Anda di halaman 1dari 36

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI RANGKAIAN LISTRK

SEDERHANA SECARA PARAREL DENGAN MENGGUNAKAN


METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS VI SDN 99/X
SIDOMUKTI

OLEH
SODIKIN S.Pd
NIP:196910152003121003

SEKOLAH DASAR NEGERI 99/X SIDOMUKTI


KECAMATAN DENDANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023

1
KATA PENGANTAR

Bersyukur sekali penulis mengaturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) “Upaya
meningkatkan belajar IPA materi rangkaian listrik sederhana secara parallel dengan
menggunakan metode Demontrasi pada siswa kelas VI SDN 99/ X Sidomukti Kecamatan
Dendang “ dengan baik.
Tujuan penulisan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah sebagai upaya guru untuk
meningkatkan SSkwalitas pembelajaran dan hasil belajar dapat berjalan secara maksimal
yang sesuai dengan tujuan akhir dari proses belajar. Hasil belajar siswa dapat meningkat
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tidak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu kepada :
1. Pengawas SD Kecamatan Dendang
2. Kepaka Sekolah SDN 99/X Sidomukti
3. Rekan sejawat / guru-guru SDN 99/X Sidomukti
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
Kami menyadari bahwa karya saya ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu
hanya milik Allah SWT, oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
kami sungguh harapkan, demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Dengan harapan karya
ilmiah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak,terutama dalam dunia pendidikan.
Semoga Allah SWT dapat meridoi semua apa yang kita perbuat/usahakan. Amin .

Dendang, Oktober 2022


Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA


MATERI RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA
SECARA PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS
VI SDN 99/X SIDOMUKTI KECAMATAN
DENDANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023

2.Identitas Peneliti :

a. Nama Lengkap : Sodikin,S.Pd


b. Tempat/tanggal Lahir : Gresik,15 Oktober 1969
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pangkat/Golongan : Penata Muda TK I/III b
e. NIP : 196910152003121003
f. Asal sekolah : SD N 99/ X Sidomukti
g. Alamat sekolah : Jln Putri Masurai Desa Sidomukti Kec.Dendang

3.Lama Penelitian : 3 bulan (Agustus s.d Okrober 2022 )

Mengetahui, Dendang, Oktober 2022 Pengawas SD


Kepala Sekolah

SUYAMTO,S.Pd Maisarah,S.Ag.
NIP : 19630205 1982031002 NIP 197606112003122004

3
ABSTRAK

Sodikin, 2022 : Meningkatkan hasil belajar IPA materi rangkaian listrik


sederhana secara paralel dengan menggunakan metode Demontrasi pada siswa kelas
VI SDN 99/X Sidomukti Kecamatan Dendang Tahun Pelajaran 2022/2023

Kata kunci : Metode Demontrasi , proses belajar, hasil belajar observasi


dan evaluasi

Peneliti ilmiah ini melakukan di SDN 99/X Sidomukti pada siswa Kelas VI dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pembelajaran klasikal dengan
metode Demontrasi dapat terlaksana baik.
Penelitian ilmiah ini dilaksanakan tatap muka di depan kelas dengan melakukan
observasi dan evaluasi belajar terhadap pembelajaran IPA materi rangkaian listrik
sederhana secara paralel.
Dari hasil observasi dan evaluasi, pada penelitian pembelajaran tatap muka didepan
kelas, siklus 1 mencapai nilai rata-rata 65% ketuntasanya, sedangkan pembelajaran
tatap muka siklus 2 mencapai 90 % ketuntasannya. Jadi penerapan metode
Demontrasi di sekolah mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, yang ditunjukkan dari hasil observai dari sebagian siswa rata-
rata jawabannya tertarik dan antusias dengan metode yang telah diterapkan di dalam
kelas.

4
DAFTAR ISI

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia Negara yang penduduknya terpadat didunia, namun padatnya

penduduk tersebut jika tidak diikuti dengan keberhasilan anak bangsa, Indonesia akan

tertinggal diberbagai sektor. Demi meningkatkan pendidikan, generasinya tidak boleh

mengabaikan norma – norma agama serta Pancasila menjadi keseimbangan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara .

Tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi belakangan ini tidak terlepas dari

kurangnya kontrol. Mungkin kita semua sepakat bahwa kesadaran tentang wajib belajar perlu

ditanamkan sejak dini agar generasi – generasi selanjutnya memiliki arah dan pandangan

yang jelas serta tidak menyalahi aturan – aturan yang ditetapkan dalam berbangsa dan

bernegara. Pendidikan menjadi tanggungjawab kita bersama, karena generasi – generasi

penerus bangsa yang tidak memiliki pemahaman dalam bidang Imtaq dan Iptek akan menjadi

hambatan bagi bangsa Indonesia.

Perkembangan dunia teknologi berkembang dengan begitu pesatnya seiring dengan

waktu dan sumber daya manusia yang makin menunutut kehidupan agar menjadi lebih baik

salah satu peranan adalah menjadikan insan manusia yang disamping cerdas dan memiliki

akhlak yang mulia . Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas

dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan

membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi

siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Sebagai seorang guru kita dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan dalam

mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar,

6
maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru

berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang

berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan

proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan

meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan

pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut

mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa,

sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar.

Dalam prosesnya belajar bersama adalah dapat membantu memacu belajar aktif.

Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun

kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan

memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang

didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-

temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi

pelajaran.

Maka dari itu Pembelajaran tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui

pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan

dalam pemprosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui

latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide

kepada orang lain. (Hartoyo, 2000:24).

Dari problem dan pemaparan diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan

penelitian dengan judul “ Meningkatkan hasil belajar IPA pada materi rangkaian listrik

sederhana secara paralel dengan mengunakan metode demontrasi pada siswa kelas VI

SDN 99 /X Sidomukti , Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun

Pelajaran 2022/2023

7
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan “Apakah dengan

Menggunakan metode Demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana secara paralel

pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 99/ X,Sidomukti

Kecamatan Dendang KabupatenTanjung Jabung Timur?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi penggunaan

metode demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana secara paralel mata pelajaran

IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 99 /X Sidomukti ,Kecamatan

Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini ini dpat dilihat dari beberapa sisi

1. Bagi siswa penggunaan metode Demontrasi pada materi rangkaian listrik sederhana

secara paralel dapat meningkatkan hasil belajar siswa

2. Bagi Guru yang mengajar IPA metode demontrasi ini dapat dijadikan metode

alterlatif untuk pembelajaran siswa

3. Bagi sekolah dan semua fihak dapat Mengembangkan metode pembelajaran yang

sesuai dengan bidang studi IPA.

E. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:

Penelitian ini ditujukan pada siswa SDN 99 /X Sidomukti Kelas VI Kecamatan Dendang

Kabupaten Tanjung Jabung timur

1. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan bulan September

semester ganjil tahun pelajaran 2022 / 2023

2. Materi yang disampaikan adalah rangkaian listrik sederhana secara paralel

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan upaya sistimatik dan sistemik untuk

memfasilitasidan meningkatkan proses pembelajaran ,berkaitan erat dengan

hakekat ,jenis belajar dan hasil belajar .pembelajaran harus menghasilkan sesuatu

yang terbaik yang dapat merubah prilaku siswa dan menjadikan siswa berakhlak

mulia .

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,

1996:14)

Sependapat dengan pernyataan tersebut Soetomo (1993:68) mengemukakan

bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan

sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau

mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses

yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan

yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah,

berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:120)

Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

9
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi

tertentu.

B. Proses Belajar

Dalam proses belajar mengajar guru diharapkan untuk memilih metode –

metode dari sekian banyak metode yang telah di temukan oleh para ahli sebelum ia

menyampaikanmetri pengajaran untuk mencapai standart kompetensi pembelajaran

Menurut Hamalik ( 1989: 21 ) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam tingkah laku

yang baru berkat pengalaman dan latihan.pengertian lain yang dikemukakan Nasution

( 1992 : 36 ) bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam

interaksialtif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan ,pemahaman ,keterampilan dan nilai sikap .

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah suatu pendorong yang

mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin

melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:

3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses

kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan

meyerap dan mengendapkan mateti itu dengan lebih baik.

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu

dalam mencapai tujuan tertentu.

10
2. Macam-macam Motivasi

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena

adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi

yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar (Usman, 2000:

29).

b. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya

seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat

peringkat pertama dikelasnya (Usman, 2000: 29).

Dari uraian di atas diketahui bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar,

misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain

sebagainya.

D. Metode Demontrasi

Metode demontrasi adalah Guru memberikan materi pelajaran sementara siswa yang

melakukan peragaan sesuai dengan tugas yang berikan .metode demontrasi juga tidak

semua meteri dapat diajarkan hanya pada meteri tertentu yang dapat dilakukan oleh

metode ini dalam sebuah pembelajaran.

Pembelajaran dengan mengunakan metode Demontrasi hanya khusus materi

yang melakukan eksperimen langkah –langkahnya adalah informasi ,sajian gambaran

umum ,materi bahan ajar,membegi tugas pembahasan materi kelompok ,merujuk

11
siswa kelompok untuk mendemonstrasikan bagianya ,diskusi penyimpulan evaluasi

dan refleksi .

Langkah –langkah metode Demontrasi

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang disampaikan

3. Siapkan bahan atau alat yang digunakan

4. Menunjukkan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai dengan

scenario.

5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.

6. Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisa nya dan juga

pengalaman siswa didemontrasikan

7. Guru membuat kesimpulan

E. Kelebihan metode Demontrasi

1.Mempermudah siswa memahami materi pelajaran

2.Semua siswaterlibat memperagakan rangkaian paralel

3.Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan mendorong siswa terjun

langsung kedalamnya

F. Kekurangan Metode demontrasi

1.Hanya materi tertentu untuk melakukan peragaan

2. Memerlukan waktu yang lama

3. Tidak semua materi dapat di peragakan

4. Materi yang didapat sedikit .

G. Hasil belajar

Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh setelah proses belajar mengajar selesai

dengan melakukan tes secara tertulis di setiap akhir pembelajaran yang dilakukan oelh

12
guru. hasil belajar siswa penting untuk diketahui oleh para guru untuk mengukur

ketercapaian indicator dan standart kompetensi dalam setiap melakukan proses

pembelajaran .

Untuk mencapai hasil belajar guru harus melakukan evaluasi baik siswa maupun guru

yang bersangkutan .hasil belajar adalah produk tingkah laku yang dikehendaki benar –

benar terjadi ,artinya jika tingkah laku siswa dalam proses belajar berlangsung sesuai

dengan standart kompetensi dan komnpetensi dasar maka dapat dikatakan proses

belajar mengajar dapat berhasil .

Hasil belajar memuat dari beberapa pendapat :

1. Dimyati dan mudjiono ( 1994 : 3 ) bahawa setiap berakhirnya suatu proses

belajar ,maka siswa memperoleh hasil belajar

2. Abdulrahman ( 1998 : 30 ) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar.

3. Winarto ( 2006 : 2 ) hasil belajar merupakan prose kedewasaan manusia yang

hidup berkembang sehingga menyebabkan manusia berubah .

4. Depdiknas ( 2006 :2 ) peneilaian hasilbelajar peserta didik dilakukan guru untuk

memantau proses kemajuan ,perkembengan hasil belajar peserta didik sesuai

dengan potensi yanhg dimiliki dan kemempuan yang diharapkan secara

kesinambungan ,penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agara

dapat menyempurnakan proses pembelajaran .

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN

Dalam penelitian tindakan kelas ini guru melakukan teknik demontrasi , dimana

sisiwa melakukan peragaan sesuai dengan lembaran kerja yang diberikan Guru.subjek nya

adalah siswa dan kemudian Guru melakukan evaluasi pembelajaran setelah sisiwa melakukan

peragaan dengan penilaian observasi dan penilaian hasil belajar.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentukguru sebagai peneliti,

penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari

penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara

penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti

sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak

tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi

kevalidan data yang diperlukan.

Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah

mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah

siklus yang harus dilalui.

Subjek penelitaian ini adalah sisiwa/ siswi kelas VI SDN 99 /X Sidomukti sebanyak

laki 16 siswa ,perempuan 5 siswa jumlah 21 siswa dengan mengambil standart kompetensi

membuat rangkaian listrik sederhana secara parallel.

14
B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk

memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN 99 /X Sidomukti

Kelas .VI. Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung timur Tahun pelajaran

2022 /2023

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini

dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada Minggu I bulan Agustus s.d September

semester ganjil th pelajaran 2022 /2023 Dengan rincian penelitian sebagai berikut:

1. Siklus 1 bulan Agustus 2022

2. Siklus 2 bulan September 2022

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI SDN 99 /X Sidomukti Kecamatan

Dendang Kabupaten Tanjung Jabung timur tahun pelajaran 2022 /2023

C. RANCANGAN PENELITIAN

Perancanaan adalah tahapan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan

beberapa hal yang dilakukan peneliti adalah

1. Menetapkan materi pelajaran dengan silabus

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajran

3. Membuat scenario pembelajaran dengan metode demontarsi

4. Menentukan sumber belajar ,dan menyiapkan catatan khusus

5. Menyiapkan dan menyusun bahan evaluasi

15
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini pemebelajaran dilaksanakan sesuai

dengan scenario pembelajaran yang telah disiapkan peneliti dalam bentuk siklus

secara umum thapan rencana tindakan ini antara lain :

Siklus 1

Pada siklus 1 siswa diminta dapat mengenal Rangkaian parallel seperti gambar

rangkaian listrik secara paralel,dan akhir kemudian mencocokkan gambar yang

ada demontarsi dilakukan secara berkelompok dibagi menjadi 5 kelompok yang

dibantu oleh guru ,kemudian menyusun secara benar merangkai rangkain

tersebut. ,setelah melakukan kegiatan setiap kelompok melakukan diskusi dan

guru melakukan nilai unjuk kerja ,kemudian siswa diminta membuat laporan

secara tertulis kemudian di kumpulkan .

Siklus 2

Pada siklus 2 ini siswa di minta membuat rangkaian listrik secara paralel yang

telah disusun dari kelompok pada siklus 1 .kemudian memperagakannya sesuai

dengan Skenario .kemudian guru menilai hasil kerja kelompok, juga secara

individu siswa .

D. PELAKSANAAN TINDAKAN

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan metode demontrasi dengan langkah –

langkah sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal

a. Mencoba menggali pengalaman siswa tentang rangkaian paralel dalam

kehidupan sehari - hari misalnya pertayaan berikut :

~ pernahkah lihat orang memasang instalasi listrik dirumah …?

~kapan waktunya memasang …?

16
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran rangkaian listrik sederhana secara

paralel

b. Kegiatan Inti

a. Guru mengawali kegiatan dengan bercerita asal usul listrik

b. Guru mempersentase kan jenis-jenis rangkaian listrik

c. Guru menjelaskan tata cara membuat rangkaian listrik

d. Memdemontrasikan rangkaian listrik paralel

e. Menjelaskan fungsi rangkaian paralel

f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menayakan materi yang

belum difahami .

g. Uji kompetensi tertulis .

h. Observasi dan evaluasi dan refleksi

i. Observasi

Pengamatan dalam penelitian ini mengunakan monitoring pada setiap

tindakan adapun pelaksanaanya adalah :

a. Waktu : terbatas pada jam pelajaran IPA

b. Tempat : kelas VI SDN 99 / X Sidomukti

c. Pelaksana : Guru sebagai peneliti

d. Intrumen : catatan lapangan dan format observasi

e. Kriteria keberhasilan : efektivitas rencana tindakan dan penerapan

dengan criteria:

( 1 ) saat pemebelajaran berlangsung siswa menunjukan motivasi

yang tinggi

( 2 ) Nilai hasil pembelajaran siswa yang rendah menjadi tinggi

17
( 3 ) Kemampuan siswa mengusai meteri Rangkaian listrik

sederhana secara parallel dapat meningkat .

Kriteria pengamatan yang dilakukan peneliti adalah

1. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

2. Keaktifan siswa mengunakan alat peraga

3. Keaktifan siswa membuat model

4. Keaktifan siswa memperagakan membuat rangkaian

paralel

5. Keaktifan siswa membuat kesimpulan

ii. Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui hasil

observasi belajar terhadap pelajaran yang sudah berlangsung guna

melihat kekurangan dan keberhasilan didalam pembelajaran ,tindakan

yang masih kurang harus ditindak lanjuti tindakan yang sudah bagus

harus dipertahankan .

iii. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan mengevaluasi tindakan yang telah dilalui

melakukan pemaknaan dan menyimpulkan hasil pengamatan yang

telah diperolah serta hubungan antara teori dan rencana yang telah

dilaksanakan .

Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama kurang efektif dan

efisien akan di revisi pada siklus ke dua dengan pebaikan- perbaikan

yang bermakna sehingga materi sholat fardu dapat meningkat .

E. Teknik Analisis Data

18
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu

diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau

fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar

yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran

serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah

proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi

berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atu tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya

dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes

formatif dapat dirumuskan:

X=
∑X
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara

klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994

(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor

65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%

yang telah mencapai daya serap lebih atau dari sama dengan 65%.

19
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P=
∑ Siswa. yang .tuntas . belajar x100 %
∑ Siswa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi

berupa pengamatan pengelolaan metode pemberian tugas belajar dan resitasi dan pengamatan

aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap

siklus.

Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul

mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas,

taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan

pengelolaan metode demontrasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan

metode demontrasi dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa

Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi.

A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

20
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran yang

mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada

Awal bulan agustus (Minggu Pertama) di SDN 99 / X Sidomukti Kelas VI dengan

jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.1
Laporan hasil belajar Siklus 1 Siswa kelas VI. SDN 99/ X Sidomukti
Kecamatan Dendang ,Kabupaten Tanjung Jabung Timur

NILAI
KET
N HASIL
NAMASISWA
O BELAJA TUNTA BELUM
R S TUNTAS
1 ADAM 1 84 T
2 ADAM 2 63 BT
3 ADAM 3 85 T
4 ADAM 4 64 BT
5 ADAM 5 80 T
6 ADAM 6 91 T
7 ADAM 7 63 BT
8 ADAM 8 64 BT
9 ADAM 9 64 BT
10 ADAM 10 82 T
11 ADAM 11 62 BT
12 ADAM 12 85 T
13 ADAM 13 78 T

21
14 ADAM 14 62 BT
15 ADAM 15 93 T
16 ADAM 16 83 T
17 ADAM 17 92 T
18 ADAM 18 67 T
19 ADAM 19 85 T
20 ADAM 20 0 _ _
21 ADAM 21 89 T

JUMLAH. 1531
RATA – RATA 76.5
SISWA YANG TUNTAS 65% 35%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode

pemberian tugas belajar dan resitasi diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 65 % dan ketuntasan belajar mencapai 76.5 % atau ada 7 siswa dari 21

siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus

pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 35% lebih kecil dari persentase ketuntasan

yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih

merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru

dengan menerapkan kembali metode Demontrasi dengan penugasan yang dapat

mencapai ketuntasan secara maxsimal.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2, dan alat-alat

pengajaran yang mendukung

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

22
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada

Minggu II Bulan Agustus 2022 di SDN 99 / X Sidomukti dengan jumlah siswa

21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada

siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi

pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II.

Adapun data hasil peneitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel IV.2
Laporan hasil belajar Siklus II Siswa kelas VI. SDN 99/ X Sidomukti
Kecamatan Dendang ,Kabupaten Tanjung Jabung Timur

NILAI
KET
N HASIL
NAMASISWA
O BELAJA TUNTA BELUM
R S TUNTAS
1 ADAM 1 84 T
2 ADAM 2 63 BT
3 ADAM 3 85 T
4 ADAM 4 71 T
5 ADAM 5 80 T
6 ADAM 6 91 T
7 ADAM 7 65 T
8 ADAM 8 64 BT
9 ADAM 9 69 T
10 ADAM 10 82 T
11 ADAM 11 68 T
12 ADAM 12 85 T
13 ADAM 13 83 T
14 ADAM 14 69 T
15 ADAM 15 93 T
16 ADAM 16 83 T
17 ADAM 17 92 T
18 ADAM 18 74 T

23
19 ADAM 19 85 T
20 ADAM 20 0 _ _
21 ADAM 21 89 T
75
JUMLAH. 1646
RATA – RATA 76.5
SISWA YANG TUNTAS 90% 10%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 76.5

dan dari 21 siswa yang telah tuntas sebanyak 2 siswa belum mencapai ketuntasan

belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 90%

(termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih

baik dari siklus I. pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan

kemampuan guru dalam menerapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi

sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga

siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus II

ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai

pada siklus II.

c. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun

yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode

pemberian tugas belajar dan resitasi. Dari data-data yang telah diperoleh dapat

duraikan sebagai berikut:

24
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran

dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi

persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses

belajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan

peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan metode demontrasi dengan baik dan

dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar

mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu

banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah

memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada

pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pemberian

tugas belajar dan resitasi dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode Demonstrasi

memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, , dan II) yaitu masing-masing 65,%,

dan 90%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

25
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode

Demonstrasi belajar dan resitasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini

berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami

peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran IPA pada pokok bahasan rangkayan listrik ederhana secara pararel yang

paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru.

Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langah-langkah metode Demontrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru

yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan

alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di

atas cukup besar.

26
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan berbasis masalah memiliki dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa

dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65%),Dan siklus II ( 90%).

2. Penerapan metode Demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara

dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan

berminat dengan metode yang telah diterapkan dalam kelas.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar

mengajar ipa lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka

disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan model berbasis masalah memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-

benar bisa diterapkan dengan model berbasis masalah dalam proses belajar mengajar

sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering

melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran salah satunya adalah metode

demontrasi, walaupun semua dalam taraf yang sangat sederhana, dimana siswa

27
nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan,

sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya

dalam proses pembelajaran.untuk itu perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena

hasil penelitian ini hanya dilakukan di SDN 99 /X Sidomukti Kelas VI Kecamatan

Dendang Kabupaten Tanjung Jabung timur tahun pelajaran 2022 /2023

28
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn dan Bacon.

Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas
Negeri Surabaya.

Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas
Press.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SDN 99/X Sidomukti
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Materi Pokok : Mari Belajar al-Qur’an Surat at-Tin
Sub Materi : Membaca Surat at-Tin
Kelas/Semester : V/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi,
eksperimen, praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan
berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :
 Membaca Q.S. at-Tin dengan tartil..

B. LANGKAH - LANGKAH (KEGIATAN) PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Penguatan
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi
Pendidikan
sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
Karakter
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Membaca Surat at-Tin dalam kehidupan sehari-
hari

KEGIATAN INTI ( 50 Menit)

Literasi  Peserta didik mengamati langkah-langkah cara membaca al-Qur’an

Siswa berlatih praktik /mengerjakan tugas halaman buku


 Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Membaca Surat at-Tin
 Guru menyampaikan secara singkat bagaimana cara membaca al-Qur'an yangbaik dan benar.
 Guru menunjuk beberapa peserta didik sebagai model untuk membaca Q.S. at-Tin.
Collaboration  Guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh membaca Q.S.at-Tin yang benar.
(Kerja Sama)  Guru melafalkan secara berulang huruf-huruf yang dianggap sulit dan peserta didik diminta untuk
menirukan pelafalan tersebut secara bersama.Selanjutnya, secara bergiliran peserta didik melafalkan
Q.S.at-Tin denganbenar.
 Setiap peserta didik diberikan kartu yang berisi potongan ayat ayat contoh bacaan Q.S.at-Tin
 Peserta didik berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori sesuai urutan ayat
bacaan Q.S.at-Tin
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu
Communication  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
(Komunikasi dilakukan tentang Membaca Surat at-Tin dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya
atas presentasi yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Kesimpulan Pembelajaran
Creativity
 Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam
(Kreativitas
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Membaca Surat at-Tin
PENUTUP (10 Menit)
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
Peserta didik
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
Guru
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Tes :
Tertuli
s
Proye : Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan
k informasi dan mengasosiasi/menganalisis melalui diskusi kelompok

Mengetahui, Dendang, .. Juli 2023


Kepala SDN 99/X Sidomukti Guru Mata Pelajaran PAI

30
Maisarah,S.Ag Rosmiyati.RM,S.Pd.I
NIP : 19760623 200312 2 004 NIP : 19810630 200312 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SDN 99/X Sidomukti
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Materi Pokok : Mari Belajar al-Qur’an Surat at-Tin
Sub Materi : Membaca Surat at-Tin
Kelas/Semester : V/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery Learning, dengan metode literasi, eksperimen,
praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan
pendapat, siswa dapat :
 Membaca Q.S. at-Tin dengan tartil..

E. LANGKAH - LANGKAH (KEGIATAN) PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN (10 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa F. PE
Penguat NI
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
an LAI
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi
Pendidik AN
sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
an
Karakter  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Membaca Surat at-Tin dalam kehidupan sehari-
hari

KEGIATAN INTI ( 50 Menit)


 Peserta didik mengamati langkah-langkah cara membaca al-Qur’an
Literasi
Siswa berlatih praktik /mengerjakan tugas halaman buku
 Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Membaca Surat at-Tin
 Guru menyampaikan secara singkat bagaimana cara membaca al-Qur'an yangbaik dan benar.
 Guru menunjuk beberapa peserta didik sebagai model untuk membaca Q.S. at-Tin.
Collaboration
 Guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh membaca Q.S.at-Tin yang benar.
(Kerja Sama)
 Setiap peserta didik diberikan kartu yang berisi potongan ayat ayat contoh bacaan Q.S.at-Tin
 Peserta didik berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori sesuai urutan ayat
bacaan Q.S.at-Tin
 selanjutnya guru memberikan beberapa potongan kartu untuk disesuiakan antara ayat dan artinya
oleh kelompok masing masing.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu
Communication  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
(Komunikasi dilakukan tentang Membaca Surat at-Tin dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya
atas presentasi yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Kesimpulan Pembelajaran
Creativity
 Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam
(Kreativitas
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Membaca Surat at-Tin.
PENUTUP (10 Menit)
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
Peserta didik
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik dalam kegiatan
pembelajaran.
PEMBELAJARAN
Tes :
Tertulis
Proyek : Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan
informasi dan mengasosiasi/menganalisis melalui diskusi kelompok

Mengetahui, Dendang, .. September 2022


Kepala SDN 99/X Sidomukti Guru Mata Pelajaran PAI

31
Maisarah,S.Ag Rosmiyati.RM,S.Pd.I
NIP : 19760623 200312 2 004 NIP : 19810630 200312

DOKUMENTASI SEMINAR PTK

KETERANGAN
FOTO KEGIATAN SEMINAR PTK
GAMBAR

PERSENTASI
PTK

PERSENTASI
PTK

32
PEMBAHASAN
ATAU
KONTRIBUTOR

KETERANGAN
FOTO KEGIATAN SEMINAR
GAMBAR

KONSTRIBUTOR

MODERATOR
DAN NOTULEN

33
PESERTA
SEMINAR PTK

KETERANGAN
DOKUMENTASI KEGIATAN MENGAJAR
GAMBAR

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai