Anda di halaman 1dari 21

Standar Kompetensi

2. Merancang dan menggunakan model matematika program linier serta menggunakan sifat
dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vector, transformasi, fungsi
eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah.

A. POLA BILANGAN, NOTASI SIGMA, BARISAN DAN DERET.

Kompetensi Dasar : 2.2. Merumuskan dan menentukan suku ke-n dan jumlah n suku
pertama deret aritmetika dan geometri.

Indikator
o Menjelaskan ciri barisan aritmatika dan barisan geometri,
o Merumuskan suku ke-n dan jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri,
o Menentukan suku ke-n dan jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri,
o Menjelaskan ciri deret geometri tak hingga,
o Menghitung jumlah deret geometri tak hingga,
o Menuliskan deret aritmatika dan geometri dengan notasi sigma,
o Membuktikan rumus jumlah n suku deret aritmatika dan geometri.

Pengalaman Belajar : 2.2.1. Menyebutkan ciri-ciri barisan aritmetika dan barisan


geometri.
2.2.2. Menentukan suku ke-n barisan aritmetika dan barisan
geometri.
2.2.3. Menghitung jumlah n suku pertama deret aritmatika dan
deret geometri.

Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa


permasalahan matematika yang menyangkut Pola Bilangan, Notasi Sigma, Barisan dan
Deret tentu diharapkan peserta didik secara mandiri dan atau kelompok diskusi menggali
informasi dan pengalaman belajar terdahulu serta pengembangannya dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:
Pada zaman modern saat ini kita dapat menemukan berbagai kejadian atau fakta-
fakta yang menggunakan bilangan-bilangan atau angka dengan aturan tertentu,
missalnya nomor rumah sebelah kiri jalan dengan nomor ganjil dan sisi kanan dengan
nomor genap berderet di pinggir jalan besar atau perumahan. Begitu pula dalam bidang
ilmu terapan lain pngunaan bilangan dengan berbagai variasi dan bentuk perhitungannya.
Agar kita dapat mengembangkan penemuan-penemuan yang telah ada, maka kita perlu
mengenal dan memahami latar belakang dari alat ataupun ilmu-ilmu yang ada,
diantaranya barisan bilangan dengan berbagai kaitannya.
Pada abad ke-18 di Jerman terdapat seorang anak Carl Friedrich Gauss (1777-1855)
mampu melakukan penjumlahan dengan cepat sehingga gurunya heran.
Bagaimana cara yang dipakai Gauss ?
Diskusikan dengan kelompok belajar anda melalui pemberdayaan referensi yang ada !
A.1. POLA BILANGAN.

Sering kita jumpai, penggunaan bilangan secara teratur mengikuti suatu model atau
pola tertentu seperti telah disebutkan penggunaan angka sebagai identitas rumah di
pinggir jalan, sebagai berikut:
Sisi kanan : 2, 4, 6, 8, ....... dst  Urutan bilangan Genap secara umum dapat
dinyatakan dalam bentuk : 2n , dimana
n  Bilangan Asli.
Untuk n = 1 maka didapat 2.1 = 2.
n = 2 maka didapat 2.2.= 4 , dst.

Sisi kiri : 1, 3, 5, 7, ..... .. dst  Urutan bilangan Ganjil secara umum dapat
dinyatakan dalam bentuk : 2n -1 ,
dimana n  Bilangan Asli.
Untuk n = 1 maka didapat 2.(....) -1 = 1.
n =2 maka didapat 2.(....). -1 = ...... , dst.
Dan masih banyak contoh lain,
Jika kita perhatikan maka urutan bilangan di atas selalu mengikuti pola atau
aturan yang pasti menurut semesta pembicaraan tertentu, yaitu 2n dan 2n -1.
Aturan yang dapat dinyatakan dalam bentuk lambang dan berlaku umum ini disebut
dengan POLA BILANGAN.

Masalah 1:
Tentukan 4 bilangan pertama yang memenuhi pola 3n + 2 untuk n  A
Penyelesaian :
Misalkan : P(n) = 3n + 2 maka : untuk n = 1  3.( 1 ) + 2 = 3 + ...... = 5
n = 2  3.(....) + 2 = ....... + 2 = .......
n = 3  3.(....) + 2 = ....... + 2 = .......
n = 4  3.(....) + 2 = ....... + 2 = .......
Jadi urutan bilangan tersbut adalah : 5 , ..... , ....... , ........

Masalah 2:
Tentukan pola bilangan yang tepat untuk susunan bilangan : 1, 4, 9, 16, ..........

Penyelesaian :
Bilangan 1 dapat diperoleh dari bentuk ( 1 )2 = 1
4 dapat diperoleh dari bentuk ( 2 )2 = ......
9 dapat diperoleh dari bentuk ( )2 = ......
16 dapat diperoleh dari bentuk ( )2 = ...... ,
Jadi polanya adalah : n2

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Tentukan dan susun 5 bilangan pertama yang memenuhi aturan / pola sebagai
berikut, untuk n bilangan Asli:
a. 2n -3
b. 2n + n2
c. ½ n + 1
d. (n -1)2
e. 5n + 2(n2 -1)

2. Tentukan pola bilangan yang sesuai dengan urutan bilangan di bawah ini:
a. 1, 3 , 5, 7, 9, ............ c. 2, 5, 8, 11, 14, ..........
b. 4, 9, 16, 25, ............ d. 0, 1, 3, 6, 10, ............
A.2. NOTASI SIGMA.

Notasi Sigma biasa dilambangkan  adalah sebuah huruf Yunani sebagai


pengganti operasi Penjumlahan berulang, dan digunakan untuk menyatakan
penjumlahan suku-suku suatu barisan bilangan.

Masalah 3:
Tentukan bentuk penjumlahan suku-sukunya dari bentuk:
n 6

 2n
n 1
(dibaca sigma dari 2n untuk n dari1sampai 6 )

n = 1 disebut batas bawah


n = 6 disebut batas atas
n = 1, 2, 3, 4, ……. Merupakan domain penjumlahan berupa bilangan bulat berurutan.

Penyelesaian :
n 6

 2n
n 1
maka untuk n = 1  2 . 1 = ......

n = 2  2. .... = ......
n = 3  2. .... = ...... , dst sehingga didapat :
bentuk : 2 + ...... + 6 + ....... + ....... + 12

Masalah 4:
2 3 4
Tuliskan bentuk penjumlah : 1 +   dengan menggunakan notasi sigma !
3 5 7
Penyelesaian :
4
2 3 4 1 ..... 3 ..... .....
1+   
3 5 7 .....
  
2(....)  1 2(....)  1 2(....)  1
  2(....)  1
n 1

Sifat-sifat Notasi sigma.

n n n n
a. p
p 1
k
k 1
a.  ui   u j
i 1 j 1
n n n n
b.  A. p  A p
p 1 p 1
b.  A.u
j 1
j  A. u j
j 1
m nk n n n
c. p
pm pmk
 ( p  k ) , k bilangan c.  (u j  w j )   u j   w j
j 1 j 1 j 1

positif n nk
m 1 n n d. u j   (u j  k)
d. p p p
p 1 pm p 1
i m
m 1
i m k
n n
e.  u j   u j   ui
i 1 im i 1
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Nyatakan notasi sigma di bawah ini dalam bentuk lengkap (barisan bilangan) , dan
tentukan pula hasil penjumlahannya !
5
a.  (2n  1)
n 1
5
b.  (2)
ik  2
k 2 1

4
k2 1
c. 
k 3 k
2. Nyatakan dalam bentuk notasi sigma :
1 1 1
a. 1 +   ... 
2 4 128
1 2 3 100
b.    ..... 
2 3 4 101
3. Sederhanakan dalam notosi sigma :
5 5
a.  2i   2n
i 1 n 1
5 7
b.  k   ( k  2)
k 3 k 5
7 5
4. Buktikan bahwa :  (2k  1)   (2k  3)
k 3 k 1

A.3. BARISAN BILANGAN.

Telah kita pelajarai bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan susunan
bilangan yang mengikuti pola atau aturan tertentu, misal: urutan bilagan genap 2, 4,
6, 8, ........ dst.
Urutan bilangan genap memenuhi pola : 2n untuk n bilangan Asli.
Selanjutnya urutan bilangan sebagaimana di atas disepakatai dikenal dengan Barisan
bilangan.
Barisan Bilangan adalah urutan atau susunan bilangan yang teratur menurut pola
atau aturan tertentu.
Perhatikan barisan berikut: 4, 9, 16, 25, ......... maka:
4 disebut sebagai suku pertama (U1)
9 disebut sebagai suku ke-dua (U2)
16 disebut sebagai suku ke-dua (U3)
25 disebut sebagai suku ke-dua (U4)
sedang suku paling akhir disebut sebagai suku ke-n (Un)

Masalah 1:
Tentukan empat suku berikutnya dari barisan: 3, 5, 7, 9, ..........

Penyelesaian :
Setiap suku yang berurutan berselisih 2, maka empat suku berikutnya adalah:
9 +2 , ( 9 + 2 ) + ..... , [( 9 + 2 ) + .....] + ...... , { [( 9 + 2 ) + .....] + ...... } + .......
Sehingga barisannya menjadi
11 , ........ , ........ , ...........
Masalah 2:
Tentukan empat suku pertama dari barisan: Un = 2n2 - 1

Penyelesaian :
Un = 2n2 – 1 maka: untuk n = 1  U1 = 2 ( 1 )2 – 1 = 2 - 1 = 1
n=2  U1 = 2 ( .... )2 – 1 = ...... - 1 = .........
2
n=3  U1 = 2 ( .... ) – 1 = ...... - 1 = .........
n=4  U1 = 2 ( .... )2 – 1 = ...... - 1 = .........
Jadi barisan tersebut adalah : ........ , ........, ........., ..........

A.3.1. BARISAN ARITMATIKA.


Perhatikan barisan bilangan berikut: 5, 8, 11, 14, 17, ...........
(Apa yang dapat disimpulkan ? )
5, 8, 11, 14, 17, ...........

+3 +3 +3 +3 +3 dst
nampak bahwa antara suku yang satu dengan suku sesudahnya mempunyai
selisih TETAP yaitu 3 , dan biasa disebut beda barisan dan dilambangkan b.

b = U2 - U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = ........... b = Un – Un-1

Barisan bilangan dengan pola sebagaimana di atas dikenal dengan Barisan


Aritmatika (Hitung).
Jika kita nyatakan dalam urutan suku-sukunya, barisan Aritmatika dapat
dinyatakan dengan :
U1 , U2 , U3 , U4 , ........... , Un

+b +b +b +b +b

di mana U1 = a dan b = Un – Un-1


sehingga didapat:
U1 =a =a
U2 =a +b =a + 1b

(2 – 1)
U3 =a + …… + b =a + 2b

(3 – 1)
U4 =a +b + …… + b =a + …. b

(4 – 1)
U5 =a +b + …… + ……. + b =a + …. b

(5 – 1)

Un = a + (n -1) b

dikenal sebagai Rumus suku ke-n Barisan Aritmatika.


Masalah 1:
Ditentukan barisan bilangan: 2, 5, 8, ....... ,
Tentukan :
a. Suku ke-delapan b. Suku ke-15 c. 149 suku ke berapa.

Penyelesaian :
Barisan bilangan 2, 5, 8, ....... termasuk barisan Aritmatika dengan a = U 1 = 2
dan b = 5 -2 = 3
a. U8 = a + ( 8 - 1 ) b = 2 + ( ..... ) . 3 = 2 + ...... = .............
b. U15 = a + (..... – 1 ) b = 2 + ( ..... ) . 3 = 2 + ...... = .............
c. Suku ke-n : Ux = a + (n – 1) b = 2 + (n -1)(....) = 149
2 + ....n - .... = 149
3n = .......  n = ........
Jadi 149 merupakan suku ke - .............

Masalah 2:
Suatu barisan aritmatika diketahui bahwa suku ke-2 adalah 7 ,dan suku ke-10
adalah 39, Tentukan Suku ke-50 !

Penyelesaian :
Diketahui ; U2 = 7 ; U10 = 39
Un = a + (n – 1) b maka: U2 = a + ….. b = 7
U10 = a + ….. b = …….

…… b = …….  b = ........

a + b = 7  a = 7 - …. = ..........
Sehingga: U50 = a + ….. b = ...... + .......... = ............

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Carilah beda dalam setiap barisan berikut ini !


a. 9, 15, 21, ..........
b. 3, -2, -7, ......
1 2 5
c. a, a, a,........
2 3 6

2. Carilah suku yang diminta pada setiap barisan berikut ini !


a. 10, 7, 4, ......... suku ke-12 = ......
b. -5, -1, 3, ........ . suku ke-20 = .....
c. 8, 11, 14, ......... suku ke-15 = ......
7
d. -5, - , -2, ....... suku ke-100 = .....
2

3. Diketahui barisan aritmatika: 42, 39, 36, 33, ....., 0


Tentukan banyaknya suku barisan tersebut !

4. Sebuah barisan aritmatrika ditentukan suku ke-5 adalah 17 dan suku ke-10
adalah 32, maka tentukan : suku ke-51 dan suku ke-96 !

5. Carilah suku ke-100 dari barisan berikut ini:


a. 8, 11, 14, 17, ........
b. 7, 14, 21, 28, .......
A.3.2. BARISAN GEOMETRI.
Perhatikan barisan berikut : 1, 2, 4, 8, 16, ..........
Nampak bahwa barisan tersebut memiliki ciri bahwa bilangan selanjutnya
diperoleh dari sekian kalinya dari bilangan sebelumnya,
1 menuju 2 diperoleh dari 1 x2
2 menuju 4 diperoleh dari 2 x ....
4 menuju 8 diperoleh dari .... x .....
dapat disimpulkan bahwa nilai hasil bagi dari suatu suku dengan suku
sebelumnya adalah tetap dan biasa dikenal dengan RASIO ( r ).
Barisan yang mempunyai Rasio / Nilai Perbandingan antar sukunya selalu
tetap disebut dengan BARISAN GEOMETRI.

Un : Suku ke-n
U2 U3 U4 U
U1 = a dan r=    ......  n
U1 U 2 U 3 U n 1
Un
r= (rasio)
U n 1

Sehingga didapat:
U2
r= = U2 = U1 . r = a.r
U1
U3
r= = U3 = U2 . r = (a . r) . r = a . r2
U2
U4
r= = U4 = U3 . r = (a . r2) . r = a . r3
U3
= Un = = a . rn -1

Jadi Pola Barisan Geometri dirumuskan : U n  a.r n 1

Masalah 1:
Tentukan Rasio dan suku ke-8 dari barisan geometri: 3, -6, 12, .............

Penyelesaian :
6 12
3, -6, 12, ............. maka r =   .......
3 6
Sehingga U8 = a . r....... = 3 (......)7 = 3 ( ...... ) = .........

Masalah 2:
Diketahui barisan 2, 6, 18, .........
Tentukan : a. Suku ke-7
b. Suku ke berapa yang besarnya 39366.

Penyelesaian :
6 18
a. 2, 6, 18, ................ barisan geometri sebab:   .......  r
2 6
U1 = Suku pertama (a) = ......... sehingga:

U7 = a.r7 – 1 = a . r....... = 2 . (.....)6 = 2 (.........) = 1458.

b. Uk = a . r k – 1  39366 = 2 . (.......)k – 1  ........ = 3k - 1


 3k – 1 = 3.......
 k – 1 = .....
k = .....

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Carilah rasio dari barisan-barisan geometri di bawah ini dan tentukan


besarnya suku yang diminta:
a. 1, 3, 9, ....... suku ke-10
b. 12, 6, 3, ....... suku ke-10
c. 2, 2 , 1, .... suku ke-9
d. 3, 3 , 1, .... suku ke-11

2. Carilah rasio dan suku ke-6 dari barisan geometri jika diketahui:
a. U1 = 6 , U4 = 48
b. U3 = 20 , U4 = -10
c. U2 = 50 , U4 = 200

3. Berapakah banyaknya suku barisan berikutini:


a. 1, 3, 9, ......., 729
b. 3, -6, 12, ......., 768
3 3
c. 6, 3, , ........,
2 128

4. Uang Rp. 1 juta diinvestasikan di Bank. Setiap tahun mendapat bunga


majemuk 10%. Berapa modal tersebut setelah 5 tahun ?

5. Harga tunai suatu barang adalah Rp. 1 juta. Jika setiap setengah tahun
harganya menyusut 5 % dari harga sebelumnya, maka hitunglah harga
pada permulaan tahun ke tiga !

A.4. D E R E T.
Jika setiap suku dalam suatu barisan dihitung (dijumlahkan) akan didapat sebuah nilai
tertentu, dan bentuk ini dikenal dengan DERET BILANGAN, dan dikenal dengan
istilah Jumlah n suku pertama deret (Sn).

Sn = U1 + U2 + U3 + ........ + Un-2 + Un -1 + Un

A.4.1. DERET ARITMATIKA.


Jika pada barisan aritmatika setiap sukunya dijumlahkan akan didapat :
Sn = a + (a + b) + ( a + 2b) + ( a + 3b ) + ............ + ( a + (n – 1) b )
dan seandainya k = Un = ( a + (n – 1) b )
maka Jumlah n suku pertama deret aritmatika dapat diturunkan sebagai berikut:
Sn = a + (a + b) + ( a + 2b) + ( a + 3b ) + ..... + ( k - 2b ) + ( k – b ) + k
Sn = k + (k - b) + ( k - 2b) + ( k - 3b ) + ........+ ( a + 2b ) + ( a + b ) + a
+
2 Sn = (a + k) + (a + k ) + ( a + k ) + ( a + k ) + ……….. + ( a + k ) +
(a+k)+(a+k) (sebanyak n suku )
2 Sn = n ( a + k )

n n n
maka didapat : Sn = ( a  k )  ( a + Un ) = [ 2a + (n – 1) b ]
2 2 2

Diskusikan dengan kelompok belajar anda beberapa hal berikut:

Masalah 1 :
Hitung jumlah deret aritmatika berikut:
a. 1 + 3 + 5 + 7 + ........... sampai 50 suku.
b. 2 + 5 + 8 + 11 + ....... + 272

Penyelesaian :
a. 1 + 3 + 5 + 7 + ........... didapat U1 = a = ........ , b = 3 - ..... = .......
n
Sn = [ 2a + ( n – 1 ) b ]
2
......
S50 = [ 2 . (….) + ( 50 – 1 ) ...... ] = ..... [ ...... + (......) 2 ]
2
= ......... [ ......... ] = ...............

b. 2 + 5 + 8 + 11 + ....... + 272 didapat U1 = a = 2 , b = 5 - ..... = 3 ,


Un = 272
Un = a + (n -1) b  272 = 2 + ( n - …) 3
272 = …. + 3n - .......
272 = 3n - .......
272 = 3n  n = ..........
......
S50 = [ 2 . (….) + ( 91 – 1 ) ...... ]
2
= ..... [ ...... + (......) 3 ]

= ......... [ ......... ] = ...............

Masalah 2 :
Hitung jumlah semua bilangan asli antara 200 sampai dengan 600 yang habis
dibagi 4.

Penyelesaian :
Bilangan Asli antara 200 dan 600 yang habis dibagi 4 adalah :
204 , 208 , 212 , ......., 596 , sehingga diperoleh
a = 204, b = 4 dan Un = 596

Un = a + (n – 1 ) b  596 = ……. + ( n – 1 ) …..


..... = ........ + 4n - ........
596 = ........ + 4n
 4n = ...........  n = ........
n ......
Sn = ( a + Un)  S99 = ( ...... + 596 )
2 2
......
= (.......) = ..........
2

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Pada sebuah deret aritmatika diketahui suku pertama 3, Un = 87
dan U6 + U7 = 39. Tentukan Sn.

2. Hitunglah nilai x jika diketahui: 2 + 4 + 6 + ....... + x = 90


n
3. Dari sebuah deret aritmatika diketahui Sn = ( 2n + 1).
2
Tentukan rumus suku ke-n .

4. Tiga buah bilangan membentuk barisan aritmatika. Jumlah ke tiga bilangan


itu 30, sedangkan hasil kalinya 640. Tentukan urutan ke tiga bilangan
tersebut .

5. Hitunglah semua bilangan asli antara 100 dan 1000 yang habis dibagi 3
tetapi tidak habis dibagi 5 .

6. Banyaknya angka kelahiran di suatu tempat tiap tahunnya tetap. Apabila


angka kelahiran pada tahun 1980 mencapai 100 jiwa dan pada tahun 1990
mencapai 700 jiwa, Tentukan angka kelahiran pada tahun 1987.

7. Suatu pabrik pupuk selama 15 tahun memproduksi pupuk yang grafiknya


berupa garis lurus. Jika pada tahun ke tiga produksinya 115 ton dan pada
tahun ke enam 190 ton, Tentukan jumlah produksinya selama 15 tahun.

A.4.2. DERET GEOMETRI.

Jika pada barisan Geometri Un = a.rn-1 setiap sukunya dijumlahkan akan


didapat :
Sn = a + a r + a . r2 + .......... + a . rn -2 + arn – 1
maka Jumlah n suku pertama deret geometrei dapat diturunkan sebagai
berikut:

Sn = a + a r + a . r2 + .......... + a . rn -2 + a rn – 1
r. Sn = a r + a . r…… + .......... + ….. . r n -2
+ a rn – ….. + …. . rn

Sn – r. Sn = ........ - a . rn
Sn ( 1 - .... ) = ...... ( 1 – rn ) atau Sn ( r – 1 ) = a ( rn – 1 )

Sehingga:
a (1  r n )
Sn = untuk nilai r<1 atau:
1 r
a ( r n  1)
Sn = untuk nilai r>1
r 1
Diskusikan dengan kelompok belajar anda beberapa hal berikut:
Masalah 1 :
Tentukanlah jumlah deret berikut sampai dengan suku ke -8 :
1 + 3 + 9 + ...........

Penyelesaian :
1 + 3 + 9 + ........... merupakan deret geometri
3 ......
a = ....... , r =   ......
...... 3

a ( r 8  1) .....(38  ....) .........  1 ..........


sehingga S8      ............
r 1 .....  1 ..... 2

Masalah 2:
Pada sebuah deret geometri terdapat suku pertama = 3 dan rasio = 2.
Tentukan n bulat terkecil sehingga Sn > 104

Penyelesaian :
a ( r n  1)  ......n  1 
Sn   3   3(......n  1)  3.2.....  .......
r 1  ......  1 
karena Sn > 104  3 . 2..... - ....... > 10000  (......) 2n > ............
 2n > ............
2 ......  2048 
 .......  jadi n > 11
2  4096
Jadi n bulat terkecil yang memenuhi adalah n = ...........

Secara umum kita dapat menarik hubungan antara Suku ke-n (Un) dengan Sn
adalah sebagai berikut:

Sn = a + (a + b) + ( a + 2b) + ( a + 3b ) + ...........+ ( a + (n – 2) b) +
( a + (n – 1) b
Sn -1 = a + (a + b) + ( a + 2b) + ( a + 3b ) + .......... + ( a + (n – 2) b)

Sn – Sn -1 = a + (n – 1) b = Un atau Un = Sn – Sn -1
Un = Sn – Sn -1

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Carilah rasio dari barisan-barisan geometri di bawah ini dan tentukan pula
nilai suku yang diminta pada tiap masalah:
a. 12, 6, 3, ....... suku ke-10 = .........
b. 2, 2 , 1, ......... suku ke-9 = .....

2. Tentukan rasio dan suku ke-6 dari barisan geometri yang diketahui:
a. U2 = 50 dan U4 = 200
b. U3 = 20 dan U6 = -2

3. Pada sebuah barisan geometri terdapat U 1 + U6 = 244 dan U 3 x U4 = 243,


tentukan rasio dari barisan ini

4. Uang Rp. 1.000.000,- diinvestasikan di Bank, Setiap tahun mendapat bunga


majemuk 10 %. Berapa modal tersebut setelah 5 tahun ?

5. Pada sebuah deret geometri a = 1 dan r = 2, Nilai n bulat terkecil


sehingga Sn > 27 ?

6. Tunjukan bahwa

1+ 2+2+2 2 + ......... sampai 12 suku = 63 (1 + 2)

DERET GEOMETRI TAK HINGGA.

Suatu deret geometri yang banyak suku-sukunya tak hingga:


a + a. r + a . r2 + a . r3 + ........
Pola jumlah n suku pertama deret geometri tak hingga dapat diturunkan sebagai
berikut:
a (1  r n )
Dari : Sn = jika n   , maka:
1 r
a (1  r n ) a a.r n
S  Lim S n  Lim  Lim  Lim
n n 1 r n 1  r n 1  r

untuk -1 < r < 1 atau r 1 maka Lim r n  0 sehingga didapat:


n
a a
S   Lim 0 
n 1  r 1 r
a
untuk r < 1 maka : S  dan
1 r
a
untuk r > 1 maka : S 
r 1

Masalah 3:
Hitung nilai dari : 1 + ½ + ¼ + .........

Penyelesaian :
Sn = 1 + ½ + ¼ + ......... di dapat a = ....... dan r = ....... < 1 maka :
a ...... ......
S     .......
1  r 1  ...... ......

Masalah 4:
Tentukan nilai yang setara dengan bilangan desimal berulang: 0,272727 ......
atau 0, 27

Penyelesaian :
0,272727.... = 0,27 + 0,0027 + 0,000027 + .........
= 0,27 + 0,27 (0,01) + 0,27 (..........)2 + .........
Didapat a = 0,27 dan r = ........ sehingga:
a ...... ...... .....
S     ,
1  r 1  ...... ...... 11
.....
Jadi 0, 27 setara dengan
.....

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Hiitung jumlah tak hingga deret berikut ini:
a. 2 + 1 + ½ + ........
b. -1 + 1 + -1 + ......
c. 0,1 + 0,01 + 0,001 + ......

2. Tentukan nilai pecahan desiumal yang setara dengan desimal berulang pada:
a. 0,11
b. 0, 23
c. 0, 29

1
3. Suku pertama deret geometri adalah 3 , sedangkan jumlah sampai tak
2
hingga deret , Tentukan rasio dari deret tersebut
3
2
4. rasio deret geometri adalah , sedangkan jumlah tak hingga adalah 15.
5
Berapakah suku pertamanya ?
1
5. Suku ke-n deret geometri adalah , Tentukan:
5n
a. Suku pertama
b. Rasio
c. Jumlah tak hingga.

A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !


2 2 2
1. 1 +   ....  dapat dinyatakan sebagai :
3 4 20
20 20 19 19 20
2 2 2 2 2
a.  m 1
n 1
b. n
n 1
c.  n 1
n 1
d.  n 1
n2
e.  2n
n2

4
2. Hasil penjumlahan  3 2
n 1
n
= ………….

a. -102 b. -100 c. 100 d. 102 e. 104

3 6
3. Hasil penjumlahan dari :  ( n  1)   ( n  2n  1)  ......
2 2

n 0 n4
a. 56 b. 55 c. 54 d. 50 e. 44

4. Diketahui barisan 2, 6, 12, 20, ….. , Rumus suku ke-n barisan ini adalah …….
a. n2 +2n b. n2 -2n c. n2 + n d. n2 – n e. 2n2 –n

5. Suatu barisan aritmatika diketahui suku ke-3 dan suku ke-7 beturut-turut adalah 29
dan 81. Suku pertama dan beda barisan tersebut adalah ......
a. 3 dan 12 c. 3 dan 13 e. 4 dan 12
b. 4 dan 13 d. 5 dan 11

6. Jumlah deret 40 + 38 + 36 + ...... + 2 adalah ...........


a. 420 b. 400 c. 390 d. 380 e. 310

7. Suatu deret aritmatika U 4 = 2 dan bedanya (-2) , Jumlah 10 suku pertamanya


adalah .....
a. -18 b. -16 c. -14 d. -12 e. -10

8. Suatu barisan geometri U2 = 6 dan U5 = ¾ , Suku pertama dan rasionya adalah .......
a. 12 dan ½ c. 12 dan ½ e. 12 dan 1/3
b. 14 dan ½ d. 14dan - ½

9. Jumlah penduduk suatu kota menjadi dua kali lipat setelah 10 tahun, Tahun 2010
diperkirakan jumlah penduduk mencapai 3,2 juta jiwa. Berarti pada tahun 1960
jumlah penduduk kota itu baru mencapai ....... jiwa.
a. 100.000 c. 120.000 d. 160.000
b. 200.000 d. 400.000

10. Deret geometri dengan suku-suku positif, diketahui suku ke-3 adalah 1/8 dan suku
ke-7 adalah 2. Maka jumlah tujuh suku pertama deret tersebut adalah .........
7 15 63 127 255
a. b. c. d. e.
32 32 32 32 32

11.Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m, setiap kali memantul mencapai


ketinggian 2/3 m dari tinggi sebelumnya. Panjang lintasan bola hingga berhenti
adalah ...... m.
a. 20 b. 10 c.9 d. 7 e. 5

12. Suku ke-n dari deret geometri tak hingga adalah 4 -n , maka jumlah deret tak hingga
tersebut adalah
a. 3 b. 2 c. 1 d. ½ e. 1/3
13. Jumlah suku tak hingga deret geometri 6 -3 + ½ - ¼ + ......... adalah ........
a. -6 b. -4 c. 3 d. 4 e. 12

B. Kerjakan dengan langkah yang benar!

14. Tiga bilangan membentuk barisan geometri. Hasil kali dan jumlah ke-tiga
bilanganmasing-masing adalah 216 dan 26. Tentukan suku ke-3 barisan tersebut

15. Suatu deret aritmatika diketahui jumlah suku ke-4 dan suku ke-8 adalah 184,
sedangkan jumlah dua suku pertama adalah 20,
Tentukan : a. Suku ke-6
b. Jumlah 6 suku pertama.

16. Tentukan jumlah bilangan asli antara 1 s/d 200 yang habis dibagi 4 tetapi tidak
habis dibagi 6.

17. Pada barisan geometri dengan 13 suku, diketahi suku tengahnya 2.187.
Jika suku ke-3 = 27, tentukan suku ke-10 barisan tersebut.

18. Diketahui deret : -8 + 4 -2 + 1 – ½ + ¼ - .........


Hitunglah : a. sampai 10 suku pertama.
b. Sampai tak hingga.

B. HUBUNGAN NOTASI ZIGMA-DERET dan INDUKSI MATEMATIKA.

Kompetensi Dasar : 2.3. Menggunakan notai sigma dalam deret dan induksi
matematika dalam pembuktian.

Indikator
o Menuliskan suatu deret dengan notasi sigma,
o Menjelaskan ciri rumus yang dapat dibuktikan dengan induksi matematika,
o Menggunakan induksi matematika dalam pembuktian.
Pengalaman Belajar : 2.3.1. Menyatakan suatu deret dengan notasi sigma,
2.3.2.Menggunakan induksi matematika dalam pembuktian rumus.

Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa


permasalahan matematika yang menyangkut Notasi sigma-deret dan induksi matematika
dalam pembuktian tentu diharapkan peserta didik secara mandiri dan atau kelompok
diskusi menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu serta pengembangannya
dari beberapa sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:
Notai sigma dan deret pada hakekatnya bermakna sama, dikarenakan ke duanya
menyatakan jumlah dari beberapa suku barisan bilangan, sehingga antara notasi sigma
dan deret memiliki hubungan yang nyata.

Dan kebenaran hubungan antara keduanya dapat dibuktikan dengan bantuan konsep
pembuktian induksi matematika.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda melalui pemberdayaan referensi yang ada !

B.1. HUBUNGAN NOTASI SIGMA DENGAN DERET.

Perhatikan konsep di bawah ini:


Jumlah 6 suku pertama deret aritmatika: 3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18, pola Suku ke-n
dan Jumlah n suku pertamanya dapat diturunkan dengan aturan sebagai berikut:
Barisan tersebut termasuk barisan aritmatika dengan
U1 = a = ...... , b = 6 -3 = 9 -6 = ...... sehingga:

Un = a + (n -1) b = ….. + (n – 1) …… = …… + 3n – ….. = 3n


n n n n
Sn = (2a  ( n  1)b) = [2.(.....) + (n -1) (....) ] = [ ..... + 3n – ..... ] = [ 3n
2 2 2 2
+3 ]
.....
Dapat ditentukan nilai dari S6 = [2(....)  (.....  1)3]  (....)[.....  15]  63
2
6
Perhatikan juga :  3n = 3.1 + 3.2 + 3.3 + 3.4 + 3.5 + 3. 6
n 1
= 3 + …. + .... + 12 + ..... + 18

= 63

Jelas bahwa terdapat hubungan yang nyata antara deret dan notai sigma:
6
S6   3n
n 1

Masalah 1:
Nyatakan notai sigma berikut dalam Jumlah n suku pertama deret aritmatikanya:
6

 (2n  3)
n 1

Penyelesaian :
6

 (2n  3) = [2. (....) +3] + [2.(....) +3] + [2.(....) +3] + [2.(....) +3] + [2.(....) + 3] +
n 1
[2.(....) + 3]
= 5 + ..... + ..... + ..... + ...... + 15

didapat : a = ....... dan b = ....... – 5 = ...... sehingga:


Sn =
n n n n
( 2a  (n  1)b)  [ 2(...)  (n  1)(....)]  [....  2n  ....]  [2n  ....]
2 .... .... ....

Jadi S6 = (.....)[..... + 1] = ........

B.2. INDUKSI MATEMATIKA.

Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika adalah jenis ini.
Dengan prinsip sebagai berikut:

Misalkan P(n) adalah suatu pernyataan yang menyangkut bilangan asli n.


Apabila P(1) bernilai BENAR, dan apabila P( k) juga bernilai BENAR maka
P( k +1) juga bernilai BENAR.
Maka dapat dipastikan P(n) bernilai BENAR untuk semua n bilangan Asli

Masalah 2:
Buktikanlah bahwa 1 + 3 + 5 + ..... + (2n – 1) = n2 , untuk semua bilangan Asli n.

Penyelesaian:
Misalkan: P(n) adalah ” 1 + 3 + 5 + ..... + (2n – 1) = n2 ”
(a). Untuk n = 1 , maka P(1) bernilai Benar, Sebab 1 = ( ….. )2 = 1
(b). Andai untuk n = k sehingga P(k) bernilai Benar, yaitu apabila:
1 + 3 + 5 + ..... + (2 …. – 1) = .....2 , maka:
(c). Akan dibuktikan berlaku (Benar) untuk n = k +1
1 + 3 + 5 + ..... + (2k -1) + (2 (k+1) – 1)
= [1 + 3 + 5 + ..... + (2k -1) + [(2k + ..... – 1) ]
k2
= ...... 2 + (..... +1)
= k2 + ..... +1 = ( ..... + 1)2
Jadi untuk P(k + 1) bernilai Benar, dengan demikian P( n ) Benar, untuk
semua n anggota bilangn Asli.

Masalah 3:
n
1 n
Buktikanlah bahwa 4
p 1
p 1

3
( 4  1) , untuk semua bilangan Asli n.

Penyelesaian:
n
1 n
Misalkan: P(n) adalah 4
p 1
p 1

3
( 4  1)
1 1
(a) Untuk n = 1 diperoleh .....1 – 1 = ( ....1 -1 )  ......0 = (....)
3 3
 1 = 1 (Benar)
k
1 k
(b) Misal benar untuk n = k  4
p 1
p 1

3
(4  1) , sehingga:

(c) Akan dibuktikan berlaku untuk n = k + 1, ambil ruas kiri :


k 1 k k 1

4
p 1
p 1
 4 p 1
p 1
 4
p  k 1
p 1

1 .... 1
= (4  1)  4...... = [ 4k  .....  (....)4 k ] =
3 .....
1
[(....)4 k  .....]
....
1
= [ 4......1  1] ,
.....
Hal ini menunjukkan bahwa P(n) berlaku untuk n = k +1
n
1 n
Jadi : 4
p 1
p 1

3
(4  1) benar untuk setiap n bilangan asli.

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


Buktikan kebenaran dari argumentasi di bawah ini dengan Induksi Matematika !
n
3 n
1. Buktikan bahwa ” 3
p 1
p

2
[3  1]

2. Buktikan bahwa ” n3 +5n habis dibagi oleh 6”


3. Buktikan bahwa ” 1 +2 +3 +4 + ...... + n = ½ n (n +1) ”
4. Buktikan bahwa ” 1 + 3 + 9 + ....... + 3n -1 = ½ (3n -1) ”
5. Buktikan bahwa ” 1 +2 + 22 + 23 + ...... + 2n -1 = 2n -1 ”
6. Buktikan bahwa ” 33n + 22n +2 habis dibagi 5 ”
7. Buktikan bahwa ’’ 24n +3 + 33n +1 habis dibagi oleh 11 “
n n
8. Buktikan bahwa ” a – b habis dibagi oleh ( a – b) untuk semua n anggota
bilangan asli.

C. PENERAPAN / APLIKASI DALAM PERMASALAHAN KEHIDUPAN .

Kompetensi Dasar : 2.4. Merumuskan masalah nyata yang model matematikanya


berbentuk deret, menyelesaikan modelnya, dan menafsirkan
hasil yang diperoleh.
Indikator
o Menjelaskan karakteristik masalah yang model matematikanya berbentuk deret aritmatika atau
geometri,
o Merumuskan deret yang merupakan model matematika dari masalah,
o Menentukan penyelesaian dari model matematika,
o Memberikan tafsiran terhadap solusi dari masalah.
Pengalaman Belajar : 2.4.1. Menyatakan kalimat verbal ke dalam bentuk deret,
2.4.2. Mencari penyelesaian dari model matematika yang telah
diperoleh.

Sebelum mempelajari serta menyelesaikan beberapa permasalahan matematika yang


menyangkut Notasi sigma-deret dan induksi matematika dalam pembuktian utamanya
terkait permasalahan kehidupan nyata tentu diharapkan peserta didik secara mandiri dan
atau kelompok diskusi menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu serta
pengembangannya dari beberapa sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Masalah 1:
Pada awal produksi PT Jaya memproduksi 200 pasang sepatu/hari. Setiap bulan
direncanakan untuk menambah hasil produksinya secara tetap. Pada bulan ke -10
ternyata PT tersebut memproduksi 335 pasang sepatu/hari. Berapa kenaikan produksinya
per bulan ? (anggap 1 bulan sama dengan 30 hari)

Penyelesaian:
Permasalahan merupakan model Barisan Aritmatika dengan U1 = 200 dan U10 = 335 yang
ditanyakan adalah kenaikan per bulan (beda barisan) b = .....
Un = a + (n – 1) b  U10 = a + ..... b  335 = ....... + ....... b
 ..... b = 335 - ...... = ........
......
 b=  .......
......
Jadi kenaikan produksinya per bulan adalah ..............

Masalah 2:
Populasi serangga di suatu tempat pada tanggal 4 April 1994 adalah 10.000 ekor. Tiap 2
hari bertambah 20% dari jumlah semula. Berapa populasi serangga tersebut pada tanggal
18 April 1994 ?

Penyelesaian:
Permasalahan merupakan model Barisan Geometri dengan U1 = 10.000 dan U2 = 12.000
yang ditanyakan adalah Populasi pada tanggal 18 April 1994 ( U8) = ......
U 2 12.000
U1 = a = 10.000 dan r =   ....... sehingga: U n  a.r n 1 didapat :
U1 10.000
U 8  .......(.. ....) 8 1 = 10.000 (1,2)…… = 10.000 (………) = ……………..
1. Suatu perkebunan jeruk pada saat musim berbuah menghasilkan 50.000 buah jeruk.
Tiap hari dipetik sebanyak 7.250 buah. Setelah 6 hari dipetik ternyata ada beberapa
buah jeruk yang masih mentah, maka kegiatan memetik jeruk tersebut dihentikan.
Berapa buah jeruk yang masih di pohon ?

2. Pada awal bekerja Amat mempunyai gaji Rp. 200 ribu per bulan. Tiap tahun gaji Amat
naik sebesar Rp. 15 ribu per bulan. Berapa gaji Amat setelah dia bekerja selama 7
tahun ?

3. Pada percobaan di sebuah laboratorium, temperature benda diamati setiap menit.


Setelah 13 menit suhunya 7o C dan setelah 19 menit suhunya 15oC. Tentukan
kenaikn suhu per menitnya

4. Seseorang menabung rp. 800 ribu pada tahun pertama, Tiap tahun tabungannya
ditambah dengan Rp. 15 ribu lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Berapakah
jumlah simpanannya pada akhir tahun ke 10 ?

5. Bakteri membelah menjadi 2 bagian setiap 4 jam. Jika pada pukul 12.00 banyaknya
bakteri 1.000 ekor, Berapa banyaknya bakteri pada pukul 20.00 untuk hari yang sama

6. Suatu bola jatuh dari ketinggian 72 meter, kemudian memantul di tanah dan memantul
kembali 80 % dari tinggi semula, begitu seterusnya sampai dengan 6 pantulan.
Berapa tinggi bola pada pantulan ke 6?

7. Seseorang menabung sejumlah uang di Bank dan mendapat bunga majemuk 10%
setahun. Satu tahun sesudah menabung dan setiap tahun berikutnya, diambil Rp. 100
ribu untuk keperluan hidupnya. Berapakah uang yang harus ditabung sehingga setiap
tahun ia dapat mengambil Rp. 100.000,- ?

8. Pada akhir tahun 2005 jumlah penduduk sebuah kota 225.000 jiwa. Jika jumlah
penduduk bertambah 20 % tiap tahun maka Tentukan jumlah penduduk pada akhir
tahun 2010 ?
MENGUKUR MINAT SISWA TERHADAP MATERI BELAJAR

Menurut anda materi belajar tentang Pola Bilangan, Notasi Sigma, Barisan dan Deret
(lingkari angka diantara pernyataan berikut):

Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan

Bermanfaat 1 2 3 4 5 Tidak Bermanfaat

Menarik 1 2 3 4 5 Tidak Menarik

Sangat perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Tidak perlu dipelajari

Menantang 1 2 3 4 5 Tidak Menantang


Tidak Perlu disebar
Perlu disebar luaskan 1 2 3 4 5
luaskan
Mempunyai korelasi Tidak Mempunyai
dengan masalah sehari- 1 2 3 4 5 korelasi dengan masalah
hari sehari-hari

Petunjuk Penilaian:

1. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 1 dan 2 maka materi pembelajaran menarik
minat siswa.
2. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 4 dan 5 maka materi pembelajaran tidak
menarik minat siswa, sehingga perlu adanya perubahan metode, media, strategi
pembelajaran, dll.

Anda mungkin juga menyukai