Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN

PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II


DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 8 BENGKULU

OLEH :
SITI YULIANTI FATIMAH
NIM: 1611230115

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN 2019
PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 20 Februari 2019

Bengkulu, 20, Februari, 2019


Dosen Pembimbing Magang Guru Pamong Magang

Risnawati, M.Pd Dessy Evaliani, S.Pd


NIP.197405231999032002 NIP. 197712132005022003

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Kepala Sekolah,


SMPN 08 Bengkulu

Salmi, M.Pd
NIP. NIP.196106171987032007
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan Laporan Hasil Magang II yang dilaksanakan di SMPN 08
Bengkulu.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir
zaman.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada mata
kuliah Magang II di Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Begkulu, dan dalam proses
penyusunan Laporan ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan, bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Salmi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 08 Bengkulu yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi/magang
II.
2. Ibu Risnawati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II.
3. Ibu Dessy Evaliani, S.Pd selaku Guru Pamong yang telah membantu dan
membimbing penulis selama melakukan observasi/magang II di sekolah.
4. Bapak dan ibu guru Serta Tata Usaha SMP Negeri 08 Bengkulu yang telah
membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II
ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa yang memberikan masukan, motivasi, dan dorongan
kepada penulis.
6. Adik-adik siswa-siswi SMP Negeri 8 Bengkulu yang penuh semangat dan
antusias pada saat mengikuti pelajaran yang disampaikan, semoga adik-adik
menjadi orang yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih


banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MAGANG

Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu, sebagai Lembaga Pendidikan


Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang
kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi
pendidikan harus menetapkan profil kelulusan. Profil kelulusan tersebut akan
menentukan rumusan tercapainya pembelajaran (learning outcome). Penetapan
pencapaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar
kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan
Presiden RI Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran
lulusan Tarbiyah dan Tadris di IAIN Bengkulu akan menjadi dasar pengembangan
keahlian profesi, yaitu guru professional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, kepribadian
dan sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka
menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya
peningkatan, antara lain peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi
guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan
penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan
sarana belajar.
Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi
yang sangat sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1)
Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan
pembelajaran yang dihadapi secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan,
proses dan hasil belajar ; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan
prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal
tersebut perlunya program pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah
mitra dengan cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan,
pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik
versi LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan
berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan
kebijakkan pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang
sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka Fakultas Tarbiyah dan
Tadris IAIN Bengkulu juga telah mengadaptasikan diri.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta
magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan
sebagai calon pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang
berkualifikasi professional, cerdas, unggul, dan berwibawa.
Dalam pelaksanaan program magang II ini, saya di beri kesempatan oleh
para panitia penyelenggara magang II ini di SMP Negeri 08 Bengkulu.

B. TUJUAN MAGANG
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun
secara khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut.
Program magang II bertujuan memantapkan kompetensi
akademik kependidikan dan kaitannya dengaan kompetensi akademik bidang
studi dan mentetapkan kemampuan awal calon gru dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran melalui:
1. Penelaahan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
2. Penelaahan strategi pembelajaran;
3. Mengembangkan jati diri sebagai pendidik dan pengajar yang profesional;
4. Perancangan RPP;
5. Perancangan silabus;
6. Perancangan minggu efektif; dan
7. Perancangan program semester dan program tahunan;
C. MANFAAT MAGANG
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini diantaranya:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang manajemen
dan Kultur sekolah.
b. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap
proses membangun kompetensi pedagogic, kepribadian, dan social di sekolah.
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap
proses pembelajaran di kelas.
d. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja sehingga dapat
memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan
yang ada disekolah.
e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.
f. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran
dan kegiatan manajerial di sekolah.
g. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator,
dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.

2. Bagi Sekolah
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara SMPN 08
Bengkulu dengan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
professional.

3. Bagi IAIN Bengkulu


a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna
mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon sarjana
pendidikan yang berdedikasi dan proesional; dan
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.

D. WAKTU DAN TEMPAT MAGANG


Waktu pelaksanaan magang II ini dilaksanakan kurang lebih dalam waktu
satu bulan yaitu terhitung dari tanggal 22 Januari sampai 20 Februari 2019. Magang
II ini berlokasikan di SMPN 08 Bengkulu di Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan
Gading Cempaka Kota Bengkulu.
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG


1. Lokasi Lembaga

PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah : SMP Negeri 8 Kota Bengkulu


NPSN : 10702496
Alamat : Jalan Lingkar Barat
Kecamatan : Gading Cempaka
Kota : Bengkulu
Kode Pos : 38225
Nama Kepala Sekolah : Salmi,S.Pd
No. Telp : 081281247979
NSS : 201266001014
Akreditas :A
Tahun Didirikan : April 1983
Tahun Beroperasi : April 1983
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
a. Surat Tanah : Hak Pakai
b. Luas Bangunan : 2.415 m2
c. Luas Tanah : 17.585 m2

Status Bangunan Milik : Pemerintah


Luas Seluruh Bangunan : 2.415 m2
No. rekening sekolah : 0115-01-026903-50-0
Pemegang rekening : SMP Negeri 8 Kota Bengkulu
Nama Bank : Bank BRI
Cabang : Bengkulu

2. Sejarah Lembaga

SMP Negeri 8 Kota Bengkulu terletak dikelurahan LIngkar Barat Kecamtan


Gading Cempaka Kota Bengkulu ini berdiri pada taun 1983, dan mulai beroperasi
pada tahun 1983. Awalnya sekolah ini di beri Nama SLTP 8 Kota Bengkulu dan
mengalami perubahan Nama pada tahun 1994 dengan Nama SMP 08 Kota
Bengkulu. Dengan Kepala Sekolahnya yang pertama Bapak Drs.Alwis dengan
masa jabatan dari tahun 1983-1984. Pada tahun 1984 adanya pergantian struktur
oragnisasi sekolah. Dengan kepala sekolah Ibu Dra.Mahdaniar dengan masa
jabatan dari tahun 1984-1991. Pada tahun 1991 pergantian kepala sekolah yang
ketiga kalinya pada tanggal 20 juni 1991 yang dijabat oleh Abdul Razak dengan
masa jabatan dari tahun 1991- 1993. Pada tahun 1994 keopala sekolah dijabat oleh
bapak Drs.Anwar Rasyid (Alm) dengan masa jabatan dari tahun 1994-1995. Pada
tahun 1995 kepala sekolah dijabat Drs. Sayati Atmaja dengan masa jabatan dari
tahun 1995-2001. Pada tahun 2002 kepala sekolah dijabat oleh Bapak Dahirin, S.Pd
dengan masa jabatan tahun 2002-2005. Pada tahun 2006 hingga 2008 kepala
sekolah dijabat oleh Ibu Lianova,S.Pd. lalu dpergantikan lagi pada tahun 2009
hingga 2012 yang dijabat oleh Ibu Kepti,M.Pd. pada tahun 2013 hingga sekarang
kepala sekolah dijabat oleh Ibu Salmi,M.Pd dengan Waka dijabat oleh beberapa
orang yang mewakili setiap bidang.

Tujuan SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berdiri seperti sekolah-sekolah


lainnya yaitu ingin mendidik siswa agar menjadi siswa yang lebih baik, siswa SMP
Negeri 8 memiliki keinginan belajar yang tinggi.

Nama-nama kepala sekolah sejak berdiri hingga sekarang.Sejak berdiri


SMPN 08 Bengkulu mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak sembilan kali,
yang dapat kita lihat pada table berikut:
Tahun Ajaran Nama Kepala Sekolah

1983 – 1984 Drs. Alwis


1984 – 1991 Dra. Mahdanir
1991 – 1993 Abdul Razak
1994 – 1995 Drs. Anwar Rasyid (Alm)
1995 – 2001 Drs. Sayati Atmaja
2002 – 2005 Dahirin,S.Pd
2006 – 2008 Lianova,S.Pd
2009 – 2012 Kepti,M.Pd
2013 – sekarang Salmi,S.Pd

3. Visi dan Misi Lembaga


a. Visi

Berkompetitif dalam prestasi Akademik dan Non Akademik berdasarkan IMTAQ,


IPTEK dan Berahklak Mulia serta Berkebudayaan Lingkungan.

b. Misi
1. Mewujudkan pendidikan yang berkaraker bangsa berbudaya, berbudi luhur
dan berakhlak mulia.
2. Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan prestasi
Akademik dan Non Akademik.
3. Mewujudkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Mewujudkan sistem management partisipatif, transparant, dan akuntabel
yang melibatkan seluruh warga sekolah dan masyarakat.
5. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai.
6. Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif.
c. Tujuan, Visi Dan Misi SMP Negeri 08 Kota Bengkulu
1. Tercapainya pendidikan adil dan merata di lingkungan sekolah.
2. Tercapainya pendidikan yang bermutu menghasilkan prestasi akademik dan
non akademik.
3. Tercapainya profesionalisme pendidik dan tenaga pendidik.
4. Meningkatkan ketaatan guru dan siswa, kedisiplinan, ketertiban, dengan
dasar kejujuran dalam melaksanakan PBM.
5. Meningkatkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam
menunjang kemajuan pendidikan di SMP Negeri 08 Kota Bengkulu.
6. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam rangka
pengembangan program pendidikan yang berakar pada budaya bangsa,
serata mengikuti perkembangan IPTEK dan karya seni.
7. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler sesuai potensi dan
minat siswa.
8. Tercapainya sikap budi perkerti yang berbudaya didasari iman dan takwa.
9. Tercapainya sistem managemen partisipatif transparan dan akuntabel antar
pihak-pihak terkait.
10. Terpenuhinya sarana prasarana belajar yang memadai dan lingkungan
belajar yang kondusif agar tercapai hasil yang lebih baik menempuh ujian
nasional.
11. Meningkatkan peran usaha kesehatan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat, nyaman, indah dan bersih.
12. Meningkatkan kualitas tenaga edukasi dan tenaga administrasi dengan
pelatihan-pelatihan.
13. Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum nasional.

4. Struktur Organisasi Lembaga


B. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
a. Menelaah kurikululum
Kegiatan yang saya laksanakan pada saat magang II salah satunya yaitu
menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru pada
minggu kedua tepatnya pada tanggal 28 februari 2019 sampai selesai. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui kurikulum dan perangkat pembelajaran yang
digunakan oleh guru di SMP 08 Kota Bengkulu, seperti merancang rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, minggu efektif, program semester dan
program tahunan. Dari hasil penelaahan yang saya lakukan dapat di ketahui bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiata pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
menenai tujua, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani yaitu
curir yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berpacu atau tempat
berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus ditempuh dalam
kegiatan berlari mulai dari start hingga finish.1
Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dengan alasan
kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum memiliki beberapa aspek
penting seperti perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga
pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi
dokumen yang telah disusun.2
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam system pendidikan
di Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh

1
Rahmat Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013, Yogyakarta: Azzagrafika,
hal. 17
2
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, Jakarta, Prenada Media Group, hal. 3-4
pemerintah untuk menggantikan kkurikulum 2006 yang sering disebut sebagai
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang
lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013
dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.
Kurikulum ini lebih mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik kurikulum 2013 yang
diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat secara positif.3
Untuk Karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam
kompetensi dasar.
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,psikomotorik
dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran yang
ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang beasal dari pendekatan “disciplinary-
based curriculum” atau content-based curriculum”
f. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

3
UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, (Bandung: Fermana,2006), hlm.
83
g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten
kompetensi. Yang mana pengetahuan merupakan konten yang bersifat
tuntas (mastery). Sedangkan kognitif dan psikomotorik merupakan
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap
merupakan kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan
dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
h. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi yang bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi.4

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

b. Menelaah dan merancang perangkat pembelajaran

Selain menelaah kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah, kegiatan

pada magang II yaitu, menelaah dan merancang perangkat pembelajaran yang

dilaksanakan pada 28 Januari sampai dengan selesai.

Perangkat pembelajaran merupakan suatu perangkat yang dipergunakan

dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif

Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar

4
http://nadyaafrilia.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html
dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program

semester, program tahunan, dan minggu efektif.

1) Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi

Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber Belajar.

Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99)

a) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran.

b) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.

c) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

d) Menentuan Jenis Penilaian.

e) Menentukan Alokasi Waktu.

f) Menentukan Sumber Belajar.

Dari hasil penelaahan saya selama magang II di SMP Negeri 8 Kota

Bengkulu dalam menelaah silabus dapat saya simpulkan bahwa silabus yang

digunakan oleh guru sudah sesuai dengan silabus yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu dalam silabus terdapat kompetensi yang tebagi mejadi dua, yaitu:

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh

kemendikbud, selain kompetensi didalam silabus juga terdapat indicator. Indikator

merupakan indicator pencapaian atau target yang harus dicapai selama

pembelajaran, dengan menyesuaikan KI dan KD. Selain itu pengalokasian waktu


didalam silabus juga harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan selama

proses pembelajaran dan sesuai dengan waktu dalam minggu efektif guru. Untuk

menentukan sumber belajar yang terdapat di silabus juga harus sesuai dengan

sumber belajar yang digunakan oleh guru untuk mengajar.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu

KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus

dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah:

Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,

metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan

sumber belajar.

Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)


standar proses No 65 Th 2013.
a. Identitas sekolah
b. Identitas mata pelajaran
c. Kelas/semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
f. Tujuan pembelajaran
g. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi
KD – KI 1
KD – KI 2
KD – KI 3
Indikator…….
Indikator…….
KD – KI 4
Indikator…….
Indicator…….

h. Materi pelajaran
i. Alokasi waktu
j. Metode pembelajaran
k. Media pembelajaranSumber belajar
l. Langkah-langkah pembelajaran
m. Penilaian hasil pembelajaran

Dari hasil pengamatan saya terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang digunakan oleh guru sudah cukup baik sesuai dengan kurikulum yang

digunakan oleh sekolah. RPP disusun berdasarkan materi yang diajarkan dengan

alokasi waktu yang harus sesuai dengan banyak tidaknya materi yang disampaikan

dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan bedasarkan KI dan KD. RPP juga

harus memiliki KI dan KD yang telah ditetapkan oleh kemedikbud, didalam RPP

juga harus memiliki indikator, Didalam penyusunan RPP indikator merupakan

indikator pencapaian atau target yang harus dicapai selama pembelajaan. Untuk

pengalokasian waktu juga harus sesuai dengan materi yang disampaikan selama

proses pembelajaran. Metode, media, dan sumber pembelajaran menyesuaikan


dengan apa yang dibutuhkan saat proses pembelajaran. Unuk pengembangan materi

dan tujuan pembelajaran, pengembangan materi dapat disesuakan dengan

kebuuhan materi tambahan sebagai pendorong atau mmudahkan pembelajaran

yang berlangsung. Kegiatan pembelajaran didalam RPP juga sudah tersusun dan

terencana mulai dari kegiatan pendahulan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

dalam proses pembelajaran.

3) Program semester

Program semester merupakan rancangan garis besar pembelajaran selama 1

(satu) semester, yang disusun oleh pendidik sebelum menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Program semester menggambarkan urutan

pembelajaran, materi pembelajaran dan alokasi waktu untuk setiap materi

pembelajaran selama 1 (satu) semester. Penyusunan Program semester

mengacu pada kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan

setempat. Kalender pendidikan sangat diperlukan terutama untuk menghitung

minggu efektif.

Hasil penelaahan saya selama magang II di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu

mengenai program semester saya dapat simpulkan bahwa program semester yang

digunakan oleh guru sudah cukup baik, sesuai degan kalender diknas, sehingga

sesuai dengan minggu efektif yang sudah dirancang oleh pendidik. Kami juga

diajarkan untuk membuat minggu efektif sehingga dapat membantu kami dalam

membuat program semester yang harus sesuai dengan minggu efektif guru.

4) Program tahunan
Prota merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran

untuk mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.

Prota berdasarkan Kurikulum 2013 merupakan program umum pembelajaran

untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai

rencana umum pelaksanaan pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah

jam pelajaran efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman

bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester,

Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

5) Minggu efektif

Perhitungan minggu efektif pembelajaran per semester atau per tahun mengikuti
kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat.
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
a. Permulaan tahun pelajaran
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaturan waktu belajar efektif
a) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajarantermasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Berdasarkan kalender pendidikan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan
setempat, guru menghitung jumlah minggu efektif di setiap semester,
sehingga dapat diketahui jumlah minggu efektif dan minggulibur di
setiap bulan.Berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif yang tertera
pada Tabel 2, jumlah minggu efektif semester ganjil adalah 19 minggu
dan semester genap adalah 18 minggu.Jumlah minggu efektif hasil
perhitungan selanjutnya akan digunakan untuk menyusun program
semester termasuk didalamnya ulangan tengah semester (UTS) dan
ulangan akhir semester (UAS). Setelah perhitungan minggu efektif, guru
perlu mengetahui beban belajar yang ada di setiap semester/tahun.

Dari hasil penelaahan yang saya lakukan mengenai kurikulum dan


perangkat pembelajaran yang digunakan guru dapat saya simpulkan sebagai
berikut:
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang yang simple dan praktis karena
menjadi sebuah kurikulum penyempurna pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang masih menitik beratkan kepada kompetensi yang di
utamakan. Kurikulum 2013 melihat dari segi kebutuhan masyarakat dari segi
spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan yang saat ini sedikit digeser karena
pengaruh media, lingkungan dan juga tekanan belajar yang semakin menumpuk
dengan adanya materi pembelajaran yang selalu bertambah seiring dengan
kebutuhan.
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan diketahui bahwa ada beberapa
hambatan dari segi pelaksanaan ini banyaknya pendidik dan peserta didik kurang
memahami tentang perubahan kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013.
Terutama pendidik belum tahu banyak dalam memahami apa saja yang perlu
ditekankan di Kurikulum 2013. Sehingga diperlukan pelatihan untuk para guru
dalam pemahaman untuk melaksanakan proses Kurikulum 2013 yang sesuai
dengan yang diharapkan.
Kurikulum 2013 dari segi materi lebih fleksibel artinya lebih mudah
dipahami oleh siswa dan juga para pendidik karena jam mata pelajaran dikurangi
dan menambah jam pelajaran, hal itulah yang sangat menonjol dalam perubahan
pada KTSP menuju Kurikulum 2013. Seperti pada struktur mata pelajaran sudah
tidak menggunakan Standar Kompetensi yang terlalu banyak melahirkan materi
baru, akan tetapi menggunakan 4 Kompetensi Inti (KI) yang harus dikuasai dan
dipahmi oleh peserta didik. Adapun 4 Kompetensi Inti (KI) tersebut adalah KI 1
(spiritual), KI 2 (sosial), KI 3 (pengetahuan) dan KI 4 (keterampilan).
Akan tetapi peserta didik kurang siap dalam hal mencari materi karena masih
terbiasa dengan materi sebelumnya yang selalu panjang lebar dalam pembahasan.
Sehingga pada kurikulum 2013 ini harus memerlukan lebih banyak referensi buku
ataupun media lain untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar yang
efektif.
Sedangkan dari segi media pembelajaran, perencanaan materi pengajaran
dan proses belajar mengajar membutuhkan penerapan media yang extra sehingga
menuntut seorang guru dan siswa untuk selalu belajar dan memanfaatkan media
pembelajaran yang sudah ada dan yang sudah dipersiapkan.
Dari segi metode pembelajaran kurikulum 2013 lebih aktif dalam
penggunaan dan pemanfaatan berbagai metode seperti halnya metode simulasi,
sosiodrama, bermain, diskusi, dan metode yang lain yang sangat mampu menjadi
sarana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan. Dalam hal
metode pembelajaran siswa masih kurang terbiasa dengan metode pada Kurikulum
2013, siswa masih perlu menggunakan metode ceramah karena disebabkan oleh
beberapa faktor bakat, minat, kebiasaan, latar belakang, kemampuan dan gaya
belajar siswa itu sendiri.
Sistem penilaian pada Kurikulum 2013 dikatakan lebih baik karena mencakup
3 ranah domain belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Karena ketiga
domain tersebut sama-sama menjadi sangat penting dari pada hanya mengutamakan
aspek kognitif (pengetahuan). Dalam hal segi penilaian memang semua 3 ranah
domain (kognitif, afektif, psikomotorik), akan tetapi tingkat kesulitan para guru
adalah kurangnya memahami cara penilaian pada kurikulum 2013, karena masih
sangat memerlukan diklat dan pelatihan dalam hal khusus penilaian.
Dalam penelaahan dan perancanagan perangkat pembelajaran penulis rasa
sudah cukup baik. Penulis di berikan perangkat pembelajaran yang telah diarancang
oleh guru dan diminta untuk menelaah perangkat tersebut. Penulis juga diajarkan
untuk menyusun perangakat pembelajaran pada kurikulum 2013. Sehingga kegiatan
pada magang II ini sanagat relevan dengan tujuan magang II.

2. Kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya

Selama pelaksanaan magang, penulis mendapatkan kendala-kendala yang

ditemui selama melaksanakan magang di SMP Negeri 08 Kota Bengkulu dan

upaya pemecahan penulis adalah sebagai berikut:

a. Kendala-kendala yang dihadapi

1). Pada hari pertama pelaksanaan magang, penulis agak kesulitan dalam

beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Itu dikarenakan penulis baru

pertama kali terjun di sekolah SMPN 08 Kota Bengkulu.

2). Adanya rasa segan kepada pegawai untuk menanayakan hal-hal yang

kurang dimengerti dalam pelaksanaan magang karena masih belum

mengenal pegawai-pegawai yang bekerja ditempat penulis melaksanakan

magang.

3). Kurang pahamnya penulis dengan kegiatan atau tugas yang dibebankan

kepada penulis sehingga membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama

dalam menyelesaikan hal tersebut.


4). Akses yang harus ditempuh saat hujan turun sangat sulit, karena

banyaknya kendala yang dihadapi.

b. Upaya Pemecahannya

1). Lebih ulet dan agresif dalam mencari informasi tentang magang dari

fakultas.

2). Mempelajari dan memahami berbagai informasi tentang pelaksaan

magang II, serta lebih antusias dalam melaksanakannya.

3). Penulis berusaha bertanya dan meminta penjelasan tentang cara-cara

dalam meancang perangkat pembelajaran.

4). Dalam hal ini, penulis mengusulkan agar variasi magang perlu diberikan

agar masalah magang dapat diatasi dengan baik. Dan ada baiknya

pembimbing memberikan kegiatan yang bervariasi untuk mencegah

kebosanan dan untuk memberikan penyegaran kembali terhadap

mahasiswa yang melakukan magang di sekolah tesebut.

3. Hal yang Mendukung

Kegiatan Magang II ini yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 08 Kota

Bengkulu dapat kami laksanakan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh faktor

pendukung diantaranya:

a. Adanya hubungan yang harmonis antara dosen pembimbing, kepala sekolah,

guru pamong, dewan guru serta mahasiswa Magang II di SMP Negeri 08

Kota Bengkulu.
b. Adanya kerja sama yang baik antar warga sekolah SMP Negeri 08 Kota

Bengkulu dengan mahasiswa TBI/PAI yang melakukan Observasi dan

perancangan terhadap perangkat pembelajaran.

c. Bimbingan dari kepala sekolah, dosen pembimbing, guru pamong, dan guru

lainnya yang ikut memotivasi lancarnya kegiatan kami ini.

d. Kekompakan kelompok

e. Letak dan lokasi yang mudah dijangkau

f. Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukkan dan bimbingan


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan magang II di SMP NEGERI 8 KOTA
BENGKULU selama 1 bulan, saya dapat mengetahui bahwa proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik walaupun fasilitas
sarana dan prasarana yang belum cukup memadai untuk kurikulum 2013.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam program magang II ini hasil
yang diharapkan dalam pengamatan terhadap penelaahan dan perancangan
perangkat pembelajaran tersebut terlaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Setelah mengikuti atau melaksanakan kegiatan magang ini, saya
mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan
Sekolah Menengah Pertama. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari
kegiatan Magang II ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di
lingkungan masyarakat nantinya

B. Saran
Mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung
jawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah
yang dituju. Dengan terlaksakannya program magang II ini diharapkan saya bisa
memahami dan mengaplikasikan dalam program selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Syatibi Raharjo, Rahmat, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013,


Yogyakarta: Azzagrafika

Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, Jakarta, Prenada Media


Group
UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,
2006,Bandung: Fermana
http://tania.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/dokumen-kurikulum-
2013.pdf
http://nadyaafrilia.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html
Yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandingan-kbk-2004-dan-ktsp-
2006-dengan-kurikulum-2013/
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/12/Penilaian-hasil-
belajar-Kurikulum-2013.html

Anda mungkin juga menyukai