PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NPM : 1901070049
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS Swasta Al-Barokah
Simalungun”. Proposal skripsi ini merupakan tahap awal yang diajukan sebagai
salah satu syarat pada program Strata-1 Pendidkan Matematika Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar.
Peneliti menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
ngucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Muktar Panjaitan, S.Si., M.Pd., selaku Rektor Universitas
HKBP Nomensen Pematangsiantar.
2. Ibu Prof. Dr. Jumaria Sirait, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan.
3. Ibu Lois Oinike Tambunan S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika dan selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Yoel Octobe Purba S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II
dalam penyusunan proposal skripsi.
5. Bapak/Ibu selaku Penguji I dan Peguji II dalam penyusunan proposal
skripsi.
6. Teristimewah tercintah Ayahanda Tumpratno dan Ibunda Meswati yang
selalu memberikan dukungan, doa, dan perhatian dalam penyusunan
proposal skripsi.
7. Abang-abangku Suharmoko dan Kakak-kakaku Tusmini, dan Susi Lawati
yang telah memberikan dorongan moral maupun material dalam
penyusunan proposal skripsi.
8. Teman seperjuangan stambuk 2019 Pendidikan Matematika dan semua
pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan doa kepada peneliti
i
Demikian proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
isi maupun tata bahasanya. Untuk itu dengan tangan terbuka peneliti sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi
peneliti lain dan bagi pembaca, akhir kata peneliti ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Tuti Elisa
NPM. 1901070049
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................. 24
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 24
3.3.1. Populasi ........................................................................................... 24
3.3.2. Sampel ............................................................................................. 24
3.4. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel .............................................. 25
3.4.1. Variabel Penelitian ......................................................................... 25
3.4.2. Defenisi Operasional Variabel ........................................................ 25
3.5. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 26
3.5.1. Perangkat Pembelajaran .................................................................. 26
3.5.2. Tes Tertulis (Post-test) .................................................................... 27
3.5.3. Angket…………………………………………………………………...29
3.5.4. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 30
3.6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 33
3.7. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34
3.7.1. Uji Persyaratan Analisis Data ......................................................... 34
3.7.2. Uji Hipotesis ................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan Lembar Kerja siswa di atas diperoleh fakta bahwa siswa hanya
dapat menyelesaikan soal yang bentuk umum dari materi yang di uji, namun tidak
bisa menyelesaikan 2 soal lainnya. Setelah peneliti melakukan tes awal kepada
siswa kelas VIII-B MTS SWASTA Al-Barokah Simalungun diperoleh data
sebanyak dari 30 siswa kelas VIII-B MTS SWASTA Al-Barokah Simalungun
terdapat 83% sebanyak 25 orang yang tidak mampu mencapai indikator hasil
belajar dan sisanya sebesar 17% sebanyak 5 orang yang mencapai indikator hasil
belajar. Selain itu diperoleh fakta bahwa indikator hasil belajar yang mendapatkan
persentase tertinggi terdapat pada soal nomor 1 dengan indikator kognitif.
Sedangkan persentase terendah terdapat pada nomor 3 dengan indikator
psikomotorik yang melibatkan kemampuan menggambar grafik dan minat siswa
dalam mengerjakan soal tersebut. Meskipun dalam soal nomor 2 dan 3 memuat
indikator yang sama, namun mendapatkan persentase hasil belajar yang berbeda.
Ini artinya bahwa siswa tidak sepenuhnya menguasai materi sehingga tidak
mampu memecahkan masalah yang memuat indikator hasil belajar yang sama
dalam berbagai kondisi masalah.
Berdasarkan masalah tersebut perlu diatasi dengan dilaksanakan suatu upaya
dengan menerapkan suatu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
5
siswa dengan startegi pengajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini
dikarenakan selama ini model pembelajaran yang digunakan masih konvensional
atau masih didominasi oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa kurang diberi
kesempatan untuk menyusun pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran,
sehingga berdampak kepada minat siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan suatu peningkatan agar
proses pembelajaran menjadi lebih baik dan menghindari siswa yang pasif dalam
proses belajar mengajar di kelas, seorang guru harus menggunakan model
pembelajaran yang tidak monoton, akan tetapi lebih efektif, kreatif, dan
menyenangkan dalam menciptakan komunikasi yang multi arah dan
meningkatkan interaksi siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Selain itu diperlukan model pembelajaran yang tepat agar siswa
lebih mudah memahami pelajaran yang diajarkan.
Model merupakan istilah desain, atau pola yang terkait. Model
pembelajaran merupakan rancangan pembelajaran yang nantinya dijadikan
sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran (Satriawan &
Yunerni, 2023). Model dapat dipahami sebagai gambaran dari keadaan yang
sebenarnya. Istilah model dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai model yang
memberikan nuansa pembelajaran agar berlangsung secara optimal.
Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
memahami pelajaran dengan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata adalah
model pembelajaran Problem Based Learning . Model Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan
masalah suatu keterampilan dalam memecahkan masalah (Farida et al., 2019).
Proses ini dilakukan siswa melalui diskusi sehingga dapat menyampaikan
pendapat dan gagasan dalam kelompoknya (Malmia et al., 2019). Hal ini
membuat siswa menjadi lebih senang sehingga proses pembelajaran semakin
bermakna (Dahlia, 2022).
Berdasarkan uraian yang telah diberikan di atas, peneliti berharap dapat
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan cara
membentuk siswa suasana kerjasama, saling membantu, saling menghargai, dan
6
berbagi ilmu dengan sesama siswa lain dalam kelompoknya. Dalam model
pembelajaran Problem Based Learning , siswa diberikan suatu soal permasalahan
yang mengaitkan dengan kehidupan nyata, dan pada waktu yang ditentukan, siswa
diharapkan dapat menangkap dan mengingat kembali informasi pembelajaran
yang telah diberikan oleh guru dalam memecahkan masalah.
Peneliti menemukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning
belum pernah digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah MTS SWASTA
Al-Barokah Simalungun. Peneliti tertarik menggunakan model tersebut
berdasarkan penelitian Indri Darlin (2021) yang berjudul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 48 Surabaya” . Menemukan adanya
peningkatan hasil belajar metematika siswa setelah menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning . Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based
Learning terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Kelas VIII MTS SWASTA Al-Barokah Simalungun ”. Peneliti
memilih materi kelas VIII semester ganjil, yaitu materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel untuk merealisasikan model konvensional dengan model
pembelajaran Problem Based Learning. Siswa diminta untuk mampu
menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan melihat keberhasilan
model yang digunakan peneliti terhadap materi pelajaran tersebut.
7
9
10
dan perilaku.
3. Ranah psikomotorik, hasil belajar disusun menurut urutan mulai
paling rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya dapat tercapai
ketika siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah.
Menurut (Fauhah & Rosy, 2020) indikator hasil belajar ada tiga ranah,
yaitu :
1. Ranah kognitif, diantaranya pengetahuan, pemahaman,
pengaplikasian, pengkajian, pembuatan, serta evaluasi.
2. Ranah efektif, meliputi penerimaan, minat, menjawab, dan
menentukan nilai.
3. Ranah psikomotorik, meliputi fundamental movement, generic
movement, ordinative movement, creative movement.
Adapun menurut (Gogik, 2023) Indikator hasil belajar adalah :
1. Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan
dengan pengetahuan dan pengembangan intelektual.
2. Ranah afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan
perubahan sikap, minat dalam mengerjakan.
3. Ranah psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan
siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.
Menurut Taksonomi bloom (Oktaviana & Prihatin, 2018) indikator
hasil belajar , yaitu :
1. Ranah kogitif, berkaitan dengan tujuan belajar berorientasi pada
kemampuan berpikir.
2. Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan
sikap hati.
3. Ranah psikomotorik berorientasi pada keterampilan motorik.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dalam peneliti ini peneliti
memilih tiga indikator hasil belajar yaitu ranah kognitif (pemahaman), afektif
(minat), dan psikomotorik (keterampilan). Dimana ranah kognitif
(pemahaman) yaitu pemahaman siswa dalam memahami masalah sehingga
dapat menyajikan model matematika, ranah afektif (minat) yaitu
12
melakukan presentasi.
keterampilan.
{
18
Untuk x + 3y = 12
Titik potong sumbu x : (12,0) 10
x + 3y = 12
x + 3(0) = 12
x = 12 10
8
6
30 Ranah psikomotorik
4 (3,3)
(keterampilan dalam
2 menggambarkan
X grafik)
0 2 4 6 8 10 12
-2
Tindakan
Post test
Hasil tes
Angket
Analisis
Kesimpulan
23
24
Keterangan :
X : Treatment
O : Nilai Postets (sesudah diberi perlakuan)
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan jumlah sampel pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling yaitu
sampel ini dipilih tidak secara acak.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Purposive Sample. Menurut Arikunto (2014) “Purposive Sample dilakukan
25
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas random, atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu”.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B
yang berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel ini didasarkan pada kesepakatan
guru matematika dan peneliti atas dasar pertimbangan kemampuan siswa yang
dilihat dari hasil belajar mereka selama satu semester, juga disesuaikan dengan
waktu penelitian.
Menentukan Uraian 2 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
28
Menentukan Uraian 3 20
4.5 Menyelesaikan himpunan
masalah yang berkaitan penyelesaian
dengan Sistem sistem persamaan
Persamaan Linear Dua linear dua variabel
Variabel dengan metode
substitusi
Menentukan Uraian 4 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
metode eliminasi
Menentukan Uraian 5 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
metode campuran
Tes ini berbentuk uraian yang terdiri dari 5 soal yang dibuat oleh
peneliti. Total skor hasil tes yang diperoleh siswa menjadi skor hasil belajar
yang menunjukkan kemampuan siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) untuk mengukur
tingkat pencapaian seseorang setelah mempelajari materi tersebut.
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Hasil Belajar
Indikator Hasil Belajar Keterangan Skor
Menyatakan bentuk ulang model Jawaban kosong 0
dan bentuk umum sistem Tidak dapat menyatakan ulang 1
persamaan linear dua variabel Dapat menyatakan ulang tetapi
masih banbyak kesalahan 2
Dapat menyatakan ulang tetapi
3
belum tepat
Dapat menyatakan ulang dengan
4
tepat
Mengaplikasikan masalah sistem Jawaban kosong 0
29
3.5.3. Angket
Lembar angket digunakan untuk melihar respon siswa. Lembar angket
disusun dengan 3 indikator yaitu ketertarikan, keingintahuan, dan melaksanakan.
Skala penilaian angket yaitu sangat setujuh, setujuh, kurang setujuh dan tidak
setujuh.
30
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebelum instrument sikatakan valid apabila
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk
mengetahui validitas instrument digunakan rumus product moment. Product
momen correlation adalah salah satu teknik untuk mencari kolerasi variabel.
Untuk mencari kolerasi product moment correlation digunakan uji validitas
instrument dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai
alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk menguji
validitas tes digunakan rumus sebagai berikut :
∑ (∑ ) (∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +
(Arikunto,2016)
Keterangan :
= Koefisien kolerasi
∑ = Jumlah nilai perbutir dikalikan nilai per siswa
∑ = Jumlah nilai per butir
∑ = Jumlah nilai per siswa
= Jumlah siswa
Kriteria pengujian validitas adalah setiap item valid apabila >
(diperoleh dari nilai r product moment).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sundayana (2022), Reliabilitas instrument penelitian adalah suatu
alat yang memberikan hasil yang tetap sama (kosisten, ajeg). Hasil pengukuran
31
itu harus tetap sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek
yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Alat ukur yang
reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliabel. Dala menguji reliabilitas
instrument penelitian ini, penulis menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk
tipe soal uraia yaitu sebagai berikut :
( )
( )( )
(Arikunto,2016)
Keterangan :
= reliabilitas yang dicari
= jumlah varian skor tiap-tiap item
M = mean skor total
= varians total
Adapun interprestasinya :
0,00 – 0,20 : Sangat lemah
0,21 – 0,40 : Lemah
0,41 – 0,60 : Cukup
0,61 – 0,80 : Tinggi
0,81 – 1,00 : Sangat tinggi
(Arikunto,2016)
32
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Keterangan :
DP : Indeks daya pembeda
∑ : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
∑ : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
NA : Jumlah siswa kelompok atas
NB : Jumlah siswa kelompok bawah
(Sugiyono, 2018)
35
Keterangan :
X2 : Kuadrat Chi yang dicari
F0 : Frekuensi yang tampak sebagai hasil pengamatan
fh : Frekuensi yang diharapkan
Data berdistribusi normal jika chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama
dengan harga chi kuadrat table, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila
lebih besar dinyatakan tidak normal, yaitu X2 hitung ≤ X2 tabel (1-α), dengan
taraf pengujian α= 0,05.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bahwa data tersebut merupakan
uji prasyarat untuk analisis regresi linear sederhana. Dalam analisis linearitas
data ini menggunakan analisis SPSS versi 25.
Kriteria pengujian hipotesis yaitu denga menggunakan (Sig.) dengan cara
membandingkan nilai Sig. dari Deviantion from Liniarity pada table ANOVA
dengan α yang dipilih (0,05) dengan kriteria apabila Sig. pada Deviantion from
Liniarity > α maka data linear , apabila Sig. Deviantion from Liniarity < α maka
data tidak linear.
Dimana :
∑ (∑ ) (∑ )
b= ∑ (∑ )
=̅ ̅
Nilai merupakan estimasi konstribusi yang diberikan oleh faktor diluar
X terhadap Y. Nilai b dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
a. Apabila b > 0, maka terdapat pengaruh positif variabel (X) terhadap
variabel (Y).
b. Apabila b = 0, maka tidak terdapat pengaruh variabel (X) terhadap
variabel (Y).
c. Apabila b < 0, maka terdapat pengaruh negative variabel (X) terhadap
variabel (Y).
Koefisien determinasi merupakan koefisien yang menyatakan seberapa
persen besarnya variabel X terhadap variabel Y, maka rumus yang digunakan
yaitu :
KP = r2 x 100%
Keterangan :
KP : Besarnya koefisien
r : Koefisien korelasi
2. Uji-t
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan
bahwa variabel lain dianggap konstanta dengan menggunakan rumus:
37
√
√
(Sugiyono, 2018)
Keterangan :
= distribusi t
= koefisien korelasi parsial
= koefisien determinasi
= jumlah data
Hasil perhitungan uji t (t-test) ini dibandingkan dengan tabel-t dengan
menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai berikut:
a. Jika atau nilai , maka H0 ditolak dan H1 diterima
b. Jika atau nilai , maka H0 diterima dan H1 ditolak
38
DAFTAR PUSTAKA
51-62.
Armela. (2019). Pengaruh Model PBL Terhadap Pemahaman Konsep Siswa
Materi Luas Jajar Genjang di Kelas VII. APOTEMA: Jurnal Program
Penddikan Matematika, 5(1)(1), 48–54.
Asmedy, A. (2021). Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan
Model Pembelajaran Soal Terbuka dengan Model Pembelajaran
Konvensional. Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu
Pendidikan), 2(2), 79–88.
Djamaluddin, A., & Wardana. (2019). Belajar Dan Pembelajaran. In CV Kaaffah
Learning Center.
Fauhah, H., & Rosy, B. (2020). Analisis Model Pembelajaran Make A Match
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran
(JPAP), 9(2), 321–334.
Gogik, B. (2023). Manajemen pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil
belajar siswa. 10(1), 51–56.
Hotimah, H. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning
Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Edukasi, 7(3), 5.
Huda, A. H., & Warmi, A. (2022). Korelasi antara Motivasi Belajar Matematika
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Karawang.
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4506–4514.
Lesmana, A., Somantri, M., Handayani, H., & Novianti, Y. (2023). Pengaruh
Model Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
Pada Materi Bangun Ruang. Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasae, 7(2),
2263-2274.
Muhammad, Y. &, & Mayona, C. (2019). Mayona Chantika 2. Jurnal Pendidikan
Matematika, 1(1), 31–45.
Muslimin, I. (2023). Meningkatkan Profesionalisme Guru Dengan Model,
Pendekatan dan Teknik Supervisi Penddikan Di Era Society 5.0. AN
NAHDLIYAH: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 69–95.
Negeri, S. M. P., Hilir, S., Merdeka, J., No, T., & Ringin, D. S. (2023). Jurnal
40
Ilmiah Pro Guru , Vol . 9 No . 2 , April 2023 ISSN : 2442 – 2525 , E _ ISSN :
2721 – 7906 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII G SMP
NEGERI 1 SEKADAU HILIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI OBYEK IPA DAN
PENGAMATAN . 9(2).
Novelni, D. & E. S. (2021). Analisis Langkah-Langkah Model Problem Based
Learning Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Di Sekolah Dasar Menurut
Pandangan Para Ahli. Journal of Basic Education Studies, 4(1), 3869-3888.
Novitasari, I. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (
PjBL ), Konvensional , Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas II SDN Tandes Kidul I / 110 Surabaya pembelajaran .
Salah satunya model Project Based Learning ( PjBL ). Model Project Based
Learning ( PjBL ) merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek
sebagai metode pembelajaran . Para peserta didik bekerja secara nyata ,
seolah-olah ada di dunia yang biasanya diberikan di dalam pembelajaran
atau sebagai tugas rumah . Tugas rumah. 3(April), 49–60.
Oktaviana, D., & Prihatin, I. (2018). Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Perbandingan Berdasarkan Ranah Kognitif Revisi Taksonomi Bloom. Buana
Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Mateatika, 8(2:),
81-88.
Outcomes, L., Uptd, V., Negeri, S. D., City, D., Model, P., Based, P., Pbl, L.,
Meningkatkan, U., Belajar, H., & Kelas, S. (2023). JOINME ( Journal of
Insan Mulia Education ) Application of the Problem Based Learning ( PBL )
Model to Improve Student. 1(1), 31–37.
Purnamasari, A., & Riska. (2020). Model Pembelajaran Osborn pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Jurnal Pendidikan
Pemuda Nusantara, 2(1), 9–17.
R.Septiani. (2018). Penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually
Repetition) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata pelajaran
Ekonomi Siswa kelas X IPS 2 di SMA Negeri 14 Pekanbaru. 10–40.
Salam, M. Y., Mudinilllah, A., & Agustina, A. (2022). Aplikasi Quizizz
41
Lampiran 1. Wawancara
KELAS : VIII-B
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
NO NO. UJIAN NILAI UTS KETERANGAN
1 252 90 TUNTAS
2 253 70 TIDAK TUNTAS
3 254 80 TUNTAS
4 255 65 TIDAK TUNTAS
5 256 82 TUNTAS
6 257 70 TIDAK TUNTAS
7 258 83 TUNTAS
8 259 60 TIDAK TUNTAS
9 260 79 TDAK TUNTAS
10 261 80 TUNTAS
11 262 45 TIDAK TUNTAS
12 263 80 TUNTAS
13 264 80 TUNTAS
14 265 70 TIDAK TUNTAS
15 266 60 TIDAK TUNTAS
16 267 75 TIDAK TUNTAS
17 268 81 TUNTAS
18 269 77 TIDAK TUNTAS
19 270 72 TIDAK TUNTAS
20 271 81 TUNTAS
21 272 80 TUNTAS
22 273 72 TIDAK TUNTAS
23 274 50 TIDAK TUNTAS
24 275 70 TIDAK TUNTAS
25 276 50 TIDAK TUNTAS
26 277 69 TIDAK TUNTAS
27 278 80 TUNTAS
28 279 75 TIDAK TUNTAS
46
Catatan :
Nilai yang dimasukkan adalah nilai
1 asli/murni
2 Nilai dalam bentuk satuan (skala 1 -10)
3 Nilai dalam bentuk bilangan bulat dan/atau pecahan
4 Mata Pelajaran dan Nama Guru Mata Pelajaran wajib di isi
47
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan metode
diskusi beserta tanya jawab diharapkan siswa:
1. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyajikan model mtetika dari permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
dengan tepat
2. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode grafik dengan benar
3. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyelesaikan masalah konstektual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dengan benar
D. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan.
Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media : Lembar kerja (siswa), Lembar Penilaian
50
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
SINTAKS PBL DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kegiatan pendahuluan: 15 Menit
Guru memberikan salam.
Guru menyuruh salah satu siswa
memimpin doa.
Guru menginstruksikan untuk
menyanyikan lagu nasional
Guru menyapa dan memeriksa
kehadiran peserta didik.
Guru mempersiapkan peserta didik
dengan menginstruksikan semua
benda yang tidak berhubungan
dengan materi diharapkan
disimpan.
Apersepsi:
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi prasyarat.
Guru menyampaikan tujuan
mempelajari materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV)
51
G. PENILAIAN
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap Spiritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah Selama
pembelajaran Pengamatan Pembelajaran
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
Pengetahuan Tes Tertulis
Penyelesaian
1. Memahami materi Sistem Persamaan
tugas individu
Linear Dua Variabel (SPLDV).
dan kelompok
2. Mengerjakan soal-soal dengan
jawaban yang tepat
Keterampilan Tes Tertulis Penyelesaian
Secara terampil dalam menaplikasikan tugas (baik
konsep, prinsip dan strategi pemecahan individu
masalah yang relevan berkaitan dengan maupun
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelompok) dan
(SPLDV). saat diskusi
Peneliti
Tuti Elisa
NPM. 1901070049
57
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan metode
diskusi beserta tanya jawab diharapkan siswa:
1. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyajikan model mtetika dari permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
dengan tepat
2. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode substitusi dengan benar
3. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyelesaikan masalah konstektual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dengan benar
D. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan.
Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media : Lembar kerja (siswa), Lembar Penilaian
60
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
SINTAKS PBL DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kegiatan pendahuluan: 15 Menit
Guru memberikan salam.
Guru menyuruh salah satu siswa
memimpin doa.
Guru menginstruksikan untuk
menyanyikan lagu nasional
Guru menyapa dan memeriksa
kehadiran peserta didik.
Guru mempersiapkan peserta didik
dengan menginstruksikan semua
benda yang tidak berhubungan
dengan materi diharapkan
disimpan.
Apersepsi:
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi prasyarat.
Guru menyampaikan tujuan
mempelajari materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV)
61
G. PENILAIAN
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap Spiritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah Selama
pembelajaran Pengamatan pembelajaran dan
2. Memberi salam saat membuka dan diskusi
menutup presentasi.
3. Bersyukur ketika berhasil
mengerjakan suatu masalah
2. Sikap Sosial
Selama
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran
pembelajaran dan
2. Bekerjasama dalam kegiatan Pengamatan
diskusi
kelompok.
3. Disiplin dalam mengikuti
pembelajaran dan mengerjakan
66
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
tugas
Peneliti
Tuti Elisa
NPM. 1901070049
67
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan metode
diskusi beserta tanya jawab diharapkan siswa:
1. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyajikan model mtetika dari permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
dengan tepat
2. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode campuran dengan benar
3. Melalui permasalahan dalam LKS (Lembar Kerja Siswa), siswa dapat
menyelesaikan masalah konstektual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dengan benar
D. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan.
Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media : Lembar kerja (siswa), Lembar Penilaian
70
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
SINTAKS PBL DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kegiatan pendahuluan: 15 Menit
Guru memberikan salam.
Guru menyuruh salah satu siswa
memimpin doa.
Guru menginstruksikan untuk
menyanyikan lagu nasional.
Guru menyapa dan memeriksa
kehadiran peserta didik.
Guru mempersiapkan peserta didik
dengan menginstruksikan semua
benda yang tidak berhubungan
dengan materi diharapkan disimpan.
Apersepsi:
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi prasyarat.
Guru menyampaikan tujuan
mempelajari materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
Guru menyampaikan langkah-
71
G. PENILAIAN
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap Spiritual
1. Berdoa sebelum dan sesudah Selama
pembelajaran. Pengamatan pembelajaran
2. Memberi salam saat membuka dan dan diskusi
menutup presentasi.
3. Bersyukur ketika berhasil
mengerjakan suatu masalah
2. Sikap Sosial
Selama
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran.
pembelajaran
2. Bekerjasama dalam kegiatan Pengamatan
dan diskusi
kelompok.
3. Disiplin dalam mengikuti
pembelajaran dan mengerjakan
tugas
Pengetahuan Tes Tertulis
Penyelsaian
1. Memahami materi Sistem
tugas individu
Persamaan Linear Dua Variabel
dan kelompok
(SPLDV).
76
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
2. Mengerjakan soal-soal dengan
jawaban yang tepat.
Peneliti
Tuti Elisa
NPM. 1901070049
77
KEGIATAN 1
Perhatikan dan amati permasalahan berikut ini.
........ x + ……..y =
……….x + ……..y =
PERSAMAAN 1
Menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
….. x + ….. y = ………
Titik potong dengan sumbu x (y=0)
….. x + 0 = …….
…... x = ……
…………
x= =
…………
…...y = ……
…………
y= =
…………
x 0 ……
y ….. 0
(x,y) (0,…..) (…..,0)
PERSAMAAN 2
Menentukan titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y
….. x + …..y = ………
Titik potong dengan sumbu X (y=0)
….. x + 0 = …….
…... x = ……
…………
x= =
…………
x 0 ……
y ….. 0
(x,y) (0,…..) (…..,0)
80
GAMBAR GRAFIK
KESIMPULAN
SELAMAT MENGERJAKAN
81
KEGIATAN 1
Perhatikan dan amati permasalahan berikut ini.
Di sebuah kandang terdapat
kambing dan yam sebanyak 13
ekor. Jika jumlah kaki hewan
tersebut 32 ekor, maka berapa
jumlah kambing dan ayam
masing-masing ?
….. x + …y = …….
…... x + ……(…..) = ….
…… x + ….. + ….. - ….. x = ….
…… + …... x = …..
…. x = …... - ……
… x = ….
…………
x= …………
x = ….
Substitusi nilai x ke persamaan 3, maka :
Y = …. –
Y = …. - ..
Y=…
Nilai x = … dan nilai y = …
Jadi, jumlah kambing di dalam kandang yaitu … ekor dan jumlah ayam di
dalam kandang yaitu….. ekor.
KESIMPULAN
SELAMAT MENGERJAKAN
84
KEGIATAN 1
Perhatikan dan amati permasalahan berikut ini.
Lisa membeli 2 kg manga dan 1 kg
apel dan ia harus membayar Rp
15.000,00, sedangkan Sanusi
membeli 1 kg manga dan 2 kg apel
dengan harga Rp18.000,00.
Berapakah harga 5 kg mangga dan
3 kg apel?
Eliminasi x
….. x + ….. y = …. 𝑥 …. x + …. y = …...
...... x + ….. y = ….. 𝑥 …. x + …. y = ……
.... x = ……
………
x = …………
x = …..
Eliminasi y
….. x + ….. y = …. 𝑥 …. x + …. y = …...
...... x + ….. y = ….. 𝑥 …. x + …. y = ……
.... y = ……
………
y = …………
y = …..
maka 5x + 3y = 5(……..) + 3(…..) masukkan nilai x dan nilai y
= …… + ……
= ……..
Jadi, harga 5 kg mangga dan 3 kg apel adalah Rp…..
KESIMPULAN
SELAMAT MENGERJAKAN
87
KEGIATAN 1
Perhatikan dan amati permasalahan berikut ini.
Lisa membeli 3 buku dan 2 pensil
seharga Rp11.500,00. Sanusi membeli 4
buku dan 3 pensil dengan seharga Rp
16.000,00. Jika Tuti membeli 2 buku 1
pensil, berapa jumlah uang yang harus
dibayar?
Eliminasi x
….. x + ….. y = …. 𝑥3 …. x + …. y = …...
...... x + ….. y = ….. 𝑥 …. x + …. y = ……
.... x = ……
………
x = …………
x = …..
Substitusi nilai x = ….. pada persamaan 3x + 2y = Rp 11.500
3x + 2y = Rp 11.500
3(…..) + 2y = 11.500 (masukkan nilai x)
…… + 2y = 11.500
2y = 11.500 - ……
…………
y= ………
= …….
Harga 1 buku adalah Rp….. dan harga 1 pensil adalah Rp…..
Harga 2 buku dan 1 pensi ?
Harga = 2 x Rp….. + Rp…..
= …..
Jadi, harga total yang harus di bayar Ahmad adalah Rp…….
Maka persamaanya ……… + ………. = Rp…….
KESIMPULAN
SELAMAT MENGERJAKAN
90
Nama :
Kelas :
Keterangan :
SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
Menentukan Uraian 2 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
metode grafik
Menentukan Uraian 3 20
4.5 Menyelesaikan himpunan
masalah yang berkaitan penyelesaian
dengan Sistem Persamaan sistem persamaan
Linear Dua Variabel linear dua variabel
dengan metode
substitusi
Menentukan Uraian 4 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
metode eliminasi
Menentukan Uraian 5 20
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan linear
dua variabel dengan
metode campuran
96
POST TEST
Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Nama :
Variabel
Kelas : VIII Kelas :
Alokasi Waktu : 40 Menit Tanggal :
Petunjuk :
Tulislah identitas pada pojok kiri atas lembar jawaban dengan lengkap
Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan pada
pengawas
Diperbolehkan mengerjakan soal tidak sesuai dengan nomor urut soal.
Kerjakan soal pada lembar jawaban yang sudah disediakan
Soal tidak boleh di coret-coret.
Soal
1. Selisih uang Lisa dan Sanusi
adalah Rp 3.000,00. Jika 2 kali
uang Lisa ditambah dengan 3
kali uang Sanusi adalah Rp
66.000,00. Dari permasalahan
tersebut, tentukanlah model
matematikanya !
Penyelesaian
97
Penyelesaian
98
Penyelesaian
99
Penyelesaian
100
Penyelesaian
101
Y 50.000 0
Persamaan 2x + 2y = 90.000
X 0 45.000
Y 45.000 0
Menggambar grafik
102
(20,25)
4x + 2y = 42
4x + 2(20 - x) = 42
4x + 40- 2x = 42
40 + 2x = 42
2x = 42 – 40
103
2x = 2
x=
x=1
Substitusi nilai x ke persamaan 3, maka :
Y = 20 – x
Y = 20 - 1
Y = 19
Nilai x = 1 dan nilai y = 19
Jadi, jumlah gajah di dalam kandang ada 1 ekor dan
jumlah burung untadi dalam kandang 19 ekor.
15x = 100.000
14y = 14.000
y=
y = 1.000