Anda di halaman 1dari 6

Nama : ROMI REYVANDIE SIREGAR

NIM : 010002004034

Mata Kuliah : KADEHAM

Dosen : Dr. Drs. Trubus R. S.H., M.H., MSI

KELAS REGULER SORE ANGKATAN 12

TUGAS 2 KADEHAM

Jawaban

1. a). Konsep dan urgensi identias nasional bagi generasi milenial adalah membuat sebuah wadah
suatu gerakan atau komunitas kepemudaan. Contohnya gerakan literasi, seni budaya,
pendidikan, social, lingkungan, dan sebagainya. Harapan yang muncul dari gerakan yaitu
kesadaran para pemuda untuk menjaga bangsanya yang akan tumbuh dari hal kecil sampai hal
besar.

b). Alasan diperlukannya identitas nasional di era Post Truth adalah demi mempaertahankan
kesatuan sebuah negara, demi mewujudkan cita-cita dan tujuan negara, menjaga keberagaman
suku dan budaya yang ada di Indonesia, serta melindungi bangsa dari sebuah berita yang dapat
menghancurkan kebangsaan dan kenegaraan.

c). Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa).
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan
persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri atau
pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi : bendera negara Sang Merah Putih, bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila dan
lagu kebangsaan Indonesia Raya.

d). Terdapat tantangan dalam mempertahankan identitas nasional di era globalisasi dan
digitalisasi antara lain; 1) hedonisme, 2) memudarnya sikap gotong royong, 3) memudarnya rasa
nasionalisme dan patriotism dan 4) memudarnya sikap sopan santun.

e). Berdasarkan dua faktor tersebut dapat dibedakan 3 (tiga) bentuk masyarakat hukum adat
yaitu: 1. Masyarakat hukum adat genealogis; 2. Masyarakat hukum adat teritorial; dan 3.
Masyarakat hukum adat genealogis-teritorial.
Kesimpulannya peranan hukum adat dalam pembangunan hukum nasional Indonesia cukup
besar. Hal ini dikarenakan hukum adat merupakan kebudayaan nasional Indonesia yang
mencerminkan jiwa dan semangat bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dari hukum adat
kemudian menjadi Dasar Negara, falsafah bangsa serta norma dasar.
2. a). Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala perbedaan yang ada dalam
masyarakat dan menjadikan suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan (menyatukan berbagai
kelompok kecil dan menyatukan sebagai suatu kesatuan bangsa)".
Adapun jenis-jenis integrasi nasional antaralain; integrasi asimilasi, akulturasi, normatif,
instrumental, ideologis, fungsional, dan koersif.

b). Persamaan integrasi nasional dan integrasi politik adalah mempunya tujuan yang sama-sama
menyatukan bangsa dalam segala bentuk latar belakang budaya, suku, etnis, hingga latar
belakang ekonomi. Kalau perbedaannya integrasi nasional itu mencakup keseluruhan yang ada
di dalam masyarakat sedangkan integrasi politik hanya dari sejumlah kelompok sosial dan
budaya pada kesatuan wilayah nasional.

c). Integrasi Papua kedalam NKRI telah sah dan resmi dilakukan, pada 1 Mei 1963. Namun, kini
oleh kelompok berhaluan lain selalu diungkit keabsahannya. Sejak United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA) menyerahkan Papua kepada pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada 1 Mei 1963, sampai saat ini, daerah Papua tetap menyimpan segudang masalah
yang rumit, khususnya berkaitan dengan keamanan. Pemerintah Indonesia mulai menerapkan
berbagai kebijakan pembangunan dalam berbagai sektor sebagai upaya menumbuhkan
kesadaran nasional. Situasi sosial, ekonomi, dan politik Papua antara 1963 sampai dengan 1969
menjadi kondisi yang sangat memilukan bagi masyarakat. Karena di saat mereka
mengalami status karantina, mereka menyaksikan pegawai pemerintah dan orang
Indonesia lain yang ditempatkan di Papua berperilaku sangat kurang terpuji. Ekspresi
kekecewaan masyarakat ini secara ekstrim muncul dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM)
yang meletus sejak 26 Juli 1965. Dengan dalih memberantas GPK/OPM , rakyat dibantai dan
disiksa. Kasus Manokwari tahun 1965, Wamena (Jayawijaya) tahun 1977, Biak tahun 1980-an
dan 1998, Sarmi (Jayapura) tahun 1992, Timika tahun 1995. Pelanggaran Ham di
Bella,Jila,Alama dan Mapenduma tahun 1998 dan Sorong tahun 1998. Banyak anak-anak
mejadi yatim piatu akibat ayahnya menjadi korban pembunuhan dan ibu-ibu muda
menjadi janda karena suami mereka dibunuh dengan label GPK/OPM tanpa melalui prosedur
dan penyelesaiannya. Untuk itulah keputusan menggelar forum dialog melalui Kongres Rakyat
Papua (KRP) dengan melibatkan semua unsur terkait dikalangan masyarakat dan pemerintah
yang baru saja berakhir di Jayapura (Numbai) mempunyai makna strategis. Strategis
karena, lewat forum dialog KRP dapat mengungkapkan aspirasi, perasaan dan keinginan
serta kehendak politiknya kepada presiden RI, sekaligus mendekonstruksi atau
meluruskan sejarah tentang proses awal integrasi Papua kedalam NKRI yang dinilai telah
banyak mengalami distorsi. Namun di masa lalu karena dengan pendekatan militer, maka makna
integrasi bagi orang Papua nampaknya masih jauh dari harapan.

d). Pada tanggal 25 Juli 2022 telah disahkan tiga Undang-Undang (UU) terkait pembentukan
provinsi baru di Papua, yaitu UU Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua
Selatan, UU Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah, dan UU
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Pegunungan.
Pertama, tujuan pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan, percepatan
demokrasi, percepatan perekonomian daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah,
peningkatan keamanan dan ketertiban, serta peningkatan hubungan serasi.

e). Dari tantangan-tantangan integrasi nasional dewasa ini yang dapat diidentifikasi, yaitu antara
lain; 1) ketidakadilan, 2) penegakan hukum, 3) eksploitasi, 4) aspirasi masyarakat yangtidak
tersalur, 5) kesenjangan sosial, 6) KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), 7) diskriminasi, 8)
kemiskinan, 9) keterasingan. Akar masalah Papua antara lain diskriminasi dan rasialisme,
pembangunan yang belum mengangkat kesejahteraan orang asli Papua, pelanggaran HAM serta
soal status dan sejarah politik Papua.

3. a). Integrasi bangsa Indonesia dikumandangkan secara eksplisit untuk pertama kali di Indonesia
oleh pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam suatu Sumpah Pemuda
yang menyatakan berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, bertanah air satu yaitu tanah air
Indonesia, dan berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia. Integrasi bangsa indonesia mulai
mengalami kemajuan sejak adanya sistem pemerintahan ketika Indonesia merdeka. Sebelum
kemerdekaan juga sudah mulai muncul namun masih bersifat kedaerahan. integrasi memiliki
derajat otonomi (khususnya dalam hal budaya dan ekonomi) yang tinggi. Berikut upaya yang
dapat dilakukan untuk mempertahankan integrasi nasional: Mempertahankan dasar negara
Pancasila dan Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Mewujudkan dan mendalami nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan kewarganegaraan. Meningkatkan rasa nasionalisme dan rasa cinta
tanah air.

b.) Kemerdekaan Timor Timur merupakan bukti terakhir kegagalan diplomasi Indonesia dalam
usahanya mempertahankan wilayah ini di PBB. Ketidakberhasilan diplomasi Indonesia
disebabkan oleh, pertama, kondisi lingkungan internasional pasca perang dingin yang
mengangkat isu HAM sebagai isu global dalam hubungan antar negara dan hal ini menyebabkan
berkurangnya dukungan dunia internasional terhadap diplomasi Indonesia, karena banyaknya
kasus pelanggaran HAM di Indonesia terutama di Timor Timur. Penyebab kedua adalah sistem
politik dalam negeri Indonesia yang otoriter, sentralistik dan militeristik telah menghalangi
diplomasi Indonesia untuk bertindak secara bebas aktif di forum internasional.

c). Dampak peristiwa lepasnya Timor Timur bagi Indonesia bisa berarti kehilangan sumber daya
alam yang menyumbang besar bagi pendapatan dan sektor ekonomi. Terdapat ladang minyak di
laut Timor yang sangat disayangkan karena perekonomian yang meningkat dan kebutuhan
konsumsi minyak di Indonesia yang juga meningkat. Berikut ada 5 dampak lepasnya Timor Timur
dari Indonesia antara lain; dampak bagi anggaran negara, mempengaruhi nama baik negara,
tekanan diplomatic terhadap Indonesia, mengancam keutuhan negara, kehilangan sumber daya
alam.

d). Timor Leste ingin memperkuat hubungan sub-regional antara Timor Leste dan Indonesia,
khusunya wilayah Nusa Tenggara Timur. Kerjasama sub-regional tersebut bertujuan untuk
mengambangkan perdagangan dan mobilitas masyarakat maupun barang melalui jalur udara
maupun laut.
e). Timor leste dikategorikan sebagai negara miskin dikarenakan Timor Leste memiliki
pendapatan per kapita kurang dari $350 lebih rendah dibanding Indonesia. Timor Leste di tolak
sebagai anggota ASEAN karena Timor Leste justru menguras sumber daya ASEAN yang terbatas,
akibat membantu kesenjangan pembangunan negara anggotanya.

4. a). Pemindahan Ibu Kota Negara diharapkan dapat mewujudkan Indonesia memiliki Ibu Kota
Negara yang aman, modern, berkelanjutan, dan berketahanan serta menjadi acuan bagi
pembangunan dan penataan wilayah lainnya di Indonesia. Untuk mewujudkan upaya tersebut,
maka telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara pada
tanggal 15 Februari 2022. Ibu Kota Negara bernama Nusantara adalah satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus setingkat provinsi yang wilayahnya menjadi tempat kedudukan Ibu
Kota Negara sebagaimana ditetapkan dan diatur dengan Undang-Undang ini.
Sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 2 bahwa Ibu Kota Nusantara memiliki visi sebagai kota
dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola dengan tujuan untuk:
- Menjadi kota berkelanjutan di dunia.
- Sebagai Penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
- Menjadi symbol identitas nasional yang mempresentasikan keberagaman bangsa Indonesia,
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara ini sebagaimana Pasal 3 ayat (1), dibentuk dan
dilaksanakan berdasarkan asas:

- ketuhanan;
- pengayoman;
- kemanusiaan;
- kebangsaan;
- kenusantaraan;
- kebinekatunggalikaan;
- keadilan;
- kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
- ketertiban dan kepastian hukum;
- keseimbangan, keserasian, dan keselarasan; dan
- efektivitas dan efisiensi pemerintahan.

Dan pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara sebagaimana Pasal 3 ayat (2)
dilaksanakan berdasarkan prinsip:

- kesetaraan;
- keseimbangan ekologi;
- ketahanan;
- keberlanjutan pembangunan;
- kelayakan hidup;
- konektivitas; dan
- kota cerdas.

Posisi Ibu Kota Nusantara secara geografis sebagaimana Pasal 6 ayat (1) terletak pada:

- Bagian Utara pada 117° 0’ 31.292" Bujur Timur dan 0° 38'44.912" Lintang Selatan;
- Bagian Selatan pada 117° 11’ 51.903” Bujur Timur dan 1° 15’25.260" Lintang Selatan;
- Bagian Barat pada 116° 31' 37.728" Bujur Timur dan 0° 59'22.510" Lintang Selatan; dan
- Bagian Timur pada 117° 18’ 28.084" Bujur Timur dan 1° 6' 42.398' Lintang Selatan.

b). IKN harus pindah karena demi dapat mewujudkan Indonesia memiliki Ibu Kota Negara yang
aman, modern, berkelanjutan, dan berketahanan serta menjadi acuan bagi pembangunan dan
penataan wilayah lainnya di Indonesia dan dalam mengurangi tingkat kepadatan penduduk yang
berhubungan langsung dengan kemacetan di Jakarta, pemindahan ibu kota dimaksudkan untuk
mengurangi kemacetan dan mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah. Ketika IKN pindah,
maka Jakarta akan menjadi pusat ekonomi.

c). Perpindahan ibukota merupakan kesempatan penting bagi masyarakat sekitar untuk
partisipasi dalam mengelola IKN. Karena peran masyarakat itu sangat penting bagi perpindahan
IKN yang dimana dapat membantu kelancaran pembangunan IKN.

d). Potensi konflik dalam perpindahan IKN adalah terjadinya perusakan lingkungan hidup,
rusaknya kehidupan flora dan fauna, hal tersebut adalah dampak pembangunan kota,
perumahan penduduk, pertokoan, dan pasar.

e). Pembiayaan IKN melalui APBN tetapi selain itu pembiayaan IKN juga bersumber dari investasi
swasta, BUMN, hingga skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) baik itu lewat
skema tarif atau skema availability payment atau pembayaran berkala.

Dalam pemetaan/penilaian potensi dan kompetensi (talent mapping) ini akan menyasar ASN di
sejumlah instansi pemerintah pusat. Tak terkecuali PNS di kementerian/lembaga yang bekerja di
DKI Jakarta. BKN melalui Pusat Penilaian Kompetensi ASN tengah menyiapkan dua tahapan
utama dalam proses asesmen ASN menuju IKN. Pertama instrumen atau metode asesmen ini
dirancang berbasis IT yang dapat digunakan secara masal, sehingga lebih efisien dan lebih cepat
serta telah terintegrasi dengan SI-ASN. Kedua, BKN juga tengah menyiapkan mekanisme
pelaksanaan asesmen ASN yang direncanakan akan dilakukan bertahap dan dibagi menjadi lima
klaster.

5. a). Salah satu penyebab utama dalam kenaikan harga BBM di Indonesia adalah melonjaknya
harga minyak dunia dan juga membengkaknya subsidi BBM. Tentunya hal ini tidak hanya
dirasakan oleh Indonesia saja, melainkan seluruh pelosok dunia. Namun sebenernya Indonesia
telah ditawari minyak dengan harga rendah oleh Russia, tetapi Indonesia menolaknya.
b). Bantalan sosial telah dikeluarkan guna mengatasi dampak dari kenaikan BBM. Bantalan sosial
ini merupakan pengalihan dari subsidi BBM yang menurutnya kerap diterima oleh masyarakat
yang berpenghasilan tinggi.

c). Dampak kenaikan bbm adalah naiknya harga bahan pokok, dan akan mendorong kenaikan
biaya produksi, mendorong inflasi (cost push inflation) yang pada gilirannya akan berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan upah riil dan konsumsi rumah tangga.
Namun terdapat dampak positif dari kenaikan harga BBM yaitu kenaikan harga BBM mendorong
masyarakat lebih berpikir kreatif dan inovatif untuk menghindari penggunaan BBM yang
berlebihan seperti menciptakan transportasi ramah lingkungan. Salah satu contohnya seperti
produksi mobil listrik atau alternatif bahan bakar nabati.

Adapun solusinya ialah membuat kebijakan bagi orang yang mampu agar mengkonsumsi BBM
non-subsidi, bagi masyarakat untuk mengurangi pengeluaran konsumtif, memaksimalkan jumlah
penumpang dalam 1 kendaraan, menggunakan moda transportasi non BBM.

d). Menggunakan moda transportasi umum baik yang BBM maupun yang Non BBM,
memaksimalkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan, kebijakan pemerintah untuk
memperbanyak moda transportasi umum agar mempermudah masyarakat untuk menggunakan
transportasi umum, kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi.

Anda mungkin juga menyukai