PROPOSAL TESIS
Oleh:
Cindra Suryaputri Anggareni
02041022002
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
PASCASARJANA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2023
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ............................................................ 5
C. Rumusan Masalah................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 6
F. Kerangka Teoritik .................................................................................. 6
A. Modul Ajar ...................................................................................... 6
a) Pengertian Modul Ajar ................................................................ 6
b) Tujuan Modul Ajar ..................................................................... 8
c) Manfaat Modul Ajar ................................................................... 9
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila .......................................... 11
a) Pengertian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila .................... 11
b) Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ......................... 13
c) Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ....................... 14
d) Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila .............. 15
C. Gaya Hidup Berkelanjutan ................................................................ 17
a) Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan ......................................... 17
b) Tujuan Gaya Hidup Berkelanjutan ............................................... 19
c) Manfaat Gaya Hidup Berkelanjutan ............................................. 19
D. Life Skill .......................................................................................... 20
a) Pengertian Life Skill ................................................................... 20
b) Tujuan Life Skill ........................................................................ 22
c) Manfaat Life Skill ...................................................................... 23
d) Macam-macam Life Skill ............................................................ 24
E. IPA .................................................................................................. 24
F. IPA Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Untuk Meningkatkan Life Skill 26
G. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 27
H. Metode Penelitian................................................................................... 35
a) Desain Penelitian ............................................................................. 35
b) Subjek Pengumpulan Data ................................................................ 45
c) Sumber Data ................................................................................... 45
d) Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 46
e) Teknik Analisis Data ........................................................................ 47
I. Sistematika Penelitian ............................................................................ 52
J. Rencana Outline Penelitian ..................................................................... 52
K. Daftar Pustaka ........................................................................................ 54
A. Latar Belakang
Gaya hidup berkelanjutan merupakan salah satu tema startegs
diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
dalam kurikulum merdeka. Tema ini enting untuk diajarkan kepaa siswa
3
1
Siti Zulhaida. 2023. Pengembangan E-Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam Implementsi Kurikuum Merdka di SDN Pengasingan 1.
2
Fitri Dwi Utami. 2023. Project Based Learning dalam Meningkatkan Kreativitas
Siswa Pada Sekolah Penggerak SMP Al Azhar Syifa Budi Cibinong-Bogor.
4
b. Batasan Masalah
1. Penelitian dilakuka dikleas 1 karena sebagai pengenalan awal kepada
anak sekolah dasar mengenai peduli lingkungan dan pengelolahan
sampah menjadi barang yang dapat digunakan.
2. Fokus pada pengembangan modul ajar projek penguatan profil pelajar
Pancasila bertema gaya hidup berkelanjutan pada Pelajaran ilmu
pengetahuan alam.
3. Modul ajar projek penguatan profil pelajar Pancasila plajaran ilmu
pengetahuan alam pada kelas 1 adalah pembuatan kerajinan dan
pengelompokkan sampah.
4. Pengembangan modul ajar projek penguatan profil pelajar Pancasila
focus pada meningkatkan life skill kelas 1.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisis Pengembangan Modul Ajar Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Fase A untuk
meningkatkan Life Skill Siswa MI Al Hidayah Surabaya?
2. Bagaimana Design Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Fase A untuk meningkatkan Life Skill
Siswa MI Al Hidayah Surabaya?
3. Bagaimana Development Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Fase A untuk meningkatkan
Life Skill Siswa MI Al Hidayah Surabaya?
4. Bagaimana Implementasi Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Fase A untuk meningkatkan
Life Skill Siswa MI Al Hidayah Surabaya?
5. Bagaimana Evaluasi Pengembangan Modul Ajar Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Fase A untuk
meningkatkan Life Skill Siswa MI Al Hidayah Surabaya?
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeskrispsikan analisis pengembangan modul ajar projek penguatan
profil pelajar Pancasila tema gaya hidup berkelanjutan Fase A untuk
meningkatkan life skill siswa MI Al Hidayah Surabaya.
2. Membuat pola modul ajar projek penguatan profil pelajar Pancasila tema
gaya hidup berkelanjutan Fase A untuk meningkatkan life skill siswa MI
Al Hidayah Surabaya.
3. Mengembangkan modul ajar projek penguatan profil pelajar Pancasila
tema gaya hidup berkelanjutan Fase A untuk meningkatkan life skill siswa
MI Al Hidayah Surabaya.
8
E. Kegunaan Penelitian
1. Penelitian ini sebagai hasil peneltiian diharapkan dapat menambahkan
bahan kajian, khususnya dalam pengembangan modul ajar projek
penguatan profil pelajar pancasila fase A berbasis kerajinan untuk
meningkatkan life skill pada siswa kelas 1 MI Al Hidayah Surabaya.
2. Penelitian ini mengungkapkan berbagai dampak modul ajar projek
penguatan profil pelajar pancasila fase A berbasis kerajinan untuk
meningkatkan life skill pada siswa kelas 1 MI Al Hidayah Surabaya.
3. Penelitian ini berharap memberi wawasan kepada pendidik dan pembaca
mengenai pengembangan modul ajar projek penguatan profil pelajar
pancasila fase A berbasis kerajinan dan pengelompokkan sampah untuk
meningkatkan life skill pada siswa siswa kelas 1 MI Al Hidayah Surabaya.
F. Kerangka Teoritik
A. Modul Ajar
a. Komponen Modul Ajar
Komponen modul ajar memiliki maksud sebagai elemen-elemen
penting yang membentuk struktur dan konten dari suatu materi
pembelajaran. Maksud dari setiap komponen tersebut adalah untuk
memfasilitasi pemahaman dan pengajaran yang efektif kepada peserta
didik. Dengan adanya komponen-komponen ini, modul ajar dapat
dirancang dengan lebih terstruktur, sistematis, dan mudah diikuti oleh
para pembelajar. Selain itu, komponen-komponen ini juga dapat
membantu memastikan bahwa semua aspek yang relevan dalam materi
pembelajaran dapat disampaikan dengan jelas dan komprehensif kepada
peserta didik.3
Menurut Kemendikbud komponen modul ajar bagi pendidik
sebagai alat bantu yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan pribadi pendidik dalam memnggunakan modul ajar.
Modul ajar dilengkapi dengam komponen yang menjadi dasar proses
penyusunan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai
dengan mata Pelajaran dan kebutuhan. Komponen modul ajar menurut
Kemendikbud;
1. Informasi Umum
3
Agustina, Fitri, et.al. Pengembangan Modul Berorientasi Pedict, Observe, Explain
(POE) Pada Materi VirusTerhadap Kognitif Siswa . Juli-Desember 2019. 2(2):
hal.187-192.
9
4
Kemendikbud. (2022). Konsep dan Komponen Modul Ajar.
5
Amiruddin, M.Pd. Perencanaan Pembelajaran. Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI). Medan. 2019.
10
6
Adi Ari Supriyo. Pengembangan Modul Dasar Sistem Hidrolik Di SMK Negeri 3
Yogyakarta. Jurnal Skripsi UNY (2019).
7
Arum Sri Wahyuni. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Dan Kemandirian Belajar Mahasiswa . Jurnal Pendidikan
Informatika Dan Sains 4. 2015.
8
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
11
9
Suherman, Endang. 2017. Pengembangan Modul Berbasis Masalah. Bandung.
PT:Ramaja Rosdakrya.
10
Sutrisno, M.Pd. 2020. Penngkatan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Modul Ajar.
12
11
Supardi, M.Pd. 2022. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran dengan
Menggunakan Modul Ajar.
12
Kemendikbudristek (2022). Buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Hal 8
13
Kemdikbud. (2020). Buku panduan merdeka belajar – kampus merdeka. Direktorat
jenderal pendidikan tinggi kementerian pendidikan dan kebudayaan.
14
14
Kemendikbud Ristek. (2021). Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–108.
15
Media, Y. (2021). Penguatan Profil Pelajar Pancasila Program Sekolah Penggerak.
16
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J. W. (2021). Pengamalan Nilai-Nilai
Pancasila Bagi Generasi Milenial. JiSoP, 1(2), 10-13.
15
17
‘Inayah, Novita Nur, Integrasi Dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Menghadapi Era 4.0 di SMK Negeri
Tambakboyo, Journal of Education and Learning Sciences, Vol. 01 No.01, Oktober,
2021.
18
Aditomo,Anindito. (2022). Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila" (Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia).
Jakarta: Kemendikbud.
16
b. Untuk pendidik
1. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik
mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan
Profil Pelajar Pancasila.
2. Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan
akhir yang jelas.
19
Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2022. Nomor 009/H/KR/2022
tentang Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar 105 Pancasila pada
Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
20
Ulandari, S., & Rapita, D. D. (2023). Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Sebagai Upaya Menguatkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Moral
Kemasyarakatan, 8(2), 116-132.
21
Dyah M, dkk. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila . Jakarta Pusat. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2021.
17
22
Pratiwi, E. Y. R., Asmarani, R., Sundana, L., Rochmania, D. D., Susilo, C. Z., &
Dwinata, A. (2023). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar terhadap
Pemahaman P5 bagi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 7(2), 1313-1322.
18
23
Septiani, A. (2022). Implementasi kurikulum merdeka ditinjau dari pembelajaran
matematika dan pelaksanaan P5 (studi di SMA Negeri 12 Kabupaten
Tangerang). AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 13(3),
421-435.
19
24
Wijayanti, P. S., Jamilah, F., Herawati, T. R., & Kusumaningrum, R. N. (2022).
Penguatan Penyusunan Modul Projek Profil Pelajar Pancasila Pada Sekolah
Penggerak Jenjang SMA. Abdimas Nusantara: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(2), 43-49.
25
Maulida, U. (2023). Gaya Hidup Berkelanjutan Melalui Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam, 6(1), 14-
21
20
26
Amrul Zainal Abidin. 2022. Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan.
21
27
Komala, C., Nurjannah, N., & Juanda, J. (2023). Implementasi Profil Pelajar
Pancasila Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan Kelas X Sman 2 Sumbawa Besar. Jurnal
Literasi Dan Pembelajaran Indonesia, 3(1), 42-49.
22
28
Rochmad, R. 2012. Desain model pengembangan perangkat pembelajaran
matematika. Kreano. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 3(1), 59-72.
23
D. Life Skill
a. Pengertian Life Skill
Life skill siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
untuk belajar secara efektif dan efisien. Life skill siswa mencakup
berbagai aspek, seperti keterampilan akademik, keterampilan
sosial, keterampilan penyelesaian masalah, keterampilan analitis,
keterampilan kreativitas, dan keterampilan memecahkan masalah.
Keterampilan akademik adalah kemampuan siswa untuk
memahami materi pelajaran di kelas dan menerapkannya dalam
tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik. Keterampilan sosial
mencakup kemampuan siswa untuk bekerja sama dan berinteraksi
dengan teman sekelas dan pendidik. Keterampilan penyelesaian
masalah adalah kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah
dengan cara mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, dan
menemukan solusi yang tepat.29
Keterampilan analitis berhubungan dengan kemampuan
siswa untuk menganalisis informasi secara kritis, melakukan
penelitian, dan mengevaluasi data dengan cermat. Keterampilan
kreativitas adalah kemampuan siswa dalam mengembangkan ide-
ide baru, menghasilkan karya inovatif, dan memecahkan masalah
dengan cara yang unik dan asli. Keterampilan memecahkan masalah
mencakup kemampuan siswa untuk menghadapi tantangan,
menemukan solusi yang tepat, dan mengambil keputusan yang
tepat dalam situasi yang kompleks. Dengan memiliki semua
kecakapan belajar ini, siswa dapat menjadi pembelajar yang sukses
dan siap untuk masa depan mereka.
Life skill siswa secara luas merujuk pada kemampuan yang
dimiliki oleh siswa dalam menguasai berbagai macam
keterampilan, pengetahuan, dan sikap selama proses belajar.
Kecakapan ini mencakup aspek fisik, mental, emosional, dan sosial.
Secara fisik, kemampuan belajar siswa meliputi keterampilan
motorik seperti menulis, membaca, dan berbicara dengan lancar dan
jelas. Selain itu, kemampuan fisik juga mencakup keterampilan
dalam menggunakan peralatan seperti komputer, mesin, dan alat
musik.
Aspek mental dalam life skill siswa mencakup kemampuan
siswa untuk berpikir dan bersikap kritis, kreatif, dan inovatif dalam
memahami dan menyelesaikan tugas-tugas terkait pelajaran.
Kemampuan ini juga mencakup kemampuan memecahkan masalah
29
Duta Masaco.Modul Peningkatan Life Skill untuk Membentuk Duta Remaja Sadar
Reproduksi yang Sehat dan Sadar COVID-19. Penerbit NEM. 2022.
24
30
Muzaini, M. C., Rahayu, R., Rizky, V. B., Najib, M., Supriadi, M., & Prastowo, A.
(2023). Organisasi Integrated Curriculum Dalam Implementasi Pembelajaran
Berbasis Life Skill Di Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogy, 10(2), 598-612.)
31
Nafaridah, T., Maulidia, L., Ratumbuysang, M. F. N. G., & Kesumasari, E. M.
(2023). Analisis Kegiatan P5 sebagai Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi pada
Kurikulum Merdeka Era Digital di SMA Negeri 2 Banjarmasin: The Analysis of P5
Activities as the Application of Modul Peningkatan Life Skill untuk Membentuk
Duta Remaja Sadar Reproduksi yang Sehat dan Sadar COVID-19. Penerbit NEM.
25
32
Wati, D. R. (2016). Analisis Aspek-Aspek Life Skill Yang Muncul Pada
Pembelajaran Biologi Peserta Didik Kelas XI IPA 1 di SMA Al-Azhar 3 Bandar
Lampung. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Raden Intan Lampung.
26
E. IPA
Ilmu pengetahuan alam yang sering disebut juga dengan
istilah pendidikan sains,disingkat menjadi IPA. IPA merupakan
salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran
IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh
sebagian besar peserta didik,mulai dari jenjang sekolah dasar
sampai sekolah menengah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses
pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada
kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa
hanya untuk meengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk
menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA, yang
memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran sains di
sekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara
33
Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education), Bandung: Alfabeta,
2004.
34
Alfiah, Lilik. (2010) . Pelatihan Life Skill Menjahit Dalam Upaya Meningkatkan
Kemandirian Peserta Didik Kesetaraan Paket C Di PKBM Al-Hikmah Sukodono
Sidoarjo. Skripsi FIP UNESA. UNESA Surabaya.
27
35
Anjarsari, P. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (Implementasi
Kurikulum 2013. Yogyakarta: FMIPA
29
G. Penelitian Terdahulu
1. Implementasi Projek penguatan profil pelajar pancasila di Sekolah
Dasar Swasta Islam Ulul Albab Jember Tahun 2022/2023
Penelitian ini dilakukan oleh Lutvi Ayu Wulandari,
membahas penerapan P5 pada siswa sekolah dasar mengenai bentuk
perencanaan P5 pada siswa sekolah dasar di jember yang
terfokuskan pada pelaksanaan P5 di SD Islam Ulul Albab Jember,
proses evaluasi P5 pada siswa SD Islam Ulul Albab Jember. Tujuan
pada penelitian ini mendeskripsikan perencanaan P5,
mendeskripsikan penerapan P5 pada siswa SD Islam Ulul Albab
Jember, dan mendeskrisikan evaluasi P5 SD Islam Ulul Albab
Jember. Penelitian ini menggunakann metode kulitatif deskriptif
dibantu dari hasil wawancara, obsrvasi, dan dokumentasi. Teknik
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode interaktif
Miles, Huberman dan Saldana dengan langkah-langkah: 1)
Kondensasi data, 2) Penyajian data, 3) Penarikan Kesimpulan.
Metode keabsahan data menggunakan triangulasi Sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian ini tertuju pertama, perencanaan
P5 di SD Islam Ulul Albab Jember dengan membentuk tim
fasilitator, mengidentifikasi tingkat persiapan pendidik dalam
memnetukan tema dan waktu dan menyusun modul ajar. Kedua,
pelaksanaan P5 yang menghasilkan persiapan sumberbelajar,
membentuk kelompok, pengenalan projek, menggali permasalahan
pada lingkungan. Ketiga, evaluasi P5 yaitu mengevaluasi selama
pelaksanaan projek.36
36
Lutvi Ayu Wulandari. Implementasi Projek penguatan profil pelajar pancasila di
Sekolah Dasar Swasta Islam Ulul Albab Jember. 2022.
30
37
Desi Sapitri. Implementasi Projek penguatan profil pelajar pancasila Dalam
Kurikulum Merdeka Di SDIT Fitrah Insani Kedamaian Bandar Lampung. 2023.
31
38
Puri Paramitha Aisyah Salbila. Implemeentasi Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Dalam Membentuk Karakter Budaya Pada Siswa Kelas 4 MINU Tretee
Putera Gresik. 2023.
32
39
Noor Aditia Muhammad. Model Pendidikan Islam Rahmatan lil Alamain; Studi
Kasus Pondok Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan. 2023.
40
Nadhia Nur Fauzia, dkk. Analisis Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dan Profil Pelajar Rahmatan lil Aalamin Pada KMA No.347 Tahun 2022. 2023.
33
41
Mohammad Alfan. Imlemntasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamain Dalam Membentuk Sikap Moderasi Beragama Pada
Sisa Kelas X di MAN 1 Mojokerto. 2023.
34
42
Adilla Sri Rahayu. Pengembanagan Model Ajar Untuk Meningkatkan Personal
safety Skills Pada Siswa Fse A. 2023.
43
Rasyid. Pengembangan Modul Ajar Berbasis Proyek Kurikulum Merdeka Belajar
pada Mata Pelajaran IPA Sosial Terintergrasi Kearifan Lokal Batik Bondowoso di
SMKN 1 Bodowoso. 2023.
35
44
Farisa Laili Purnama. Pengembanagan Modul Berbasis Model Pembelajaran
Problem Solving Pada Tema 6 Subtema Tubuh Manusia Kelas V SD/MI. 2018.
45
Sintia Hikmah Nirmala. Pengembanagan Bahan Ajar Modul Matematika
Menggunakan Pendeketan Pembelajaran Saintifik Berintergrasi Nilai-nilai
Kebngsaan Kelas VIII SMP. 2020.
36
H. Metode Penelitian
a. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghasilkan dan mengembangkan suatu
produk serta mengukur keefektifan menggunakan model pengembangan
desain dari ADDIE. ADDIE merupakan sebuah akronim dari Analysis
(Menganalisis), Design (Mercancang), Development (Mengembangkan),
Implementation (Menerapkan), Evaluation (Mengevaluasi). Model
pengembangan ini memiliki lima tahapan yang sederhana dan sistematik.
Sehingga model ini menjadi mudah dipahami alur pelaksanannya serta
penerapan tahapannyaharuslah dilaksanakan secara runtut,46 , tidak boleh
dilaksanakan secara acak. Di bawah ini merupakan alur sistematik dari
pelaksanaan dari model pengembangan tersebut.47
1. Analysis (Menganalisis)
Tujuan dari kegiatan analisis ini adalah untuk menentukan
proses pengembangan dijalankan. Kegiatan analisis ini akan
berbentuk kegiatan observasi. Yang berfungsi untuk
mendeskripsikan permasalahan yang terjadi, untuk mengetahui
kondisi peserta didik, untuk menentukan bahan pembelajaran yang
sesuai serta untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan
yang dimiliki siswa pada mata pelajaran tersebut.
A. Analysis
Tahapan analisis dilakukan untuk menganalisis
perkembangan penggunaan modul ajat projek penguatan profil
pelajar pancasila dalam meningkatkan life skill siswa kelas 1
dalam projek kerajinan dan pengelompokan sampah organic
dan non-organic. Tahapan ini diawali dengan wawancara pada
guru yang mengajarkan pembelajaran dikelas, kepala sekolah,
dan beberapa pihakterkait. Dalam pelaksanaan observasi dan
wawancara diperoleh permasalahan bahwa pendidik masih
belum sepenuhnya menggunakan modul ajar projek penguatan
profil pelajar pancasila sebagai alat bantu pembelajaran. Hal
ini dibuktikan dengan tercapainya indikator-indikator life
skill pada siswa kelas 1 kemampuan belajar siswa, kemampuan
berpikir kritis siwa, kemampuan berkomunikasi, dan
kemampuan kerja sama. Siswa kelas 1 belum mencapai
indikator life skill, sehingga hasil belajar siswa berada jauh
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Pada tahap ini terdapat
46
Aldoobie,N. 2015. ADDIE Model.American International Journal of
Contemporary Research Vol. 5.
47
Rochmad, R. (2012). Desain model pengembangan perangkat pembelajaran
matematika. Kreano. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 3(1), 59-72.
38
2. Design (Merancang)
d) Pembeljaran aktif.
D. Kegiatan pembelajaran aktif untuk P5
pengelompokkan sampah
a) Mengenal jenis sampah organic dan non-organik.
b) Mendiskusikan manfaat dan kegnaan samah rganik
dan sampah non-organk.
c) Mengelompokkan sampah organic dan non-
organik.
d) Mengelolah sampah organic menjadi kerajinan.
e) Mengelolah sampah non-organik menjadi pupuk.
f) Menunjukkan hasil pembelajaran.
g) Penddik mengevaluasi.
8. Menentukan Indikator Life Skill
Indikator life skill digunakan sebagai pedoman pembuatan
instrument tes life skill untuk siswa. Peneliti mengukur
kemampuan life skill siswa menggunakan tes dari
pembuatan kerajinan dan pengelompokan sampah organic
dan non-organic. Berikut indikator life skill siswa sebagai
berikut:
1. Kemampuan belajar.
2. Kemampuan Kerja sama.
3. Kemampuan berpikir kritis.
4. Kemampuan Komunikasi.
Adapu indicator life skill pada mata Pelajaran IPA, yakni:
1. Kecakapan personal (mengenal diridan berpikir
rasional).
2. Kecakapan Sosial (komunikasi dan Kerjasama).
3. Kecakapan intelektual (pemecahan masalah).
4. Kecakapan Vokasional (menghasilkan karya).
a. Uji coba kepraktisan projek kerajinan dan Pengelompokan
sampah organic dan non-organic
Uji coba kepraktisan proyek berbasis kerajinan
dan pengelompokan sampah organic dan non-organici
lakukan untukmengetahui tingkat kepraktisan media.
Tingkat kepraktisan media pembelajaran di nilai dari
43
3. Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan ini berisi kegiatan penerapan dari
rancangan produk. Dalam tahapan ini ditentuka kerangka
konseptual bagaimana penerapam Modul ajar baru yang memiliki
kesesuaian dengan pemaparan materi pembelajaran. Tahapan ini
adalah pembentukan realisasi proyek pelajar Pancasila berbasis
kerajinan dan pengelompokan sampah organic dan non-organic
yang dikembangkan. Dalam tahapan ini peneliti memvalidasi media
pembelajaran yang dikembangkan pada validator-validator ahli
dalam bidangnya. Tahapan ini diawali dengan adanya revisi produk
akhir dilakukan sebagai tanggapan atas masukan dan saran dari ahli
desain media, validator ahli materi, dan validator ahli proyek
44
4. Implementasi (Penerapan)
Tahap ini adalah tahapan untuk menguji coba proyek
berbasis kerajinan dan pengelompokan sampah organic dan non-
organic seperti media yang dikembangkan pada para siswa. Akan
tetapi, uji coba dilakukan tidak hanya sekali melainkan dilakukan
berkali-kali hingga media dinyatakan layak untuk digunakan.
Tapah ini terdiri dari:
b. Tahap uji coba kelompok kecil: Kelompok kecil diambil
berdasarakan sampling yang dilakukan oleh peneliti.
c. Revisi tahap II: Berbeda dengan revisi tahap I, revisi tahap II
berdasarkan hasil uji percobaan dari kelompok kecil. Setelah
melakukan tahap revisi, selanjutnya dilakukan tahap terakhir.
d. Uji coba: Pengembangan modul ajar projek penguatan profil
pelajar pancasila berbasis kerajinan dan pengelompokan
sampah organic dan non-organicalam penelitian ini, akan
diuji coba tingkat kevalidan, kelayakan, dan keefektifannya.
Desain uji coba produk dalam penelitian ini munggunakan
model two group pre-test post-test design. Desain uji coba
produk dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Keterangan:
X1 : Pembelajaran menggunakan modul ajar
projek penguatan profil pelajar pancasila.
X2 : Pembelajaran secara klasikal.
Y1 : Aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Y2 : Hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
O1 : Pre-test yang diberikan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum proyek pelajar Pancasila.
O2 : Post-test yang diberikan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah proyek pelajar Pancasila.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah proses memberikan penilaian
terhadap sebuahkegiatan pembelajaran. Evaluasi disini bertujuan
untuk memberi penilaian pada Modul ajar yang dikembangkan
setelah adanya penerapan pada siswa dengan mengadakan
pengamatan pada dampay yang diberikan terhadap proses
pembelajaran. Evaluasi disini juga berfungsi untuk mengukur
keberhasilan tujuan dari pengembangan Modul ajar. evaluasi juga
dipergunakan untuk mengukur apa saja hal yang telah dicapai oleh
sasaran dan mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan
hal yang melatarbelakangi siswa berhasil mendapatkan hasil yang
baik.
46
Tabel 3
Rangkuman Aktivitas Model ADDIE
Tahap Pengembangan Aktivitas
Analysis • Mengamati masalah yang terjadi di
lapangan
• Mengidentifikasi kondisi siswa
• Mengidentifikasi isi
materi
pembelajaran
• Menentukan produk yang
akandikembangkan
Design • Merancang perangkat
pengembangandari
produk secara detail dan rinci
Development • Melakukan pengoreksian
terhadap produk yang dikembangkan
• Membuat angket validasi produk
• Memvalidasikan produk
yangdikembangkan
• Memperbaiki produk berdasarkan
hasilvalidasi
Implementation • Uji coba produk
• Observasi aktifitas guru dan siswa
• Melakukan penilaian kepada siswa
terkait modul ajar projek penguatan
profil pelajar pancasila berbentuk
kerajinan dan pengelompokan
sampah organic dan non-organic dan
pengelompokkan sampah.
Evaluation • Mengamati dampak pembelajaran
seelah adanya penerapan produk
yang dikembangkan
• Mengukur keberhasilan tujuan dari
pengembangan produk
47
48
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
48
dari setiap pengembangan Modul ajar dari awal hingga tahap akhir
penelitian. Sehingga produk yang telah dikembangkan bisa
mencapai tingkat validitas yang baik. praktisserta efektif.49
2. Analisis Validitas
Produk yang dikembangkan perlu dilakukan uji validitas
dalam proses pengembangannya. Oleh karena itu perlu adanya
validasi yang dilakukan oleh validator yang terdiri dari ahli materi
dan ahli Modul ajar. Untuk memberi penilaian maka skala yang
digunakan adalah sebagai berikut:50
Tabel 4. Skala Penilaian
5 4 3 2 1
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Tidak
Baik Baik Baik
Untuk menganalisis respon dari validator, maka digunakan rumus
berupa:
Presentase Kualifikasi Kriteria Kelayakan
82% - 100% Sangat Valid Layak Digunakan
Layak Digunakan dengan
63% - 81% Valid
Sedikit Revisi
44% - 62% Kurang Valid Kurang Layak Digunakan
25% - 43% Tidak Valid Tidak Layak Digunakan
Predikat yang diberikan dari hasil analisis validator adalah sebagai
berikut:
Tabel 5 . Kriteria Penilaian Validasi
Prosentase (%) Kualifikasi Kriteria Kelayakan
76 – 100 Valid Layak digunakan
51 – 75 Cukup Valid Layak digunakan dengansedikit
revisi
26 – 50 Kurang Valid Kurang layak digunakan
≤ 26 Tidak Valid Tidak Dapat Digunakan
3. Uji Prasyarat
Sebelum melaksanakan analisis, terdapat uji prasyarat yang
perlu dilaksanakan. Uji prasyarat yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi51
49
Bungin. M Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana
50
Janna, N. M., & HERIANTO, H. 2021. Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas
Dengan Menggunakan SPSS.
51
Hafizah, E. 2014. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
51
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel
yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov
smirnov yang menyatakan jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka
data dinyatakan berdistribusi normal. Maka dasar pengambilan
keputusan pada uji normalitas data dalam penelitian ini adalah:
(1) Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa
tidak berdistribusi normal.
(2) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi-
variansi dari sejumlah populasi penelitian sama atau tidak. Uji
homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Anova yang
menyatakan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
menunjukkan bahwa data yang diuji keduanya bersifat homogen.
Pada Uji Normalitas dan Uji Uji Homogenitas peneliti
menggunakan aplikasi s p s s 2 6 .
4 . Analisis Efektifitas
Pengembangan modul ajar projek penguatan profil pelajar
pancasila dalam meningkatkan daya kreativitas dan berpikir kritis
SKI siswa pada penelitian ini akan menggunakan dua jenis teknik
analisis. Yaitu teknik analisis Paired-samples T-test dan
Independent Samples T-test.
a . Teknik Analisis Paired-samples T-test
Teknik analisis ini digunakan untuk menentukan rata-rata
dua variabel dalam satu grup sampel tunggal. Dalam penelitian ini
nantinya akan berfungsi untuk menentukan efektifitas pada
kelompokeksperimen dari sebelum dan sesudah adanya penerapan
pengembangan modul ajar projek penguatan profil pelajar Pancasila
sebagai Modul ajar untuk meningkatkan life skill.
52
5. Interpretasi Data
53
I. Sitematika Pembahasan
BAB I. pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, sistematika Penelitian.
BAB II. tinjuan pustaka dan kerangka teori, Memuat uraian tentang
tinjauan pu staka terdahulu dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema
skripsi.
BAB III. metode penelitian, Memuat secara rinci metode penelitian
penelitian yang digunakan peneliti beserta justifikasi/alasannya, jenis penelitian,
desain, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep
dan variable, serta analisis data yang digunakan.
BAB IV. hasil dan pembahasan, Berisi: (1) Hasil Penelitian, klasifikasi
bahasan disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian, dan rumusan masalah
atau fokus penelitiannya, (2) Pembahasan, Sub bahasan (1) dan (2) dapat
digabung menjadi satu kesatuan, atau dipisah menjadi sub bahasan tersendiri.
BAB V. penutup, Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau
rekomendasi.Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan
penelitian yang ada hubungannya dengan maslah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
‘Inayah, Novita Nur, Integrasi Dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Menghadapi Era 4.0 di SMK Negeri Tambakboyo,
Journal of Education and Learning Sciences, Vol. 01 No.01, Oktober, 2021.
Adi Ari Supriyo. Pengembangan Modul Dasar Sistem Hidrolik Di SMK Negeri 3
Yogyakarta. Jurnal Skripsi UNY (2019).
Adilla Sri Rahayu. Pengembanagan Model Ajar Untuk Meningkatkan Personal safety
Skills Pada Siswa Fse A. 2023.
Aditomo,Anindito. (2022). Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila" Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia). Jakarta: Kemendikbud.
Agustina, Fitri, et.al. Pengembangan Modul Berorientasi Pedict, Observe, Explain
(POE) Pada Materi VirusTerhadap Kognitif Siswa . Juli-Desember 2019. 2(2):
hal.187-192.
Aldoobie,N. 2015. ADDIE Model.American International Journal of Contemporary
Research Vol. 5.
Alfiah, Lilik. (2010). Pelatihan Life Skill Menjahit Dalam Upaya Meningkatkan
Kemandirian Peserta Didik Kesetaraan Paket C Di PKBM Al-Hikmah
Sukodono Sidoarjo. Skripsi FIP UNESA. UNESA Surabaya.
Amiruddin, M.Pd. Perencanaan Pembelajaran. Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI). Medan. 2019.
Amrul Zainal Abidin. 2022. Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema:
Gaya Hidup Berkelanjutan.
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J. W. (2021). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Bagi Generasi Milenial. JiSoP, 1(2), 10-13.
Anjarsari, P. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (Implementasi
Kurikulum 2013. Yogyakarta: FMIPA
Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education), Bandung: Alfabeta,
2004.
Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: CV
Alfabeta.
Apriliani, Yeni. 2020. Model Pembeljajaran SMA Bahasa Indoneia. Palembang.
Kemendikbud.
Arum Sri Wahyuni. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terhadap Hasil Belajar Dan Kemandirian Belajar Mahasiswa . Jurnal
Pendidikan Informatika Dan Sains 4. 2015.
Asmin,D. (2018). Pengembangan Bahan Ajar E-modul Menggunakan Model Problem
Based Learning Berbantuan 3D Page Flip Profesional pada Materi
Transformasidi Kelas XI SMA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan
IlmuPendidikan Univesitas Jambi
Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2022. Nomor 009/H/KR/2022
tentang Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar 105 Pancasila pada
57
Maulida, U. (2023). Gaya Hidup Berkelanjutan Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam, 6(1), 14-21
Maulida, V. N. (2023). Implementasi Kegiatan Projek penguatan profil pelajar
pancasila (P5) Pada Kelas IV di SD Muhammadiyah 4 Batu (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
Media, Y. (2021). Penguatan Profil Pelajar Pancasila Program Sekolah Penggerak .
Mita Septiana. 2023. Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan.
Mohammad Alfan. Imlemntasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin Dalam Membentuk Sikap Moderasi Beragama Pada Sisa
Kelas X di MAN 1 Mojokerto. 2023.
Mufid, Muchamad. Penguatan Moderasi Beragama dalam Proyek Profil Pelajar
Rahmatan Lil ‘Alamin Kurikulum Merdeka Madrasah . QuranicEdu: Journal of
Islamic Education 2.2 (2023): 141-154.
Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru . Jakarta:
Referensi (Gaung Persada Press Group).
Munir Yusuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo. Kampus IAIN ZPalopo. 2018.
Muzaini, M. C., Rahayu, R., Rizky, V. B., Najib, M., Supriadi, M., & Prastowo, A.
(2023). Organisasi Integrated Curriculum Dalam Implementasi Pembelajaran
Berbasis Life Skill Di Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogy, 10(2), 598-612.)
Nadhia Nur Fauzia, dkk. Analisis Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dan
Profil Pelajar Rahmatan lil Aalamin Pada KMA No.347 Tahun 2022. 2023.
Nadhia Nur Fauzia, dkk. Analisis Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dan
Profil Pelajar Rahmatan lil Aalamin Pada KMA No.347 Tahun 2022. 2023.
Nafaridah, T., Maulidia, L., Ratumbuysang, M. F. N. G., & Kesumasari, E. M. (2023).
Analisis Kegiatan P5 sebagai Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi pada
Kurikulum Merdeka Era Digital di SMA Negeri 2 Banjarmasin: The Analysis
of P5 Activities as the Application of Modul Peningkatan Life Skill untuk
Membentuk Duta Remaja Sadar Reproduksi yang Sehat dan Sadar COVID-19.
Penerbit NEM.
Nasution. 2011. Metode Research Penelitian Ilmiah . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Noor Aditia Muhammad. Model Pendidikan Islam Rahmatan lil Alamain; Studi Kasus
Pondok Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan. 2023.
Noor Aditia Muhammad. Model Pendidikan Islam Rahmatan lil Alamain; Studi Kasus
Pondok Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Pasuruan. 2023.