MAKALAH
Disusun Dalam Rangka Pemenuhan Tugas Akhir Modul 3 tentang Aplikasi Teori
Belajar dan Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
Memori atau ingatan adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga bisa
digunakan lagi pada masa yang akan datang. Para psikolog pendidikan mempelajari
bagaimana informasi disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan
dan bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan kembali untuk tujuan tertentu di kemudian
hari. Memori membuat kita terasa berkesinambungan, tanpa adanya memori kita tidak
mampu menghubungkan apa yang terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami
sekarang.
Otak merupakan perangkat yang paling kompleks di dunia. Triliunan sel otak memiliki
fungsi spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan psikis
manusia, baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan memori di dalam
otak jauh melebihi hardisk komputer terbesar sekalipun. Tapi sayangnya manusia tidak
mampu mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan
menyimpan semua jejak ingatan dengan sempurna, melainkan berangsur-angsur akan
menghilang.
Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak mampu mengingat apapun
mengenai pengalaman kita, maka kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Belajar merupakan
tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami oleh peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak
1
terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada
di lingkungan sekitar.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar dapat memahami :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Informasi terus memasuki pikiran melalui indera kita. Sebagian ada yang tersimpan
dalam ingatan dan sebagian lagi ada yang menghilang dalam jangka waktu tertentu.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan kemampuan
kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Informasi yang telah diterima oleh otak manusia
akan disimpan menjadi ingatan. Ingatan setiap manusia berbeda-beda, ada yang hanya bisa
mengingat jangka pendek ada juga yang bisa mengingat untuk waktu yang sangat lama.
Pemrosesan iinformasi di dalam pikiran akan berlangsung terus menerus selama ada
informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Sensory Memory (SM) merupakan sel pertama kali informasi diterima dari luar yang
berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui panca indera
hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik. Misalnya ketika anda melihat sesuatu
ketika berjalan, meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera
terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak
yang ditangkap indera penglihatan.
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian
oleh individu. Karakteristik Working Memory adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi
hanya bertahan 15 detik tanpa pengulangan).
3
d. Long Term Memory (LTM)
Adalah suatu proses informasi yang relatif permanen dan biasanya menetap dalam
ingatan individu tersebut. Misalnya dalam kasus ingatan selama bersekolah dulu, memori
mengenai pertemuan reuni dengan teman sekolah dan lainnya.
Stimulus yang masuk melalui pancaindera diterima oleh Sensory Memory. Sensory
Memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, sentuhan)
untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui
perhatian yang selektif informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memory jangka
pendek, sedangkan informasi yang tidak lolos perhatian dilupakan. Selanjutnya informasi
dicatat dan diberi kode untuk disimpan dalam memori jangka panjang.
Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus awal nomor
telepon ditangkap oleh pancaindera (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara, atau
melalui mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang ditangkap melalui pancaindera
disimpan di working memory. Saat kita mengingat nomor telepon untuk sesaat berarti kita
menyimpannya di short term memory. Ketika kita mengulang secara verbal terus menerus
dan sewaktu-waktu kerap diulang kembali maka nomor tersebut akan disimpang dalam
memori jangka panjang (long term memory).
4
2.2 Model Pembelajaran Pengolah Informasi
Teori pengolah informasi berbeda dengan belajar yang khas dalam tiga hal :
1. Tidak bercirikan karya satu orang teoritikus saja atau duatu rancangan penelitian tertentu.
Penerapan teori pengolah informasi dalam pembelajaran berasal dari asumsi bahwa
memori manusia itu suatu sistem yang aktif, yang menyeleksi, mengorganisasi dan
mengubah menjadi sandi informasi dan keterampilan bagi penyimpannya untuk dipelajari.
Hal yang esensial dari pembelajaran yang dapat dilakukan adalah:
Sistem memori manusia dpat melakukan proses seleksi atas stimulus-stimulus yang
akan diperhatikannya. Kegiatan pembelajaran yang dpat dilakukan berkaitan dengan
memberikan bimbingan perhatian peserta didik terhadap penerimaan stimulus antara
lain:
b. Memperlancar mengkode
Selama belajar, fungsi pengkodean adalah untuk menyiapkan emosi baru untuk
disimpan ke dalam memori jangka panjang. Proses ini menghendaki transformasi
informasi menjadi kode ringan untuk memudahkan mengingat kembali di waktu
kemudian. Ada dua rancangan yang berbeda yang dapat memudahkan pengkodean
5
yaitu dengan memberikan pengisyarat, elaborasi dan cara titian ingatan sebagai
pembantu untuk menyusun sandi, rancangan ini disebut bantuan berbasis
pembelajaran. Rancangan yang lain adalah untuk memberikan kesempatan bagi
terjadinya elaborasi yang dihasilkan peserta didik, rancangan ini disebut bantuan
berbasis peserta didik.
a. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang sangat
besar bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar
dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik
yang mengikuti performa pembelajar
6
BAB III
KESIMPULAN
Stimulus yang masuk melalui pancaindera diterima oleh Sensory Memory. Sensory
Memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, sentuhan)
untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui
perhatian yang selektif informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memory jangka
pendek, sedangkan informasi yang tidak lolos perhatian dilupakan. Selanjutnya informasi
dicatat dan diberi kode untuk disimpan dalam memori jangka panjang.