4. Penyimpangan sila ke-4 yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”
a. Ulah memalukan para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat
Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan
rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat,perang
mulut sampai adu jotos itu diperagakan di depan kamera. itulah yang di sebut
kedewasaan di dalam demokrasi,kebebasan berekspresi dan berpendapat benar-benar di
terapkan oleh anggotra DPR,karena memang DPR itu adalah sebagai Wakil rakyat. itu
jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat.sama halnya dengan anggota DPR dan MPR
yang rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu
banyak yang tidur. Dan biasanya keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya
menguntungkan bagi beberapa pihak saja dan tidak berpihak pada rakyat.
b. Hukuman Antara Koruptor Dengan Pencuri Kakao, dan Semangka
Saya tidak tahu apakah Polisi dan Jaksa kita kekurangan pekerjaan
sehingga kasus pengambilan 3 biji kakao senilai Rp 2.100 harus dibawa ke
pengadilan. Begitu pula dengan kasus pencurian satu buah semangka, di mana
kedua tersangka disiksa dan ditahan polisi selama 2 bulan dan terancam hukuman 5 tahun
penjara. Sebaliknya untuk kasus hilangnya uang rakyat senilai rp 6,7 trilyun di Bank
Century, polisi dan jaksa nyaris tidak ada geraknya kecuali pak Susno Duadji yang ke
Singapura menemui Anggoro salah satu penerima talangan Bank Century. Ini juga
membuktikan bagaimana Indonesia yang kaya alamnya ini tidak memberi manfaat apa-
apa bagi rakyatnya. Pihak asing bebas mengambil minyak, gas, emas, perak, tembaga
senilai ribuan trilyun/tahun dari Indonesia. Tapi rakyat Indonesia mayoritas hidup miskin.
Baru mengambil 3 biji kakao saja langsung dipenjara. Itulah gambaran hukum yang
terjadi di Indonesia.
5. Penyimpangan sila ke-5 yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ”
a. Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan
alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Hal ini
sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan
yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik.
Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga
beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan
daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak
adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan
kemiskinan.
b. Ketimpangan dalam pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus bekerja dan
banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah diberlakukannya beberapa program
untuk mengurangi biaya sekolah atau bahkan membebaskan biaya sekolah BOS (Biaya
Operasional Sekolah) tapi kenyataannya pembagiannya masih belum merata diseluruh
wilayah Indonesia dan masih banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu. Selain itu
program sekolah gratis 9 tahun yang berlaku diwilayah DKI Jakarta juga belum bisa
meratakan pendidikan di wilayah DKI Jakarta.
c. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin Indonesia.
Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan manfaat PJKMM (Program jaminan
kesehatan masyarakat miskin) atau ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat
Miskin) sehingga munculnya anggapan “orang miskin dilarang sakit” karena biaya
berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan menengah ke
atas
d. Kehidupan Antara Warga Jakarta dengan Papua
Kehidupan masyarakat papua dengan masyarakat jakarta tentulah sangat berbeda, yang
penduduknya juga merupakan penduduk Indonesia juga, tetapi kehidupan mereka sangat
jauh berbeda. Masih banyak masyarakat papua yang memakai koteka, pembangunan di
derah tersebut juga tidak merata. Kita bandingkan saja dengan kehidupan masyarakat di
Jakarta, banyak orang-orang memakai pakaian yang berganti-ganti model, banyak
bangunan menjulang tinggi.
1. Pengertian chauvinisme adalah paham yang menganggap bahwa suku bangsa
sendiri atau bentuk perasaan cinta, bangsa, royalitas yang tinggi, fanatisme ataupun
kesetiaan terhadap negara tanpa mempertimbangkan pandangan dari orang lain.
Chauvinisme merupakan ajaran atau paham tentang fanatisme seseorang terhadap tanah
air yang berlebihan sehingga merendahkan kualitas negara lain atau juga bisa disebut
sebagai merendahkan bangsa lain dan menganggap bangsa tersebut tidak bagus
2. PASAL TENTANG AGAMA
a. Pasal 29
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
b. Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (“UUD 1945”):
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.”
Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3. PASAL 1
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar
Negara Indonesia adalah negara hukum
4. Acara gotong royong di Maluku dinamakan babari sedangkan acara hajatan besok
harinya di sebut lelyan
5. Mengapa pi didirika di belanda? Karena pi sebelumnya merupan perhimpunan
mahasiswa hindia di belanda yang bertujuan untuk wadah berkumpul untuk bertukar
pendapat sesama pemuda rantauan. Yang lama kelamaan berubah menjadi pi karena ingin
meningkatkan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia melalui artikel-artikel lewat surat
kabar, walaupun nereka d belanda tapi mereka tetap memperjuangkan kemerdekaan,
tokohnya yaitu Bung Hatta, Notodiningrat, R.P Sosrokartono, Sumitro Kolopaking
6. Alasan dilaksanakan kmb :
a. Meredam Segala Bentuk Kekerasan yang Dilakukan Belanda
b. Usaha Memperolah Kedaulatan
c. Menyelesaikan Sengketa Antara Indonesia dan Belanda
7. TRIKORA dilaksanakan karena Tindakan-tindakan ini timbul karena Belanda masih
mengklaim wilayah Papua bagian barat sebagai salah satu provinsinya. Padahal, disaat itu
Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya dan mengklaim seluruh wilayah
Hindia Belanda menjadi wilayah Indonesia, nah didalamnya ada Papua bagian barat.
onflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian
barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan
pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta.
8. Hasil siding ppki yaitu mengesahkan peraturan konstitusional berupa UUD 1945
9. BPUPKI di bentuk pada tanggal 1 Meret 1945 dan baru di resmikan pada tanggal 29
Mei 1945 setelah dua bulan kemudian.
10. PERBEDAAN SILA KE 2 4 5
a. Sila ke 2 : Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama
manusia
b. Sila ke 4 : Setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama
c. Sila ke 5 : Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. INTINYO MENGAKUI, PASTI BERHAK DAK BISA DIGANGGU GUGAT,
HANYA MENJAGA
11. Kasus pencurian kakao yang terancam pidana selama 2 tahun sedangkan koruptor 200 jt
hanya pidana 1 th, penyimpangan Sila Ke 5
12. Kasus korupsi anggota pejabat negara, penyimpangan Sila Ke 5
13. Kasus mempekerjakan anak di bawah umur, Sila Ke 2
14. Kasus bom bali 1 penyimpangan sila ke 1
15. Kasus opm dan gam penyimpangan sila ke 3
16. Terjadinya perekrutan pegawai dari saudara atau teman dekat. Penyimpangan sila ke 5
17. Perbedaan antara pemukiman kumuh dan perumahan elite, termasuk penyimpangan sila
ke 5
18. Pencurian disertai pembunuhan termasuk penyimpangan sila ke 2
19. Manipulasi hasil pemilu, penyimpangan sila ke 4
20. Melantarkan anak yatim piatu termasuk penyimpangan ke sila ke 2
21. Kasus penistaan agama, termasuk penyimpangan sila ke 1
22. Menyebarkan fitnah atau hoaxs, termasuk penyimpangan sila ke 3
23. Kasus KDRT termasuk penyimpangan sila ke 2
24. Hidup foya-foya termasuk penyimpangan sila ke 5
25. Perlakuan yang berbeda antara anak pejabat dan petani dalam menggunakan fasilitas
umum termasuk peanggaran sila ke 5
26. Rohingya, penyimpangan sila ke 2
27. Buang sampah : sila ke 2
28. Hedonisme : sila ke 5
29. Korupsi : sila ke 5
30. Cinta tanah air : sila ke 3
31. Tawuran : sila ke 3
32. Musyawarah : sila ke 4
33. Gotong-royong & kekeluargaan : sila ke 5
34. Membantu korban bencana : sila ke 2