PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
DIVI ANDINI
NIM. 20031005
Divi Andini: Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Payakumbuh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning
(PBL) terhadap Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Konsep Jaringan Tumbuhan Siswa SMA N 3 Payakumbuh.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan
adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest-postest control group design dan Teknik
pengambilan sampel dengan cluster sampling. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Instrument yang digunakan berupa lembar
instrument tes bentuk soal-soal pilihan ganda dan instrument non tes berupa lembar observasi
aktivitas siswa. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 3
tahun ajaran 2021/2022. Sampel yang digunakan adalah sampel kelompok atau cluster
sampling.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Berpikir kritis, Lembar Observasi Aktivitas
Siswa.
ABSTRACT
Divi Andini: The Influence of Problem Based Learning (PBL) Learning Model on Critical
This study aims to determine the effect of the Problem Based Learning (PBL) model
on the Effect of Problem Based Learning (PBL) learning model on the ability to think
critically in the plant tissue concept of SMA N 3 Payakumbuh students. This research was
design with a pretest-posttest control group design and a sampling technique with cluster
sampling. Class XI IPA 2 as the control class and class XI IPA 3 as the experimental class.
The instrument used was a test instrument sheet in the form of multiple choice questions and
a non-test instrument in the form of student activity observation sheets. The target population
in this study were all students of SMA N 3 Payakumbuh. While the population is affordable
for students of class XI SMA N 3 Payakumbuh for the 2021/2022 academic year. The sample
Keywords: Problem Based Learning (PBL), Critical Thinking, Student Activity Observation
Sheet.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN
dalam biologi. Rendahnya konsep diri merupakan dampak dari pembelajaran yang
tidak berbasis pada masalah dunia nyata, refleksi pengalaman dan generalisasi
konsep. Proses pembelajaran cenderung mengabaikan pengalaman belajar yang dapat
berdampak buruk terhadap pemahaman konsep siswa sehingga, siswa menganggap
biologi sebagai mata pelajaran yang sulit.
Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi disekolah saat ini yaitu,
masih rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah atau soal-soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran biologi yang masih
didominasi dengan penggunaan model pembelajraan yang konvensional, dimana
proses pembelajarannya masih banyak berpusat kepada pendidik atau guru sehingga
tidak menarik perhatian dan rasa ingin tau peserta didik pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Dalam permasalahan ini merupakan suatu permasalahan yang umum dan
sulit untuk diselesaikan. Hasil belajar ranah kognitif dengan menggunakan indikator
kemampuan berpikir kritis akan menghasilkan pencapaian akhir peserta didik yang
baik dan berkesinambungan dengan hasil belajar pada ranah afektif yang mencakup
sikap peserta didik, seperti sikap bertanggung jawab, disiplin, dan mampu menghargai
pendapat orang lain. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya terlaksana dalam dunia
pendidikan, belum tercapai secara maksimal.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Guru
diharapkan memiliki metode mengajar yang baik, dan mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat. Sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi-
kompetensi yang ditentukan dalam pembelajaran yang dilakukan. Guru harus
memiliki kemampuan dalam menentukan dan menggunakan metode pembelajaran
yang melibatkan peran aktif siswa sehingga mempermudah siswa belajar. Guru
sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah yang cenderung monoton, tidak
melibatkan peran aktif siswa, dan tidak menarik. Metode pembelajaran diubah untuk
meningkatkan kemampuan dan penguasaan kondisi siswa di dalam kelas. Perubahan
tersebut adalah dengan melakukan beberapa metode dalam pembelajaran yang sesuai
dengan materi. Salah satu pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep biologi adalah pembelajaran berdasarkan masalah dengan
menggunakan model PBL.
siswa untuk berpikir secara sistematis dalam memecahkan masalah. Siswa diarahkan
untuk merefleksikan masalah dalam pembelajaran dengan kehidupan sehari hari.
Sehingga belajar tidak hanya proses menghafal suatu konsep tetapi juga adanya
interaksi dengan lingkungan serta pengalaman yang telah dimilikinya.
Pemilihan pembelajaran yang tepat dan sesuai konsep yang diajarkan sangat
mempengaruhi proses pembelajaran. Pembelajaran perlu mengembangkan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Jika terdapat perubahan sikap dan perilaku
siswa maka dapat dikatakan siswa telah belajar. Konsep biologi yang menarik untuk
digunakan dalam pendekatan induktif tipe PBL adalah jaringan tumbuhan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran konvensional kurang melibatkan siswa karena kegiatan
pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) sehingga mengakibatkan
kurang aktif dan berpikir kritisnya siswa.
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang ada dalam penelitian dapat dikaji secara mendalam dan tidak
berkembang lebih lanjut maka perlu adanya batasan masalah. Adapun Batasan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Problem based learning (PBL) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menurut Ridwan Abdullah Sani.
2. Pembelajaran dilihat dari selisih antara pre test dan post test.
3. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep jaringan
tumbuhan.
4. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif mengingat (C₁) sampai
menganalisis (C) berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
pada Konsep Jaringan Tumbuhan Siswa Sma N 3 Payakumbuh?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Konsep
Jaringan Tumbuhan Siswa Sma N 3 Payakumbuh.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, model Problem Based Learning (PBL) diharapkan memberikan
pengaruh terhadap cara berpikir siswa pada mata pelajaran biologi khususnya
pada konsep jaringan tumbuhan
KERANGKA TEORI
A. Kajian Teori
beberapa konsep dan prinsip yang secara simultan dipelajari dan tercakup
dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanggung jawab pada proses
memecahkan masalah.
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Dengan
pengalaman dan mengubah tingkah laku siswa, baik dalam segi kualitas
keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap
proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud
menjadi produk ilmiah dengan tiga komponen yaitu konsep, prinsip dan teori.
sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang disediakan oleh guru yang
pembimbing yang baik maka beberapa hal yang harus dimiliki adalah
memiliki pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar tentang potensi dan
bakat yang dimiliki anak. Guru harus memahami dan terampil dalam
Proses PBI akan dapat dijalankan jika pengajar siap dengan segala
anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah.
Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta
berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep
akan dikaitkan dengan analisis masalah yang dibuat. Inilah yang akan
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang telah dimiliki, dan sudah
sumber pembelajaran.
praktiknya, maka akan lebih mudah diingat. Dengan konteks yang dekat
bagi dunia pendidikan adalah apa yang diajarkan di kelas sama sekali
jauh dari apa yang terjadi di dunia praktik. PBL yang baik mencoba
sekedar tahu.
masalah dengan
proses pemahaman peserta didik terhadap produk IPA (fakta, konsep, prinsip,
hukum dan teori) dapat diperoleh dengan proses penemuan yang dilaksanakan
oleh peserta didik sendiri. Proses penemuan tersebut berawal dari sesuatu yang
yang melibatkan berbagai disiplin ilmu atau kajian, dan juga yang berupa
yang beajar, baik berupa sikap dan perilaku, pengetahuan, pola pikir, dan
konsep nilai yang dianut.24 Belajar IPA khususnya Biologi tidak hanya
dituntut untuk bisa teori dan konsep saja, melainkan siswa diharapkan dapat
mengapikasikannya, maka dari itu perlu model PBL yang membantu siswa
menemukan masaah dan mencari solusinya dengan strategi belajar sendiri
Berpikir kritis menurut Richard Paul dalam buku Alec fisher adalah
metode berpikir mengenai hal substansi atau masalah apa saja, dimana si
kritis sebagai:
dimiliki peserta didik. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
bersikap, dan bertindak. Kebijakan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan
berpikir kritis tergantung juga pada faktor nature dan nurture. Faktor nature
berdasarkan daya nalar, logika dan analisis. Sedangkan faktor nurture berasal
berbeda. Jika kedua poin tersebut terpenuhi maka akan memberikan hasil
yang luar biasa. Karena berpikir kritis merupakan kemampuan dan kebiasaan
proses berpikir yang bertujuan untuk membuat keputusan yang rasional yang
diarahkan untuk memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu.
keputusan.
mendatang di lingkungannya.
mengerti maksud dibalik ide yang mengarahkan hidup kita setiap hari.
sebuah proyek.
4) Mengevaluasi pemikiran tersirat dari apa yang telah mereka dengar
dan baca.
Menurut Ennis terdapat lima tahap berpikir kritis dengan masing masing
pada kelas XI SMA kelas MIA, disemester pertama kurikulum 2013. Kompetensi
Dasar (KD) materi ini ialah KD 3.3 dan KD 4.3. KD 3.3 berisi menerapkan
konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. Isi KD 4.3
struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung
pada tumbuhan.
tanah dan udara, pada waktu bersamaan harus mengambil sumberdaya dari
keduanya. Tanah menyediakan air dan mineral, udara merupakan sumber CO2
namun cahaya tidak mampu menembus tanah sehingga harus melalui beberapa
dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem atau embrional dan jaringan
pembelahan mitosis. Jaringan ini disusun oleh sel-sel muda yang terus aktif
karena mampu memperoleh sel anakan dalam jumlah besar secara cepat.
yaitu jaringan meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer
adalah jaringan yang terdapat pada jaringan dewasa yang sel-selnya aktif
membelah. Jaringan meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah
primer atau sekunder, yang telah mengalami diferensiasi. Sifat jaringan permanen
ialah terdiri dari sel-sel yang sudah mati sehingga tidak melakukan aktivitas
menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan. Fungsinya adalah untuk
kutikula, rambut akar, stoma, trikoma dan sel kipas.40 Jaringan parenkim
merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi
yang bervariasi. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah terdiri dari sel hidup dengan
ukuran besar, memiliki inti sel dan banyak vakuola, memiliki ruang antar sel.
tubuh tumbuhan. Ciri-ciri jaringan penyokong, yaitu mempunyai dinding sel yang
tebal dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel-selnya. Jaringan
mengangkut air dan garam-garam mineral, serta zat makanan hasil fotosintesis.
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kuta
pembelajaran.
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Malang semester I tahun ajaran 2012/2013.
siswa yang dibelajarkan menggunakan PBL dipadu strategi NHT dengan yang
pembelajaran konvensional.
penelitian telah jelas. Makalah ini membahas bagaimana tiga hasil target PBL
diukur atau 3) informasi lain yang diperlukan bagi pembaca untuk menilai
4. Selaras dengan dengan judul peleitian Sri Handayani dan Sapir bahwa (1)
(SS) dengan penerapan model ini yaitu sebesar 21,15 %. Siswa yang
fenomena sendiri.
6. Selaras dengan judul penelitian Devi Diyas Sari, yang berjudul Penerapan
Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA Kelas VII SMP N 5
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA kelas VIII
materi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap kemampuan
D. Hipotesis Penelitian
Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pada Konsep Jaringan