Anda di halaman 1dari 206

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BERBASIS TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)


DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GETARAN
DAN GELOMBANG DI KELAS VIII DESA
BOSAR GALUGUR KECAMATAN
TANAH JAWA

SKRIPSI

Oleh:

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 16100030
Program Studi : Pendidikan Fisika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2020
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
BERBASIS TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GETARAN
DAN GELOMBANG DI KELAS VIII DESA
BOSAR GALUGUR KECAMATAN
TANAH JAWA

SKRIPSI

Diajukan pada Universitas HKBP Nommensen untuk memenuhi


Syarat Penyelesaian Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 16100030
Program Studi : Pendidikan Fisika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2020
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Usulan Penelitian oleh

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 1610030
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Dengan Menggunakan Peta
Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi
Getaran dan Gelombang di Kelas VIII Desa Bosar Galugur
Kecamatan Tanah Jawa

telah disetujui dan dinyatakana memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian
skripsi.

1. Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si. (Pembimbing I) (_____________)

2. Drs. Juliper Nainggolan, M.Si. (Pembimbing II) (_____________)

Medan, September 2020


Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si.

i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi oleh

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 16100030
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Dengan Menggunakan Peta
Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi
Getaran dan Gelombang di Kelas VIII Desa Bosar Galugur
Kecamatan Tanah Jawa

telah dipertahankan dihadapan dewan penguji pada Agustus 2020 dan


memperoleh nilai

Dewan Penguji:

1. Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si. (Pembimbing I) (________________)

2. Drs. Juliper Nainggolan, M.Si. (Pembimbing II) (________________)

3. (Penguji I) (________________)

4. (Penguji II) (________________)

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan FKIP, Ketua Prodi Pendidikan Fisika

Dr. Hilman Pardede, M.Pd Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGGANDAAN SKRIPSI

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 16100030
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Dengan Menggunakan Peta
Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi
Getaran dan Gelombang di Kelas VIII Desa Bosar Galugur
Kecamatan Tanah Jawa

1. Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si. (Pembimbing I) (________________)

2. Drs. Juliper Nainggolan, M.Si. (Pembimbing II) (________________)

3. (Penguji I) (________________)

4. (Penguji II) (________________)

Mengetahui
Wakil Ketua Prodi Pendidikan Fisika

Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si.

iii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Arga Fitriyani Sitorus
Tempat/tanggal lahir : Simpang Rel Muntik , 31 Maret 1998
NPM : 16100030
Program Studi : Pendidikan Fisika

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul


“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif berbasisis tipe Numbered Heads
Together (NHT) dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa
pada pokok materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur
Kecamatan Tanah jawa.”:
1. Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri (tidak hasil plagiasi/jiplakan)
2. Tidak didasarkan pada data palsu
Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, saya
bersedia menanggung resiko dan siap diperkarakan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Medan, 05 September 2020


Yang menyatakan,

Arga Fitriyani Sitorus


NPM.16100030

iv
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Arga Fitriyani Sitorus

NPM : 16100030

Dosen Pembimbing 1 : Parlindungan Sitorus, S.Si.,M.Si

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis


Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan
Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Materi Getaran dan Gelombang
di Kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah
Jawa

PARAF PARAF
NO HARI/TANGGAL MATERI/BAB
DOSEN MAHASISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Medan, September 2020

Ketua Prodi PendidikanFisika

Parlindungan Sitorus, S.Si.,M.Si

v
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Arga Fitriyani Sitorus

NPM : 16100030

Dosen Pembimbing 1 : Drs.Juliper Nainggolan,M.Si.

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis


Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan
Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Materi Getaran dan Gelombang
di Kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah
Jawa

PARAF PARAF
NO HARI/TANGGAL MATERI/BAB
DOSEN MAHASISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Medan, September 2020

Ketua Prodi PendidikanFisika

Parlindungan Sitorus, S.Si.,M.Si

vi
ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASISTIPE


NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN
PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBAN
DI KELAS VIII DESA BOSAR GALUGUR
KECAMATAN TANAH JAWA

Nama : Arga Fitriyani Sitorus


NPM : 16100030
Dosen Pembimbing : (1) Parlindungan itorus, S.Si., M.Si
(2) Drs. Juliper Nainggolan, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran


Kooperatif berbasisis tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan
menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi Getaran
dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
seluruh siswa kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa. Dengan
teknik Sampling Jenuh diperoleh sampel penelitian kelas eksperimen (VIII-1) dan
kelas kontrol kelas (VIII-2). Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar
siswa dengan bentuk pilihan berganda serta lembar observasi keterampilan proses
siswa.
Hasil analisis data merupakan nilai rata-rata Postes siswa kelas eksperimen =
81,07 dengan Standar Deviasi = 11,63 dan nilai rata-rata post-test siswa kelas
kontrol = 65,45 dengan Standar Deviasi = 15.08. Hipotesis penelitian ini diuji
dengan uji t dan diperoleh t hitung sebesar = 3,9283 sedangkan ttabel sebesar 2,069
pada taraf α = 0,05 dengan dk = 23 dengan demikian thitung > ttabel yaitu 3,93 > 2,06
berarti hipotesis alternatif atau Ha diterima dan Ho . Dengan demikian dapat
disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa ada Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif berbasisis tipe Numbered Heads Together (NHT)
dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi
Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah
jawa. Hal ini dapat dilihat dari persentase peningkatan hasil belajar siswa sebesar
23,8%.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Tipe Numbered Heads Together


(NHT), Hasil Belajar.

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapakan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala kasih karunia, penyertaan dan kesehatan yang senantiasa Tuhan berikan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi ini berjudul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

berbasisis tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan menggunakan peta

konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi Getaran dan Gelombang di

kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa”. Disusun sebagai syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada orang

yang senantiasa memberikan motivasi, semangat, dan bantuan. Maka dengan

segala rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Parlindungan Sitorus, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing I dan

sekaligus Ketua prodi Pendidikan Fisika yang telah membimbing penulis

dari awal penulisan sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Juliper Nainggolan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II dan

sekaligus wakil dekan dalam bidang akademik yang telah memberikan begitu

banyak bimbingan dan masukan sejak awal rencana penelitian sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Haposan Siallagan, SH., MH Selaku Rektor Universitas HKBP

Nommensen Medan.

viii
4. Bapak Drs. Hilman Pardede, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas HKBP

Nommensen Medan.

5. Seluruh Dosen di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Medan, yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Seluruh pegawai tata usaha di fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nommensen Medan, yang telah banyak membantu dalam

bidang administrasi di Universitas HKBP Nommensen Medan.

7. Bapak Herizon P. Sitorus , selaku Kepala Desa Bosar Galugur Kecamatan

Tanah jawa & seluruh perangkat yang telah mengijinkan penulis

melaksanakan penelitian di desa tersebut.

8. Bapak Hotmartua Tumanggor, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Fisika di

SMP Budi Mulia yang telah memberikan arahan serta masukan kepada

penulis selama proses menulis skripsi.

9. Sangat Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Ayah Herizon

Parluhutan Sitorus dan Ibu tercinta Hotmaida Br. Siagian yang tiada hentinya

mendoakan penulis, menyemangati, membimbing, mengarahkan, bahkan

membiayai diluar kemampuan mereka, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi di Universitas HKBP Nommensen dan meraih gelar sarjana.

10. Buat adik-adikku yang sangat penulis sayangi Enzelika O Sitorus dan

Theresia Valentina F Sitorus yang selalu menyemangati dan mendoakan saya

dalam menyelesaikan studi di Universitas HKBP Nommensen Medan.

ix
11. Buat Kakak serasa Sahabat Anita Manik dan Fajar Simare-mare yang tak

henti memotivasi dan memberi semangat disetiap waktu dalam menuntaskan

perkuliahan hingga memperoleh gelar sarjana

12. Buat Kelompok Adriella (Kakak Lovianna Silaban, S.Pd., Agnes Lia Adilla

Gultom, Eklesia Paulina Gultom, Ernita Manalu) yang telah memberikan

dorongan, motivasi dan doa selama penulisan skripsi ini.

13. Buat Penghuni Kos Gang kelapa No 18 ( Kak Irene Bernadeta Siagian,

S.KM, Hema Sri Handayani Situmeang, Friska Adenia Romaito Situmeang)

yang selalu setia memberi dukungan, motivasi, membantu, rasa persaudaraan,

kekompakan dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi

ini.

14. Buat Sahabat Penulis Perseveranda Onjom yang selalu memberikan

dukungan, motivasi, dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi dan

skripsi ini.

15. Buat alumni pendidikan Fisika Abangda Juliaster Marbun, S.Pd.,M,Si yang

telah memberikan masukkan dan arahan kepada penulis dari awal hingga

selesai skripsi ini.

16. Buat teman-teman seperjuangan pendidikan Fisika angkatan 2016 yang selalu

senantiasa memberikan dukungan, motivasi, rasa persaudaraan, seperjuangan

dan kekompakkan serta kerja sama yang selama ini kita jalani menjadi

pengalaman yang sangat berharga bagi penulis.

17. Buat Adik-adik stambuk 2017-2019 serta orang-orang terdekat penulis yang

terus mendoakan dan mendukung penulis dalam studi dan penyelesaian skrisi

ini.

x
18. Buat Kakak Fitri Chitya Sitorus, Ito Timo Sirait, Ito Frans Sitorus, Ito Jaya

Sitorus, Yohana Manurung, Shinta Sitorus, Ito Evan Sitorus dan seluruh

Keluarga IMANARAS yang tidak dapat saya sebutkan nama satu persatu

yang selalu senantiasa memberikan dukungan, motivasi, dorongan, rasa

persaudaraan dan kekompakan bagi penulis.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, September 2020

Penulis,

Arga Fitriyani Sitorus

NPM. 16100030

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN PENGGANDAAN......................................... iii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.......................................... iv
BERITA ACARA BIIMBINGAN DOPING 1........................................ v
BERITA ACARA BIIMBINGAN DOPING 2........................................ vi
ABSTRAK.................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kerangka Teoritis.......................................................................... 8
1. Pengertian Belajar..................................................................... 8
2. Jenis – jenis belajar................................................................... 10
3. Pengertian Mengajar................................................................. 12
4. Aktivitas Belajar........................................................................ 13
5. Hasil Belajar.............................................................................. 14
6. Model Pembelajaran.................................................................. 15
7. Model Pembelajaran Kooperatif............................................... 17
8. Tujuan Pembelajaran Kooperatif.............................................. 18
9. Unsur – unsur Pembelajaran Kooperatif................................... 19
10. Ciri - ciri Pembelajaran Kooperatif ....................................... 20
11. Prinsip Pembelajaran Kooperatif............................................ 21
12. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT .......................... 23
13. Mekanisme Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....... 25
14. Model Pembelajaran Konvensional ....................................... 26
15. Karakteristik Siswa ................................................................ 29
16. Materi Ajar ............................................................................. 31
B. Kerangka Konseptual .................................................................... 36
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 39

xii
B. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................... 39
C. Jenis dan Desain Penelitian............................................................ 39
D. Variabel Penelitian......................................................................... 40
E. Prosedur Penelitian........................................................................ 40
F. Instrumen Penelitian...................................................................... 41
1. Tes Hasil Belajar..................................................................... 44
2. Validitas isi............................................................................. 44
3. Reliabilitas Tes ...................................................................... 45
4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................ 46
G. Teknik Analisis/ Pengolahan Data................................................. 48
1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku............................... 48
2. Uji Normalitas........................................................................ 49
3. Uji Homogenitas..................................................................... 50
4. Uji Hipotesis........................................................................... 51
5. Uji Regresi Linier Sederhana................................................. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian.............................................................. 55
B. Data Hasil Belajar.......................................................................... 55
1. Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....... 55
2. Data Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....... 57
C. Uji Persyaratan Intrumen Penelitian
1. Validitas Isi............................................................................. 58
2. Reliabilitas.............................................................................. 58
D. Uji Persyaratan Analisis Data........................................................ 58
1. Uji Normalitas Data................................................................ 59
2. Uji Homogenitas..................................................................... 60
3. Uji Hipotesis........................................................................... 61
4. Uji Regresi Linier Sederhana.................................................. 64
E. Observasi ...................................................................................... 64
F. Pembahasan .................................................................................. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 67
B. Saran.............................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 69

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Langkah – Lngkah Pembelajaran Kooperatif 23
Tabel 2.2. Perbandingan dari 4 Pendekatan Pembelajaran Kooperatif 23
Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 33
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian 44
Tabel 3.3. Indikator Kriteria Penilaian 46
Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 47
Tabel 4.1. Data Hasil Pretes kelas Kontrol dan Eksperimen 56
Tabel 4.2. Data Hasil Postes kelas Kontrol dan Eksperimen 57
Tabel 4.3. Data Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Hasil Belajar 58
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 59
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 59
Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Pretes Kelas Ekxperimen dan kelas Kontrol 61
Tabel 4.7. Uji Hipotesis Data Postes Kelas Ekxperimen dan kelas Kontrol 63

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Peta Konsep Materi Gelombang 31


Gambar 2.2. Gelombang Transversal 35
Gambar 2.3. Gelombang Longitudinal 36
Gambar 3.1. Bagan Alur Proses Penelitian 43
Gambar 4.1. Grafik Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 56
Gambar 4.2. Grafik Hasil Postes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 58
Gambar 4.3. Penerimaan Ho Uji t dua pihak 61
Gambar 4.4 Daerah Penolakan Uji t satu pihak (Pihak Kanan) 63

xv
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pemelajaran RPP I ........................... 73


Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP II......................... 88
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrument.......................................................... 97
Lampiran 4 Validitas isi Oleh Validator I ............................................... 114
Lampiran 5 Validitas Isi Oleh Validator II.............................................. 118
Lampiran 6 Penilaian Validitas Instrumen............................................... 122
Lampiran 7 Instrumen Soal...................................................................... 127
Lampiran 8 Kunci Jawaban..................................................................... 132
Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen............................ 133
Lampiran 10 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen........................... 134
Lampiran 11 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen........................... 135
Lampiran 12 Distribusi Hasil Pretes Kelas kontrol................................... 136
Lampiran 13 Distribusi Hasil Postes Kelas kontrol................................... 137
Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol.................................. 138
Lampiran 15 Uji Reliabilitas Tes............................................................... 139
Lampiran 16 Nilai Rata- Rata, Varians dan Standar Deviasi.................... 140
Lampiran 17 Uji Normalitas Data.............................................................. 141
Lampiran 18 Uji Homogenitas................................................................... 144
Lampiran 19 Uji Hipotesis......................................................................... 147
Lampiran 20 Lembar Aktivitas Siswa Eksperimen I................................. 152
Lampiran 21 Lembar Aktivitas Siswa Eksperimen II................................ 155
Lampiran 22 Penilaian Individual Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen..... 158
Lampiran 23 Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen................. 159
Lampiran 24 Perhitungan Regresi Sederhana............................................ 160
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilierfors............................... 162
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F............................. 163
Lampiran 27 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t.............................. 166
Lampiran 28 Dfatar Tabel Wilaya luas 0 Ke Z………………………… 167
Lampiran 29 Surat Izin Penelitian Dan Surat Balasan Penelitian ............. 165
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian........................................................ 168

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Trianto (2011 : 3) “Pendidikan adalah kebudayaan manusia yang

dinamis dan syarat perkembangan”. Oleh karena itu, suatu perubahan dan

perkembangan pendidikan adalah hal memang seharusnya terjadi sejalan dengan

perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan dalam bidang

pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan yang di inginkan.

Sekolah merupakan suatu lembaga yang akan mendidik generasi bangsa,

selain mengajarkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang merupakan salah satu

faktor pendorong agar generasi bangsa mampu berkarya. Selain mendorong para

siswanya untuk meraih prestasi yang baik, sekolah juga berperan untuk

meningkatkan disiplin serta tanggung jawab siswa sebagai peserta didik ,sehingga

sekolah mampu menciptakan suatu kondisi dimana setiap siswa dituntut untuk

memanfaatkan waktu yang ada, sehingga tercapailah tujuan sekolah sesuai dengan

norma-norma yang berlaku.

Kegiatan utama dalam proses pendidikan disekolah adalah kegiatan belajar

mengajar. Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan

mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, nilai dan sikap. Dalam proses belajar mengajar guru akan

menghadapi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda beda sehingga

guru tidak akan lepas dengan masalah hasil belajar. Keberhasilan dalam proses

1
2

belajar mengajar di sekolah tergantung kepada beberapa aspek yaitu kurikulum,

sarana dan prasarana, guru, siswa, dan metode pengajaran. Aspek yang dominan

dalam proses belajar mengajar adalah guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan

guru dan siswa dalam hubungannya dengan pendidikan disebut kegiatan belajar

mengajar. Guru sebagai motivator dan fasiliator sedangkan siswa sebagai

penerima informasi yang diharapkan dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif maka diperlukan

metode yang tepat agar keaktifan siswa terjadi. Metode yang dapat dilakukan

dengan memberikan latihan-latihan selama melakukan tugas atau membuat

kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran seperti mengerjakan soal-soal,

mengumpul kliping dan sebagainnya.

Guru harus memiliki strategi dalam proses pengajaran dan pembelajaran,

agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapai ketuntasan

belajar.Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh setelah melalui

proses pembelajaran. Hasil belajar terdiri dari tiga aspek meliputi kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif merupakan tingkat pemahaman siswa

terhadap materi. Hasil belajar afektif lebih berorientasi pada pembentukan sikap

melalui proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar psikomotorik berkaitan

dengan kemampuan fisik siswa.

Berdasarkan Observasi penulis selama beberapa waktu mengamati situasi

pendidikan SMP kelas VIII di Desa Bosar Galugur kecamatan tanah jawa , masih

banyak Siswa/i yang kurang memahami pembelajaran Fisika. beberapa faktor

yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah khususnya pada mata pelajaran
3

fisika. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh beberapa faktor,

yaitu : sarana dan prasarana yang kurang mendukung, kurangnya minat serta

keseriusan siswa dalam kegiatan belajar, daya tangkap dan nalar siswa dalam

belajar masih rendah, metode dan model belajar yang di berikan olah guru

cenderung monoton sehingga menyebabkan hasil belajar atau pencapaian target

dari hasil belajar tidak tercapai. Terutama dimasa pandemi Covid 19 Banyak

mereka kurang mengerti materi yang diajarakan secara online oleh guru – guru

mereka.

Untuk melakukan pembaharuan seperti kasus di atas, maka peran guru

sebagai pendidik sangatlah diharapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,seorang

guru dituntut untuk dapat memperhatikan materi pelajaran dan memilih metode

pengajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar siswa

akan tercapai.

Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan yaitu Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan

Peta Konsep. Menurut Arend ( 2018 : 16) “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Spencer Kagan (1998) untuk melibatkan lebih banyak siswa

dalam review berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk

memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu.

Menurut Trianto ( 2011 : 65) Model ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk saling memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang

paling tepat. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan
4

semangat kerja sama mereka. Model pembelajaran ini bisa digunakan dalam

semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dengan

menerapkan model ini, siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya

dan adanya saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Dalam model

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ini ada fase penomoran,

sehingga siswa bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing-masing.

Sedangkan Peta konsep merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang

bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Hal ini sesuai

dengan pendapat Novak and Gowin (1985) menyatakan bahwa peta konsep adalah

alat atau cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah

diketahui oleh siswa. Gagasan Novak ini didasarkan pada teori belajar Ausabel.

Ausabel sangat menekankan agar guru mengetahui konsep-konsep yang telah

dimiliki oleh siswa supaya belajar bermakna dapat berlangsung.

Penelitian Rizki Noveri Pandiangan dengan judul Pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantu peta konsep terhadap hasil belajar

siswa pada materi Gelombang di kelas VIII semester II SMP Muhammadiyah 1

Medan T.P.2012/2013 diperoleh hasil belajar yang signifikan, hal ini dapat dilihat

dari rata-rata aktvitas afektif siswa dikelas eksperimen mencapai 75,47 dengan

kategori baik sedangakan aktivitas afektif siswa dikelas kontrol hanya mencapai

56,2 dengan kategori cukup dan aktivitas priskomotorik pada kelas eksperimen

dari pertemuan I, II,III diperoleh rata-rata sebesar 77,7 dengan kategori baik

terjadi peningkatan setiap pertemuan.


5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Menggunakan Peta Konsep

Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Getaran & Gelombang di Kelas

VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa”

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil investigasi sesuai dengan latar belakang diatas, maka ada

beberapa masalah yang perlu diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika.

2. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional dan belum

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

3. Kebiasaan siswa sewaktu pembelajaran berlangsung bermain-main dengan

temannya sehingga proses pembelajaran terganggu.

4. Kurangnya diskusi antara siswa di dalam proses pembelajaran.

5. Kurangnya pemahaman siswa-siswi terhadap pelajaran fisika karena mereka

beranggapan bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang sulit.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) menggunakan peta konsep.


6

2. Hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) menggunakan peta konsep

dengan pembelajaran konvensional.

3. Objek yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII Desa Bosar Galugur

Kecamatan Tanah Jawa.

4. Materi pokok yang akan diajarkan adalah sub materi gelombang .

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Menggunakan Peta

Konsep pada materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar

Galugur Kecamatan Tanah Jawa?

2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada

materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur

Kecamatan Tanah Jawa ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa

Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


7

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

menggunakan peta konsep pada materi Getaran dan Gelombang di kelas

VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa

Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa

3. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) menggunakan peta konsep terhadap

hasil belajar siswa pada materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa

Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan maupun calon guru dalam menambah

wawasan tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads

Together (NHT).

2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) dalam meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru dalam memilih model pembelajaran

yang dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa khususnya nilai pelajaran

fisika.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teorestis

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotorik), serta menyangkut nilai dan sikap (affektif).Belajar

merupakan komponen pendidikan yang berkenan dengan pencapaian

tujuan pendidikan. Beberapa ahli pendidikan telah merumuskan defenisi

dari belajar diantaranya adalah :

Menurut Slameto dalam (2010 : 2),” Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengelamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.

Menurut Skinner dalam (Sagala 2009 : 17), “Belajar adalah suatu

proses adaptasi atau penyesuaian tingkahlaku yang berlangsung secara

progressif”. Menurut Gegne dalam (Sagala 2009 : 13), ”Belajar adalah

sebagai suatu proses tingkahlaku yang berlangsung secara progressif”.

Menurut Gagne dalam (Sagala 2009 : 17) “Belajar merupakan suatu proses

yang kompleks, dan hasil belajar kapabilitas yang disebabkan stimulus

yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh

pelajar”. Menurut Bourne, Bruce, Ekstrand dalam (Mustaqim 2008 : 33),


9

“Learning as a relatively permanent change in behaviour traceable to

experince and practice”. “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang

relatif tetap yang dapat diakibatkan oleh pengalaman dan latihan”.

Menurut Morgan dalam (Mustaqim 2008 : 33), “learning is any

relatively permanent change in behaviour that is a result of past

experince”. “ Belajar adalah peruabahan tingkah laku yang relatif tetap

yang merupakan hasil dari pengalaman yang lalu”. Menurut Fahmi dalam

(Mustaqim 2008 : 34), “ Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang

menunjukkan) aktifitas ( yang menghasilkan) perubahan-perubahan

tingkah laku atau pengalaman”. Menurut Guilord dalam (Mustaqim 2008 :

34), “Learning is any change in behaviour resulting from stimulation”.

“Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari ransangan”.

Berdasarkan pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar ini adalah semua usaha yang dilakukan individu atau kelompok

baik itu karena keinginan diri sendiri atau dorongan dari lingkungan untuk

memperoleh sesuatu, untuk dapat melakukan sesuatu dan mengetahui

kebenaran dari suatu pendapat. Belajar juga dapat diartikan sebagai

kegiatan mengamati, meniru dan mengembangkan. Proses dari usaha

(belajar) akan memungkinkan adanya perubahan pada diri anak didik.

Perubahan yang terjadi banyak sekali sifat dan jenisnya,tetapi

perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

perkembangan bukanlah karna belajar. Perubahan tingkah laku dalam

belajar memiliki ciri ciri berikut yaitu :


10

a) Perubahan yang terjadi secara sadar. Perubahan yang terjadi dalam belajar

bersifat kontiniue dan fungsional.

b) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

c) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

d) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

e) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

2. Jenis-jenis Belajar

Menurut Benyamin S. Bloon dkk dalam (Mustaqim 2008 : 38)

“kelompok ini merumuskan sasaran pendidikan dengan sebutan “taxonomi

of education objectif” di mana dalam kelompok ini membedakan menjadi

tiga ranah(dominan) atau daerah sasaran pendidikan yaitu:

a. Ranah kognitif

1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan tentang hal-hal khusus, pengetahuan

tentang cara dan sarana tentang hal-hal khusus,pengetahuan universal dan

abstraksi.

2) Tipe belajar pengertian, tipe ini meliputi kemampuan; menerjemahkan,

menafsirkan dan akstrapolasi.

3) Aplikasi, hal ini merupakan kemampuan menerapkan suatu abstraksi pada

situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut bisa berbentuk ide,

teori, petunjuk teknis prinsip atau generalisasi Tipe belajar analisis, yaitu

upaya untuk memisahkan satu kesatuan menjadi unsur-unsur bagian-bagian

sehingga jelas hierarkinya/eksplisit unsur-unsurnya. Tipe ini meliputi :


11

analisis unsur-unsur, analisi hubungan-hubungan dan analisis prinsip,

organisasi.

4) Tipe hasil belajar sintetis, yaitu menyatukan unsur-unsur/ bagian-bagian

menjadi satu bentuk menyeluruh. Dalam hal ini menyatuhkan unsur-unsur

dari hasil analisis bukanlah sintesis sebab sintesis selalu memasukkan unsur

baru dalam mengintegrasikan sesuatu. Tipe ini meliputi tiga model, yaitu

menghasilkan komunikasi unik menghasilkan rencana, operasi dari suatu

tugas/problem dan kecakapan mengabstraksikan sejumlah fenomena, data dan

hasil observasi.

5) Tipe hasil belajar evaluasi, yaitu memberi keputusan tentang nilai sesuatu

yang ditetapkan dengan mempunyai sudut pandang tertentu, misalnya sudut

pandang tujuan, metode, materi, dan lain lain tipe ini mencakup: kemampuan

memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya,keajegan,dalam

argymentasi memahami nilai mengevaluasi dengan cara membandingkan

dengan menggunakan kriteria eksternal, atau dengan kristeria yang eksplisit.

b. Ranah afektif

1) Menyimak, yaitu meliputi taraf sadar memperhatikan kesediaan menerima,

dan memperhatikan secara selektif/terkontrol.

2) Merespon, hal ini meliputi manut (memperoleh sikap responsif, bersedia

merespon atas pilihan sendiri dan merasa puas dalam merespon.

3) Menghargai, hal ini mencakup menerima nilai, mendambakan nilai, dan

merasa wajib mengabdi pada nilai.


12

a) Mengorganisas nilai, meliputi mengkonseptualisasi nilai dan

organisasi sistem nilai.

b) Mewatak, yaitu memberlakukan secara umum seperangkat nilai,

menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai.

c. Ranah psikomotor

1) Mengindra, hal ini bisa berbentuk mendengarkan, melihat, meraba,

mencecap, dan membau.

2) Kesiagaan diri, meliputi konsentrasi mental, berpose badan, dan

mengembangkan perasaan.

3) Bertindak secara terpimpin, meliputi gerakan menirukan, dan mencoba

melakukan tindakan.

4) Bertindak secara kompleks, ini adalah taraf mahir,dan gerak/keterampilan

sudah disertai berbagai improvisasi.

3. Pengertian Mengajar

Menurut Benyamin dalam (Mustaqim 2008 : 91),


“teaching is the process of arrangin conditions under which the learning
changes his ways consiously in the direction of his own goals”. “Mengajar
ialah suatu proses pengaturan kondisi-kondisi dengan mana pelajaran
merubah tingkah lakunya dengan sadar ke arah tujuan-tujuan sendiri”.

Sementara Menurut Nasution dalam (Mustaqim 2008 : 91) “

Mengajar ada yang bersifat teacher centered dan ada yang pupil centered,

tipe pertama bisa diberi betasan sebagai berikut: Mengajar adalah

menanamkan pengetahuan pada anak”. Menurut Dequeliy dan Gazali


13

dalam (Slameto 2010 : 30) “ mengajar adalah menanamkan pengetahuan

pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat”.

Berdasarkan pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

mengajar adalah suatu proses mengajarkan materi suatu pengetahuan yang

bersifat penting untuk dapat diketahui siswa. Mengajar bukanlah semata-

mata kegiatan penyampaian materi pelajaran oleh guru kepada siswa akan

tetapi, bagaimana menciptakan, mengajar, mengatur serta menyelaraskan

lingkungan agar memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar secara

efektif dn efesien. Selain itu, dalam proses belajar seorang guru harus

mengetahui prinsip-prinsip mengajar itu sendiri, karena mengajar

bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, guru yang langsung berhadapan

dengan siswa, mereka adalah sekelompok makhluk hidup yang

memerlukan bimbingan dan pembinaan untuk menjadi dewasa.

4. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses belajar,

kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan fisik, intelektuan dan emosional. Prinsip

dasar belajar adalah aktivitas, kerena tidak akan ada belajar jika tidak ada

aktivitas. Seperti yang kita ketahui dengan belajar akan diperoleh perubahan-

perubahan di dalam tingkah laku, kebiasaan, sikap, pengetahuan, keterampilan ,

pengetahuan dan pemahaman akan sesuatu. Sardiman (2010:96) dalam bukunya

bahwa “Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam

interaksi belajar-mengajar”.
14

Berikut akan dijelaskan, aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan

dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi Menurut Diedrich dalam (Sardiman

2010 : 101) antara lain:

1. Visual activities, yang termasuk didalamnya membaca, memperhatikan

gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. Oral activities, seperti: menyataka, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.

3. Listering activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

4. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

5. Drawing activites, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6. Motor activites, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,

berternak.

7. Mental activities, sebagai contoh: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,gembira,

bergairah, berani, tenang, gugup.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan atau hasil yang dimiliki siswa setelah

selesai pembelajaran. Kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan


15

psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan

untuk mendapatkan data hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan sangat

penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat

memberikan informasi kepada guru.

Guru harus dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut

setelah dilakukan penilain. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai

yang diperoleh, nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam

jangka waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes

itulah guru menentukan prestasi belajar siswa.

6. Model Pembelajaran

Menurut Joyce dalam (Trianto 2010 : 22) “ Model pembelajaran adalah

suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran tersebut didalamnya, buku-buku,

film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”. Menurut Soekamto, Dkk dalam

(Trianto 2010 : 22) “Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar”.

Menurut Arends dalam (Trianto 2010 : 22) “ the term teaching model refers
to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax,
environment, and management system” “ istilah model pembelajaran
mengajarkan mengarah pada suatu pendekatan pemebalajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem
pengelolaannya”.
16

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan

pendidikan. Jadi, model pembelajaran cenderung preskriptif, yang elatif sulit

dibedakan dengan strategi pembelajaran.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada

strategi, metode atau prosedur. Model pengejaran mempunyai empat ciri khusus

yang dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur ciri-ciri model Menurut Trianto

(2010 : 23) :

1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai (Kardi dan Nur, 2000:9)

Maka dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur

yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi

sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran bagi para pendidik

dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran.


17

7. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasa dari cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

siswa sebagai anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

kooperatif, belajar belum dikatakan selesai jika salah satu anggota

kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Slavin dalam (Arends 2018 : 5) “ bahwa fokus kelompok

pada Icooperative learning dapat mengubah norma-norma dalam budaya

anak mudah dan membuat prestasi tinggi dalam tugas-tugas belajar

akademis lebih dapat diterima. Menurut Arzt & Newman dalam (Trianto

2011:56) “ menyatakan bahwa belajar kooperatif siswa belajar bersama

sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk

mencapai tujuan bersama, jadi setiap kelompok memiliki tanggung jawab

yang sama untuk keberhasilan setiap kelompoknya”.

Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi

heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling

membantu. Tujuan dibentuk kelompok dalam pembelajaran adalah untuk

saling memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat terlibat aktib


18

dalam proses pembelajaran. Selama dalam belajar kelompok, tugas

anggota bukan dikerjakan menjadi perorangan, tetapi tugas yang akan

dikerjakan atau diselesaikan bersama kelompok, saling membantu untuk

mencapai ketuntasan belajar.

8. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson & Johnson dalam (Trianto 2011 : 57) “Tujuan

pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk

peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu

maupun kelompok”. Menurut Slavin dalam (Trianto 2011 : 57) “ belajar

kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang

hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau

penguasaan materi”. Menurut Zamroni dalam (Trianto 2011 : 57) “bahwa

manfaat penerapan belajar adalah dapat mengurangi kesenjangan

pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual”.

Penerapan model pembelajaran mempunyai tujuan,yaitu:

a. Hasil belajar akademik, Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup

beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas

akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini

unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para

pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar

akademik.
19

b. Penerimaan terhadapat perbedaan individu, Tujuan lain model pembelajaran

kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda

berdasarkan ras, budaya, kelas, sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya.

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dan berbagai latar

belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-

tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar

saling menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan keterampilan sosial, tujuan penting ketiga pembelajaran

kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan

kalaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimikili siswa, sebab

saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

9. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson (1994) dan sutton (1992) dalam (Trianto 2011 :

60),terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

a. Pertama, saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam

belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk

mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan

sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa

bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil

terhadap suksesnya kelompok.

b. Kedua, interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif

akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini terjadi dalam hal seorang
20

siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok.

Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah karena

kegagalan seseorang dalam kelompok mempengaruhi suksesnya kelompok.

Untuk mengatasi maslah ini, siswa yang membutuhkan bantuan akan

mendapatkan dari teman sekkelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam

belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah

yang sedang dipelajari bersama.

c. Ketiga, Tanggungjawab individual. Tanggungjawab individual dalam belajar

kelompok dapat berupa tanggungjawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa

yang membutuhkan bantuan dan (b) siswa tidak dapat hanya sekadar

“membonceng” pada hasil kerja teman jawab siswa dan teman

sekelompoknya.

d. Keempat, Keterampilan interpesonal dan kelompok kecil. Dalam belajar

koperatif, selain menuntut untuk belajar bagaimana berintereksi dengan siswa

lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota

kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut

keterampilan khusus.

e. Kelima, Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa

proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota mendiskusikan

bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat

hubungan kerja yang baik.


21

10. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Richard dalam (Arends 2018 :5) ciri-ciri pembelajaran

kooperatif yaitu:

a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan belajar.

b. Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan

tinggi.

c. Bilamana mungkin, tim-tim itu tersendiri atas campuran ras, budaya, dan

gender.

d. Sistem reward-nya berorientasi kelompok maupun individu.

11. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin dalam (Trianto 2011 : 61) prinsip-prinsip

pembelajaran kooperatif yaitu :

a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria

yang ditentukan.

b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok

tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung

jawab ini terfokus dalam usaha untuk membentuk yang lain dan memastikan

setiap anggota kelompok telah siap menghadapai evaluasi tanpa bantuan yang

lain.

c. Kesempatan yang sama untuk suskes, bermakna bahwa siswa telah membantu

kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini

memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-


22

sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa konstribusi semua

anggota kelompok sangat bernilai.

12. Proses Pembelajaran Kooperatif

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada

prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Penjelajasan materi: tahap ini merupakan tahap penyampaian pokok-pokok

materi pembelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok.

b. Belajar kelompok: tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan

materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

c. Penilaian: Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui

tes atau kuis, yang dilakukan secara individual atau kelompok.

d. Pengakuan tim: penerapam tim yang dianggap paling menonjol atau tim

paling berprestasi untuk kemudian diberikan pengahrgaan atau hadia dengan

harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.

Prosesdur ini juga dapat digambarkan secara lebih rinci seperti

dalam tabel. Terdapat enam langkah utama atau tahapan didalam pelajaran

yang menggunakan pemebelajaran Kooperatif. Langkah-langkah itu

ditujukan pada Tabel 2.1 dalam (Trianto 2011 : 66).

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah laku Guru

Fase-1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang


Menyampaikan tujuan dan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
memotivasi siswa siswa belajar
Fase-2 Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
Menyajikan informasi jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
23

Mengorganisasikan siswa ke membentuk kelompok belajar dan membantu setiap


dalam kelompok kooperatif kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
Membimbing kelompok saat mereka mengerjakan tugas mereka.
bekerja dan belajar
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
Fase-5
telah dipelajari atau maisng-masing kelompok
Evaluasi
mmepresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya
Memberikan penghargaan maupun hasil belajar individu dan kelompok
13. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)

Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi

model yang dapat diterapkan, diantaranya:

1. Student teams achievemen divisions (STAD)

2. Jigsaw

3. Investigasi kelompok (group investigation)

4. Think pair Share (TPS)

5. Numbered Head Together (NHT)

6. Teams Games Tournament (TGT)

Semua model pembelajaran diatas mempunyai karakteristik

tersendiri. Karakteristik inilah yang membedakan tipe yang satu dengan

yang lain. Adapun perbedaan karakteristik terdapat pada tabel 2.2 dalam

(Arends 2018 : 18).

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Together) dikembangkan oleh Spencer kagan (1998) untuk melibatkan

lebih banyak siswa dalam riview berbagai materi yang dibahas dalam

sebuah pelajaran itu. Dalam tipe NHT siswa dibagi secara numbering

dalam menentukan kelompok, yang beranggotakan 1-5 orang yang

mempunyai nomor yang berbeda. Dalam proses belajar siswa mendapat


24

kesempatan untuk mengutarakan pendapat masing-masing pada

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setiap orang dalam

kelompok harus dapat mengerti jawaban dari hasil diskusi yang dilakukan.

Setelah selesai diskusi, guru memanggil sebuah nomor dan siswa dari

masing-maisng kelompok yang mempunyai nomor disetiap kelompok

harus membacakan jawabannya didepan kelas. Dalam penerapanya guru

berperan sebagai fasilitator, pengawas dan pembimbing.

Tabel 2.2 Perbandingan dari Empat Pendekatan terhadap Pembelajaran


Kooperatif
Investiga Pendek
Jigsa si atan
STAD
w kelompo Struktu
k ral
Pengetah
Penget uan
Tu ahuan konseptua
Pengeta Pengeta
jua konsep l,dan
huan huan
n tual akademis
akadem akadem
Ko faktual dan
is is
gni dan ketrampil
factual factual
tif akade an
mis. menyelidi
ki
kerja
Tu kerja Kerja Ketera
kelom
jua kelomp sama mpilan
pok
n ok dan dalam kelomp
dan
soc kerja kelompok ok dan
kerja
ial sama kompleks sosiak
sama
Str Tim- Tim- Tim-tim Bervari
ukt tim tim belajar asi-
ur belajar belajar beranggot pasanga
Ti heterog hetero a 5-6 n,
m en gen orang, trio,kel
berangg berang mungkin ompok
ota 4-5 gota 4- homogen berangg
orang 5 y ota 4-6
orang; orang
mengg
unaka
n tim
asal
25

dan
tim
ahli-
ahli.
Pe
mil
iha
n
Biasan Guru dan/
top biasany Biasany
ya atau
ik a guru a guru
guru siswa
pel
aja
ra
n
Siswa
menye
lidiki
berbag
ai
materi
Siswa dikelo
mungki mpok Siswa
n ahli; menegrj
menggu memb Siswa akan
Tu
nakan antu menyeles tugas
gas
woeksh anggot aikan yang
Ut
eets dan a- penyelidi diberika
am
saling anggot kan yang n-
a
memba a komples sosial
ntu kelom dan
materi pok kognitif
belajar. asal
untuk
memp
elajari
berbag
ai
materi
Proyek
dan
Bervar
laporan
As iasi-
Tes yang
es berupa Bervari
minggu sudah
me tes asi
an dibuat;
n mingg
dapat
uan
berbentuk
tes esai
Re Newslet Newsl Presentasi Bervari
ko fer dan etter lisan dan asi
gni publika dan tertulis
26

publik
si si lain asi
lain

14. Mekanisme Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered

Head Together)

Dalam bukunya (Arends 2018 : 16) menjelaskan bahwa ada beberapa

langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran Kooperatif tipe NHT, yaitu:

a. Numbering, guru membagi siswa menjadi beberapa tim beranggota tiga

sampai lima orang dan memberi nomor sehingga setiap siswa pada msing-

masing tim memiliki nomor antara 1 sampai 5.

b. Questioning, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaannya bisa bervariasi. Pertanyaan itu bisa sangat spesifik dan dalam

bentuk pertanyaan, seperti “Ada berapa negara bagian dalam ini Eropa?”

mereka juga bisa direktif, seperti “pastikan bahwa setiap orang mengetahui

ibu kota negara-negara yang batas-batasnya di Samudra Pasifik”.

c. Heads together, siswa menyatukan “ kepalanya” untuk menemukan

jawabannya dan memsatikan bahwa semua orang tahu jawabannya.

d. Answering, guru memanggil sebuah nomor siswa dari masing-masing

kelompok yang memiliki nomor itu mengangkat tanggannya dan memebrikan

jawabannya kehadapan seluruh kelas.

15. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together)

Kelebihan Model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT adalah :

a. Meningkatkan prestasi siswa.


27

b. Memperdalam pemahaman siswa.

c. Menyenangkan siswa dalam belajar.

d. Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa.

e. Mengembangkan rasa percaya diri siswa.

f. Mengembangkan rasa saling memilki.

g. Mengembangkan keterampilan-keterampilan masa depan.

Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT:

a. Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dengan guru, Selain itu

membutuhkan kemampuan yang khusus dalam melakukan atau

menerapkannya.

b. Kemungkinan nomor yang telah dipanggil akan dipanggil kembali oleh guru.

c. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

d. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin

pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.

e. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-

beda serta membutuhkan waktu khusus.

16. Model Pembelajaran Konvensional

Model Pembelajaran Konvensional merupakan istilah dalam

pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang

sudah terbiasa dilakukan, sifatnya berpusat pada guru sehingga

pelaksanaannya kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar. Model

pembelajaran konvensional disebut juga model pembelajaran yang sangat


28

biasa digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu metode ceramah, tanya

jawab, dan penugasan.

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah

siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah

dipandang secara monoton karena penyampai informasi seperti ini tidak

mengundang umpan balik. Sehingga langkah-langkah di bawah ini dapat

dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi kualitas hasil metode

ceramah :

a. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.

b. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti sesuaikah model ini dengan tujuan.

c. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap

pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan

tepat.

2) Dapat menangkap perhatian siswa.

3) Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleh

berguna bagi kehidupan mereka.

d. Menanamkan pengertian yang jelas.

e. Guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif,

sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.

Adapun yang menjadi kelebihan metode ceramah adalah :


29

a. Guru mudah menguasai kelas.

b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.

c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

d. Mudah dilaksanakan.

Adapun yang menjadi kelemahan metode ceramah adalah :

a. Membuat siswa pasif.

b. unsur paksaan kepada siswa.

c. Mengurung daya kritis siswa.

d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak

didik yang lebih tanggap auditifnya dapatnya lebih besar menerimanya.

e. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.

f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

g. Bila terlalu lama membosankan.

h. Terkadang penafsiran murid dengan apa yang dijelaskan guru berbeda.

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi

dapat pula dari siswa kepada Guru.

Adapun langkah-langkah dalam metode tanya jawab adalah :

a. Presentasi materi/masalah

b. Pemberian pertanyaan

c. Memberi jawaban

d. Menyimpulkan hasil jawaban

Secara umum ciri-ciri model pembelajaran konvensional antara lain :


30

a) Pembelajaran lebih berpusat pada guru

b) Komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa

c) Para siswa selalu melakukan kegiatan sendiri

d) Mengajar berpusat pada bahan pelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, model pembelajaran konvensional

dapat dimaknai sebagai model pembelajaran yang lebih banyak berpusat

pada guru.

17. Karakteristik Siswa

Kesuksesan dari penerapan model pembelajaran sangatlah ditentukan oleh

karakter atau sifat dari peserta didik itu sendiri, begitu juga dengan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT akan menunjukkan hasil yang signifikan jika

didukung oleh keadaan psikologis dari peserta didik. Adapun karakter siswa yang

dapat menunjang penerapan NHT adlah sebagai berikut:

a. Memiliki motivasi intrinsik yang kuat, metode pembelajaran kooperatif Tipe

NHT merupakan pemebelajaran dengan kelompok untuk itulah memotivasi

sangat dibutuhkan.

b. Memiliki sosial yang tinggi, dalam pembelajaran kelompok yang dilakukan

siswa merupakan golongan dari siswa yang berbeda-beda jadi untuk

pembelajaran yang dilakukan dibutuhkan penerimaan atas segala perbedaan

yang ada pada mereka

18. Peta Konsep

Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur

konsep yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang


31

menyatakan hubungan yang bermakna antar konsep-konsep dari suatu

materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu proposisi. Menurut

Martin dalam (Trianto 2011 : 158) “Peta konsep adalah ilustrasi grafis

konkret yang megindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal

dihubungkan kekonsep-konsep lain pada kategori yang sama”. Ada

beberapa ciri-ciri peta konsep menurut Dahar yang dikutip oleh Erman

dalam (Trianto 2011 : 159), yaitu :

a. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihkan

konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi fisika,

kimia,biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat

melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih

bermakna.

b. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi,

atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan

hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep.

c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep

yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang lain.

d. Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu konsep yang inklusif,

terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.

Peta konsep disusun dalam berbagai format, namun yang

terpenting adalah peta konsep tersebut mampu memberikan informasi

secara jelas dan utuh kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari selama

satuan waktu tertentu.


19. Materi Ajar

Gelombang
GELOMBANG

Pengertian gelombang

Di klasifikasikan Berdasarkan

Medium Arah getarnya


perambatannya

Gelombang Gelombang Gelombang Gelombang


Mekanik Elektromagnetik logitudinal transversal

Besar - besaran gelombang

Periode (T) Amplitudo Panjang


Gelombang Fase Cepat
(λ) Gelombang rambat
gelomb
ang

Gambar 2.1 Peta Konsep Gelombang


a. Pengertian Gelombang

Gelombang adalah suatu usikan (getaran) yang merambat pada

suatu medium, yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium

perantaranya.. Contoh gelombang :

1) Usikan jari telunjuk yang diberikan pada air tenang, yang menghasilkan

riak lingkaran pada permukan air.

2) Gelombang yang bergerak

3) Tali yang digetarkan

4) Gelombang pada slinki/pegas yang ditarik dan didorong.

b. Besaran-besaran Gelombang

Besaran gelombang yaitu periode, frekuensi, amplitode, panjang

gelombang, cepat rambat dan fase.

1) Periode (T)

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu

gelombang. Periode dilambangkan T, dan dalam Sistem Internasional (SI),

satuannnya adalah detik (s). Periode berkaitan dengan frekuensi. Frekuensi

adalah banyaknya gelombang yang dilakukan dalam satu sekon, Frekuensi

dilambangkan dengan f. Dalam Sistem Internasional (SI), satuannya

adalah hertz (Hz).

2) Amplitudo

Amplitudo adalah simpangan terjauh atau jarak dari titik seimbang

ke titik terjauh.
34

3) Panjang Gelombang (λ)

Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang

dalam satu periode. Pada gelombang transversal dan gelombang

longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara dua titik yang

memiliki fase gelombang yang sama. Panjang gelombang dilambangkan

dengan λ (dibaca : lambda). Dalam Sistem Internasional (SI), satuan

panjang gelombang adalah meter (m).

4) Fase Gelombang

Fase gelombang dapat didefenisikan sebagai bagian atau tahapan

gelombang.

5) Cepat rambat gelombang

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh

gelombang selama satu detik. Cepat rambat gelombang dilambangkan

dengan v.dan dalam Sistem Internasional (SI) satuannnya adalah m/s.

Hubungan antara cepat rambat gelombang (v), panjang gelombang

(λ), periode (T), dan frekuensi (f) adalah :

λ=v . T (2.1)

Keterangan : λ = panjang gelombang (m)

v = kecepatan rambatan gelombang (m/s)

T = periode gelombang (s)

f = frekuensi gelombang (Hz).


35
c. Jenis – jenis Gelombang

Gelombang terbagi dari beberapa jenis yaitu :

1) Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu :

a) Gelombang mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk

merambat. Contoh gelombang mekanik antara lain gelombang pada tali,

gelombang air laut, dan gelombang bunyi.

b) Gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat

tanpa melalui medium. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang

cahaya, gelombang radio, dan sinar-X.

2) Berdasarkan arah getaranya,

Gelombang berdasarkan arah getarnya gelombang dibedakan atas

gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak

lurus terhadap arah getaranya. Gelombang transversal berbentuk bukit gelombang

dan lembah gelombang yang merambat. Contoh gelombang pada tali, permukaan

air dan gelombang cahaya.


37

Gambar 2.2 Gelombang transversal

Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan

pada bidang horizontal, sedangkan arah getaran naik- turun pada bidang vertikal.

Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang

menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air). Panjang gelombang

pada gelombang transversal ditandai dengan satu bukit dan satu lembah

(lengkungan A-B-C-D-E atau B-C-D-E-F).

Berikut istilah yang umum dari sebuah gelombang transversal :

(1) Titik tertinggi gelombang disebut puncak (titik B), sedangkan titik terendah

disebut lembah (titik D).

(2) Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum

lembah, diukur dari posisi seimbang.

(3) Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang

gelombang (λ).

b. Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar

dengan arah rambatnya. Gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan regangan.

Contohnya gelombang bunyi.


38

Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal

Pada gelombang longitudinal, arah getaran sejajar dengan arah rambatan.

Serangkaian rapatan dan renggangan merambat sepanjang pegas. Rapatan

merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan

renggangan merupakan daerah dimana kumparan pegas saling menjauhi. Panjang

gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang

berurutan.

B. Kerangka Konseptual

Dalam menjalankan proses belajar mengajar seorang guru harus

memiliki banyak pengetahuan tentang bagaimana agar materi pembelajaran

yang disampaikan kepada siswa dapat lebih efisien dan mudah untuk

dipahami oleh para siswa. Kebanyakan guru hanya melaksanakan sedikit dari

beberapa metode pembelajaran padahal banyak sekali metode pembelajaran

yang dapat digunakan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pelatihan kepada

guru untuk memilih metode pembelajaran mana yang lebih tepat untuk

dilakukan. Minimnya pengetahuan guru mengenai beberapa metode

pembelajaran ini yang dapat membuat siswa menjadi bosan dan akhirnya apa

yang diajarkan oleh guru tidak sepenuhnya diterimasiswa.


39

Dengan kondisi tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh guru dalam

memilih dan menerapkan suatu model pembelajaran yang diharapkan mampu

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang

dapat digunakan oleh guru untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan

menerapkan model pembelajran cooperative learning tipe NHT.

Dalam model pembelajran cooperative learning tipe NHT ini bertujuan

untuk memberikan pembelajaran secara afektif kepada siswa, dan dapat

melibatkan siswa saat proses pembelajaran dalam menemukan suatu konsep

maupun materi yang belum diketahui sebelumnya. Siswa tidak hanya

menerima materi pelajaran hanya melalui guru saja melainkan siswa dapat

menerima informasi dari berbagai sumber.

C. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2018 : 96). Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, penelitian yang relevan dan

kerangka berpikir diatas. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah “Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap

Hasil Belajar Fisika Pada Materi Getaran & Gelombang di Kelas VIII Desa Bosar

Galugur Kecamatan Tanah Jawa”


40

Berdasarkan pernyataan di atas maka untuk membuktikan kebenaran

hipotesis penelitian di atas, maka dilakukan hipotesis kerja atau hipotesis statistik

sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model

pemebelajaran kooperatif berbasisis tipe Numbered Heads Together

(NHT) dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa

pada pokok materi Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar

Galugur Kecamatan Tanah jawa .

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pemebelajaran

kooperatif berbasisis tipe Numbered Heads Together dengan

menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi

Getaran dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan

Tanah jawa.
41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIII Desa Bosar Galugur

Kecamatan Tanah Jawa pada bulan Juli 2020, yang beralamat di Huta III

Simpang Rel Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten

Simalungun.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017 : 80) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian sampel menurut

menurut Sugiyono (2017 : 81) adalah bagian dari jumlah karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Desa

Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa yang berjumlah 25 orang. Dalam

penelitian ini, peneliti membagi mereka menjadi dua kelas yaitu VIII

pertama dengan jumlah siswa 11 orang & VIII kedua dengan jumlah siswa

14 orang.

Teknik Pengambilan Sampel dalam penelitian ini adalah Sampling

Jenuh yang mana seluruh populasi digunakan sebagai sampel yang terdiri

dari 25 orang, dan 11 siswa disebut sebagai kelas VIII pertama atau kelas
42

kontrol dan 14 siswa disebut sebagai kelas VIII kedua atau kelas

eksperimen .

C. Variabel Penelitian

Pada setiap kegiatan penelitian, seorang peneliti harus menetapkan

variabel yang akan dijadikan sebagai objek penelitiannya. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel


39 yang menjadi fokus penelitian, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah sejumlah

faktor/unsur yang menentukan atau memengaruhi adanya atau munculnya

faktor yang lain, sedangkan sedangkan variabel terikat (Y) adalah gejala

atau faktor atau unsur yang muncul karena adanya pengaruh dari variabel

bebas.

1. Variabel bebas (X) yaitu: model pembelajaran Kooperatif Learning dengan

menggunakan tipe Numbered Heads Together ( NHT).

2. Variabel terikat (Y) yaitu: Hasil belajar siswa pada materi Getaran dan

Gelombang..

D. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan quasi experiment (eksperimen

semu), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh atau akibat dari sesuatu yang ditimbulkan pada subjek yaitu

siswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dibagi atas dua kelas

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan kelas ini mendapat

perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan Model


43

Pembelajaran Kooperatif Learning dengan tipe Numbered Heads Together

(NHT) sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model

pembelajaran konvensional.

Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group Pretes-Postes

Design. Desain ini paling efektif dalam penunjukkan hubungan sebab

akibat, selain mengukur perubahan juga menambahkan suatu Pretes untuk

menilai perbedaan antara dua kelompok sebelum pembelajaran di lakukan.

Tabel 3.1. Pretes-Postes Control Group Design

Desain Pretes Perlakuan Postes

Kelas Eksperimen O1 X1 O2
Kelas Kontrol O1 X2 O2
Sumber:Sugiyono,(2012:11)

Keterangan :

O1 : Nilai Pretes pada kelas eskperimen dan kelas kontrol

O2 : Nilai Postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

X1 : Pembelajaran dengan model kooperatif learning dengan tipe Numbered

Heads Together (NHT) pada sub materi gelombang.

X2 : Pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada sub materi

gelombang.

E. Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti melakukan

prosedur penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan, mencakup :


44

a. Menetapkan tempat dan jadwal pelaksanaan penelitian.

b. Memberikan Informasi kepada pihak Desa Bosar Galugur Kecamatan

Tanah jawa tentang perihal kegiatan penelitian.

c. Melaksanakan Observasi.

d. Menyusun jadwal penelitian.

e. Menentukan populasi penelitian.

f. Menentukan sampel penelitian.

g. Menyiapkan soal pretes dan postes

h. Melakukan pretes kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

i. Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil pretes.

j. Menyusun program dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Tahap pelaksanaan, mencakup :

a. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe NHT dengan menggunakan peta konsep pada kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

b. Memberikan perlakuan yang berbeda terhadap kedua kelas.

c. Memberikan postes kepada kedua kelas untuk mengetahui hasil belajar

siswa terhadap materi yang diajarkan.

3. Tahap pengumpulan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data mencakup :

a. Melakukan analisis data.

b. Mengumpulkan data pretes dan postes.

4. pengolahan data, mencakup :


45

a. melakukan analisis data

b. menggunakan teknik analisis data untuk melihat hasil.

5. Kesimpulan, mencakup :

Setelah selasai menganalisis semua data selanjutnya penulis membuat

kesimpulan.

Adapun skema prosedur penelitian ditunjukkan pada

gambar 3.1

Bagan Alur Penelitian

Populasi

Sampel

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Pre-test

Analisis Data

Pembelajaran dengan Pembelajaran dengan


Kooperatif tipe NHT model Konvensional

Post-test

Hasil

Analisis Data

Kesimpulan
46

Gambar 3.1 Bagan Alur Proses Penelitian.


47

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini tes dalam

bentuk pilihan berganda untuk mengetahui hasil belajar.

1. Tes Hasil Belajar

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah hasil belajar

siswa pada sub materi gelombang berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan

berganda dengan 4 pilihan (option) 1 kali pretes dan 1 kali postes. Skor

jawaban yang benar bernilai 1, dan skor yang salah bernilai nol. Setelah

dilakukan penskoran, tahapan selanjutnya adalah penilaian dengan

menggunakan rumus:

jumlah soal yang benar


Nilai= x 100
Jumlah soal

Tabel 3.2.Kisi – Kisi Soal Tes Penelitian Pada Sub materi Gelombang

No Klasifikasi Jumlah Soal


Sub Materi pokok
. C1 C2 C3 C4
Pengertian
1. 1,3 9 3
Gelombang
Jenis-jenis & sifat
2. 4 16 2 3
gelombang
Membedakan
Karakteristik
gelombang
3. 13,14 12 3
longitudinal dan
gelombang
transversal.
Mendeskripsikan
hubungan antara
kecepatan 5,6,11,
4. 8,10 7 19,15,20 11
rambat,frekuensi, 17,18,
dan panjang
gelombang.
Jumlah Soal 5 5 7 3 20
48

Keterangan:

C1= Mengingat C4= Menganalisis

C2= Memahami C3= Mengaplikasikan

2. Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan suatu tes mengukur apa yang

hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas

isi yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal, materi ajar

dan tujuan yang ingin di ukur atau kisi-kisi yang dibuat. Validitas isi pada

umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Para ahli diminta

untuk mengamatai secara cermat dan item dalam tes yang hendak

divalidasi.

Peneliti memilih validitas empiris jenis validitas isi. Validitas isi

adalah validitas yang dilihat dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat

pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat

pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara

representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang

seharusnya diteskan.

3. Reliabilitas Tes

Intrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek atau sampel ( kelas eksperimen dan

kelas kontrol) yang sama akan menghasilkan data yang sama, Sugiyono
49

(2017 : 276) instrumen yang tidak teruji validitasnya bila digunakan untuk

penelitian akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya.


50

4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar Observasi ini digunakan untuk mengetahui keaktifan aktivitas

siswa ketika proses pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan

model kooperatif learning tipe Numbered Heads Together. Observasi

dilakukan dengan satu observer, adapun peran dari observer adalah untuk

mengamati keaktifan aktivitas siswa berpedoman pada lembar observasi yang

telah disiapkan serta memberikan penilaian berdasarkan pengamatan yang

dilakukan yang tertera pada Lampiran . Penelitian ini menggunakan lembar

observasi dan media pembelajaran dengan indikator: kebenaran jawaban, tertarik,

dan antusias. Masing-masing indikator memiliki kriteria penilaian yaitu:

Tabel 3.3 Indikator Kriteria Penilaian

Kriteria Penilaian Skor Nilai


Sangat Baik 1 2 3 4 80% - 100%
Baik 1 2 3 4 70% - 79%
Cukup Baik 1 2 3 4 60% - 69%
Kurang Baik 1 2 3 4 0% - 59%
Selanjutnya jumlah total skor dari setiap siswa dikonversikan kedalam

bentuk nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Skor maksimum
51

Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Langkah-Langkah Skor
No Aktivitas Siswa
Pembelajaran 1 2 3 4
a. Melalukan spritual (berdoa)
d. Mempersiapkan proses
pembelajaran
Menyampaikan tujuan e. Memahami tujuan
1
dan memotivasi siswa pembelajaran yang
disampaikan
f. Melaksanakan motivasi dari
yang dikatakan guru
a. Memahami langkah-langkah
pembalajaran
b. menyimak dan mendengarkan
2 Menyajikan informasi
penjelasan guru didepan kelas
c. mengajukan pertanyaan
kepada guru
a. Melakukan percobaan
b. melakukan analisis
percobaan / perhitungan
Mengorganisasikan
berdasarkan hasil percobaan
3 siswa ke dalam
c. Menjawab pertanyaan dalam
kelompok kooperatif
Lks
d. Saling membantu dalam
kelompok
a. Melakukan penyelidikan dan
membuat rangkuman peta
Membimbing konsep sebagai hasil
4 pengalaman percobaan
individual/kelompok b. Melakukan diskusi atas
pertanyaan dan membuat
kesimpulan
a. Membuat hasil diskusi
kelompok
b. Mempersentasikan hasil
5 Evaluasi
diskusi kelompok
c. Menanggapi pendapat atau
memberikan pertanyaan
a. Memahami umpan balik dari
pemecahan masalah
b. Mengumpulkan hasil diskusi
Memberikan
6
penghargaan c. Menerima penghargaan dari
nilai tertinggi
d. Merayakan bersama
52

Skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Skor maksimum

Keterangan skor

1) = Siswa tidak melakukan aktivitas

2) = Siswa hanya melakukan satu aktivitas

3) = Siswa melakukan dua aktivitas

4) = Siswa melakukan tiga atau semua aktivitas.

G. Teknik Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis data, dalam hal ini uji normalitas dan uji homogenitas data

pretes dan data posstest.

1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku

Menurut Sudjana dalam (2005 : 67) Rata-rata, atau selengkapanya rata-

rata hitung, untuk data kuantitaif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung

dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data.

X=
∑ f i Xi
∑ fi (3.1)
53

Keterangan :

X = Rata-rata

X i = Nilai Ujian

f i = Frekuensi untuk nilai X i yang disesuaikan.

Ukuran simpangan yang paling banyak digunakan adalah simpangan baku

atau deviasi standar. Pangkat dua dari simpangan baku dinamakan Varians. Untuk

sampel simpangan baku diberi simbol s.


s2 =
∑ f i ( X i− X )2
n−1
(3.2)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel adalah mengadakan pengujian apakah sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal, artinya sebaran data mengikuti

kurva normal dengan jumlah data dibawah dan diatas mean mendekati atau

memiliki jumlah yang sama. Menurut Sudjana (2005: 466) Uji normalitas

populasi dengan menggunakan uji lilliefors, langkah-langkah yang ditempuh

adalah :

a. Pengamatan X1, X2, X3,…,Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3,…,Zn dengan

rumus :
54

X i −X
Zi =
s (3.3)

untuk i = 1, 2, 3,..., n

dengan :

X = Nilai rata-rata

s = Simpangan baku.

b. Menghitung peluang F(Zi) = P(Z ¿ Zi) dengan menggunakan harga

mutlaknya.

c. Menghitung proporsi S (Zi) dengan :

ΣZ≤Z i
S( Z i )=
n (3.4)

d. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian menghitung harga mutlaknya.

e. Mengambil harga Lhitung yang paling besar diantara harga mutlak (harga L0)

Untuk menerima atau menolak hipotesis, lalu membandingkan harga Ltabel

yang diambil dari daftar lilliefors dengan α = 0,05. α = taraf nyata signifikansi 5

%. Jika L0 < Ltabel maka populasi berdistribusi normal. Jika L0 > Ltabel maka

populasi tidak berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai

varians yang homogen atau tidak, artinya apakah sampel yang digunakan dapat

mewakili seluruh populasi yang ada. Uji homogenitas varians populasi

menggunakan uji F dengan rumus yaitu :


55

s
12
F=
s
2
2
(3.5)

keterangan :

s12 = Varians terbesar

s22 = Varians terkecil

Dengan kriteria pengujian adalah terima hipotesis H0 jika

F≤F 0, 5 α ( n −1 , n −1) F 0, 05 ( n −1, n −1)


1 2 dengan 1 2 diperoleh dari daftar distribusi F dengan

dk pembilang = (n1 - 1) dan dk penyebut = (n2 - 1) pada taraf nyata α = 0,05.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Uji kesamaan rata-rata Pretes (uji dua pihak)

Uji dua pihak (two tail) digunakan jika parameter populasi dalam

hipotesis dinyatakan sama dengan (=). Hipotesis yang diuji berbentuk:

H0 : μ 1 = μ 2

Ha : μ 1¿ μ 2

dimana :

μ 1 = Skor rata-rata hasil belajar Pretes kelas eksperimen

μ 2 = Skor rata-rata hasil belajar Pretes kelas kontrol

Untuk menguji Hipotesis dengan menggunakan uji beda yaitu :

x 1 −x 2
t=
s
√ 1 1
+
n1 n2 (3.6)

Dimana s2 adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus :


56

( n1 −1) s 2 +( n 2−1 ) s 2
1 2
s2 =
n1 +n 2−2 (3.7)

Keterangan :

t = Distribusi t

x 1 =Nilai rata-rata kelas eksperimen

x 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = Jumlah sampel kelas kontrol

s1 = Standar deviasi kelas eksperimen

s2 = Standar deviasi kelas kontrol

Maka kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika – 1¿ < t <


t t1 ¿ ,

dengan
t1 ¿ didapat dari distribusi t dengan peluang (1- 2 ) dan dk = (n1 −n 2−2
1
α

). Dan dalam hal lainnya, Ho ditolak dalam.

b. Uji kesamaan rata-rata postes (Uji Satu Pihak)

Uji satu sisi (one tail) digunakan jika parameter populasi dalam hipotesis

dinyatakan lebih besar (>) atau lebih kecil (<).Hipotesis yang diuji berbentuk:

H0 : μ 1 = μ 2

Ha : μ 1 > μ 2

dimana:

μ 1 = Skor rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

μ 2 = Skor rata-rata hasil belajar kelas kontrol.

Rumus uji-t yang digunakan adalah:


57

x 1 −x 2
t=
s
√ 1 1
+
n1 n2 (3.8)

dengan:

( n1 −1) s 2 +( n 2−1 ) s 2
1 2
s2 =
n1 +n 2−2 (3.9)

keterangan :

t = Distribusi t

x 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

x 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = Jumlah sampel kelas kontrol

s1 = Standar deviasi kelas eksperimen

s2= Standar deviasi kelas kontrol.

Kriteria pengujian adalah ditolak H 0 jika t ¿ t1-α dimana t1-α diperoleh

dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α ) dan dkdk = (n1 −n 2−2 ). Dan dalam

hal lainnya, Ho ditolak.

5. Uji Regresi Linier Sederhana

Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh

suatu variabel terhadap variabel lain. Model regresi linear Variabel X atas

Variabel Y dapat dinyatakan dalam hubungan matematis sebagai berikut:

Y =a+bX (3.10)
58

Menurut Sudjana (2005:315) untuk mencari nilai a dan b dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

( ∑ Y i )(∑ X 2i ) - (∑ X i )(∑ X i Y i )
a=
n ∑ X 2i - ( ∑ X i )2

(3.11)

n ∑ X i Y i - ( ∑ X i )( ∑ Y i )
b=
n ∑ X 2i - ( ∑ X i )2

(3.12)

Keterangan :

X = Nilai aktivitas belajar terhadap model yang digunakan

Y= Nilai postes sebagai hasil belajar.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa .

Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII SMP yang ada di desa tersebut, dan

diberi model pembelajaran yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas eksperimen di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol diajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian memberikan

instrument berupa tes sebanyak 20 item dalam bentuk pilihan berganda dengan 4

opsi yang telah dilakukan uji validitas isi dengan nilai validitas sebesar 3.76 dan

tergolong dalam kategori Valid (terdapat dilampiran 6).

B. Data Hasil Penelitian

1. Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Siswa yang di jadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 orang.

Dalam penelitian ini, peneliti membagi mereka menjadi dua kelas yaitu VIII

pertama dengan jumlah siswa 11 orang & VIII kedua dengan jumlah siswa 14

orang. Sebelum kedua kelas diterapkan perlakuan yang berbeda, maka pada kedua

kelas terlebih dahulu diberikan tes awal (Pretes) dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal belajar siswa pada kedua kelas, dan perhitungan nilai rata – rata

pretes dapat dilihat pada lampiran 9 dan lampiran 12 , hasilnya seperti terlihat

pada table 4.1.

59
60

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes kelas Kontrol dan Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


Xi Fi Xi Fi
10 3 10 2
15 2 15 2
20 1 20 1
25 1 25 2
30 1 30 2
35 1 35 3
40 1 40 1
45 1 45 1
Jumlah 11 Jumlah 14
Rata-rata 18.21 Rata-rata 26.43

Pada tabel 4.1 menunjukkan nilai Pretes kelas kontrol maupun kelas

eksperimen menghasilkan nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 45 dengan rata-rata

26.43 pada kelas kontrol dan 18.21 pada kelas eksperimen.

3.5
3
2.5
Frekuensi

2
1.5
1 kontrol
eksperimen
0.5
0
10 15 20 25 30 35 40 45
Nilai

Gambar 4.1 Grafik Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
61

Dari grafik 4.1 data hasil Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas

dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

nilai pretes dibawa nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimum) fisika yang ada

disekolah yaitu 75. Dan nilai rata –rata 18.21 sedangkan kelas kontrol ialah 26,43.

2. Data postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah diberikan Pretes dan perlakuan yang berbeda terhadap kedua kelas,

selanjutnya diberikan Postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran. dan perhitungan nilai rata – rata

postes dapat dilihat pada lampiran 10 dan lampiran 13 , hasilnya seperti terlihat pada

table 4.1.

Tabel 4.2 Data Nilai Postes kelas Kontrol dan Eksperimen

Kelas kontrol Kelas Eksperimen


Xi fi Xi Fi
50 3 60 2
55 2 65 0
60 1 70 1
70 1 75 2
75 1 80 1
80 1 85 3
85 1 90 3
90 1 95 2
Jumlah 720 Jumlah 1135
Rata - Rata 65,45 Rata – Rata 81,07

Pada tabel 4.2, diperoleh nilai terendah pada kelas kontrol yaitu 50 sedangkan

nilai tertingginya 90 dengan rata-rata 65,45 Pada kelas eksperimen diperoleh nilai

terendah 60 dan nilai tertinggi 95 Dengan rata-rata 81,07. Dari rata-rata yang
62

diperoleh oleh kedua kelas menunjukkan kelas eksperimen memperoleh nilai yang

lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

3.5

2.5
Frekuensi

2
Kontrol
1.5
Eksperimen
1

0.5

0
50 55 60 70 75 80 85 90 95
Nilai

Gambar 4.2 Grafik Hasil Postes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Dari grafik 4.2 data hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas

dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

nilai postes dibawa nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimum) fisika ada 3 orang,

diatas KKM ada 11 orang. Sedangkan untuk kelas kontrol, jumlah siswa yang

mendapat nilai dibawah kkm fisika sebanyak 7 orang diatas KMK ada 4 orang. Dan

nilai rata –rata kelas eksperimen 81,07 sedangkan kelas kontrol ialah 65,45.

C. Uji Persyaratan Intrumen Penelitian

Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan

ganda yang berjumlah 20 butir soal (Lampiran 7). Sebelum tes diberikan kepada
63

sampel yang sesungguhnya, tes yang telah disusun tersebut terlebih dahulu

diujicobakan untuk melihat tingkat validitas,dan reliabilitas.

1. Validitas isi

Penelitian memberikan instrument berupa tes sebanyak 20 item dalam bentuk

pilihan berganda dengan 4 opsi yang telah dilakukan uji validitas isi dengan nilai

validitas sebesar 3.76 dan tergolong dalam kategori Valid (terdapat dilampiran 6).

2. Reliabilitas

Setelah hasil perhitungan validitas diketahui, maka dilakukan perhitungan

reliabilitas. Dari hasil reliabilitas dengan menggunakan excel maka diperoleh

koefiesien realiabilitas tes sebesar 0,71 yang tergolong pada reliabilitas yang tinggi.

Hasil perhitungan selengkapnya tentang uji reliabilitas tes (terdapat pada lampiran

15)

D. Uji Persyaratan Analisis Data

Setelah diperoleh hasil penelitian tes hasil belajar Fisika siswa, maka langkah

selanjutnya adalah menyelesaikan mean, standar deviasi dan varians. Langkah ini

perlu diselesaikan sebagai prasyarat dalam penyelesaian uji normalitas data, uji

homogenitas data dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil penelitian tes hasil belajar Fisika siswa maka diperoleh

mean (rata-rata hitung), standar deviasi dan varians dapat dilihat pada lampiran 10

dan pada table 4.3 sebagai berikut :


64

Tabel 4.3 Data Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Hasil Belajar

Kontrol Eksperimen
Kelompok
Pretes Postes Pretes Postes
Rata-rata 23,18 65,45 28,46 81,07
SD 12.70 15,08 11,17 11,63
Varians 161.14 227,3 124,73 135,3
(Sumber : Diolah oleh peneliti)
Sebelum sampai pada tahap pengujian hipotesis, maka data hasil penelitian

terlebih dahulu harus memenuhi uji persyaratan analisis data meliputi uji normalitas

serta uji homogenitas data Pretes dan Postes.

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji liliefors untuk

mengetahui apakah nilai data Pretes dan Postes kedua kelas memiliki data yang

normal. Kriteria uji normalitas adalah jika L hitung < Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05

dan n =14 & n = 11

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 17, hasil uji normalitas pada data

Pretes dan Postes kedua kelas diperoleh sebagai berikut :

Tabe 4.4 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes


Data Kelas Lhitung Ltabel Keterangan
Kontrol 0,1025 0,249
Pretes Data Berdistribusi Normal
Eksperimen 0,1222 0,227
Kontrol 0,2094 0,249
Postes Data Berdistribusi Normal
Eksperimen 0,1170 0,227

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa L hitung < Ltabel, dimana Lhitung Pretes pada

kelas kontrol< Ltabel yakni 0,1025 < 0,249 dan dimana Lhitung Pretes pada kelas

eksperimen < Ltabel yakni 0,1222 < 0,227. Sementara pada data post-test diperoleh

Lhitung kontrol < Ltabel yakni 0,2094 < 0,249 dan Lhitung pada kelas eksperimen < Ltabel
65

yakni 0,1170 < 0.227. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa data kedua

kelas berdistribusi normal.

4. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan dalam penelitian homogen atau tidak, artinya sampel yang dipakai dalam

penelitian dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Pengujian homongenitas data

dilakukan dengan uji F.

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 18 diperoleh hasil uji homongenitas

harga Ftabel pada dkpembilang = 14-1=13 dan dkpenyebut = 11-1=10. Pada taraf signifikan α =

0.05 dan Fhitung kedua sampel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes


Keterang
Data Kelas Varians Fhitung Ftabel
an
Kontrol 161,14
Pretes 1,29 2,96 Homogen
Eksperimen 124,73
Kontrol 227,3
Postes 1,68 2,96 Homogen
Eksperimen 135,3

Kriteria pengujian homogen adalah jika F hitung < Ftabel. Pada tabel di atas pada

data Pretes diperoleh nilai Fhitung = 1,29 < Ftabel = 2,96 Sedangkan pada data Postes

diperoleh nilai Fhitung = 1.68 < Ftabel = 2,96. Dari perbandingan data Fhitung dan Ftabel pada

data Pretes dan Postes maka dapat disimpulkan data adalah homogen.

Dari hasil uji normalitas dan uji homogen pada tabel 4.5 disimpulkan bahwa

data penelitian telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian hipotesis

penelitian.
66

5. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Hipotesis Data Pretes

Pengujian hipotesis menggunakan tabel distribusi t. Pengujian ini dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number

Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa, maka digunakan uji t dua

pihak. Syarat uji t ini adalah data haru berdistribusi normal dan sampel harus berasal

dari populasi yang homongen. Uji t dua pihak ini adalah H0 : μ 1 = μ 2 dan Ha : μ 1¿

μ 2 .Ho diterima apabila thitung < ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 19, diperoleh hasil hipotesis sebagai

berikut :

Tabel 4.6 Uji Hipotesis Data Pretes Kelas Ekxperimen dan kelas Kontrol

Data Kelas Rata-rata thitung ttabel Keterangan


Kontrol 23,18 Tidak ada pengaruh yang
Pretes 1,1069 1,1714
Eksperimen 11,17 signifikan.
(Sumber : Diolah oleh peneliti)

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa untuk nilai Pretes t hitung < ttabel yaitu

1,1069 < 1,1714 berarti H0 diterima sehingga dapat disimpulkan “ tidak ada

perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar (kemampuan awal) kedua kelas

sebelum diberikan perlakuan yang berbeda. Sehingga Ho diterima dengan

kesimpulan bahwa kemampuan awal siswa kelas aksperimen dan kelas konrol sama.
67

Kriteria penguji yang digunakan untuk pembuatan keputusan dalam menerima

atau menolak Hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai t tabel distribusinya

dengan nilai uji statistikanya thitung. . dari daftar normal baku untuk uji dua pihak

dengan α = 0,05 yang memberikan ttabel yaitu 1,1714 adalah diterimanya Ho jika t hitung

terletak diantara -1,1714 dan 1,1714 dalam hal lainnya Ho ditolak, seperti pada

gambar 4.3 dibawah ini:

0,05 0,05
Daerah
Penerimaan H0

-1,1714 1,1714

Gambar 4.3 Penerimaan Ho Uji t dua pihak

b. Uji Hipotesis Data Postes

Uji hipotesis dengan menggunakan uji t satu pihak dengan tujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajan berbasis masalah dengan

pendekatan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen. Syarat uji t ini adalah

data harus berdistribusi normal dan sampel populasi harus berasal dari populasi yang

homogeny. Uji t satu pihak ini adalah H0 : μ 1 ≤ μ 2 dan Ha : μ 1 > μ 2 .


68

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 20 Ha diterima apabila thitung > ttabel

dengan taraf signifikan α = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara kedua kelas dengan diberikan perlakuan yang berbeda.

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Postes Kelas Ekxperimen dan kelas Kontrol

Data Kelas Rata-rata thitung ttabel Keterangan


Kontrol 65,45 Ada pengaruh yang
Postes 2,9283 1,1714
Eksperimen 81,07 signifikan..

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa untuk nilai postes t hitung > ttabel yaitu

2,9283 < 1,1714 berarti Ha diterima sehingga dapat sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT) terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi Getaran dan Gelombang. di

kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa.

Dari daftar normal Standar untuk uji satu pihak dengan α = 0.05 yang

memberikan ttabel yaitu 1,1714. Kriteria pengujian adalah ditolaknya Ho jika t hitung ≥

1,1714. Jika thitung ≤ 1,1714 maka Ho diterima seperti gambar berikut ini :

Daerah
Penolakan H0

0,05
Daerah
PenerimaanH0
2,9283

Gambar 4.4 Daerah Penolakan Ho Uji t satu pihak (Pihak Kanan)


69

6. Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana bertujuan mempelajari hitungan atau pengaruh antara

variabel bebas dan variabel terikat. Persamaan regresi yang digunakan dikemukaan

oleh sudjana. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 20 Dari hasil penelitian

diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y = 49,64 + 0,412X.

Dari uji korelasi linier ini ternyata didapat bertanda positif antara aktivitas

siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) X dan Hasil belajar siswa Y.

E. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT) dan mode pembelajaran konvensional. Observasi dilakukan selama dua

pertemuan seiring pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Number Heads Together (NHT) dan mode pembelajaran konvensional.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh bahwa aktifitas

siswa mengalami peningkatan yang positif pada nilai b dalam regresi linier. Pada

kelas eksperimen di pertemuan I rata – rata aktivitas siswa sebesarar 70,36.

Dipertemuan berikutnya peneliti terus melakukan motivasi sehingga terlihat bahwa

dipertemuan II sebesar 82,75 terlihat bahwasanya aktivitas siswa mengalami

peningkatan. Sehingga keseluruhan nilai aktivitas kelas eksperimen adalah 76,25

tergolong Aktif.
70

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa, sebelum

diberikan pembelajaran kepada kedua kelompok sampel diperoleh rata-rata Pretes

siswa kelas eksperimen sebesar 18.21dan pada kelas kontrol sebesar 26.43 setelah

diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan

Metode Pembelajaran 26.43 dan kelas kontrol dengan menggunakan model

konvensional maka diperoleh nilai rata-rata Postes untuk kelas eksperimen sebesar

81,07 dan pada kelas kontrol sebesar 65,45. Hasil perhitungan uji normalitas Pretes

dan Postes pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa seluruh sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena Lhitung < Ltabel (perhitungan

dapat dilihat pada lampiran …). Hasil uji homogenitas dengan menggunakan tabel

distribusi F menunjukkan bahwa data Pretes dan Postes kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah homogen.

Selanjutnya hasil pengujian hipotesis untuk data Pretes antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan uji dua pihak pada taraf signifikan α = 0,05

dengan dk= 14 + 11 – 2 = 523 dan peluang (1- α) diperoleh t hitung < ttabel yaitu 1,1069 <

1,1714 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan

awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan pengujian hipotesis data Postes

dengan uji kesamaan rata-rata satu pihak pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk =

14+11-2 = 23 dan peluang (1- α) diperoleh nilai t hitung > ttabel yaitu 3,9283 > 1,1714

berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fisika siswa di kelas Desa
71

Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dengan menggunakan Metode pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan

dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini diperoleh dari hasil

uji t yang dilakukan dimana bahwa thitung > ttabel .

Pembelajaran dengan menggunakan Metode pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) ini membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan

belajar, karena model ini mempunyai kriteria pemilihan bahan pelajaran harus

mengandung isu-isu konflik, bahan yang dipilih adalah yang bersifat familiar dengan

siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik. Bahan yang dipilih

merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan banyak orang (universal),

sehingga terasa manfaatnya. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung

tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang

berlaku. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa

perlu untuk mempelajarinya. Dan dari Pembelajaran yang menggunakan metode

Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan partisipasi

seluruh siswa serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi,

mengobservasi, bekerja dalam kelompok dan belajar bersama siswa lainnya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan analisa data maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis uji t dua pihak diperoleh t hitung =

1,106 dan ttabel = 1,171 maka thitung < ttabel, sehingga dapat disimpulkan

bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan

kemampuan awal siswa pada kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis uji t satu pihak diperoleh thitung=

2,928 dan ttabel=2,069, dengan thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Nilai rata-rata

observasi model pembelajaran berpikir induktifpada kelas eksperimen

adalah 76,92.

3. Berdasarkan analisis data secara keseluruhan maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran berpikir

induktifdalam pembelajaran fisika pada materi getaran dan gelombang

kelas VIII di Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa dengan thitung=

2,928 > ttabel= 2,069 dan Y = 49,64 + 0,412X Pada persamaan tersebut

koefisien arah regresi linear (b) = 0,412 bertanda positif artinya hasil

belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada materi Getaran dan

72
Gelombang. dapat meningkatkan dengan menggunakan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT).

B. Saran

Adapun beberapa saran yang diajukan berdasarkan penelitian ini adalah :

1. Waktu 2x40 menit kurang efektif untuk penerapan model pembelajaran

berpikir induktif pada materi getaran dan gelombang, sehingga hasil

belajar siswa pada materi tersebut kurang memuaskan. Untuk itu, perlu

ada penambahan waktu untuk hasil yang lebih baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan instrument soal

dengan validitas test yang diuji cobakan di sekolah tempat penelitian untuk

memperoleh instrument penelitian yang sesuai dengan kemampuan siswa.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan metode

eksperimen ataupun memvariasikan metode maupun strategi pembelajaran

yang lain, agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model yang sama

disarankan melakukan penelitian materi yang berbeda serta terlebih

dahulu memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini untuk

memperoleh hasil belajar yang lebih baik

73
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Richard I. 2018. Learning To Teach. Yogyakarta : Pustaka belajar

Arikunto, Suharsimi.2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi

Aksara.

Bahtiar. Musanni.Laelatul, Hapipah. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe (Numbered Heads Together) Menggunakan peta konsep terhdap hasil

belajar fisika siswa. Mataram : Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram dan Guru SMA Negeri 5 Mataram

(http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/364, diakses

tanggal 21 Januari 2020 pukul 21:56)

Kanginan, Marten.2002. Ipa Fisika.Jakarta : Erlangga

M, Selvianti. Sidin Ali, Helmi. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

(two stay two stray) terhadap aktivitas dan hasil belajar fisika peserta

didik kelas XII-A SMAN Lilirilau. Makasar : Jurusan Fisika

Universitas Negeri Makassar

(https://ojs.unm.ac.id/JSdPF/article/view/1463, di akses tanggal 21

Januari 2020 pukul 22:06)

Nainggolan, Juliper. Parlindungan, Sitorus. 2017. Upaya meningkatkan

kemampuan pemahaman konsep fisika pada mata kuliah fisika dasar I

melalui penerapan model pembelajaran think pair share (TPS) berbantu

74
media physic education technology (PHET) T.A 2016/2017. Medan :

Program Studi Pendididkan Fisika FKIP Universitas HKBP Nomensen

75
76

(http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/257/06_Jurnal-

Juliper.pdf?sequence=1, diakses tanggal 27 Mei pukul 09 : 37)

Pandiangan, Rizki Noveri. judul Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

NHT berbantu peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi

Gelombang di kelas VIII semester II SMP Muhammadiyah 1 Medan

T.P.2012/2013. Medan : Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan

(http://digilib.unimed.ac.id/26168/, 20 Januari 2020 pukul 17:12)

Sagala, Syaiful.2009. konsep dan makna pembelajaran.bandung : Alfabeta.

Sardiman.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sudjana.2005.Metode Statistika. Badung: Tarsito.

Sugiyono.2017.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Tanjung, Taufik A. R. R . Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

(Numbered Heads Together) berbantu peta konsep terhdap hasil belajar

siswa pada materi pokok hokum newton di kelas X semester 1 SMA Negeri

1 Batangtoru. Medan : Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

(https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafi/article/view/5142/8126,

diakses tanggal 17 Juni 2020 pukul 22.10)

Tim Abadi Guru. 2014. Ipa Fisika. Jakarta : Penerbit Erlangga


77

Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta :

Kencana.
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP I)

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : IPA/Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 2 x 40 (3 pertemuan)

Materi Pokok : Gelombang

A. Kompetensi Inti

 KI (1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

 KI (2) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,

percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan

kawasan regional.

 KI (3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

78
KI (4) : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan

menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan

79
80

komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan

sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada

hewan.

C. Indikator

 Mengidentifikasi gelombang pada kehidupan sehari-hari

 Mendefinisikan pengertian gelombang

 Menjelaskan jenis-jenis gelombang

 Menjelaskan karakteristik gelombang transversal

 Menjelaskan karakteristik gelombang longitudinal

D. Tujuan pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar selesai, para siswa diharapkan mampu:

 Mendefinisikan pengertian gelombang

 Menjelaskan jenis jenis gelombang

 Menjelaskan karakteristik gelombang Transversal

 Menjelaskan karakteristik gelombang Longitudinal

 Menyebutkan aplikasi gelombang transversal dalam kehidupan sehari-

hari.

 Menyebutkan aplikasi gelombang longitudinal dalam kehidupan sehari-

hari.

 Menyelesaikan soal-soal tentang materi gelombang


81

E. Materi Ajar

1. Gelombang

Gelombang merupakan getaran yang merambat dengan membawa energi,

baik melalui medium ataupun tidak. Gelombang yang tidak memerlukan medium

dalam rambatnya adalah gelombang elektromaknetik, contohnya gelombang

radio. Sedangkan gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya

disebut gelombang mekanik.

Berdasarkan arah getaran dan arah rambatnya, gelombang dibedakan

menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang Transversal

Yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus terhadap arah

perambatannya. Contoh gelombang tranversal yaitu gelombang tali dan

gelombang air.

Gambar 1.1 Gelombang transversal

Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa gelombang merambat

ke kanan pada bidang horizontal, sedangkan arah getaran naik- turun pada
82

bidang vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang

arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya

tali atau air).

Panjang gelombang pada gelombang transversal ditandai dengan

satu bukit dan satu lembah (lengkungan A-B-C-D-E atau B-C-D-E-F).

Berikut istilah yang umum dari sebuah gelombang transversal :

1. Titik tertinggi gelombang disebut puncak (titik B), sedangkan titik

terendah disebut lembah (titik D).

2. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman

maksimum lembah, diukur dari posisi seimbang.

3. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut

panjang gelombang (λ).

b. Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya

sejajar dengan arah rambatnya. Gelombang longitudinal berbentuk rapatan

dan regangan. Rapatan dan regangan ini bergetar sejajar dengan arah

rambatnya. Panjang satu gelombang adalah jarak antar satu rapatan ke

rapatan berikutnya, atau sama dengan jarak antara satu regangan ke

regangan berikutnya. Contohnya gelombang bunyi.


83

Gambar 1.2 Gelombang longitudinal

Pada gelombang longitudinal, arah getaran sejajar dengan arah

rambatan. Serangkaian rapatan dan renggangan merambat sepanjang

pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling

mendekat, sedangkan renggangan merupakan daerah dimana kumparan

pegas saling menjauhi. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan

yang berurutan atau regangan yang berurutan.

2. Periode, Frekuensi, Panjang Gelombang dan Cepat Rambat

Gelombang.

a. Periode Gelombang (T)

Periode gelombang yaitu waktu yang dibutuhkan oleh satu gelombang untuk

melewati sebuah titik tetap atau waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya satu

gelombang.

b. Frekuensi Gelombang (f)

Jumlah gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu disebut frekuensi.

Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu

sekon.

n
f=
t

Hubungan anatara Frekuensi (f) dan periode (T) dapat ditulis dalam

persamaan berikut:
84

1
f=
T

Keterangan:

f =Frekuensi Gelombang ( Hz )

n=Jumlah gelombang

T =Periode Gelombang(s )

t=waktu (s)

c. Cepat Rambat Gelombang (v)

Jarak yanag dilalui oleh gelombang dalam rambatannya ditempuh dalam

waktu tertentu. Besarnya jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam tiap satu

satuan waktu disebut cepat rambat gelombang (v).

S
v=
t

dengan :

v=cepat rambat gelombang ¿)

S= jarak yang ditempuh ( m)

t=waktu tempuh ( s ) .

d. Panjang Gelombang (ë )

Panjang Gelombang ( λ ) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang

dalam waktu satu periode. Misalnya periode gelombang 1 sekon. Maka selama 1

sekon, gelombang tersebut menempuh jarak 1 meter. Jadi panjang gelombang

tersebut adalah saatu meter.


85

v
λ=
f

Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang ( λ ), dan cepat rambat

gelombang (v), dapat dituliskan dalam persamaan berikut:

v
λ=
f

1
Oleh karena ¿ , maka persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
f

λ=v ∙ T

dengan :

λ=Panjang gelombang(m)

v=Cepat rambat gelombang ¿)

f =Fre kuensi gelombang (Hz)

T =Periode gelombang ( s )

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : Konvensional

2. Metode : a. Tanya jawab

c. Diskusi b. Penugasan.

G. PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Keterampilan Proses

2. Metode Pembelajaran : Cooperative Learning

3. Tipe : Numbered Heads Together (NHT)

H. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. Media

a. Bahan Ajar Berbasis Komputer (PPT) dan Lingkungan


86

b. Perangkat Percobaan pada Jelajah Peta Konsep


I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuaan 1

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Menciptakan  Mengucapkan salam 10 menit
Situasi (Stimulasi)  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
 Berdoa
 Absensi siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama
pembelajaran.
Inti Mengamati  Guru membagikan soal free-test untuk mengukur kemampuan siswa terhadap 60 menit
materi gelombang.
 Guru menjelaskan prosedur penyelesaian soal
Menanya  Guru mempersilahkan siswa bertanya tentang soal yang yang dikerjaka jika
ada kesulitan.
Mengeksplorasi  Guru mengumpulkan kertas jawaban
 Siswa mencari informasi dari berbagai sumber terkait dengan pertanyaan yang
telah dibagikan
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan pertanyaan
tersebut dan menjawabnya
 Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainya untuk menambahkan
jawaban, dan begitu selanjutnya
 Guru menyimpulkan materi pelajaran hari ini. 10Menit
Penutup  Siswa diingatkan untuk memeplajari kembali materi yang telah dipelajari.
 Mengucapkan salam.

87
Langkah – langkah pembalajaran hari Berikut :

Pertemuan 2

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Menyampaikan  Mengucapkan salam 10 menit
tujuan dan  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
memotivasi siswa  Berdoa
 Absensi siswa.
 Guru memberikan apersesi tentang materi yang akan diajarkan misalnya”
bagaimana air yang diam disebuah bak ketika dilempar sebuah batu
kedalamnya, apa yang akan terjadi?
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan memotivasi
siswa belajar.
 Guru memberikan motivasi
Inti Mengorganisasikan  Siswa menyimak dan mendengarkan penjelasan guru didepan kelas 60 Menit
siswa ke dalam  Guru menjelaskan materi pelajaran dengan peta konsep.
kelompok  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya..
kooperatif  Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
siswa untuk tiap kelompok.(fase 1, numbering)

Membimbing  Membagi bahan lks, alat dan bahan pada percobaan yang digunakan pada
kelompok bekerja tiap kelompok.
dan belajar  Guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan
tugas mereka untuk mengembangkan hasil percobaan kedalam bentuk peta
konsep.
 guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa (fase 2, Questioning)

88
Penutup Evaluasi  Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau 10
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya. (faese 3, Menit
Heads together)
Memberikan  guru memanggil sebuah nomor siswa dari masing-masing kelompok yang
penghargaan memiliki nomor itu mengangkat tanggannya dan memberikan
jawabannya kehadapan seluruh kelas.(fase 4, Answering,)
 Guru memberikan apresiasi untuk kelompok yang terbaik dalam
presentasi.
 Guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.
 Mengucapkan salam.

89
Pertemuan 3

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Menciptakan  Mengucapkan salam 10 menit
Situasi (Stimulasi)  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
 Berdoa
 Absensi siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama
pembelajaran.
Inti Mengamati  Guru membagikan soal post-test untuk mengukur kemampuan siswa terhadap 60 menit
materi gelombang.
 Guru menjelaskan prosedur penyelesaian soal
Menanya  Guru mempersilahkan siswa bertanya tentang soal yang yang dikerjaka jika
ada kesulitan.
Mengeksplorasi  Guru mengumpulkan kertas jawaban
 Siswa mencari informasi dari berbagai sumber terkait dengan pertanyaan yang
telah dibagikan
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan pertanyaan

90
tersebut dan menjawabnya
 Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainya untuk menambahkan
jawaban, dan begitu selanjutnya

Penutup  Guru menyimpulkan materi pelajaran hari ini. 10Menit


 Siswa diingatkan untuk memeplajari kembali materi yang telah dipelajari.
 Mengucapkan salam.

J. Penilaian

Teknik : Tes Bentuk Instrumen

Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok)

91
GELOMBANG BUNYI PADA PIPA ORGANA

A. PENDAHULUAN

1. Tujuan Percobaan

a. Memahami konsep tentang pipa organa tertutup

b. Mengetahui frekuensi dan lamda dengan diketahuinya tinggi air

c. Mengetahui hubungan antara tinggi air dan frekuensi.

B. DASAR TEORI

Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul (2005 :116) pipa

organa ada dua jenis yaitu pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya

terbuka, dan pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan

ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang

berbeda.

Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung

yang kedua ujung penampangnya terbuka.Kedua ujungnya berfungsi

sebagai perut gelombang karena bebas bergerak dan ditengahnya ada

simpul.Kolom udara dapat beresonansi artinya dapat bergetar.Pernyataan

ini digunakan pada alat musik yang dinamakan pipa organa, baik organa

dengan pipa tertutup maupun dengan pipa terbuka.

Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung

yang salah satu ujung penampangnya tertutup (menjadi simpul karena

92
tidak bebas bergerak) dan ujung lainnya terbuka (menjadi perut), sehingga

gelombang longitudinal stationer yang terjadi pada bagian ujung tertutup

merupakan simpul dan bagian yang terbuka terjadi perut.

Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda. Jika

pipa organa ditiup maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga

menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang

longitudinal.kolom udara dapat beresonansi artinya dapat

bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat music yang dinamakan

organa, baik organa dengan

Persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan

persamaan frekuensi untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena

itu persamaan umum frekuensi alami atau frekuensi resonansi pipa organa

harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat kedua

ujungnya, yaitu :

fx = n.f1 = nv/2L

C. PENGUMPULAN DATA

Alat dan Bahan

1. 4 botol bekas dengan ukuran sama 4. Sendok

93
2. Air 5. Plastik

3. Penggaris

2. Prosedur Percobaan

a. Diisi botol dengan air sebanyak : ketinggian 16 cm, 18 cm, 20 , 22 dan

24 cm dari nada dasar botol.

b. Setelah botol-botol tersebutb diisi air, ditutup bagian atasnyan dengan

plastic lalu diikat dengan tali. Inilah yang akan disebut sebagai pipa

organa tertutup.

c. Diuji frekuensi setiap botolnya apakah nada yang dihasilkan sesuai atau

belum

D. Tabel Data Pengamatan

No L (m) V (m/s) F (Hz)

1 0.06 m

2 0.08 m

3 0.1 m

4 0.12 m

1. Bagaimana hubungan panjang kolom udara dengan frekuensi?

2. Ringkasan materi pada Hari ini dan buat dalam Peta konsep!

94
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

(RPP II)

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : IPA/Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Alokasi Waktu : 2 x 40 (3 pertemuan)

Materi Pokok : Gelombang

A. Kompetensi Inti

 KI (1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

 KI (2) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,

percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

 KI (3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

 KI (4) : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji

secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

95
96

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari

termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan.

C. Indikator

 Mengidentifikasi gelombang pada kehidupan sehari-hari

 Mendefinisikan pengertian gelombang

 Menjelaskan jenis-jenis gelombang

 Menjelaskan karakteristik gelombang transversal

 Menjelaskan karakteristik gelombang longitudinal

D. Tujuan pembelajaran

Setelah proses belajar mengajar selesai, para siswa diharapkan mampu:

 Mendefinisikan pengertian gelombang

 Menjelaskan jenis jenis gelombang

 Menjelaskan karakteristik gelombang Transversal

 Menjelaskan karakteristik gelombang Longitudinal

 Menyebutkan aplikasi gelombang transversal dalam kehidupan sehari-hari.

 Menyebutkan aplikasi gelombang longitudinal dalam kehidupan sehari-hari.

 Menyelesaikan soal-soal tentang materi gelombang

E. Materi Ajar

1. Gelombang

Gelombang merupakan getaran yang merambat dengan membawa energi,

baik melalui medium ataupun tidak. Gelombang yang tidak memerlukan medium

dalam rambatnya adalah gelombang elektromaknetik, contohnya gelombang


97

radio. Sedangkan gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya

disebut gelombang mekanik.

Berdasarkan arah getaran dan arah rambatnya, gelombang dibedakan

menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

1) Gelombang Transversal

Yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus terhadap arah

perambatannya. Contoh gelombang tranversal yaitu gelombang tali dan

gelombang air.

Gambar 1.1 Gelombang transversal

Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa gelombang merambat

ke kanan pada bidang horizontal, sedangkan arah getaran naik- turun pada

bidang vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang

arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya

tali atau air).

Panjang gelombang pada gelombang transversal ditandai dengan

satu bukit dan satu lembah (lengkungan A-B-C-D-E atau B-C-D-E-F).


98

Berikut istilah yang umum dari sebuah gelombang transversal :

1) Titik tertinggi gelombang disebut puncak (titik B), sedangkan titik terendah

disebut lembah (titik D).

2) Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum

lembah, diukur dari posisi seimbang.

3) Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang

gelombang (λ).

2) Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya

sejajar dengan arah rambatnya. Gelombang longitudinal berbentuk rapatan

dan regangan. Rapatan dan regangan ini bergetar sejajar dengan arah

rambatnya. Panjang satu gelombang adalah jarak antar satu rapatan ke

rapatan berikutnya, atau sama dengan jarak antara satu regangan ke

regangan berikutnya. Contohnya gelombang bunyi.

Gambar 1.2 Gelombang longitudina

Pada gelombang longitudinal, arah getaran sejajar dengan arah

rambatan. Serangkaian rapatan dan renggangan merambat sepanjang


99

pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling

mendekat, sedangkan renggangan merupakan daerah dimana kumparan

pegas saling menjauhi. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan

yang berurutan atau regangan yang berurutan.

2.Periode, Frekuensi, Panjang Gelombang dan Cepat Rambat

Gelombang.

a) Periode Gelombang (T)

Periode gelombang yaitu waktu yang dibutuhkan oleh satu gelombang untuk

melewati sebuah titik tetap atau waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya satu

gelombang.

b) Frekuensi Gelombang (f)

Jumlah gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu disebut frekuensi.

Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu

sekon.

n
f=
t

Hubungan anatara Frekuensi (f) dan periode (T) dapat ditulis dalam

persamaan berikut:

1
f=
T

Keterangan:

f =Frekuensi Gelombang ( Hz )

n=Jumlah gelombang

T =Periode Gelombang(s )
100

t=waktu (s)

c) Cepat Rambat Gelombang (v)

Jarak yanag dilalui oleh gelombang dalam rambatannya ditempuh dalam

waktu tertentu. Besarnya jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam tiap satu

satuan waktu disebut cepat rambat gelombang (v).

S
v=
t

dengan :

v=cepat rambat gelombang ¿)

S= jarak yang ditempuh ( m)

t=waktu tempuh ( s ) .

d) Panjang Gelombang ( λ )

Panjang Gelombang ( λ ) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang

dalam waktu satu periode. Misalnya periode gelombang 1 sekon. Maka selama 1

sekon, gelombang tersebut menempuh jarak 1 meter. Jadi panjang gelombang

tersebut adalah saatu meter.

v
λ=
f

Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang ( λ ), dan cepat rambat

gelombang (v), dapat dituliskan dalam persamaan berikut:


101

v
λ=
f

1
Oleh karena ¿ , maka persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
f

λ=v ∙ T

dengan :

λ=Panjang gelombang(m)

v=Cepat rambat gelombang ¿)

f =Frekuensi gelombang (Hz)

T =Periode gelombang ( s )

1. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : Konvensional

2. Metode : a. Ceramah d. Tanya jawab

b. Diskusi e. Penugasan

2. Media, Alat, dan Bahan serta Sumber Belajar

1. Media : Spidol, Papan Tulis

2. Sumber Belajar : Silabus, Buku Paket Fisika

3. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I (pertama)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Menciptakan Situasi  Mengucapkan salam 10 menit
(Stimulasi)  Menanyakan kepada siswa
kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Berdoa
 Absensi Siswa
102

Inti Mengamati  Siswa mengamati dan 60


mendengarkan penjelasan menit
guru didepan kelas
Menanya  Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya.
Mengeksplorasi  Guru membagikan lembar
soal free-test kepada siswa.

Penutup  Guru mengumpulkan 10 Me


lembar jawaban siswa. nit
 Guru menyampaikan
pentingnya mempelajari
materi gelombang.
 Mengucapkan salam.

Pertemuan II (kedua)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Menciptakan Situasi  Mengucapkan salam 10 menit
(Stimulasi)  Menanyakan kepada siswa
kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Berdoa
 Absensi Siswa
Inti Mengamati  Siswa mengamati dan 60 menit
mendengarkan penjelasan
guru didepan kelas
Menanya  Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya tentang materi
yang diajarakan.
Mengeksplorasi  Guru membuat soal tentang
materi yang baru
dijelaskan.

Penutup Evaluasi  Guru mengumpulkan 10 Menit


lembar jawaban siswa.
 Guru memberi kesrmpatan
beberapa siswa menjawab
pertanyaan.
 Guru memberi reward
pada siswa yang
mempunyai jawaban yang
103

paling tepat.
 Guru menyampaikan
pentingnya mempelajari
materi gelombang.
 Mengucapkan salam.
104

Pertemuan III (KETIGA)

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Menciptakan Situasi  Mengucapkan salam 10 menit


 Menanyakan kepada siswa
(Stimulasi)
kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Berdoa
 Absensi Siswa
Inti Mengamati  Siswa mengamati dan 60
mendengarkan penjelasan
menit
guru didepan kelas
Menanya  Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya.
Mengeksplorasi  Guru membagikan lembar
soal post-test kepada siswa.

Penutup  Guru mengumpulkan 11 Me


lembar jawaban siswa.
nit
 Guru menyampaikan
pentingnya mempelajari
materi gelombang.
 Mengucapkan salam.

I.Penilaian

Teknik : Bentuk Instrumen

Test Tertulis : Test Uraian


Lampiran 3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Ranah
No. Indikator Soal Kunci Jawaban
Kognitif
1. Siswa dapat Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus Kunci : C
menyebutkan dengan arah getarnya disebut gelombang... Gelombang transversal adalah
defenisi Gelombang A. Longitudinal gelombang yang arah rambatnya
C1
B. Mekanik tegak lurus dengan arah getarnya.
C. Transversal
D. Elektromagnetik
2. Siswa mampu C3 Gambar yang menunjukkan 1 panjang gelombang Kunci : B
menentukan adalah..... Satu gelombang adalah gerakan
gelombang dalam dari satu titik ke titik lain melalui
bentuk grafik titik setimbang dan kembali ke titik
semua melalui titik setimbang.
1 gelombang = 1 bukit 1 lembah
(A)

105
(B)

(C)

(D)

Menjelaskan C1 Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama 1 Kunci : A cepat rambat

106
3. pengertian cepat detik disebut... gelombang
rambat suatu A. Cepat rambat gelombang Cepat rambat gelombang adalah
gelombang B. Cepat rambat amplitudo jarang yang ditempuh oleh
C. Cepat rambat getaran gelombang selama 1 detik.
D. Cepat rambat air
4. Menyebutkan jenis Jenis jenis gelombang berdasarkan arah getaran Kunci : B. Gelombang
gelombang yaitu... transversal dan gelombang
A. Gelombang mekanik dan gelombang logitudinal.
elektromagnetik.
B. Gelombang transversal dan gelombang
C1
logitudinal.
C. Gelombang mekanik dan gelombang
transversal.
D. Gelombang logitudinal dan gelombang
elektromagnetik.
5. Siswa dapat C3 Pada permukaan air laut terjadi 20 gelombang Kunci : A
menghitung panjang selama 4 sekon. Jika cepat rambat gelombang 10 Dik : n= 20
gelombang pada m/s, maka panjang gelombang permukaan air laut t=4s
permukaan air. adalah.... v = 10 m/s
A. 2 m
B. 4 m
C. 6 m
D. 8 m

107
Dit : λ . . .?
jb :
t
T=
n
4
T=
20
1
T=
5
T =0 , 2 s
maka ,
λ=v . .T
λ=10 . 0 ,2
λ=2 m
6. Siswa mampu C3 Sebuah tali digetarkan membentuk dua bukit dan Kunci : B. 32 cm/s
mengaplikasikan satu lembah sepanjang 12 cm. Jika frekuensi Dik : n = 1,5 kali
gelombang dalam gelombang 4 Hz, besarnya cepat rambat gelombang λ = 12 cm
penyelesaian soal. adalah.... f = 4 Hz
A. 48 cm/s Dit : v....?
B. 32 cm/s
C. 2 cm/s
D. 0,5 cm/s

108
1,5 λ
jb :
1 ,5 λ=12
λ=8
maka ,
v=f ×λ
v=4×8
v=32 cm/s
7. Siswa mampu Suatu benda bergetar dengan frekuensi 5 Hz. Kunci : B. 0,2 s
mengukur periode Periode getarannya adalah... Dik : f = 5 Hz
suatu getaran A. 0,1 s Dit : T =....?
B. 0,2 s Jb:
C. 1,0 s 1
C2 D. 4,0 s T=
f
1
T=
5
T=0,2s
8. Siswa mampu C1 waktu yang diperlukan untuk menempuh satu Kunci : A. Periode
menyebutkan getaran disebut....
pengertian periode A. Periode

109
B. Frekuensi
C. Amplitudo
D. Cepat rambat gelombang
9. Siswa mampu Ketika gelombang air laut menghantam perahu Kunci : D. Cepat rambat
Mendeskripsikan yang ditambatkan, maka perahu akan bergerak
pengertian peristiwa ini memperlihatkan bahwa gelombang
gelombang memiliki....
C2
A. Frekuensi
B. Periode
C. Amplitudo
D. Cepat rambat
10. Siswa mampu Banyak getaran yang terjadi dalam 1 sekon Kunci : B. Frekuensi
menyebutkan disebut... Frekuensi adalah banyak getaran
pengertian frekuensi A. Periode yang terjadi dalam 1 sekon.
C1
B. Frekuensi
C. Getaran
D. Amplitudo
11. Siswa mampu C3
menghitung periode Gelombang tali dibentuk dengan memberi Kunci : D. 0,25 s
suatu gelombang gangguan pada salah satu ujungnya dengan tangan. Dik : n= 4
Tangan bergerak bolak balik 4 kali tiap sekon. t=1s
Periode gelombang tali tersebut adalah.... v = 10 m/s
A. 2,5 s
B. 2,0 s
C. 0,5 s
D. 0,25 s

110
Dit :T . . .. ?
jb :
t
T=
n
1
T=
4
T =0 ,25 s
12. Siswa mampu Getaran gempa merambat dengan kecepatan 75 Kunci : A. 2,5 km
menghitung panjang km/jam dengan frekuensi 30 Hz. Tentukan panjang Dik : v = 75km/jam = 75.000 m/s
gelombang dalam gelombang..... f = 30 Hz
kehidupan sehari-hari A. 2,5 km/s λ
Dit: .....?
B. 2,4 km/s Jb :
C. 2,3 km/s
C2 v
D. 2,2 km/s λ=
f
75 . 000 m/ s
λ=
30 Hz
λ=2 .500 m
λ=2 ,5 km/s

111
13. Siswa mampu Kunci : A. Gelombang

menjelaskan suatu Perhatikan gambar berikut ini ! longitudinal

gambar untuk Gelombang longitudinal adalah

mendefenisikan gelombang yang arah getarnya

gelombang sejajar dengan arah rambatnya.

longitudinal
C2
Jenis gelombang dari gambar di atas adalah...

A. Gelombang longitudinal

B. Gelombang mekanik

C. Gelombang transversal

D. Gelombang diam

112
14. Siswa mampu Salah satu peristiwa yang menunjukkan bahwa Kunci : D. Gelombang air

menyebutkan contoh gelombang dapat dipantulkan adalah kecuali.... dikamar mandi

pemantulan A. Pemantulan gelombang air pada dinding kolam

gelombang C2 B. Gelombang laut pada pinggir pantai

C. Gelombang radio dapat diterima melalui stasiun

pemancaran

D. Gelombang air dikamar mandi

15. Siswa mampu C4 Sebuah pegas menghasilkan gelombang Kunci : D. 1,7 s ; 0,24 cm ; 14,4

menghitung longitudinal. Jarak antara rapatan dan renggangan m/s

kecepatan rambat yang berturutan 12 cm. Jika frekuensi gelombang

gelombang,frekuensi, 50 Hz, maka periode, panjang gelombang dan cepat Dik :

dan panjang rambat gelombang berturur –turut adalah ..... s = 12 cm

gelombang. A. 0,22 s ; 24 cm ; 14,4 m/s f = 50 Hz

B. 0,21 s; 24 cm ; 1,4 m/s Dit: T, λ , V.......?

113
C. 0,2 s ; 24 cm ; 14 m/s Jb :
a ) periode
D. 0,02 s ; 0,24 cm ; 14,4 m/s
1
T=
f
1
T = =0 , 02 s
50

b) gelombang longitudinal terdiri

atas rapatan dan renggangan secara

silih berganti. Jadi jarak antara

rapatan dan renggangan yang

berurutan merupakan setengah

panjang gelombang.

1
λ=12 cm
2
λ=24 cm

114
c) cepat rambat gelombang

v=λ×f
=24×60
=1440 cm /s
=14 ,4 m

16. Siswa mampu Pada saat kita menjatuhkan batu ke kolam yang Kunci : B. Pemantulan

menganalisis gejala tenang kita akan melihat riak merambat ke pinggir gelombang

gelombang kolam lalu kembali lagi, hal ini menunjukkan Karena salah satu sifat gelombang

gejala... adalah dapat dipantulkan.


C2
A. Pembelokan gelombang

B. Pemantulan gelombang

C. Pembiasan gelombang

D. Perpaduan gelombang

17. Siswa mampu C3 Kunci : C. 30,0 m

115
menghitung panjang

gelombang Jarak dari O ke P menunjukkan

3
λ.
2 jadi panjang gelombangnya
P
adalah.....

3
λ .=45 m
2
2×45 m
λ=
3
λ=30 , 0 m
Jika jarak OP = 45 m, panjang gelombang sesuai

gambar tersebut adalah.....

A. 15,0 m

B. 22,5 m

C. 30,0 m

D. 45,0 m

116
18. Siswa mampu C3 Kunci : A. 4,0 m/s

menghitung panjang Dik :

gelombang. λ = 2,0 m

T = 0,5 s

X Dit. V...?

0,25 0,50

0,70

117
Jb :
λ=v⋅T
Perhatikan gambar gelombang tali diatas! Besar λ
v=
cepat rambat gelombang tersebut adalah.... T
2, 0 m
V=
A. 1,0 m/s 0 ,5 s
V =4 m ./s
B. 2,0 m/s

C. 3,0 m/s

D. 4,0 m/s

19. Siswa mampu C4 Kunci : A. 2 s, 2 m, 0,5 Hz

menganalisis t=6s Pada gambar terlihat ada 3 buah

persamaan gelombang (1 gelombang = 1

gelombang rapatan dan 1 regangan) dengan v =

118
longitudinal dalam 1 m/s.

pemecahan masalah.  Periode

Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk waktutemph


T=
gelombang longitudinal dengan laju 1 m/s. Jika jumlahgelombang
dalam waktu 6 sekon terbentuk tiga rapatan dan 6s
= 3
tiga regangan. Maka nilai periode, frekuensi, dan
=2s
panjang gelombang secara berturut-turut adalah.....
 Frekuensi
A. 2 s; 2 m; 0,5 Hz
1
B. 3 s; 6 m; 0,5 Hz f=
T
C. 6 s; 3 m; 3 Hz 1
=
2
D. 1 s; 1 m; 0,1 Hz
=0 ,5 s

 Panjang gelombang

119
v
λ=
f
1
=
0 ,5
=2 m

20. Siswa dapat C4 Kunci : D. B-D

menganalisis Perhatikan gambar berikut! 1 panjang gelombang = 1 rapatan, 1

persamaan Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk renggangan .

gelombang gelombang longitudinal, terbentuk rapatan dan

longitudinal dalam regangan. Maka manakah yang menunjukkan 1 λ

kehidupan sehari- .........

hari.

t=6s

120
A B C D F G

A. A-B

B. A-D

C. B-D

D. C-G

121
Lampiran 4

VALIDASI ISI PERANGKAT INSTRUMEN OLEH VALIDATOR I

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII/II

Satuan Pendidikan : SMP

Nama Pengembang Perangkat : Arga Fitriyani Sitorus

Bidang Telaah
Materi Soal Konstruksi Bahasa
Soal
Pokok Soal menggunakan
No Pokok Soal Pokok Soal
Sesuai dengan tidak bahasa yang Nilai
Soal dirumuskan dengan tidak bersifat
Indikator memberikan sesuai dengan
Jelas ganda
petunjuk ganda kaidah bahasa
Indonesia
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Gelombang

1      19

2      18
3     

122
17

4      18

5      18

   
6  19

  
7  
20

  
8   20

  
9  19

123
 
10  18
 

 
11  17
 

  
12  19

  
13  18

  
14  20

15      19

124
  
16 18
 

  
17 20
 

  
18 20
 

  
19 19
 

  
20 18
 
Jumlah 374

125
Jumlah Nilai
Penilaian Umum Perangkat Soal=
20

374
¿
20

= 18,7

Keterangan:

1 = Kurang Valid 3 = Valid

2 = Cukup Valid 4 = Sangat Valid

Medan, 27 April 2020

Validator I,

126
Juliaster Marbun, S.Pd.,M,Si

127
Lampiran 5

VALIDASI ISI PERANGKAT INSTRUMEN OLEH VALIDATOR II

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : VIII/II

Satuan Pendidikan : SMP

Nama Pengembang Perangkat : Arga Fitriyani Sitorus

Bidang Telaah
Materi Soal Konstruksi Bahasa
Soal
Pokok Soal menggunakan
No Pokok Soal Pokok Soal
Sesuai dengan tidak bahasa yang Nilai
Soal dirumuskan dengan tidak bersifat
Indikator memberikan sesuai dengan
Jelas ganda
petunjuk ganda kaidah bahasa
Indonesia
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Gelombang

1      20

2      18
3     

128
18

4      19

5      17

  
6   20

 
7   
18

  
8   20

9      19

129
 
10  18
 

  
11  18

  
12  20

  
13  20

  
14   19

130
  
15   20

  
16 18
 

  
17  19

  
18 20
 

  
19 19
 
20      19

131
Jumlah 379
Jumlah Nilai
Penilaian Umum Perangkat Soal=
20

379
¿
20

= 18,95

Keterangan:

1 = Kurang Valid 3 = Valid

2 = Cukup Valid 4 = Sangat Valid

Medan, 01 Mei 2020

Validator II,

132
Lovianna silaban,S.Pd

133
Lampiran 6

Penilaian Validitas Instrumen

PENELAAH

Validator 1 Juliaster Marbun, S.Pd.,M,Si Validator II Lovianna silaban,S.Pd

Konstruk Konstruk Skor Kontru Konstruk Skor


No Validita Kontruks Bahas Validita Konstruksi Bahas
si Soal si Soal Rata- ksi Soal si Soal Rata-
. s isi i Soal 1.1 a Soal s isi Soal 1.3 a Soal
1.2 1.3 Rata 1.1 1.2 Rata

1 4 4 3 4 4 3,8 4 4 4 4 4 4

2 4 4 3 3 4 3,6 4 4 3 3 4 3,6

3 4 3 3 3 4 3,4 4 4 3 3 4 3,6

4 3 3 4 4 4 3,6 3 4 4 4 4 3,8

5 4 3 4 4 3 3,6 4 3 4 3 3 3,4

6 4 4 4 4 3 3,8 4 4 4 4 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3,6

134
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 3 4 4 4 4 3,8 3 4 4 4 4 3,8

10 3 3 4 4 4 3,6 3 3 4 4 4 3,6

11 4 3 3 3 4 3,4 3 4 3 4 4 3,6

12 4 4 3 4 4 3,8 4 4 4 4 4 4

13 4 4 3 3 4 3,6 4 4 4 4 4 4

14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3,8

15 4 4 4 4 3 3,8 4 4 4 4 4 4

16 4 3 4 4 3 3,6 3 3 4 4 3 3,4

17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3,8

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19 3 4 4 4 4 3,8 3 4 4 4 4 3,8

20 3 4 3 4 4 3,6 3 4 4 4 4 3,8

135
121

Validator
No Rata-Rata
Tujuan Pembelajaran Validator I Validator II Jumlah Kategori
Soal Keluruhan
Skor Rata- Skor Rata-
Rata Rata
Menjelaskan defenisi Gelombang 1 3,8 4 7,8 3,9 Valid
mengaplikasikan gelombang dalam bentuk grafik 2 3,6 3,6 7,2 3,6 Valid
Memahami Gelombang berdasarkan arah getaran
3 3,4 3,6 7 3,5 Valid
dan arah rambatannya
Menyebutkan jenis gelombang 4 3,6 3,8 7,4 3,7 Valid
menghitung panjang gelombang pada permukaan
5 3,6 3,4 7 3,5 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
6 3,8 4 7,8 3,9 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
7 4 3,6 7,6 3,8 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
8 4 4 8 4 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
9 3,8 3,8 7,6 3,8 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
10 3,6 3,6 7,2 3,6 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
11 3,4 3,6 7 3,5 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
12 3,8 4 7,8 3,9 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
13 3,6 4 7,6 3,8 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
14 4 3,8 7,8 3,9 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
15 3,8 4 7,8 3,9 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
16 3,6 3,4 7 3,5 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
17 4 3,8 7,8 3,9 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
18 4 4 8 4 Valid
soal.
menghitung panjang gelombang pada permukaan
19 3,8 3,8 7,6 3,8 Valid
air.
mengaplikasikan gelombang dalam penyelesaian
20 3,6 3,8 7,4 3,7 Valid
soal.
Jumlah 150,4
Valid
Rata – rata keseluruhan 7,52

122
Skala Penilaian Validitas Instrumen

Rentang nilai Kategori

3,1 – 4,0 Valid

2,1 – 3,0 Cukup Valid

1,1 – 2,0 Kurang Valid

0 – 1,0 Tidak Valid

123
Lampiran 7

INSTRUMEN SOAL PENELITIAN


Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas : VIII
Sub Materi : Gelombang
Waktu : 2 x 40 menit
A. Petunjuk
1. Tuliskan nama dan kelas anda terlebih dahulu
2. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan baik dengan beri tanda
silang (X) pada jawaban yang paling tepat.
3. Tuliskan cara penyelesaian jika soal tersebut hitungan
Soal
1. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya
disebut gelombang...
E. Longitudinal
F. Mekanik
G. Transversal
H. Elektromagnetik
2. Gambar yang menunjukkan panjang 1 gelombang adalah.....

A.

124
125

B.

C.

D.

3. Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama 1 detik disebut...


E. Cepat rambat gelombang
F. Cepat rambat amplitudo
G. Cepat rambat getaran
H. Cepat rambat air
4. Jenis jenis gelombang berdasarkan arah getaran yaitu...
E. Gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
F. Gelombang transversal dan gelombang logitudinal.
G. Gelombang mekanik dan gelombang transversal.
H. Gelombang logitudinal dan gelombang elektromagnetik.
5. Pada permukaan air laut terjadi 20 gelombang selama 4 sekon. Jika
cepat rambat gelombang 10 m/s, maka panjang gelombang permukaan
air laut adalah....
E. 2 m
F. 4 m
G. 6 m
H. 8 m
6. Sebuah tali digetarkan membentuk dua bukit dan satu lembah sepanjang
12 cm. Jika frekuensi gelombang 4 Hz, besarnya cepat rambat
gelombang adalah....
E. 48 cm/s
F. 32 cm/s
G. 2 cm/s
H. 0,5 cm/s
7. Suatu benda bergetar dengan frekuensi 5 Hz. Periode getarannya
adalah...
126

E. 0,1 s
F. 0,2 s
G. 1,0 s
H. 4,0 s

8. waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran disebut....


E. Periode
F. Frekuensi
G. Amplitudo
H. Cepat rambat gelombang
9. Ketika gelombang air laut menghantam perahu yang ditambatkan, maka
perahu akan bergerak peristiwa ini memperlihatkan bahwa gelombang
memiliki....
E. Frekuensi
F. Periode
G. Amplitudo
H. Cepat rambat
10. Banyak getaran yang terjadi dalam 1 sekon disebut...
E. Periode
F. Frekuensi
G. Getaran
H. Amplitudo
11. Gelombang tali dibentuk dengan memberi gangguan pada salah satu
ujungnya dengan tangan. Tangan bergerak bolak balik 4 kali tiap sekon.
Periode gelombang tali tersebut adalah....
E. 2,5 s
F. 2,0 s
G. 0,5 s
H. 0,25 s
12. Getaran gempa merambat dengan kecepatan 75 km/jam dengan
frekuensi 30 Hz. Tentukan panjang gelombang.....
E. 2,5 km/s
F. 2,4 km/s
G. 2,3 km/s
H. 2,2 km/s
13. Perhatikan gambar berikut ini !
127

Jenis gelombang dari gambar di atas adalah...


A. Gelombang longitudinal
B. Gelombang mekanik
C. Gelombang transversal
D. Gelombang diam
14. Salah satu peristiwa yang menunjukkan bahwa gelombang dapat
dipantulkan adalah kecuali....
E. Pemantulan gelombang air pada dinding kolam
F. Gelombang laut pada pinggir pantai
G. Gelombang radio dapat diterima melalui stasiun pemancaran
H. Gelombang air dikamar mandi
15. Sebuah pegas menghasilkan gelombang longitudinal. Jarak antara
rapatan dan renggangan yang berturutan 12 cm. Jika frekuensi
gelombang 50 Hz, maka periode, panjang gelombang dan cepat
rambat gelombang berturur –turut adalah .....
E. 0,22 s ; 24 cm ; 14,4 m/s
F. 0,21 s; 24 cm ; 1,4 m/s
G. 0,2 s ; 24 cm ; 14 m/s
H. 0,02 s ; 0,24 cm ; 14,4 m/s
16. Pada saat kita menjatuhkan batu ke kolam yang tenang kita akan
melihat riak merambat ke pinggir kolam lalu kembali lagi, hal ini
menunjukkan gejala...
A. Pembelokan gelombang
B. Pemantulan gelombang
C. Pembiasan gelombang
D. Perpaduan gelombang

17. Perhatikan gambar berikut !

Jika jarak OP = 45 m, panjang gelombang sesuai gambar tersebut


adalah.....
E. 15,0 m
F. 22,5 m
128

G. 30,0 m
H. 45,0 m
18. Perhatikan gambar berikut!

0,25 0,50 0,70

Perhatikan gambar gelombang tali diatas! Besar cepat rambat


gelombang tersebut adalah....
E. 1,0 m/s
F. 2,0 m/s
G. 3,0 m/s
H. 4,0 m/s

19. Perhatikan gambar berikut !


t=6s

Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk gelombang longitudinal


dengan laju 1 m/s. Jika dalam waktu 6 sekon terbentuk tiga rapatan dan
tiga regangan. Maka nilai periode, frekuensi, dan panjang gelombang
secara berturut-turut adalah.....
E. 2 s; 2 m; 0,5 Hz
F. 3 s; 6 m; 0,5 Hz
G. 6 s; 3 m; 3 Hz
H. 1 s; 1 m; 0,1 Hz
20. Perhatikan gambar berikut!

t=6s

Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk gelombang longitudinal,


terbentuk rapatan dan regangan. Maka manakah yang menunjukkan 1
λ .........
E. A-B
F. A-D
G. B-D
H. C-F
Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

1 C 11 D
2 B 12 A
3 A 13 A
4 B 14 D
5 A 15 D
6 B 16 B
7 B 17 C
8 A 18 A
9 D 19 A
10 B 20 D

129
Lampiran 9

Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen


Skor Skor
Butir SoaL
Skor Total Total
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Benar X X2
1 Andre Setiawan 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10 100
2 Apriansa 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 25 625
3 David Situmeang 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 30 900
4 Desi 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 5 25 625
5 Fadiah Nurhamidah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4 20 400
6 Fikri Juliansyah 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15 225
7 Gabriel 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7 35 1225
8 Hesty Tri Sukmawati 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 9 45 2025
9 Revan Situmeang 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7 35 1225
10 Tara Andika 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 30 900
11 Tedy Fresetiadi 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 8 40 1600
12 Vidi 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 35 1225
13 Vika Talita Sitorus 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10 100
14 Wati Manik 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15 225
Jumlah 370 11400
Rata-rata 26.43
Standar Deviasi 11.17
Varians 124.73

130
Lampiran 10
Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen
N butir soaL Skor Skor Total Skor Total
o Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Benar X X2
1 Andre Setiawan 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 12 60 3600
2 Apriansa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 7225
3 David Situmeang 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 7225
4 Desi 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 8100
5 Fadiah Nurhamidah 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 12 60 3600
6 Fikri Juliansyah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15 75 5625
7 Gabriel 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 6400
8 Hesty T Sukmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17 85 7225
9 Revan Situmeang 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15 75 5625
10 Tara Andika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 95 9025
11 Tedy Fresetiadi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 8100
12 Vidi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14 70 4900
13 Vika Talita Sitorus 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 9025
14 Wati Manik 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90 8100
Jumlah 1135 93775
Rata-rata 81.07
Standar Deviasi 11.63
Varians 135.3

131
Lampiran 11
Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

Pretes Postes

X X2
No Nama Siswa X X2
1 Andre Setiawan 10 100 60 3600

2 Apriansa 25 625 85 7225

3 David Situmeang 30 900 85 7225

4 Desi 25 625 90 8100

5 Fadiah Nurhamidah 20 400 60 3600

6 Fikri Juliansyah 15 225 75 5625

7 Gabriel 35 1225 80 6400

8 Hesty Tri Sukmawati 45 2025 85 7225

9 Revan Situmeang 35 1225 75 5625

10 Tara Andika 30 900 95 9025

11 Tedy Fresetiadi 40 1600 90 8100

12 Vidi 35 1225 70 4900

13 Vika Talita Sitorus 10 100 95 9025

14 Wati Manik 15 225 90 8100

Jumlah 370 11400 1135 93775

Rata – Rata 28.46 81.07

Standar Deviasi 11.17 11.63

Varians 124.73 135.3

132
Lampiran 12
Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
Skor Skor
Butir SoaL
Skor Total Total
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Benar X X2
1 Anggun M Manik 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 30 900
2 Cici Butar Butar 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 10 100
3 Elsinta Sinaga 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 7 35 1225
4 Glorya Situmeang 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 25 625
5 Junita L Pardede 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15 225
6 Kesya Sitanggang 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10 100
7 Martha M F Tindaon 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 9 45 2025
8 Putri Nia Samosir 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 20 400
9 Renata Gultom 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 15 225
10 Rivaldo P Silalahi 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10 100
11 Viery Charli Siagian 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 8 40 1600
Jumlah 255 7525
Rata-rata 23.18
Standar Deviasi 12.70
Varians 161.4

133
Lampiran 13
Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol
Skor Skor
Butir SoaL
Skor Total Total
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Benar X X2
Anggun Mutiara
1 Manik 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75 5625
2 Cici Butar Butar 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 10 50 2500
3 Elsinta Sinaga 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 14 70 4900
4 Glorya Situmeang 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 12 60 3600
Junita Lasmaria
5 Pardede 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 10 50 2500
6 Kesya Sitanggang 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 55 3025
7 Martha M F Tindaon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 90 8100
8 Putri Nia Samosir 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 17 85 7225
9 Renata Gultom 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 11 55 3025
10 Rivaldo P Silalahi 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 10 50 2500
11 Viery Charli Siagian 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 80 6400
Jumlah 720 49400
Rata-rata 65.45
Standar Deviasi 15.08
Varians 227.3

134
Lampiran 14
Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Pretes Postes
No Nama Siswa
X X2 X X2

1 Anggun Mutiara Manik 30 900


75 5625
2 Cici Butar Butar 10 100
50 2500
3 Elsinta Sinaga 35 1225
70 4900
4 Glorya Situmeang 25 625
60 3600
5 Junita Lasmaria Pardede 15 225
50 2500
6 Kesya Sitanggang 10 100
55 3025
7 Martha M F Tindaon 45 2025
90 8100
8 Putri Nia Samosir 20 400
85 7225
9 Renata Gultom 15 225
55 3025
10 Rivaldo P Silalahi 10 100
50 2500
11 Viery Charli Siagian 40 1600
80 6400
Jumlah 255 7525
720 49400
Rata – Rata 23.18
65.45
Standar Deviasi 12.7
15.08
Varians 161.4
227.3

135
Lampiran 15

Uji Reliabilitas Tes

N Butir Soal
Nama Siswa
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Andre
1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
Setiawan
2 Apriansa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
David
3 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Situmeang
4 Desi 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Fadiah
5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
Nurhamidah
Fikri
6 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
Juliansyah
7 Gabriel 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Hesty T
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Sukmawati
Revan
9 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
Situmeang
1
Tara Andika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0
1
Tedy Fresetiadi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1
1
Vidi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
2
1 Vika Talita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

136
3 Sitorus
1
Wati Manik 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4
Jumlah (∑) 14 11 10 14 12 14 14 12 10 13 14 12 12 13 11 13 9 11 12 11
Juumlah q 0 3 4 0 2 0 0 2 4 1 0 2 2 1 3 1 5 3 2 3
0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
P
7 6 5 7 6 7 7 6 5 7 7 6 6 7 6 7 5 6 6 6
0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
Q 0 0 0 0 0
2 3 1 1 3 1 1 1 1 2 1 4 2 1 2
0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
P.q 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
jumlah P.q 1.49
SD 11.63
K20 0.708502024
Status Realibilitas RELIABEL

137
Lampiran 16
NILAI RATA-RATA , VARIANS DAN STANDAR DEVIASI
A. Nilai Postes Kelas Eksperimen
Σ Xi = 1135
2
Σ ( Xi ) = 1288225
2
ΣXi = 93775
N = 14

1) Rata – Rata
Σ Xi
X=
N
1135
X=
14
X = 81.07

2) Standar Deviasi
2 2
s =nΣ X −¿ ¿
2
s =14 ∙(93775)−¿ ¿

2 1312850−1288225
s=
182
2
s =¿ 24625
s= √ 24625

s=11.63

3) Varians
2
s =¿ 24625

138
B. Nilai Postes Kelas Kontrol
Σ Xi = 720
2
Σ ( Xi ) = 518400
2
Σ X i = 49400
N = 11

1) Rata – Rata
Σ Xi
X=
N
720
X=
11
X = 65.45

2) Standar Deviasi
2 2
s =nΣ X −¿ ¿

11∙( 49400)−(720)
s2=
11∙(11−1)

2 1312850−1288225
s=
110
2
s =¿ 227.3
s= √ 227.3

s=¿15.08
3) Varians
2
s =¿ 227.3

137
Lampiran 17

UJI NORMALITAS DATA

A. Data Pretes Kelas Eksperimen

F(Zi)- |F(Zi)-
Xi Fi Fk Zi F(Zi) S(Zi)
S(Zi S(Zi)|
10 2 2 -16.430 -1.4127 0.0793 0.1429 -0.0636 0.0636
15 2 4 -11.430 -0.9828 0.1635 0.2857 -0.1222 0.1222
20 1 5 -6.430 -0.5529 0.2912 0.3571 -0.0659 0.0659
25 2 7 -1.430 -0.1230 0.4522 0.5000 -0.0478 0.0478
30 2 9 3.570 0.3070 0.6217 0.6429 -0.0212 0.0212
35 3 12 8.570 0.7369 0.7704 0.8571 -0.0867 0.0867
40 1 13 13.570 1.1668 0.8790 0.9286 -0.0496 0.0496
45 1 14 18.570 1.5967 0.9452 1.0000 -0.0548 0.0548

2
Lo = 0,1222 ; X = 26,43 ; s = 11,17; s = 124,73
Uji Lillifors pada n = 14 ; Ltabel = 0,227
Maka Lo = 0,1222 < Ltabel = 0,227
Artinya sampel terdistribusi normal.
B. Data Postes Kelas Eksperimen
F(Zi)- |F(Zi)-
Xi Fi Fk Zi F(Zi) S(Zi)
S(Zi S(Zi)|
60 2 2 -21.070 -1.8117 0.0351 0.1429 -0.1078 0.1078
65 0 2 -16.070 -1.3818 0.0838 0.1429 -0.0591 0.0591
70 1 3 -11.070 -0.9518 0.1711 0.2143 -0.0432 0.0432
75 2 5 -6.070 -0.5219 0.3015 0.3571 -0.0556 0.0556
80 1 6 -1.070 -0.0920 0.4641 0.4286 0.0355 0.0355
85 3 9 3.930 0.3379 0.6293 0.6429 -0.0136 0.0136
90 3 12 8.930 0.7678 0.7764 0.8571 -0.0807 0.0807
95 2 14 13.930 1.1978 0.883 1.0000 -0.1170 0.1170

2
Lo = 0,1170 ; X = ; s = 11,63; s = 135,3
Uji Lillifors pada n = 14 ; Ltabel = 0,227
Maka Lo = 0,1170 < Ltabel = 0,227
Artinya sampel terdistribusi normal.

138
C. Data Pretes Kelas Kontrol
F(Zi)-
Xi Fi Fk Zi F(Zi) S(Zi)
S(Zi
10 3 2 -13.180 -1.0378 0.1515 0.1818 0.0303
15 2 4 -8.180 -0.6441 0.2611 0.3636 0.1025
20 1 5 -3.180 -0.2504 0.4013 0.4545 0.0532
25 1 6 1.820 0.1433 0.5557 0.5455 0.0102
30 1 7 6.820 0.5370 0.7019 0.6364 0.0655
35 1 8 11.820 0.9307 0.8238 0.7273 0.0965
40 1 9 16.820 1.3244 0.9066 0.8182 0.0884
45 1 10 21.820 1.7181 0.9564 0.9091 0.0473

2
Lo = 0,1025 ; X = 23.18 ; s = 12,70 ; s = 161,4
Uji Lillifors pada n = 11 ; Ltabel = 0,249
Maka Lo = 0,1025 < Ltabel = 0,249
Artinya sampel terdistribusi normal.

D. Data Postes Kelas Kontrol


F(Zi)- |F(Zi)-
Xi Fi Fk Zi F(Zi) S(Zi)
S(Zi S(Zi)|
50 3 3 -15.45 -1.0245 0.1539 0.2727 -0.1188 0.1188
55 2 5 -10.45 -0.6930 0.2451 0.4545 -0.2094 0.2094
60 1 6 -5.45 -0.3614 0.3594 0.5455 -0.1861 0.1861
70 1 7 4.55 0.3017 0.6179 0.6364 -0.0185 0.0185
75 1 8 9.55 0.6333 0.7357 0.7273 0.0084 0.0084
80 1 9 14.55 0.9649 0.8315 0.8182 0.0133 0.0133
85 1 10 19.55 1.2964 0.9015 0.9091 -0.0076 0.0076
90 1 11 24.55 1.6280 0.9474 1.0000 -0.0526 0.0526

2
Lo = 0 , 2094 ; X = 65,45 ; s = 15,08 ; s = 227 .3
Uji Lillifors pada n = 11 ; Ltabel = 0,249
Maka Lo = 0,2094 < Ltabel = 0,249
Artinya sampel terdistribusi normal.

139
Lampiran 18

UJI HOMOGENITAS

Untuk menguji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah

data darikedua kelasa mempunyai varians yang homongen atau tidan, maka

dilakukan uji kesamaan dua varians dengan rumus :

Variansterbesar
Fhitung =
Varians terkecil

Dengan kriteria : Jika Fhitung < Ftabel, maka data homogen.

Uji kesamaan varians data skor sampel yang diajar dengan menerapkan

Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan

Model Pembelajaran Konvensional.

1. Data Pretes

Varians kelas kontrol = 161,4

Varians kelas eksperimen = 124,73

Maka :

Variansterbesar
Fhitung =
Varians terkecil

161 , 4
Fhitung =
124 , 73

Fhitung = 1,29

141
142

Harga F diterima dari tabel taraf nyata α = 0,05

dk pembilang = (n-1) = (14-1) = 13

dk penyebut = (n-1) = (11-1) = 10

Karena Ftabel(13.11) tidak tertera pada tabel distribusi F, sehingga

dicari dengan cara interpolasi linear. Berdasarkan tabel distribusi F didapat

nilai-nilai sebagai berikut :

Dengan menginterpolasi F0.05(12.10) = 2.91 dan F0.05(14.10) = 2,86,

maka :

dk pembilang benda diantara dk = 12 dan dk = 14

dk pengebut benda diantara dk 10

F0.05(12.10) = 2,91

F0.05(14.10) = 2,86

Ftabel = 2,91 + 10-12 (2,86 - 2,91)


14-12

=2,91+(-1) (-0,05)

=2,91+0,05

=2,96

Karena Fhitung < Ftabel yakni 1,29 < 2,96 maka dapat disimpulkan nilai

Pretes kelas sampel Homongen.

2. Data Postes

Varians kelas kontrol = 227.3

Varians kelas eksperimen = 135.3

Maka :

Variansterbesar
Fhitung =
Varians terkecil
143

227.3
Fhitung =
135 ,3

Fhitung = 1,68

Harga F diterima dari tabel taraf nyata α = 0,05

dk pembilang = (n-1) = (14-1) = 13

dk penyebut = (n-1) = (11-1) = 10

Karena Ftabel(13.11) tidak tertera pada tabel distribusi F, sehingga

dicari dengan cara interpolasi linear. Berdasarkan tabel distribusi F didapat

nilai-nilai sebagai berikut :

Dengan menginterpolasi F0.05(12.10) = 2.91 dan F0.05(14.10) = 2,86,

maka :

dk pembilang benda diantara dk = 12 dan dk = 14

dk pengebut benda diantara dk 10

F0.05(12.10) = 2,91

F0.05(14.10) = 2,86

Ftabel = 2,91 + 10-12 (2,86 - 2,91)


14-12

=2,91+(-1) (-0,05)

=2,91+0,05

=2,96

Karena Fhitung < Ftabel yakni 1,68 < 2,96 maka dapat disimpulkan

nilai Pretes kelas sampel Homongen.

Maka Ftabel = 2,96, sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Untuk Pretes, Fhitung < Ftabel yaitu 1,29 < 2.96 berarti data Homogen.

Untuk Postes, Fhitung < Ftabel yaitu 1,68 < 2.96 berarti data Homogen
Lampiran 19

UJI HIPOTESIS

1. Uji Hipotesis Untuk Pretes kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Uji hipotesis Pretes digunakan uji t dua pihak yaitu untuk mengetahui

kesamaan kemampuan awal siswa pada kelompok sampel.

Hipotesis yang diuji berbentuk:

H0 : μ 1 = μ 2

Ha : μ 1¿ μ 2

Dimana :

Ho : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan

kemampuan awal

Ha : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama

dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol

Data perhitungan maka dapat diperoleh


2
X 1 = 28.46 S1 = 124.73

2
X 2 = 23.18 S2 = 161.4

n1 =14

n2 = 11

Maka varians gabungan kedua kelas adalah :

( n 1−1 ) S 21+(n 2−1) S 22


S2 =
n1+ n2−2

= ( 14−1 ) 124 ,73+ (11−1 ) 161 , 4


S2
14 +11−2

144
145

( 13 ) 124 ,73+ ( 10 ) 161 , 4


S2 =
23

1621, 49+1614
S2 = 23

S=√ 140 , 67

S= 11,86

Sehingga nilai thitung adalah :

X 1−X 2


thitung= s 1 1
+
n1 n2

23 , 46−23 ,18
thitung =

11 ,86 1 1
+
14 11

23 , 46−23 ,18
thitung

= 11, 86 11+14
154

5 , 28
thitung= 11,86
√ 0.162

5 ,28
thitung=
11, 86(0,402)

5 , 28
thitung=
4 ,77

thitung = 1,106
Maka kriteria pengujiannya adalah α= 0.05 dan dk= (n1+n2)-2= (14+11)-

2= 23. Karena 23 terdapat pada tabel distribusi t, dengan nilai ttabel 1,1714

Dengan demikian karena thitung = 1,106 < ttabel = 1,1714 dengan dk = 23

untuk taraf signifikan α = 0.05. Maka dapat disimpulkan “Tidak ada perbedaan

yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol”.

2. Uji Hipotesis Postes

Pada lampiran… diperoleh bahwa :


2
X 1 = 81,07 S1 = 135,3

2
X 2 = 65,45 S2 = 227,3

n1=n2 = 30

Maka varians gabungan kedua kelas adalah :

( n 1−1 ) S 21+(n 2−1) S 22


S2=
n1+ n2−2

= ( 14−1 ) 125 , 3+ ( 11−1 ) 227 ,3


S2
14+11−2

( 13 ) 135 , 3+ ( 10 ) 227 , 3
S2=
23

1758 ,9+ 2273


S2= 23

S2= 175,3

S=√ 175 ,3

S= 13,24
147

Sehingga nilai thitung adalah :

X 1−X 2


thitung= s 1 1
+
n1 n2

81 ,07−65 , 45
thitung

= 13 ,24 1 1
+
14 11

81 ,07−65 , 45
thitung =

13, 24 11+14
154

15 ,62
thitung= 13, 24
√0,162

15 , 62
thitung=
13 ,24 (0.402)

15 ,62
thitung=
5,334

thitung = 3,9283

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t satu pihak, yaitu untuk

mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe numbered heads

Together jika dibandingkan dengan Model Pembelajaran Konvensional. Kriteria

pengujian diterima adalah Ha jika t ≤ t1-α dimana t(1-α) diperoleh dari daftar

distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk= n1+n2-2 dan α = 0.05. Untuk harga

lainnya H0 ditolak.

Karena dk= (n1+n2)-2= (14+11)-2=23 pada taraf signifikansi α = 0.05.

Karena 23 terdapat pada tabel distribusi t, dengan nilai ttabel 2,069


148

Denga demikian karena thitung > ttabel yakni thitung= 2,928 dan ttabel = 2,069

dapat disimpulkan bahwa : “ Ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan

model pemebelajaran kooperatif berbasisis tipe numbered heads Together dengan

menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok materi Getaran

dan Gelombang di kelas VIII Desa Bosar Galugur Kecamatan Tanah jawa.”

Persen pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads

Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa :

X 1− X
% Pengaruh = 2
x 100%
X2

81 ,01−65 , 45
= x 100%
65 , 45

= 0,238 x 100%

= 23,8%

Jadi Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads

Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa adalah 23,8%.


Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN I

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Getaran dan Gelombang
Kelas : VIII/I
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.      13 65
Andre Setiawan

2.      12 60
Apriansa

3.      14 70
David Situmeang

4.      15 75
Desi
5. Fadiah
Nurhamidah
     13 65

149
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

6.      15 75
Fikri Juliansyah

7.      14 70
Gabriel

8. Hesty T      16 80
Sukmawati

9.      13 65
Revan Situmeang

10.      12 60
Tara Andika

11.      16 80
Tedy Fresetiadi

12.      16 80
Vidi
13. Vika Talita      15 75

150
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sitorus

14.      13 65
Wati Manik
Jumlah 985
Rata –Rata 70,36

151
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = x 100
jumlah Skor Maksimal
Keterangan Nilai:
80 – 100 A = Sangat Aktif 60 – 69 C = Cukup Aktif
70-79 B = Aktif 01 – 59 D = Kurang Aktif

152
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN II

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Getaran dan Gelombang.
Kelas : VIII/I
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.     14 70
Andre Setiawan

2.      16 80
Apriansa

3.      17 85
David Situmeang

4.      18 90
Desi

153
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

5. Fadiah      15 75
Nurhamidah

6.      17 85
Fikri Juliansyah

7.      18 90
Gabriel

8. Hesty T      16 80
Sukmawati

9.      17 85
Revan Situmeang

10.      15 75
Tara Andika

11.      16 80
Tedy Fresetiadi

12.      18 90
Vidi

154
Tahapan

Membuat
Mengajukan
Menyampaikan Menjawab Kinerja dalam Kesimpulan Skor
No Nama Siswa pertanyaan Nilai
Pendapat Pertanyaan kelompok sesuai
kepada guru
kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

13. Vika Talita      16 80


Sitorus

14.   17 85
Wati Manik
Jumlah 1150
Rata –Rata 82,14

Jumlah Skor yang Diperoleh


Nilai = jumlah Skor Maksimal x 100
Keterangan Nilai:
80 – 100 A = Sangat Aktif 60 – 69 C = Cukup Aktif
70-79 B = Aktif 01 – 59 D = Kurang Aktif

155
Lampiran 22
Penilaian Individual Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Aktivitas
No Nama Siswa Aktivitas I X Kategori
II

1 Andre Setiawan 65 70 67.5 Cukup aktif


2 Apriansa 60 80 70 Aktif
3 David Situmeang 70 85 77.5 Aktif
4 Desi 75 90 82.5 Sangat Aktif
5 Fadiah Nurhamidah 65 75 70 Aktif
6 Fikri Juliansyah 75 85 80 Sangat Aktif
7 Gabriel 70 90 80 Sangat Aktif
8 Hesty T Sukmawati 80 80 80 Sangat Aktif
9 Revan Situmeang 65 85 75 Aktif
10 Tara Andika 60 75 67.5 Cukup aktif
11 Tedy Fresetiadi 80 80 80 Sangat Aktif
12 Vidi 80 90 85 Sangat Aktif
13 Vika Talita Sitorus 75 80 77.5 Aktif
14 Wati Manik 65 85 75 Aktif
Jumlah 985 1150 1067.5
Aktif
Rata – Rata 70.36 82.14 76.25

156
Lampiran 23
Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Y(Postes) Y2 X X2 X.Y

Andre
1 60 3600 67.5 4556.25 4050
Setiawan
2 Apriansa 85 7225 70 4900 5950
David
3 85 7225 77.5 6006.25 6587.5
Situmeang
4 Desi 90 8100 82.5 6806.25 7425
Fadiah
5 60 3600 70 4900 4200
Nurhamidah
Fikri
6 75 5625 80 6400 6000
Juliansyah
7 Gabriel 80 6400 80 6400 6400
Hesty T
8 85 7225 80 6400 6800
Sukmawati
Revan
9 75 5625 75 5625 5625
Situmeang
10 Tara Andika 95 9025 67.5 4556.25 6412.5
Tedy
11 90 8100 80 6400 7200
Fresetiadi
12 Vidi 70 4900 85 7225 5950
Vika Talita
13 95 9025 77.5 6006.25 7362.5
Sitorus
14 Wati Manik 90 8100 75 5625 6750

Jumlah 1135 39150 1067.5 81806.25 86712.5

157
Lampiran 24

Perhitungan Regresi Sederhana

Untuk analisis hubungan regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat.uji linearitas dipergunakan untuk menegtahui

linear tidaknya hasil belajar siswa dalam model pembelajaran Pembelajaran

Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT). Perhitungan uji regresi linear

dinyatakan dengan persamaan Y = a + bx. Perhitungan persamaan regresi sederhana

Y atas X dari table diperoleh :

N = 14
∑Xi = 1067,5
∑Xi2= 81806,25
(∑Xi)2 = 1139556.3
∑Yi = 1135
∑Yi2 = 1288225
∑Xi.Yi = 86712.5
Selanjutnya menghitung konstanta a dan b dengan rumus sebagai berikut :
Y =a+bX

( ∑ Y i )(∑ X 2i ) - (∑ X i )(∑ X i Y i )
a=
n ∑ X 2i - ( ∑ X i )2
(1135)(81806,25 ) - (1067,5 )(86712,5)
a=
14 (81806 ,25)−(1067 ,5)2
92850093,75 - 92565593,75
a= 1145287 ,5−1139556 ,25

158
159

284500
a= 5731, 25

a = 49,64
n ∑ X i Y i - ( ∑ X i )( ∑ Y i )
b=
n ∑ X 2i - ( ∑ X i )2
14 (86712,5) - (1067,5 )(1135)
b= 2
14 (81806,25)−(1067 ,5)
1213975 - 1211612,5
= 1145287 ,5−1139556 ,25

2362,5
b= 5731,25

b = 0,41221374
Y =a+bX
Y =49 , 64+0 , 41221374 X

Persamaan regresinya adalah. Y = 49,64 + 0,41221374 Pada persamaan

tersebut koefisien arah regresi linear (b) = 0,41221374 bertanda positif artinya hasil

belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada materi Getaran dan Gelombang. dapat

meningkatkan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

HeadsTogether (NHT).
Lampiran 25

Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

Ukuran Taraf Nyata (α )


Sampel 0.01 0.05 0.10 0.15 0.20
0.417 0.381 0.352 0.319 0.300
n= 4 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285
5 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265
6 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247
7 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233
8 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223
9 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215
10 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206
11 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199
12 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190
13 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183
14 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177
15 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173
16 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169
17 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166
18 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163
19 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160
20 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142
25 0.187 0.161 0.144 0.136 0.131
30 1.031 0.886 0.805 0.768 0.736
N > 30
√n √n √n √n √n
Sumber: Sudjana, (2008), Metoda Statistika, Bandung : Tarsito

160
Lampiran 26

TABEL DAFTAR NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F

Baris atas untuk 5% Baris bawah untuk 1%

V2 = dk
Penyebut 1 2 3 4 5 6
1 161 200 216 225 230 234
4,052 4,999 5,403 5,625 5,764 5,859
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33
161
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38
7.44 5.29 4.42 3.93 3.61 3.38
36 4.11 3.26 2.86 2.63 2.48 2.36
7.39 5.25 4.38 3.89 3.58 3.35

V2 = dk 162
Lampiran 27

Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

v = dk

(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakan tp)

Sumber: Sudjana, (2008), Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

163
Lampiran 28

TABEL WILAYAH LUAS DI BAWAH KURVA NORMAL 0 KE Z

164
165

Lampiran 29

Surat Izin dan Surat Balasan Penelitian


166
167
168

Lampiran 30
Dokumentasi Penelitian

Keterangan : Foto saat Pretes kelas Kontrol


169

Keterangan : Siswa sedang mengerjakan postes dikelas Kontrol


170

Keterangan : Siswa mau mengerjakan pretes dikelas Eksperimen


171

Keterangan : Siswa melakukan eksperimen


172

Keterangan : siswa mengerjakan soal postes

Keterangan : Foto dengan bapak Kepala Desa

Anda mungkin juga menyukai