Y:posttest
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N I Kec. Mungka kelas X yang
terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X1 dan kelas X2. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 3.3. Jumlah Siswa dan PTS semester 1 Mata Pelajaran Biologi
kelas X SMA N I Kec. Mungka tahun ajaran 2022/2023
No Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata
1 X1 25 47,28
2 X2 22 52,62
2. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2019) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebagai nahan
menjadi eksperimen yang akan diberikan perlakuan berbeda. Pada penelitian ini,
peneliti mengambil kelas X 1 dengan jumlah siswa 25 orang untuk menjadi kelas
Learning dan kelas X 2 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang untuk menjadi
lebih jelas mengenai populasi dan sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Nilai
Kelas
No Kelas Populasi Rata- Sampel
penelitian
Rata
1 X1 25 47,28 25 Eksperimen 1
2 X2 22 52,62 22 Eksperimen 2
Jumlah 47 47
1. Variable
Variable adalah objek penetian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
b. Variabel terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa
2. Data
a. Jenis Data
kesimpulan dan membuat keputusan. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi
1) Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi yang diperoleh
2) Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data siswa yang menjadi
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023 dari
Bulan April sampai Bulan Mei . lokasi penelitian ini bertempat di SMA N I
Kec. Mungka.
2. Tahapan penelitian
Tahapan pada penelitian ini ada tiga bagian, yaitu tahap persiapan, tahap
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan
Pendahuluan Pendahuluan
pembelajaran pembelajaran
Guru memberi
permasalahan pada
pertemuan ini.
Inti Inti
didik siswa.
mengkomunikasikan penguatan.
Menjelaskan kesimpulan
pembelajaran yang sedang
berlangsung mengenai
Penutup Penutup
membuat membuat
rangkuman/simpulan rangkuman/simpulan
pelajaran pelajaran
dilaksanakan. dilaksanakan.
selanjutnya selanjutnya
Guru menutup pelajaran Guru menutup pelajaran
salam. salam.
c. Tahap penyelesaian
1) Melaksanakan tes akhir untuk melihat hasil belajar pada kelas eksperimen
2) Mengelola data dari kelas sampel dan kelas control dari hasil penelitian.
3) Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai dengan teknik analisis
F. Instrument Penelitian
Sebelum tes diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian maka
soal tes tersebut harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. . Uji coba instrument
dilakukan pada siswa kelas XI, dari hasil uji coba instrument akan dianalisis
diantaranya:
1. Validitas tes
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas logis yang terdiri
dari validitas isi dan validitas konstruk. Merurut (Sugiono, 2019:175) sebuah tes
dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, hal ini dapat dilihat
melalui kisi-kisi.
2. Indeks kesukaran (P)
Indeks kesukaran digunakan untuk melihat apakah soal tersebut soal yang
mudah, sedang atau sukar. Untuk menghitung indeks kesukaran soal digunakan
B
P=
JS
Keterangan:
P : indeks kesukaran
1 0,01-0,30 Sukar
2 0,31-0,70 Sedang
3 0,71-1,00 Mudah
3. Daya Pembeda
daya pembeda dapat digunakan dengan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto
Keterangan :
D:Indeks Diskriminasi
Dengan kriteria:
D : 0,00-0,20 : jelek
D : 0,21-0,40 : cukup
D : 0,41-0,70 : baik
4. Reliabilitas Tes
Untuk melihat tingkat taraf kepercayaan dari suatu tes apakah tes tersebut
Reliabilitas tes ini menunjukan apakah suatu tes cukup baik untuk dipergunakan
sebagai alat pengumpulan data yang dapat dipercaya kebenarannya atau tidak.
Penentuan indeks reliabilitas tes menggunakan metode belah dua (Spearman-
2 ( r ½ ½)
r11 =
( 1+ r ½½ )
Keterangan:
r11:kooefisien reliabilitas
Dengan kriteria:
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
atau tidak. (Supardi, 2013) mengatakan bahwa rumus yang digunakan adalah
Keterangan
x̄:Skor rata-rata
S: Simpangan baku
e. Mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak disebut (L0)
kritis untuk uji Liliefors pada taraf nyata α= 0,05. Jika L 0 < dati Ltabel
2. Uji Homogenitas
Fhitung adalah :
varians besar
F=
varians kecil
Keterangan
3. Uji Hipotesis
Untuk uji hipotesis digunakan uji t, jika data berdistribusi normal dan
x̄ ₁−x̄ ₂
t= 1 1
s√ ₊
n₁ n ₂
Keterangan :
H0 : μ 0 = 0
H1 : μ 1 ≠ 0
> ttabel dan hipotesisi ditolak jika thitung< ttabel. Harga ttabel diperoleh
Keterangan :
Buku
Fitriani, Harahap, D. R., & Safitri, I. (2022). Analisis Hambatan Proses Pembelajaran
Biologi Secara Daring Selama Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri. Jurnal
Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Dan Biologi, 5(1), 81–89.
Ilmiyah, N. H., & Sumbawati, M. S. (2021). Pengaruh Media Kahoot dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal of Information Engineering and
Educational Technology, 3(1), 46–50. https://doi.org/10.26740/jieet.v3n1.p46-
50
Sari, R. T. (2017). Uji Validitas Modul Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem
Reproduksi Manusia Melalui Pendekatan Konstruktivisme Untuk Kelas Ix Smp.
Scientiae Educatia, 6(1), 22. https://doi.org/10.24235/sc.educatia.v6i1.1296
Savriliana, V., Sundari, K., & Budianti, Y. (2020). Media Dakota (Dakon
Matematika) Sebagai Solusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4).
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.517
Sueni, N. M. (2019). Metode, Model dan Bentuk Model Pembelajaran. Wacana
Saraswati, 19(2), 1–16.
Syarifudin, A., Dhewy, R. C., & Agustina, E. N. S. (2021). Pengaruh Model Brain
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa. JEDMA Jurnal Edukasi
Matematika, 1(2), 1–7. https://doi.org/10.51836/jedma.v1i2.155