1.

Faktor Integrasi

Faktor integrasi adalah sebuah faktor pengali yang menjadikan suatu persamaan
diferensial yang tidak eksak menjadi persamaan diferensial eksak. Sebagai contoh,
1
persamaan diferensial 𝑑𝑥 + 2𝑥𝑑𝑦 = 0 bukan merupakan persamaan diferensial eksak
𝑦
𝜕𝑀 𝜕𝑁 𝑦
karena = . Apabila persamaan itu dikalikan dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 persamaan yang
𝜕𝑦 𝜕𝑥
1 𝑦
diperoleh adalah (𝑦 𝑑𝑥 + 2𝑥𝑑𝑦) 𝑥 = 0. Persamaan terakhir ini adalah persamaan
𝜕𝑀 𝜕𝑁
diferensial eksak karena = =0.
𝜕𝑦 𝜕𝑥

Dari contoh di atas, suatu persamaan 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0 belum tentu
bersifat eksak. Selanjutnya, untuk membentuk menjadi persamaan diferensial eksak,
𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0 dikalikan dengan fungsi 𝑢(𝑥, 𝑦) ≠ 0 . fungsi pengali
𝜇(𝑥, 𝑦) ≠ 0 disebut faktor integrasi. Maka 𝑢(𝑥, 𝑦)𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑢(𝑥, 𝑦)𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0
adalah persamaan diferensial eksak, sehingga:

𝜕𝑢𝑀 𝜕𝑢𝑁
=
𝜕𝑦 𝜕𝑥
atau
𝜕𝑀 𝜕𝑁 𝜕𝑢 𝜕𝑢
𝑢 +𝑀 =𝑢 +𝑁
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦
maka diperoleh, rumus umum Faktor Integrasi:
𝜕𝑢 𝜕𝑢
𝑁 −𝑀
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑢(𝑥, 𝑦) =
𝜕𝑀 𝜕𝑁
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥

Ada beberapa kasus dalam faktor integrasi, yaitu:

1. (𝑥, 𝑦) = 𝑢(𝑥) , faktor integrasi hanya fungsi x, maka:

𝜕𝑢 𝑑𝑢 𝜕𝑢
= dan =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑥
Oleh karena itu, rumus umum di atas dapat ditulis
𝑑𝑢 𝜕𝑀 𝜕𝑁
𝑁 − 𝑀(0) 𝑑𝑢 −
𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝑢(𝑥) = ⟶ = 𝑑𝑥
𝜕𝑀 𝜕𝑁 𝑢 𝑁
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥

1
 𝑑𝑢
= 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑢

ln 𝑢 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

ln 𝑢 = 𝑒 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
2. (𝑥, 𝑦) = 𝑢(𝑦) , faktor integrasi hanya fungsi y, maka:
∂u 𝜕𝑢 𝑑𝑢
= 0 dan 𝜕𝑦 = 𝑑𝑦
𝜕𝑥

Oleh karena itu, rumus faktor integral dapat ditulis:

𝑑𝑢 𝜕𝑀 𝜕𝑁
𝑁(0) − 𝑀
𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝜕𝑦 − 𝜕𝑥
𝑢(𝑦) = ⟶ = 𝑑𝑦
𝜕𝑀 𝜕𝑁 𝑢 𝑀
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝑑𝑢
= 𝑔(𝑦)𝑑𝑦
𝑢

ln 𝑢 = ∫ 𝑔(𝑦)𝑑𝑦

ln 𝑢 = 𝑒 ∫ 𝑔(𝑦)𝑑𝑦
3. Faktor Integrasi 𝑢 sebagai fingsi 𝑥 dan 𝑦,
andaikan 𝑢 = 𝑢(𝑥, 𝑦)
misal bentuk peubah 𝑥, 𝑦 = 𝑣
maka 𝑢 = 𝑢(𝑣)
𝜕𝑢 𝑑𝑢 𝜕𝑣 𝜕𝑢 𝑑𝑢 𝜕𝑣
= ∙ ; = ∙
𝜕𝑥 𝑑𝑣 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑣 𝜕𝑦
Jika ketiga persamaan di atas disubstitusikan ke rumus umum, maka
𝜕𝑢 𝜕𝑢
𝑁 −𝑀
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑢(𝑥, 𝑦) =
𝜕𝑀 𝜕𝑁
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝑑𝑢 𝜕𝑣 𝑑𝑢 𝜕𝑣
𝑁 ∙ −𝑀 ∙
𝑑𝑣 𝜕𝑥 𝑑𝑣 𝜕𝑦
𝑢(𝑣) =
𝜕𝑀 𝜕𝑁
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝜕𝑣 𝜕𝑣 𝑑𝑢
(𝑁 −𝑀 )
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑣
=
𝜕𝑀 𝜕𝑁
−
𝜕𝑦 𝜕𝑥
𝜕𝑀 𝜕𝑁
𝑑𝑢 −
𝜕𝑦 𝜕𝑥
= 𝑑𝑣
𝑢 𝜕𝑣 𝜕𝑣
𝑁 −𝑀
𝜕𝑥 𝜕𝑦

2
2. Persamaan Diferensial Linear Orde 1

Bentuk umum:

𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥)

disebut persamaan diferensial linear orde pertama, 𝑦 dan 𝑦′ bersifat linear sedangkan
𝑝(𝑥) dan 𝑞(𝑥) sebarang fungsi dalam 𝑥. Jika 𝑞(𝑥) = 0, maka

𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 0

disebut persamaan diferensial linear homogen.

Jika 𝑞(𝑥) = 0, maka

𝑦 ′ 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥)

disebut persamaan diferensial linear tak homogen.

Menentukan penyelesaian persamaan diferensial linear homogen dan persamaan

diferensial tak homogen.

a. Penyelesaian persamaan diferensial linear homogen

𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 0
𝑑𝑦
+ 𝑝(𝑥)𝑦 = 0
𝑑𝑥
𝑑𝑦
= −𝑝(𝑥)𝑦 ⟹ 𝑑𝑦 = −𝑝(𝑥)𝑦𝑑𝑥
𝑑𝑥
1
𝑑𝑦 = −𝑝(𝑥)𝑦𝑑𝑥
𝑦
1
∫ 𝑦 𝑑𝑦 = − ∫ 𝑝(𝑥)𝑑𝑥

ln|𝑦| = − ∫ 𝑝(𝑥)𝑑𝑥 + 𝑐̅
𝑦(𝑥) = 𝑐𝑒 − ∫ 𝑝(𝑥)𝑑𝑥
dimana: 𝑐 = 𝑒 𝑐̅ jika 𝑦 > 0
𝑐 = −𝑒 𝑐̅ jika 𝑦 < 0
𝑐=0 jika menghasilkan penyelesaian trivial 𝑦 = 0.

3
 Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear homogen orde 1: 𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 0
Adalah fungsi 𝑦(𝑥) = 𝑐𝑒 − ∫ 𝑝(𝑥)𝑑𝑥
b. Penyelesaian persamaan diferensial linear tak homogen
𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥) dimana 𝑞(𝑥) ≠ 0
𝑑𝑦
+ 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥) dimana 𝑑𝑥
𝑑𝑥

𝑑𝑦 + 𝑝(𝑥)𝑦𝑑𝑥 = 𝑞(𝑥)𝑑𝑥
𝑑𝑦 + 𝑝(𝑥)𝑦𝑑𝑥 − 𝑞(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑑𝑦 + (𝑝𝑦 − 𝑞)𝑑𝑥 = 0
(𝑝𝑦 − 𝑞)𝑑𝑥 + 𝑑𝑦 = 0.
Andaikan 𝑝𝑦 − 𝑞 = 𝑃 dan 1 = 𝑄, maka (𝑝𝑦 − 𝑞)𝑑𝑥 + 𝑑𝑦 = 0 dapat dibentuk
menjadi 𝑃𝑑𝑥 + 𝑄𝑑𝑦 = 0.
Jika 𝑃 ≠ 0, suatu faktor pengintegralan
1
𝑃(𝑥) =
𝑓
1
𝑃(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑑𝑓
𝑓
1
∫ 𝑃(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑓
𝑓

ln |𝑓| = ∫ 𝑃(𝑥)𝑑𝑥

𝑓(𝑥) = 𝑒 ∫ 𝑃(𝑥)𝑑𝑥 , ∫ 𝑃(𝑥)𝑑𝑥 = ℎ(𝑥) ⟹ 𝑃(𝑥) = ℎ′(𝑥).

Sehingga :
𝑓(𝑥) = 𝑒 ℎ(𝑥) .
Dengan demikian, persamaan diferensial 𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥) dikalikan dengan
𝑓(𝑥) = 𝑒 ℎ(𝑥) diperoleh bentuk
(𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦)𝑒 ℎ(𝑥) = 𝑞(𝑥)𝑒 ℎ(𝑥) ,
Disederhanakan menjadi
𝑒 ℎ (𝑦 ′ + 𝑝𝑦) = 𝑞𝑒 ℎ , dimana 𝑝 = ℎ′ ,
Sehingga :
𝑒 ℎ (𝑦 ′ + ℎ′ 𝑦) = 𝑞𝑒 ℎ .
Selanjutnya :
(𝑒 ℎ 𝑦)′ = 𝑒 ℎ 𝑦 ′ + 𝑒 ℎ ℎ′𝑦 ,
Maka diperoleh :

4
 (𝑒 ℎ 𝑦)′ = 𝑞𝑒 ℎ

∫(𝑒 ℎ 𝑦)′ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑞𝑒 ℎ 𝑑𝑥

𝑒 ℎ 𝑦 = ∫ 𝑞𝑒 ℎ 𝑑𝑥 + 𝑐

Jadi,

𝑦 = 𝑒 −ℎ [∫ 𝑞𝑒 ℎ 𝑑𝑥 + 𝑐]

Dimana ℎ = ∫ 𝑝(𝑥)𝑑𝑥
Dengan demikian, penyelesaian persamaan diferensial linear tak homogen
𝑦 ′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥)
Adalah fungsi

𝑦 = 𝑒 −ℎ [∫ 𝑞𝑒 ℎ 𝑑𝑥 + 𝑐]

3. Persamaan Diferensial Bernoulli

Bentuk umum:
𝑑𝑦
+ 𝑃(𝑥)𝑦 = 𝑄(𝑥)𝑦 𝑛
𝑑𝑥
𝑑𝑦
Persamaan diferensial yang berbentuk + 𝑃(𝑥)𝑦 = 𝑄(𝑥)𝑦 𝑛 dengan 𝑃 dan 𝑄 fungsi 𝑥
𝑑𝑥

atau konstanta diselesaikan denan cara:

Pertama, membagi kedua ruas dengan dengan 𝑦 𝑛 sehingga persamaan menjadi
𝑑𝑦
𝑦 −𝑛 + 𝑃 𝑦 1−𝑛 = 𝑄
𝑑𝑥
Kedua, misalkan 𝑧 = 𝑦 −𝑛 sehingga
𝑑𝑧 𝑑(𝑦 1−𝑛 ) 𝑑𝑧 𝑑𝑦
= ⟶ = (1 − 𝑛)
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑧
Supaya suku pertama didapat 𝑑𝑥 maka persamaan pertama dikalikan (1 − 𝑛) didapat:
𝑑𝑦
(1 − 𝑛)𝑦1−𝑛 + (1 − 𝑛)𝑃𝑦 1−𝑛 = (1 − 𝑛)𝑄
𝑑𝑥
𝑑𝑧
+ 𝑃1 ∙ 𝑧 = 𝑄1 (PD Linear)
𝑑𝑥

Dengan 𝑃1 dan 𝑄1 fungsi 𝑥 atau konstanta. Persamaan dapat diselesaikan dengan faktor
integrasi. Setelah diperoleh penyelesaian untuk 𝑧, dengan substitusi 𝑧 = 𝑦 1−𝑛 kita
dapatkan 𝑦.

5
4. Contoh Soal PD Eksak
1. sin(𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 + (5𝑦 2 + 3𝑦 + sin(𝑥 + 𝑦)𝑑𝑦 = 0
Apakah persamaan tersebut di atas eksak ... ?

Penyelesaian:
𝑀 = sin(𝑥 + 𝑦)
𝑁 = (5𝑦 2 + 3𝑦 + sin(𝑥 + 𝑦)
𝜕𝑀
= cos(𝑥 + 𝑦)
𝜕𝑦
𝜕𝑁
= cos(𝑥 + 𝑦)
𝜕𝑥

𝑢 = ∫ 𝑀𝑑𝑥 + 𝑘(𝑦) = ∫ cos( 𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑘(𝑦)

= cos(𝑥 + 𝑦) + 𝑘(𝑦)
Mencari nilai 𝑘(𝑦)
𝜕𝑢 𝜕𝑘
= − sin(𝑥 + 𝑦) + = 𝑁 = 5𝑦 2 + 3𝑦 + sin(𝑥 + 𝑦)
𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝑑𝑘
= 5𝑦 2 − 3𝑦
𝑑𝑦
5 3
𝑘(𝑦) = 𝑦 3 + 𝑦 2 + 𝑐
3 2
Maka didapatkan hasil akhir
5 3
𝑢(𝑥, 𝑦) = sin(𝑥 + 𝑦) + 𝑦 3 + 𝑦 2 + 𝑐
3 2

2. (2𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑥 + (𝑦 3 + 2𝑥)𝑑𝑦 = 0

 𝐹(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑄(𝑦)

= ∫(2𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑥 + 𝑄(𝑦)

= 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑄(𝑦)
𝜕𝐹
= 2𝑥 + 𝑄 ′ (𝑦)
𝜕𝑦
𝑄 ′ (𝑦) = 𝑦 3

𝑄(𝑦) = ∫ 𝑦 3 𝑑𝑦

6
 1
= 𝑦4
4
1
𝐹(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 4
4
 𝐹(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 + 𝑄(𝑥)

= ∫(𝑦 3 + 2𝑥)𝑑𝑦 + 𝑄(𝑥)

1
= 𝑦 4 + 2𝑥𝑦 + 𝑄(𝑥)
4
𝜕𝐹
= 2𝑦𝑄 ′ (𝑥)
𝜕𝑥
2𝑥𝑦 + 2𝑦 = 2𝑦 + 𝑄 ′ (𝑥)
𝑄 ′ (𝑥) = 2𝑥

𝑄(𝑥) = ∫ 2𝑥 𝑑𝑥

= 𝑥2
1
𝐹(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 4
4