Anda di halaman 1dari 175

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 8 LINGKUNGAN SAHABAT


KITA KELAS V SD NEGERI 068006 SIMALINGKAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan

OLEH:
EANASSYALILI JASIKA SIREGAR
190910026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS
2023

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing penelitian skripsi


mahasiswa
Nama : Eanassyalili Jasika Siregar
NPM : 190910026
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Katolik Santo Thomas
Berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar
Tahun Pembelajaran 2022/2023”. Telah diperiksa, dan Disetujui Untuk Diuji dalam
Ujian Meja Hijau.

Medan, Juni 2023


Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Patri Janson Silaban, S.Pd., M. Pd Candra R Gultom, S.Pd., M. Pd


NIDN: 0128038802 NIDN: 0111038702

Diketahui Oleh,
KPS Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Reflina Sinaga, S. Psi., M. Pd


NIDN: 0129058201

i
PENGESAHAN PENGUJI

Yang bertanda tangan di bawah ini Tim Penguji, Ketua Panitia Dekan FKIP
Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Sekretaris Panitia/KPS Pendidikan Guru
Sekolah Dasar menyatakan bahwa skripsi mahapeserta didik:
Nama : Eanassyalili Jasika Siregar
NPM : 190910026
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Katolik Santo Thomas Medan
berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas V SD Negeri 086008
Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023” telah diujikan pada sidang
pertanggungjawaban skripsi oleh tim penguji skripsi dan diterima untuk memenuhi
salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Medan, Juni 2023


Tim Penguji
No Nama NIDN Peranan Tanda
tangan
1 Bogor Lumbanraja, S.Ag., M.a.Ed., 0103066702 Penguji 1
Ph. D
2 Rumiris Lumban Gaol, S.E., M. Pd 0120028001 Penguji 2
3 Patri Janson Silaban, S.Pd., M.Pd. 0128038802 Penguji 3
4 Candra Ronitua Gultom, S.Pd., 0111038702 Penguji 4
M.Pd.

Disetujui oleh:
Ketua Panitia/Dekan, Sekretaris,Panitia KPS,

Regina Sipayung, S.Pd., M.Pd. Reflina Sinaga, S.Psi.,M.Pd.


NIDN.0117016501 NIDN. 0129058201

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Eanassyalili Jasika Siregar
NPM : 190910026
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Metode
Pembelajaran Edutainment Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema 8
Lingkungan Sahabat Kita Kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari tulisan lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
plagiat atau jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Medan, Juni 2023


Yang membuat pernyataan,

Eanassyalili Jasika Siregar


NPM. 190910026

iii
ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 8 LINGKUNGAN SAHABAT
KITA KELAS V SD NEGERI 068006 SIMALINGKAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023

EANASSYALILI JASIKA SIREGAR


NPM: 190910026

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode


pembelajaran Edutainment terhadap hasil belajar siswa pada tema 8 lingkungan
sahabat kita di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran
2022/2023. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, populasi
penelitian ini adalah seluruh kelas I-VI SD Negeri 068006 Simalingkar yang
berjumlah 180 siswa. pengambilan sampel dengan menggunakan sampel purposive
dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Hasil
penelitan ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Edutainment termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata
85,13 dengan hasil uji korelasi sebesar 0.849 yang artinya 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0.849) ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
(0.361) maka Ha diterima. Maka terdapat pengaruh yang sangat kuat antara
penggunaan metode pembelajaran Edutainment terhadap hasil belajar siswa pada
di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar. Dapat dilihat dari hasil penelitian uji-T
dimana 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . yaitu 8.494 ≥ 2.048 sehingga dapat dinyatakan bahwa Ha
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif yang signifikan dari
penggunaan metode pembelajaran Edutainment terhadap hasil belajar siswa pada
tema 8 lingkungan sahabat kita di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023.
Kata kunci: Hasil Belajar dan Metode Pembelajaran Edutainment

iv
ABSTRACT

THE EFFECT OF EDUTAINMENT LEARNING METHODS ON STUDENT


LEARNING OUTCOMES IN THEME 8 ENVIRONMENT OF OUR
FRIENDS CLASS V SD NEGERI 068006 SIMALINGKAR
STUDY YEAR 2022/2023

EANASSYALILI JASIKA SIREGAR


NPM: 190910026

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Katolik Santo Thomas Medan

This study aims to determine the effect of using the Edutainment learning
method on student learning outcomes on the theme 8 of our friendly environment in
class V SD Negeri 068006 Simalingkar Academic Year 2022/2023. In this study
using quantitative methods, the population of this study were all grades I-VI of SD
Negeri 068006 Simalingkar, totaling 180 students. sampling using a purposive
sample and the sample used is the fifth-grade students, amounting to 30 students.
The results of this study indicate that student learning outcomes using the
Edutainment learning method are included in the very strong category with an
average of 85,13 with a correlation test result of 0.849, which means 𝑟𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 (0.849)
≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒. (0.361) then Ha is accepted. So, there is a strong influence between the
use of the Edutainment learning method on student learning outcomes in class V
SD Negeri 068006 Simalingkar. It can be seen from the results of the T-test research
where 𝑟𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒. namely 8.494 ≥ 2.048 so that it can be stated that Ha is
accepted. This shows that there is a significant positive influence from the use of
the Edutainment learning method on student learning outcomes in theme 8 of our
friendly environment in class V SD Negeri 068006 Simalingkar Academic Year
2022/2023.
Keywords: Learning Outcomes and Edutainment learning methods

v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menumpahkan kasih karunianya kepada peneliti khususnya dalam menyelesaikan
skripsi ini
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana
pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan dengan judul "Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas
V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023”
Penyusunan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M. Hum. selaku Rektor Universitas Katolik
Santo Thomas
2. Regina Sipayung, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
3. Ribka Kariani, S.Pd., M.Pd. Selaku Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
4. Reflina Sinaga, S. Psi., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
5. Patri Janson Silaban, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing 1 peneliti yang
telah sabar membimbing, memberikan waktu, motivasi, dorongan yang
sangat berarti bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Candra Ronitua Gultom, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing 2. yang
telah sabar membimbing peneliti, memberikan waktu, motivasi, dorongan
yang sangat berarti bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bogor Lumbanraja, S.Ag., M.a.Ed., Ph. D selaku Dosen penguji 1 peneliti
yang telah memberikan masukan dan arahan bagi peneliti sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini.

vi
8. Rumiris Lumban Gaol, S.E., M. Pd selaku Dosen penguji 2 saya yang juga
memberikan masukan dan arahan bagi peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas
Katolik Santo Thomas yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang
sangat bermanfaat selama masa perkuliahan
10. Kepala Sekolah SD Negeri 068006 Simalingkar ibu Norima Br Hutasoit yang
telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri 068003
Simalingkar
11. Wali kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar, Ibu Liasna Novita sari Br
Tarigan S.Pd. yang telah memberikan kesempatan dan masukan kepada
peneliti untuk melakukan penelitian di kelas V SD Negeri 068006
Simalingkar
12. Teristimewa kepada orangtua tercinta Bapak Jamian Servasius Siregar dan
Ibu Nursinta Lumban Gaol serta adik-adik peneliti atas segala doa dan telah
banyak memberikan materi, motivasi serta dukungan yang penuh kasih
sayang kepada peneliti.
13. Teruntuk teman baik peneliti Satrina Sihite yang telah selalu memberikan
dukungan dan mendengarkan keluh kesah peneliti dalam penyelesaian skripsi
ini.
14. Teman-teman se-angkatan tahun akademik 2019 program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Katolik Santo Thomas yang sedang
bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi terutama partner skripsi
saya Rika Olimina Malau.
15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama peneliti mengikuti
perkuliahan, Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari dapat menjadi
amal yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.

vii
16. Last but not least, terima kasih kepada diri saya sendiri Eanassyalili Siregar
atas semangat, berjuang melawan rasa malas dan sedih serta kerja keras
sehingga tidak pernah menyerah dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semoga
saya tetap selalu rendah hati, karena ini baru awal dari semuanya, masih
banyak tahap yang harus saya lewati untuk menjadi seorang pendidik yang
baik. Semoga dengan langkah yang baik ini langkah kedepan saya
dipermudah.
Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Medan, Juni 2023
Peneliti,

Eanassyalili Jasika Siregar


190910026

viii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... i


PENGESAHAN PENGUJI ................................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................. 5
1.4 Perumusan Masalah ................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ................................................................... 8
2.1 Kajian Teori ............................................................................................... 8
2.1.1 Hakikat Belajar .................................................................................. 8
2.1.1.1 Pengertian Belajar ................................................................. 8
2.1.1.2 Ciri-Ciri Belajar .................................................................... 9
2.1.1.3 Prinsip Belajar ..................................................................... 11
2.1.2 Hakikat Hasil Belajar ...................................................................... 15
2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 15
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 16
2.1.3 Hakikat Metode Pembelajaran ........................................................ 18
2.1.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran ....................................... 18
2.1.3.2 Pengertian Metode Pembelajaran Edutainment ................... 19
2.1.3.3 Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran

ix
Edutainment ..................................................................................... 21
2.1.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran
Edutainment ..................................................................................... 23
2.1.4 Hakikat Pembelajaran Tematik ....................................................... 25
2.1.4.1 Pengertian Tematik ............................................................. 25
2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Tematik ............................................ 25
2.1.5 Materi Pembelajaran Tematik ......................................................... 27
2.1.5.1 Tujuan Pembelajaran .......................................................... 27
2.1.5.2 Kompetensi Dasar ............................................................... 27
2.1.5.3 Isi Pembelajaran .................................................................. 29
2.2 Penelitian yang Relevan .......................................................................... 33
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 38
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 38
3.1.1 Tempat Penelitian ............................................................................ 38
3.1.2 Kegiatan dan Waktu Penelitian ....................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 39
3.1.1 Populasi ........................................................................................... 39
3.1.2 Sampel ............................................................................................. 40
3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 40
3.4 Desain Penelitian .................................................................................... 40
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41
3.5.1 Jenis Data ........................................................................................ 41
3.5.2 Sumber data ..................................................................................... 41
3.5.3 Tes ................................................................................................... 41
3.5.4 Kuesioner (Angket) ......................................................................... 43
3.5.5 Dokumentasi..................................................................................... 45
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................ 45
3.7.1 Uji Validasi Instrumen .................................................................... 45
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................... 49
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................... 50

x
3.7.1 Uji Normalitas ................................................................................. 50
3.7.2 Uji Koefisien Korelasi ...................................................................... 51
3.7.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 51
3.8 Prosedur Penelitian ................................................................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 53
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 53
4.1.1 Deskripsi Data Sekolah ................................................................... 53
4.2 Skor Nilai Pretest dan Post-test Kelas V ................................................. 53
4.2.1 Data Nilai Pretest .............................................................................53
4.2.2 Data Nilai Post-test ......................................................................... 57
4.3 Hasil Angket Metode Pembelajaran Edutainment .................................. 61
4.4 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 64
4.4.1 Uji Normalitas ................................................................................. 64
4.4.2 Uji Koefisien Korelasi ..................................................................... 65
4.4.3 Uji Hipotesis (Uji-t) ........................................................................ 67
4.5 Pembahasan Hasil Temuan ..................................................................... 69
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 70
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 70
5.2 Implikasi ................................................................................................. 71
5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 71
5.4 Saran ....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 73
LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Formatif Kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar .......... 2
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 38
Tabel 3.2 Distribusi Jumlah Siswa SDN 068006 Simalingkar ........................... 39
Tabel 3.3 Desain Penelitian ................................................................................ 40
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian ............................................................................... 42
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar .........................................................42
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket .................................................................................44
Tabel 3.7 Tabel Skoring Angket ........................................................................ 44
Tabel 3.8 Hasil Validitas Instrumen Soal .......................................................... 46
Tabel 3.9 Hasil Validitas Angket ....................................................................... 47
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Reliabilitas .................................................... 50
Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Soal ..................................................................... 50
Tabel 3.12 Interpretasi Uji Korelasi ...................................................................51
Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Pretest ............................................................. 53
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Pretest ....................................................... 54
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ......................................................56
Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Post-test ........................................................... 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Post-test ....................................................58
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Post-test ....................................................59
Tabel 4.7 Nilai Angket Metode Pembelajaran Edutainment ............................. 61
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Angket .................................................... 62
Tabel 4.9 Distribusi Presentasi Hasil Metode Pembelajaran Edutainment ........63
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 64
Tabel 4.11 Nilai Koefisien Korelasi .................................................................. 65
Tabel 4.12 Uji Koefisien Korelasi ..................................................................... 67
Tabel 4.13 Intervensi Uji Koefisien Korelasi .................................................... 67
Tabel 4.14 Uji Hipotesis (Uji-t) ......................................................................... 68

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 One Group Pretest-Post-test Design ............................................. 40


Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ................................. 56
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post-test ..............................60
Gambar 4.3 Histogram Data Nilai Pretest dan Post-test ....................................61
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Angket ............................... 64

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai Sumatif Siswa ............................................................... 77


Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 78
Lampiran 3 Instrumen Kisi-Kisi Soal ................................................................... 87
Lampiran 4 Kunci Jawaban Kisi-Kisi Soal ........................................................ 100
Lampiran 5 Kisi-Kisi Metode Edutainment ....................................................... 101
Lampiran 6 Validator Instrumen Soal ................................................................ 105
Lampiran 7 Soal Pretest ..................................................................................... 120
Lampiran 8 Soal Postest ..................................................................................... 126
Lampiran 9 Angket Metode Pembelajaran Edutainment .................................... 131
Lampiran 10 Validator Angket .......................................................................... 133
Lampiran 11 Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Menggunakan SPSS .............. 134
Lampiran 12 Uji Validitas Angket menggunakan SPSS .................................... 144
Lampiran 13 Hasil Uji Prasyarat Analisis .......................................................... 150
Lampiran 14 Tabel Product Moment ................................................................. 151
Lampiran 15 Tabel Distribusi T ......................................................................... 152
Lampiran 16 Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors ..................................................... 153
Lampiran 17 Lembar Permohonan Penelitian .....................................................154
Lampiran 18 Surat Balasan dari Sekolah ........................................................... 155
Lampiran 19 Undangan Seminar Proposal ........................................................ 156
Lampiran 20 Revisi Proposal ............................................................................. 158
Lampiran 21 Kartu Bimbingan Skripsi .............................................................. 162
Lampiran 22 Dokumentasi ................................................................................. 163
Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 164

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan wahana untuk menuntut berbagai ilmu pengetahuan.
Dalam proses pendidikan, potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa diasah
sedemikian rupa sehingga potensi tersebut tidak terpendam melainkan muncul
dipermukaan dan akhirnya menjadi sumber daya manusia yang handal dan
profesional. Peningkatan mutu pendidikan harus terus menerus dipacu agar mampu
mengimbangi perkembangan zaman sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah
perolehan hasil belajar yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam
bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor. Peningkatan belajar siswa sangat
dipengaruhi oleh kegiatan proses belajar mengajar yang di dalamnya terdapat
beberapa faktor yang merupakan penentu lancar atau tidaknya kegiatan proses
belajar mengajar.
Peningkatan pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dimulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam pembelajaran siswa diharuskan aktif
agar dapat belajar sesuai dengan bakat dan segala potensi yang dimilikinya.
Keaktifan siswa dapat diwujudkan baik keaktifan fisik maupun keaktifan mental.
Interaksi yang baik antara guru dan siswa sangat diperlukan agar proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Interaksi belajar mengajar dapat dilakukan
dengan mengaktifkan siswa menggunakan teknik tanya jawab atau dialog yang
interaktif dalam proses pembelajaran. Adanya interaksi multi arah secara langsung
akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Dalam kegiatan mengajar, metode pembelajaran juga sangat penting. Maka
dari itu pengajar harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran yang
dapat membuat siswa semakin aktif dan mampu menangkap pembelajaran

1
2

tersebut. Selama ini kebanyakan proses pembelajaran selalu menggunakan metode


belum efektif, sehingga proses pembelajaran hanya berpusat pada guru, dan ketika
guru memberikan materi banyak siswa yang kurang paham apa yang disampaikan
oleh pengajar.
Berdasarkan informasi awal yang didapatkan peneliti dari guru kelas V yakni
Ibu Liasna Novita Sari Br Tarigan, S. Pd, terdapat permasalahan yang didapat di
SD Negeri 068006 Simalingkar, yaitu siswa kurang antusias dan kurang tertarik
dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dibuktikan siswa sering kali mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas. Siswa pula sering mengeluh dan tidak
mendengarkan penjelasan guru, akibatnya siswa kurang memahami isi dari materi
yang di informasikan guru.
Permasalahan yang lain pula terjadi pada guru. Guru kurang memperhatikan
gaya mengajar. Terutama dalam metode pembelajaran yang digunakan. Guru belum
mengaplikasikan metode pembelajaran yang bermacam-macam, guru masih
cenderung mengenakan metode pembelajaran yang masih konvensional dan
monoton, hal tersebut memicu siswa kurang mengerti pelajaran yang diajarkan
guru. Pada saat guru menyampaikan pembelajaran, yang mengakibatkan hasil
belajar siswa belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil nilai formatif
siswa sebagai berikut:
Tabel 1.1 Daftar Nilai Formatif Kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar
Tahun Pembelajaran 2022/2023
Mata Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan
KKM
IPA >70 10 40 % Tuntas
<70 15 60 % Tidak Tuntas
SBdP >70 11 44 % Tuntas
<70 14 56 % Tidak Tuntas
Bahasa >70 9 36 % Tuntas
Indonesia <70 16 64 % Tidak Tuntas
Jumlah 30 100 % 25 Siswa
(Sumber: Guru Kelas Siswa Kelas V SDN 068006 Simalingkar)
Dari data hasil belajar yang diperoleh siswa dalam hasil ulangan harian
siswa yang tuntas sebanyak 10 orang atau 40 % dan yang tidak tuntas sebanyak 15
orang atau 60%. Pada mata pelajaran SBdP siswa yang tuntas sebanyak 11 orang
atau 44% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang atau 56%. Pada mata
3

pelajaran Bahasa Indonesia siswa yang tuntas sebanyak 16 orang atau 36% dan
siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 orang atau 64%. Penjelasan di atas
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal.
Hal tersebut dikarenakan sulitnya siswa dalam menerima dan memahami
materi yang diinformasikan guru disebabkan karena strategi pembelajaran yang
digunakan kurang cocok. Sehingga menimbulkan siswa kurang berminat dalam
belajar. Pembelajaran sering kali kurang kondusif karena ada sebagian siswa tidak
sungguh-sungguh dalam mendengarkan pelajaran, kurang tekun, kurang
berantusias, dan menimbulkan rendahnya peran aktif siswa dalam menerima
pelajaran.
Keberhasilan pembelajaran dapat diukur melalui tingkatan kemampuan
siswa dalam memahami dan mempraktikkan berbagai konsep buat memecahkan
permasalahan dan pada akhirnya mampu mencapai prestasi yang baik. Dalam
membawakan materi pembelajaran diperlukan metode pembelajaran yang cocok
dan sesuai. Dari berbagai metode pembelajaran yang digunakan pada proses belajar
mengajar, peneliti tertarik untuk menggunakan metode pembelajaran edutainment.
Penelitian yang dilakukan oleh dilakukan Rusydi pada Tahun 2018 yang
berjudul “Pengaruh penerapan metode pembelajaran edutainment dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar IPA Murid SD Kartika XX-I”. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa: (i) penerapan metode edutainment dalam pembelajaran
oleh guru menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dari
pertemuan I sampai dengan pertemuan IV secara umum berada pada kategori baik,
(ii) rata-rata hasil tes belajar IPS pada kedua kelompok sebelum perlakuan berada
pada kategori kurang dan rata-rata hasil tes belajar IPS setelah perlakuan yaitu
kelompok eksperimen berada pada kategori baik (77,50) dan kelompok kontrol
berada pada kategori kurang (45,78), (iii) terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang
signifikan antara sebelum dan sesudah menerapkan metode edutainment dalam
pembelajaran.
Menurut Nanik, (2018:5) metode yang dikemas secara edutainment ini
merupakan gabungan antara education dan entertainment yang didalamnya terdapat
games, musik, film, gerak, dan relaksasi sehingga siswa senang, enjoy, dan nyaman
selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Jadi dapat ditarik kesimpulan
4

bahwa edutainment merupakan sesuatu metode pembelajaran yang digunakan


dalam pendidikan yang dipadukan maupun dikombinasikan dengan hiburan
sehingga siswa tidak merasa jenuh maupun bosan dalam menekuni apa yang
diajarkan oleh pengajar. Metode pembelajaran edutainment merupakan sesuatu
metode pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran dan pengajaran dapat
menjadi begitu menyenangkan, sehingga para siswa dapat dengan mudah
menangkap materi dari pembelajaran itu sendiri, tanpa merasa bahwa mereka
tengah belajar. Dalam hal ini, pembelajaran yang menyenangkan biasanya
dilakukan dengan humor, permainan (game), bermain peran (role play), dan
demonstrasi. Pembelajaran juga dapat dilakukan dengan cara-cara lain, asalkan
siswa dapat menjalani proses pembelajaran dengan senang.
Penggunaan metode pembelajaran edutainment dengan efektif diharapkan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, tidak hanya itu metode ini cocok dan
sesuai diaplikasikan dalam membawakan materi pembelajaran pada siswa kelas
tinggi. Metode pembelajaran edutainment ini dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar. Penggunaan metode pembelajaran edutainment dengan
efektif diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran
Edutainment Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita
Kelas V SDN 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/ 2023.”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya antusias siswa kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar dalam
mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
2. Siswa sering mengeluh dan tidak mendengarkan penjelasan guru, akibatnya
siswa kurang memahami isi dari materi yang di informasikan guru.
3. Metode penyampaian materi dalam pembelajaran masih konvensional dan
monoton.
4. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar belum maksimal.
5

1.3 Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka,
yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah pengaruh metode pembelajaran
edutainment terhadap hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar
Tahun Pembelajaran 2022/ 2023 pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema
1 Manusia dan Lingkungan Pembelajaran 2.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikemukakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dalam menggunakan metode
pembelajaran edutainment pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1
Manusia dan Lingkungan pembelajaran 2 di kelas V SD Negeri 068006
Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran
edutainment pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita subtema 1 Manusia dan
Lingkungan pembelajaran 2 di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023?
3. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran edutainment pada tema 8
Lingkungan Sahabat kita subtema 1 Manusia dan Lingkungan pembelajaran 2
di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023?

1. 5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran edutainment pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 Manusia dan Lingkungan pembelajaran 2 di kelas V SD Negeri
068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023.
2. Untuk mengetahui hasil hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran edutainment pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1
6

Manusia dan Lingkungan pembelajaran 2 di kelas V SD Negeri 068006


Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023.
3. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran edutainment pada tema 8
Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 Manusia dan Lingkungan pembelajaran
2 di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023.

1.6 Manfaat Penelitian


Berdasarkan atas permasalahan yang sudah dikemukakan, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dari kegiatan penelitian ini yaitu dapat menambah
wawasan, membagikan data serta pengetahuan dan memberikan kontribusi
terhadap pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya mengenai
metode pembelajaran edutainment sebagai metode pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan profesi pendidik, pengetahuan, pengalaman,
serta informasi tentang metode pembelajaran yang bervariasi dan cara
membuat skripsi serta melaksanakan penelitian yang akan bermanfaat pada
saat bekerja nantinya.
b. Bagi Sekolah SD Negeri 068006 Simalingkar
Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta
reputasi sekolah, dan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka pengembangan sekolah setelah mengenali pelaksanaan metode
pembelajaran edutainment agar meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Kepala Sekolah
Membantu meningkatkan kualitas pendidikan sekolah, serta
memperbaiki kinerja guru.
d. Bagi Guru
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu guru serta meningkatkan
keprofesionalisme guru dalam menggunakan metode pembelajaran dengan
7

memberikan sumber informasi tentang metode pembelajaran edutainment


dalam pendidikan di kelas.
e. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan motivasi belajar, prestasi serta hasil belajar
siswa dan dapat membentuk kepribadian serta karakter siswa yang baik agar
bisa mengatasi serta menuntaskan masalah.
f. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan rujukan, sumber informasi dan bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya agar bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar adalah suatu
proses atau usaha yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan
perubahan dalam hidupnya, baik tingkah laku, pengetahuan, sikap, keterampilan,
pola atau cara berpikir, nilai-nilai kehidupan, dan berbagai kemampuan lain yang
diperlukan dalam kehidupan. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda
dalam memaknai belajar dalam kehidupannya. Pengertian belajar yang telah
banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
Hamidah & Jauhar, (2014:2) mengemukakan bahwa belajar merupakan
proses yang melalui berbagai pengalaman, melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu. Ketika kita berbicara tentang belajar, kita belajar tentang bagaimana
mengubah perilaku seseorang. Sejalan dengan pendapat Sinar, (2018:21)
mendefinisikan belajar adalah kegiatan yang melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan
raga. Gerak raga yang ditujukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk
mendapatkan perubahan, tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan
perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan masuknya kesan-kesan baru.
Selanjutnya menurut DJamarah & Zain, (2014:10) belajar merupakan suatu
proses di mana seseorang mengalami perubahan pada tingkah lakunya melalui
pengalaman dan latihan. Tujuan dari kegiatan belajar adalah untuk mencapai
perubahan positif pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta mencakup
seluruh aspek kepribadian seseorang. Oleh karena itu, belajar merupakan sebuah
upaya yang penting bagi pengembangan diri dan kemajuan individu dalam
kehidupan. Sejalan dengan pendapat Slameto, (2021:2) mengemukakan bahwa
belajar merupakan suatu kegaiatan yang memperoleh perubahan tingkah laku yang

8
9

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan.
Sependapat dengan (Giawa et al., 2020) mengemukakan bahwa belajar
merupakan suatu proses yang memerlukan usaha dari individu untuk mendapatkan
perubahan pada perilakunya secara menyeluruh melalui pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan sekitar. Dalam proses belajar, seseorang memperoleh
pemahaman baru tentang dunia di sekitarnya serta keterampilan untuk mengatasi
masalah dan mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, belajar merupakan
sebuah upaya yang sangat penting dalam pengembangan diri dan pencapaian
keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu
yang melibatkan jiwa dan raga untuk menciptakan perubahan tingkah laku, baik
yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2.1.1.2 Ciri-Ciri Belajar


Ciri belajar merupakan perubahan yang dimiliki individu setelah melaksanakan
proses belajar yang sudah individu. Perubahan yang terjadi baik baik melalui
pengetahuan, tingkah laku yang mengarah kearah yang lebih positif.
Ciri-ciri pembelajaran menurut Djamarah & Zain (2014:32) adalah sebagai
berikut:
1. Menekankan pentingnya arti belajar untuk mencapai hasil belajar yang
memuaskan.
2. Menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang dapat dicapai oleh
siswa.
4. Memprioritaskan hasil belajar secara tuntas dan utuh.
Sejalan dengan pendapat Setiawati, (2018:33) menyatakan bahwa ciri-ciri
pembelajaran adalah sebagai berikut:
10

1. Adanya kemampuan atau perubahan baru. Perubahan perilaku adalah


pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), serta nilai dan sikap
(afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat tetapi bersifat permanen atau dapat
disimpan.
3. Perubahan tidak terjadi begitu saja tetapi harus dilakukan dengan usaha.
Perubahan terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata karena pertumbuhan/kedewasaan fisik, bukan
karena kelelahan atau sakit.
Ciri-ciri belajar menurut Daden & Andina, (2021:50) diantaranya adalah:
1. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.
2. Perubahan perilaku yang relatif permanen.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus langsung dapat diamati pada saat proses
pembelajaran berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut bersifat potensial.
4. Perubahan perilaku merupakan hasil dari latihan atau pengalaman.
5. Pengalaman atau latihan dapat memberikan penguatan.
Beberapa ciri-ciri pembelajaran yang ditekankan oleh para ahli diantaranya
adalah adanya perubahan pada pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap, serta
pentingnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Perubahan perilaku
harus bersifat permanen dan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dilakukan
dengan usaha dan interaksi dengan lingkungan. Selain itu, pembelajaran juga
ditandai dengan adanya penguatan yang diperoleh melalui pengalaman atau latihan.
Dari beberapa ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bukan
hanya sekedar memperoleh informasi atau pengetahuan baru, melainkan juga
melibatkan aspek keterampilan dan sikap. Proses belajar juga tidak hanya sekadar
satu arah, tetapi melibatkan keterlibatan siswa secara aktif. Oleh karena itu, penting
bagi pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dalam proses belajar dan merangsang perubahan perilaku secara
positif.
11

2.1.1.3 Prinsip Belajar


Banyak teori serta prinsip- prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli
yang satu dengan yang lain mempunyai perasaan dan juga perbandingan. Dari
bermacam prinsip belajar tersebut ada sebagian prinsip yang relatif umum yang bisa
kita gunakan selaku dasar dalam upaya pendidikan, baik untuk siswa yang butuh
meningkatkan upaya belajarnya ataupun untuk guru dalam upaya meningkatkan
mengajarnya. Siswa akan berhasil dalam belajarnya jika dalam memperhatikan
prinsip belajar menurut Daden & Andina, (2021: 51) ada lima prinsip belajar utama
yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Subsumption, yaitu proses menggabungkan ide atau pengalaman baru dari ide
masa lalu yang sudah dimiliki.
2. Organiser yaitu gagasan-gagasan baru yang telah dicoba dipadukan dengan
pola gagasan-gagasan lama di atas dicoba diintegrasikan sehingga menjadi satu
kesatuan pengalaman dengan prinsip ini dimaksudkan agar pengalaman yang
diperoleh bukanlah rangkaian pengalaman yang satu dengan yang lain terlepas
dan hilang lagi.
3. Diferensiasi Progresif, yaitu bahwa dalam mempelajari suatu keseluruhan
secara umum harus tampak terlebih dahulu sebelum sampai pada bagian yang
lebih khusus.
4. Pemantapan, yaitu pelajaran yang harus dikuasai sebelum masuk ke pelajaran
berikutnya jika pelajaran tersebut menjadi dasar atau syarat untuk pelajaran
berikutnya.
Sependapat dengan pendapat Agustiani, (2018:15-16) ada beberapa prinsip-
prinsip belajar yang harus diketahui, antara lain:
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Perhatian
terhadap kegiatan belajar akan timbul dalam diri siswa apabila materi
pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan akan menimbulkan
motivasi untuk mempelajarinya.
12

2. Keaktifan
Dalam setiap proses pembelajaran, siswa selalu menunjukkan keaktifannya.
Aktivitas mengambil banyak bentuk. mulai dari aktivitas fisik yang mudah
diamati hingga aktivitas psikologis yang sulit diamati.
3. Keterlibatan langsung atau berpengalaman
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran diartikan sebagai keterlibatan fisik
semata, tetapi lebih dari itu, terutama keterlibatan mental, emosional, dan
kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan.
4. Pengulangan
Dengan berpegang pada pengulangan, kekuatan ini akan terjadi
mengembangkan. Bagaikan pisau yang selalu diasah menjadi tajam, demikian
pula kemampuan yang dilatih dengan pengulangan akan menjadi sempurna.
5. Tantangan
Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,
namun selalu ada kendala yaitu mempelajari materi pembelajaran, kemudian
timbul motif untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan mempelajari
materi pembelajaran tersebut. Apabila kendala tersebut telah teratasi, berarti
tujuan pembelajaran telah tercapai.
6. Umpan Balik dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih giat jika mengetahui dan mendapatkan hasil yang
baik. Hasil jika baik akan menjadi timbal balik yang menyenangkan dan
berpengaruh baik terhadap upaya belajar selanjutnya.
7. Perbedaan Individu
Perbedaan individu ini mempengaruhi cara siswa belajar dan hasil pendapatan
mereka. Oleh karena itu, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru
dalam upaya pembelajarannya.
Sependapat dengan Hamidah & Jaunar, (2014:24-27) mengemukakan bahwa
prinsip-prinsip belajar yang harus diterapkan dalam pembelajaran diuraikan sebagai
berikut:
1. Prinsip Penghargaan
Apersepsi digunakan dalam pengajaran dengan maksud untuk mempermudah
memahami ide-ide yang baru dipelajari dengan mengaitkannya dengan
13

pemahaman ide-ide yang sudah dimiliki siswa. Apersepsi membangkitkan


minat dan perhatian terhadap sesuatu.
2. Prinsip Demonstrasi
Konsep akan mudah dipahami jika anda aktif memanipulasi objek konkret dan
semi konkret sebagai representasi metode dari konsep abstrak.
3. Prinsip Motivasi
Prinsip motivasi merupakan salah satu fungsi yang melekat pada diri guru,
yaitu guru sebagai motivator agar siswa memiliki semangat dan kemauan
belajar yang lebih tinggi.
4. Prinsip belajar aktif.
Pada hakekatnya belajar adalah suatu bentuk aktivitas siswa walaupun
derajatnya tidak sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam
proses belajar mengajar di atas.
5. Prinsip kerjasama.
Wujud nyata dalam proses belajar mengajar adalah keterlibatan setiap siswa
dalam tugas klasikal atau kelompok. Tugas guru adalah menampung dan
memfasilitasi agar kegiatan kelompok dapat berlangsung secara produktif dan
dinamis.
6. Prinsip mandiri.
Siswa perlu dibiasakan untuk mencapai kepuasan dengan kerja keras siswa itu
sendiri. Pendidikan jangan terlalu memanjakan anak, bantuan yang kita berikan
hanya berupa pengait untuk memancing pemecahan masalah oleh siswa itu
sendiri.
7. Prinsip penyesuaian terhadap individu siswa.
Idealnya, karena perbedaan pada setiap individu siswa, maka pemberian
layanan pendidikan kepada siswa tentunya dilakukan dengan cara dan
kecepatan yang berbeda.
8. Prinsip korelasi.
Korelasi pada hakekatnya adalah melekatkan materi pelajaran yang diajarkan
pada mata pelajaran lain dalam satu mata pelajaran, dan mengaitkan hubungan
atau manfaat suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dan dalam
kehidupan sehari-hari.
14

9. Prinsip evaluasi berkala.


Kegiatan penilaian keberhasilan proses belajar mengajar yang ditunjukkan
dengan kinerja siswa dilakukan secara tidak rasional selama dan sesudah
proses pembelajaran perlu dilakukan secara teratur dan tidak rasional selama
dan setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Slameto, (2021:27-28) berpendapat bahwa prinsip belajar dapat dilaksanakan
dalam berbagai situasi dan kondisi, yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a. Dalam pembelajaran setiap siswa harus mengupayakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Pembelajaran harus mampu membangkitkan respon perilaku dan motivasi
yang kuat dalam diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Pembelajaran membutuhkan lingkungan yang menantang dimana anak
dapat mengembangkan kemampuannya untuk bereksplorasi dan belajar
secara efektif.
d. Pembelajaran memerlukan interaksi antara siswa dengan lingkungannya
2. Sesuai dengan hakikat belajar
a. Belajar merupakan proses yang berkesinambungan, sehingga harus
dilakukan langkah demi langkah sesuai dengan perkembangannya:
b. Belajar adalah proses pengorganisasian, penyesuaian, penjelajahan dan
penemuan.
c. Pembelajaran adalah proses menghubungkan satu pemahaman dengan
pemahaman lainnya sehingga diperoleh pemahaman yang diharapkan.
3. Sesuai dengan materi yang harus dipelajari
a. Pembelajaran bersifat holistik dan materi harus memiliki struktur dan
penyajian yang sederhana, sehingga siswa dapat dengan mudah
menangkap maknanya.
b. Pembelajaran harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
15

4. Syarat keberhasilan belajar


a. Pembelajaran memerlukan fasilitas yang memadai, agar siswa dapat
belajar dengan tenang.
b. Repetisi (pengulangan bunyi), dalam proses pembelajaran perlu dilakukan
pengulangan berkali-kali agar pemahaman, keterampilan serta sikap
tertanam dalam diri siswa.
Dari beberapa pendapat para ahli yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa prinsip belajar adalah suatu pengalaman atau pengetahuan yang diharapkan
dan dimiliki siswa melalui pembelajaran sesuai dengan tahap yang telah mereka
lalui pada saat proses belajar mengajar di kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran, dalam belajar siswa harus aktif dalam meningkatkan minat dan
bimbingan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar


2.1.2.1 Hasil Belajar
Hasil pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang khusus yang dinyatakan
dalam perilaku serta penampilan yang diwujudkan dalam wujud tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini bisa berbentuk fakta
yang konkrit dan bisa dilihat dan fakta data yang tersamar. Oleh sebab itu, hasil
pembelajaran adalah suatu statement yang jelas dan menampilkan penampilan
maupun keahlian siswa tertentu yang diharapkan bisa dicapai selaku hasil belajar.
Menurut Sinar, (2018:20) hasil belajar adalah prestasi yang dicapai setelah
siswa menyelesaikan beberapa materi pelajaran. Prestasi belajar adalah hasil belajar
yang sempurna yang mencakup semua ranah psikologis yang berubah sebagai hasil
dari pengalaman dan proses belajar siswa. Sejalan dengan pendapat Nurrita,
(2018:175) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang diberikan
kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada siswa dengan perubahan tingkah
laku”.
Selanjutnya Siagian et al., (2020) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
cerminan dari usaha belajar, dengna prinsip perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam arti yang lebih luas meliputi bidang kognitif, afektif, dan
16

psikomotorik semakin baik usaha belajar maka semakin baik pula hasil yang
dicapai. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dari pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai siswa berupa penilaian setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan
pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku dalam bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik, semakin baik usaha belajarnya, maka semakin baik pula
hasil yang diraih.

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan atas dua
kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal, kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
Menurut Slameto, (2021:54-72) faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada
2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri dalam mencapai tujuan belajar. Faktor internal dibagi menjadi 2 yaitu
faktor Jasmaniah (fisik) dan faktor psikologis (kejiwaan) yang meliputi, bakat,
minat, motivasi dan kesiapan
2. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri siswa tersebut meliputi
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Hamidah & Jaunar, (2014:110-111) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dibedakan ada 2 antara lain:
1. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri siswa itu sendiri),
antara lain:
a. Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ
perasaan, alat bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta penyakit
menahun (alergi, asma, dan sebagainya).
b. Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental),
seperti kurangnya kemampuan mental, dan taraf kecerdasan.
17

c. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa


menyesuaikan diri, tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta
ketidakmatangan emosi
d. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah seperti
kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam
belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
2. Faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu), yaitu
berasal dari:
1. Sekolah, antara lain:
a. Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
b. Terlalu berat beban belajar (siswa) dan atau mengajar (guru).
c. Metode mengajar yang kurang memadai.
d. Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2. Keluarga (rumah), antara lain:
a. Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis.
b. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya.
c. Keadaan ekonomi.
Sejalan dengan pendapat Daden & Andina, (2021) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Faktor internal terdiri dari keadaan atau kondisi jasmani (fisiologis) dan
(psikologis) terdiri dari: tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap, bakat, minat,
dan motivasi.
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi umum jasmani yang menandakan
tingkat kesehatan seseorang.
b. Faktor Psikologis
Kebutuhan psikologis terdiri atas: intelegensi, sikap, bakat minat, dan
motivasi.
2.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi
seseorang pada saat belajar yang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu lingkungan sosial
dan lingkungan non sosial
18

a. Lingkungan sosial yang meliputi keluarga, sekolah, masyarakat


b. Lingkungan non sosial yang meliputi lingkungan tempat tinggal, alat-alat
belajar, keadaan cuaca (iklim) dan waktu
Dari beberapa pendapat para ahli yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2
yakni: faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa, baik itu
motivasi, cara belajar, mental, kondisi, kesehatan , minat, bakat serta emosional,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa baik
sarana prasarana, lingkungan belajarnya, perhatian orangtua, guru, sumber belajar,
keadaan cuaca (iklim), tempat tinggal, waktu belajar, metode mengajar guru yang
kurang sesuai, tingkat kesulitan materi, serta keadaan ekonomi orang tua.

2.1.3 Hakikat Metode Pembelajaran


2.1.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru dalam membantu proses
pembelajaran supaya pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan optimal.
Banyak metode pembelajaran sudah dikembangkan oleh guru, yang pada dasarnya
untuk memberikan suatu kemudahan untuk siswa, buat menguasai serta memahami
suatu pelajaran maupun pengetahuan tertentu.
Hamidah & Jaunar, (2014:47) mengemukakan bahwa metode merupakan tata
cara dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga sumber belajar dengan menggunakan metode pembelajaran harus
disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Sependapat dengan Sudrajat,
(2018) menyatakan bahwa metode pembelajaran merujuk pada teknik atau strategi
yang dipilih oleh pengajar untuk menerapkan rencana pembelajaran dalam bentuk
kegiatan yang nyata dan praktis, dengan maksud untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sejalan dengan pendapat dengan DJamarah, (2014:46) metode merupakan
suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya jika dia tidak menguasai
19

satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi
dan pendidikan
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
metode adalah suatu cara atau langkah operasional yang dirancang untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan, khususnya dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode pembelajaran diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir yang
telah ditetapkan dan harus disesuaikan dengan jenis strategi pembelajaran yang
dipilih.

2.1.3.2 Metode Pembelajaran Edutainment


Konsep belajar edutainment mulai diperkenalkan secara resmi tahun 1980- an,
serta telah jadi salah dari metode pembelajaran yang berhasil serta membawa
pengaruh yang luar biasa dalam bidang pendidikan serta pelatihan di masa
milenium ini. Dalam hal ini, para teoretikus berupaya mengkombinasikan psikologi
kognitif dalam teori-teori pembelajaran. Mereka menekankan hendak berartinya
inisiatif serta kesenangan diri dikala menempuh pembelajaran serta sebagai sebuah
kegiatan sepanjang hayat yang fundamental untuk keberadaan diri sendiri.
Menurut Hamid, (2014:17), edutainment terdiri dari dua kata, yaitu kata
education dan entertainment. Education artinya pendidikan dan entertainment
artinya hiburan. Dari segi bahasa edutaiment memiliki suatu arti yaitu pendidikan
yang menyenangkan. Edutainment didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
didesain dengan memadukan antara muatan pendidikan serta hiburan secara
harmoni, sehingga aktivitas pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan.
Sutrisno, (2015:31) mengemukakan bahwa edutainment merupakan sesuatu
metode untuk membuat proses pembelajaran dan pengajaran dapat menjadi begitu
menyenangkan, sehingga para siswa dapat dengan mudah menangkap materi dari
pembelajaran itu sendiri, tanpa merasa bahwa mereka tengah belajar. Dalam hal ini,
pembelajaran yang menyenangkan biasanya dilakukan dengan humor, permainan
(game), bermain peran (role play), dan demonstrasi. Pembelajaran juga dapat
dilakukan dengan cara-cara lain, asalkan siswa dapat menjalani proses
pembelajaran dengan senang.
20

Sejalan dengan pendapat Hamruni, (2019:50) mengemukakan bahwa


edutainment berasal dari kata educational entertainment ataupun entertainment
education, yang berarti sesuatu hiburan yang didesain untuk mendidik serta
menghibur. Pada dasarnya, edutainment berupaya untuk mengarahkan ataupun
menciptakan interaksi sosial kepada para siswa dengan memasukkan bermacam
pelajaran dalam bentuk hiburan yang telah akrab di telinga mereka, semacam acara
tv, permainan yang terdapat di komputer ataupun video games, film, musik,
website, fitur multimedia, dan lain sebagainya.
Sependapat dengan Fadillah et al., (2016:3-4) edutainment merupakan suatu
kegiatan pembelajaran dimana dalam pelaksanaannya lebih mengutamakan
kesenangan dan kebahagiaan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan, dengan kata lain dilakukan dengan cara yang menyenangkan,
bukan sebaliknya membosankan dan dalam kondisi yang tertekan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang disampaikan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran edutainment merupakan suatu metode
pembelajaran yang didesain dengan memadukan antara muatan pendidikan dan
hiburan secara harmoni. metode pembelajaran edutainment bertujuan untuk
membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan menciptakan interaksi
sosial para siswa dengan memasukkan pelajaran dalam bentuk hiburan.
edutainment mengutamakan kesenangan dan kebahagiaan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.

2.1.3.3 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Edutainment


Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran edutainment dalam
pembelajaran tersebut sesuai dengan teori yang di informasikan oleh Ridlo,
(2022:99-10) yaitu:
1. Memberikan kemudahan serta suasana gembira,
Kegiatan belajar memerlukan peran akal serta hati, untuk menajamkan
ingatan serta menggali materi pelajaran terpendam. Apabila siswa sudah
mulai jenuh dan bosan dalam berpikir serta menyerap pelajaran, maka
hendaknya guru menggunakan ice-breaking di sela-sela pembelajaran.
21

2. Menghasilkan lingkungan belajar yang kondusif,


Untuk menghasilkan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu ruangan belajar;
pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu
ruangan, pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari.
3. Menarik minat belajar siswa,
Dalam menarik minat belajar siswa diperlukan pembukaan yang menarik
dalam langkah-langkah mengajar agar perhatian dan minat mereka bisa
fokus kepada materi yang akan disampaikan guru. Pengalaman dan
pelajaran yang telah diserap dalam pikiran mereka, dihubungkan dengan
hal-hal baru yang hendak disajikan, merupakan jembatan yang
menghubungkan pengertian-pengertian yang telah terbentuk dalam pikiran
mereka, sehingga akan mempermudah daya tangkap terhadap hal-hal baru
yang diajarkan oleh guru.
4. Merayakan keberhasilan siswa,
Merayakan kesuksesan atau keberhasilan hasil belajar anak bisa memacu
semangat dan prestasi belajar mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan salah satunya adalah dengan memberi hadiah serta pujian.
Memberikan hadiah apapun jenis dan bentuknya adalah tindakan yang dapat
menyenangkan hati, menambah semangat, menghilangkan kejenuhan serta
mendorong siswa untuk lebih giat menambah ilmunya.
Sependapat dengan Wahab, (Sindynata, 2020:35-36) langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran edutainment adalah
sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan alat-alat audio visual untuk memutar film yang
berkaitan dengan materi pembelajaran.
b. Kelas didisain yang bagus sehingga siswa merasa nyaman.
c. Guru memutarkan video pembelajaran untuk siswa serta memberikan
penjelasan tentang film tersebut
d. Setelah selesai pemutaran video pembelajaran, guru meminta siswa
mendiskripsikan tentang film yang telah ditayangkan.
22

e. Demonstrasi, Guru mengajak siswa bermain misalnya dengan cara setiap


siswa menyiapkan satu pertanyaaan sesuai dengan materi pembelajaran yang
ditulis dalam kertas, lalu kertas-kertas tersebut dikumpulkan kemudian
dibentuk menjadi bola. Setiap siswa mendapat kesempatan untuk melempar
bola ke kelompok lain, ketika siswa yang terkena bola maka mengambil 1
kertas pertanyaan lalu menjawab pertanyaan tersebut.
f. Dengan bimbingan guru masing-masing kelompok merangkum materi.
Rusydi, (2018:140-141) Merumuskan langkah-langkah penerapan metode
pembelajaran edutainment dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan ice breaking
2. Guru menyampaikan tujuan pelajaran dengan memberi gambaran secara
kontekstual (apersepsi).
3. Guru menyampaikan pembelajaran dengan media entertainment yang telah
disesuaikan dengan materi pelajaran.
4. Guru menyajikan pembelajaran berbasis aktivitas (outdoor/indoor) melalui
Lembar Kerja Siswa (LKPD).
5. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan apresiasi atau reward
pada siswa.
Fadillah et al., (2016:6-7) Menyebutkan terdapat beberapa langkah-langkah
penerapan metode pembelajaran edutainment dalam pembelajaran, diantaranya:
1. Menciptakan lingkungan tanpa stres.
2. Membawakan materi pelajaran yang relevan.
3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif.
4. Melibatkan secara sadar semua indra dan juga pikiran otak kiri dan otak
kanan.
5. Menantang otak para siswa untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengeksplorasikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin
kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek pelajaran.
6. Memperkuat bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam
periode waspada yang rileks, atau biasa disebut dengan memberikan
apersepsi.
23

Berdasarkan pemaparan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan


bahwa langkah-langkah penerapan metode pembelajaran edutainment dalam
pembelajaran mencakup memberikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan
cara menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mengunakan ice breaking di
sela-sela pembelajaran, menarik minat belajar siswa, merayakan keberhasilan
siswa, mempersiapkan alat-alat audio visual, membagi siswa ke dalam kelompok,
membuat aktivitas permainan untuk membantu memahami materi, menata bangku
siswa, dan menilai hasil belajar siswa dengan cara yang kreatif.
Dari peneliti tertarik untuk menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran
edutainment yang dikemukakan oleh Wahab, (Sindynata, 2020:35-36) yaitu dengan
cara guru mempersiapkan alat-alat audio visual dan memutar film terkait materi.
Kelas didesain nyaman dan siswa diberi penjelasan tentang film. Setelah itu, siswa
dibagi menjadi kelompok untuk mendiskripsikan film dan mendemonstrasikan
dengan pertanyaan yang terkait dengan materi. Setiap siswa merangkum materi
dengan bimbingan guru.

2.1.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Edutainment


Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, sama
halnya dengan metode pembelajaran edutainment memiliki kekurangan dan
kelebihan. Menurut Wahab, (Sindynata, 2020:37) kelebihan dan kelemahan dari
metode edutainment antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Pembelajaran Edutainment
1. Meningkatkan semangat dalam aktivitas belajar siswa
2. Membentuk pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan
3. Memberikan rasa nyaman, karena pembelajaran dipadukan dengan
unsur permainan.
4. Memudahkan siswa dalam menangkap pelajaran, karena pelajaran
dipadukan dengan kehidupan nyata.
5. Memudahkan siswa dalam menyampaikan pendapat serta pertanyaan.
6. Membuat proses pembelajaran yang tidak membosankan sehingga
siswa dapat belajar dengan baik.
24

b. Sedangkan Kelemahan Metode Pembelajaran Edutainment


1. Proses belajar cenderung mengutamakan aspek “fun” sehingga siswa
belajar jika terhibur
2. Cenderung mengabaikan perbedaan proses belajar dengan game
dan hiburan, belajar identik dengan main dan hiburan.
3. Lebih mengembangkan budaya visual
4. Dapat mengakibatkan ketagihan bila porsi aspek game lebih
besar daripada informasi dan pendidikan
5. Dari aspek perlengkapan edutainment yang berbasis komputer
dan internet belum dapat digunakan di daerah-daerah pelosok
dengan infrastruktur listrik dan jaringan internet buruk.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
kelebihan metode pembelajaran edutainment antara lain adalah memungkinkan
interaksi yang timbul selama proses pembelajaran, meningkatkan semangat dalam
belajar, membentuk pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan,
memberikan rasa nyaman, dan memudahkan siswa dalam menangkap pelajaran.
Sedangkan kekurangan metode pembelajaran edutainment adalah proses belajar
cenderung mengutamakan aspek "fun" sehingga siswa belajar bila terhibur,
cenderung mengabaikan perbedaan proses belajar dan hiburan, mengembangkan
budaya visual, dapat mengakibatkan ketagihan, dan belum dapat digunakan di
daerah-daerah pelosok dengan infrastruktur yang buruk.

2.1.4 Hakikat Tematik


2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Kurikulum 2013 tingkat sekolah dasar menciptakan suatu pembelajaran
yang disebut dengan pembelajaran tematik. Beberapa ahli yang memberikan
pendapatnya tentang temati diantaranya adalah menurut Anggraini et al., (2021).
Pengertian pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang telah didasarkan
dari tema yang mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga peserta akan lebih
mudah memahami konsep dari pembelajaran, karena hanya berdasarkan dari satu
tema untuk beberapa pelajaran yang diajarkan.
25

Sejalan dengan pendapat (Safitri, 2022) pengertian pembelajaran tematik


adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.”
Selanjutnya Mulyanti, (2021) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan
termaksud tujuan pembeljaran, tahapan dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, pembelajaran tematik dan terpadu
memiliki kesamaan dalam penggunaan tema sebagai pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Tujuannya adalah memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa dan mempermudah pemahaman konsep karena
berdasarkan pada satu tema untuk beberapa pelajaran yang diajarkan. Namun,
pendekatan pembelajaran terpadu juga mencakup faktor-faktor lain seperti tujuan
pembelajaran, tahapan kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
adalah salah satu bentuk pembelajaran terpadu yang fokus pada penggunaan tema
sebagai pendekatan utama dalam mengintegrasikan beberapa mata pelajaran.

2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik dapat memberikan pemahaman secara menyeluruh
pada siswa. Siswa diharapkan mampu menyerap materi pelajaran dari berbagai
mata pelajaran yang diajarkan guru. Adapun tujuan pembelajaran tematik menurut
Lubis & Azizan (2020:13) adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan
berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi psiswa.
2. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran
yang lain.
3. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan
dalam konteks tema yang jelas.
4. Budi pekerti dan moral siswa dapat dikembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai dengan budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
26

Sependapat dengan Fatmawati dkk (2022:2) mengemukakan bahwa tujuan


pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1. Membantu siswa dalam membentuk kebulatan pengetahuan sehingga
penguasaan konsep menjadi lebih baik.
2. Mengurangi atau menghilangkan terjadinya tumpang tindih pada materi.
3. Memudahkan untuk memahami materi secara utuh.
Sejalan dengan pendapat Saputra (2022:5) menyatakan bahwa ada 5 tujuan
pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema tertentu karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
2. Agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai potensi dasar. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih
mendalam. Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik, karena
mengaitkan berbagai aspek atau topik dengan pengalaman pribadi dalam
situasi nyata yang diikat dalam tema tertentu. Agar guru dapat menghemat
waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara sistematis dapat
dipersiapkan sekaligus dalam dua atau tiga pertemuan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan tujuan
pembelajaran tematik adalah membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi
diri dan penguasaan konsep secara utuh. Pembelajaran tematik dapat memusatkan
perhatian siswa pada satu tema tertentu karena materi pelajaran disajikan dalam
bentuk konteks tema yang jelas. Selain itu guru juga dapat menghemat waktu,
karena mata pelajaran yang disajikan secara sistematis.

2.1.5 Materi Pembelajaran


Materi pembelajaran pada penelitian ini diangkat dari Tema 8 Lingkungan
Sahabat Kita Subtema 1 Manusia dan Lingkungan Pembelajaran 2. Materi ini
membahas tentang siklus air, cerita fiksi dan tangga nada.

2.1.5.1 Tujuan Pembelajaran


1. Dengan media pembelajaran, siswa mampu mengidentifikasikan berbagai
tangga nada dengan benar.
27

2. Melalui kegiatan pengamatan, siswa mampu menjelaskan terjadinya siklus air


dengan benar.
3. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi urutan peristiwa
dalam bacaan dengan benar

2.1.5.2 Kompetensi Dasar


Bahasa Indonesia

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan pada teks non fiksi.

4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita
yang terdapat pada teks fiksi.

IPA

3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup

4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai
sumber

SBdP

3.2 Memahami tangga nada

4.2 Menyanyikan lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik
28

Bagan 2.1 Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia IPA

3.8 Menguraikan urutan 3.8 Menganalisis siklus


peristiwa atau tindakan air dan dampaknya pada
pada teks non fiksi peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk
4.8 Menyajikan kembali hidup
peristiwa atau tindakan
dengan memperhatikan 4.8 Membuat karya
latar cerita yang terdapat tentang skema siklus air
pada teks fiksi berdasarkan informasi
dari berbagai sumber

Pembelajaran 2

SBdP

3.2 Memahami tangga nada

4.2 Menyanyikan lagu dalam


berbagai tangga nada dengan
iringan musik
29

1.1.5.3 Isi Pelajaran Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 2

Ayo Membaca
Siklus Air
Manusia selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri,
dan untukpembangkit listrik. Begitu besarnya kebutuhan manusia akan air.
Kita bersyukur, air senantiasa tersedia di bumi. Oleh karena itu, manusia
seharusnyasenantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam.
30

Mengapa air selalu tersedia di bumi? Air selalu tersedia di bumi karena
air mengalami siklus. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara
terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi. Siklus air ini terjadi
melalui proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan. Perhatikan skema
proses siklus air berikut ini!

Air di laut, sungai, dan danau menguap akibat panas dari sinar
matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Tumbuhan juga
mengeluarkan uap air ke udara. Uap air dari permukaan bumi naik dan
berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung
uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Ketika suhu
udara turun, uap air akanberubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini
membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
Titik-titik air di awan selanjutnya akan turun menjadi hujan. Air hujan
akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau
perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah.
Selanjutnya, airtanah akan keluar melalui sumur.
Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan yang jatuh
ke perairan, misalnya sungai atau danau, akan menambah jumlah air di tempat
tersebut. Selanjutnya air sungai akan mengalir ke laut. Namun, sebagian air di
sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan
bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses siklus air pun terulang
lagi. Dari proses siklus air itu dapat disimpulkan bahwa sebenarnya jumlah
air di bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya
yang berubah.
31

Ayo Membaca
Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri
mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa
semut terlalu banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat
ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa
guci mungil di pundak
“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di
sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau
kucakar kau!” ancam Beri Beruang.
Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak
ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.
Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya
sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”
Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit
sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air
ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak
akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini
lagi!”
Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau
sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi
semut di lembah!”
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang
lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-
apadi rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat
pohonoak.
Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu
cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut
melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia
32

tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan. Saat itu seekor
kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan
berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri
sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar
semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”
Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?”
tanya mereka.
“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.
Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka
melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan
tepat kearah sarang beruang?”
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi
sebaiknyakalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya,
kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris
seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan
pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di
tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah
yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.
Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga
berniatmencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata
semut- semut.
“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku
pernah hampir tertangkap dia dahulu.” Seharian itu, para semut dan Tikus
Tanah menggali lubang di bawah sarangBeri. Mereka terus menggali selama
sepuluh hari. Beri beruang sama sekalitidak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya
denganhati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata
pada dirinya,
33

“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku
jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil airdari mata
airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka
dengan cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya
ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya.
Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus
terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu
Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia
hanya terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka
sekarang.Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan


Untuk mendukung penelitian ini berikut disajikan beberapa penelitian yang
relevan dengan penelitian yang yang akan diteliti. Penelitian tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Nanik pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh
Metode Edutainment Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Edutainment
berpegaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Hal tersebut dibuktikan dari hasil analisis Uji Mann Whitney U-
Test padakelompok kontrol dengan probabilitasnya nilai sig (2-tailed)
0,192≥0,05 dan pada kelompok eksperimen dengan probabilitas nilai sig (2-
tailed) 0,021≤0,05. Berdasarkan pelaksanaan posttest, terdapat perbedaan skor
rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata kelas
kelompok eksperimen sebesar 83, sedangkan kelompok kontrol sebesar 72,99.
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa metode edutainment
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan.
34

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sa’adah dkk yang berjudul “Pengaruh metode
edutainment terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS” penelitian
ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh penggunaan metode
edutainment terhadap siswa dalam materi sejarah. Metode penelitian ini
menggunakan jenis kuantitatif, dengan pengumpulan data berupa data hasil
belajar siswa, seperti angket dan pendapat siswa. Sedangkan, Populasi
penelitian adalah siswa kelas VIII B dan VIII D MTs Al-Hilal Tegalgubug.
Hasil Penelitian ini diantaranya hasil dari analisis statistik deskriptif, nilai rata-
rata siswa pada materi sejarah dengan metode edutainment sebesar 86,43. Pada
pengujian respon terhadap penggunaan metode edutainment menunjukan
angka yang bagus yaitu 82%. Berdasarkan dua peluang tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa metode edutainment efektif dalam meningkatkan hasil
belajar sejarah siswa kelas VIII B dan D MTs Al-Hillal Tegal gubug
Arjawinangun. Kesimpulan dari penelitian ini Terdapat pengaruh yang
signifikan antara penerapan metode pembelajaran edutainment terhadap hasil
belajar siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk yang berjudul “Pengaruh Metode
edutainment terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus XV Kecamatan
Buleleng Tahun Ajaran tahun ajaran 2013/2014 “Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelompok
siswa yang belajar menggunakan metode edutainment dengan kelompok siswa
yang belajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Disamping itu
rata-rata yang diperoleh antara siswa yang belajar menggunakan metode
edutainment yaitu 23,00 lebih tinggi dari pada siswa yang belajar
menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu 13,53 berada pada
kategori cukup. Besarnya thit adalah 8,77, sedangkan ttab dengan db = 60 (30
+ 32 - 2) taraf signifikansi 5% adalah 2,00 hal itu berarti thit ≥ ttab. Dengan
demikian metode edutainment memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar IPA pada siswa SD kelas V semester I di gugus XV kecamatan
buleleng tahun pelajaran 2013/2014.
4. Penelitian yang dilakukan Rusydi pada Tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh
penerapan metode edutainment dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPA
35

Murid SD Kartika XX-I”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i)


penerapan metode edutainment dalam pembelajaran oleh guru menunjukkan
bahwa keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dari pertemuan I sampai dengan
pertemuan IV secara umum berada pada kategori baik, (ii) rata-rata hasil tes
belajar IPS pada kedua kelompok sebelum perlakuan berada pada kategori
kurang dan rata-rata hasil tes belajar IPS setelah perlakuan yaitu kelompok
eksperimen berada pada kategori baik (77,50) dan kelompok kontrol berada
pada kategori kurang (45,78), (iii) terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang
signifikan antara sebelum dan sesudah menerapkan metode pembelajaran
edutainment dalam pembelajaran.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Basit pada tahun 2022 yang berjudul
“Penerapan Metode Edutainment Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V UPT SD Negeri 1
Neglasari Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022” Hasil dari penelitian
tindakan kelas ini yaitu dengan menerapkan metode edutainment pada
pembelajaran pendidikan Agama Islam materi mengenal rasul-rasul Allah
SWT pada kelas V UPT SD Negeri 1 Neglasari pada semester genap tahun
pelajaran 2021/2022 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini
terlihat dari peningkatan motivasi belajar per siklusnya dimana pra siklus pada
kategori baik ada 6 siswa atau 22%, pada siklus I ada 11 siswa atau 41% dan
meningkat lagi pada siklus II yaitu 23 siswa atau 85%. Hasil ini sudah
mencapai indikator yang ditentukan mencapai 85% dari seluruh jumlah siswa.

2.3 Kerangka Berpikir


Belajar pada hakikatnya proses interaksi terhadap semua sistuasi yang ada
disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga
merupakan proses melihat, mengamati, menalar, mencobakan,
mengkomunikasikan dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan
dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah menciptakan kondisi
lingkungan untuk belajar dan perilaku siswa adalah belajar. Hubungan antara guru
dan siswa bersifat dinamis dan kompleks. Hal itu disebabkan karena siswa dalam
36

kesehariannya berhadapan dengan alam atau lingkungan sekitarnya. Untuk itu,


kegiatan belajar dan pembelajaran harus dirancang sebaik mungkin agar mencapai
tujuan pembelajaran secara optimal.
Dalam kenyataan yang terjadi dalam sebagian sekolah, ketidaktercapain
tujuan tersebut disebabkan karena dalam proses belajar mengajar belum
menggunakan teknik atau cara yang tepat dalam penyampaian materi pembelajaran
pada tema 8 Lingkungan sahabat kita di Kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar.
Metode penyampaian guru dalam materi pembelajaran masih konvensional dan
monoton, sehingga pada saat proses belajar mengajar berlagsung di kelas siswa
menjadi bosan dan mengantuk. Untuk mengatasi rasa bosan dan ngantuk tersebut,
siswa mengganggu teman-temannya dan akhirnya kondisi kelas menjadi ribut.
Sehingga, siswa tidak memahami penjelasan dari guru. Pada pertemuan berikutnya,
siswa menjadi tidak berminat dan kurang tertarik dalam belajar. Pada saat guru
mengadakan kuis, siswa tidak dapat menjawab soal tersebut dengan baik., dengan
demikian hasil belajar kurang maksimal (tidak mencapai nilai ketuntasan).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus dapat meciptakan
lingkungan kelas yang kondusif dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika, maka guru dapat memilih cara yang tepat untuk menciptakan kondisi
tersebut. Untuk menciptakan suasana kondusif guru dituntut untuk menggunakan
metode pembelajaran. Metode pembelajaran juga harus di sesuaikan dengan materi
yang disampaikan. Dimana pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita, lebih baik
menggunakan metode pembelajaran edutainment diharapkan siswa akan lebih aktif
belajar dan dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan siswa dapat berkonsentrasi dalam
memperhatikan penjelasan dari guru. Dengan begitu, ketika guru memberikan kuis,
siswa dapat menjawab soal tersebut dengan baik, maka hasil belajar siswa akan
meninkatkan dan mencapai nilai ketuntasan yang diterapkan.
37

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

Metode Pembelajaran Hasil belajar peserta


Edutainment didik

(X) (Y)

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasakan
kajian teori, kerangka berpikir dan penelitian yang relevan di atas maka peneliti
mengaukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran edutainment terhadap hasil
belajar siswa pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita, subtema 1 Manusia
dan Lingkungan pada pembelajaran 1 kelas V SD Negeri 068006
Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar
Tahun Pembelajaran 2022/2023. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di
sekolah ini yaitu:
1. Sekolah bersedia dilakukan penelitian, karena sekolah bersifat terbuka.
2. Sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan judul peneliti saat
ini.
3. Rendahnya hasil belajar pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita subtema 1
Manusia dan Lingkungan pembelajaran 2 siswa di SD Negeri 068006
Simalingkar.

3.1.2 Kegiatan dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap Tahun Pembelajaran
2022/2023 yang ditunjukan secara jelas pada rancangan jadwal penelitian yang
berupa tabel yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Persiapan Penelitian
Meminta ijin kepada
kepala sekolah yang
akan diteliti
Penyusunan proposal
penelitian
Seminar proposal
penelitian
Melakukan uji
instrument
2 Pelaksanaan Penelitian
Melaksanakan
pembelajaran
menggunakan metode

38
39

pembelajaran pada
siswa
Melaksanakan tes
hasil belajar siswa dan
angket
Mengumpulkan hasil
penelitian
Analisis data (hasil
tes) dan angket
3 Penyusunan
Laporan/Skripsi
Penyusunan konsep
Pengerjaan skripsi
4 Pelaksanaan Ujian dan
Revisi

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Sugiyono, (2020:80) berpendapat bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudan
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD
Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023 yang berjumlah 180
siswa.
Tabel 3.2 Distribusi Jumlah Siswa SD Negeri 068003 Simalingkar
Tahun Pembelajaran 2022/2023
No Kelas Jumlah Siswa
1 I 29
2 II 30
3 III 31
4 VI 28
5 V 30
6 VI 32

3.2.2 Sampel
Sugiyono, (2020:81) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara sampel purposive.
40

Dikatakan sampel purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan


tertentu. Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Negeri 068006 Simalingkar.

3.3 Metode Penelitian


Sugiyono, (2020:2) menegaskan bahwa “metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Jenis penelitian ini yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Sejalan
dengan Arikunto, (2021: 9) berpendapat bahwa metode eksperimen adalah suatu
cara untuk mencari hubungan antara dua faktor dan melihat akibat dari suatu
perlakuan. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menguji pengaruh
variabel bebas yakni metode pembelajaran edutainment (X) terhadap variabel
terikat yakni hasil belajar siswa (Y).

3.4 Desain Penelitian


Desain yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen yaitu One-Group Pretest-Post-test Design. Pada design ini peneliti
memberikan pretest, sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan
setelah diberi perlakuan.

O1 X O2
Sumber: Sugiyono, (2020:74)
Gambar 3.1 One group pretest-posttest design

Keterangan:
O1 = Nilai Pretest (sebelum diberikan perlakuan)
O2 = Nilai post-test (setelah diberikan perlakuan)
X = Perlakuan metode pembelajaran Edutainment
41

3.5 Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka.
Sugiyono, (2020:225) menegaskan bahwa “jika dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder”.
Sumber primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul
data, dan sumber sekunder merupakan yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis data
primer.

3.5.2 Sumber Data


Arikunto, (2021:172) berpendapat bahwa sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
dari wali kelas Ibu Liasna Novita sari Br Tarigan dan siswa Kelas V SDN 068006
Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023.

3.5.4 Tes
Salah satu evaluasi untuk mengetahui kemampuan belajar siswa adalah tes.
Menurut (Arikunto, 193) tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang
diberikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan instrument
dalam penelitian ini adalah evaluasi belajar dan aspek kognitifnya melibatkan dari
berbagai macam aspek yakni pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
mengaplikasikan (C3), dan analisis (C4). Tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Bentuk tes yang digunakan peneliti adalah tes pilihan berganda. Dalam tes pilihan
berganda, siswa diminta untuk memberikan jawaban yang benar dari pertanyaan
yang disusun dalam lembar evaluasi.
Kriteria penilaian dari hasil belajar tes ini adalah sebagai berikut:
42

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian


Huruf Angka 0-100 Angka 0-10 Predikat
A 85-100 8,5 -10 Sangat Baik
B 70-84 7,0-8,4 Baik
C 55-69 5,5-6,9 Cukup
D 40-54 4,0-5,4 Kurang
E 0-39 0-3,9 Sangat Kurang
Sumber: Oemar (2018:122)
Berikut ini beberapa pertanyaan tes yang akan diberikan kepada siswa untuk
menguji hasil belajar siswa.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita
Dengan Subtema 1 Manusia dan Lingkungan Pembelajaran 2
Kompetensi Dasar Indikator Jenjang Kognitif Jum
lah
C1 C2 C3 C4
IPA
3.8. Menganalisis 3.8.1 Menjelaskan siklus 3, 4, 1, 6, 2 20
siklus air dan air yang terjadi di bumi. 17, 18 12
dampaknya pada 3.8.2 Mengetahui manfaat 9 14, 11
peristiwa di bumi air bagi manusia, hewan, 15
serta kelangsungan dan tanaman.
makhluk hidup. 4.8.1 Menyajikan skema 5, 7, 8, 13, 19,
4.8. Membuat siklus air berdasarkan 10 16 20
karya tentang skema informasi dan sumber
siklus air yang tepat.
berdasarkan
informasi dari
berbagai sumber.
Bahasa Indonesia
3.8. Menguraikan 3.8.1. Siswa 21, 30, 22, 31, 20
urutan peristiwa atau dapat menguraikan urutan 32, 33, 23 38
tindakan yang peristiwa dalam sebuah 35, 37
terdapat pada teks teks non fiksi.
nonfiksi. 4.8.1 Menceritakan 26, 34, 24, 39
4.8 Menyajikan peristiwa yang terdapat 36, 25
kembali peristiwa pada teks nonfiksi dengan
atau tindakan dengan tepat.
memperhatikan 4.8.2 Menuliskan 27 28, 40
cerita yang terdapat peristiwa yang terdapat 29
pada teks nonfiksi. pada teks nonfiksi.
43

SBdP
3.2. Memahami 3.2.1 Siswa dapat 41, 45, 48, 20
tangga nada. menjelaskan pengertian 50, 56, 49
4.2. Menyanyikan tangga nada. 57, 58
lagu-lagu dalam 3.2.2 Mengetahui macam- 42, 54, 43 44
berbagai tangga nada macam tangga nada yang 55, 59
dengan iringan terdapat pada sebuah
musik. lagu.
4.2.1. Menyanyikan 46, 52, 47 51 60
sebuah lagu sesuai dengan 53
tangga nada yang tepat.

Jumlah 32 17 2 9 60

3.5.5 Kuesioner (Angket)


Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertayaan kepada responden. Sugiyono (2020: 142)
menegaskan bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya”. Pernyataan yang akan diberikan peneliti
kepada siswa berjumlah 50 butir soal.
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan skala likert. Sugiyono (2020:
93) mengemukakan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”.
Pada penelitian ini menggunakan metode pembelajaran edutainment dalam
menentukan nilai atau sikap dalam setiap jawaban yang terdapat pada angket yang
akan diberikan. Adapun kisi-kisi angket pengaruh metode pembelajaran
edutainment terhadap hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Metode pembelajaran Edutainment


Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Edutainment
Variabel Indikator Nomor Angket Jumlah
Aspek suasana 1, 4, 11, 18, 26, 31, 36, 45 8
menyenangkan.
Aspek lingkungan 2, 5, 7, 9, 22, 23, 27, 39 8
belajar yang kondusif
44

Metode Aspek yang menarik 3, 8,17, 20, 21, 33, 37, 40 8


Pembelajaran minat
Edutainment
Aspek yang relevan 10, 19, 24, 25, 28, 32, 34, 9
42, 49,
Aspek yang melibatkan 6, 10, 13, 19, 29, 43, 44, 10
emosi positif dalam 46, 47, 50
pembelajaran.

Aspek melibatkan 12, 14, 16, 34, 35, 41, 48 7


semua indra dan pikiran
Jumlah 50
Sumber: Lina, (2018)

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagi titik tolak untuk
menyusun item-item instrument berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari positif sampai negatif.
Oleh karena itu untuk menjawab pernyataan angket ini, responden diminta untuk
memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Kisi-kisi angket di atas memiliki skor/bobot nilai dari setiap jawaban
kuesioner yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7 Tabel Skoring

Jawaban Responden Skor Positif Skor Negatif


Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

3.5.6 Dokumentasi
Arikunto, (2017: 274) berpendapat bahwa “dokumen yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Pada penelitian
ini peneliti menggunakan dokumentasi berupa hasil belajar siswa yang telah
berlalu, serta foto-foto yang akan diambil dalam penelitian ini. Peneliti ini
45

menggunakan studi dokumentasi untuk membuktikan bahwa peneliti benar


melakukan penelitian disekolah tersebut.

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian


3.6.1 Uji Validitas
Arikunto, (2021: 211) berpendapat bahwa “validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”.
Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk
instrumen yang berbentuk test, pengujian validitas dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pembelajaran yang telah
diajarkan.
Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang
dikemukakan oleh person, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment.
Rumus product moment:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 = ……………...Noor, (2014:169)
√{(𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }

Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑ 𝑥𝑦 = Jumlah perkalian X dengan Y
N = Banyaknya peserta tes
X = Jumlah skor diperoleh siswa untuk setiap item pernyataan
Y = Jumlah skor total

Dari hasil uji coba dengan menggunakan rumus diatas, suatu item akan
dinyatakan valid apabila mempunyai indeks deskriminasi tinggi, yaitu 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih
besar dari pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dan sebaliknya, jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang
diperoleh lebih kecil daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tersebut dinyatakan tidak valid atau
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. . Dengan pengambilan keputusan dengan mengambil signifikan 0,05
atau 5%.

Tabel 3.8 Hasil Validitas Instrumen Soal


No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍. Keterangan No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 . Keterangan
Item Item
1 0,119 0,361 Tidak Valid 31 0,404 0,361 Valid
46

2 -0,062 0,361 Tidak Valid 32 0,034 0,361 Tidak Valid


3 0,361 0,361 Valid 33 0,209 0,361 Tidak Valid
4 0,135 0,361 Tidak Valid 34 0,386 0,361 Valid
5 0,179 0,361 Tidak Valid 35 0,403 0,361 Valid
6 0,511 0,361 Valid 36 0,389 0,361 Valid
7 0,178 0,361 Tidak Valid 37 -0,112 0,361 Tidak Valid
8 0,363 0,361 Valid 38 -0,121 0,361 Tidak Valid
9 0,235 0,361 Tidak Valid 39 0,223 0,361 Tidak Valid
10 0,528 0,361 Valid 40 0,253 0,361 Tidak Valid
11 0,366 0,361 Valid 41 0,228 0,361 Tidak Valid
12 0,119 0,361 Tidak Valid 42 0,116 0,361 Tidak Valid
13 0,451 0,361 Valid 43 0,380 0,361 Valid
14 0,383 0,361 Valid 44 0,033 0,361 Tidak Valid
15 0,507 0,361 Valid 45 0,024 0,361 Tidak Valid
16 0,147 0,361 Tidak Valid 46 0,463 0,361 Valid
17 0,436 0,361 Valid 47 0,124 0,361 Tidak Valid
18 0,440 0,361 Valid 48 0,443 0,361 Valid
19 0,370 0,361 Valid 49 -0,131 0,361 Tidak Valid
20 0,401 0,361 Valid 50 0,369 0,361 Valid
21 0,378 0,361 Valid 51 0,190 0,361 Tidak Valid
22 -0,310 0,361 Tidak Valid 52 0,261 0,361 Tidak Valid
23 0,487 0,361 Valid 53 -0,068 0,361 Tidak Valid
24 0,451 0,361 Valid 54 0,248 0,361 Tidak Valid
25 0,372 0,361 Valid 55 0,368 0,361 Valid
26 0,095 0,361 Tidak Valid 56 0,465 0,361 Valid
27 0,416 0,361 Valid 57 0,368 0,361 Valid
28 0,372 0,361 Valid 58 0,311 0,361 Tidak Valid
29 0,389 0,361 Valid 59 0,212 0,361 Tidak Valid
30 0,217 0,361 Tidak Valid 60 0,013 0,361 Tidak Valid
N = 30

∑𝑋 = 24

∑𝑌 = 1180

∑ 𝑋 2 = 24
47

∑ 𝑌 2 = 47894

∑ 𝑋Y = 30.958

𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }

30.958−(24).(1180)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(30.24−(24)²(30.47894−(1180)2 }

28.620−28.320
𝑟𝑥𝑦 =
√144 .44.420

300
𝑟𝑥𝑦 =
√6.396.480

300
𝑟𝑥𝑦 =
2.529,12633

𝑟𝑥𝑦 = 0,119

Tabel 3.9 Hasil Validitas Angket


No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍. Keterangan No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 . Keterangan
Item Item
1 -0,207 0,361 Tidak Valid 26 -0,129 0,361 Tidak Valid
2 0,020 0,361 Tidak Valid 27 0,700 0,361 Valid
3 0,116 0,361 Tidak Valid 28 0,577 0,361 Valid
4 -0,203 0,361 Tidak Valid 29 0,723 0,361 Valid
5 -0,260 0,361 Tidak Valid 30 0,561 0,361 Valid
6 -0,028 0,361 Tidak Valid 31 0,401 0,361 Valid
7 0,054 0,361 Tidak Valid 32 0,698 0,361 Valid
8 0,190 0,361 Tidak Valid 33 0,612 0,361 Valid
9 0,217 0,361 Tidak Valid 34 0,411 0,361 Valid
10 0,385 0,361 Tidak Valid 35 0,585 0,361 Valid
11 0,232 0,361 Tidak Valid 36 0,028 0,361 Tidak Valid
12 -0,035 0,361 Tidak Valid 37 0,071 0,361 Tidak Valid
13 0,216 0,361 Tidak Valid 38 0,157 0,361 Tidak Valid
14 0,092 0,361 Tidak Valid 39 0,022 0,361 Tidak Valid
15 -0,065 0,361 Tidak Valid 40 0,096 0,361 Tidak Valid
48

16 0,290 0,361 Tidak Valid 41 0,020 0,361 Tidak Valid


17 -0,065 0,361 Tidak Valid 42 -0,040 0,361 Tidak Valid
18 0,518 0,361 Valid 43 -0,005 0,361 Tidak Valid
19 -0,204 0,361 Tidak Valid 44 -0,185 0,361 Tidak Valid
20 0,365 0,361 Valid 45 0,274 0,361 Tidak Valid
21 0,695 0,361 Valid 46 0,247 0,361 Tidak Valid
22 0,091 0,361 Tidak Valid 47 0,147 0,361 Tidak Valid
23 0,763 0,361 Valid 48 -0,306 0,361 Tidak Valid
24 0,076 0,361 Tidak Valid 49 0,171 0,361 Tidak Valid
25 0,661 0,361 Valid 50 0,225 0,361 Tidak Valid
N = 30

∑𝑋 = 124

∑𝑌 = 5178

∑ 𝑋 2 = 522

∑ 𝑌 2 = 895442

∑ 𝑋Y = 21376

𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }

30.21376−(124).(5178)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(30.522−(124)²(895442−(5178)2 }

641.280−642.072
𝑟𝑥𝑦 =
√284.51576

−792
𝑟𝑥𝑦 =
√14.647.584

−792
𝑟𝑥𝑦 =
3.827,21

𝑟𝑥𝑦 = −0,207
49

3.6.2 Uji Reliabilitas


Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajengan
kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajengan soal ini digunkaan
perbandingan Alpha Cronbach’s rumus yang digunakan dinyatakan dengan:

k 𝑣𝑡−∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = (k−1) ( ) ..............................(Arikunto,2017:213)
𝑣𝑡

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butiran soal

vt = varian total

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

N = banyaknya item

Hasil perhitungan uji reabilitas item soal menggunkan SPSS Versi 26

Rumus untuk mencari varians adalah:


(∑𝑥)2
∑𝑥2−
𝑁
V= .......................................... Arikunto (2017:227)
𝑁

Untuk menafsirkan suatu koefisien reliabilitas harus memenuhi ukuran tertentu,


acuan yang dapat digunakan untuk ukuran tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Reliabilitas


No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,800-1,000 Sangat Kuat
2 0,600-0,799 Kuat
3 0,400-0,599 Sedang
4 0,200-0,399 Rendah
5 0,000-0,199 Sangat Rendah
Sumber: Sugioyono (2020:257)
50

Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Soal

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 30
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 26. Uji
reliabilitas soal dilakukan menggunakan rumus alpha. Hasil perhitungan diperoleh
indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,850. Dari hasil perhitungan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel karena memiliki
indeks reliabilitas kategori sangat kuat.

3.7 Teknik Analisis Data


3.7.1 Uji Normalitas
Untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau
diambil dari populasi normal maka diadakan uji normalitas data. Teknik yang
dugunakan untuk melakukan uji normalitas data adalah dengan menggunakan SPSS
Versi 26 dengan kolmogorov-smirnov. Uji komogorov-smirnov digunakan untuk
mengetahui kesesuaian antara distribusi serangkaian skor hasil observasi dengan
teoritis tertentu.
Dengan kriteria:
Jika sig ≤ 0,05 maka sampel tidak berdistribusi normal
Jika sig ≤ 0,05 maka sampel berdistribusi normal
Perhitungan uji normalitas juga dapat dilihat melalui kriteris normalitas yaitu jika
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . dapat dikatakan berdistribusi normal.

3.7.2 Uji Koefisien Korelasi


Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan rumus korelasi
Product moment yaitu:
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 = ……………………(Arikunto, 2014)
√{(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 }

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi Product moment


51

N = Jumlah seluruh siswa


∑𝑋 = Skor item
∑𝑌 = Skor total seluruh siswa
∑ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil perkalian antara skor “X” dan skor “Y”
Untuk melihat pengaruh dari kedua variabel dapat dilakukan dengan
membandingkan antara 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

Dengan kriteria:

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . , maka terdapat pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Tabel 3.12 Interpretasi Uji Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,19 Sangat Rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2021:248)
3.7.3 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah X memiliki hubungan yang signifikan (berarti)
terhadap variabel Y dilakukan dengan pengujian terhadap hipotesis dengan
menggunakan uji-t sebagai berikut:
𝑟√𝑛−2
𝑡= …………………………...(Sugiyono, 2020:184)
√1−𝑟 2

Keterangan:
r = Koefisioner Korelasi
n = Sampel
Hipotesis diterima, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 begitu sebaliknya, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis ditolak, dengan uji-t.

3.8 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang akan digunakan dalam
penelitian guna untuk memperoleh data sebagai hal mendasar untuk membuat
52

kesimpulan terhadap suatu hal yang diteliti. Adapun langkah-langkah penelitian ini
sebagai berikut:

1. Tahap persiapan
a. Mengadakan observasi di SD Negeri 0868006 Simalingkar untuk
mengadakan penelitian. Untuk itu peneliti meminta izin kepada kepala
sekolah SD Negeri 068006 Simalingkar untuk memberikan fasilitas
guna melaksanakan penelitian.
b. Meminta surat izin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Santo Thomas Medan
2. Tahap pelaksanaan
a. Menyiapkan perangkat mengajar dalam kegiatan belajar mengajar
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajarann (RPP)
2. Lembar Kerja Siswa (LKPD)
3. Video pembelajaran
b. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.
Peneliti mengawali dengan memberikan soal pretest lalu dilanjutkan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran edutainment,
setelah di akhir pembelajaran akan diadakan pemberian soal postest.
c. Memberikan tes
Pemberian tes ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang hasil
belajar siswa dari pembelajaran yang disertai dengan metode
pembelajaran edutainment.
53

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


4.1.1 Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 068006 Simalingkar, yang
berlokasi di Jalan Lada Raya Perumnas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan
Kota Medan. Pada saat ini di sekolah tersebut yang menjabat sebagai kepala sekolah
adalah ibu Norima Hutasoit, S. Pd, wali kelas V ibu Liasna Novita Sari Br Tarigan,
S. Pd serta dibantu oleh bapak/ibu guru lainnya di SD Negeri 068006 Simalingkar.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengobservasi
dengan cara melihat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode
pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar sisiwa pada tema 8 lingkungan
sahabat kita kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran
2022/2021.

4.2 Skor Nilai Pretest dan Post-test Kelas V


4.2.1 Data Nilai Pretest
Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada tema 8
Lingkungan sahabat kita sebelum adanya perlakuan. Hasil pretest menunjukkan
bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa masih
belum maksimal, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Pretest

No Nilai Keterangan
Nama Siswa KKM
Urut Tuntas Tidak Tuntas
1 Aldi Yansah harahap 70 56 Tidak Tuntas
2 Aprilia Syifa 70 53 Tidak Tuntas
3 Asy Syifa Ramadani 70 50 Tidak Tuntas
4 Viola Kefa Eklesia 70 86 Tuntas
5 Irene 70 50 Tidak Tuntas
6 Gabriel A Siagian 70 53 Tidak Tuntas

53
54

7 Riski Fauzi 70 43 Tidak Tuntas


8 Ryan Rahmadi Purba 70 63 Tidak Tuntas
9 Tobias Paul Purba 70 33 Tidak Tuntas
10 Daniel 70 66 Tidak Tuntas
11 Dona Mikhay Ana 70 46 Tidak Tuntas
12 Said Ardana Icisasa 70 46 Tidak Tuntas
13 Mikael 70 50 Tidak Tuntas
14 Natasya Maharani 70 46 Tidak Tuntas
15 Naya 70 50 Tidak Tuntas
16 Daffa 70 56 Tidak Tuntas
17 Ardan 70 76 Tuntas
18 Jeremia 70 40 Tidak Tuntas
19 Widya aulia 70 70 Tuntas
20 Febry berkat jaya 70 27 Tidak Tuntas
21 Valentina 70 33 Tidak Tuntas
22 Syifani 70 76 Tuntas
23 Putri rizki 70 37 Tidak Tuntas
24 Zahra 70 63 Tidak Tuntas
25 Zalsa nabila 70 70 Tuntas
26 Wahyu Pratama 70 50 Tidak Tuntas
27 Yehezkiel Sembiring 70 76 Tuntas
28 Carel Zay Rusman 70 37 Tidak Tuntas
29 Rafael Alexander 70 56 Tidak Tuntas
30 Steven Imanuel 70 66 Tidak Tuntas
Jumlah 1624 6 Orang 24 Orang
Rata-rata 54,13

Berdasarkan data tabel 4.1 yang diperoleh di atas diketahui nilai pretest
memiliki rata-rata nilai dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah
tersebut adalah 70, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswayang tuntas sebanyak 6
siswa dengan persen 20,00% dan yang tidak tuntas sebanyak 24 siswa dengan
persen 80,00 %.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Pretest
Distribusi Frekuensi Data Pretest
X F FX X=X-𝑿 ̅ 𝒙𝟐 𝑭𝒙𝟐
27 1 27 -27,13 736,037 736,037
33 2 66 -21,13 446,477 892,954
37 2 74 -17,13 293,437 586,874
40 1 40 -14,13 199,657 199,657
43 1 43 -11,13 123,877 123,877
46 3 138 -8,13 66,0969 198,291
50 5 250 -4,13 17,0569 85,2845
53 2 106 -1,13 1,2769 2,5538
55

56 3 168 1,87 3,4969 10,4907


63 2 126 8,87 78,6769 157,354
66 2 132 11,87 140,897 281,794
70 2 140 70 4900 9800
76 3 228 21,87 478,297 1434,89
86 1 86 31,87 1015,7 1015,7
N=30 ∑ 𝒇𝒙 1624 42,31 8500,98 ∑ 𝒇𝒙𝟐 15525,8
Dari data tabel 4.2 di atas maka dapat diperoleh nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, dan standar eror sebagai berikut:
a. Nilai Rata-rata (mean)
∑ 𝐹𝑥
𝑀𝑒 =
𝑛
1624
𝑀𝑒 = = 54,13
30
Ket:
𝑀𝑒 = Mean yang dicari
∑ 𝐹𝑥 = Jumlah semua deviasi setelah dikuadratkan
n = Jumlah siswa

b. Standar deviasi Variabel

∑ 𝑓𝑥 2 𝟏𝟓𝟓𝟐𝟓,𝟖
SD = √ =√ = √517,52 = 22,74
𝑛 30

Ket:
SD = Standar Deviasi
∑ 𝐹𝑥 = Jumlah semua deviasi setelah dikuadratkan
n = Jumlah siswa

c. Standar Eror Variabel


𝑆𝐷 22,74 22,74 22,74
SEm = = = = = 4,290
√𝑛−1 √30−1 √29 5,3

Ket:
SEm = Mean yang dicari
SD = Standar deviasi
𝑛 = Jumlah siswa
1 = Bilangan konstan
56

Berdasarkan hasil perhitungan skor perolehan nilai pretest yang diperoleh,


maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata (mean) adalah 54,13 dengan kategori
kurang, hasil standar deviasi 22,74 dan standar eror 4,290.
Tabel 4.3 Distribusi Persentase Nilai Pretest
Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
27- 40 6 20 % Sangat Kurang
43- 50 9 30 % Kurang
53-56 5 17 % Cukup
63-70 9 30 % Cukup
86-100 1 3% Sangat Baik
Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel frekuensi nilai pretest diperoleh nilai tertinggi 86 dan


nilai terendah 27. Diperoleh rata-rata (mean) sebesar 54,13. Siswa yang
memperoleh nilai diatas rata-rata (mean) sebanyak 13 orang dengan 43 % dan siswa
yang memperoleh nilai dibawah rata-rata (mean) sebanyak 17 orang dengan 57 %
dengan persentase tertinggi sebesar 30% dan persentase terendah 3%.

Frekuensi
10

0
27-40 43-50 53-56 63-70 86

Frekuensi

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest


Berdasarkan data histogram distribusi frekuensi nilai pretest di atas, dapat
diketahui nilai Pretest siswa yaitu: 6 siswa memperoleh rentang nilai 27- 40 sebesar
20%, 9 siswa memperoleh skor 43- 50 sebesar 30%, 5 siswa memperoleh rentang
nilai 53-56 sebesar 16,66%, 4 siswa memperoleh rentang nilai 63-70 sebesar 30 %,
dan siswa memperoleh skor 86 sebesar 0,33%.
57

4.2.2 Data Nilai Post-test


Post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa serta tingkat
keberhasilan dalam menjawab soal atas tindakan atau perlakuan yang diberikan
menggunaka metode pembelajaran edutainment. Hasil nilai post-test dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Post-test
No Keterangan
Nama Siswa KKM NILAI
Urut Tuntas Tidak Tuntas
1 Aldi Yansah Harahap 70 86 Tuntas
2 Aprilia Syifa 70 90 Tuntas
3 Asy Syifa Ramadani 70 90 Tuntas
4 Viola Kefa Eklesia 70 66 Tidak Tuntas
5 Irene 70 84 Tuntas
6 Gabriel A Siagian 70 92 Tuntas
7 Riski Fauzi 70 92 Tuntas
8 Ryan Rahmadi Purba 70 92 Tuntas
9 Tobias Paul Purba 70 84 Tuntas
10 Daniel 70 92 Tuntas
11 Dona Mikhay Ana 70 80 Tuntas
12 Said Ardana Icisasa 70 68 Tidak Tuntas
13 Mikael 70 96 Tuntas
14 Natasya Maharani 70 86 Tuntas
15 Naya 70 86 Tuntas
16 Daffa 70 84 Tuntas
17 Ardan 70 90 Tuntas
18 Jeremia 70 96 Tuntas
19 Widya aulia 70 84 Tuntas
20 Febry berkat jaya 70 68 Tidak Tuntas
21 Valentina 70 86 Tuntas
22 Syifani 70 84 Tuntas
23 Putri rizki 70 86 Tuntas
24 Zahra 70 76 Tuntas
25 Zalsa nabila 70 86 Tuntas
26 Wahyu Pratama 70 96 Tuntas
27 Yehezkiel Sembiring 70 84 Tuntas
28 Carel Zay Rusman 70 84 Tuntas
29 Rafael Alexander 70 76 Tuntas
30 Steven Imanuel 70 90 Tuntas
Jumlah 2554 27 Orang 3 Orang
Rata-rata 85,13
Berdasarkan data skor perolehan nilai post-test yang diperoleh dari materi
tema 8 lingkungan sahabat kita subtema 1 pembelajaran 2 menggunakan metode
pembelajaran edutainment diketahui bahwa nilai post-test memperoleh rata-rata
58

85,13 sementara KKM 70, dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas sebanyak
27 siswa dengan persen 90 % dan yang tidak tuntas sebanyak 3 orang dengan
persen 10 %.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Postest
Distribusi Frekuensi Data Postest
X F FX X=X-𝑿 ̅ 𝒙𝟐 𝑭𝒙𝟐
66 1 66 -19,13 365,9569 365,9569
68 2 136 -17,13 293,4369 586,8792
76 2 152 -9,13 83,3569 166,7192
80 1 80 -5,13 26,3169 26,3169
84 7 588 -1,13 1,2769 8,9383
86 6 516 0,87 0,7569 4,5414
90 4 360 4,87 23,7169 94,8676
92 4 368 6,87 47,1969 188,7876
96 3 288 10,87 118,1569 354,4707
n=30 ∑ 𝑭𝒙 =2554 ∑ 𝒙𝟐 =960,17 ∑ 𝒇𝒙𝟐 = 𝟏𝟕𝟗𝟕, 𝟒𝟕𝟖
Dari data tabel 4.5 di atas maka dapat diperoleh nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, dan standar eror sebagai berikut:
a. Nilai Rata-rata (mean)
∑ 𝐹𝑥
𝑀𝑒 =
𝑛
2554
𝑀𝑒 = = 85,13
30
Ket:
𝑀𝑒 = Mean yang dicari
∑ 𝐹𝑥 = Jumlah semua deviasi setelah dikuadratkan
n = Jumlah siswa

b. Standar deviasi
∑ 𝑓𝑥 2 1797,4
SD = √ =√ = √59,91 = 7,74 / 0,25
𝑛 30

Ket:
SD = Standar Deviasi
∑ 𝐹𝑥 = Jumlah semua deviasi setelah dikuadratkan
n = Jumlah siswa
59

c. Standar Eror
𝑆𝐷 7,740 7,740 7,740
SEm = = = = = 1,46/ 0,048
√𝑛−1 √30−1 √29 5,3

Ket:
SEm = Mean yang dicari
SD = Standar deviasi
𝑛 = Jumlah siswa
1 = Bilangan konstan

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh maka dapat disimpulkan


bahwa nilai rata-rata (mean) adalah 85,13 dengan kategori sangat baik, hasil standar
deviasi 7,740 dan standar eror 1,46. Pada tahap pelaksanaan penelitian diberikan
pretest sebelum ada treatment dan post-test setelelah dilakukan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran edutainment. Dapat dilihat perbandingan nilai
tersebut melalui diagram batang yang dimana nilai post-test lebih tinggi
dibandingkan nilai pretest.
Tabel 4.6 Distribusi Persentase Nilai Post Test

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan


66-68 3 10% Cukup
76-84 10 33,33% Baik
86-90 10 33,33% Baik sekali
92-96 7 23,34% Baik sekali
Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel 4.6 di atas distribusi frekuensi nilai post-test diperoleh


nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 66. Diperoleh rata-rata (Mean) sebesar 85,13
dan standar deviasi sebesar 7,482. Siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata
(mean) sebanyak 17 orang dengan persentase 56,66% dan siswa yang memperoleh
nilai dibawah rata-rata (mean) sebanyak 13 orang dengan persentase 43,33%.
Berikut adalah gambar histogram frekuensi histogram nilai post-test siswa:
60

Frekuensi
12
10
8
6
4
2
0
66-68 76-84 86-90 92-96

Frekuensi

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Post-test

Berdasarkan data gambar 4.2 di atas, dapat diketeahui nilai post-test siswa
yaitu: 3 siswa memperoleh rentang nilai 66-68 sebesar 10%, 10 siswa memperoleh
skor 76-84 sebesar 33,33%, 10 siswa memperoleh rentang nilai 86-90 sebesar
33,33%, 7 siswa memperoleh rentang nilai 92-96 sebesar 23,34%.
Hasil nilai post-test menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar
siswa. Hasil ini dapat dilihat dari nilai post-test lebih tinggi pretest. Dimana nilai
rata-rata post-test sebesar 85,13 sedangkan nilai rata-rata pretest sebesar 52,26
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest dan post-test pada
diagram di bawah ini:

Frekuensi

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest post-test

Frekuensi

Gambar 4.3 Histogram Data Nilai Pretest dan Post-test


61

Dari hasil histogram di atas nilai rata-rata pretest sebesar 54,13 dengan
kategori predikat kurang. Untuk nilai rata-rata post-test sebesar 85,13 dengan
kategori predikat sangat baik.

4.3 Hasil Angket Metode Pembelajaran Edutainment


Pada akhir pembelajaran, setelah diberikan post-test kemudian peneliti akan
memberikan angket metode pembelajaran edutainment yang bertujuan untuk
melihat aktivitas guru selama mengajar menggunakan metode pembelajaran
edutainement. Hasil nilai angket dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Nilai Angket Metode Pembelajaran Edutainment
No Nama Siswa Nilai/Skor
1 Aldi Yansah harahap 54
2 Aprilia Syifa 55
3 Asy Syifa Ramadani 57
4 Viola Kefa Eklesia 50
5 Irene 54
6 Gabriel A Siagian 56
7 Riski Fauzi 56
8 Ryan Rahmadi Purba 58
9 Tobias Paul Purba 53
10 Daniel 55
11 Dona Mikhay Ana 50
12 Said Ardana Icisasa 50
13 Mikael 58
14 Natasya Maharani 54
15 Naya 54
16 Daffa 53
17 Ardan 53
18 Jeremia 57
19 Widya aulia 54
20 Febry berkat jaya 50
21 Valentina 52
22 Syifani 52
23 Putri Rizki 53
24 Zahra 49
25 Zalsa nabila 55
26 Wahyu Pratama 58
27 Yehezkiel Sembiring 53
28 Carel Zay Rusman 50
29 Rafael Alexander 52
30 Steven Imanuel 54
Jumlah 1609
62

Rata-rata 53,63

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat bhwa nilai rat-rata angket metode
pembelajaran edutainment sebesar 53,63. Nilai angket terendah yaitu sebesar 49
dan nilai angket tertinggi sebesar 58.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Angket


X F FX X=x- x̅ X2 FX2
49 1 49 -4,56 20,7936 20,7936
50 5 250 -3,56 12,6736 63,368
52 3 156 -1,63 2,6569 7,9707
53 5 265 -0,56 0,3136 1,568
54 6 324 0,37 0,1369 0,8214
55 3 165 1,44 2,0736 6,2208
56 2 112 2,44 5,9536 11,9072
57 2 114 3,44 11,8336 23,6672
58 3 174 4,44 19,7136 59,1408
Total ƩF=30 ƩFX= 1609 ƩX² = 76,149 ƩFX²=195,4577

Berdasarkan data tabel 4.8 di atas maka dapat mean, standar deviasi dan
standar error sebagai berikut:
1. Rata-rata (Mean)
Ʃx 1609
M= = = 53,63
n 30

2. Standar Deviasi
∑ 𝑓𝑥 2 195.4577
SD = √ = √ = √6,51 = 2,55 / 0,018
𝑛 30

3. Standar Eror

𝑆𝐷 2,55 2,55 2,55


SEm = = = = = 0,47/ 0,015
√𝑁−1 √30−1 √29 5,38
63

Tabel 4.9 Distribusi Persentase Hasil Metode Pembelajaran Edutainment


Nilai Frekuensi Persentase
49-50 6 20%
51-52 4 13,30%
53-54 10 33,30%
55-56 5 16,70%
57-58 5 16,70%
Jumlah 30 100%
Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa angket metode pembelajaran
edutainment yaitu: 6 siswa memperoleh rentang nilai 49-50 sebesar 20%, 4 siswa
memperoleh rentang nilai 51-52 sebesar 13,3%, 10 siswa memperoleh rentang nilai
53-54 sebesar 33,3%, 5 siswa memperoleh skor sekitar 55-56 sebesar 16,7% dan 5
siswa memperoleh rentang nilai 57-58 sebesar 16,7%. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dari diagram di bawah ini:

Frekuensi
12

10

0
49-50 51-52 53-54 55-56 57-58

Frekuensi

Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Angket

4.4 Uji Prasyarat Analisis


4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari post-test hasil
belajar kelas V berdistribusi normal atau tidak. Data yang diuji adalah pretest
sebelum dilakukan tindakan atau tidak menggunakan perlakuan dengan data
posttest sesudah dilakukan tindakan dan perlakuan menggunakan metode
64

pembelajaran edutainment. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program


SPSS versi 26.

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa, b Mean .0000000
Std. Deviation 1.37095917
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .081
Negative -.109
Test Statistic .109
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c, d

Pengambilan keputusan dengan mengambil signifikan 5% adalah sebagai


berikut:
1. Nilai signifikansi (sig) ≥ 0,05 distribusi normal
2. Nilai signifikansi (sig) ≤ 0,05 distribusi tidak normal
Nilai taraf signifikansi yang digunakan oleh peneliti adalah taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Berdasarkan uji Liliefors (Kolmogorov smirnov)
didapatkan signifikansi sebesar 0,200 sehingga disimpulkan 0,200 ≥ 0,05 maka data
kelas V berdistribusi normal. Perhitungan normalitas juga dapat dilihat melalui
kriteris normalitas yaitu jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . dapat dikatakan berdistribusi normal.
Dapat disimpulkan dari hasil di atas diperoleh nilai signifikansi hasil belajar adalah
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . 0,200 ≥ 0,161. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi dari hasil belajar berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Koefisien Korelasi


Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variable bebas (X) variabel (Y), dan syarat untuk uji koefisien korelasi
yaitu dengan melihat 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus korelasi product moment.
65

Tabel 4.11 Nilai Koefisien Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment


Terhadap Hasil Belajar Belajar Siswa
No X Y XY X2 Y2
1 54 86 4644 2916 7396
2 55 90 4950 3025 8100
3 57 90 5130 3249 8100
4 50 66 3300 2500 4356
5 54 84 4536 2916 7056
6 56 92 5152 3136 8464
7 56 92 5152 3136 8464
8 58 92 5336 3364 8464
9 53 84 4452 2809 7056
10 55 92 5060 3025 8464
11 50 80 4000 2500 6400
12 50 68 3400 2500 4624
13 58 96 5568 3364 9216
14 54 86 4644 2916 7396
15 54 86 4644 2916 7396
16 53 84 4452 2809 7056
17 53 90 4770 2809 8100
18 57 96 5472 3249 9216
19 54 84 4536 2916 7056
20 50 68 3400 2500 4624
21 52 86 4472 2704 7396
22 52 84 4368 2704 7056
23 53 86 4558 2809 7396
24 49 76 3724 2401 5776
25 55 86 4730 3025 7396
26 58 96 5568 3364 9216
27 53 84 4452 2809 7056
28 50 84 4200 2500 7056
29 52 76 3952 2704 5776
30 54 90 4860 2916 8100
2
Jumlah Ʃx=1609 Ʃy=2554 Ʃxy= 137482 Ʃx =86491 2
Ʃy =219228

N = 30 Ʃ𝑥 2 = 86491

Ʃx = 1609 Ʃ𝑦 2 = 219228

Ʃy = 2554 Ʃxy = 137482

𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }
66

30 ∑ 137482−(1609)(2554)
𝑟𝑥𝑦 =
√{(30.86491−(1609)2 )(30.219228−(2554)2 }

4124460−4109386
𝑟𝑥𝑦 =
√{(2594730−2588881)(6576840− 6522916)² }

15074
𝑟𝑥𝑦 =
√{(5849)(53924)}

15074
𝑟𝑥𝑦 =
√315401476

15074
𝑟𝑥𝑦 = 17.759,54

𝑟𝑥𝑦 = 0,849

Uji koefisien korelasi digunakan untuk melihat pengaruh dari kedua variabel
dapat dilakukan dengan membandingkan antara 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . . Dari
perhitungan di atas secara manual dapat dilihat nilai korelasi sebesar 0,849.
Sedangkan uji koefisien korelasi SPSS ver 26 pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Uji Koefisien Korelasi

Correlations
Metode Edutainment Hasil Belajar
Metode Pearson Correlation 1 .849**
Edutainment Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Hasil Belajar Pearson Correlation .849** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisisen korelasi sebesar
0,849 Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . 0,849 ≥ 0,361. Terdapat 84,9% pengaruh metode
pembelajaran edutainment dan 15,1% faktor lain. Artinya korelasi yang sangat kuat
antara metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri 068006 Simalingkar. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.13 di bawah ini:
67

Tabel 4.13 Interprensi


No Nilai Interprensi
1 0.00-0.19 Sangat Kuat
2 0.20-0.39 Rendah
3 0.40-0.59 Sedang
4 0.60-0.79 Kuat
5 0.80-1.00 Sangat Kuat

4.4.3 Uji Hipotesis (Uji-t)


Setelah data dinyatakan berkontrobusi normal dan sampel berasal dari
populasi yang sama atau homogen, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian
hipotesis menggunakan “uji t”. yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah uji-t hipotesis yang diajukan adalah
Ho: tidak ada pengaruh metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar
siswa
Ha: ada pengaruh metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar siswa
Kriteria uji-t dapat dikatakan signifikan apabila diperoleh harga p ≤ 0,05,
serta hipotesis diterima (Ha) jika thitung ≥ ttabel dan di tolak (H0) jika thitung ≤ ttabel
Hasil perhitungan hipotesis uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Uji-t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.835 2.813 10.605 .000
Metode .280 .033 .849 8.494 .000
Edutainment
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Uji hipotesis (uji-t) dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dapat dilihat hasil signifikan yang diperoleh 0,000 ≤ 0,05. Hasil perhitungan uji-t
dari SPSS ver 26 sebesar 8,494. Untuk mendukung hasil uji-t dari SPSS ver 26,
maka berikut hasil uji-t secara manual. Dapat diketahui dari nilai thitung ≥ ttabel yaitu
8,494 ≥ 2,048 yang artinya ada pengaruh metode pembelajaran edutainment
68

terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui hasil SPSS ver 26 maka berikut
adalah hasil uji-t secara manual dibawah:

√𝑛−2 0,849.5,291
t=𝑟 t=
√1− 𝑟 2 √0,279199

0,849.√30−2 4,4920
t= t =
√1− (0,849)2 0,5283846

0,849.√28 = 8,494
t=
√1− 0,720801

Hasil uji-t secara manual sebesar 8,494 maka dapat diketahui dari nilai thitung
≥ ttabel yaitu 8,494 ≥ 2,048 yang artinya ada pengaruh metode pembelajaran
edutainment terhadap hasil belajar siswa.

4.5 Pembahasan Hasil Temuan


Peneliti melakukan uji coba istrumen kisi-kisi soal lalu menguji kevalidan soal
dan angket sebelum melakukan penelitian. Terdapat 30 soal dan 15 angket yang
valid. Kemudian dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengukur tingkat
kekonsistenan soal. Untuk mengukur tingkat keajengan soal ini digunakan
perbandingan Alpha Cronbach’s. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan SPSS versi 26, hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas
instrumen sebesar 0,850. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan istrumen
yang digunakan reliabel karena memiliki indeks reliabilitas kategori sangat kuat.
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar. Untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Penelitian melakukan pretest dengan jumlah
30 soal pilihan berganda, dengan jenis soal yang sama, diperoleh hasilnya dengan
rata-rata 54,13 dapat dikatakan kemampuan awalnya kurang. Setelah melakukan
pretest, peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan metode pembelajara
Edutainment. Di akhir pembelajaran, peneliti kembali memberikan post-test untuk
mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil dari post-test tersebut memiliki peningkatan
dari hasil pretest yang diberikan sebelumnya. Hasil post-test yang sudah dujikan
sebesar 85,13 dapat dikatakan tingkat keberhasilannya hasil belajarnya meningkat.
70

Hasil uji normalitas pada taraf signifikansi (α = 0,05), dengan normalitas yaitu
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . maka data berdistribusi normal dengan hasil 0,200 ≥ 0, 161 maka
data dapat dikatakan berdistribusi normal. Hasil koefisien korelasi membuktikan
bahwa adanya pengaruh metode pembelajaran Edutainment (X) terhadap hasil
belajar (Y) dengan hasil rhitung ≥ rtabel dengan hasil 0,849 ≥ 0,361. Pada uji coba
hipotesis dengan menggunakan uji-t dari perhitungan data yang dilakukan, hasil
pengujian yaitu thitung ≥ ttabel hasilnya hasilnya 8,494 ≥ 2,048 dengan taraf
signifikansi (α = 0,05). Dengan ini membuktikan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan dari penggunaan metode pembelajaran Edutainment terhadap hasil
belajar siswa pada tema 8 Daerah Lingkungan Sahabat Kita V SD Negeri 068006
Simalingkar.
71

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN
DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data, dalam bab ini peneliti menguraikan
simpulan, implikasi, keterbatasan penelitian dan saran yang disusun berdasarkan
kegiatan penelitian mengenai pengaruh penggunaan metode pembelajaran
edutainment terhadap hasil belajar siswa pada tema 8 lingkungan tempat tinggalku
kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023 diperoleh
sebagai berikut:
1. Proses pelaksanaan metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar adalah dengan memberikan pretest dan
post-test kepada responden, test tersebut diberingan masing-masing 30 soal.
Sebelum diberikan perlakuan peneliti memberikan pretest untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi pada tema 8 subtema 1
pembelajaran 2. Setelah mendapatkan hasi pretest selanjutnya peneliti
memberikan perlakuan kepada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
edutainment, setelah memberikan perlakuan peneliti memberikan post-test, hal ini
dilakukan agar peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah
diberikan perlakuan.
2. Setelah menerapkan metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar hasil belajar siswa meningkat. Hal
ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest siswa sebesar 54,13 yang berada pada
kategori rendah, sedangkan nilai post-test rata-rata sebesar 85,13 yang berada pada
kategori sangat baik.
3. Adanya pengaruh metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar siswa
pada kelas V materi tema 8 Lingkungan Sahabat Kita subtema 1 pembelajaran 2
di SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,849 yang berada pada
interpensi sangat kuat. Hasil perhitungan uji-t Untuk mengetahui apakah hipotesis
diterima atau ditolak maka thitung ≥ ttabel yaitu 8,494 ≥ 2,048 yang artinya ada
72

pengaruh metode pembelajaran Edutainment terhadap hasil belajar siswa. Dengan


demikian Ha diterima dan H0 ditolak.

5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, berikut implikasi secara teoritis maupun
praktis:
1. Implikasi Teoritis
Adapun implikasi teoritis dalam penelitian ini yaitu:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkap pengaruh metode
pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar siswa pada tema 8
lingkungan sahabat kita kelas V SD Negeri 068006 Simalingkar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian
khususnya dibidang pendidikan dan dapat menjadi referensi yang
bermanfaat bagi penelitian lain yang berkaitan.
2. Implikasi Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan
bagi program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Katolik
Santo Thomas dalam rangka peningkatan dan perbaikan lulusan
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan wacana bagi
mahasiswa lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai
pengaruh metode pembelajaran edutaiment terhadap hasil belajar siswa.

5.3 Keterbatasan Penelitian


1. Pada saat pengisian test yang diberikan peneliti, masih ada siswa yang salah
dalam penelitian data diri siswa serta terdapat test beberapa point yang
belum terjawab.
2. Peneliti masih memiliki keterbatasan berupa bukti penilitian seperti video
penelitian, pengambilan video tersebut kurang berdurasi panjang atau belum
maksimal.
73

5.4 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti, maka dapat
dikemukakan saran yang membangun suksesnya pembelajaran di sekolah, antara
lain:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya dapat membiasakan menggunakan metode
pembelajaran edutainment karena metode ini dapat membuat siswa
aktif belajar dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian
dalam belajar serta menumbuhkan keberanian siswa.
b. Pembelajaran harus dilakukan dengan metode pembelajaran yang
bervariasi agar tercipta proses belajar mengajar yang menyenangkan
dan tidak cenderung membosankan.
2. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya berperan memberikan dorongan dan
memperkenalkan metode pembelajaran yang bervariasi agar dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran salah satu yang
dapat digunakan adalah metode pembelajaran edutainment.
b. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai penerapan metode pembelajaran
edutainment di sekolah hal ini bisa membantu pihak sekolah untuk
meningkatkan perkembangan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti PGSD UNIKA
Terhadap penelitian PGSD Universitas Katolik Santo Thomas
selanjutnya hendaknya melakukan penelitian pada hal-hal yang belum
dicapai secara maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran tematik dengan menggunakan metode pembelajaran hal tersebut
dilakukan agar suasana pelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan kondusif
sehingga sekolah dapat menghasilkan lulusan terbaik dan bermutu.
74

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani Elsa. (2018). Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Based


Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Subtema Pelestarian
Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 033 Asmi Bandung). Universitas Pasudan
Anggraini, I. A., Utami, W. D., & Rahma, S. B. (2020). Mengidentifikasi minat
bakat siswa sejak usia dini di SD Adiwiyata. Islamika, 2(1), 161–169.

Arikunto Suharsimi, Suhardjono, & Supardi. (2017). Penelitian Tindakan Kelas


(Suryani, Ed., Ed Revisi). Bumi Aksara
Basit, A. (2022). Penerapan Metode Edutainment Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V UPT SD
Negeri 1 Neglasari Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. GUAU:
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(1), 9–24
Daden Sopandi, & Andina Sopandi (2021). Perkembangan Siswa (Rahmadani
Herlambang, Ed.). Deepubulish Cv Budi Utama.
Dewi, M. T. P., Pudjawan, K., & Riastini, P. N. (2014). Pengaruh metode
edutainment terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Gugus XV
kecamatan Buleleng tahun ajaran 2013/2014. Mimbar PGSD Undiksha, 2(1).
DJamarah, S. B., & Zain, A. (2014), Strategi Belajar Mengajar (cet 5). PT Rineka
Cipta
Fadillah, Filasofa Muallifatul Khorida Lilif, Wantini, Akbar Eliyyil, & Fauziyah
Syifa. (2016). Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini (Edisi Pertama).
Prenadamedia Group.
Fatmawati, E., Yalida, A., Jonata, Efendi, D., Wahab, A., Nisa, R., Marlina,
Agusta, A. ., Kusumawardi, R. ., Pratiwi, D. ., Mustika, D., Pratiwi, E. Y. ., &
Dewanto, J. (2022). Pembelajaran Tematik. Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini.
Giawa, M., Mahulae, S., Remigius, A., & Silaban, P. (2020), Pengaruh Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sd Negeri 067245 Medan.
Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 327-332.
Hamalik Oemar, Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung; Mandar
Maju
Hamid Sholeh. (2014, April). Metode Edutainment. Menjadikan Siswa Kreatif Dan
Nyaman di Kelas, 5-251.
Hamidah, N., & Jaunar, M. (2014). Strategi Belajar Mengajar (Jaunar Mohammad,
Ed.). Prestasi Pustakaraya.
75

Hamruni. 2019. Edutainment dalam Pendidikan Islam dan Teori-teori


Pembelajaran Quantum. Yogyakarta: Fakultas Terbiyah UIN Sunan Kalijaga
Lina Mufidah. (2018). Pengaruh Metode Edutainment Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Teknik-Teknik Dasar Memasak di SMK 2
Godean. Universitas Negeri Yogyakarta.

Lubis, M. ., & Azizan, N. (2020). Pembelajaran Tematik SD/MI. Kencana.


Manullang, M., & Silaban, P. J. (2020). Penerapan metode pembelajaran mind
mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tema daerah tempat
tinggalku di kelas iv sd negeri 060914 kec. Medan sunggal tahun
pembelajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah Aquinas, 3(1), 110-129.
Mulyanti Purwandani Eka. (2021). Implementasi Metode Pembelajaran Dalam
Jaringan (Daring) Pada Kegiatan Pemebelajaran Tematik di Masa Pandemi
Covid-19 Kelas IV SD Negeri 01 Jatisaba Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas, Institut Agama Islam Negeri.
Noor Juliansyah. (2014). Metodologi Penelitian (Cetakan ke-4). Kencana Nurrita,
T. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Jurnal Misykat, 3(1), 171-187.
Nurrita. (2018). Media Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa. Misykat, 03, 171–
187.
Ridlo Fauzan (2022). Implementasi Metode Edutainment Dalam Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosoal Kelas IV Di MI Ma Arif Nu Ajibarang Kidon
Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Universitas Islam Negeri Prof.
K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Nanik Robitoh. (2018). Pengaruh Metode Edutainment Terhadap Husil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika. Universitas Muhammadiyah
Magelang
Rusydi, N. A. (2018). Pengaruh Penerapan Metode Edutainment dalam
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar IPS Murid SD Kartika XX-I. Dikdas
Matappa: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar, 1(2).
Sa’adah, S. A., Aris, A., & Puspitasari, R. (2022). Pengaruh Metode Edutainment
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. PAKIS (Publikasi
Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 2(1).
Safitri Nur Widiana. (2022). Pengembangan Media Flipchart Pada Pembelajaran
Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I MI Miftahul Huda
Ngreco. Institut Agama Islam Negeri Kediri.
Saputra, N. (2022). Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.
76

Setiawati Ma'rifah, S. (2018). Telaah Teoritis: Apa Itu Belajar? Helper: Jurnal
Bimbingan Dan Konseling, 35(1), 31-46.
Siagian, H., Pangaribuan, J. J., & Silaban, P. J. (2020). Pengaruh kemandirian
belajar terhadap hasil belajar Matematika siswa di sekolah dasar. Jurnal
Basicedu, 4(4), 1363–1369.

Sinar. (2018). Metode Active Learning (Nuraini Indah, Ed; cetakan pertama).
Deepublish CV Budi Utama.
Sindynata Pradipta Chaca. (2020). Analisis Tingkat Keberhasilan Penggunaan
Metode Edutainment Pada Beberapa SMK di Indonesia. Universitas Islam
Negeri AR-Raniry Darusalam-Banda Aceh.
Slameto. (2021), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Revisi). PT
Rineka Cipta.
Sudrajat, A. (2018). Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan
metode pembelajaran. Online).
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Sugiyono,
Ed.) Alfabeta.
Sutrisno. (2015). Revolusi Pendidikan Indonesia: Membedah Metode dan Teknik
Pendidikan Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: AR Ruzz Media
.
77

Lampiran 1
DAFTAR NILAI KELAS V SD NEGERI 068006 SIMALINGKAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

NO NAMA SISWA NILAI


IPA Bahasa SBDP
Indonesia
1 Afni Novita Sari 60,00 80,00 66,00
2 Ahmad Taufan 66,00 65,00 60,00
3 Arsel Ginting 77,00 88,00 87,00
4 Asyifa PutriI Br Ginting 77,00 67,00 60,00
5 Bintang Sahatinus Peranginangin 63,00 69,00 88,00
6 Clagita Sabrina 66,00 75,00 60,00
7 Eza Wahyu Saputra 60,00 65,00 50,00
8 Hendra Gunawan Nduru 56,00 67,00 67,00
9 Icha Kristin Lase 58,00 63,00 67,00
10 Imanuel Situmorang 48,00 69,00 60,00
11 Justin Sibarani 72,00 68,00 58,00
12 Khalia Putri Nasution 69,00 70,00 50,00
13 Maria Manurung 82,00 80,00 70,00
14 Nikita Nduru 80,00 79,00 69,00
15 Nur’ainisyah Hia 78,00 67,00 66,00
16 Ravandi Kristian Waruwu 49,00 66,00 63,00
17 Valerine Siahaan 68,00 60,00 67,00
18 Putra Tarigan 65,00 56,00 80,00
19 Viona 55,00 72,00 79,00
20 Pedro Waruwu 79,00 88,00 80,00
21 Melati 67,00 67,00 64,00
22 M. Rizal Fiqri 70,00 74,00 74,00
23 M Rizal 54,00 59,00 60,00
24 Ricky Putra 79,00 72,00 74,00
25 Asyifa Nababan 68,00 74,00 79,00

Mengetahui,
Wali Kelas V

Liasna NS Br Tarigan
NIP. 199801252022212001
78

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 068006 Simalingkar
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Muatan : IPA
Pembelajaran ke- :2
Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. Kompetensi Dasar (KD)


IPA (3.8 dan 4.8)

B. Tujuan Pembelajaran
- Melalui video pembelajaran, siswa mampu menjelaskan terjadinya siklus air
dengan baik
- Dengan kegiatan bermain, siswa mampu menjelaskan pengertian siklus air dan
proses terjadinya

C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan ➢ Guru mempersiapkan alat-alat audio visual 5 menit
untuk memutar film yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
➢ Guru memberikan salam dan secara acak
memberikan kesempatan kepada seorang
siswa untuk memimpin doa sebelum
memulai kegiatan belajar.
➢ Guru mendesain formasi tempat duduk
menjadi formasi tempat duduk berkelompok
79

➢ Guru mengecek kehadiran siswa dan


mengabsen siswa
➢ Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Inti ➢ Guru memutarkan video pembelajaran 60 menit
dengan materi siklus air serta memberikan
penjelasan tentang materi tersebut
➢ Siswa mencermati video pembelajaran
dengan materi siklus air
➢ Siswa mendemonstrasikan pembelajaran
dengan bermain. Dengan cara setiap siswa
menyiapkan satu pertanyaaan sesuai dengan
materi siklus air yang ditulis dalam kertas,
lalu kertas tersebut diremukkan kemudian
dibentuk menjadi bola. Setiap siswa
mendapat kesempatan untuk melempar bola
ke siswa lain, ketika siswa yang terkena bola
maka mengambil 1 kertas pertanyaan lalu
menjawab pertanyaan tersebut.
➢ Masing-masing siswa menuliskan
rangkuman materi di buku catatan masing-
masing
Penutup ➢ Siswa dan guru bersama-sama 5 Menit
menyimpulkan materi hari ini
➢ Guru memberikan assement
➢ Mengadakan refleksi dengan menanyakan
kepada siswa kesan dan pesan selama
mengikuti pembelajaran
D. Penilaian
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan
80

Medan, Mei 2023

Mengetahui,
Wali Kelas VA Peneliti

Liasna Novita Sari Br Tarigan, S. Pd Eanassyalili Jasika Siregar


NIP: 199801252022212001 NPM: 190910026
81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 068006 Simalingkar
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Muatan : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke- :2
Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. Kompetensi Dasar (KD)


Bahasa Indonesia (3.8 dan 4.8)

B. Tujuan Pembelajaran
- Melalui video pembelajaran, siswa mampu menceritakan kembali cerita fiksi
- Dengan kegiatan bermain, siswa mampu menjelaskan unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik pada teks cerita fiksi

C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan ➢ Guru mempersiapkan alat-alat audio visual 5 menit
untuk memutar film yang berkaitan dengan
materi pembelajaran
➢ Guru memberikan salam dan secara acak
memberikan kesempatan kepada seorang
siswa untuk memimpin doa sebelum
memulai kegiatan belajar.
➢ Guru mendesain formasi tempat duduk
menjadi formasi tempat duduk
berkelompok
82

➢ Guru mengecek kehadiran siswa dan


mengabsen siswa
➢ Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Inti ➢ Guru memutarkan video pembelajaran 60 menit
dengan materi cerita fiksi yang berjudul
“Semut dan Beruang” serta memberikan
penjelasan tentang materi tersebut
➢ Siswa mencermati video pembelajaran
dengan materi cerita fiksi yang berjudul
“Semt dan Beruang”
➢ Siswa mendemonstrasikan pembelajaran
dengan bermain. Dengan cara setiap siswa
menyiapkan satu pertanyaaan sesuai dengan
materi siklus air yang ditulis dalam kertas,
lalu kertas tersebut diremukkan kemudian
dibentuk menjadi bola. Setiap siswa
mendapat kesempatan untuk melempar bola
ke siswa lain, ketika siswa yang terkena
bola maka mengambil 1 kertas pertanyaan
lalu menjawab pertanyaan tersebut.
➢ Masing-masing siswa menuliskan
rangkuman materi di buku catatan masing-
masing
Penutup ➢ Siswa dan guru bersama-sama 5 Menit
menyimpulkan materi hari ini
➢ Guru memberikan assement
➢ Mengadakan refleksi dengan menanyakan
kepada siswa kesan dan pesan selama
mengikuti pembelajaran
83

D. Penilaian
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan
Medan, Mei 2023

Mengetahui,
Wali Kelas VA Peneliti

Liasna Novita Sari Br Tarigan, S. Pd Eanassyalili Jasika Siregar


NIP: 199801252022212001 NPM: 190910026
84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 068006 Simalingkar
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Muatan : SBdP
Pembelajaran ke- :2
Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. Kompetensi Dasar (KD)


SBdP (3.2 dan 4.2)

B. Tujuan Pembelajaran
- Melalui kegiatan bernyanyi, siswa mampu menyanyikan lagu dengan baik dan
benar
- Melalui kegiatan bernyanyi, siswa mampu memahami tangga nada dengan baik
dan benar

C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan ➢ Guru mempersiapkan alat-alat audio visual untuk
5 menit
memutar film yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
➢ Guru memberikan salam dan secara acak
memberikan kesempatan kepada seorang
siswa untuk memimpin doa sebelum
memulai kegiatan belajar.
➢ Guru mendesain formasi tempat duduk
menjadi formasi tempat duduk berkelompok
85

➢ Guru mengecek kehadiran siswa dan


mengabsen siswa
➢ Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Inti ➢ Guru memutarkan lagu yang berjudul “Air 60 menit
Terjun”
➢ Siswa menyanyikan lagu air terjun dan
diiringi oleh musik
➢ Pembelajaran dilanjutkan dengan guru
menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
tangga nada
➢ Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
➢ Kemudian siswa mengerjakan LKPD yang
diberikan oleh guru
➢ Guru memberikan umpan balik/apresiasi
kepada siswa
➢ Masing-masing siswa menuliskan
rangkuman materi di buku catatan masing-
masing
Penutup ➢ Siswa dan guru bersama-sama a. m
menyimpulkan materi hari ini e
➢ Guru memberikan assement n
➢ Mengadakan refleksi dengan menanyakan i
kepada siswa kesan dan pesan selama t
mengikuti pembelajaran

D. Penilaian
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan
86

Medan, Mei 2023

Mengetahui,
Wali Kelas VA Peneliti

Liasna Novita Sari Br Tarigan, S. Pd Eanassyalili Jasika Siregar


NIP: 199801252022212001 NPM: 190910026
87

Lampiran 3
Instrumen Kisi-Kisi Soal
Nama :
Kelas :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Mengapa air selalu tersedia di bumi….
a. Karena air turun setiap hari
b. Karena air mengalami perpindahan
c. Karena air mengalami siklus
d. Karena air dapat berubah wujud
2. Peristiwa yang terjadi pada gambar di bawah adalah proses….

a. Siklus air
b. Air mengalir
c. Hujan turun
d. Perpindahan
3. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi
ke....
a. Satelit
b. Matahari
c. Planet
d. Atmosfer
4. Berikut ini, urutan yang benar dalam proses terjadinya siklus air adalah....
a. Penguapan, pengembunan dan pengendapan
b. Pengendapan, pengembunan dan penguapan
c. Penguapan, pengendapan dan pengembunan
d. Pengembunan, penguapan dan pengendapan
5. Pengendapan dapat disebut juga dengan….
88

a. Presipitasi
b. Kondensasi
c. Konfrontasi
d. Evaporasi
6. Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi….
a. Hujan badai
b. Titik-titik air
c. Air es
d. Asap
7. Sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu
kembali lagi ke bumi merupakan pengertian dari….
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Siklus air
8. Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik
air tersebut akan membentuk….
a. Awan
b. Embun
c. Air
d. Asap
9. Mengapa air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia….
a. Karena air berasal dari langit
b. Karena air adalah sumber kehidupan
c. Karena air sangat banyak
d. Karena air dapat diminum
10. Air di bumi mengalami siklus yang terus-menerus berputar. Proses penguapan
air laut dalam siklus air disebut juga dengan....
a. Kondensasi
b. Presipitasi
c. Infiltrasi
d. Evaporasi
89

11. Salah satu cara agar cadangan air tanah selalu tersedia dengan cara ....
a. Mengaspal jalan
b. Membuat sengkedan
c. Membuat sumur resapan
d. Menebang pohon untuk bahan bangunan
12. Pernyataan berikut ini yang benar tentang evaporasi adalah....
a. Uap air di atmosfer akan berubah menjadi awan
b. Uap air berubah menjadi titik-titik air karena suhu dingin
c. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak jatuh ke bumi
d. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak menuju atmosfer
13. Kurangnya cadangan air dapat diatasi dengan cara ....
a. penyempitan lahan pertanian
b. pembuatan irigasi sebanyak mungkin
c. penggalian sungai sedalam mungkin
d. penghijauan kembali hutan gundul
14. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi air dalam lingkungan keluarga,
kecuali….
a. Mandi
b. Memasak
c. Menyiram tanaman
d. Mengaliri persawahan
15. Pernyataan berikut ini yang benar tentang presipitasi adalah....
a. Uap air di atmosfer akan berubah menjadi awan
b. Uap air berubah menjadi titik-titik air karena suhu dingin
c. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak jatuh ke bumi
d. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak menuju atmosfer
16. Pengembunan disebut juga dengan....
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
17. Penguapan disebut juga dengan....
90

a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
18. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 4

2 3

Gambar nomor 2 merupakan proses....


a. Kondensasi
b. Presipitasi
c. Infiltrasi
d. Evaporasi
19. Proses transpirasi pada gambar diatas ditunjukkan pada nomor ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
20. Berikut merupakan manfaat air bagi tumbuhan, kecuali ....
a. air menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis
b. air membantu respirasi serta perpanjangan sel tumbuhan
c. air mengatur proses pergerakan dalam stomata pada tumbuhan
d. air sebagai pembentuk protoplasma pada tumbuhan

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 21-26


Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri
mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa
semut terlalu banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat
ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa
guci mungil di pundak
91

“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di


sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau
kucakar kau!” ancam Beri Beruang.
Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak
ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.
Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya
sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”
Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit
sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air
ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak
akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini
lagi!”
Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau
sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi
semut di lembah!”
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang
lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-
apadi rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat
pohonoak.
Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu
cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut
melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia
tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan. Saat itu seekor
kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan
berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri
sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar
semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”
Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?”
tanya mereka.
“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.
92

Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka


melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan
tepat kearah sarang beruang?”
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi
sebaiknyakalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya,
kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris
seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan
pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di
tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah
yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.
Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga
berniatmencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata
semut- semut.
“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku
pernah hampir tertangkap dia dahulu.” Seharian itu, para semut dan Tikus
Tanah menggali lubang di bawah sarangBeri. Mereka terus menggali selama
sepuluh hari. Beri beruang sama sekalitidak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya
denganhati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata
pada dirinya,
“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku
jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil airdari mata
airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka
dengan cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke
lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya.
Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus
93

terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut
Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya
terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang.
Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.
21. Berikut ini beberapa tokoh dalam cerita “Semut dan Beruang”, kecuali....
a. Tikus
b. Kelinci
c. Kancil
d. Beruang
22. Watak semut pada cerita “Semut dan Beruang” adalah….
a. Pekerja keras
b. Suka mengeluh
c. Pemarah
d. Pelit
23. Apa yang dilakukan Beri kepada semut karena sudah mengambil air…
a. Senang
b. Marah
c. Kecewa
d. Sedih
24. Pesan moral apa yang terkandung dari cerita “Semut dan beruang” di atas ….
a. Jadilah anak baik yang mau berbagi dengan orang lain
b. Jadilah anak yang pelit agar tidak boros
c. Jadilah anak berbakti kepada orang tua
d. Jadilah anak yang taat kepada guru
25. Bagaimana watak beruang yang terdapat pada cerita “Semut dan Beruang” ….
a. Baik hati
b. Selalu bersyukur
c. Pemarah dan pelit
d. Pekerja keras dan suka menolong
26. Apa yang dapat kita tiru dari sifat semut pada cerita “Semut dan Beruang” ….
a. Saling berbagi
94

b. Selalu bekerja sama


c. Saling menghargai
d. Suka berbagi
27. Penulisan tanda baca yang tepat adalah ….
a. Apa yang, sedang kalian lakukan?
b. Apa yang sedang. Kalian lakukan?
c. Apa yang sedang kalian lakukan?
d. Apa? Yang sedang kalian lakukan
28. Penulisan tanda baca yang tepat adalah....
a. Saya senang membaca cerita “Semut dan Beruang”.
b. Saya “senang” membaca cerita, Semut dan Beruang
c. Saya senang, membaca cerita “Semut dan Beruang”,
d. Saya senang membaca cerita “Semut dan Beruang”,?
29. Penulisan kata baku yang tepat adalah ….
a. Saya sedang baca cerita fiksi nih
b. Saya sedang membaca cerita fiksi
c. Aku lagi baca cerita fiksi
d. Aku lagi baca crita fiksi
30. Ketika melakukan kerja kelompok dengan teman, maka setiap anggota
kelompok harus....
a. Berkelahi
b. Bekerja sama
c. Bermain-main
d. Kerja sendiri
31. Berikut ini yang bukan contoh cerita fiksi adalah ….
a. Penyihir yang sombong
b. Kancil yang bijak
c. Gajah yang rajin
d. Biografi R.A Kartini
32. Urutan pertama dalam peristiwa teks fiksi adalah....
a. pengenalan situasi cerita
b. pengungkapan peristiwa yang menimbulkan masalah
95

c. pemunculan masalah
d. puncak masalah
33. Urutan ke-3 dalam peristiwa teks fiksi adalah....
a. pengungkapan peristiwa yang menimbulkan masalah
b. pemunculan masalah
c. puncak masalah
d. pengenalan situasi cerita
34. Teknik membaca dapat menggunakan teknik … dan ….
a. membaca keras dan membaca kencang
b. membaca senyap dan membaca nyaring
c. membaca kuat dan membaca nyaring
d. membaca keras dan membaca kreatif
35. Teks yang menyebutkan tempat, waktu, dan tahun terjadinya merupakan teks
....
a. fiktif
b. fiksi
c. nonfiksi
d. imajinasi
36. Membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan
intonasi yang tepat merupakan pengertian dari membaca ….
a. membaca intensif
b. membaca sekilas
c. membaca dangkal
d. membaca nyaring
37. Kegiatan membaca dengan cara mengecilkan volume suara merupakan
pengertian dari teknik ….
a. Membaca nyaring
b. Membaca senyap
c. Membaca sekilas
d. Membaca dangkal
38. Berikut yang termasuk teks nonfiksi, kecuali ....
a. biografi
96

b. karya ilmiah
c. laporan berita
d. kumpulan dongeng
39. Teks yang berisi cerita yang hanya berdasarkan khayalan atau rekaan disebut
....
a. fiksi
b. non fiksi
c. ilmiah
d. biografi
40. Teks bacaan tersebut termasuk teks nonfiksi sebab ....
a. berasal dari khayalan
b. hanya angan-angan saja
c. tidak ada sumbernya
d. berdasarkan peristiwa yang terjadi
41. Siapakah pencipta lagu air terjun ….
a. W.R Supratman
b. B.J Habibi
c. A.T Mahmud
d. Ir. Soekarno
42. Lagu “Air Terjun” diambil dari nada....
a. Tinggi c. fals
b. Sedang d. sedang
43. Apa yang dimaksud dengan tanda tempo sedang ….
a. Lagu dinyanyikan dengan kecepatan seperti orang berjalan santai
b. Lagu yang digunakan dengan kecepatan seperti orang berlari
c. Lagu yang digunakan dengan kecepatan diatas rata-rata
d. Lagu yang digunakan dengan kecepatan sangat lambat
44. Tangga nada sedang sama dengan nada ….
a. F c. C
b. D d. G
45. Isi dari syair lagu ‘Air Terjun” menceritakan tentang ….
a. Air
97

b. Angin
c. Awan
d. Arus
46. Terdengar sayup-sayup
Bunyi air yang tak putus
Terbawa oleh angin
Dari arah lembah
Lanjutan dari lirik lagu “Air Terjun” di atas adalah ….
a. Makin dekat makin buram
b. Makin jelas makin dekat
c. Makin jauh makin jelas
d. Makin dekat makin jelas
47. Lagu “Air Terjun” dapat dinyanyikan di ruang kelas bersama dengan ….
a. Ayah
b. Ibu
c. Teman
d. Nenek
48. Siswa menyanyikan syair lagu harus sesuai dengan....
a. Nada yang tinggi
b. Nada yang tepat
c. Nada yang rendah
d. Nada pencipta lagu
49. Agar lagu dapat dipahami dengan mudah, maka lagu tersebut harus
dinyanyikan secara....
a. Bersama-sama
b. Bergiliran
c. Berkelanjutan
d. Berulang-ulang
50. Berikut ini pengertian nada yang benar adalah....
a. Nada adalah bunyi yang frekuensinya tidak beraturan
b. Nada adalah bunyi yang yang tidak berirama
c. Nada adalah bunyi yang frekuensinya beraturan
98

d. Nada adalah bunyi yang memiliki banyak suara


51. Bunyi air yang tak putus
Terbawa oleh angin
Dari arah lembah
...............................
Gemuruh air yang terhempas
Air terjun di lembah mengalir terus
Sambungan dari lirik lagu “Air Terjun” pada titik-titik di atas adalah....
a. Makin dekat makin jauh
b. Makin dekat makin jelas
c. Makin jauh makin jelas
d. Makin jelas makin jauh
52. Berikut ini beberapa alat musik yang dapat digunakan untuk mengiringi lagu,
kecuali....
a. Gendang
b. Gitar
c. Speaker
d. Piano
53. Bunyi air yang tak putus terbawa oleh angin
Dari arah lembah makin dekat makin jelas
Gemuruh air yang terhempas
Air terjun di lembah mengalir terus
Kalimat di atas merupakan lirik lagu yang berjudul....
a. Air terjun
b. Gemuruh air
c. Air yang terhempas
d. Air yang tak putus
54. Tinggi rendahnya suatu nada disebut juga dengan....
a. Melodi
b. Irama
c. Intonasi
d. Musikalisasi
99

55. Lagu “Air Terjun” diambil dari nada....


a. Tinggi
b. Rendah
c. fals
d. sedang
56. Ketika bernyanyi menggunakan alat musik, penyanyi harus menyesuaikan
suara dengan....
a. Lagu
b. Alat musik
c. Bunyi
d. Suara
57. Nada adalah....
a. Tinggi rendahnya suatu bunyi
b. Tinggi rendahnya satu nada
c. Tinggi rendahnya suatu lirik
d. Tinggi rendahnya suatu syair
58. Tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada merupakan pengertian dari tangga
nada....
a. Pentatonis
b. Kromatis
c. Diatonis
d. Harmonis
59. Tangga nada diatonis terdiri atas tangga nada… dan….
a. mayor dan kronis
b. minor dan kromatis
c. kronis dan mayor
d. mayor dan minor
60. ketika bernyanyi, kita harus memperhatikan keselarasan … dengan….
a. lagu dengan musik
b. musik dengan lirik
c. lirik dan nada
d. syair dan not
100

Lampiran 4
Kunci Jawaban Kisi-Kisi Soal
1. C 31. D
2. A 32. A
3. D 33. B
4. C 34. B
5. B 35. C
6. B 36. D
7. D 37. B
8. A 38. D
9. B 39. D
10. D 40. A
11. C 41. C
12. A 42. D
13. D 43. A
14. D 44. D
15. A 45. A
16. A 46. D
17. B 47. C
18. D 48. B
19. C 49. A
20. A 50. C
21. C 51. B
22. A 52. C
23. B 53. A
24. A 54. C
25. C 55. D
26. B 56. B
27. C 57. A
28. A 58. C
29. B 59. D
30. B 60. B
101

Lampiran 5
Kisi-Kisi Angket Metode Pembelajaran Edutainment

Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian angket!
1. Tuliskan nama lengkap dan kelas terlebih dahulu
2. Bacalah angket dibawah ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan
keadaan sebenarnya
3. Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang disediakan
4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada
jawaban sebelumnya (=) kemudian beri tanda centang (✓) pada jawaban yang
baru
Keterangan:
Pilihlah jawaban ada empat yaitu:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Sesuai

Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
1 Saya merasakan pembelajaran mampu
menciptakan suasana akrab dengan teman
saya
2 Saya merasakan suasana kelas menjadi
terasa santai
3 Saya merasakan menjadi lebih baik dalam
memahami materi setelah pembelajaran ini
4 Pembelajaran saya merasa dapat
menghilangkan rasa bosan saya saat
pembelajaran berlangsung
5 Pembelajaran membuat saya lebih
berinteraksi dengan teman kelompok saya
6 Pembelajaran membuat saya lebih berani
untuk tampil di depan kelas
102

7 Saya mampu meningkatkan komunikasi


antar teman dengan saya
8 Saya lebih termotivasi karena pembelajaran
ini menggunakan media untuk menjelaskan
9 Pembelajaran membuat saya berpasrtisipasi
dalam pembelajaran
10 Pembelajaran membuat saya mudah
mengingat materi saat belajar
11 Saya merasakan proses pembelajaran
menciptakan bahasa yang mudah di mengerti
12 Proses pembelajaran membuat saya mudah
mengingat materi saat belajar
13 Pembelajaran meningkatkan rasa ingin tahu
saya saat pembelajaran
14 Pembelajaran membuat saya lebih
konsentrasi dan fokus dalam mengikuti
pembelajaran
15 Saya lebih banyak diam ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung
16 Proses pembelajaran membuat saya kurang
terampil
17 Saya merasa rugi mengikuti pembelajaran
18 Saya merasakan prpses pembelajaran
mampu menciptakan guraan dan canda untuk
membuat suasana menyenangkan
19 Proses pembelajaran mempersulit saya
menyelesaikan soal-soal
20 Saya merasa puas pada saat mengikuti proses
pembelajaran
21 Proses pembelajaran dapat memotivasi saya
untuk belajar semakin giat
22 Pembelajaran dapat mengajak siswa untuk
saling mendengarkan pendapat satu sama
lain
23 Guru mengelola siswa dengan baik yang
diwujudkan dengan mengelompokkan
24 Pembelajaran telah sesuai dengan materi
yang diajarkan
25 Saya mampu menjawab soal-soal latihan
setelah mengikuti proses belajar
26 Saya merasa tertekan pada saat belajar
27 Teman – teman saya sangat membantu saya
dalam pembelajaran
103

28 Belajar sambil bermain membuat saya


termotivasi
29 Saya mampu menemukan jawaban secara
mandiri
30 Saya menjadi tahu kekurangan saya setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
31 Saya mengalami kesulitan memahami materi
ketika ketika guru menjelaskan
32 Pengetahuan saya bertambah tentang cerita
fiksi, siklus air dan tangga setelah guru
mengajar dengan menggunakan video
pembelajaran
33 Saat pembelajaran baru akan dimulai saya
sudah tertarik karena adanya media yang
menarik
34 Saya tidak serius mengikuti pembelajaran
ketika guru sedang menjelaskan materi
35 Saya berani menjawab pertanyaan guru
ketika guru bertanya
36 Pembelajaran dapat menghilangkan rasa
bosan saya saat proses pembelajaran
berlangsung
37 Saya senang melihat guru memberikan
penjelasan materi dengan menggunakan
video pembelajaran
38 Banyak pengetahuan yang saya dapat ketika
pembelajaran ini
39 Sumber belajar saya yang berupa buku,
video, permainan menjadikan saya lebih tahu
bahwa saya dapat juga mencari sumber
belajar lainnya
40 Saya dapat berbincang lancar dengan teman
saya maupun guru saya
41 Setelah belajar menggunakan video
pembelajaran saya dapat melatih
kemampuan berbicara saya di depan kelas
42 Video pembelajaran membantu saya
memahami materi siklus air
43 Proses pembelajaran memberikan
kesempatan kepada saya menyampaikan
pendapat di depan kelas
44 Saya terpaksa dalam mengikuti proses
pembelajaran
45 Pembelajaran sangat menarik dan
menyenangkan
46 Setelah mengikuti pembelajaran saya lebih
berani mengajukan pertanyaan kepada guru
104

47 Saya merasa puas dengan hasil belajar yang


saya peroleh
48 Saya sulit memahami materi ketika
menggunakan video pembelajaran
49 Video pembelajaran membuat saya malas
untuk menyimak materi yang sedang
dipelajari
50 Video pembelajaran dan permainan
membuat suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan
105

Lampiran 6

VALIDATOR INSTRUMEN SOAL


Nama Mahasiswa : Eanassyalili Jasika Siregar
NPM : 190910016
Podi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Kompetenti Dasar Indikator Instrumen Soal Analisis Kunci


Soal Jawaban
IPA
3.8. Menganalisis 3.8.1 Menjelaskan siklus 1. Mengapa air selalu tersedia di bumi .... C2 C
siklus air dan air yang terjadi di bumi a. Karena air turun setiap hari
dampaknya pada b. Karena air mengalami perpindahan
peristiwa di bumi c. Karena air mengalami siklus
serta kelangsungan d. Karena air dapat berubah wujud
makhluk hidup.
106

2. Peristiwa yang terjadi pada gambar di bawah adalah proses C2 A


....

a. Siklus air
b. Air mengalir
c. Hujan turun
d. Perpindahan
3. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus- C1 D
menerus dari bumi ke....
a. Satelit
b. Matahari
c. Planet
d. Atmosfer
4. Berikut ini, urutan yang benar dalam proses terjadinya C1 C
siklus air adalah ....
a. Penguapan, pengembunan dan pengendapan
b. Pengendapan, pengembunan dan penguapan
c. Penguapan, pengendapan dan pengembunan
d. Pengembunan, penguapan dan pengendapan
107

6. Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi.... C2 B


a. Hujan badai
b. Titik-titik air
c. Air es
d. Asap
12. Pernyataan berikut ini yang benar tentang evaporasi C2 A
adalah....
a. Uap air di atmosfer akan berubah menjadi awan
b. Uap air berubah menjadi titik-titik air karena suhu
dingin
c. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak
jatuh ke bumi
d. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak
menuju atmosfer
17. Penguapan disebut juga dengan.... C1 B
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
18. Perhatikan gambar di bawah ini! C2 D

2 4
2
3
108

Gambar nomor 2 merupakan proses....


a. Kondensasi
b. Presipitasi
c. Infiltrasi
d. Evaporasi
3.8.2 Mengetahui 9. Mengapa air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia C1 B
manfaat air bagi manusia, ….
hewan dan lingkungan. a. Karena air berasal dari langit
b. Karena air adalah sumber kehidupan
c. Karena air sangat banyak
d. Karena air dapat diminum
11. Salah satu cara agar cadangan air tanah selalu tersedia C3 C
dengan cara ....
a. Mengaspal jalan
b. Membuat sengkedan
c. Membuat sumur resapan
d. Menebang pohon untuk bahan bangunan
14. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi air dalam C2 D
lingkungan keluarga, kecuali….
a. Mandi
b. Memasak
c. Menyiram tanaman
d. Mengaliri persawahan
15. Pernyataan berikut ini yang benar tentang presipitasi C2 A
adalah....
a. Uap air di atmosfer akan berubah menjadi awan
109

b. Uap air berubah menjadi titik-titik air karena suhu


dingin
c. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak
jatuh ke bumi
d. Air menguap berubah menjadi uap air yang bergerak
menuju atmosfer
4.8. Membuat karya 3.8.2 Mengetahui 5. Pengendapan dapat disebut juga dengan .... C1 B
tentang skema siklus manfaat air bagi manusia, a. Presipitasi
air berdasarkan hewan, dan tanaman b. Kondensasi
informasi dari c. Konfrontasi
berbagai sumber. d. Evaporasi

7. Sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi C1 D


ke atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi merupakan
pengertian dari ....
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Siklus air
8. Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi C1 A
titik-titik air. Titik-titik air tersebut akan membentuk....
a. Awan
b. Embun
c. Air
d. Asap
110

10. Air di bumi mengalami siklus yang terus-menerus berputar. C1 D


. Proses penguapan air laut dalam siklus air disebut juga
dengan ....
a. Kondensasi
b. Presipitasi
c. Infiltrasi
d. Evaporasi
13. Kurangnya cadangan air dapat diatasi dengan cara .... C2 D
a. Penyempitan lahan pertanian
b. Pembuatan irigasi sebanyak mungkin
c. Penggalian sungai sedalam mungkin
d. Penghijauan kembali hutan gundul
16. Pengembunan disebut juga dengan.... C2 A
a. Kondensasi
b. Evaporasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
19. Perhatikan gambar di bawah ini! C4 C

3 4
2
3

Proses transpirasi pada gambar diatas ditunjukkan pada


nomor ....
111

a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
20. Berikut merupakan manfaat air bagi tumbuhan, kecuali .... C4 A
a. air menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis
b. air membantu respirasi serta perpanjangan sel
tumbuhan
c. air mengatur proses pergerakan dalam stomata pada
tumbuhan.
d. air sebagai pembentuk protoplasma pada tumbuhan
Bahasa Indonesia 21. Berikut ini beberapa tokoh dalam cerita “Semut dan C1 C
3.8. Menguraikan 3.8.1. Peserta didik Beruang”, kecuali....
urutan peristiwa atau dapat menguraikan urutan a. Tikus
tindakan yang peristiwa dalam sebuah b. Kelinci
terdapat pada teks teks non fiksi. c. Kancil
nonfiksi d. Beruang
22. Watak semut pada cerita “Semut dan Beruang” adalah.... C2 A
a. Pekerja keras
b. Suka mengeluh
c. Pemarah
d. Pelit
23. Apa yang dilakukan Beri kepada semut karena sudah C2 B
mengambil air…
a. Senang
b. Marah
c. Kecewa
d. Sedih
112

30. Ketika melakukan kerja kelompok dengan teman, maka C1 B


setiap anggota kelompok harus....
a. Berkelahi
b. Bekerja sama
c. Bermain-main
d. Kerja sendiri
31. Berikut ini yang bukan contoh cerita fiksi adalah.... C4 D
a. Penyihir yang sombong
b. Kancil yang bijak
c. Gajah yang rajin
d. Biografi R.A Kartini
32. Urutan pertama dalam peristiwa teks fiksi adalah.... C1 A
a. pengenalan situasi cerita
b. pengungkapan peristiwa yang menimbulkan masalah
c. pemunculan masalah
d. puncak masalah
33. Urutan ke-3 dalam peristiwa teks fiksi adalah.... C1 B
a. pengungkapan peristiwa yang menimbulkan masalah
b. pemunculan masalah
c. puncak masalah
d. pengenalan situasi cerita
35. Teks yang menyebutkan tempat, waktu, dan tahun C1 C
terjadinya merupakan teks ....
a. Fiktif
b. Fiksi
c. Nonfiksi
d. Imajinasi
113

37. Kegiatan membaca dengan cara mengecilkan volume C1 B


suara merupakan pengertian dari teknik....
a. Membaca nyaring
b. Membaca senyap
c. Membaca sekilas
d. Membaca dangkal
38. Berikut yang termasuk teks nonfiksi, kecuali .... C4 D
a. Biografi
b. karya ilmiah
c. laporan berita
d. kumpulan dongeng
4.8 Menyajikan 4.8.1 Menceritakan 24. Pesan moral apa yang terkandung dari cerita “Semut dan C2 A
kembali peristiwa peristiwa yang terdapat beruang” di atas ….
atau tindakan dengan pada teks nonfiksi dengan a. Jadilah anak baik yang mau berbagi dengan orang lain
memperhatikan tepat b. Jadilah anak yang pelit agar tidak boros
cerita yang terdapat c. Jadilah anak berbakti kepada orang tua
pada teks nonfiksi. d. Jadilah anak yang taat kepada guru
25. Bagaimana watak beruang yang terdapat pada cerita C2 C
“Semut dan Beruang” ….
a. Baik hati
b. Selalu bersyukur
c. Pemarah dan pelit
d. Pekerja keras dan suka menolong
26. Apa yang dapat kita tiru dari sifat semut pada cerita “Semut C1 B
dan Beruang” ….
a. Saling berbagi
114

b. Selalu bekerja sama


c. Saling menghargai
d. Suka berbagi
34. Teknik membaca dapat menggunakan teknik ... dan …. C1 B
a. membaca keras dan membaca kencang
b. membaca senyap dan membaca nyaring
c. membaca kuat dan membaca nyaring
d. membaca keras dan membaca kreatif
36. Membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya C1 D
dengan ucapan dan intonasi yang tepat merupakan
pengertian dari membaca....
a. membaca intensif
b. membaca sekilas
c. membaca dangkal
d. membaca nyaring
39. Teks yang berisi cerita yang hanya berdasarkan khayalan C4 A
atau rekaan disebut ....
a. fiksi
b. non fiksi
c. ilmiah
d. biografi
4.8.2 Menuliskan 27. Penulisan tanda baca yang tepat adalah .... C1 C
peristiwa yang terdapat a. Apa yang, sedang kalian lakukan?
pada teks nonfiksi. b. Apa yang sedang. Kalian lakukan?
c. Apa yang sedang kalian lakukan?
d. Apa? Yang sedang kalian lakukan
28. Penulisan tanda baca yang tepat adalah.... C2 A
a. Saya senang membaca cerita “Semut dan Beruang”.
115

b. Saya “senang” membaca cerita, Semut dan Beruang


c. Saya senang, membaca cerita “Semut dan Beruang”,
d. Saya senang membaca cerita “Semut dan Beruang”?
29. Penulisan kata baku yang tepat adalah.... C2 B
a. Saya sedang baca cerita fiksi nih
b. Saya sedang membaca cerita fiksi
c. Aku lagi baca cerita fiksi
d. Aku lagi baca cerita fiksi
40. Teks bacaan tersebut termasuk teks nonfiksi sebab .... C4 D
a. Berasal dari khayalan
b. Hanya angan-angan saja
c. Tidak ada sumbernya
d. Berdasarkan peristiwa yang terjadi
SBdP 41. Siapakah pencipta lagu air terjun ….
3.2. Memahami 3.2.1 Peserta didik dapat a. W.R Supratman C1 C
tangga nada. menjelaskan pengertian b. B.J Habibi
4.2. Menyanyikan tangga nada c. A.T Mahmud
lagu-lagu dalam d. Ir. Soekarno
berbagai tangga nada 45. Isi dari syair lagu ‘Air Terjun” menceritakan tentang.... C1 A
dengan iringan musik a. Air
b. Angin
c. Awan
d. Arus
48. Siswa menyanyikan syair lagu harus sesuai dengan.... C2 B
a. Nada yang tinggi
b. Nada yang tepat
c. Nada yang rendah
d. Nada pencipta lagu
116

49. Agar lagu dapat dipahami dengan mudah, maka lagu C2 A


tersebut harus dinyanyikan secara....
a. Bersama-sama
b. Bergiliran
c. Berkelanjutan
d. Berulang-ulang
50. Berikut ini pengertian nada yang benar adalah.... C1 C
a. Nada adalah bunyi yang frekuensinya tidak beraturan
b. Nada adalah bunyi yang yang tidak berirama
c. Nada adalah bunyi yang frekuensinya beraturan
d. Nada adalah bunyi yang memiliki banyak suara
56. lagu air terjun diciptakan oleh.... C1 C
a. W.R Supratman
b. B.J Habibi
c. A.T Mahmud
d. Ir. Soekarno
57. Nada adalah.... C1 A
a. Tinggi rendahnya suatu bunyi
b. Tinggi rendahnya satu nada
c. Tinggi rendahnya suatu lirik
d. Tinggi rendahnya suatu syair
58. Tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada merupakan C1 C
pengertian dari tangga nada....
a. Pentatonis
b. Kromatis
c. Diatonis
d. Harmonis
117

3.2.2 Mengetahui 42. Lagu “Air Terjun” diambil dari nada.... C1 D


macam-macam tangga a. Tinggi
nada yang terdapat pada b. Rendah
sebuah lagu. c. Fals
d. Sedang
43. Apa yang dimaksud dengan tanda tempo sedang.... C2 A
a. Lagu dinyanyikan dengan kecepatan seperti orang
berjalan santai
b. Lagu yang digunakan dengan kecepatan seperti orang
berlari
c. Lagu yang digunakan dengan kecepatan diatas rata-rata
d. Lagu yang digunakan dengan kecepatan sangat lambat
44. Tangga nada sedang sama dengan nada.... C4 D
c. F c. C
d. D d. G
54. Tinggi rendahnya suatu nada disebut juga dengan.... C1 C
a. Melodi
b. Irama
c. Intonasi
d. Musikalisasi
59. Tangga nada diatonis terdiri atas tangga nada... dan.... C1 D
a. mayor dan kronis
b. minor dan kromatis
c. kronis dan mayor
d. mayor dan minor
118

4.2.1. Menyanyikan 46. Terdengar sayup-sayup C1 D


sebuah lagu sesuai Bunyi air yang tak putus
dengan tangga nada yang Terbawa oleh angin
tepat. Dari arah lembah
Lanjutan dari lirik lagu “Air Terjun” di atas adalah....
a. Makin dekat makin buram
b. Makin jelas makin dekat
c. Makin jauh makin jelas
d. Makin dekat makin jelas
47. Lagu “Air Terjun” dapat dinyanyikan di ruang kelas C2 C
bersama dengan....
a. Ayah
b. Ibu
c. Teman
d. Nenek
60. ketika bernyanyi, kita harus memperhatikan keselarasan ... C4 B
dengan....
a. lagu dengan musik
b. musik dengan lirik
c. lirik dan nada
d. syair dan not
119

Medan, Mei 2023

Mengetahui,

Validator I Validator II

Mardin Sialahi, S.Pd., M. Pd Liasna Novita Sari Br Tarigan, S. Pd


NIDN: 01050680003 NIP: 199801252022212001
120

Lampiran 7
121
122

Lampiran 8

Instrumen Soal Pretest


123
124
125
126
127
128

Lampiran 8

Istrumen Soal Postest


129
130
131
132
133

Lampiran 10

Angket Metode Pembelajaran Edutainment


134
135

Lampiran 11

Perhitungan Validitas Soal Menggunakan SPSS


136
137
138
139
140
141
142
143
144

Lampiran 12

Hasil Uji Validitas Angket Menggunakan SPSS


145
146
147
148
149
150

Lampiran 13

Hasil Uji Reliabilitas Soal

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 30

Hasil Uji Prasyarat Analisis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa, b Mean .0000000
Std. Deviation 2.00574642
Most Extreme Differences Absolute .125
Positive .105
Negative -.125
Test Statistic .125
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c, d

Correlations
Metode Edutainment Hasil Belajar
Metode Pearson Correlation 1 .849**
Edutainment Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Hasil Pearson Correlation .849** 1
Belajar Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.835 2.813 10.605 .000
Metode .280 .033 .849 8.494 .000
Edutainment
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
151

Lampiran 14

Tabel Product Moment

Taraf Signifikansi Taraf Signifikansi


N N
5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 38 0,320 0,413
4 0,950 0,990 39 0,316 0,408
5 0,878 0,959 40 0,312 0,403
6 0,811 0,917 41 0,308 0,398
7 0,754 0,874 42 0,304 0,393
8 0,707 0,834 43 0,301 0,389
9 0,666 0,798 44 0,297 0,384
10 0,632 0,765 45 0,294 0,380
11 0,602 0,735 46 0,291 0,376
12 0,576 0,708 47 0,288 0,372
13 0,553 0,684 48 0,284 0,368
14 0,532 0,661 49 0,281 0,364
15 0,514 0,641 50 0,279 0,361
16 0,497 0,623 55 0,266 0,345
17 0,482 0,606 60 0,254 0,330
18 0,468 0,590 65 0,244 0,317
19 0,456 0,575 70 0,235 0,306
20 0,444 0,561 75 0,227 0,296
21 0,433 0,549 80 0,220 0,286
22 0,423 0,537 85 0,213 0,278
23 0,413 0,526 90 0,207 0,270
24 0,404 0,515 95 0,202 0,263
25 0,396 0,505 100 0,195 0,256
26 0,388 0,496 125 0,176 0,230
27 0,381 0,487 150 0,159 0,210
28 0,374 0,478 175 0,148 0,194
29 0,367 0,470 200 0,138 0,181
30 0,361 0,463 300 0,113 0,148
31 0,355 0,456 400 0,098 0,128
32 0,349 0,449 500 0,088 0,115
33 0,344 0,442 600 0,080 0,105
34 0,339 0,436 700 0,074 0,097
35 0,334 0,430 800 0,070 0,091
36 0,329 0,424 900 0,065 0,086
37 0,325 0,418 1000 0,062 0,081
152

Lampiran 15

Distribusi Nilai T
153

Lampiran 16
154

Lampiran 17

Lembar Permohonan Penelitian


155

Lampiran 18

Surat Balasan dari Sekolah


156

Lampiran 19

Undangan Seminar Proposal


157

Lampiran 20
158
159
160

Lampiran 21

Dokumentasi
161

Lampiran 22

Daftar Riwayat Hidup

Penulis bernama Eanassyalili Jasika Siregar yang dilahirkan di Desa Desa


Ria-Ria Kecamatan Pollung kabupaten Humbang Hasundutan pada tanggal 04
Oktober 2001. Penulis merupakan anak pertama dari 6 bersaudara dari bapak
Jamian Servasius Siregar dan ibu Nursinta Lumban Gaol. Penulis mulai sekolah SD
Negeri 173420 Pollung pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013 lalu
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Swasta Musda Medan
lulus pada tahun 2013, dan menyelesaikan pendidikan Menengah Atas di SMA
Negeri 1 Pollung lulus pada tahun 2019, kemudian masuk ke perguruan tinggi di
Universitas Katolik Santo Thomas Medan di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) untuk
menyelesaikan tugas akhir dan memperoleh gelar sarjana pendidikan maka penulis,
menulis karya tulis dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas
V SD Negeri 068006 Simalingkar Tahun Pembelajaran 2022/2023”.

Anda mungkin juga menyukai