Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw


Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sistem Pencernaan
Kelas XI MIA SMAN 13 WAJO

Post-test Only Control Group Design. Dalam desain ini kelompok


eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam
desain ini baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
dibandingkan. Kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa
diterapkan metode quick on the draw dalam model pembeejaran kooperatif
sedangkan kelas kontrol hanya diteraopkan model pembejaran kooperatif
tidak mendapatkan perlakuan yaitu penerapan quick on the draw.

Langkah Langkah
 Guru menyiapkan daftar pertanyaan, misalnya sepuluh soal mengenai topik yang
sedang dibahas. Kemudian guru membuat cukup salinan agar setiap kelompok
memiliki sendiri-sendiri. Tiap pertanyaan harus di kartu terpisah. Tiap rangkaian
pertanyaan sebaiknya di kartu dengan warna berbeda. Letakkan rangkaian
pertanyaan tersebut di atas meja guru, angka menghadap atas, nomor 1 diletakkan
di paling atas.
 Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Beri warna pada kartu untuk tiap
kelompok sehingga mereka dapat mengenali rangkaian pertanyaan mereka di
meja guru.
 Beri tiap kelompok materi sumber yang terdiri dari jawaban untuk semua
pertanyaan. Ini bisa hanya berupa halaman tertentu dari buku teks yang biasanya.
Jawaban sebaiknya tidak begitu jelas agar siswa harus mencari dalam teks.
 Pada kata “mulai”, satu orang dari tiap kelompok “lari” ke meja guru, mengambil
pertanyaan pertama menurut warna kelompok mereka dan kembali membawanya
ke kelompok.
 Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan menulis
jawaban di lembar kertas terpisah.
 Setelah menjawab, jawaban di bawa ke guru oleh orang ke dua. Guru memeriksa
jawaban. Jika jawaban akurat dan lengkap, pertanyaan kedua dari tumpukan
warna mereka diambil dan begitu seterusnya. Jika ada jawaban yang tidak akurat
atau tidak lengkap, guru menyuruh sang pelari kembali ke kelompok dan
mencoba lagi. Penulis dan pelari harus bergantian.
 Saat satu siswa sedang “berlari” lainnya memindai sumbernya dan membiasakan
diri dengan isinya sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan
lebih efisien. Lebih baik membuat beberapa pertanyaan pertama cukup mudah
dan pendek, hanya agar momentumnya mengena.
 Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan yang menjadi pemenang.
 Kemudian tahap terakhir yaitu guru membahas semua pertanyaan dengan kelas
dan membuat catatan tertulis.
2. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas XI MIA
SMAN 13 WAJO
Post-test Only Control Group Design. Dalam desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam
desain ini baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
dibandingkan. Kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa
diterapkan metode jigsaw dalam model pembeejaran kooperatif sedangkan
kelas kontrol hanya diteraopkan model pembejaran kooperatif tidak
mendapatkan perlakuan yaitu penerapan metode jigsaw.

Stephen, Sikes dan Snapp, mengungkapkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif


model jigsaw sebagi berikut:
 Siswa di kelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota lain.
 Tiap orang dalam tim di beri bagian materi yang berbeda.
 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang di tugaskan.
 Anggota dari tim yang berbeda telah mempelajari bagian/subbab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab
mereka.
 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama.
 Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi.
 Guru memberi evaluasi.
 Penutup

3. Pengaruh Pemberian Tugas Pra Pembelajaran dalam Model Pembelajaran


Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi
Sistem Pencernaan Kelas XI MIA di SMAN 13 Wajo
Post-test Only Control Group Design. Dalam desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan. Kelas
eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa pemberian tugas pra
pembelajaran sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan tetapi
sama sama mengguneakan model pembelajaran discovery learning.
Langkah Langkah :
1. Sebelum memasuki materi sebelumnya Siswa diberi tugas berupa
menganalis artikel yang berkenaan dengan materi. Artikel yang diberikan
tidak langsung berisi tentang materi tetapi siswa yang akan menganalisis dan
mencari informasi sendiri.
2. Siswa membacakan hasil analisis dan informasi yang ditemukan pada saat
pertemuan.

Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif


1. Present goals and set (Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa siap belajar
2. Present information (Menyajikan informasi)
Mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal
3. Organize students into learning teams (Mengorganisir siswa ke dalam tim-tim
belajar)
Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata cara pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
4. Assist team work and study (Membantu kerja tim dan belajar) Membantu
tim-tim belajar selama siswa mengerjakan tugasnya
5. Test on the materials (Mengevaluasi) Menguji pengetahuan siswa mengenai
berbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya
6. Provide recognition (Memberikan pengakuan atau penghargaan)
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun
kelompok

Sintaks Model Discovery Learning


1. Stimulation (Pemberian Rangsang) ...
2. Problem Statement (Pernyataan atau Identifikasi Masalah) ...
3. 3. Data Collection (Pengumpulan Data) ...
4. 4. Data Processing (Pengolahan Data) ...
5. Verification (Pembuktian) ...
6. 6. Generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi)

Anda mungkin juga menyukai