Anda di halaman 1dari 33

Suku Banyak dan Fungsi

By : kelompok 4

© Dwi Pratiwi ( 1901070043 )


© Lasmaria Simanjuntak ( 1901070059 )
© Oselly Napitupulu ( 1901070062 )
© Ivo Raja Gukguk ( 1901070066 )
 SUKU BANYAK
A. Bentuk Umum

f(x) = anXn + an-1Xn-1 + an-2Xn-2 + .... +a2X2 + ax + a0


 Jika an ≠ 0 maka suku banyak dalam x berderajat n
 An, an-1, an-2,...., a2, a1, a0, disebut konstanta yang masing-masing
merupakan koefisien dari X2, Xn-1, Xn-2,...., X, dan X6

B. Nilai suku banyak

Nilai suku banyak f(x) untuk X = a ditulis f(a)


 
 
C. Operasi Antar Suku Banyak

1. Metode Subsitusi
Contoh :
f(x) = 2x3 + 4x2 – 6x +8, maka nilai dari f(2) adalah ?
f(2)   = 2(2)3 + 4(2)2 – 6(2) + 8
= 2.8 + 4.4 -12 + 8
= 16 +16 -12 +8
= 28

2. Pembagian
Pembagian suku banyak dapat digunakan dengan cara:
Pembagian biasa
Dengan cara Horner
Contoh:  

1. x2 + 5x +6 dibagi x + 4 (menggunakan cara 1 pembagian biasa)


2. (menggunakan cara 2 Horner)
Jawab :

1. Dengan cara pembagian biasa

x + 1 hasil bagi
 x + 4 x2 + 5x + 6
x2 + 4x
x+6
x+4
2 sisa pembagian
2. Dengan cara Horner  

x=-4 15 6
-4 -4 +
1 1 2 sisa

3. Penjumlahan dan Pengurangan Suku Banyak


Penjumlahan atau pengurangan suku banyak dapat dilakukan jika setiap
suku banyak yang dijumlahakan atau dikurangkan mempunyai variabel
dengan pangkat berderajat sama.
Contoh:
f(x) = 5x4 + x2 + 6 dan g(x) = x5 + x3 + 2x2 + 1
Maka :
 f(x) + g(x) = 5x4 + x2 + 6 + x5 + 2x2 + x3 + 1
= x5 + 5x4 + x3 +3x2+ 7 (untuk penjumlahan)

 f(x) – g(x) = (5x4 + x2 + 6) – (x5 + 2x2 + x3 + 1)


= - x5 + 5x4 – x3 – x2 + 5 (untuk pengurangan)
 
4. Perkalian Suku Banyak  
Mengalikan setiap suku dari suku banyak dengan semua suku dari
suku banyak lainnya.

Contoh:
f(x) = x2 - 1 dan g(x) = x3 – 2x2 + 1
Maka:
f(x). g(x) = (x2 - 1) (x3 – 2x2 + 1)
= x5 – 2x4 + x2 – x3 + 2x2 - 1
= x5 – 2x4 - x3 + 3x2 -1

TEOREMA SISA
Jika suku banyak f(x) dibagi g(x) menghasilkan h(x) dan
mempunyai sisa s(x) maka secara matematis ditulis:

 
Catatan:
1. Derajat hasil bagi h(x) = derajat yang akan dibagi f(x) – derajat
pembagi g(x)

2. - Jika f(x) yang berderajat n dibagi g(x) maka sisa S(x)


berderajat maksimum (n-1)
- Jika f(x) dibagi ( x-a) → sisa = S = f(a)
- Jika f(x) dibagi ( x+1) → sisa = S = f(-a)
- Jika f(x) dibagi (ax+ b) → sisa = S = f ( -b/a)
- Jika f(x) dibagi (ax2 + bx + c) → sisa = px + q bentuk
ax2 + bx + c diubah menjadi bentuk linear (difaktorkan)
- Jika f(x) dibagi ax3 + bx2 + cx +d → sisa = S = px2 + qx + r
bentuk ax3 + bx2 + cx + d diubah menjadi bentuk linear
(difaktorkan)

3. Jika f(x) dibagi (x –a) dari bersisa S = f(a) = 0 maka:


 (x – a) adalah faktor dari f(x)
 x = a adalah akar dari f(x) = 0
 
Contoh:
Jika suku banyak f(x) = x⁴ + 3x³ + x² - (p + 1) x + 1 dibagi oleh
(x - 2) sisanya adalah 35. Nilai p = …

Pembahasan:

f(x) = x⁴+3x³+x²-(p+1)x+1dibagi oleh (x - 2), maka sisanya


adalah f(2).
f(2) = (2)⁴ + 3(2)³ + (2)² - (p + 1)(2) + 1
f(2) = 16 + 24 + 4 - 2p - 2 + 1
f(2) = 43 - 2p
Karena sisa = f(2) = 35, maka:
43 - 2p = 35
-2p = 35 – 43
-2p = -8
p = -8/-2
p=4
TEOREMA FAKTOR
Secara umum teorema faktor berbunyi: “Jika g(x) adalah
faktor dari polinom f(x), maka f(x) dibagi g(x) mendapatkan sisa
nol.” Secara khusus jika (x – k) adalah faktor linier dari polinom
f(x) maka f(k) = 0. dan x = k adalah salah satu akar akar
persamaan f(x) = 0
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada contoh berikut ini :
1. Buktikanlah bahwa (x + 3) adalah faktor dari x3 + x2 – 9x – 9
Jawab:
Jika (x + 3) adalah faktor dari f(x) = x3 + x2 – 9x – 9, maka
f(–3) = 0
Uji :
f(–3) = (–3)x3 + (–3)2 – 9(–3) – 9
f(–3) = –27 + 9 + 27 – 9
f(–3) = 0
Terbukti bahwa (x + 3) adalah faktor dari x3 + x2 – 9x – 9
D. Akar Akar Suku Banyak  
Perhatikan suku banyak berderajat n berikut:
f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + ....+ a2x2 + ax + a0, dengan an ≠ 0
1) Nilai x yang memenuhi f(x) = 0 disebut akar akar atau
penyelesaiannya dari suku banyak.
2) Untuk mencari akar akar suku banyak dapat digunakan:
a. cara faktorisasi (untuk derajat 2)
b. cara horner (untuk derajat 3 atau lebih)
3) Rumus jumlah dan hasil kali akar – akar.
a. bentuk ax2 + bx + c = 0
jika x1 dan x2 adalah akar akarnya maka:

x1 + x2 =
x1 x2 =
b. bentuk: ax3 + bx2 + cx + d = 0 
jika x1, x2 dan x3 adalah akar akarnya maka:

x1+ x2 + x3 =
x1x2+ x1x3 + x2x3 =
x1.x2.x3 =

c. Bentuk : ax4 + bx3 +cx2 +dx + e = 0


jika x1, x2, x3 dan x4 adalah kar- akarnya maka:

x1 + x2 + x3 + x4 =
x1x2+x1x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 +x3x4 =
x1x2x3+x1x2x4 + x2x3x4 + x1x3x4 =
x1.x2.x3.x4 =
Contoh:
Tentukan akar-akar rasional suku banyak x4 – 6x3 + 11x2 – 6x = 0

Jawab :
Nilai ao = 0 maka salah satu akarnya adalah 0 sehingga
x(x3 – 6x2 + 11x – 6) = 0
Sekarang kita selesaikan polinom derajat 3 yang ada di dalam
kurung
jumlah koefisien 1 – 6 + 11 – 6 = 0 sehingga salah satu
akarnya adalah 1, maka suku banyak kita bagi dengan (x – 1)
Dengan demikian suku banyak bisa difaktorkan menjadi
x(x – 1)(x2 – 5x + 6) = 0
x(x – 1)(x – 2)(x – 3) = 0
x = 0 atau x = 1 atau x = 2 atau x = 3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {0, 1, 2, 3}
 FUNGSI
E. Pengertian Fungsi  
Suatu fungsi f dari himpunan A dan B adalah suatu relasi yang
memasangkan setiap elemen dari A dengan tepat satu elemem dari B
(ditulis f : A → B) dimana f memetakan elemen x ke suatu y B ditulis
dengan notasi f(x).

Daerah asal (domain): Df = {a,b,c,d}


Daerah kawan (kodomain): B = {p,x,y,z}
Daerah hasil (range): Wf = {p,x,y}
Syarat suatu relasi merupakan pemetaan atau fungsi adalah ;
• Setiap anggota A mempunyai pasangan di B .
• Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B .
 
F. Jenis-Jenis Fungsi
1)Fungsi Konstan
Fungsi konstan adalah sebuah fungsi yang dirumuskan
dengan f(x) = k, dengan k adalah konstanta riil. Grafiknya
berupa sebuah garis mendatar yang berjarak k satuan dari
sumbu x.
Jika k > 0 maka garis berada di atas sumbu x. Jika k <
0, maka garis berada di bawah sumbu x dan jika k = 0 maka
f(x) = 0, garis berimpit dengan sumbu x.
2) Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi polinom berderajat satu.
Bentuk umum fungsi linear adalah: f(x) = ax + b; a dan b
adalah konstanta riil. Grafiknya berupa garis yang melalui
titik-titik (a, 0) dan (0, b).
3) Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinom berderajat dua.
Bentuk umumnya adalah:

f(x) = ax2 + bx + c

Grafiknya berbentuk parabola.


Parabola terbuka ke atas jika a > 0 dan terbuka ke bawah
jika a < 0

Grafik fungsi kuadrat jika a>0


G. Sifat-Sifat fungsi  
a. Fungsi injektif (satu-satu )
Fungsi f : A →B , setiap b B hanya mempunyai satu kawan
saja di A , maka fungsi itu disebut satu-satu atau injektif.
Contoh :

b. Fungsi surjektif (onto)


Pada fungsi f : A →B , serta b B mempunyai kawan di A , maka f
disebut fungsi surjektif atau onto.
Contoh :
  satu )
c. Fungsi bijektif ( korespondensi satu
Suatu fungsi yang bersifat injektif sekaligus surjektif disebut
surjektifan atau korespondensi satu satu.
Contoh:

H. Operasi pada Fungsi


1. Penjumlahan dan Pengurangan dua fungsi
Bila f dan g dua fungsi yang diketahui,maka (f g)(x) = f(x) g(x)
 
Contoh :
Jika diketahui f(x) = x2 - 3x dan g(x) = x2 + x, maka tentukan (f + g)(x) dan
(f – g)(x)!
 
Jawab :  
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
= x2 – 3x + x2 + x
= 2x2 – 2x
(f – g) (x) = f(x) – g(x)
= x2 – 3x – (x2 + x)
= x2 – 3x – x2 – x
= -4x
2. Perkalian dua fungsi
Bila f dan g fungsi yang diketahui,maka (f . g)(x) = f(x) . g(x)
 
Contoh :
Tentukan (f . g)(x) jika diketahui f(x) = dan g(x) =
 Jawab:
(f . g)(x) = f(x) . g(x) = .
= .
= =
 
3. Pembagian dua fungsi  
Bila f dan g dua fungsi yang diketahui maka, (x) =
 
Contoh :
Jika diketahui f(x) = x2 + 3x – 2 dan g(x) = x + 2, maka tentukan (x)
 Jawab:
(x) = = = = 2x – 1
 
I. Fungsi Komposisi
1. Pengertian Fungsi Komposisi
Misalkan diketahui fungsi-fungsi:
g: A B ditentukan dengan rumus g(x)
f: A B ditentukan dengan rumus f(x)
Fungsi komposisi dari fungsi g dan fungsi f ditentukan oleh rumus
fungsi komposisi.
(f o g)(x) = f(g(x))
Agar fungsi komposisi (f o g) ada  atau terdefinisi,ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi,antara lain:
a. Irisan (interseksi) antara daerah hasil fungsi g dengan
daerah asal fungsi f bukan himpunan kosong.
b. Daerah asal (f o g)(x) adalah himpunan bagian daerah asal
fungsi g.
c. Daerah (f o g)(x) adalah himpunan bagian dari daerah hasil
fungsi f.

Apabila diketahui fungsi-fungsi:


f: A B ditentukan dengan rumus f(x)
g: A B ditentukan dengan rumus g(x)
Fungsi komposisi dari fungsi f dan fungsi g ditentukan oleh
rumus fungsi komposisi.

(g o f)(x) = g(f(x))
 
2. Rumus Fungsi Komposisi  
Misalkan f dan g adalah fungsi sehingga f: A B dan g: B
C maka fungsi komposisi dan g dilambangkan g o f : A C
ditentukan oleh rumus (g o f)(x) = g(x). Untuk setiap x Df
yang mengakibatkan f(x) Dg .
 
Contoh :
Diketahui f dan g dirumuskan oleh f(x) = x – 1 dan g(x) = 2x2.
Tentukan rumus untuk (g o f)(x) dan (f o g)(x)!
Jawab:
f (x) = x-1 dan g(x) = 2x2
(g o f)(x) = g(f(x)) = g(x – 1)
= 2(x – 1)2
= 2(x2 - 2x + 1)
=2x2 – 4x + 2
 (f o g )(x) = f(g(x))
= f(2x2)
= 2x2 – 1
3. Nilai Fungsi Komposisi
Nilai fungsi komposisi f dan g untuk x = a dilambangkan (g o f)(a)
= g(f(a)).
 
Contoh :
Diketahui f(x) = 3x + 1 dan g(x) =2x2 – 3.Tentukan nilai dari (g o f)(4)!
 
Jawab :
(g o f)(x) = g(f(x))
= g(3x + 1)
= 2(3x + 1)2 – 3
= 2(9x2 + 6x + 1) – 3
= 18x2 + 12x + 2 – 3
= 18x2 + 12x – 1
 (g o f)(4) = 18 . 42 + 12 . 4 – 1
= 288 + 48 – 1
= 335
4. Sifat-sifat fungsi komposisi  
o Tidak bersifat komutatif
Komposisi dua fungsi tidak bersifat komutatif artinya
(g o f)(x) (f o g)(x).
o Bersifat asosiatif
Jika diketahui f,g,dan h suatu fungsi,maka
(h o (g o f)) = ((h o g) o f)

5. Komposisi dari dua fungsi atau lebih


Suatu fungsi komposisi dapat tersusun atas dua fungsi atau
lebih.Jika fungsi komposisi terdiri atas 3 fungsi atau
lebih,maka pengerjaannya harus dilakukan secara berurutan
atau tidak boleh.

Contoh :
Diketahui f(x) = x + 2,g(x) = x2 , dan h(x) = 2x + 1.Tentukan
rumus (f o(g o h))(x)!
Jawab:
(f o(g o h))(x) = (f o(g(2x+1)))
= (f o ((2x +1)2 )
= (f o (4x2 + 4x + 1)
= (4x2 + 4x + 1) + 2
= 4x2 + 4x + 3

6. Menentukan fungsi f atau g jika diketahui fungsi


komposisi dari f atau g diketahui
Misal diketahui f(x) atau g(x),maka kita dapat mencari nilai
(f o g)(x) dan (g o f) (x).Jika diketahui f(x) dan (f o g)(x),maka
kita bisa mencari nilai g(x).
 
Contoh:
Diketahui fungsi g(x) = 2x + 3 dan
(f o g)(x) = 2x2 + 4x +5.Tentukan rumus f(x)!
Jawab:  
g(x) = 2x + 3 dan (f o g)(x) = 2x2 + 4x + 5
Misal :
a = g(x)
a = 2x + 3
2x = a – 3
x=
(f o g) (x) = 2 + 4x + 5
f(g(x)) = 2x2 + 4x + 5
f(a) = 2 + 4 + 5
=2+ +5
= + +5
=
= =
Jadi,f(x) =
J. Fungsi Invers  
1. Pengertian Invers suatu fungsi
Misalkan fungsi f memetakan unsur a A ke b B, sehingga
fungsi f dapat dinyatakan dalam bentuk pasangan berurut:
f = {(a,b) │ a A dan b B}.
Pemetaan b B ke a A diperoleh dengan cara menukarkan
atau membalik pasangan terurut (a,b) f menjadi
(b,a).Pasangan terurut (b,a) ini adalah unsur dari invers fungsi
f .Jika invers dari fungsi f itu dilambangkan dengan f-1 ,maka:

f-1= {(b,a) │ b B dan a A}


Diagram pemetaan fungsi f dan invers f(f-1 ) diperlihatkan di
bawah ini.
Definisi:  

Jika fungsi f: A B dinyatakan dengan pasangan terurut f =


{(a,b) │a A dan b B},maka invers fungsi f adalah f-1: B A
ditentukan oleh f-1= {(b,a) │ b B dan a A}

2. Rumus fungsi invers


Jika f dan f-1 merupakan fungsi-fungsi invers,maka :

f(x) = y f-1(y) = x
Contoh:

Ditentukan f(x) = 6x – 1.Tuliskan rumus untuk fungsi invers


f-1 (x)!
 
Jawab:  
Misalnya peta x oleh f adalah f(x) = y,maka: 6x – 1 = y
6x = y + 1
x =
= (y + 1)
f-1(y) = (y + 1)
f-1(x) = (x + 1)
Jadi, fungsi invers adalah f-1(x) = (x + 1)
Rumus-rumus praktis invers f(x)  
• f( x ) = ax + b
f -1(x) =
• f (x) =
f-1 (x) =
• f(x) = ax2 + bx + c
f -1(x) =
• f (x) =
f-1(x)=
• ( f o g ) (x) = h (x)
f-1 (x) = h ( g -1 (x) )
• f (x) = a bx
f -1(x ) = x
• f (x) = x2
f-1 (x) =
K. Fungsi Invers Dari Fungsi Komposisi

Misalkan h(x) adalah fungsi komposisi yang dibentuk dari


fungsi f(x) dan fungsi g(x).Ada dua macam kemungkinan fungsi
h(x) yang dapat dibentuk,yaitu h(x) = (f o g)(x) atau h(x) = (g o
f)(x).Dengan demikian,invers dari fungsi h(x) adalah h-1(x) = (f
o g)-1(x) atau h-1(x) = (g o f)-1(x).

Jika h-1 merupakan fungsi,maka bentuk-bentuk h-1(x) = (f o


g)-1(x) atau h-1(x) = (g o f)-1(x) disebut sebagai fungsi invers
dari fungsi komposisi.Berdasarkan deskripsi diatas dapat
disimpulkan bahwa fungsi invers dari suatu fungsi komposisi
dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan berikut.

(f o g)-1(x) = (g-1 o f-1)(x) atau (g o f)-1(x) = (f-1 o g-1)(x)


Contoh:  
Diketahui fungsi f(x) = x2 dan g(x) = 3x – 1.Tentukan nilai (f o g)-1(x)!
 
Jawab:
f(x) = x2 ,maka f-1(x) =
g(x) = 3x – 1 , maka g-1(x) =
(f o g)-1(x) = (g-1 o f-1)(x) = g-1(f-1(x))
= g-1 (
= ( + 1)
(f o g o h) = 4x2 + 4x + 3
f-1(x) =
=
=
=
=
=

Anda mungkin juga menyukai