Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 2

SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN SEMESTER GANJIL TAHUN


PELAJARAN 2022/2023

OLEH:

NAMA : YUDIKA MANUELA NEHEMIA SIANTURi


NPM : 1901070056
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

NAMA : YUDIKA MANUELA NEHEMIA SIANTURI


NPM : 1901070056
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

Telah selesai melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mulai dari tanggaL 17
Oktober 2022 s.d. 02 Maret 2023 di SMP NEGERI 2 SIANTAR KABUPATEN
SIMALUNGUN JL.H.ULAKMA SINAGA NO.1 RAMBUNG MERAH pada Tahun
Pelajaran 2022/2023

Pamatangsiantar, Februari 2023

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Drs. Gayus Simarmata, M.S Herpan Damanik, S.Pd


NIDN: 0005066509 NIP: 196406091999031004

Mengetahui,

Koordinator PPL Kepala Sekolah

Sotarduga Sihombing, S.Pd M.M Drs. Jontiaman Sitanggang


NIDN : 0120126301 NIP : 196412311997031018
PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program Lapangan
Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan baik, yang dimana laporan ini merupakan syarat
untuk menyelesaikan studi strata satu (S-1).
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan serta semangat
sehingga penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. SMP Negeri 2 Siantar, atas kerjasama yang baik dalam rangka pelaksanaan pembinaan
sebagai calon pendidik dimasa yang akan datang. Semoga kasih dan pernyataan Tuhan selalu
menyertai kita.
2. Bapak Herpan Damanik, S.Pd, sebagai Guru pamong yang telah memberikan banyak
waktu, sumbangan pemikiran,bimbingan,doa,saran,dan kritik yang membangun dan tiada
hentinya memberikan motivasi hingga PPL ini dapat selesai. Tanpa kepedulian beliau,
penulis tidak dapat menyelesaikan laporan PPL ini hingga mencapai bentuk akhir seperti ini.
3. Drs Gayus Simarmata M.S sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
inspirasi dan motivasi penulis dengan baik, memberikan saran dan kritik yang membangun
dalam penulisan PPL ini.
4. Bapak Drs Jontiaman Sitanggang sebagai Kepala SMP 2 Siantar yang selalu memberikan
motivasi dan dorongan bagi penulis,kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati.
5. Bapak Sotarduga Sihombing, S.Pd,M.M sebagai koordinator PPL, penulis juga
mengucapkan terimakasih.
6. Seluruh siswa-siswi SMP 2 Siantar, khususnya IX-4, IX-5, IX-6 yang menjadi responden
penulis ketika mengadakan proses belajar mengajar. Banyak hal yang kita alami bersama
ketika suka maupun duka. Akan tetapi tanpa dukungan murid, penulis tidak akan
menyelesaikan kewajiban ini.
7. Orangtua dan orang terkasih yang selalu memberikan semnagat, doa serta dukungan demi
kelancaran kegiatan ini.
8. Seluruh teman-teman PPL SMP Negeri 2 Siantar, dimana atas kerjasama tim selama ini
kita bangun bersama-sama, canda gurau yang telah kita rasakan menjadi inspirasi yang
membangun untuk kita. Banyak hal yang telah kita lalui bersama sama kurang lebih selama 3
bulan ini Kiranya kasih dan damai sejahtera dari Tuhan selalu menyertai kita dan harapahan
kita terwujud untuk memakai toga tahun ini

Penulis menyadari segala kekurangan yang terdapat dalam Laporan PPL ini. Oleh
karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam laporan PPL ini.
Kiranya tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata,saya sampaikan terimakasih.

Pamatangsimalungun, Februari 2023

Calon Pendidik
Yudika M.N Sianturi
NPM.1901070056
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Prakata
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL)
B. Latar Belakang Pelaksanaan PPL
C. Tujuan dan Manfaat PPL
D. Tahap – Tahap Kegiatan PPL
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
A. Pembekalan Mahasiswa PPL
B. Pengenalan/Observasi Sekolah
1) Sejarah dan Struktur Sekolah
2) Tugas Pokok Kepala Sekolah
3) Tugas Pokok Guru
4) Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
5) Kurikulum Bidang Studi
6) Sarana /Prasarana Pendidikan Sekolah
7) Pembinaan Kesiswaan
8) Administrasi Kantor Sekolah
9) Sumber, Alokasi dan Keuangan
10) Hubungan Sekolah dan Masyarakat
C. Garis – Garis besar Kegiatan Praktek Mengajar
D. Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah di Sekolah
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
A. Kurikulum
B. Silabus
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
F. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
G. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5
H. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6
I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7
J. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 8
K. Kartu Konsultasi dengan Guru Pamong (GP)
L. Kartu Konsultasi dengan Dosen Pembimbing (DP)
M. Daftar Hadir Mahasiswa
N. Dokumentasi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Pengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program prajabatan guru yang


diwajibkan bagi mahasiswa calon pendidik. Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan
(LPTK) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar bekerjasama dengan SMP Negeri 2
Siantar untuk melaksanakan program tersebut.

Dengan melaksanakan PPL ini mahasiswa diharapkan dapat mengalami secara


langsung tugas panggilan keguruan yang sesungguhnya di sekolah. Dari pengalaman PPL ini
diharapkan dapat memotivasi mahasiswa serta semakin terpacu dalam rangka menjadi
guru/pendidik sebagaimana dicita-citakan bersama, sehingga proses semakin mendekatkan
mahasiswa kepada citra ideal sebagai pendidik dalam arti seutuhnya. Proses pendidikan di
Kampus Universitas Nommensen pada akhirnya akan semakin mewujudkanmm cita cita “Pro
Deo Et Patria” (Bagi Tuhan dan Ibu Pertiwi).

PPL adalah suatu program dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang untuk
melatih mahasiswa calon pendidik menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan
terintegrasi yang pada gilirannya setelah menyelesaikan pendidikannya telah siap secara
mandiri mengemban tugas keguruan.

PPL dapat diikuti mahasiswa setelah menyelesaikan ≥110 SKS, IPK ≥2.75 serta Mata
Kuliah Micro Teaching minimal B . Oleh karena itu, pelaksanaan PPL secara terjadwal
dilakukan setelah mahasiswa memproleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang
berkaitan dengan tugas sebagai guru, yaitu Mata Kuliah Dasar Umum,Dasar Keguruan dan
Bidang Studi.

Observasi atau pengamatan sangat penting bagi mahasiswa PPL. Observasi


merupakan suatu kegiatan yang bertujuan agar mahasiswa PPL dapat mengetahui dan
mengenal secara langsung situasi, kondisi dan keadaan sekolah secara umum di SMP Negeri
2 Siantar. Observasi dapat memperlancar tugas dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan yang mungkin dapat menghambat pelaksanaan jalannya PPL.

Jadi dengan adanya observasi akan meningkatkan kinerja mahasiswa PPL sehingga
mahasiswa dengan aktif memahami, mengetahui, dan memaklumi seluk beluk lingkungan
sekolah, mulai dari fasilitas, tata ruang, letak, lingkungan, guru, staff tata usaha,siswa dan
lain-lain.

B. Latar Belakang Pelaksanaan PPL


Guru merupakan salah satu elemen pejuang tanpa tanda jasa yang berkarir dibidang
pendidikan yang mencairkan segala aspirasi pengetahuan lewat teori maupun materi.
Sehingga komponen yang didasari oleh pencernaan sikap dan perilaku adalah adaptasi karya
guru. Dalam hal ini sebuah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan
daya efektivitas pendidikan yang telah melahirkan konsepsi profesionalitas oleh pejuang
tanpa tanda jasa.

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, tugas guru sebagai pendidik tidaklah
dapat dikatakan ringan, sebab tidak hanya memberikan bekal pada anak didik berupa ilmu
pengetahuan semata, tetapi hal yang lebih penting adalah membentuk kepribadian anak didik
menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, orang tua, masyarakat, agama, bangsa, dan
negara. Pendidikan merupakan proses pengembangan yang utuh menuju kearah kedewasaan
dalam proses berfikir dan bertindak.

Oleh karena itu seorang calon pendidik sebelum sebelum diterjunkan kedunia
pendidikan hendaknya dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
sesuai dengan profesi, dan kemampuan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat berhasil
seperti yang diharapkan. Secara teoritis mahasiswa calon guru dibangku kuliah telah
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, namun apa
yang diperoleh nampaknya belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik yang
profesional.

Untuk melengkapi kekurangan tersebut, maka mahasiswa calon pendidik diwajibkan


untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah yang telah
ditetapkan. Praktik pengalaman lapangan merupakan salah satu ketrampilan. Secara
terintegrasi yang 10 dilakukan dalam proses belajar mengajar disamping sebagai sarana
penerapan pengetahuan secara teoritik.

Dengan kegiatan inilah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebaai
calon guru akan mengetahui apa dan bagaimana mengajar yang sesungguhnya. Dengan
demikian diharapkan para mahasiswa calon guru setelah selesai praktik mempunyai bekal
yang cukup untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan tujuan dan sarana yang ingin
dicapai melalui program PPL tersebut.

C. Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan PPL

Program Pengalaman Lapangan merupakan suatu wadah yang sangat mendorong para
mahasiswa menjadi guru profesional. Tujuan PPL secara esensial dideskripsikan pada usaha
perwujudan kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal secara cermat dan dekat lingkungan fisik, administratif dan
akademik sekolah sebagai tempat ppl
2. Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3. Menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam
situasi nyata dibawah bimbingan Dosen Pembimbing, Guru Pamong dan
Kepala Sekolah.
4. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh melalui
pengalaman dan penghayatan selama pelatihan mengajar.
5. Mampu melaksanakn tugas keguruan tanpa arahan dan bimbingan.
Dalam suatu kegiatan memiliki manfaat yang ingin dicapai. Sasaran yang ingin
dicapai oleh program PPL adalah pribadi calon guru yang memiliki seperangkat
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi keguruan
atau kependidikan dan dapat digunakan secara tepat dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran. Manfaat bagi mahasiswa itu sendiri yaitu agar dapat mengetahui serta
melaksanakan langsung tugas-tugas sebagai seorang guru dan mendapat pengalaman yang
belum didapatkan selama menempuh pendidikan di universitas.
D. Tahap Tahap Kegiatan PPL
Sebelum calon pendidik melaksanakan proses belajar mengajar, terlebih dahulu
cxalon pendidik mengadakan observasi mengenai hal-hal berikut:

1. Tahap Orientasi
2. Tahap Latihan Keterampilan Terbatas
3. Tahap Latihan Mengajar di Kelas

Pembentukan kemampuan keguruan dimiliki secara bertahap. Maka pelaksanaan orientasi


dilaksanakan 1 (satu) minggu kerja dan setiap mahasiswa berada di sekolah.
Observasi yang dilakukan selama tahap orientasi adalah:
1. Organisasi Sekolah
2. Kurikulum
3. Kepegawaian
4. Siswa
5. Keuangan
6. Kantor Sekolah / Tata Usaha
7. Gedung dan Fasilitas Sekolah
Observasi dilakukan di sekolah tempat calon pendidik mengadakan PPL, sebelumnya terlebih dahulu
ditentukan oleh koordinator PPL berdasarkan tujuan dan ketentuan dalam buku Pedoman PPL. Hal-
hal diatas merupakan latar belakang observasi dari mahasiswa PPL di SMP Negeri 2 Siantar.
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

A. Pembekalan Mahasiswa PPL

JADWAL PELAKSANAAN PPL MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR
SEMESTER GANJIL T.A. 2021/2022

 Pendaftaran Ppl ke Prodi : 01 s/d 20 September 2022

 Pendataan Peserta Ppl : 29 September s/d 04 Oktober 2022

 Pembekalan Peserta Ppl : 13 Oktober 2022

 Obeservasi Lapangan : 14 s/d 15 Oktober 2022

 Praktek Pembelajaran : 17 Oktober s/d 22 Februari 2023

 Ujian Ppl : 23 s/d 28 Februari 2023

 Batas Penyerahan Laporan Ppl Ke Sekolah : 04 Maret 2023

 Penjemputan Tgl : 06 s/d 07 Maret 2023

 Batas Penyerahan Nilai Ppl Ke Dpl : 11 Maret 2023

 Batas Penyerahan Laporan Ppl Ke Koordinator Ppl : 25 Maret 2023

Koordinator PPL/PKL,

Sotarduga Sihombing, S.Pd., MM


NIDN : 0120126301
B. Pengenalan / Observasi Sekolah

1) Sejarah dan Struktur Sekolah

Sejarah sekolah ini terbentuk dimulai dari bangunan sekolah dulunya adalah Kantor
Pemkab Simalungun yang tidak terpakai lagi selama 4 tahun, maka masyarakat memandang
bahwa bangunan sudah ada selebihnya tinggal melengkapi proses belajar mengajar yang
lainnya. Kemudian, masyarakat menyampaikan keinginan mereka dengan membuat
pernyataan dan tanda tangan oleh beberapa masyarakat untuk disampaikan ke Dinas
Pendidikan. Setelah semua proses selesai dan permohonan disetujio oleh pihak terkait,
maka pada bulan Juli 2009 di SMP Negeri 2 Siantar Kabupaten Simalungun dilaksanakan
Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk pertama kalinya. Pertama kali, siswa baru yang diterima
hanyalah 4 kelas karena yang disanggupi dinas pun hanya untuk 4 kelas.

Saat ini, SMP Negeri 2 Siantar Kabupaten Simalungun memiliki 29 kelas yakni 9 kelas
VII,10 kelas VIII, dan 10 kelas IX dengan jumlah siswa laki laki sebanyak 379 dan jumlah
siswa perempuan sebanyak 417 orang, total seluruhnya 796 siswa. Di sekolah tersebut,
terdapat 46 orang guru, dan 6 pegawai. SMP Negeri 2 Siantar Kabupaten Simalungun yang
telah mengalami pergantian pimpinan sekolah.
Adapun kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri 2 Siantar Kab. Simalungun :

1. Dewi Sri Indiyati Kusuma, M.Pd (Juli 2009 – September 2011)


2. Drs.Zacson M. Silalahi, M.Pd (Oktober 2011 – Oktober 2013)
3. Hilber Samosir, S.Pd (November 2013 – November 2014)
4. Orendina Lingga, S.Pd (November 2014 – November 2016)
5. Rejekinta Sinulingga, S.Pd (Desember 2016 – September 2017)
6. Arimbi, S.Pd (Oktober 2017 – Desember 2018)
7. Bellen Munthe, S.Pd (Januari 2019 – Desember 2020)
8. Nicollas Manullang, S.Pd ( Januari 2020 – Desember 2021)
9. Drs Jontiaman Sitanggang (Januari 2022 – Sekarang )

B. Struktur Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SIANTAR
b. No. Statistik Sekolah : 201070401111
c. Tipe Sekolah : Permanen
d. Alamat Sekolah : Jalan H.Ulakma Sinaga No.1 , Kec.Siantar
Kabupaten Simalungun.
e. No. Telp/HP/Fax : 06227552312
f. Status Sekolah : Negeri
g. Nilai Akreditasi Sekolah :A
h. Tahun didirikan : 2009
i. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
∙ Status Tanah : Hibah Dinas Pendapatan
∙ Luas Lahan : 6000 m2
∙ Luas Tanah terbangun : 6.044 m2

1. Waktu
Alat pengukur waktu adalah yang diperdengarkan petugas untuk mengatur
kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Waktu mulai KBM adalah:

HARI WAKTU

SENIN 07.30-13.10

SELASA 07.30-12.40

RABU 07.30-12.40

KAMIS 07.30-12.40

JUMAT 07.30-11.35

SABTU 07.30-11.35

2. Literasi

Untuk memenuhi Kurikulum 13 maka diadakan Literasi (Membaca Buku) kepada


siswa didalam kelas yang didampingi oleh guru setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis pukul
07.45-08.00 WIB .

2. Tugas Pokok Kepala Sekolah


Melaksanakan Intruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1 Mei 1974 Nomor
14/U/1974 dan Keputusan Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan tanggal 8 Agustus 1981 Nomor 129/C/Kep/N/81.
a. Membimbing semua guru dan tenaga lainnya dalam pimpinannya ke arah
kesempurnaan pelaksanaan tugas dan bertingkah laku baik di dalam maupun diluar
sekolah.
b. Membimbing semua siswa di dalam sekolah.
c. Memimpin dan bertanggungjawab atas pengelolaan tenaga, sasaran dan dana serta
pelaksanaan tata usaha sekolah.
d. Pembinaan personal yaitu mengadakan supervisi kepada guru dan setiap sekolah
dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing.
e. Pelaksanaan kurikulum secara efektif dan efisien.
f. Pelaksanaan administrasi sekolah secara kedinasan.
g. Memberikan laporan kepada kantor Dispenjar Kodya Pematangsiantar dan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

3. Tugas Pokok Guru


Guru bertangung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
proses belajar mengajar (PBM )secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang
guru meliputi :

Membuat perangkat program pengajaran, seperti :


1 Program tahunan (Prota)
2 Program Semester (Prosem)
3 Program satuan pelajaran
4 Kalender pendidikan.
5 Silabus.
6 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
7 Kriteria ketuntasan minimal.
8 Lembar kerja siswa.
9 Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
10 Melaksanakan kegiatan penilaian proses pelajaran, ulangan harian, ujian tengah
semester ujian akhir semester.
11 Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
12 Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
13 Mengisi daftar nilai siswa.
14 Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain
dalam proses kagiatan belajar mengajar.
15 Membuat alat pelajaran/peraga.
16 Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.
17 Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
18 Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
19 Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
20 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
21 Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.
22 Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruangan praktikum.
23 Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

4. Pembinaan Kemampuan Profesional Guru


Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatn guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situsi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses
belajar mengajartersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahakan anatara
siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses pembelajaran dapat
terlaksana secara efektif dan efisien, maka guru mempunyai tugas dan peranan yang
penting dalam mengantarkan peserta didiknya mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka akan
menjadikan guru profesional, baik secara akademis amupun non akademis.
Mengingat peranan strategis guru dalam setiap upaya peningkatan mutu,
relevansi, dan efisiensi pendidikan, maka peningkatan dan pengembangan aspek
kompetensi professional guru merupakan kebutuhan. Benar bahwa mutu pendidikan
bukan hanya ditentukan oleh guru semata, melainkan juga oleh beberapa komponen
pendidikan lainnya. Akan tetapi seberapa banyak pendidikan dan pengajaran
mengalami kemajuan dalam perkembangannya selama ini, banyak bergantung kepada
kepiawan guru dalam menerapkan kompetensi standar yang harus dimiliki termasuk
kompetensi professional. Upaya pembinaan guna meninigkatkan kompetensi
professional guru, yaitu:

1. Dalam melaksanakan pembinaan professional guru, kepala sekolah bisa menyusun


program penyetaraan bagi guru-guru yang memiliki kualifikasi D III agar mengikuti
penyetaraan S1/Akta IV, sehingga mereka dapat menambah wawasan keilmuan dan
pengetahuan yang menunjang tugasnya.
2. Untuk meningkatkan prefossional guru yang sifatnya khusus, bisa dilakukan kepala
sekolah dengan mengikutsertakan guru melalui seminar dan pelatihan yang diadakan
Diknas maupun di luar Diknas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru
dalam membenahi dan metodologi pembelajaran.
3. Peningkatan prefessionalisme guru melalui PKG (Pemantapan kerja guru). Melalui
wadah inilah para guru diarahkan untuk mencari berbagai pengalaman mengenai
metodologi pembelajaran dan bahan ajar yang dapat diterapkan di dalam kelas.
4. Meningkatkan kesejahteraan guru. Kesejahteraan guru tidak dapat diabai3kan, karena
merupakan salah satu faktor penentu dalam peningkatan kinerja, yang secara langsung
terhadap mutu pendidikan.

5. Kurikulum Bidang Studi

 Kurikulum 13
Kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan
sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu
untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik akan memahami
konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas karena yang
akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua
lintas disiplin karena di pandang berkaitan satu sama lain. (E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum
2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan
menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang
berbasis karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat,
dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan
kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding
dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, kalau
implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif,
inovatif, dan berkarakter.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu
dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran
kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidiak karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya
sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari,
serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat
sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra
sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Sesuai dengan isi
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum berbasis kompetensi khususnya SMP
Negeri 2 Siantar melaksanakan beberapa jenis program tahun pelajaran 2021/2022 yaitu :
Kurikulum disusun untuk mewujudkan pendidikan nasional dengan memperhatikan
tahap perkembangan peserta didik dan relevansi dengan lingkungan, kebutuhan
pembangunan nasional, perkembangan IPTEK serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang
masing-masing satuan pendidikan ( SD, SMP, SMA ).Sehubungan dengan hal tersebut maka
kurikulum SMA telah menerbitkan perangkatnya yang terdiri dari GBPP( Garis-garis Besar
Program Pengajaran ) dan petunjuk tehnis pelaksanaan kurikulum sesuai dengan struktur
program mata pelajaran.

Pengelolaan kelas meliputi :


1. Merencanakan pembelajaran.
2. Menetapkan tujuan.
3. Mengatur kegiatan awal, inti dan akhir ( Skenario pembelajaran ).
4. Motivasi:
-Intrinsik.
-Ekstrinsik.
-Pujian, teguran, hukuman, edukatif dan persuasif .
5. Evaluasi.

6. Sarana/Prasarana Pendidikan Sekolah


Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari
sistem sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis,
bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani maupun rohani, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, berkepribadian yang mantap serta mandiri. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun
suprastruktur. Kurikulum ini nantinya yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antar pendidik dengan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai
dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya.
Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan saranapembelajaran yang
berbeda pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana
yang dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya
menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai
dengan sarana prasaranayang telah disiapkan guru.

Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Selain


kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana
pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan
pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat menunjang proses
belajar mengajar.

Sarana yang tersedia untuk menunjang pembelajaran adalah:


a. Perpustakaan.
b. Kantin sekolah
c. Alat-alat lain yang dapat juga digunakan oleh GMP yang lain sebagai alat
peraga/media pembelajaran.

7. Pembinaan Kesiswaan
Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran
yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah. nilai karakter yang dikembangkan pada peserta didik
melalui kegiatan pembinaan kesiswaa, yaitu:

 Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;


 Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
 Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
 Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat;
 Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan
dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural;
 Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan;
 Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi ;
 Sastra dan budaya;
 Teknologi informasi dan komunikasi;
 Komunikasi dalam bahasa Inggris;

8. Administrasi Kantor Sekolah

Tugas dan Tanggungjawab Bendahara :


1. Setiap hari terakhir dalam bulan, bendahara meminta daftar hadir dari wali
kelas untuk membuat rekapitulasi.
2. Segala penerimaan dan pengeluaran keuangan menjadi tanggungjawab
bendahara
3. Apabila ada kekeliruan keuangan harap disampaikan atau diganti
4. Memastikan pembukuan dalam keadaan baik dan rapi
5. Setiap transaksi harus disertakan dengan bukti
6. Apabila terjadi masalah karena pembuktian yang lemah/tidak ada menjadi
tanggungjawab bendahara
7. Apabila ada siswa yang bermasalah dengan keuangan, perlu ditindaklanjuti
8. Segala bentuk pengeluaran dan pemasukan harus ada tanda tangan kepala
sekolah
9. Memahami isi pengumuman
10. Memahami tugas dan tanggungjawab seorang bendahara

9. Sumber dan Alokasi Keuangan


Sumber keuangan sekolah SMP NEGERI 2 SIANTAR dari Dana Bos serta
memiliki alokasi keuangan untuk :
 Buku siswa
 ATK sekolah/admin sekolah
 Sarana dan prasarana sekolah
 Kegiatan proses belajar mengajar, dan
 Gaji guru honorer

10) Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Hubungan kemasyarakat juga menjadi unsur yang tak terpisahkan dalam usaha
meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan sekolah. SMP NEGERI 2
SIANTAR menyadari bahwa meningkatnya mutu serta kualitas pendidikan di sekolah
juga menjadi tanggung jawab masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Selama ini, SMP NEGERI 1 SIANTAR dan jajarannya, yakni guru dan staf serta para
siswa telah berusaha untuk membangun relasi timbal balik yang baik. Sekolah ini
memiliki cara-cara yang tujuannya adalah meningkatkan keakraban dari pihak
sekolah sebagai satu keluarga besar dengan masyarakat, misalnya:
1. Ketika ada kedukaan, baik yang dialami oleh guru maupun siswa/i, sekolah
mengutus perwakilan untuk mengucapkan belasungkawanya secara langsung
kepada keluarga tersebut.
2. Selalu berusaha membangun relasi yang baik dengan orang tua/wali murid
dengan memberikan surat panggilan bagi orang tua/wali siswa yang
bermasalah.
3. Sekolah selalu mengundang orang tua/wali murid untuk mengikuti rapat-
rapat penting sekolah.

C. Garis-garis besar kegiatan praktek mengajar


Kegiatan praktek mengajar di SMP NEGERI 2 SIANTAR meliputi:
1. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis pada RPP.
2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain
penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dengan mengumpulkan hasil
implikasinya terhadap peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topic/kompetensi dasar
yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta
didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
4. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikan untuk
meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dan dapat membuktikan melalui catatan,
jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
5. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusun rancangan
pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

D. Permasalahan dan Alternative Pemecahan Masalah di Sekolah


Pada masa pandemi ini, seluruh siswa di wajibkan belajar dari rumah dimana
yang artinya proses pembelajaran dilakukan secara daring. Dan disaat ini siswa
menjadi malas dalam belajar dan banyak permasalahan yang terjadi contohnya adalah
1. Proses belajar dan mengajar yang tidak memadai dalam pembelajaran
daring ini
2. Siswa yang tidak memiliki handphone
3. Banyaknya siswa yang beralasan bahwa jaringan lambat
Oleh sebab itu, alternative pemecahan masalah disekolah adalah selalu
memantau keaktifan siswa, selalu merekapitulasi dan melakukan pendekatan kepada
siswa, menanyakan alasan ketidakaktifan dalam pembelajaran daring.
Jika siswa masih belum aktif maka akan dilakukan pemanggilan orang tua ke sekolah.
Dan jika siswa tidak mempunyai handphone maka siswa dapat berkontribusi kepada
wali kelas agar melakukan pembelajaran secara luring atau tatap muka.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A . Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang saya lakukan di SMP Negeri 2 Siantar, maka dapat saya
simpulkan beberapa poin penting yang saya dapat:
1. SMP Negeri 2 Siantar adalah salah satu lembaga pendidikan milik pemerintah dengan
struktur organisasi yang jelas dengan sarana dan prasarana yang mendukung
pencapaian visi dan misi sekolah.
2. Tenaga pendidik yang profesional di bidang masing-masing baik PNS dan honorer.
3. Kegiatan kesiswaan dan ekstrakulikuler yang terkendali dan terstruktur
4. Lingkungan sekolah yang bersih dengan tatanan letak taman dan bunga yang rapi dan
teratur.
5. Kerapian dan keseragaman berpakaian baik para tenaga pendidik dan para siswa.

3.2 Saran.
Menurut saya SMP Negeri 2 Siantar adalah salah satu dari banyak sekolah yang sudah
menyadari pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan. Selama proses kegitan disekolah
telah banyak program yang dibuat untuk membantu proses pencapaian misi dan visi sekolah
Berikut ini ada beberapa saran yang bisa menjadi masukan untuk peningkatan proses
pembelajaran umum maupun khusus.
1. Bagi Pihak Sekolah
a) Perlunya ketegasan dalam kedisiplinan dan ketertiban peserta didik.
b) Penambahan sarana dan prasarana agar dalam Kegiatan BelajarMengajar
berjalan dengan baik.
c) Perlunya pembelajaran yang inovatif supaya pesera didik tidak bosan dan
senang mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan dapat tersampaikan.

2. Bagi PPL Periode Berikutnyaa.


a) PPL hendaknya melakukan observasi secara optimal, agar program-program
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
b) Membina kebersamaan dan komunikasi yang baik diantara PPL atau pun
dengan pihak sekolah sehingga dapat bekerja sama dengan baik danterbina
hubungan yang harmonis.
c) Persiapan mengajar perlu ditingkatkan dan dipersiapkan dengan sungguh-
sungguh agar ketika praktek mengajar dapat berjalan denganbaik.
d) PPL harusdapat mengembangkan pembelajaran yang kreatif daninovatif
sehingga peserta didik antusias mengikuti pembelajaran.
e) PPL harus belajar lebih keras, menimba pengalaman sebanyak-banyaknya, dan
memanfaatkan kesempatan PPL sebaik-baiknya.

3. Bagi Universitas HKBP Nommensen


a) Perlunya koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan PPLyaitu
lebih disempurnakan dan disosialisasikan dengan baik, karena tidak dipungkiri
bahwa ada hal-hal yang masih belum dimengerti olehmahasiswa ataupeserta
didik/PPL.
b) Pembekalan sebaiknya dilakukan sebelum mahasiswa atau peserta didik
membuat pelaksanaan program PPL agar mahasiswa atau peserta didik
mendapatkan bekal yang memadai dalam perumusan program PPL dan
pelaksanaannya.
c) Perlunya koordinasi yang lebih baik antara Dosen Pembimbing Lapangan dan
dosen pembimbing PPL, sehingga maha peserta didik tidak merasa kewalahan
untuk dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh yang
disebutkan di atas. Untuk itu pembagian tugas harus di komunikasikan terlebih
dahulu dengan baik agar peserta didik dapat melaksanakan tugas-tugas PPL
tersebut dengan baik pula.Peningkatan kerja sama dan komunikasi yang
harmonis antar universitas dengan pihak sekolah

Pamatangsiantar, Februari 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Drs. Gayus Simarmata, M.S Herpan Damanik, S.Pd


NIDN: 0005066509 NIP: 196406091999031004

Kepala Sekolah Mahasiswa PPL


Drs. Jontiaman Sitanggang Yudika M.N Sianturi
NIP : 196412311997031018 NPM: 1901070056

Anda mungkin juga menyukai