OLEH
SODIKIN S.Pd
NIP:196910152003121003
1
KATA PENGANTAR
Bersyukur sekali penulis mengaturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) “Upaya
meningkatkan belajar IPA materi rangkaian listrik sederhana secara parallel dengan
menggunakan metode Demontrasi pada siswa kelas VI SDN 99/ X Sidomukti Kecamatan
Dendang “ dengan baik.
Tujuan penulisan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah sebagai upaya guru untuk
meningkatkan SSkwalitas pembelajaran dan hasil belajar dapat berjalan secara maksimal
yang sesuai dengan tujuan akhir dari proses belajar. Hasil belajar siswa dapat meningkat
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tidak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu kepada :
1. Pengawas SD Kecamatan Dendang
2. Kepaka Sekolah SDN 99/X Sidomukti
3. Rekan sejawat / guru-guru SDN 99/X Sidomukti
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
Kami menyadari bahwa karya saya ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu
hanya milik Allah SWT, oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
kami sungguh harapkan, demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Dengan harapan karya
ilmiah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak,terutama dalam dunia pendidikan.
Semoga Allah SWT dapat meridoi semua apa yang kita perbuat/usahakan. Amin .
2
LEMBAR PENGESAHAN
2.Identitas Peneliti :
SUYAMTO,S.Pd Maisarah,S.Ag.
NIP : 19630205 1982031002 NIP 197606112003122004
3
ABSTRAK
Peneliti ilmiah ini melakukan di SDN 99/X Sidomukti pada siswa Kelas VI dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pembelajaran klasikal dengan
metode Demontrasi dapat terlaksana baik.
Penelitian ilmiah ini dilaksanakan tatap muka di depan kelas dengan melakukan
observasi dan evaluasi belajar terhadap pembelajaran IPA materi rangkaian listrik
sederhana secara paralel.
Dari hasil observasi dan evaluasi, pada penelitian pembelajaran tatap muka didepan
kelas, siklus 1 mencapai nilai rata-rata 65% ketuntasanya, sedangkan pembelajaran
tatap muka siklus 2 mencapai 90 % ketuntasannya. Jadi penerapan metode
Demontrasi di sekolah mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, yang ditunjukkan dari hasil observai dari sebagian siswa rata-
rata jawabannya tertarik dan antusias dengan metode yang telah diterapkan di dalam
kelas.
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
penduduk tersebut jika tidak diikuti dengan keberhasilan anak bangsa, Indonesia akan
mengabaikan norma – norma agama serta Pancasila menjadi keseimbangan dalam kehidupan
Tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi belakangan ini tidak terlepas dari
kurangnya kontrol. Mungkin kita semua sepakat bahwa kesadaran tentang wajib belajar perlu
ditanamkan sejak dini agar generasi – generasi selanjutnya memiliki arah dan pandangan
yang jelas serta tidak menyalahi aturan – aturan yang ditetapkan dalam berbangsa dan
penerus bangsa yang tidak memiliki pemahaman dalam bidang Imtaq dan Iptek akan menjadi
waktu dan sumber daya manusia yang makin menunutut kehidupan agar menjadi lebih baik
salah satu peranan adalah menjadikan insan manusia yang disamping cerdas dan memiliki
akhlak yang mulia . Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas
dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan
6
maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru
pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut
mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa,
Dalam prosesnya belajar bersama adalah dapat membantu memacu belajar aktif.
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun
memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang
didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-
pelajaran.
Maka dari itu Pembelajaran tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
dalam pemprosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui
latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide
Dari problem dan pemaparan diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan judul “ Meningkatkan hasil belajar IPA pada materi rangkaian listrik
sederhana secara paralel dengan mengunakan metode demontrasi pada siswa kelas VI
Pelajaran 2022/2023
7
B. Rumusan Masalah
Menggunakan metode Demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana secara paralel
pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 99/ X,Sidomukti
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi penggunaan
metode demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana secara paralel mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 99 /X Sidomukti ,Kecamatan
Hasil penelitian tindakan kelas ini ini dpat dilihat dari beberapa sisi
1. Bagi siswa penggunaan metode Demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana
2. Bagi Guru yang mengajar IPA metode demontrasi ini dapat dijadikan metode
3. Bagi sekolah dan semua fihak dapat Mengembangkan metode pembelajaran yang
E. Batasan Masalah
Penelitian ini ditujukan pada siswa SDN 99 /X Sidomukti Kelas VI Kecamatan Dendang
1. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran
hakekat ,jenis belajar dan hasil belajar .pembelajaran harus menghasilkan sesuatu
yang terbaik yang dapat merubah prilaku siswa dan menjadikan siswa berakhlak
mulia .
berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,
1996:14)
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses
yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan
9
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi
tertentu.
B. Proses Belajar
metode dari sekian banyak metode yang telah di temukan oleh para ahli sebelum ia
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam tingkah laku
yang baru berkat pengalaman dan latihan.pengertian lain yang dikemukakan Nasution
( 1992 : 36 ) bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:
3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses
kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu
10
2. Macam-macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi
yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar (Usman, 2000:
29).
b. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya
seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat
Dari uraian di atas diketahui bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar,
misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain
sebagainya.
D. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah Guru memberikan materi pelajaran sementara siswa yang
melakukan peragaan sesuai dengan tugas yang berikan .metode demontrasi juga tidak
semua meteri dapat diajarkan hanya pada meteri tertentu yang dapat dilakukan oleh
11
siswa kelompok untuk mendemonstrasikan bagianya ,diskusi penyimpulan evaluasi
dan refleksi .
scenario.
6. Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisa nya dan juga
langsung kedalamnya
G. Hasil belajar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh setelah proses belajar mengajar selesai
dengan melakukan tes secara tertulis di setiap akhir pembelajaran yang dilakukan oelh
12
guru. hasil belajar siswa penting untuk diketahui oleh para guru untuk mengukur
pembelajaran .
Untuk mencapai hasil belajar guru harus melakukan evaluasi baik siswa maupun guru
yang bersangkutan .hasil belajar adalah produk tingkah laku yang dikehendaki benar –
benar terjadi ,artinya jika tingkah laku siswa dalam proses belajar berlangsung sesuai
dengan standart kompetensi dan komnpetensi dasar maka dapat dikatakan proses
kesinambungan ,penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agara
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian tindakan kelas ini guru melakukan teknik demontrasi , dimana
sisiwa melakukan peragaan sesuai dengan lembaran kerja yang diberikan Guru.subjek nya
adalah siswa dan kemudian Guru melakukan evaluasi pembelajaran setelah sisiwa melakukan
penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari
penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara
penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti
sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak
tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi
Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah
mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah
Subjek penelitaian ini adalah sisiwa/ siswi kelas VI SDN 99 /X Sidomukti sebanyak
laki 16 siswa ,perempuan 5 siswa jumlah 21 siswa dengan mengambil standart kompetensi
14
B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
Kelas .VI. Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung timur Tahun pelajaran
2022 /2023
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada Minggu I bulan Agustus s.d September
semester ganjil th pelajaran 2022 /2023 Dengan rincian penelitian sebagai berikut:
C. RANCANGAN PENELITIAN
15
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini pemebelajaran dilaksanakan sesuai
dengan scenario pembelajaran yang telah disiapkan peneliti dalam bentuk siklus
Siklus 1
Pada siklus 1 siswa diminta dapat mengenal Rangkaian parallel seperti gambar
guru melakukan nilai unjuk kerja ,kemudian siswa diminta membuat laporan
Siklus 2
Pada siklus 2 ini siswa di minta membuat rangkaian listrik secara paralel yang
dengan Skenario .kemudian guru menilai hasil kerja kelompok, juga secara
individu siswa .
D. PELAKSANAAN TINDAKAN
a. Kegiatan Awal
16
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran rangkaian listrik sederhana secara
paralel
b. Kegiatan Inti
belum difahami .
i. Observasi
dengan criteria:
yang tinggi
17
( 3 ) Kemampuan siswa mengusai meteri Rangkaian listrik
paralel
ii. Evaluasi
yang masih kurang harus ditindak lanjuti tindakan yang sudah bagus
harus dipertahankan .
iii. Refleksi
telah diperolah serta hubungan antara teori dan rencana yang telah
dilaksanakan .
18
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu
diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau
fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar
yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran
proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes
X=
∑X
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ N = Jumlah siswa
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor
65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%
yang telah mencapai daya serap lebih atau dari sama dengan 65%.
19
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
∑ Siswa. yang .tuntas . belajar x100 %
∑ Siswa
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi
berupa pengamatan pengelolaan metode pemberian tugas belajar dan resitasi dan pengamatan
aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap
siklus.
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul
mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas,
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
20
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran yang
mendukung.
jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.1
Laporan hasil belajar Siklus 1 Siswa kelas VI. SDN 99/ X Sidomukti
Kecamatan Dendang ,Kabupaten Tanjung Jabung Timur
NILAI
KET
N HASIL
NAMASISWA
O BELAJA TUNTA BELUM
R S TUNTAS
1 ADAM 1 84 T
2 ADAM 2 63 BT
3 ADAM 3 85 T
4 ADAM 4 64 BT
5 ADAM 5 80 T
6 ADAM 6 91 T
7 ADAM 7 63 BT
8 ADAM 8 64 BT
9 ADAM 9 64 BT
10 ADAM 10 82 T
11 ADAM 11 62 BT
12 ADAM 12 85 T
13 ADAM 13 78 T
21
14 ADAM 14 62 BT
15 ADAM 15 93 T
16 ADAM 16 83 T
17 ADAM 17 92 T
18 ADAM 18 67 T
19 ADAM 19 85 T
20 ADAM 20 0 _ _
21 ADAM 21 89 T
JUMLAH. 1531
RATA – RATA 76.5
SISWA YANG TUNTAS 65% 35%
pemberian tugas belajar dan resitasi diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 65 % dan ketuntasan belajar mencapai 76.5 % atau ada 7 siswa dari 21
siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 35% lebih kecil dari persentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2, dan alat-alat
22
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada
21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan
mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II.
Tabel IV.2
Laporan hasil belajar Siklus II Siswa kelas VI. SDN 99/ X Sidomukti
Kecamatan Dendang ,Kabupaten Tanjung Jabung Timur
NILAI
KET
N HASIL
NAMASISWA
O BELAJA TUNTA BELUM
R S TUNTAS
1 ADAM 1 84 T
2 ADAM 2 63 BT
3 ADAM 3 85 T
4 ADAM 4 71 T
5 ADAM 5 80 T
6 ADAM 6 91 T
7 ADAM 7 65 T
8 ADAM 8 64 BT
9 ADAM 9 69 T
10 ADAM 10 82 T
11 ADAM 11 68 T
12 ADAM 12 85 T
13 ADAM 13 83 T
14 ADAM 14 69 T
15 ADAM 15 93 T
16 ADAM 16 83 T
17 ADAM 17 92 T
18 ADAM 18 74 T
23
19 ADAM 19 85 T
20 ADAM 20 0 _ _
21 ADAM 21 89 T
75
JUMLAH. 1646
RATA – RATA 76.5
SISWA YANG TUNTAS 90% 10%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 76.5
dan dari 21 siswa yang telah tuntas sebanyak 2 siswa belum mencapai ketuntasan
belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 90%
(termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih
baik dari siklus I. pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan
kemampuan guru dalam menerapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi
sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga
siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus II
ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun
yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode
pemberian tugas belajar dan resitasi. Dari data-data yang telah diperoleh dapat
24
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran
dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses
belajar berlangsung.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah menerapkan metode demontrasi dengan baik dan
dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar
mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu
memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
tugas belajar dan resitasi dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga
B. Pembahasan
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, , dan II) yaitu masing-masing 65,%,
dan 90%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
25
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode
Demonstrasi belajar dan resitasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini
berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami
peningkatan.
pembelajaran IPA pada pokok bahasan rangkayan listrik ederhana secara pararel yang
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru.
langah-langkah metode Demontrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa
dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar ipa lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-
benar bisa diterapkan dengan model berbasis masalah dalam proses belajar mengajar
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran salah satunya adalah metode
demontrasi, walaupun semua dalam taraf yang sangat sederhana, dimana siswa
27
nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan,
dalam proses pembelajaran.untuk itu perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena
28
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn dan Bacon.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas
Negeri Surabaya.
Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas
Press.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SDN 99/X Sidomukti
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Materi Pokok : Mari Belajar al-Qur’an Surat at-Tin
Sub Materi : Membaca Surat at-Tin
Kelas/Semester : V/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi,
eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan
berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
Membaca Q.S. at-Tin dengan tartil..
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Tes :
Tertuli
s
Proye : Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan
k informasi dan mengasosiasi/menganalisis melalui diskusi kelompok
30
Maisarah,S.Ag Rosmiyati.RM,S.Pd.I
NIP : 19760623 200312 2 004 NIP : 19810630 200312 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SDN 99/X Sidomukti
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Materi Pokok : Mari Belajar al-Qur’an Surat at-Tin
Sub Materi : Membaca Surat at-Tin
Kelas/Semester : V/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen,
praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan
pendapat, siswa dapat :
Membaca Q.S. at-Tin dengan tartil..
31
Maisarah,S.Ag Rosmiyati.RM,S.Pd.I
NIP : 19760623 200312 2 004 NIP : 19810630 200312
KETERANGAN
FOTO KEGIATAN SEMINAR PTK
GAMBAR
PERSENTASI
PTK
PERSENTASI
PTK
32
PEMBAHASAN
ATAU
KONTRIBUTOR
KETERANGAN
FOTO KEGIATAN SEMINAR
GAMBAR
KONSTRIBUTOR
MODERATOR
DAN NOTULEN
33
PESERTA
SEMINAR PTK
KETERANGAN
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGAJAR
GAMBAR
34
35
36