SKRIPSI
Diajukan kepada fakultas Tarbiyah Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Hani Fariha
NIM 11150163000016
Skripsi berjudul Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan
Energi di SMAN 1 Karawang Selama Masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang
disusun oleh Hani Fariha, NIM 11150163000016, Program Studi Tadris Fisika,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
i
ABSTRAK
HANI FARIHA (11150163000016). Analisis Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan
Energi di SMAN 1 Karawang Pada Masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Skripsi
Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2021.
Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu, siswa belum terbiasa atau belum terlatih belajar
secara jarak jauh, hal ini menjadi penyebab hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi
ada pada kategori baik, bukan pada kategori sangat baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi. Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN 1 Karawang pada bulan September 2020. Berdasarkan analisis data wawancara siswa,
diperoleh dampak COVID-19 sangat berdampak pada pembelajaran fisika dan membuat
pembelajaran fisika kurang efektif. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu Teknik Sampling Purposive yang terdiri dari kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2, jumlah
siswa kedua kelas sama yaitu 35 siswa, total sampel 70 siswa. Selama masa PJJ (Pembelajaran
Jarak Jauh) diharapkan guru sesering mungkin mengadakan pertemuan tatap muka melalui
zoom ataupun google meeting agar dapat mempermudah pemahaman siswa dalam memahami
materi pembelajaran, membuat materi yang menarik dan diselingi dengan praktikum melalui
media praktikum secara online agar proses pembelajaran fisika menjadi lebih efektif.
Kata Kunci: Hasil Belajar Fisika, Pembelajaran Jarak Jauh, Hasil Belajar Siswa di Era
Pandemi Covid-19
ii
ABSTRACT
HANI FARIHA (11150163000016). Analysis of Student Learning Outcomes on Work and
Energy Materials at SMAN 1 Karawang During the PJJ (Distance Learning) Period. The
Undergraduate Thesis of Physics Education Major, Faculty of Education and Teacher’s
Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.
The main problem in this research is students are not used to or never do distance learning,
this is the cause of student learning outcomes of Work and Energy material in the good
category, not in the very good category. This research aims to determine student learning
outcomes on the matter of Work and Energy. This research was hold at SMAN 1 Karawang on
September 2020. Based on the analysis of student interview data, the impact of COVID-19
greatly affected physics learning and become less effective. The data collection technique used
in this research is purposive sampling technique which consists of class XI MIPA 1 and XI
MIPA 2, the number of students in both classes are same, there are 35 students with total
sample are 70 students. During the distance learning period, it is expected that teachers will
hold online meeting via zoom or google meet to help students understand thematerials, make
interested material interspersed by practice through online practicum media so that the
learning process is more effective.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas segala
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan seperti apa yang diharapkan.
Dalam menyusun skripsi ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, akan
tetapi berkat bantuan, bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Ibu AI Nurlela, M.Si. Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran,
saran, motivasi, inspirasi dan kesabaran yang telah diberikan selama membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
6. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika atas ilmu yang berharga, kesabaran dan doa yang
diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima
kasih atas kerja keras kalian sehingga membantu kelancaran kegiatan perkuliahan penulis.
8. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis serta keluarga tercinta
yaitu Bapak Drs. H. Suhendar M.Pd., Ibu Hj. Aas Agustini, S.Pd. Kakak Hasna Diana,
S.Pd.dan adik Haifa Agni yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, motivasi
dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis.
9. Terimakasih untuk suamiku tercinta Ahmad Sutisna S.Pd yang selalu mendoakan dan
memotivasi penulis setra tempat berkeluh kesah selama proses penulisan skripsi ini.
v
10. Sahabat Gengs Sensasi yaitu Intan, Oka, Tias, Fajar, Listi, Kiya, Reza, Iis, Bayu, dan Muhyi
yang menemani kehidupan perkuliahan serta selalu mendukung, mendoakan, dan
membantu selama pengerjaan penelitian ini saya ucapkan terima kasih banyak.
11. Teman-teman Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya angkatan
2015 terima kasih banyak atas waktu dan kesempatan belajar bersama yang terjadi selama
proses perkuliahan.
Hani Fariha
vi
DAFTAR ISI
vii
2. Uji Reliabilitas ................................................................................................................... 25
3. Uji Taraf Kesukaran ......................................................................................................... 26
4. Uji Daya Pembeda ............................................................................................................. 27
I. Teknik Analisis Data ............................................................................................................. 28
J. Teknik Analisis Data Tentang Hasil Belajar Siswa ............................................................ 29
BAB IV .............................................................................................................................................. 32
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 32
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................................. 32
B. Hasil Penelitian...................................................................................................................... 32
C. Pembahasan ........................................................................................................................... 34
1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Soal ........................................................... 34
2. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Soal Keseluruhan ..................................... 36
3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Wawancara ............... 37
BAB V ................................................................................................................................................ 40
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 40
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 40
B. SARAN................................................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 41
Lampiran 1. 1 Instrumen Tes ............................................................................................................ 42
Lampiran 1. 2 Pedoman Wawancara ................................................................................................. 74
Lampiran 1. 3 Jawaban Wawancara Siswa Melalui Google Form .................................................... 77
Lampiran 1. 4 Analisis Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar ........................................................ 81
Lampiran 1. 5 Jawaban Hasil Belajar Siswa ..................................................................................... 90
Lampiran 1. 6 Uji Referensi .............................................................................................................. 91
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia telah mengatur dan mendefinisikan tujuan pendidikan
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Kemampuan berpikir siswa tidak lepas dari peran seorang guru, karena peran seorang guru
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.2 Kesalahan pemahaman dan rendahnya kemampuan
siswa dalam menerapkan konsep-konsep baik dalam kehidupan maupun teknologi terjadi
hampir pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan kurang
berkembangnya kemampuan berpikir siswa misalnya guru yang masih kurang memperhatikan
seberapa besar kemampuan berpikir yang dimiliki oleh setiap siswanya karena dapat berakibat
pada hasil nilai akhir yang kurang maksimal.3
Proses belajar mengajar dimulai dengan mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai,
menentukan strategi yang akan ditempuh, mengevaluas hasilnya dan menggunakan hasil itu
sebagai umpan balik. Jika hasilnya belum sesuai, masukan dan strateginya perlu diperbaiki
sampai tujuan itu dapat tercapai. 4
Pada akhir tahun 2019 muncul wabah penyakit Corona atau disebut Covid-19 dari Wuhan,
China yang ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi. Di Indonesia Covid-19 mulai muncul pada
bulan Maret 2020. Akibat adanya wabah ini pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB
(Pembataan Sosial Berskala Besar) sehingga seluruh aktifitas di luar ruangan sempat ihentikan
dan kemudian dialihkan baik dalam pendidikan, perdagangan, pekerjaan dan lain sebagainya.5
1
Aulia Rahmah, Lukman Ilham. Analisis Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di SMA Negeri 9
Makassar, (Jurnal Tomalebbi, Vol. II No. 3, 2015). Hal 116
2
Edi Hardi K, Abdurrahman Abdurrahman, I Dewa Putu Nyeneng. Analisis Hasil Belajar Fisika Siswa
Berdasarkan Kemampuan Berfikir Konkret dan Formal Siswa. (Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. I No. 1, 2013).
Hal 25
3
Ibid, h. 26
4
Kapsah, Analisis Hubungan Hasil Belajar Matematika dengan Hasil Belajar IPA. (Skripsi, FITK, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2005), h.4
5
Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. “ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil
Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X IPA Bina Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1,
2020) Hal.405
1
2
Adanya virus COVID-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir
pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Dengan adanya virus COVID-19
ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran
jarak jauh, tetapi dalam keadaan seperti ini guru masih tetap harus melaksanakan kewajibannya
sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi/ilmu
pengetahuan untuk diberikan kepada siswa. 6
Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka yang biasa
dilakukan di sekolah dihentikan sementara. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem
pembelajaran daring melalui aplikasi pembelajaran daring yang sudah ada. Dengan adanya
kebijakan ini menjadikan pembelajaran daring yang sebelumnya masih tidak maksimal
diterapkan menjadi satu-satunya pilihan bentuk pembelajaran.7
Pandemic COVID-19 menimbulkan dampak jangka pendek pada keberlangsungan
pembelajaran dan dampak ini akan dirasakan oleh seluruh orang yang berkaitan dengan bidang
pendidikan entah itu di desa maupun di kota. Belajar dari rumah secara daring masih sangat
asing bagi keluarga di Indonesia. Belajar dari rumah adalah hal baru yang keluarga di Indonesia
apalagi bagi orang tua peserta didik yang memiliki pekerjaan dan mengharuskan untuk berada
diluar rumah. 8
Pembelajaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana
alam. Seperti yang terjadi saat ini ketika pemerintah menetapkan kebijakan social distancing.
Social distancing diterapkan oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi manusia dan
menghindarkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19. 9
Berdasarkan hasil studi literatur dan wawancara guru fisika di SMAN 1 Karawang, ada
beberapa kendala dalam pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) seperti sinyal yang susah
dan sering terkena gangguan, paket data internet yang boros, sulitnya interaksi antara guru dan
siswa, kurangnya waktu dan kegiatan diskusi antar siswa, jam pelajaran yang lebih singkat,
hingga hasil belajar yang kurang maksimal.
Materi fisika yang diajarkan di kelas X pada saat pertamakali dilaksanakannya sistem
daring pada bulan Maret 2020 adalah materi usaha dan energi, yang seharusnya siswa belajar
secara tatap muka, siswa melakukan diskusi, eksperimen dan kegiatan belajar lainnya. Karena
6
Ria Yunitasari, Umi Hanifah. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID-
19. (Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 3, 2020). hal. 233
7
Ibid, hal. 234
8
Lia Titi Prawanti, Woro Sumarni. Kendala Pembelajaran Daring (Seminar Nasional Pasca Sarjana, 2020). Hal.
287
9
Ibid, hal. 237
3
adanya virus Covid-19 dan adanya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai
larangan belajar tatap muka di sekolah dan sekolah diliburkan, pada akhirnya siswa
melaksanakan pembelajaran secara daring, yang hanya berkutat dengan gadget dan laptop nya.
Sehingga kegiatan belajar mengajar hanya memanfaatkan media sosial seperti zoom meeting,
google class room, google form, whatsapp dan telegram.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru fisika SMAN 1
Karawang, menyatakan bahwa selama proses PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) diterapkan di
SMAN 1 Karawang banyak mengalami perubahan, salahsatunya minat peserta didik menurun,
bahkan saat proses pembelajaran daring dimulai kebanyakan peserta didik tidak aktif (offline)
dan hanya sebagian besar peserta didik yang mengikuti proses pembelajar. Hal ini dikarenakan
peserta didik terkendala pada data seluler dan jaringan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik
untuk meneliti hasil belajar fisika siswa pada masa pandemik. Oleh karena itu, peneliti
mengajukan penelitian dengan judul “Analisis Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan
Energi di SMAN 1 Karawang Selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)”
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan dalam penelitian
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pandemi Covid-19 memberikan dampak jangka pendek pada keberlangsungan
pembelajaran
2. Menurunnya minat belajar siswa selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
3. Kurangnya eksperimen pada siswa saat pelajaran fisika materi usaha dan energi
B. Pembatasan Masalah
Berhubung aspek yang berkaitan dengan penelitain ini cukup kompleks, maka
dilakukan pembatasan masalah pada penelitian ini. Yaitu:
1. Hasil belajar siswa yang diteliti hanya pada materi usaha dan energi
2. Hasil belajar yang dianalisis hanya pada ranah kognitif dari C1 sampai C4 berdasarkan
Taksonomi Bloom
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan dan
peneliti mengajukan perumusan masalah yaitu,
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa di SMAN 1 Karawang pada materi usaha dan
energi dengan metode PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
2. Apa saja kendala-kendala yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa pada materi
usaha dan energi selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, “Mengetahui hasil belajar
siswa pada materi Usaha dan Energi dengan metode pembelajaran daring”
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak yang
terlibat didalamnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membatu guru untuk mengetahui hasil belajar
fisika siswa khususnya pada materi usaha dan energi dan juga mengevaluasi hasil
belajar peserta didik.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektik dan ranah psikomotorik13:
A. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
B. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni, penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar, Dari ketiga ranah itu ada
satu ranah yang dimana ranah kognitif yang banyak dinilai oleh guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan belajar peserta didik dalam menguasai pembelajaran. 14 Jadi
10
KBBI Online https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Belajar
11
Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. “ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil
Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X IPA Bina Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1,
2020) hal. 406
12
Ibid, hal. 405
13
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2001) h. 24
14
Ibid, hal. 23
5
langkah perencanaan ini adalah langkah penilaian proses serta hasil belajar dalam
pembelajaran yang dimana mencangkup rencana penilaian hasil belajar peserta didik. dengan
adanya rencana penilaian proses dan hasil belajar merupakan rencana guru untuk memantau
proses kemajuan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
1) Faktor Internal
a) Secara umum
Secara umum kondisi fisiologis, yang diaman kondisi kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan capek yang dimana tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya, hal
– hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima pembelajaran.
b) Faktor psikologis
Setiap individu yang diman peserta didik yang dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda beda, tentunya hal ini mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor
meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi kognitif daya nalar
peserta didik.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yaitu dapat mempengaruhi hasil belajar. faktor lingkungan fisik dan
ligkungan sosial.
b) Faktor Intermental
15
Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi: Haura Publishing, 2020),
hal. 24
Faktor- faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan menggunakannya yang
dirancang sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda
atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara jarak
yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya. Usaha dinotasikan dengan
W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work yang berarti kerja. Satuan usaha
adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi
gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 Joule sama dengan 1 Newton
meter (N.m).
W = F .s
Keterangan:
16
Ibid., h. 27
= Usaha yang dilakukan (Joule)
Agar kamu dapat memahami konsep Usaha dengan baik, perhatikan gambar lintasan Usaha
dan komponennya di bawah ini.
Jika gaya yang diberikan pada objek membentuk sudut maka persamaannya menjadi:
W = F cos .s
Keterangan:
Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Jika gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan
perpindahannya, maka usaha yang diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang diberikan
searah dengan perpindahan, maka objek tersebut melakukan usaha positif. Usaha juga dapat
bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika, diberikan gaya namun tidak terjadi
perpindahan.gaya yang diberikan tegak lurus dengan perpindahan ( cos 90 = )
17
Giancoli, Douglas C. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga 2001)
B. Energi
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi
tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi
berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha.
C. Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek karena
geraknya. Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya bergerak. Jadi,
kamu pasti tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka benda tersebut memiliki energi
kinetik.Rumus Energi Kinetik dinotasikan dengan:
1
EK = m.v 2
2
Keterangan
Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan perubahan energi.
Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan dengan:
1 2 2
W = EK = m( v − v )
2 2 1
Keterangan
2 2
(𝑣 − 𝑣 ) = 𝑚/𝑠 2
2 1
D. Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi kinetik. Akan tetapi,
benda juga kemungkinan memiliki Energi Potensial. Energi Potensial adalah energi yang
dimiliki benda karena posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi
potensial adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi Potensial.
Energi Potensial disebabkan adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial
yang besar jika massanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.
EP = m.g.h
Keterangan
W = EP = mg (h2 − h1 )
Keterangan
E. Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua
tipe energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari Energi
Mekanik.
EM = Ek + Ep
Energi Mekanik yang dimiliki suatu benda nilainya selalu konstan/tetap pada setiap
titik lintasan benda, inilah yang disebut sebagai Hukum Konservasi Energi. Energi tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk
ke bentuk lainnya. Maka persamaan Hukum Konservasi Energi dinotasikan dengan:
=0
EM 1 = EM 2 = kons tan
Keterangan
C. KERANGKA BERFIKIR
COVID-19 (Corona Virus Diseases) merupakan pandemi yang diakibatkan oleh
virus korona, virus ini mengganggu organ pernapasan melalui gejala demam yang tinggi
disertai gejala yang mirip seperti influenza. Awal mula virus ini menurut WHO (World
Health Organization) terjadi pada negara China tepatnya di Kota Wuhan pada 31 Desember
2019. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena penyebaran pandemi virus
korona,
Jumlah masyarakat di Indonesia yang terinfeksi virus korona dari waktu ke waktu
semakin meningkat pesat. Agar dapat mengurangi proses penyebaran virus korona
pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dengan dikeluarkannya peraturan
pemerintah No. 21 Tahun 2020. Peraturan pemerintah No.21 tahun 2020 Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19)
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini tentu
sangat berdampak pada berbagai sektor-sektor kehidupan di Indonesia, baik itu dibidang
perekonomian, dibidang kesehatan yang sangat signifikan, serta di bidang pendidikan.
Pembelajaran jarak jauh bagi beberapa sekolah menjadi pengalaman pertama dalam
melaksanakan hal tersebut. Paradigma pembelajaran jarak jauh ini belum banyak dipahami
oleh para pendidik maupun instansi pendidikan karena keterbatasan kemampuan dalam
menggunakan teknologi, biaya yang lebih besar digunakan untuk pembelajaran jarak jauh
serta tidak akrabnya media media pembelajaran jarak jauh bagi pendidik maupun peserta
didik. Adapun materi fisika yang pertama kali diajarkan di kelas X pada saat pembelajaran
jarak jauh adalah materi Usaha dan Energi. Hal ini merupakan proses transisi kegiatan
belajar mengajar dari pembelajaran offline menjadi pembelajaran online atau bisa disebut
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Pandemi
COVID-19
Penerapan pembelajaran
jarak jauh
1. Hasil penelitian dari, Edi hardi dkk, dengan judul “Analsis Hasil Belajar Fisika Siswa
Berdasarkan Kemampuan Berfikir Konkret” mengungkapkan bahwa, Kemampuan berpikir
siswa tidak lepas dari peran seorang guru, karena peran seorang guru berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa
2. Hasil penelitian dari, Ria yunitasari dkk, dengan judul “ Pengaruh Pembelajaran Daring
Terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID-19” mengungkapkan bahwa Adanya virus
COVID-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua
bidang, salah satunya pada bidang pendidikan.
3. Hasil penelitian dari, Nana Sudjana dengan judul “ Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar” mengungkapkan bahwa klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektik dan
ranah psikomotorik.
4. Hasil penelitian dari, Edy Syahputra dengan judul “Snowball Throwing Tingkatan Minat
dan Hasil Belajar” mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan bagian dari adanya
interaksi, proses dan evaluasi belajar.
5. Hasil penlitian Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. Dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada
Siswa Kelas X IPA Bina Machmud”. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1, 2020)
mengungkapkan bahwa Hasil Belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu
setelah proses belajar langsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk meneliti populasi tertentu dan menjelaskan
keadaan, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, kemudian dianalisis data
bersifat kuantitatif yang bertujuan lebih menekankan makna. 18 Penelitian kuantitatif adalah
suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang diketahui. 19 Untuk memperoleh data, informasi
dan fakta untuk menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini menggunakan kuisoner untuk
siswa dan wawancara terstruktur untuk guru.
Selanjutnya, penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) h.9
19
Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. “ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil
Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X IPA Bina Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1,
2020) h.405
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas XI MIPA Tahun Ajaran 2020/2021
1 XI MIPA 1 35
2 XI MIPA 2 35
Jumlah Siswa 70
Subjek yang diambil dalam penelitian yaitu kelas XI MIPA 1, dan XI Mipa 2 yang
sebelumnya sudah mendapatkan materi usaha dan energi. Teknik pengambilan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik Sampling Purposive yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.
Fokus penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dan mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya hasil balajar siswa pada
materi usaha dan energi pada masa PJJ (Pembelajaran Jarak jauh) di SMA Negeri 1 Karawang.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang diprediksi dapat hasil belajar siswa, diperoleh
dengan cara melakukan wawancara dengan siswa melalui google form. Berikut adalah
beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada siswa pada saat melakukan wawancara melalui
google form.
20
Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi: Haura Publishing,
2020), hal. 26
Tabel 3.2 PEDOMAN WAWANCARA SISWA
⚫ Google Meet
⚫ Zoom Meeting
*Boleh beberapa
jawaban
⚫ Tidak
⚫ Sinyal/kuota yang
terbatas
⚫ Cukup
memfasilitasi
⚫ Tidak memfasilitasi
sama sekali
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua teknik,
yaitu teknik tes dan teknik wawancara.
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada saat masa PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh). Instrumen yang digunakan merupakan soal pilihan ganda
dengan ranah kognitif C1, C2, C3 dan C4. Sebelum soal tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa, soal tes terlebih dahulu dicek validitas dan reliabilitas dengan cek
validitas dan realibilitas.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah teknik memperoleh informasi secara langsung melalui
permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan
keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.21
G. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati.22 Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
instrumen tes dan instrumen non tes.
1. Instrumen Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
aspek perilaku peserta didik.23 Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berbentuk
pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tes ini disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
materi usaha dan energi selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Adapun kisi-kisi soal
instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut:
21
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), h. 101
22
Sugiyono, , Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) h.102
23
Zanal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur Cet. 11 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2019), h. 118
22
No Indikator Soal Nomor Soal Jumlah Soal
1 C1 1, 2, 3, 4, 5 5
2 C2 6, 7, 8 3
Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar wawancara
melalui google form. Wawancara ini bersifat tertutup, dikatakan tertutup karena responden
hanya dapat memilih jawaban yang sudah disediakan. Wawancara atau interviu
(interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban
dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak.24 Dikatakan sepihak karena dalam
wawancara yang dilakukan ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk
mengajukan pertanyaan.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.25 Uji validitas digunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut.26
24
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar EVALUASI PENDIDIKAN Edisi 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 44
25
Sugiyono, , Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) h.267
26
Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 87
Keterangan;
𝑁 = Jumlah subjek
𝑌 = Skor total
a. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).
b. Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan invalid).
27
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur. Cet. 11. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2019) h. 257
Nomor Soal yang Valid 2, 5, 6, 7, 9, 13,15, 16, 21, 22, 23, 24, 26,
27, 28, 29, 31, 32, 34, 39
2. Uji Reliabilitas
28
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu unstrumen. Uji
reliabilitas tes bertujuan untuk menguji tingkat keajegan soal yang digunakan. Pada
instrumen ini, uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan bantuan aplikasi Anates. Teknik
yang digunakan dalam menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus Kuder-Richardon 21 (KR 21). Dengan rumus sebagai berikut:29
𝑛 𝑀(𝑘 − 𝑀)
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑛−1 𝐾𝑆𝑡2
Keterangan:
28
Ibid, h.258
29
Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 117
30
Rostiana Sundaya, Statistika Penelitian Pendidikan Cet-2 Edisi 5 (Bandung: Alfabeta, 2020) h. 70
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
Statistik Reliabilitas
Kesimpulan Reliabel
B
P=
JS
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kkaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut: 32
31
Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 223
32
Ibid, h. 225
Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran
Sangat Mudah 17
Mudah 5
Sedang 10
Sukar 3
Sangat Sukar 5
Jumlah 40 Soal
BA BB
DP = − = PA − PB
JA JB
Keterangan:
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indeks kesukaran)
33
Ibid, h. 228
Adapun klasifikasi daya pembeda, sebagi berikut34:
Jelek 20
Cukup 11
Baik 9
Sangat Baik 0
Jumlah 40 soal
34
Ibid, h. 232.
35
Sugiyono, op.cit. h.224
J. Teknik Analisis Data Tentang Hasil Belajar Siswa
A. Tes
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi selama masa PJJ
(Pembelajaran Jarak-Jauh) dilakukan dengan mendeskripsikan secara langsung berdasarkan
hasil tes. Ketika akan dilakukan penskoran, soal terlebih dahulu ditentukan nilai skor nya dari
setiap jawaban hasil tes. Kemudian, jawaban dari siswa akan dinilai sesuai dengan rubrik
penilaian yang telah dibuat, kemudian dihitung nilai rata-rata presentase ketercapaian dengan
rumus sebagai berikut.36
R
NP = x 100
SM
Keterangan:
SM = Skor maksimum
76 - 85 Baik
60 - 75 Cukup
55 - 59 Kurang
≤ 54 Kurang Baik
36
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Rosda: Bandung, 2017), h.102.
37
Ibid, h. 103
1. Langkah-Langkah Analisis
Analisis data data dalam kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Adapun
langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut: 38
Kegiatan utama dalam sebuah penelitian adalah pengupulan data. Dalam penelitian
kualitatif pengumpulan data dapat dilakukan dengan pbservasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi atau gabungan kegiatan (trigulasi). Pengumpulan data
dilakukan berkali-kali hingga data yang diperoleh cukup banyak. Pada tahap awal
penelitian melakukan penjelasjahan secara umum terhadap situasi sosial/obyek
yang diteliti, semua yang dilihat dan didengar direkam semua sehingga data yang
didapat akan bervariasi.
38
Sugiyono, metode Peeltian Kualtatif, (Bandung: Alfabera, 2020) h. 134-142
B. Non Tes
Hasil Belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes
uraian maupun tes objektif, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat nontes atau bukan tes. Alat-
alat yang sering digunakan antara lain ialah kuisionerdan wawancara, skala, observasi atau
pengamatan, studi kasus dan sosiometri. Kuisioner dan wawancara pada umumnya digunakan
untuk menilai aspek kognitif seperti pendapat atau pandangan seseorang serta harapan dan
aspirasinya disamping aspek afektif dan perilaku individu.39
1. Langkah-Langkah Wawancara
Sebagai alat penilaian, wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses
belajar. 40 Sebelum melaksanakan wawancara, perlu dirancang oedoman wawancara.
Pedoman ini disusun dengan menempuh Langkah-langkah sebagai berikut: 41
a. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara, misalnya untuk mengetahui
pemahaman bahan pengajaran (hasil belajar) atayu mengetahui pendapat siswa mengenai
kemampuan mengajar yang dilakukan guru (Proses belajar mengajar).
b. Tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut. Aspek-aspek
tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan wawancara.
c. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan , yakni bentuk berstruktur ataukah
bentuk terbuka. Bisa saja kombinasi dari kedua bentuk tersebut.
d. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan butir “c” diatas, yakni membuat
pertanyaan yang berstruktur atau yang bebas
e. Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara,
baik pedoman untuk wawancara berstruktur maupun wawancara bebas.
39
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2001) h. 67
40
Ibid. h. 68
41
Ibid. h. 69
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa SMAN 1 Karawang
pada mata pelajaran fisika materi usaha dan energi selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa pada
masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Dalam penelitian ini, peneliti meninjau hasil belajar siswa
berdasarkan 2 kelas yaitu XI MIPA 1 dan XI MIPA 2.
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes objektif berupa soal pilihan
ganda. Sedangkan, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa diperoleh melalui hasil wawancara terstruktur yang disajikan melalui google form
dengan siswa.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMAN 1 Karawang pada kelas XI
MIPA 1 dan XI MIPA 2, diperoleh data hasil penelitian sebagai berikut:
Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi selama masa PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh) dari dua kelas yang diteliti memiliki hasil yang berbda. Berikut
tabel rata-rata hasil belajar siswa pada materi usaha dan energ berdasarkan indikator C1, C2,
C3 dan C4:
Kelas
XI MIPA 1 XI MIPA 2
No Indikator Soal
Rata-rata Rata-rata
Kriteria Kriteria
Nilai nilai
32
3 C3 80,3 Baik 84,2 Baik
82
80
78
76
74
72
70
68
XI MIPA 1 XI MIPA 2
Dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar siswa pada materi Usaha
dan Energi selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) memiliki hasil yang berbeda. Nilai
rata-rata kelas XI MIPA 1 yaitu 73,4 nilai rata-rata tersebut lebih kecil dibandingkan dengan
nilai rata-rata kelas XI MIPA 2, yaitu 81,2.
Berikut ini adalah hasil analisis data yang diperoleh dari tes objektif yang telah
dilakukan siswa setelah menerima materi usaha dan energi yang dilaksanakan secara online
atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
1 C1 81,1 Baik
2 C2 71,8 Cukup
3 C3 82,2 Baik
4 C4 74,2 Cukup
Tabel 4.2 di atas menunjukan perolehan nilai hasil belajar siswa pada materi usaha dan
energi selama masa PJJ (PembelajaranJarak Jauh) pada tiap-tiap indikator yang diperoleh dari
keseluruhan siswa. Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata kriteria perolehan nilai
hasil belajar siswa sebesar 77,3 dengan kategori baik. Adapun dua indikator yaitu C2 dan C4
berkriteria cukup dengan rata-rata nilai sebesar 71,8 dan 74,2, sedangkan C1 dan C3 berkriteria
baik dengan rata-rata nilai sebesar 81,1 dan 82,2.
C. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Soal
a) Indikator Soal C1
Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 adalah 74,2 dengan kriteria cukup,
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 adalah 87,9 dengan kriteria
sangat baik. Penilaian hasil belajar pada indikator C1 dalam penelitian ini diambil dari sub
indikator C1 yaitu, menyebutkan definisi usaha, energi kinetik, energi potensial dan energi
mekanik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada kategori indikator C1 siswa secara umum
berada pada kriteria baik, dilihat dari rata-rata hasil keseluruhan nilai yang didapat dengan
jumlah 81,1. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak kesulitan untuk memecahkan suatu
permasalahan pada indikator soal C1.
b) Indikator Soal C2
Nilai rata-rata hasil belajar kelas XI MIPA 1 adalah 68,5 dengan kriteria cukup,
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar XI MIPA 2 adalah 75,2 dengan kriteria cukup.
Penilaian hasil belajar pada indikator C2 dalam penelitian ini diambil dari sub indikator
C2 yaitu, menjelaskan konsep usaha, konsep energi potensial, konsep energi kinetik,
membedakan yang termasuk dan tidak termasuk konsep usaha, membedakan faktor yang
berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap energi potensial, menyimpulkan keadaan
energi potensial, kelajuan dan energi kinetik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada kategori indikator C2 siswa secara umum
berada pada kriteria cukup, dilihat dari rata-rata hasil keseluruhan nilai yang didapat
dengan jumlah 71,8. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak kesulitan untuk memecahkan
suatu permasalahan pada indikator soal C2.
c) Indikator Soal C3
Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 adalah 80,3 dengan kriteria baik,
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 adalah 84,2 dengan kriteria
baik. Penilaian hasil belajar pada indikator C3 dalam penelitian ini diambil dari sub
indikator C3 yaitu, menerapkan persamaan energi, menentukan nilai energi, menerapkan
formulasi energi potensial pada masalah kehidupan sehari-hari, menerapkan persamaan
energi, menerapkan persamaan usaha pada masalah kehdupan sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada kategori indikator C3 siswa secara umum
berada pada kriteria baik, dilihat dari rata-rata hasil keseluruhan nilai yang didapat dengan
jumlah 82,2 . Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak kesulitan untuk memecahkan suatu
permasalahan pada indikator soal C3.
d) Indikator Soal C4
Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 adalah 70,7 dengan kriteria cukup,
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 adalah 77,8 dengan kriteria
baik. Penilaian hasil belajar pada indikator C4 dalam penelitian ini diambil dari sub
indikator C4 yaitu, menganalisis konsep usah, menganalisis konsep usaha pada permainan
tarik tambang, menganalisis konsep energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari,
menganalisis usaha pada posisi mobil yang diderek, membedakan konsep usaha dalam
mendorong mobil.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada kategori indikator C4 siswa secara umum
berada pada kriteria cukup, dilihat dari rata-rata hasil keseluruhan nilai yang didapat
dengan jumlah 74,2. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak kesulitan untuk memecahkan
suatu permasalahan pada indikator soal C4.
90
80
70
60
50 XI MIPA 1
40 XI MIPA 2
30
20
10
0
C1 C2 C3 C4
Berbeda dengan rata-rata nilai indikator C2 yaitu 71,8 berada pada kategori cukup.
Pada proses ini siswa tidak mengalami kesulitan terhadap permasalahan yang diberikan
seperti, menjelaskan konsep usaha, konsep energi potensial, konsep energi kinetik,
membedakan yang termasuk dan tidak termasuk konsep usaha, membedakan faktor yang
berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap energi potensial, menyimpulkan keadaan
energi potensial, kelajuan dan energi kinetik.
Selanjutnya yaitu indikator C3, dengan rata-rata nilai 82,2 berada pada kategori baik.
Pada proses ini siswa tidak mengalami kesulitan terhadap permasalahan yang diberikan,
seperti menerapkan persamaan energi, menentukan nilai energi, menerapkan formulasi
energi potensial pada masalah kehidupan sehari-hari, menerapkan persamaan energi,
menerapkan persamaan usaha pada masalah kehdupan sehari-hari.
Indikator soal yang terakhir yaitu indikator C4 dengan rata-rata nilai 74,2 dengan
kategori baik. Sama seperti indikator-indikator yang lainnya, pada indikator C4 pun siswa
tidak mengalami kesulitan terhadap permasalahan yang diberikan seperti, menganalisis
konsep usah, menganalisis konsep usaha pada permainan tarik tambang, menganalisis
konsep energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis usaha pada posisi mobil
yang diderek, membedakan konsep usaha dalam mendorong mobil.
Rata-rata nilai
85
80
75 Rata-rata nilai
70
65
C1 C2 C3 C4
Pembelajaran online tidak bisa lepas dari kendala/hambatan, begitu juga pada siswa
kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 di SMAN 1 Karawang. Berdasarkan Gambar 4.1. Kendala
yang dialami oleh siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 di SMAN 1 Karawang selama
masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) pada Materi Usaha dan Energi menunjukkan bahwa
sebanyak 31,4% siswa mengalami kendala berupa sinyal/kuota internet yang terbatas, 20%
siswa mengalami kendala jam pelajaran yang singkat, 24,3% siswa mengalami kendala guru
tidak menjelaskan secara tuntas materi yang diajarkan, 24,3% siswa mengalami kendala
berupa tidak ada praktikum saat proses belajar. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan
peserta didik mengalami kendala berupa layanan jaringan internet dan kuota yang terbatas.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sadikin et al., (2020) yang mengatakan bahwa tantangan
dalam pembelajaran daring atau secara online ini diantaranya yaitu ketersediaan layanan
internet dan kuota yang kurang memadai dikarenakan pembelian kuota data internet
mengeluarkan biaya yang cukup mahal.42
42
Muhamad Solichin, Zulyusri, Lurfi, Abdul Razak (Analis Kendala Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-
19 Pada Mata Pelajaran IPA di SMPN 1 Bayung Lecir) (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol. 7 no. 02 : 2021) h.
167
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 di SMAN
1 Karawang pada materi Usaha dan Energi selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), maka
dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 dan XI
MIPA 2 yaitu 77,3 dengan kategori baik. Hal ini diketahui berdasarkan hasil uji tes instrumen
yang telah dilakukan selain itu ada beberapa faktor yang mempengarhu hasil belajar siswa
seperti metode belajar yang digunakan guru, fasilitas belajar yang digunakan, sarana prasarana,
hingga pemahaman siswa terhadap materi usaha dan energi pun sangat berpengaruh pada hasil
belajar siswa.
B. SARAN
1. Bagi Guru
Metode pembelajaran berbasis Daring/online, selain untuk materi Usaha Energi juga
dapat diterapkan pada materi pembelajaran lainnya. Setelah mengetahui hasil dari penelitian,
guru bisa menerapkan remediasi materi, sehingga dapat memperkecil tingkat ketidakpahaman
siswa dalam materi tersebut. Selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) diharapkan guru
sesering mungkin mengadakan pertemuan tatap muka melalui zoom ataupun google meeting
agar dapat mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaran, membuat
materi yang menarik dan diselingi dengan praktikum melalui media praktikum secara online
agar proses pembelajaran fisika menjadi lebih efektif
2. Bagi Siswa
Hasil analisis yang didapatkan dapat dijadikan sebagai acuan siswa (bagi siswa yang
masih memiliki nilai rendah) untuk mereview atau menanyakan kembali ke guru terkait materi
yg sudah dipelajari.
Metode pembelajaran berbasis Daring ini mungkin bisa dikembangkan oleh peneliti
lain dengan model pembelajaran atau modul pembelajaran. Sehingga siswa semakin tertarik
dengan materi pembelajaran fisika yg diajarkan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur Cet. 11 (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2019)
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar EVALUASI PENDIDIKAN Edisi 2 (Jakarta: Bumi Aksara,
2015)
Fauziah, Annida, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. “ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh
Terhadap Hasil Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X IPA Bina
Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1, 2020)
Giancoli, Douglas C. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga 2001)
Hardi, Edy. Abdurrahman Abdurrahman, I Dewa Putu Nyeneng. Analisis Hasil Belajar Fisika
Siswa Berdasarkan Kemampuan Berfikir Konkret dan Formal Siswa. (Jurnal
Pembelajaran Fisika, Vol. I No. 1, 2013).
Kapsah, Analisis Hubungan Hasil Belajar Matematika dengan Hasil Belajar IPA. (Skripsi,
FITK, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2005)
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013)
PISA. PISA 2018: Insight and Interpretations. Paris : OECD Publishing, 2018.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Rosda: Bandung, 2017)
Rahmah, Aulia, Lukman Ilham. Analisis Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn di SMA Negeri 9 Makassar, (Jurnal Tomalebbi, Vol. II No. 3, 2015)
Solichin Muhammad, Zulyusri, Lurfi, Abdul Razak. Analis Kendala Pembelajaran Online
Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran IPA di SMPN 1 Bayung Lecir (Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi Vol. 7 No. 02, 2021)
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya:
2001)
Sundaya, Rostiana. Statistika Penelitian Pendidikan Cetakan ke-2 Edisi 5 (Bandung: Alfabeta,
2020)
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009)
Syahputra, Edy. Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar. Sukabumi: Haura
Publishing. 2020.
Titi Lia, Woro Sumarni. Kendala Pembelajaran Daring (Jurnal Seminar Nasional Pasca
Sarjana, 2020)
Yunitasari Ria, Umi Hanifah. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa
pada Masa COVID-19. (Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 3, 2020).
41
Lampiran 1. 1 Instrumen Tes
INSTRUMEN TES
Kompetensi Dasar : Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi dan hukum konservasi energi
untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep Rana
/ Sub Indikator Indikator h
Soal Penyelasaian
Konsep RPP Soal Kogni
tif
Energi Mengidentifik Menyebutkan 3. Sebuah benda memiliki energi kinetik, jika benda Jawaban: A C1
Kinetik asikan energi syarat benda memiliki...
kinetik memiliki a. Kecepatan
energi kinetik b. Volume Energi kinetik dimiliki oleh
c. Percepatan benda yang memiliki kecepatan
d. Luas
e. Ketinggian
Usaha Mengidentifik Menyebutkan 4. Pertanyaan di bawah ini yang merupakan Jawaban: D C1
asi Usaha definisi usaha pengertian usaha adalah...
a. Kemampuan untuk melakukan kerja Usaha adalah energi yang
b. Tarikan atau dorongan dipindahkan dari atau ke dalam
benda yang menyebabkan
c. Ketidakmampuan untuk melakukan kerja
d. Energi yang dipindahkan dari atau ke dalam benda bergerak
benda yang menyebabkan benda bergerak
e. Ukuran banyaknya materi yang dikandung
suatu benda
Usaha Mengidentifik Menyebutkan 5. Pernyataan dibawah ini yang menjadi penyebab Jawaban: A C1
asi Usaha syarat usaha usaha bernilai negatif adalah...
Usaha bernilai positif jika gaya
bernilai negatif a. Gaya berlawanan arah dengan perpindahan
b. Gaya sebanding dengan kecepatan serah dengan perpindahan dan
c. Gaya searah dengan perpindahan bernilai negatif jika gaya
berlawanan denga perpindahan
d. Gaya berlawanan arah dengan kecepatan
43
e. Gaya searah dengan jarak
Hubung Menganalisis Mendeskripsik 6. Usaha yang dilakukan gaya total pada partikel Jawaban: E C1
an usaha hubungan an hubungan sama dengan perubahan energi kinetik partikel
dengan usaha dengan usaha dengan disebut... Teorema usaha dan energi
kinetik, adalah usaha yang
perubah perubahan perubahan a. Hukum kekealan energi
an energi kinetik energi kinetik b. Teorema usaha dan energi potensial pegas dilakukan gaya total pada
energi c. Energi mekanik partikel sama dengan
perubahan energi kinetik
kinetik d. Energi konstan
e. Teorema usaha dan energi kinetik partikel
Hubung Mengidentifik Menyebutkan 7. Usaha yang dilakukan gaya pegas sama dengan Jawaban: D C1
an usaha asi hubungan hubungan minimum perubahan tenaga potensial disebut...
dengan usaha dengan usaha dengan a. Hukum konservasi energi Teorema usaha dan energi
potensial pegas adalah usaha
perubah perubahan perubahan b. Teorema usaha dan konservasi energi kinetik
an energi kinetik energi kinetik c. Energi mekanik yang dilakukan pegas dengan
energi pegas d. Teorema usaha dan energi potensial pegas minimum perubahan energi
potensial
e. Energi konstan
Hukum Mengidentifik Menyebutkan 8. Jumlah energi kinetik dan energi potensial Jawaban: B C1
konserv asi hukum definisi energi disebut...
asi konservasi mekanik a. Energi listrik Energi mekanik, adalah jumlah
energi energi b. Energi mekanik energi kinetik dan energi
potensial
mekanik mekanik c. Energi kalor
d. Energi potensial
e. Energi kinetik
Hukum Mengidentifik Menyebutkan 9. Syarat berlakunya hukum konservasi energi Jawaban: C C1
konserv asi hukum syarat mekanik adalah...
Syarat berlakunya hukum
asi konservasi berlakunya a. Saat gaya yang bekerja hanya gaya non
energi energi hukum konservatif konservasi energi mekanik
mekanik mekanik konservasi b. Tidak ada gaya yang bekerja adalah saat gaya yang bekerja
hanya gaya konservatif
energi mekanik c. Saat gaya yang bekerja hanya gaya konservatif
d. Semua gaya bekerja
44
e. Semua benar
Energi Menjelaskan Mendeskripsik 10. Ketika sebuah pegas direntangkan dengan tangan Jawaban: E C2
konsep energi an perubahan kemudian dilepas kembali, maka perubahan energi
energi yang terjadi adalah... Pegas yang direntangkan
memiliki energi potensial,
a. Energi mekanik menjadi energi kinetik
b. Energi kinetik menjadi energi potensial setelah dilepaskan menjadi
c. Energi mekanik menjadi energi potensial bergerak (memiliki energi
kinetik)
d. Energi kinetik menjadi energi mekanik
e. Energi potensial menjadi energi kinetik
Energi Menjelaskan Memberikan 11. Diantara keadaan benda-benda berikut Jawaban: B C2
Potensia konsep energi contoh suatu (1) Karet ketapel yang diregangkan
Karet ketapel dan bandul yang
l potensial benda yang (2) Busur panah sebelum dilepaskan
memiliki dan (3) Bandul yang disimpangkan disimpangkan, larna memiliki
tidak memiliki (4) Ayunan dalam posisi setimbang ketinggian.
energi Benda yang memiliki energi potensial ada pada
potensial nomor...
45
Energi Menjelaskan Membedakan 13. Pernyataan berikut yang benar adalah... Jawab: A C2
potensia konsep energi faktor yang a. Energi potensial bergantung pada keudukan
Energi potensial bergantung
l potensial berpengaruh benda
dan tidak b. Energi potensial bergantung pada kecepatan pada keudukan benda
berpengaruh benda
terhadap enerfi c. Enerfi potensial bergantung pada usaha
potensial d. Energi potensial di bumu dan bulan sama
e. Energi potensial bergantung pada waktu
Energi Menjelaskan Menyimpulkan 14. Perhatikan gambar berikut... Jawaban: C C2
kinetik konsep energi energi kinetik
Energi kinetik terkecil terletak
kinetik terkecil pada
gambar pada ketinggian maksimum
46
(1) Energi potensial di titik A sama dengan di titik
B
(2) Energi potensial di titik A maksimum,
sedangkan di titik B minimum
(3) Kelajuan peluru di titik A sama dengan di titik
B
(4) Energi kinetik di titik A minimum, sedangkan
di titik B maksimum
Pernyataan yang benar adalah...
a. 1 dan 3
b. 1,2 dan 3
c. 2 dan 3
d. 4
e. 1, 2, 3 dan 4
Usaha Menjelaskan Membedakan 16. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai Jawaban; C C2
USaha yang termasuk konsep usaha adalah...
dan tidak a. Usaha berbanding terbalik dengan gaya Usaha yang dilakukan suatu
termasuk b. Usaha berbanding terbalik dengan gaya berbanding lurus dengan
perpindahan benda
konsep usaha perpindahan gaya
c. Usaha berbanding lurus dengan perpindahan
benda
d. Usaha tidak bergantung pada sudut arah gaya
dan perpindahan benda
e. Usaha berbanding lurus dengan kecepatan
Usaha Menjelaskan Membedakan 17. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali... Jawaban: D C2
USaha yang termasuk a. Gaya normal yang dikerjakan suatu bidang
Karena, gaya tarik serah dengan
dan tidak miring pada benda tidak melakukan usaha
termasuk ketika benda bergerak menuruni bidang perpindahan benda. Sehingga,
konsep usaha b. Gaya berat tidak melakukan usaha ketika gaya tarik melakukan usaha
seseorang berjalan pada jalan yang mendatar
47
c. Usaha total oleh gaya-gaya yang menyebabkan terhadap mobil-mobilan
suatu benda bergerak lurus beraturan sama
dengan nol
d. Gaya tarik tali pada mobil-mobilan agar
mobil-mobilan bergerak mendekati suatu
bidang miring tidak melakukan usaha pada
mobil-mobilan
e. Gaya sentripetal yang bekerja pada suatu
benda yang menempuh jarak melingkar tidak
melakukan usaha pada benda
Energi Menjelaskan Membedakan 18. Lisa bersepeda menuruni bukit tanpa mengayuh Jawaban: D C2
energi perubahan pedalnya dan besar kecepatan sepeda tetap, pada
energi keadaan tersebut terjadi perubahan energi dari...
menjadi...
a. Energi kinetik menjadi energi potensial
b. Energi potensial menjadi energi kalor
c. Energi kalor menjadi energi potensial
d. Energi potensial menjadi energi kinetik
e. Energi kinetik menjadi energi
Energi Menjelaskan Menyimpulkan 19. Apabila hukum konservasi energi mekanik Jawaban: C C2
mekanik konsep energi hukum berlaku pada suatu sistem, maka...
mekanik konservasi a. Eenergi kinetik sistem tidak berubah Energi mekanuk merupakan
jumlah dari energi potensial dan
energi mekanik b. Energi potensial sistem tidak berubah
c. Jumlah energi kinetik dan potensial tetap energi kinetik atau EM= EK +
d. Jumlah energi potensial dan energi kinetik EP
selalu berkurang Hukum konservasi energi
e. Jumlah energi kinetik dan potensial nol mekanik bermakna, jumlah
energi mekanik selalu tetap.
48
Artinya, EK dan EP dapat
berubah namum EM akan
selalu tetap.
Energi Menjelaskan Membedakan 20. Dibawah ini adalah contoh energi mekanik dalam Jawaban: E C2
mekanik energi contoh energi kehidupan sehari-hari, kecuali...
mekanik mekanik dalam a. Ayunan Karena, buah yang jatuh dari
kehidupan b. Roller coaster pohin itu termasuk energi
potensial.
sehari-hari c. Ketapel
d. Bilyard
e. Buah yang jatuh dari pohon
Energi Menerapkan Menentukan 21. Sebuah benda memiliki massa M, kecepatan Jawaban: C C3
mekanik persamaan nilai energi energi kineik E jika kecepatan ditingkatkan
Dik:
energi kinetik kinetik menjadi 3E, maka energi kinetiknya berubah
menjadi... m=m 𝐸𝑘1 = 𝐸
a. 1/3
b. 1 𝑣1 = 𝐸 𝑣2 = 3𝐸
c. 9
Dit: 𝐸𝑘2 ?
d. 3
e. 6 Jawab:
𝐸𝑘1 : 𝐸𝑘2
1 1
𝑚𝑣12 : 2 𝑚𝑣22
2
(𝑣)2 : (3𝑣)2
1:9
49
Energi Menerapkan Menentukan 22. Sepedah motor bermassa 200kg, bergerak dengan Jawaban: B C3
kinetik formulasi nilai energi kecepatan 10 𝑚. 𝑠 −1 . Energi kinetik sepedah
Dik:
energi kinetik kinetik motor tersebut adalah...
a. 20.000 J m= 200 kg
b. 10.000 J
c. 8.000 J v= 10 𝑚. 𝑠 −1
d. 5.000 J
dit: Ek?
e. 4.000 J
1
𝐸𝑘 = 2 𝑚. 𝑣 2
1
= (200). (10)2
2
Ek= 10.000 J
50
Energi Menerapkan Menentuka 23. Perhatikan gambar berikut! Jawaban: B C3
potensia formulasi n nilai Dik: m= 8kg
l energy energy m= 8 kg , h= 5 m 𝑔 = 9,8 𝑚. 𝑠 2
ℎ=5𝑚
potensial pada potensial
masalah Dit: 𝐸𝑝 =?
Energi Menerapkan Menentukan 24. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg Jawaban: D C3
Potensia persamaan ketinggian dilempar vertikal ke atas. Energy Dik: Ep = 40
l energi berkaitan potensial benda pada ketinggian Joule m = 0,2 kg
potensial dengan gerak maksimum adalah 40 J. Bila percepatan 𝑔 = 10 𝑚. 𝑠 2
vertikal gravitasi adalah 10 𝑚. 𝑠 2 maka besar
Dit: h = ?
keatas ketinggian maksimum yang dicapai bola
Jawab: Ep = m.g.h
tersebut adalah… 𝐸𝑝
ℎ = 𝑚.𝑔
a. 40 m
40
b. 35 m ℎ = (0,2)(10)
c. 30 m
ℎ = 20 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
d. 20 m
51
e. 10 m
52
Energi Menerapkan Menentukan 25. Dua buah mobil memiliki kecepatan yang Jawaban: D C3
Kineti persamaan perbandinga berbeda. Kecepatan mobil A = v , Dik: 𝑉1 = 𝑉
k energi n nilai sedangkan kecepatan mobil 𝐵 = 2𝑣 𝑉2 = 2𝑉
kinetik energy perbandingan energy kinetic antara mobil Dit: 𝐸𝐾1 : 𝐸𝐾2
kinetik A dan B adalah… Jawab:
A. 1 : 1 EKA : EKB
1 1
B. 2 : 1 𝑚𝑣12 : 𝑚𝑣22
2 2
C. 3 : 1 𝑣12 : 𝑣22
D. 1 : 4 (𝑣)2 : (2𝑣)2
E. 4 : 1 𝑣 2 = 4𝑣 2
1∶4
Usaha Menerapka Menentuka 26. Sebuah balok bermassa 1 kg di atas lantai Jawaban: B C3
n n besar licin. Jika gaya mendatar 20 N digunakan Dik: m = 1
persamaan usaha untuk menarik balok, maka usaha yang kg F= 20 N
usaha pada dilakukan agar balok berpindah sejauh 3 s = 3 m dit: W?
masalah m adalah… W = F.s
kehdupan a. 30 Joule d. 10 Joule W = 20 .3
sehari-hari b. 60 Joule e. 20 Joule W = 60 Joule
c. 80 Joule
53
Usaha Menerapka Menentukan 27. Sebuah balok bermassa 5 kg di atas lantai Jawab: D C3
n besar usaha licin ditarik gaya sebesar 4 N membentuk Dik: m = 5
persamaan bila arah gaya sudut 60° terhadap bidang horizontal. kg F = 4 N
usaha pada dan Jika θ = 60°
masalah perpindahan
54
kehidupa membentu balok berpindah sejauh 2 m, maka usaha DIt = W ?
n sehari- k sudut θ yang dilakukan adalah… Jawab:
hari a. 200 J d. 4 J W = F. s cos θ
b. 50 J e. 1 J W = (4) (2) cos
c. 20 J 60° W = 4 J
Hukum Menentukan Menentukan 28. Sebuah benda bermassa 8 kg bergerak C3
Jawab: C
konservas persamaan nilai energy vertikal ke atas dengan kecepatan
i Dik: Dik: m = 8 kg 𝑔 =
−1
40 𝑚. 𝑠 . Jika percepatan gravitasi
energy hukum mekanik pada 10 𝑚. 𝑠 2
bumi 10 𝑚. 𝑠 2 , maka energy mekanik
mekanik konservasi gerak vertikal 𝑣1 = 40 𝑚. 𝑠 −1
ke benda saat mencapai titik tertinggi
ℎ1 = 0
energy mekanik atas adalah…
pada masalah Jawab:
a. 0
kehidupan
b. 3.200 J 𝐸𝑚1 =
sehari-hari 𝐸𝑚2
c. 6.400 J
d. 12.800 J 𝐸𝑝1 +𝐸𝑘2 = 𝐸𝑚2
e. 15.000 J 1
0+0 + 2 (8)(40)2 = 𝐸𝑚2
= 6400 J
55
sehari-hari pada gerak 𝐸𝑚1 = 𝐸𝑚2
jatuh bebas
𝐸𝑝1 + 𝐸𝑝2 = 𝐸𝑘1 + 𝐸𝑘2
1
𝑚. 𝑔. ℎ1 + 𝑚𝑣12 =
2
1
𝑚. 𝑔. ℎ1 + 2 𝑚𝑣12
56
(1)(10)(25)+(1)(10)(10)+Ek
250 =100 + Ek
Ek = 150 J
57
a. 0 J c. 20 J d. 40 J
b. 10 J d. 30 J
58
Usaha Menganalisi Menganalisis 31. Ratna dan Dewi sedang menonton Jawaban: E C4
s konsep konsep usaha perlombaan tarik tambang, seperti pada ∑ 𝐹𝐴 = 15 + 15 + 40 + 10
usaha pada gambar di bawah ini = 80 𝑁
permainan ∑ 𝐹𝐵 10 + 15 + 35 + 20
= 80 𝑁
Tarik tambang
∑ 𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑ 𝐹𝐴 − ∑ 𝐹𝐵
=0
Dari kedua grup memiliki
gaya yang sama. Usaha
berbanding lurus dengan
gaya dan jarak berarti
semakin besar gaya akan
Ratna : “ Grup A akan menang karena semakin besar pula usaha
mereka lebih banyak memiliki gaya dan nya.
usaha pasti akan lebih besar”
Dewi : “Dari kedua grup memiliki gaya
yang sama dan usaha yang dihasilkan juga
sama, jika tidak ada gaya yang ditambahkan
dari salah satu grup maka tidak akan ada
yang menang”
Menurut penilaianmu, dari pernyataan
diatas yang paling benar adalah ….
A. Dewi karena usaha berbanding terbalik
59
dengan jarak dan berbanding lurus dengan
gaya
B. Ratna karena gaya yang dihasilkan
lebih besar daripada grup B, usaha
tidak
mempengaruhi gaya
60
C. Ratna karena karena gaya yang
dihasilkan lebih besar daripada grup
B, usaha mempengaruhi gaya
D. Dewi karena usaha berbanding lurus
dengan gaya dan jarak, semakin kecil
gaya maka semakin besar usaha yang
dihasilkan
E. Dewi karena gaya yang dihasilkan
dari keduanya sama maka tambang
akan tetap pada posisinya dan usaha
yang dihasilkan
dari kedua grup juga sama besar
61
Energ Menganalisi Menganalisi 32. Fajar memiliki tiga mobil mainan X, Y, Jawaban: D C4
i s energi s konsep dan Z bergerak menuruni lintasan yang
kineti kinetik energi bentuknya berbeda seperti ditunjukkan Jika lintasanannya licin
k kinetik pada gambar. (tidak ada gaya non-
dalam konservatif) dan mobil
kehidupan X,Y, dan Z dilepaskan
sehari-hari dalam keadaan diam dan
pada posisi yang sama
maka, ketiga mobil akan
62
tiba di ujung lintasan, kelajuan yang
diukur adalah….
A. X yang memiliki kelajuan paling cepat
B. Y yang memiliki kelajuan paling cepat
C. Z yang memiliki kelajuan yang paling
cepat
D. Ketiga mobil memiliki kelajuan yang
sama
E. Mobil yang paling cepat tidak dapat
ditemukan dari informasi yang
diberikan
63
Energi Menganalisis Membandingk 33. Sebuah balok bermassa m mula-mula Jawaban: B C4
Potensia konsep an bergerak kekanan pada suatu permukaan 𝐸 = 𝐸
𝑘 𝑝
l energy horizontal licin dengan kecepatan v. 1 1
𝑚𝑣 2 = 𝑘𝑥 2
2 2
potensial Balok tersebut kemudia menekan pegas
𝑚𝑣 2
dengan konstanta pegas k, ketika energy 𝑥=√
𝑘
balok sama dengan energy potensial
𝑚
pegas. Jika balok tersebut menekan 𝑥 = 𝑣√
𝑘
pegas lainnya dengan konstanta pegas 4 𝑥1 = 𝑥2
kali lebih besar dari pegas pertama. 𝑚 𝑚
𝑣√ =√
Perbandingan jarak yang ditempuh balok 𝑘1 𝑘2
64
Perbandingan jarak yang di
tempuh balok adalah 2 : 1
Usaha Menganalisi Menganalisi 34. Dua mobil sedan yang sedang melaju tiba- Jawaban: C4
s konsep s usaha pada tiba terhenti di tengah jalan. Setelah D Dik:
usaha posisi mobil dilakukan pengecekan oleh pengendara 𝑚𝑎 = 100 𝑁 𝑚𝑏 =
100 𝑁
yang di ternyata mobil tersebut mogok. Tidak
𝜃 = 45° 𝑠 = 50 𝑚
derek lama kemudian, datanglah petugas lalu 𝛼 = 10𝑚/𝑠 2
lintas dengan menawarkan jasa derek Mobil A (Posisi
mobil. Kedua mobil tersebut diderek Datar) W = F . s
dengan posisi yang berbeda. Mobil A = 100 N x 50 m
diderek dengan posisi datar dan mobil B = 5000 J
diderek dengan posisi bagian depan mobil
terangkat dengan sudut 45°. Kedua mobil Mobil B (Posisi
tersebut diketahui memiliki massa 100 N, Miring) W = F . s .cos
dan perpindahan yang dilakukan mobil 𝜃
derek tersebut sejauh 50m. Menurut = 100 N x 50 m x 45°
kalian, posisi manakah yang lebih efektif = 100 N x 50 m x ½
saat menderek sebuah mobil? Agar usaha = 2500 J
pada mobil derek tidak terlalu besar?
a. Posisi datar, karena lebih besar usaha
nya
65
b. Posisi miring, karena lebih besar
usaha nya
c. Posisi datar, karena lebih kecil usaha
nya
66
d. Posisi miring, karena lebih kecil
usaha nya
e. Kedua posisi sama besar
Membed Menganalisis Menganalisis 35. Perhatikan gambar pergerakan balok Jawaban: B C4
a kan perbedaan beroda dari K ke M di bawah ini!
Energi energy Energi potensial akan
Potensial potensial dan meningkat jika ketinggian
& Energi energy kinetik dari balok beroda tersebut
Kinetik melewati lintasan lebih
Jika gaya gesek dan hambatan tidak tinggi. Kebalikan dari
diperhitungkan, maka penjelasan yang energi potensial, energi
tepat adalah .... kinetik akan meurun jika
A. Energi kinetik di titik L dan M tidak ketinggian dari balok
sama beroda tersebut melewati
B. Energi kinetik meningkat ketika
lintasan lebih tinggi.
bergerak dari K ke L
C. Penurunan energi potensial dari K ke
M lebih kecil dibanding peningkatan
energi kinetik
D. Energi kinetik dari K ke M sama
dengan energi potensial dari M ke K
E. Penambahan energi potensial dari K ke
L
67
Energi Menganalisis Menguraikan 36. Dua benda bermassa sama A dan B jatuh Jawaban: D C4
Kineti konsep bebas dari ketinggian yang berbeda, yaitu 𝐸𝑘 = 𝐸𝑝
k energy
Kinetik
68
h dan 2h. Jika A menyentuh permukaan 1
𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑔ℎ
tanah dengan kecepatan v, benda B akan 2
Untuk benda A
menyentuh permukaan tanah dengan 1
𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑔ℎ
energi kinetik sebesar... 2
1 Untuk benda B
A. 𝑚𝑣 2 1
2
𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑔2ℎ
B.
1
𝑚𝑣 2 2
4
𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑔ℎ
3
C. 𝑚𝑣 2 Jadi, energi kinetik pada
4
D. 𝑚𝑣 2 benda B sebesar 𝐸𝑘𝐵 =
3
E. 𝑚𝑣 2 𝑚𝑣 2
2
Energi Menganalisis Mengenalisis 37. Saat sedang berada di pusat perbelanjaan, Jawaban: C4
Potensia konsep cara yang Ani dan Ina ingin turun 1 lantai ke D Dik:
l dan Energi efektif untuk bawah. Ani dan Ina sepakat untuk 𝑚 = 50 𝑘𝑔
ℎ=4𝑚
Energi potensial dan turun 1 lantai menggunakan jalur yang berbeda. Ani
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
Kinetik kinetik ke bawah saat menggunakan lift dan Ina menggunakan 𝑣 = 2𝑚/𝑠
berada di mall eskalator. Pada saat itu, diketahui massa Cara Ani: Menggunakan lift
tubuh Ani dan Ina sama, yaitu 50kg. dan 𝐸𝑝 = 𝑚. 𝑔. ℎ
diketahui pula jarak antara lantai atas dan = 50.10.4
bawah itu 4 m. Saat Ina menaiki = 2000 𝐽
eskalator, Ina memperkirakan kecepatan
eskalator tersebut yaitu 2 m/s. Menurut
69
kalian, cara mana yang lebih efektif Cara Ina:
untuk turun 1 lantai ke bawah agar energi Menggunakan
yang dikeluarkan tidak terlalu besar? Eskalator
Cara Ani atau cara Ina? 1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣 2
a. Cara Ani, karena energinya lebih besar 2
b. Cara Ani, karena energinya lebih kecil 1
= 50𝑥22
2
c. Cara Ina, karena energinya lebih besar
= 100 𝐽
d. Cara Ina, karena energinya lebih kecil
e. Semua cara sama besar energinya
Energi Menganalisi Menganalisis 38. Dua orang pegawai pabrik bertugas Jawaban: C4
Dik:
Mekani s konsep cara yang untuk memindahkan barang yang akan di
k energi efektif saat produksi dari tempat A ke tempat B. 𝑚 = 50 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
mekanik mengangkut Diketahui massa benda yang akan ℎ 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 2 𝑚
barang dipindahkan masing-masing 50 kg 𝑣 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 5 𝑚/𝑠 2
ℎ 𝑐𝑟𝑎𝑛𝑒 = 3 𝑚
menggunakan dengan percepatan gravitasi 10 𝑚/𝑠 2 . 𝑣 𝑐𝑟𝑎𝑛𝑒 = 3 𝑚/𝑠 2
alat Kedua pegawai tersebut menggunakan
dua teknologi yang berbeda, yaitu Menggunakan mobil:
70
pengangkut dari titik awal yaitu berjarak = 1000 + 625
= 1625
2 m dengan kecepatan maksimal yaitu
5 km/jam. Sedangkan benda yang Menggunakan Crane
diangkat oleh crane dari titik awal benda 𝐸𝑚 = 𝐸𝑝 + 𝐸𝑘
yaitu berjarak 3 m dengan kecepatan 1
= 𝑚. 𝑔. ℎ + 𝑚𝑣 2
2
3 km/jam . Cara manakah yang lebih efektif
1
dalam memindahkan benda? = 50.10.30 + 50. 32
2
a. Menggunakan crane, karena energi = 1500 + 225
kinetiknya lebih besar = 1725 𝐽
b. Menggunakan crane, karena energi
kinetiknya lebih kecil
c. Menggunakan mobil pengangkut,
karena energi kinetiknya lebih besar
d. Menggunakan mobil pengangkut,
karena energi kinetiknya lebih kecil
e. Semua cara memiliki energi kinetik
yang sama besar
Usaha Membedakan Membedaka 39. Hilda mengerahkan gaya ototnya untuk Jawaban: C C4
n konsep mendorong mobil temannya, tetapi mobil
usaha dalam tidak bergerak. Disini gaya otot Hilda
mendorong dikatakan tidak melakukan usaha pada
mobil mobil karena gaya otot Hilda tidak
71
menyebabkan mobil berpindah. Peristiwa
yang sama dengan fenomena diatas
adalah ....
A. Seorang atlet angkat besi yang
mengangkat barbel dari lantai ke atas
kepalanya
B. Seorang atlet angkat besi yang
menurunkann barbel dari atas kepalanya
ke lantai
C. Seorang atlet angkat besi yang menahan
barbel sejenak di atas kepalanya
D. Seorang atlet angkat besi yang
menggiring barbel dari posisi A ke posisi
B
E. Seseorang sedang mendorong meja
sejauh 2 meter
Energi Menganalisis Membandingk 40. Sebuah kelapa bermassa m jatuh bebas Jawaban: E C4
Potensia an dari ketinggian ℎ diatas pasir. Jika kelapa Usaha oleh gaya gesek
l tersebut masuk sebesar 𝑥 sebelum sama dengan perubahan
berhenti besar gaya gesek pasirnya energi potensial benda,
adalah 𝐹, maka yang dilakukan pasir sehingga berlaku
72
dari ketinggian 2h dan masuk sedalam
−𝑊𝑔 = ∆𝐸𝑝 = 𝐸𝑝2 − 𝐸𝑝1
3𝑥 maka gaya geseknya adalah....
Ingat bahwa arah gaya
A. 𝐹
gesek berlawanan dengan
B. 2𝐹
arah perpindahan benda,
C. 3/2𝐹
sehingga usaha bernilai
D. 3𝐹
negatif
E. 2/3 F
−𝑊𝑔 = −𝐸𝑝1 .
−𝑓𝑔 𝑥 = −𝑚𝑔ℎ
𝑚𝑔ℎ
𝑓𝑔 = =𝑓
𝑥
Jika ketinggiannya
ditambah menjadi 2ℎ dan
kelapa yang masuk ke
dalam pasir menjadi 3𝑥
𝑚𝑔2ℎ
𝑓𝑔′ =
3𝑥
73
74
Kendala saat proses 6)Apakah siswa merasa kesulitan saat ⚫ Ya, merasa
belajar mengerjakan tugas/PR materi usaha kesulitan
dan energi? ⚫ Tidak
*Hanya satu jawaban
sekali
*Hanya satu jawaban
1.
2.
78
3.
4.
5.
79
6.
7.
8.
80
9.
10.
81
1. Validitas
82
83
2. Uji Reliabilitas
84
85
86
NIM 11150163000016
Judul Skripsi : Analisis Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan Energi di SMAN 1
Karawang Selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
https://drive.google.com/file/d/1fdfBhODk8turM0pmtoa
5DJNYK13i8nnK/view?usp=sharing
5 Ria Yunitasari & Umi Hanifah. “Pengaruh
Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada
Masa COVID-19”. Jurnal Ilmu Pendidikan. h.233
https://drive.google.com/file/d/163WmCIp5WsEf2r5sZ
p264qLeers28r5-/view?usp=sharing
6 Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar. “
Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil Belajar
Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X IPA Bina
Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No. 1, 2020)
Hal.405
https://drive.google.com/file/d/16BeMQxV8KjilpwFQa
SzWNefsFGqUcKLO/view?usp=sharing
7 Ria Yunitasari & Umi Hanifah. “Pengaruh
Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada
Masa COVID-19”. Jurnal Ilmu Pendidikan. h.234
https://drive.google.com/file/d/1LFdPq0uFO5t3wE8O9c
YgXUpAC6ll_KUD/view?usp=sharing
8 Ria Yunitasari & Umi Hanifah. “Pengaruh
Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada
Masa COVID-19”. Jurnal Ilmu Pendidikan. h.237
https://drive.google.com/file/d/163z9jOwBE4ND2ml79
zusqvxNsprXIgkz/view?usp=sharing
BAB 2
9 KBBI Online
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Belajar
10 Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar.
“ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil
Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X
IPA Bina Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No.
1, 2020) hal. 406
https://drive.google.com/file/d/1pkn_385kBGnor9Y7NP
94
gGd8gcm_R_Tu4v/view?usp=sharing
11 Annida Fauziah, Via Sufanti, Alda Safitri, Alinda Sekar.
“ Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Hasil
Belajar Fisika di Masa Covid-19 pada Siswa Kelas X
IPA Bina Machmud. (Jurnal Pendidikan Fisika Vol.3 No.
1, 2020) hal. 405
https://drive.google.com/file/d/1iGiNv9JrxRcQdGjF1Bq
-eP-I0QJ8dDNE/view?usp=sharing
12 Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2001) h. 22
https://drive.google.com/file/d/1NEms38cw9x0Ya5spUr
crtjOJyqbX7Sdu/view?usp=sharing
87
https://drive.google.com/file/d/1yckdWaOtB7IHpDX0e
_JEXDRQQewjmdJc/view?usp=sharing
Pembimbing
NIP.
19791112009122003