Benarkah Demikian?
Pengertian Logika (1)
Contoh
Ada susu tumpah di lantai, dengan gelas terjatuh. Kita tidak
mengetahui penyebabnya. Di atas meja, kita melihat semut:
apakah mungkin semut menjadi penyebabnya? Kemudian
kita lihat juga ada cicak di tembok samping meja, apakah dia
penyebabnya? Tidak mungkin. Ada kucing di bawah meja,
dan sangat mungkin dia menjadi penyebabnya. Saat meloncat
dari meja ke lantai, mungkin dia menyenggol gelas susu
hingga tumpah. Meski tidak pasti, namun besar kemungkinan
dialah pelakunya.
Prinsip Dasar Logika (18)
4. Jangan berhenti sejenak mencari penyebab
Penyebab dari suatu hal biasanya merupakan rentetan dari
beberapa kejadian. Contoh:
A --> B --> C : A menyebabkan terjadinya B. B
menyebabkan terjadinya C. Jika dalam investigasi mencari
penyebab C kita hanya berhenti pada B, apakah masalah
yang terjadi di C akan berakhir? Tidak. Karena B merupakan
akibat dari A. Contoh, saya menempatkan saringan di saluran
pembuangan wastafel dapur, agar kotoran tertampung di
saringan tersebut. Otomatis ketika saringan penuh maka
airnya mampet, namun frekuensi mampetnya sering. Jika
saya ganti saringan tersebut, lubang saluran wastafel sudah
tidak mampet, tentu saja. Apakah itu solusi akhir?
Prinsip Dasar Logika (19)
5. Membedakan antar-penyebab
Pada prinsip sebelumnya, kita telah mengenal penyebab
utama, yang bisa juga didefinisikan sebagai penyebab efektif.
Selain penyebab efektif ada juga penyebab akhir, penyebab
materi, dan penyebab formal.
7. Pernyataan kategori
Pernyataan "Handphoneku berada di kursi belakang (mobil)"
tentu saja berbeda dengan pernyataan "Handphoneku
mungkin ada di kursi belakang". Pernyataan pertama bersifat
kategori karena mendefinisikan dengan tepat maknanya
(tempat: di kursi belakang), sedangkan pernyataan kedua
tidak mendefinisikan kategori (tempat/letak HP). Sebagai
tambahan, sebuah pernyataan bisa saja menyatakan kategori
namun tidak mengekspresikan kategori. Contoh:
"Persebaya adalah klub sepakbola terbaik di Indonesia". Jelas
menyebutkan kategori (terbaik), namun ini subjektif.
Bedakan dengan pernyataan "Persebaya menjuarai Liga
Indonesia 2019."
Prinsip Dasar Logika (26)
8. Generalisasi
Sebuah pernyataan umum adalah pernyataan yang mana
subjeknya sangat luas. Contoh pernyataan umum: (1) kuda
adalah vertebrata, (2) rumah adalah tempat tinggal pribadi.
Kedua pernyataan tersebut berlaku benar untuk apapun
subjeknya. Jadi pernyataan umum memiliki dua karakteristik:
Benar
Berlaku untuk semua kelas
Ada dua jenis pernyataan umum: universal dan partikular.
Pernyataan universal biasanya diawali dengan kata "semua",
sedangkan pernyataan partikular diawali dengan kata
"beberapa" dan semisalnya. Pernyataan universal sendiri
terbagi menjadi dua: afirmatif dan negatif.
Prinsip Dasar Logika (27)