Anda di halaman 1dari 6

Nama : Puja Lailani Ummami

Kelas : X.IPA2

KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN

Nilai-nilai kepahlawanan adalah semua hal-hal yang bermuatan positif yang bisa kita
dapatkan dari para pahlawan kemerdekaan bangsa terkait usaha mereka dalam mewujudkan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Nilai-nilai kepahlawanan ini penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
sebab pada hakekatnya perjuangan merebut kemerdekaan memang sudah selesai namun
perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan adalah sebuah proses yang tak akan
pernah selesai.
Ada banyak sekali nilai nilai kepahlawanan, diantaranya ;

1. Sikap patriot, artinya rela mengorbankan jiwa dan raga demi kepentingan bangsa sendiri.

2. Nasionalisme, artinya memiliki cinta pada bangsa dan negara.

3. Mendahulukan kepentingan bersama/negara daripada kepentingan pribadi.

4. Memenuhi kewajiban yang wajib dilakukan sebelum menuntut hak.

5. Semangat bekerja sama dan musyawarah dalam mengambil keputusan.

6. Semangat berjuang dalam persatuan dan kesatuan meski beragam.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan keberagaman :

1.Letak strategis wilayah Indonesia

2.Kondisi negara kepulauan

3.Perbedaan kondisi alam


4.Keadaan transportasi dan komunikasi

5.Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Mengenai “semangat berjuang dalam persatuan dan kesatuan meski beragam”. Sejak
zaman nenek moyang-zaman penjajah-zaman proklamasi-zaman orde lama-zaman orde baru-
zaman sekarang, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam
dengan berbagai macam keanekaragamannya. Mulai dari ras, suku, budaya, agama, adat istiadat,
warisan budaya,warna kulit, dan bahasa. Meskipun memiliki banyak kemajemukan namun
masyarakat Indonesia disatukan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang dapat
menyatukan seluruh perbedaan yang ada.

Saat zaman penjajahan, perbedaan sudah mulai terasa. Mulai dari jabatan orang Indonesia
yang saat itu dijajah Belanda, ada beberapa orang Indonesia yang terpaksa menjadi kaki tangan
Belanda pada saat itu. Pada saat itu hanya anak -anak yang orang tuanya dari kalangan pejabat
bisa bersekolah sedangkan anak anak yang lain terpaksa bekerja bahkan dipekerjakan oleh
penjajah, sehingga banyak dari mereka yang buta huruf.

Ada beberapa anak yang mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Pada masa itu mulai
ada pergerakan dan pemberontakan dari para pemuda yang sudah mulai mengerti bahwa tanah
air nya sendiri sedang dijajah oleh bangsa lain. Pemberontakannya dimulai dari didirikannya
perkumpulan pemuda atau organisasi pemuda guna melakukan pergerakan melawan colonial
Belanda pada masa itu.

Organisasi ini bersifat kedaerahan dan juga sangat melawan dan menentang adanya
kolonialisme yang dilakukan oleh penjajah dari belanda. organisasi pemuda ini tersebar di
berbagai daerah dengan berbagai macam nama seperti : jong sumateranen bond, jong ambon,
jong minahasa, jong Celebes.

Bergabungnya organisasi-organisasi ini membuat mereka berganti nama menjadi


Indonesia Muda. Selain itu, muncul sebuah organisasi baru yang bernama Perhimpunan Pelajar-
Pelajar Indonesia atau PPPI yang bertujuan untuk kemerdekaan tanah air Indonesia Raya.
Organisasi ini bersifat anti imperealisme.
Akhirnya, diadakan kongres pemuda I pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926, yang
dilaksanakan di Batavia (Jakarta). Kongres ini diketuai oleh seseorang yang bernama
Muhammad Tabrani.

Kemudian dilaksanakan pula kongres pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928
Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan wakilnya Joko Marsaid (Jong Java) yang dilaksanakan di
gedung Katholikee jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik) dan di hari kedua di gedung
Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14). Kongres kedua ini menghasilkan
keputusan penting yang disebut sebagai Sumpah Pemuda. Selain itu pada kongres tersebut
Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman juga ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.
Adapun tujuan kongres pemuda II ( yang kemudian dikenal dengan tujuan sumpah pemuda )
sebagai berikut

 1. Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia


 2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
 3. Memperkuat kesadaran kebangsaan indonesia dan memperteguh persatuan Indonesi

Organisasi pemuda ini juga memiliki tujuan yang penting, yaitu untuk meningkatkan rasa
kebangsaan dan rasa cinta terhadap tanah air. Meskipun Kongres I masih belum menghasilkan
keputusan yang penting, rasa nasionalisme sudah terbentuk.

Setelah melewati perjalanan panjang dengan berbagai pemberontakan dan para pejuang
yang gugur, akhirnya diprolamasikanlah kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur No.56 di rumah Soekarno, namun sebelum proklamasi tersebut terjadi
perbedaan antara golongan muda dan golongan tua. Kemerdekaan Indonesia dari melawan
penjajah belanda dan pejajah jepang memang sangat sulit. Banyak terjadi pertumpahan darah
dalam perjuangan ini.

Pada saat Indonesia sudah merdeka, meskipun rakyat sudah berhasil melawan penjajah
dengan sangat kompak walaupun terpisah oleh daerah masing masing dan keanekaragaman yang
sangat terlihat. Namun keberagaman tersebut terus dilakukan diuji dengan munculnya berbagai
konflik dan masalah yang terjadi diberbagai daerah. Konflik ini terjadi karena latar belakang dan
cara pandang yang berbeda, maka kesalapahaman sering yang muncul menjadi sumbu dari
sebuah konflik yang ada.

Konflik-konflik menimbulkan korban jiwa, luka-luka dan harus mengungsi. 14 tahun


setelah masa reformasi setidaknya ada 2.398 kasus kekerasan dan diskriminasi yang terjadi di
Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut sebanyak 65 % berlatar belakang agama. Sementara
sisanya kekerasan etnik sekitar 20 % , kekerasan gender sebanyak 15 %, kekerasan seksual ada 5
persen.
Dari banyak kasus yang terjadi tercatat ada beberapa konflik besar yang banyak memakan
jatuh korban baik luka atau meninggal, luas konflik, dan kerugian material. Hal ini hampir
membuat Indonesia terpecah belah padahal sudah dengan begitu susah payah nya para pejuang
merebut kemerdekaan dibangsa ini.
Berikut beberapa konflik akibat adanya perbedaan :
1. Konflik Ambon
Konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga 2003. konflik Ambon, Maluku merupakan
konflik terburuk yang terjadi di Indonesia setelah reformasi. Di mana konflik ini telah
menghilangkan nyawa sekitar 10.000 orang. konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga
2003. Dalam konflik tersebut tercatat ribuan warga meninggal, ribuan rumah dan fasilitas
umum termasuk tempat ibadah terbakar. Bahkan ratusan ribu warga harus meninggalkan
rumahnya untuk mengungsi dan meninggalkan Maluku atas konflik tersebut. Konfik Ambon
berlangsung selama empat tahun.
4 tahun merupakan waktu yang sangat lama akan terjadinya konflik, diketahui konflik ini
disebabkan oleh berbagai hal seperti salah satunya : konflik antar 2 pihak
Berawal dari 2 pemuda, yang satu beragama Islam keturunan Bugis meminta uang ke pemuda
beragama Kristen keturunan Mardika. Pemuda Bugis sudah terkenal sebagai preman di
terminal tersebut. Saat ketiga kalinya meminta uang ke pemuda mardika, pemuda tersebut
tetap enggan memberinya uang. Akhirnya mereka tesulut emosi dan akhirnya timbul
perkelahian.
Tak sampai disitu, pemuda dari Bugis berkata bahwa dia akan dibunuh oleh pemuda Mardika,
oleh karena ucapan itu warga Bugis makin memanas, mereka langsung menyerang desa Mardika
dengan senjata tajam dan membakar ratusan rumah warga bahkan membakar gereja.
Akibat terbakar nya gereja, desa Mardika menyerang balik desa bugis. Hal ini membuat porak
poranda kota Ambon dan Bugis. Dan membuat perpecahan antara umat Islam dan Kristen di
Ambon.

2. Konflik antar etnis (1998)


Di penghujung era orde baru terjadi kerusuhan yang menjadi konflik antar etnis di Indonesia. Hal
ini awalnya dipicu oleh krisis moneter yang membuat banyak sektor di Indonesia runtuh. Namun
lambat laun kerusuhan menjadi semakin mengerikan hingga berujung pada konflik antara etnis
pribumi dan etnis Tionghoa. Kerusuhan melebar dan menyebabkan banyak aset-aset miliki etnis
Tionghoa dijarah dan juga dibakar karena kemarahan. Selain menjarah dan membakar banyak
hal penting dari etnis Tionghoa. Mereka juga melakukan tindak kekerasan kepada para wanita
dari etnis ini. Kasus pelecehan seksual banyak dilaporkan hingga kasus pembunuhan pun tak bisa
dihindari.

Berikut masalah yang timbul akibat keberagaman :


1.Timbulnya pertentangan antar budaya
Pertentangan antarbudaya akan timbul jika tidak benar-benar ditangani secara tepat.
Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai
konflik antarbudaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial. Seperti di
Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua (Irian Jaya)
dan daerah lain.
2. Kecemburuan social
Berikut ini beberapa contoh konflik di Indonesia akibat kecemburuan sosial:
- Peristiwa Tasikmalaya adalah contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan sosial
penduduk antara penduduk pribumi terhadap masyarakat Tionghoa.
-Peristiwa Poso adalah contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat
Islam dengan umat Kristen.
3. Sentimen kedaerahan
Sentimen kedaerahan misalnya kerusakan sosial yang terjadi di ibukota Jakarta antara suku
bangsa Betawi (penduduk asli) dengan suku bangsa Madura (penduduk pendatang)
4. Perubahan nilai-nilai budaya akibat globalisasi
Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya
konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota
negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial seperti peristiwa Tanjung Priuk.

Setelah dalam waktu yang lama, akhirnya konflik yang cukup panjang itu berakhir.
Meskipun begitu masih banyak warga Indonesia yang kurang rasa menghargai dalam
perbedaan itu. Misalnya : toleransi antar umat beda agama, menghina warna kulit
seseorang, membeda- bedakan seseorang dari daerah asalnya. Meskipun keberagaman dapat
menimbulkan konflik yang begitu banyak bahkan sampai bisa memecah bela bangsa namun
keberagaman ini juga ada dampak positif nya, seperti :
- Menumbuhkan rasa kebersamaan satu sama lain
- Banyak nya devisa negara karna ketertarikan negeri lain terhadap keberagaman bangsa
sendiri
- Menjadikan hidup sebuah bangsa lebih bewarna apabila dibarengi dengan toleransi
- Menjadikan bangsa lebih maju karna adanya kreativitas dari masyarakat yang majemuk

Oleh karena itu, tugas kita sebagai penerus bangsa hanya harus melestarikan nilai nilai
kepahlawanan terutama toleransi antar perbedaan karena toleransi ini memiliki arti penting
bagi bangsa ini. Tidak ada salahnya untuk menghargai jasa dan pengorbanan para pejuang
terdahulu yang telah mengorbankan segalanya bagi Negara ini.

Anda mungkin juga menyukai