PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal
ini dengan judul “Penerapan Model PjBL Berbasis Media Tiga Dimensi pada
Materi Virus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMAN
2 Kupang”. Proposal ini dibuat untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universtitas Nusa Cendana.
Dengan penuh kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan proposal ini, agar segala
masukan dan dorongan menjadi pengalaman untuk terus memperbaiki diri dan terus
berkarya dimasa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................5
2.1 Hasil Belajar.........................................................................................................5
2.2 Model Pembelajaran.............................................................................................9
2.3 Penelitian Tindakan Kelas....................................................................................15
2.4 Materi Virus.........................................................................................................18
2.5 Kajian Penelitian Yang Relevan..........................................................................25
2.6 Kerangka Pemikiran.............................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................30
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................................30
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ..............................................................................30
3.3 Subjek Penelitian .................................................................................................30
3.4 Prosedur Penelitian...............................................................................................30
3.5 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................34
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................................35
3.7 Kriteria Keberhasilan...........................................................................................39
ii
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................40
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Karakteristik PjBL..............................................................................................11
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan telah menjadi kebutuhan sangat penting bagi manusia agar dapat
menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkualitas sehingga dapat
menghadapi persaingan globalisasi saat ini. Pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidkan sebagai sarana dimana peserta
didik dipersiapkan menjadi subjek yang memiliki kemampuan, mandiri, berjiwa
tangguh, pemikiran kreatif, berinovasi, dan professional. Oleh sebab itu,
pemerintah harus banyak melakukan cara untuk meningkatkan kualitas
pendidikan supaya dapat menciptakan generasi unggul, berkualitas dan dapat
menyesuaikan pendidikan dengan keaadan zaman (Fauhah & Rosy, 2021)
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal bagi para peserta didik yang
mendapat pengajaran di bawah pengawasan guru. Sekolah juga sebagai wadah
atau tempat berkembangnya anak secara optimal, dengan kata lain anak
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dirinya semaksimal mungkin
untuk menentukan arah perkembangan tanpa ada paksaan dari pihak pihak
tertentu. Dalam bidang pendidikan, guru berperan sebagai tenaga pendidik yang
membimbing peserta didik untuk mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
dapat merubah kondisi peserta didik dari yang tidak tahu menjadi tahu (Sari,
2017).
Oleh karena itu perlu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Suprijono (2012) hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap, dan
keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah ia menerima perlakuan yang
diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam
kehidupan sehari-hari. Adanya hasil belajar tersebut, kita mampu untuk melihat
perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik. Hasil belajar dapat digunakan
sebagai acuan tingkat pemahaman peserta didik dalam mengikuti pembelajaran,
6
dan dapat pula digunakan sebagai acuan keberhasilan dan prestasi belajar peserta
didik dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi di SMAN 2 Kupang, diketahui dalam proses
pembelajaran khususnya pembelajaran biologi diterapakan kurikulum merdeka
belajar. Proses pembelajaran di kelas X guru menggunakan model Problem Based
Learning (PBL). Pbl adalah sebuah metode yang mengenalkan siswa pada suatu
kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas. Meskipun
begitu,keaktifan peserta didik belum mencapai taraf 50% sehingga proses
pembelajaran kurang efektif bagi peserta didik, kondisi ini mengakibatkan
aktivitas peserta didik dalam kelas terasa membosankan. Hal tersebut dapat
mengakibatkan peserta didik kurang memahami materi dan akan berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya penerapan model
pembelajaran yang bervariasi untuk menunjang peran guru dalam meningkatkan
hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) berbasis media tiga dimensi. Model Project Based
Learning (PjBL) merupakan sebuah model pembelajaran berbasis proyek
(kegiatan) sebagai inti pembelajaran. Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan
Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun
di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi
peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara
berkelompok. Model pembelajaran ini membantu peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik
secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan
berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan
relevan. Menurut Joice,Weil,dan Calhoun (dalam Warsono dan Haryanto, 2013)
model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran,
7
termasuk perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran. Adapun kelemahan
Model ini yaitu model pembelajaran ini memerlukan banyak waktu untuk
penyelesaian masalah, Namun peneliti masih ingin menerapkannya karena
pertimbangan bahwa model ini sangat cocok bagi siswa dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.
Media tiga dimensi menurut Nana Sudjana (2011:101) merupakan alat peraga
yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu
media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan
mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal. Menurut Nana Sudjana
(2010:156), model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam enam kategori
yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model),model susun
(builed-up model), model kerja (workingmodel), mock-up, dan diorama. Media
tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud
sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan
yang mewakili aslinya
Beberapa penelitian relevan yang dijadikan acuan dalam melakukan
penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
berbasis media tiga dimensi diantanya penelitian yang dilakukan oleh Putri Balqis,
180207120 (2022) dengan judul penelitian “Penerapan Model Project Based
Learning Dengan Media Tiga Dimensi Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII Di SMP 1
Baitussalam”.
Berdasarkan data relevan di atas, disimpulkan bahwa model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik
dengan data yakni meningkatnya nilai hasil belajar peserta didik.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Pjbl Berbasis Media Tiga Dimensi
pada Materi Virus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X
SMAN 2 Kupang.
8
1.2 Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran
Project Based Learning ( PjBL) berbasis media tiga dimensi pada virus untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X SMAN 2 Kupang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didik kelas X menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) berbasis media tiga dimensi pada materi virus.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik, agar memperoleh suatu cara belajar IPA yang baru dan
inovatif melalui model PjBL berbasis media tiga dimensi pada materi virus
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Bagi guru, memberikan informasi dan alternatif model pembelajaran
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan
memperluas wawasan guru tentang penerapan model PjBL berbasis media
tiga dimensi dalam pembelajaran biologi
3. Bagi sekolah, memberikan masukan dalam mengembangkan model
pembelajaran terutama model PjBL berbasis media tiga dimensi guna
membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah dan meningkatkan mutu
pendidikan
4. Bagi peneliti, menjadi sarana pengembangan diri, menambah wawasan,
serta pengalaman penelitian.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor jasmani bawaan pada diri peserta didik yang
berkaitan dengan kondisi kesehatan dan fisik peserta didik. Keadaan jasmani
yang kurang baik misalnya kesehatan yang menurun, gangguan genetik pada
bagian tubuh tertentu akan mempengaruhi proses belajar peserta didik dan
hasil belajarnya dibandingkan dengan peserta didik yang mempunyai kondisi
fisiologis yang baik.
b) Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis diantaranya adalah keadaan psikologis yang dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Beberapa faktor psikologis tersebut
adalah kecerdasan peserta didik, minat, motivasi, sikap, bakat, dan percaya
diri.
1) Kecerdasan peserta didik
Kecerdasan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sifat
pikiran, yang mencakup sejumlah kemampuan. Menurut H. Garner
Kecerdasan yang ada didalam diri peserta didik terbagi menjadi kecerdasan
linguistik, spasial, matematik, kinetik dan jasmani, musikal, interpersonal,
intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Kecerdasan adalah faktor pertama
yang penting dalam faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Jika seorang peserta didik mempunyai kecerdasan atau intelligent
tinggi maka hasil belajarnya akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, kecerdasan
peserta didik yang kurang akan mempengaruhi hasil belajar yang rendah.
2) Minat
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk tertarik terhadap suatu hal.
Dalam hal ini minat adalah faktor penting selanjutnya yang mempengaruhi
hasil belajar dimana jika minat peserta didik tinggi untuk belajar, maka hasil
belajar pun akan tinggi. Sebaliknya, minat belajar yang rendah dan tidak
bersemangat akan menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik. Minat
belajar peserta didik dilihat dari keceriaan, respon, serta kontribusi peserta
didik saat belajar (Basri dan Akhmad, 2018).
11
3) Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap hasil
belajar (Slamento, 2010). Motivasi adalah proses didalam diri seseorang yang
yang mendorong ia untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, motivasi dibagi dua
yaitu menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah faktor yang ada didalam diri peserta didik sendiri untuk mendorong
melakukan sesuatu, seperti rasa ingin tahu, adanya keinginan untuk bisa maju,
adanya keinginan untuk pintar, dan sebagainya. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah faktor yang ada diluar diri peserta didik yang dapat mendorong untuk
melakukan sesuatu, seperti pujian, kasih sayang guru, orang tua, dan sebagainya.
Motivasi penting dalam menentukan hasil belajar peserta didik, karena peserta
didik yang mempunyai motivasi tinggi akan bersemangat dalam melakukan
proses belajar dengan seksama sehingga mendapatkan hasil belajar yang tinggi,
akan tetapi sebaliknya, jika motivasi untuk belajar pada peserta didik tidak ada,
maka hasil belajar akan menjadi rendah.
4) Sikap
Sikap adalah kondisi kesiapan mental emosional untuk melakukan suatu
tindakan tertentu bila terjadi situasi yang dihadapi. Sikap dalam sebuah
pembelajaran adalah faktor yang harus ada dalam diri setiap peserta didik dimana
setiap peserta didik memiliki respon yang berbeda terhadap proses belajar
5) Bakat
Faktor lain yang ada dalam diri peserta didik yang mempengaruhi hasil
belajar adalah bakat. Pada dasarnya setiap peserta didik memiliki bakat untuk
dapat mencapai prestasi yang baik dalam belajar. Bakat merupakan modal peserta
didik dalam melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya.
6) Percaya Diri
Percaya diri adalah suatu hal yang ada di dalam diri seseorang untuk dapat
melakukan apa yang dia kehendaki dengan baik. Percaya diri yang ada dalam diri
siswa akan membantunya dalam proses belajar, dimana ia dapat menggunakannya
12
untuk mencari rasa ingin tahunya, bersosialisasi dengan peserta didik yang lain,
bertanya, dan mengungkapkan gagasan atau ide yang dimiliki.
2.1.2 Faktor Eksternal
Faktor yang ada di luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu kondisi keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dapat memberikan pengaruh
terhadap individu dalam belajar.
a. Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara
mendidik orang tua terhadap anaknya. Orang tua mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membentuk kemandirian pada diri anak anaknya
termasuk dalam kemandirian belajar. Menurut Darajat (dalam Kadir, 2011)
mengemukakan bahwa “kemandirian adalah kecenderungan anak untuk
melakukan sesuatu yang diingini tanpa minta tolong pada orang lain,juga dapat
mengarahkan kelakuannya tanpa tunduk pada orang lain “
b. Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang
ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab
kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan
mengajarnya. Sistem belajar yang kondusif, atau penyajian pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Jika pembelajaran disajikan dengan baik dan menarik bagi
peserta didik, maka peserta didik akan lebih optimal dalam melaksanakan dan
menerima proses belajar.
c. Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan
sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat
bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan
anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi. Selanjutnya, hasil belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku dalam proses belajar yang terjadi akibat dari
interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja.
Dengan demikian, belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam
diri individu. Sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan dalam diri individu
13
maka belajar tidak dikatakan berhasil. Dengan demikian hasil belajar
adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha
atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu dalam penggunaan penilaian
terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar dan penilaian secara
kuantitatif.
14
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta mendorong peserta
didik untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Dilihat dari aspek produk
mengacu pada apakah pembelajaran dapat mencapai tujuan, yaitu
meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompentesi atau
standar kemampuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah pola atau tahapan yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun rencana pembelajaran dalam proses pembelajaran. Melalui model
pembelajaran dapat memberikan nuansa dan pengalaman yang berbeda kepada
peserta didik karena merasakan suasana lingkungan belajar yang berbeda.
Kualitas model pembelajaran yang baik bisa dilihat dari proses dan produk yang
dihasilkan. Dalam pemilihan model pembelajaran harus memperhatikan kondisi
peserta didik, lingkungan belajar serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
15
Gambar 2.3 Karakteristik PjBL
Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten, tetapi juga
menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimanan berperan di
masyarakat. Keterampilan yang ditumbukan dalam PjBl diantaranya keterampilan
komunikasi dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu,
keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi,
partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.
Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual dengan
memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi
proyek yang sedang berlangsung. PjBL juga memungkinkan peserta didik untuk
merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil proyek dan proses pembelajaran secara umum, dan
mempresentasikan hasil akhir produk.
a. Sintaks pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berikut:
1) Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the
big question) Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving
question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk
melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan
realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2) Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan
demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
16
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan
mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta
menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.
3) Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik
secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan
proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi
arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba
menggali sesuatu yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap
mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan
proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang
membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik
meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara
berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam
sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
4) Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta
didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja
dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya
masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
5) Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian
dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-
masing kelompok mempresentasikan produknya didepan kelompok lain
secara bergantian.
17
6) Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran,
pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek.
7) Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut ini diagram tahapan dalam
pelaksanaan Project Based Learning
1. Pengenalan
Masalah
(Pertanyaa
n)
2.Mendesain
6. Evaluasi dan
Perencanaan
Refleksi
Project
5. Menguji
3. Penyusunan
Hasil (Presentasi
Jadwal Project
Project)
4. Pelaksanaan
dan Monitoring
Project
Gambar 2.2 Gambar 2.4 Tahapan dalam PjBL
18
e. Mendorong peserta didik mempraktikan keterampilan berkomunikasi.
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber daya.
g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam mengorganisasi
proyek, mengalokasi waktu, dan mengelola sumber daya seperti peralatan
dan bahan untuk menyelesaikan tugas.
h. Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik untuk berkembang
sesuai kondisi dunia nyata.
i. Melibatkan peserta didik untuk belajar mengumpulkan informasi dan
menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan permasalahan di
dunia nyata.
j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan
e. Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak
memiliki pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan.
f. Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok
19
maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Menurut
Nana Sudjana (2010:156), model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam
enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (builed-up model), model), mock-up, dan diorama.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-
tema tertentu. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah
satu tipe atau jenis dari model pembelajaran terpadu. Berikut ini akan dijelaskan
jenis-jenis model yang telah dikemukakan diatas.
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau
sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia
dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.
20
4. Model Kerja (Working Model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian
luar dari objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang
sesungguhnya. Contoh: peralatan musik, seperti: biola,seruling, terompet,
piano, harpa, trambulin.
5. Mock-Up
6. Diorama
21
PTK dikategorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data
dianalisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik. PTK
memiliki karakteriristik antara lain :
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruktusional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
2.3.1 Manfaat penelitian PTK
a) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan
guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil PTK dapat
menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan,
antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
b) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung
profesionalisme dan karir guru.
c) Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru
dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
d) Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan program
pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan
kelas. Hal ini memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan
peserta didik.
e) Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,
ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hasil belajar peserta didik pun
dapat meningkat.
f) Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan peserta didik
22
karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
2.3.2 Jenis-jenis Penelitian PTK
Ada empat jenis PTK, yaitu: (1) PTK diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3)
PTK empiris, dan (4) PTK eksperimental. Untuk lebih jelas, berikut dikemukakan
secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut.
a) PTK Diagnostik
PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke
arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi
yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti
berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar
peserta didik yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
b) PTK Partisipan
Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang yang
akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak
awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak
penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau,
mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan
melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah
seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, disini peneliti dituntut
keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir
penelitian.
c) PTK Empiris
PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan
atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi
berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan
catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.
d) PTK Eksperimental
Yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK
diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara
efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Didalam kaitanya
23
dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi
atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan
diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang
paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.
Secara umum ada 4 prinsip kunci penelitian tindakan kelas,yaitu:
a) Kritik Reflektif, yaitu perhitungan situasi, seperti catatan atau dokumen
pejabat, digunakan untuk membuat tuntutan tersembunyi menjadi lebih
baik.
b) Kritik Dialektika, untuk memahami antara fenomena dan konteksnya.
c) Sumber Daya Kolaboratif, prinsip ini mempersyaratkan bahwa setiap
gagasan seseorang sama penting dengan sumber daya potensial.
d) Ambil Resiko, proses perubahan mengancam semua cara yang
telah ditetapkan sebelumnya,maka diperlukan kejelian untuk mengambil
resiko (Emzir, 2011)
A .KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis struktur,replikasi dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama
bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project diharapkan peserta didik mampu menjelaskan
struktur dan ciri ciri virus,replikasi virus, serta membedakan peranan virus
yang menguntungkan dan merugikan dengan benar serta penuh rasa
tanggung jawab, disiplin, jujur, kolaboratif, kritis dan kreatif.
C.ASESMEN DIAGNOSTIK
Diagnostik non kognitif
1. Apa yang kamu suka lakukan di rumah?
24
2. Bagaimana perasaanmu ketika kamu melakukan apa yang kamu
suka?
3. Siapakah yang kamu tanya ketika kamu mengalami kesulitan
dalam belajar , ketika kamu di rumah?
4. Adakah pelajaran yang paling kamu suka?
5. Di manakah kamu suka belajar?
Diagnostik Kognitif
1. Apakah yang kamu ketahui tentang ciri – ciri virus?
2. Bisakah anda menyebutkan salah satu ciri virus?
3. Apakah kamu bisa menyebutkan struktur dari tubuh virus ?
4. Pernahkan kalian melihat orang yang terpapar virus ?
5. Bisakah anda menyebutkan virus yang menguntungkan bagi
manusia ?
D.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Internet :
25
Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi 20 Mandiri
dan panduan untuk melihat, menit
mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali.
Mereka diberi tayangan atau
bahan bacaan terkait materi
tentang virus
Critical Guru memberikan kesempatan Kreatif
Thinking/Berpikir untuk mengidentifikasi sebanyak
kritik mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi
virus
Collaboration/ Peserta didik dibentuk dalam Bergotong
KEGIATAN INTI
26
singkat
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya dan berdoa
27
analisis menunjukkan bahwa rata-rata persentase kreativitas kelompok siswa
dalam pembelajaran yaitu 84% dengan kriteria sangat kreatif dan respon siswa
dikatagorikan sangat baik dengan total rata-rata persentase 85%. Berdasarkan uji-t
diproleh thitung= 13 dan ttabel= 1,72 dengan derajat bebas (db) yaitu 20 pada
taraf signifikan α = 0,05. Maka dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan
thitung lebih besar dari ttabel (thitung 13 ≥ ttabel =
1,72) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis dalam
peneitian ini diterima yaitu penggunaan model Project Based Learning dengan
media tiga dimensi pada materi sistem ekskresi manusia berpengaruh terhadap
kreativitas dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya.
Kajian penelitian yang relevan ketiga, menggunakan penelitian yang
dilakukan oleh Ari Krisnawati, “Penggunaan Media Tiga dimensi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar di Sekolah Dasar”. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa prosentase aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 13,5% dari 74%
pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. Aktivitas siswa mengalami
peningkatan sebesar 20% dari 74% pada siklus I menjadi 94% pada siklus II.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada siklus I 63% dan siklus II
menjadi 89%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
tiga dimensi dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa kelas IIIC di SDN Manukan Kulon Tandes Surabaya.
28
suatu topik. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman
pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Model lebih efektif bagipeserta
didik jika pembelajaran dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan pengetahuan dan teknologi. Model PjBL dapat diimbangi dengan media
pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami suatu
konsep dan memecahkan masalah guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Media tiga dimensi menurut nana sudjana (2011:101)merupakan alat peraga
yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu
media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan
mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga
dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara
visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujudsebagai benda asli baik
hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Menurut Nana Sudjana (2010:156), model tiga dimensi dapat dikelompokkan
kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang
(cutaway model), model susun (builed-up model), model), mock-up, dan
diorama. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik sebagai model
pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis dari model pembelajaran
terpadu.
29
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dituangkan dalam Gambar 2.3.
Pelaksanaan
Penyimpulan dan
Refleksi
pemaknaan hasil
Gambar 2.4 Desain PTK Model Kemmis Dan Mc Taggart (Taniredja, 2011)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun Desain Alur PTK Model Kemmis Dan Mc Taggart (Taniredja, 2011)
31
Pelaksanaan
Penyimpulan dan
Refleksi
pemaknaan hasil
1) Tahap Persiapan
Peran penulis dalam penelitian ini sebagai perencana, pelaksana tindakan,
sekaligus pembuat laporan, sebagai perencana tindakan dalam penelitian ini maka
penulis melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran Biologi di
kelas X IPA 1 SMAN 2 Kupang. Dari hasil pengamatan proses diperoleh data
tentang kondisi awal peserta didik. Data kondisi awal ini yang menjadi dasar bagi
penulis untuk membuat rencana tindakan pada siklus pertama. Rencana ini
merupakan hasil dari pengamatan penulis. Adapun posisi penulis dalam penelitian
tersebut sebagai pengajar yang didampingi oleh pengamat, teman sejawat yang
mengajar di sekolah tersebut. Artinya penulis dan pengamat aktif dalam penelitian
sebagai pelaksanaan pembelajaran atau tindakan. Penulis beserta pengamat
langsung melakukan kegiatan pembelajaran dan berusaha sebanyak mungkin
mengumpulkan data.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan
pengamatan,
dan refleksi yang dilaksanakan dalam siklus.
32
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran sebagai rancangan
dalam melaksanakan tindakan, rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah
pembelajaran Biologi, materi virus. Adapun langkah-langkah perencanaan yang
dilakukan adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
(Silabus, RPP, Bahan ajar dan LKPD), mempersiapkan lembar observasi, dan
lembar kerja proyek.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti menjelaskan materi sesuai dengan rencana
pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dengan menggunakan media tiga dimensi langkah pelaksanaannya mencakupi :
1) Kegiatan Awal
Pendidik mengucapkan salam dan mengarahkan peserta didik untuk
berdoa. Selanjutnya memeriksa kehadiran peserta didik. Pendidik
menyampaikan apersepsi. Lalu pendidik menyampaikan motivasi kepada
peserta didik terakhir Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
proses pembelajaran menggunakan model PjBL.
2) Kegiatan Inti
a) Orientasi Masalah. Guru mengawali kelas dengan memberikan
sebuah pertanyaan bagi peserta didik yaitu “ apa yang kalian ketahui
tentang virus?”. Setelah itu guru menjelaskan materi pokok.
Kemudian membentuk peserta didik dalam beberapa kelompok dan
mendesain perecanaan proyek. Peserta didik memperhatikan bahan
ajar lalu berdiskusi.
b) Merencanakan proyek. Setelah kelompok telah terbentuk, peserta
didik mulai melakukan perencanaan proyek. Perencanaan dilakukan
secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Perencanaan berisi
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang
mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang
dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
33
c) Menyusun jadwal aktivitas proyek. Guru dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan guru memberi arahan
pada peserta didik untuk mengelola waktu yang ada. Proyek yang
dilakukan oleh peserta didik membutuhkan waktu yang lama dalam
pengerjaannya, sehingga guru meminta untuk peserta didik
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Ketika selesai peserta
didik akan mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
d) Mengawasi jalannya proyek. Guru melakukan monitor terhadap
aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan
kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.
Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam
sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya
masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan
kelompok.
e) Menganalisis dan Mengevaluasi. Guru memberikan penilaian
terhadap produk yang dihasilkan. Penilaian dilakukan untuk
membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai oleh peserta didik. Penilaian produk dilakukan saat masing-
masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok
lain secara bergantian. Setelah itu guru melakukan Evaluasi. Pada
akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
34
3) Kegiatan Penutup
Guru membantu peserta didik memberikan kesimpulan pada pertemuan
tentang materi kingdom animalia. Lalu Guru memberikan motivasi pada
peserta didik agar selalu jaga kesehatan dan tetap semangat mengikuti
pembelajaran. Guru memimpin doa dan peserta didik berdoa sesuai
dengan kepercayaan masing-masing. Guru memberikan salam penutup.
3. Observasi
35
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian ini
dan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran PjBL berbasis media tiga
dimensi adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
1. Observasi
a. Aktivitas Peserta Didik
Aktivitas peserta didik adalah banyaknya kegiatan peserta didik yang
muncul selama pembelajaran berlangsung. Untuk menganalisis aktivitas
peserta didik digunakan persamaan sebagai berikut:
Rata-rata x 100
(Sudjiono, 2006)
Keterangan:
P= Angka persentase aktifitas peserta didik
F= Skor yang diperoleh
N= Skor maksimum
Adapun kategori aktivitas peserta didik setelah dianalisis yang dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
36
Sumber: (Sudjiono 2006)
37
b. Kualitas Produk
Setelah peserta didik menyelesaikan proyek dilakukan pengamatan
terhadap kualitas produk yang dihasilkan peserta didik. Untuk menganalisis
aktivitas peserta didik digunakan persamaan sebagai berikut:
Rata-rata skor
Keterangan:
P= Angka persentase kualitas produk
F= Skor yang diperoleh
N= Skor maksimum
Kriteria Pencapaian:
85% - 100% = Baik sekali
76% - 84% = Baik
60% - 75% = Cukup baik
25% - 59% = Kurang Baik
Sumber : Adaptasi dari Syah (2004)
c. Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Selama KBM berlangsung dilakukan pengamatan terhadap kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning. Untuk menganalisis hasil penelitian
yang diberikan oleh pengamat terhadap keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning digunakan persamaan sebagai berikut (Sudjiono, 2006):
38
39
Keterangan:
P= Angka persentase keterampilan guru
F= Skor yang diperoleh
N= Skor maksimum
Kriteria Pencapaian:
85% - 100% = Baik sekali
76% - 84% = Baik
60% - 75% = Cukup baik
25% - 59% = Kurang Baik
Adapun kategori keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran setelah
dianalisis yang dapat dilihat pada Tabel 3.2
40
1. Ketuntasan individu
Perhitungan yang menyatakan bahwa suatu peserta didik dikatakan
meningkat pemahamannya apabila telah tuntas belajarnya dinyatakan
dengan rumus :
2. Ketuntasan Klasikal
(Arikunto,2014)
Keterangan:
X= Rata-rata Kelas
∑X = Jumlah seluruh nilai peserta didik
∑N = Jumlah seluruh peserta didik
41
3.7 Kriteria Keberhasilan
Peserta didik dapat dikatakan berhasil apabila jumlah nilai yang
diperoleh sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditentukan di sekolah SMAN 2 Kupang, menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) untuk pelajaran biologi sebesar 72, berdasarkan tingkat
kesulitan mata pelajaran dan kemampuan peserta didik, dengan jumlah
minimal 75 % dari total peserta didik yang ada.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lisa. Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia di SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya Menggunakan Model Project
Based Learning dengan Media Tiga Dimensi. Diss. UIN Ar-Raniry Banda
Aceh, 2019.
Balqis, Putri. Penerapan Model Project Based Learning dengan Media Tiga
Dimensi terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Pencernaan Manusia Kelas VIII Di SMP 1 Baitussalam. Diss. UIN Ar-
Raniry, 2022.
Fauhah, H., & Rosy, B. (2021). Analisis Model Pembelajaran Make A Match
terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran,
https:\\journal. Unesa.ac.id/index.php/jpap
Goodman, B., & Stivers, J. (2010). Project-Based Learning Why Use It?
Educational Psychology, ESPY 505, 1–8.
Kadir, dkk. 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Konsep Diri, dan Kemandirian
Belajar terhadap Perstasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi di
SMA Negeri 2 Sigi Biromaru. Jurnal Biodidaktis. 4(2), 49-54.
43
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media.
Sari R. T., & Jusar, I. R. (2017). Analisis Kebutuhan Modul Pembelajaran IPA
Berorientasi Pendidikan Karakter Melalui Pendekatan Quantum Learning di
Sekolah Dasar. Bioedukasi (Jurnal Pendidikan Biologi), 8(1), 26-32.
44
L
45
LAMPIRAN 1
MODUL
MODUL AJAR
INFORMASI A. IDENTITAS MODUL
UMUM Nama Penyusun Lilik Kurniawati, S.Pd
Nama Institusi SMA Pondok Modern Selamat
Tahun 2022/2023
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas E/ X
Elemen Pemahaman konsep biologi dan keterampilan
proses
Di akhir fase E, peserta didik dapat
mendeskripsikan ciri-ciri virus,
Capaian Pembelajaran membedakan proses replikasi virus,
mengidentifikasi peranan virus, menciptakan
solusi terhadap penyebaran virus, dan
mendeskripsikan
peranan virus dalam bioteknologi
Alokasi Waktu 4 X 45 Menit (2 Kali Pertemuan)
B. KOMPETENSI AWAL
Kata Kunci Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-
ciri virus, peranan virus dan menciptakan
solusi terhadap penyebaran virus.
Pengetahuan Dasar Secara umum ciri- ciri virus antara lain
parasit obligat (hanya dapat berkembangbiak
dalam sel hidup), dapat dikristakan, bersifat
aseluler (tidak mempunyai sel), memiliki
ukuran kecil dan tubuh tersusun atas asam
nukleat yang diselubungi protein. Peranan
virus dalam kehidupan kehidupan manusia
beberapa yang menguntungkan antara lain
pembuatan vaksin. Namun disamping hal
tersebut virus juga merugikan. Beberapa
virus yang merugikan bagi manusia antara
lain influenza, cacar air, flu burung, AIDS
dan virus corona.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bergotong royong melalui kegiatan kerjasama
2. Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
aternatif solusi permasalahan)
46
D. SARANA DAN PRASARANA
FASILITAS PPT bahan ajar, Laptop, LCD, LKPD, Video
LINGKUNGAN Lingkungan sekolah dan pesantren
BELAJAR
E. TARGET PESERTA DIDIK
Kategori Peserta Didik Peserta didik fase E/Kelas X
Jumlah Peserta Didik 106 Peserta didik tanpa ABK
Ketersediaan Materi Modul Ajar, LKPD
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok, Presentasi
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3X45 MENIT
Judul Modul :V I R U S
47
1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri- ciri virus
KOMPENT dengan benar
ENSI 2. Melalui kegiatan literasi, peserta didik mampu menganalisis peranan virus yang
INTI merugikan bagi manusia dengan benar
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menganalisis solusi terhadap
penyebaran virus merugikan bagi manusia dengan tepat
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Virus merupakan mikroorganisme yang tidak dapat dilihat secara langsung, namun
memiliki peranan dalam kehidupan manusia baik merugikan atau menguntungkan.
Dua tahun terakhir ini dunia telah dilemahkan oleh peranan virus corona. Faktor-
faktor terdampak antara lain ranah pendidikan yang mengakibatkan seluruh aktivitas
hanya dapat dilakukan melalui daring/ online. Virus corona merupakan keluarga
virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan ringan, sedang
hingga kematian. Penyakit akibat virus ini disebut covid-19. Virus tersebut dapat
menyerang siapa saja mulai dari lansia, orang dewasa, anak- anak, bayi sampai ibu
hamil dan menyusui. Beberapa hal yang bisa disyukuri dari kejadian tersebut antara
lain bisa berkumpul dengan keluarga dan menghargai arti kata sehat.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana seseorang bisa mengalami flu?
2. Apakah seseorang bisa tertular flu?
3. Apa saja yang menjadi penyebab seseorang flu?
4. Apakah flu berbahaya?
5. Bagaimana upaya untuk mengobatinya?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke- 1
Tahap Kegiatan Muatan Estimasi
Inovatif Waktu
(TPACK,
PPK, 4C)
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan Religius 15 menit
mengawali pembelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengecek kesiapan peserta Disiplin
didik meliputi kebersihan kelas,
kerapihan kelas dan kehadiran
peserta didik
3. Guru memberi motivasi dan TPACK,
apersepsi dengan menampilkan Critical
video terkait peranan virus Thingking
merugikan pada manusia yaitu
seseorang yang mengalami flu.
Kemudian menanyakan
pertanyaan meliputi : “apa yang
kalian lihat?bagaimana hal
tersebut terjadi?apakah flu bisa
48
dicapai
Inti 1. Sintaks 1 : Menyiapkan 60 menit
pertanyaan dan penugasan
proyek TPACK,
- Guru menyajikan Critical
permalasahan faktual dan Thingking
kontekstual tentang virus
corona/ covid-19
- Guru menanyakan
pertanyaan kepada peserta
didik, meliputi :
a. Apa yang kalian ketahui
tentang virus covid-19?
b. Bagaimana gejalanya?
c. Bagaimana solusi untuk
mengobatinya?
- Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 5
kelompok
2. Sintaks 2 : Mendesain PCK
perencanaan proyek Collaboration
- Guru membagi LKPD , Critical
- Guru mengarahkan peserta Thingking,
didik untuk mempelajari dan Creativity
membuat desain proyek
untuk menyelesaikan LKPD
- Guru membimbing peserta
didik untuk menemukan
permasalahan dan
menyelesaikannya melalui
solusi yang dituangkan
melalui poster
- Guru membimbing peserta
didik menyusun
perencanaan proyek
3. Sintaks 3 : Menyusun jadwal PK
- Guru beserta peserta didik
menyusun jadwal untuk
menyelesaikan proyek
pembuatan media poster
- Peserta didik menanyakan
kepada guru terkait hal- hal
yang belum diketahui PCK
4. Sintaks 4 : Monitoring Problem
kegiatan dan perkembangan Solving
proyek
- Guru memonitoring kegiatan
penyusunan proyek
- Guru membimbing peserta
didik untuk saling
49
bekerjasama dalam
kelompoknya
Penutup 1. Guru bersama peserta didik PCK 15 menit
Communicati
melakukan refleksi terkait
on
kegiatan yang sudah dilakukan
2. Guru menyampaikan kegiatan
pada pertemuan selanjutnya
3. Guru menutup pertemuan
dengan membaca hamdallah dan
mengucapkan salam
Pertemuan ke- 2
Tahap Kegiatan Muatan Estimasi
Inovatif Waktu
(TPACK,
PPK, 4C)
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan Religius 10 menit
mengawali pembelajaran dengan
berdoa bersama
2. Guru mengecek kesiapan peserta Disiplin
didik meliputi kebersihan kelas,
kerapihan kelas dan kehadiran
peserta didik
3. Guru memberi motivasi dan TPACK
apersepsi dengan mengaitkan Critical
pengalaman dengan pembelajaran Thingking
yang akan dilakukan
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Inti 5. Sintaks 5 : Menguji hasil 60 menit
- Guru membimbing peserta TPACK
didik untuk Critical
mempresentasikan hasil Thingking
proyek yang sudah
diselesaikan
6. Sintaks 6 : Mengevaluasi
kegiatan PK
- Guru beserta peserta didik Communicati
melakukan refleksi terhadap on
aktivitas dan hasil proyek
yang sudah diselesaikan
Penutup 1. Guru bersama peserta didik PCK 20 menit
Communicati
melakukan refleksi terkait
on
kegiatan yang sudah dilakukan
50
2. Guru memberikan soal posttest
untuk mengukur pemahaman
peserta didik
3. Guru menutup pertemuan dengan
membaca hamdallah dan
mengucapkan salam
E. ASESMEN
Asesmen Diagnostik a. Non kognitif : tes gaya belajar
b. Kognitif : tes keterampilan berpikir kritis
Asesmen Formatif Tes penilaian harian berupa soal posttest
Asesmen Sumatif Tes penilaian ulangan harian
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
Peserta didik diminta mencari dan menyimak video terkait peranan virus
melalui sumber lain dan menuliskan informasi yang terdapat dalam video.
Adapun hal- hal yang dituliskan meliputi jenis gangguan, gejala dan upaya
untuk mengobatinya.
2. Remidial
- Pemberian bimbingan secara individu manakala ditemukan peserta didik
yang mnegalami kesulitan terhadap pemahaman materi
- Pemberian pembelajaran ulang, melalui video dan sumber- sumber lain
yang relevan
- Asesmen remidial menggunakan asesmen formatif yang sebelumnya sudah
diberikan
51
LAMPIRAN
52
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri- ciri virus
dengan benar
2. Melalui kegiatan literasi, peserta didik mampu menganalisis peranan virus yang
merugikan bagi manusia dengan benar
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menganalisis solusi terhadap
penyebaran virus merugikan bagi manusia dengan tepat
B. Petunjuk
1. Bacalah dan pahami instruksi dibawah ini
2. Carilah artikel terkait peranan virus yang merugikan dalam kehidupan manusia
3. Berdiskusilah dengan kelompokmu untuk melengkapi dan menyelesaikan LKPD
4. Rancanglah proyek tentang upaya untuk mencegah/ mengobati gangguan
yang disebabkan oleh virus
5. Buatlah rancangan tersebut dalam media poster
C. Soal
1. Berdasarkan artikel yang kalian temukan, buatlah rumusan masalah untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
53
a. Identifikasi Artikel
1. Peranan virus yang
merugikan kehidupan
manusia
2. Penyebab
3. Gejala
4. Upaya mengobati
54
dalam kehidupan manusia dengan benar,
menuliskan penyebab, namun belum tepat
menuliskan gejala yang ditimbulkan dan belum
tepat merumuskan upaya mengobatinya
Peserta didik menggunakan sumber artikel yang 1
valid, dapat menganalisis kasus peranan virus
dalam kehidupan manusia dengan benar, namun
belum tepat menuliskan penyebab, belum tepat
menuliskan gejala yang ditimbulkan dan belum
tepat merumuskan upaya mengobatinya
2. Penulisan rumusan Peserta didik dapat menuliskan rumusan 4
masalah masalah dengan benar dan lengkap
berdasarkan hasil Peserta didik dapat menuliskan rumusan 3
pengamatan melalui masalah dengan benar namun kurang lengkap
literasi yang kalian Peserta didik dapat menuliskan rumusan 2
lakukan masalah namun kurang benar dan kurang
lengkap
Peserta didik sudah menuliskan rumusan 1
masalah namun tidak sesuai dengan
permasalahan
55
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai maksimum = X 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛
56
Instrumen Penilaian
1. Assesmen Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap
No Nama Keaktifan Kerjasama Nilai akhir
4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
57
KISI- KISI SOAL POSTTEST
BIOLOGI
59
komponen virus
adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1), (2) dan (4)
c. (1), (3) dan (4)
d. (1), (3) dan (5)
e. (2) dan (5)
3 Perana Disajikan C3 Flu merupakan salah 3
n Virus pernyataan satu penyakit yang
terkait peranan disebabkan oleh virus.
virus yang Berikut ini gejala
merugikan seseorang terinfeksi
dalam virus influenza adalah
kehidupan ....
manusia, a. Demam, sakit
peserta didik kepala sakit
mampu tenggorokan
menjelaskan b. Demam, sakit
gejala kepala dan
permasalahan timbul bercak-
tersebut dengan bercak
benar. c. Demam, nyeri
otot dan timbul
bercak- bercak
d. Sakit kepala,
lesu dan nyeri
tubuh
e. Pembengkakan
dibelakang
kelenjar parotid
4 Disajikan C3 Suatu jenis virus 4
pernyataan menyerang hati
terkait peranan manusia dapat
virus yang mengakibatkan
merugikan peradangan hati akut
dalam dan berkembang
kehidupan menjadi kanker hati.
manusia, Virus yang dimaksud
peserta didik adalah ....
mampu a. Papovavirus
menentukan b. Adenovirus
jenis virus c. Rhabdovirus
dengan tepat. d. Retrovirus
e. Hepatitis B virus
5 Disajikan C4 Bacalah pernyataan 5
pernyataan dibawah ini!
terkait dampak Covid- 19 merupakan
yang jenis virus yang
ditimbulkan menguncangkan dunia
dari peranan selama 2 tahun ini.
virus, peserta Virus
didik
tersebut berakibat
mampu pada
menganalisis berbagai
solusi
atau elemen kehidupan
upaya antara lain ekonomi,
pendidikan dll. Salah
dari satu upaya pemerintah
permasalahan
tersebut dengan untuk
teliti. mengatasi hal tersebut
adalah menghimbau
masyarakat
untuk
menjaga prokes ketat.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut, solusi
yang
sesuai dalam
pencegahan
virus tersebut
adalah
....
a. Pemberia
n vaksin
b. Sering mencuci
tangan dengan
sabun
c. Mencuci alat-
alat dengan
desinfektan
d. Memasak
daging
unggas sampai
matang
e. Menghindari
kontak
dengan
penderita
influenza
Keterangan :
Skor jawaban benar = 1, salah/ tidak menjawab = 0
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
Nilai maksimum =
ℎ
X 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛
2. Assesmen Keterampilan
No Nama Keterampilan Skor
Kesesuaian Kerapihan dan Inovasi dan
konten produk estetika produk kreativitas
dengan teori
1
2
3
4
5
6
dst
Rubrik Penilaian :
0- 25 Tidak berkembang
A. Virus
Virus merupakan agen infeksius yang berukuran kecil dan komposisi sederhana yang hanya
dapat berkembang biak di sel hewan, tumbuhan, atau bakteri (sel hidup). Namanya berasal
dari kata Latin yang berarti "cairan berlendir" atau "racun." Virus menempati posisi
taksonomi khusus: bukan tanaman, hewan, atau bakteri prokariotik (organisme sel tunggal
tanpa nuklei yang ditentukan), dan umumnya ditempatkan di taksonomi sendiri. Bahkan,
virus seharusnya tidak dianggap organisme, dalam arti yang paling ketat, karena tidak hidup
bebas; yaitu, tidak dapat mereproduksi dan melakukan proses metabolisme tanpa sel inang.
Semua virus sejati mengandung asam nukleat — baik DNA (asam deoksiribonukleat) atau
RNA (asam ribonukleat) — dan protein. Asam nukleat mengkodekan informasi genetik
yang unik untuk setiap virus. Bentuk infektif, ekstraseluler (di luar sel) virus disebut virion.
Ini mengandung setidaknya satu protein unik yang disintesis oleh gen spesifik dalam asam
nukleat virus itu. Pada hampir semua virus, setidaknya satu dari protein ini membentuk
cangkang (disebut kapsid) di sekitar asam nukleat .
Strukturnya terdiri atas kapsid, asam nukleat, leher, selubung, serta ekor. Masing- masing
struktur dan fungsinya adalah:
1. Kapsid merupakan kulit protein yang melindungi / menyelimuti genom virus
2. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut dengan kasomer. Kapsid
bertanggung jawab terhadap bentuk tubuh virus
3. Serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel inang. Gabungan asam nukleat dengan
kapsid disebut nukleokapsid
4. Asam nukleat, kegunaan asam nukleat yang ada di dalam virus adalah untuk
memberikan instruksi pada bagian-bagian virus yang lain, selain itu juga untuk
bereproduksi
5. Leher Virus, leher merupakan tempat yang menyambungkan antara bagian kepala dan
bagian ekor, tidak semua virus punya leher, hanya virus kompleks saja yang memiliki
leher.
Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus baik pada manusia, hewan dan tumbuhan
adalah sebagai berikut :
1. Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.
2. Campak disebabkan oleh Morbilivirus.
3. AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency Virus.
4. Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.
5. Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic Avian Influenza Virus.
6. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.
7. Tetelo disebabkan oleh virus NCD.
8. Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus.
GLOSARIUM
1
LAMPIRAN 2
A .KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis struktur,replikasi dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama
bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project diharapkan peserta didik mampu menjelaskan struktur
dan ciri ciri virus,replikasi virus, serta membedakan peranan virus yang
menguntungkan dan merugikan dengan benar serta penuh rasa tanggung
jawab, disiplin, jujur, kolaboratif, kritis dan kreatif.
C.ASESMEN DIAGNOSTIK
Diagnostik non kognitif
6. Apa yang kamu suka lakukan di rumah?
7. Bagaimana perasaanmu ketika kamu melakukan apa yang kamu suka?
8. Siapakah yang kamu tanya ketika kamu mengalami kesulitan dalam belajar ,
ketika kamu di rumah?
9. Adakah pelajaran yang paling kamu suka?
10. Di manakah kamu suka belajar?
Diagnostik Kognitif
6. Apakah yang kamu ketahui tentang ciri – ciri virus?
7. Bisakah anda menyebutkan salah satu ciri virus?
8. Apakah kamu bisa menyebutkan struktur dari tubuh virus ?
9. Pernahkan kalian melihat orang yang terpapar virus ?
10. Bisakah anda menyebutkan virus yang menguntungkan bagi manusia ?
D.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Media Alat / Bahan
2
Lembar penilaian Gambar
Internet :
3
E.PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian Sikap: Lembar pengamatan
Penilaian Pengetahuan: LK peserta didik
Penilaian Keterampilan: Kinerja & observasi diskusi
LAMPIRAN 3
4
SIKLUS I dan SIKLUS II
Materi :
Kelompok :
Hari/Tanggal :
Nama Anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
1) Siswa diberikan tugas untuk membuat sebuah proyek berupa media ular
tangga.
2) Carilah informasi mengenai proyek yang akan dibuat dan membuat rancangan
produk tersebut.
3) Siswa menyusun jadwal proyek.
4) Gunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan lalu mulai mengerjakan proyek
LAMPIRAN 4
5
SIKLUS I dan SIKLUS II
PETUNJUK:
Berilah skor pada butir-butir kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan
kriteria sebagai berikut :
1= Kurang baik, 2= Cukup baik, 3= Baik, 4= Sangat baik
6
4. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar
II Pengamatan KBM
A Kegiatan Pendahuluan 1 2 3 4
B Kegiatan Inti 1 2 3 4
7
3. Memberikan post test
3. Menguasai kelas
8
1. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
atau arahan
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan
yang akan dicapai)
Jumlah Skor
Kategori
Kualifikasi
Rata-rata skor
9
LAMPIRAN 5
10
Materi : Virus
Nama peneliti : Adolfina Dewianti Bheri
Nama observer :1.
2.
Hari/tanggal :
Petunjuk pengisian :
Pengamat mengamati aktifitas peserta didik dalam setiap kelompok selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemudian mengisi lembar observasi dengan
kritria penilaian sebagai berikut :
1 : jika deskriptor yang muncul hanya satu
2 : jika deskriptor yang muncul hanya dua
3 : jika deskriptor yang muncul hanya tiga
4 : jika deskriptor yang muncul hanya empat
5: jika semua deskriptor muncul
1 2 3 4
11
2 Aktifitas peserta didik a. Memperhatikan arahan guru mengenai lembar
dalam kegiatan kerja peserta didik dan panduan pembuatan
Project Based proyek
Learning b. Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan
dan menyelesaikan proyek yang diberikan
c. Mengikuti langkah-langkah pembuatan proyek
dalan PjBL
d. Menuliskan jawaban dengan baik dan benar
e. Menyelesaikan proyek dengan baik
12
Rata-rata
Adapun kategori aktivitas peserta didik setelah dianalisis yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Skala Kategori Kualifikasi
LAMPIRAN 6
13
SIKLUS I dan SIKLUS II
Hari/tanggal :
Petunjuk pengisian :
Pengamat mengamati kualitas produk yang telah dibuat setiap kelompok, kemudian
mengisi lembar observasi dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom skor
(1,2,3,4) sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
1= Kurang baik, 2 = Cukup baik, 3 = Baik, 4 = Sangat baik.
A. Perencanaan Proyek 1 2 3 4
14
4. Menyiapkan alat dan bahan (alat dan bahan
disiapkan sebelumya)
B. Hasil Akhir ( Produk ) 1 2 3 4
Rata-rata skor
15
LAMPIRAN 7
Soal Pretes
Siklus 1 dan Siklus 2
1.Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai
makhluk hidup adalah………
a. Tubuh uniseluler
b. Sel prokariotik
c. Sel eukariotik
d. Tubuh multiseluler
e. Tubuh aseluler
a. Adenovirus
b. Rhabdovirus
c. Ebolavirus
d. Bakteriofag
e. HIV
16
a. Mikroskop stereo
b. Mikroskop dua dimensi
c. Mikroskop elektron
d. Mikroskop analog
e. Mikroskop ultraviolet
8. Pada siklus lisogenik terjadi fase penggabungan antara DNA virus dan DNA
bakteri
membentuk....
a. Profase
b. Viral
17
c. Profage
d. Bakteriofage
e. Virion
9. Gambar struktur virus.
a.
Asam nukleat DNA/RNA terdapat dibagian nomor....
a. 1
b .2
c. 3
d. 4
e. 5
18
Reproduksi virus pada gambar tersebut dinamakan fase....
a. adopsi
b. penetrasi
c. sintesis
d. pematangan
e. lisis
19
1. HIV sebagai penyebab AIDS akan mengakibatkan orang yang terinfeksi
mengalami ....
a. Peningkatan leukosit
b. Kerusakan hati dan limpa
c. Peningkatan trombosit
a. 1, 4, dan 5
b. 2, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
d. 3, 4, dan 5
e. 2 , 3 dan 5
a. Tungro
b. Papovavirus
c. CVPD
20
d. TMV
e. Mosaic
5. Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah....
6. Virus yang dapat bereproduksi melalui siklus lisogenik dan litik disebut....
a. Bakteriofag
b. Profag
c. virus temperat
d. virus terselubung
e. virus telanjang
21
d. Flavivirus, Paramyxovirus, Herpesvirus
e. Bunyavirus, Orthomyxovirus, Adenovirus
a. Paramyxovirus
b. virus varisela
c. Morbillivirus
d. Herpesvirus
e. virus variola
10. Hal yang bukan merupakan cara mencegah penularan infeksi flu burung yang
benar adalah...
22
a. menutup semua usaha peternakan ayam
b. mengadakan program vaksinasi untuk unggas sehat
c. maningkatkan kebersihan lingkungan
d. mengonsumsi makanan yang begizi
e. sering mencuci tangan dengan sabun
LAMPIRAN 8
Soal Postest
Siklus 1 dan siklus 2
23
1. Jelaskan tentang penyakit AIDS dalam hal:
penyebabnya
gejala-gejalanya
cara penularannya
Cara menghindari agar tidak terkena AIDS
24
25