Anda di halaman 1dari 14

Apakah kita hendak mendirikan Indonesia Merdeka untuk sesuatu orang, untuk sesuatu

golongan? Mendirikan negara Indonesia Merdeka yang namanya saja Indonesia Merdeka
Kita hendak mendirikan suatu negara semua buat semua. Bukan buat satu orang, bukan
buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi semua
buat semua (Ir. Soekarno, Lahirnya Pancasila)
===
Hal ihwal tentang persatuan Indonesia banyak diilhami oleh pembacaan Ir.Soekarno dalam
pidatonya bertajuk Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, melalui naskah tersebut terbentang
kenyataan bahwa bangsa Indonesia yang disusun atas banyak suku, golongan, dan agama.
Ada satu impian bersama yang ditambatkan dalam ide besar bernama Pancasila yaitu
bergotong royong membangun Indonesia Merdeka. Gotong Royong bahu membahu dalam
nafas Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, merawat gotong royong sama saja dengan merawat ke-
bhineka-an itu sendiri. Masyarakat Indonesia yang beragam terbentuk melalui lapisan sejarah
serta warisan memori yang terjalin secara turun temurun.
Singkat kata, terbentuknya Indonesia seperti saat ini adalah akibat adanya persatuan dan
Gotong Royong dari berbagai golongan yang ada. Namun, faktanya hingga detik ini masih
terjadi deskriminasi dan bentuk-bentuk ketidakadilan terhadap kaum minoritas. Mereka lupa
bahwa kaum minoritas juga mempunyai andil dalam perjuangan bangsa Indonesia. Sebagai
contoh, orang Tionghoa sebagai minoritas di Indonesia nyatanya juga pernah Gotong Royong
dengan tentara Jawa untuk melawan Belanda.
Masih ingat dengan peristiwa Geger Pacinan atau yang dikenal dengan nama Perang
Sepanjang bukan. Saat itu terjadi pembantaian massal orang Tionghoa pada tahun 1740 oleh
Belanda di Batavia, laskar Tionghoa yang didukung bala tentara Jawa menyerang balik
posisi-posisi VOC. Perang yang dimulai di daerah Gandaria di pinggiran Batavia kemudian
membakar hampir seluruh wilayah pantai utara dan pedalaman Jawa, hingga ke Pasuruan i
ujung timur Jawa. Inilah perang di Jawa zaman VOC yang terbesar yang mempunyai cakupan
wilayah terluas. Sebuah epos yang dilatarbelakangi hubungan sosial yang cair antara
golongan Tionghoa dan Jawa, atmosfer keakraban yang perlu dilestarikan dalam usaha
penciptaan ke-Indonesia-an yang multikultural.
===
Hari ini Indonesia sedang ramai membicarakan sosok kontroversial bernama Basuki Tjahaja
Purnama atau si Ahok. Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak pernah luput dari pro dan kontra
maupun sorotan media. Ahok merupakan fenomena yang unik karena ia adalah orang dari
kalangan double minority (keturunan Tionghoa dan Kristen) pertama yang berhasil menjadi
Gubernur DKI Jakarta. Akibatnya memang beberapa kalangan melakukan penolakan dan
usaha untuk melengserkan Ahok dari kursi DKI 1.
Ahok yang lahir dan besar di Belitung Timur mempunyai gaya bicara yang ceplas-ceplos dan
keras. Hal ini yang terkadang membuat orang-orang kesal dengan gaya si Ahok. Namun disisi
lain, Ahok dapat dikatakan sebagai sosok yang sangat peduli terhadap wong cilik. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh sosok Ayahandanya yang sejak kecil sudah mengajarkan untuk
peduli dan suka menolong orang.
Bukan hanya mengajarkan kepedulian kepada orang, sang ayah juga mengajarkan kepada
Ahok bagaimana bisa membantu orang banyak dengan menegakkan keadilan sosial, bukan
memberikan bantuan sosial. Jika kita punya 1 milyar, kita bagikan 500 ribu rupiah per
orang, hanya akan bisa diberikan kepada dua ribu orang. Jika jadi pejabat, kamu bisa
memberikan bantuan secara terus menerus kepada lebih banyak orang lagi. Jadi cara terbaik
untuk membantu orang adalah dengan menjadi pejabat. Kata-kata inilah yang melekat betul
di hati Ahok dan menjadi alasan utama dia ketika mulai berpolitik.
Ahok memulai karir politiknya dengan menjadi anggota DPRD. Ahok percaya bahwa dirinya
berpolitik untuk menjadi pelayan rakyat, sehingga ia tidak mau memberikan uang kepada
warga, bahkan sebaliknya ia justru berpikir bahwa seharusnya rakyatlah yang seharusnya
menyumbang pada masa kampanye. Karakter Ahok yang bersih, transparan dan profesional
telah ditunjukkan selama ia menjabat sebagai anggota DPRD. Ahok menolak menerima suap
dan membongkar uang perjalanan dinas fiktif. Ahok memilih untuk fokus terhadap
pembangunan manusia, dengan analogi yang mudah diingat masyarakat, yaitu membuat otak,
perut, dan dompet warga penuh. Dan semuanya itu masih dipegang teguh oleh Ahok hingga
hari ini saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai bangsa yang besar, kita juga tidak boleh meninggalkan sejarah bangsa kita.
Persatuanlah yang menjadikan bangsa Indonesia merdeka. Dan perjuangan untuk mencapai
kemerdekaan dilakukan oleh semua golongan. Persamaan nasib, keinginan untuk hidup
bersama dan latar belakang sejarah telah menyatukan kita semua dari berbagai etnis, ras, suku
dan agama yang berbeda membentuk nasionalisme Indonesia dan menjadikan kita satu
Indonesia. Terlepas dari seluruh pro dan kontra serta penolakan terhadap sosok Ahok karena
menyandang gelar double minority untuk memimpin Ibukota, tentu kita harus dengan bijak
melihat bahwa Indonesia bukan punya satu golongan. Dari suku, entnis, golongan, dan agama
apapun mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin di Indonesia.

Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah. Kebudayaan
daerah ini bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Pertemuan-pertemuan dengan
kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia
sehingga menambah ragam dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada akhirnya memcerminkan kebudayaan
agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan suatu keunggulan jika
dibandingkan dengan negara lainnya, karena potret kebudayaannya lengkap dan bervariasi.
Dan yang tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang
berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Berlabuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada
lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan
pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban
yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah
membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi
yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal di
tengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Secara ringkas, keunggulan-keunggulan dari keaneragaman bangsa Indonesia, antara lain:
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan
kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila, sesuai Tap MPR No. II tahun 1998, yang
berbunyi : Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
4. Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak didunia (ada lebih dari 746 bahasa
daerah)
5. Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama dan budaya yang terdapat
dalam kehidupan masyarakatnya, dan keragaman tersebut dapat kita satukan dalam satu
kesatuan Bhineka Tunggal Ika.
B. Tantangan terhadap Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa Indonesia
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul akibat
keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:
1. Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu hubungan
masyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi konflik horisontal dan
vertikal.
a. Konflik Horisontal
Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompok
sosial yang sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik antar suku,
antar ras, agama, maupun konflik antar golongan.
1) Konflik antar suku
Konflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi etnosentrisme.
2) Konflik antar ras
Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang berkembang
menjadi stereotipe.
3) Konflik agama
Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang
berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat berupa konflik internal
umat beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam murni dengan golongan
Ahmadiyah, maupun konflik antar umat beragama (konflik eksternal) misalnya konflik
masyarakat Ambon pemeluk Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.
4) Konflik antar golongan
Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in group yang kuat
sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan antipati.
b. Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di dalam
masyarakat. Contoh konflik vertikal :
1) Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas dengan kelas
bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektif misalnya konflik
antara buruh dengan pimpinan perusahaan untuk menuntut kenaikan gaji.
Konflik individual misalnya konflik antara pembantu dengan majikan yang berakibat
pada kekerasan.
2) Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberontakan dan
gerakan seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisa
diterjemahkan sebagai konflik antar pihak yang berkuasa dan penentangnya, misalnya
kasus penculikan aktivis 98 , yang merupakan kasus pelanggaran HAM tidak pernah selesai
sampai saa tini.
3) Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan anak akan
menimbulkan hambatan dalam sosialisasi nilai dan norma dan terkadang menimbulkan
kenakalan remaja.

2. Integrasi Karena Keterpaksaan (Coersif)


Integrasi karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan mau tidak
mau antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan.
Namun dalam integrasi yang terjadi karena paksaan biasanya ada upaya antar kelompo
k untuk mendominasi satu sama lain.
Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari bermacam-macam etnis,
ras, agama, dan suku bangsa yang masing-masing membawa bendera primordialismenya
masing-masing. Apabila masing-masing kelompok tidak bisa saling menghargai dan
mengurangi etnosentrisme, stereotype, dan fanatisme maka akan menimbulkan konflik
SARA.
Integrasi karena keterpaksaan dilihat dari segi historis juga dapat dicontohkan pada
masa feodal. Dimana antara golongan pemerintah kolonial, golongan Asia Timur,
golongan kerabat kerajaan, dan bumiputera hidup dalam satu wilayah namun tidak dapat
membaur. Terdapat batas-batas yang tegas dan adanya upaya dari pemerintah kolonial
untuk terus menerus mendominasi dan menjajah.
Contoh lain integrasi karena keterpaksaan (coersif) dalam kehidupan sehari-hari
terjadi pada saat demonstrasi atau unjuk rasa yang ricuh, kemudian polisi akan
memberikan peringatan dengan gas air mata dengan tujuan mengatur para demonstran
untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan sesuai hukum.
3. Disintegrasi
Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian
dari suatu kesatuan masyarakat. Disintegrasi atau kesenjangan merupakan akibat dari
adanya pembangunan dimana kelas atas menguasai pembangunan yang berperan sebagai
subjek sekaligus objek pembangunan, namun disisi lain kelas tengah dan bawah hanya
berperan sebagai objek pembangunan. Akibatnya kelas tengah dan bawah akan
mengalamai eksploitasi dan diskriminasi di bidang sosial, ekonomi, dan politik.
Kesenjangan inilah yang akan mempengaruhi pola hidup dan pola hubungan antar
kelompok.
a. Pola Hidup
Pola hidup adalah cara-cara dan kebiasaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Cara
dan kebiasaan hidup tersebut dapat dibedakan sebagai berikut.
Konsumtif
Materialistis
Hedonisme
Westernisasi
Sekulerisasi
b. Pola Hubungan antar Kelompok
Pola hubungan antar kelompok adalah suatu bentuk dan sistem hubungan dalam
interaksi diantara anggota masyarakat. Berikut beberapa contoh permasalahan yang
berkaitan dengan pola hubungan antar kelompok.
Aksi protes/demonstrasi yang anarkis dan tidak terkendali, yaitu aksi
penyampaian pendapat dengan cara-cara yang melanggar hukum dan
menyebabkan kerusuhan.
Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karena pertengkaran
dengan orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-hal negatif, bahkan
melanggar hukum contohnya minuman keras, narkoba, dan lain-lain.
Kriminalitas, merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dari adanya
tekanan lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilan merupakan
faktor utama semakin tingginya angka kriminalitas di kota-kota.
Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi masyarakat yang semakin kritis
menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan oleh kebijakan
pemerintah yang kurang berpihak pada masyarakat menyebabkan masyarakat melakukan
pemberontakan. Adanya gangguan stabilitas disetiap daerah sekarang ini apabila tidak segera
diatasi akan menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia.
Terorisme, merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Namun
sekarang terorisme sering dikaitkan dengan masalah agama. Padahal agama
manapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling membunuh. Terorisme merupakan
salah satu upaya adu domba dan penyudutan terhadap kelompok atau
agama tertentu kepada kelompok atau agama lain untuk memecahkan integrasi
bangsa dengan cara-cara yang separatis.

C. Pancasila Sebagai Jalan Keluar Tantangan Multikulturalisme di Indonesia


Bagaimana merawat kemajemukan untuk terciptanya iklim yang aman, tanpa
konflik? Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memerlukan common platform yang
dapat menyatukan segala macam perbedaan yang ada. Selama ini unsur pemersatu bangsa
Indonesia adalah pancasila yang sekaligus merupakan titik puncak kebudayan dan
peradaban Indonesia.
Pancasila merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan. Namun
sebelumnya perlu diperhatikan bahwa di sini hendaknya diperhatikan untuk tidak
mencampuradukkan Pancasila sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi atau pandangan
dunia (Weltanschauung). Maka dari itu, sifat asasi itu harus dicari dalam kehidupan
bernegara pula. Hidup kenegaraan adalah salah satu aspek dari seluruh hidup kita yang
sangat rumit dan simultan. Aspek kenegaraan tidak boleh dipisahkan dari aspek lain (moral,
agama, kebudayaan, dan sebagainya). Pancasila harus dicantumkan sebagai dasar negar
a (bukan dasar hidup pada umumnya). Pancasila pertama-tama harus dipandang dalam
hubungannya dengan negara.
Ide-ide yang berasal dari Pancasila adalah ide-ide asasi hidup kenegaraan. Menegara berarti
mengadakan tata-tertib umum, menciptakan kemakmuran bersama. Negara adalah
sebuah aktivitas yang ditentukan oleh subjek yang melakukan; subjek yang menentukan
ditentukan oleh demokrasi. Maka, demokrasi menentukan aktivitas besar yang disebut
negara. Demokrasi menjadikan masyarakat (yang terdiri dari orang banyak) menjadi satu
subjek dengan cara sesuai dengan martabat manusia: artinya cara untuk membuat manusia-
manusia sebagai subjek banyak menjadi subjek satu. Dalam cara ini keluhuran dan
kedaulatan manusia diakui. Demokrasi adalah suatu hal yang fundamental sebab
menentukan sifat dan bentuk negara.
Keadilan sosial adalah tujuan karya raksasa bersama dalam menegara. Demokrasi
adalah caranya membentuk subjek yang melakukan karya itu. Subjek yang melakukan
adalah bangsa Indonesia yang tidak homogen, dari Sabang sampai Merauke. Bangsa
Indonesia adalah masyarakat Tunggal-Bhineka. Ketunggalan itu belum sempurna dan juga
tidak ada maksud untuk membuat kesatuan yang sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi
kebhinekaan. Meskipun demikian, adanya kesatuan tidak bisa dipungkiri, walaupun
prosesnya belum selesai hingga kini.
Lantas bagaimana menyampaikan ide-ide pancasila itu kepada masyarakat agar ide-
ide kebangsaan terpahami oleh masyarakat untuk membangun bangsa Indonesia yang
multikultural?
Sosialisasi lewat pendidikan pancasila adalah jalur penyelesaian yang patut untuk dibuat.
Perlu disusun reaktualisasi akan bentuk pendidikan pancasila dengan beberapa pembatasan.
Reaktualisasi pendidikan pancasila ini akan berhasil dengan melalui tiga jalur
pendekatan pengembangan yaitu pendekatan pengembangan pendidikan pembelajaran
(psyco-paedagogic development), pengembangan sosial budaya (socio-cultural
development) dan pengembangan yang dipengaruhi oleh kekuasaan (socio-political
intervention).
D. Reintegrasi sebagai Upaya Menghadapi Tantangan Keanekaragaman Indonesia
Reintegrasi adalah suatu proses pembentukan nilai-nilai dan norma-norma baru agar
serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
Reintegrasi bertujuan untuk membangun kembali integrasi dengan nilai dan norma baru
yang lebih relevan dengan masyarakat sehingga akan tercipta keharmonisan dan keserasian
diantara para kelompok masyarakat yang bersifat multikultural.
Dalam proses reintegrasi maka diperlukan cara-cara mengatasi konflik yang pernah terjadi
dan upaya untuk mencegah kembali terjadinya konflik, yaitu :
1. Secara Preventif
- Memberikan pendidikan multikultural.
- Menetapkan kurikulum pendidikan.
- Menjaga keharmonisan yang dapat digali dari kearifan budaya yang dimiliki tiap
budaya.
- Mengembangkan kesadaran sosial dan peranan individu.
- Menyikapi perbedaan secara lebih terbuka.
- Menanamkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan bangsa yang
multikultural.
- Bersedia untuk hidup berdampingan secara damai dengan masyarakat atau
kelompok lain.
2. Secara Represif
- Membuat undang-undang kesamaan derajat.
- Meninggalkan sikap primordialisme.
- Saling menghargai dan toleransi.
- Meneguhkan penggunaan alat-alat pemersatu bangsa.
- Mengembangkan nasionalisme.
- Menyelesaikan konflik secara akomodatif.
- Menegakkan supremasi hukum.
- Menetapkan otonomi daerah.
- Memperkuat semangat in group namun juga tidak antipati terhadap out group.
- Menerima perubahan kondisi social secara tenang dan kritis.
- Mengakui identitas budaya lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi bangsa
Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-bangsa
lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan
lainnya.
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik, integrasi
karena keterpaksaan dan disintegrasi.
Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan nilai-nilai pancasila
yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.

Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri


keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari
berbagai kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah ini bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang
ada di daerah tersebut. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragam dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut
mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada
akhirnya memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya
atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja keanekaragaman
budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat
dikatakan suatu keunggulan jika dibandingkan dengan negara lainnya, karena
potret kebudayaannya lengkap dan bervariasi. Dan yang tak kalah pentingnya,
secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan
sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi
antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang
berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Berlabuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.
Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir Jawa juga memberikan arti yang
penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia.
Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya
elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi yang
lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal
di tengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Secara ringkas, keunggulan-keunggulan dari keaneragaman bangsa Indonesia,
antara lain:
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek
pariwisata.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan
pengembangan kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila, sesuai Tap
MPR No. II tahun 1998, yang berbunyi : Kebudayaan nasional yang berlandaskan
Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan
merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan
harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang
kehidupan bangsa.
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku
yang berbeda.
4. Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak didunia (ada lebih dari 746
bahasa daerah)
5. Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama dan budaya
yang terdapat dalam kehidupan masyarakatnya, dan keragaman tersebut dapat
kita satukan dalam satu kesatuan Bhineka Tunggal Ika.
B. Tantangan terhadap Keanekaragaman yang Dimiliki Bangsa
Indonesia
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang
ada pada diri bangsa Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang
muncul akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain:
1. Konflik
Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat
menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu hu
bungan masyarakat. Berdasarkan tingkatannya konflik dapat dibagi menjadi
konflik horisontal dan vertikal.
a. Konflik Horisontal
Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompok
sosial yang sifatnya sederajat. Konflik sosial horisontal dapat berupa konflik
antar suku, antar ras, agama, maupun konflik antar golongan.
1) Konflik antar suku
Konflik antar suku pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang
berkembang menjadi etnosentrisme.

2) Konflik antar ras


Konflik antar ras pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yang
berkembang menjadi stereotipe.
3) Konflik agama
Konflik masalah agama pada umumnya disebabkan oleh primordialisme yan
g
berkembang menjadi fanatisme. Konflik agama dapat berupa konflik internal
umat beragama misalnya konflik antar golongan pemeluk Islam murni deng
an golongan Ahmadiyah,
maupun konflik antar umat beragama (konflik eksternal) misalnya konflik
masyarakat Ambon pemeluk Islam dengan masyarakat Ambon pemeluk Kristen.
4) Konflik antar golongan
Konflik antar golongan pada umumnya disebabkan oleh semangat in group yang
kuat sehingga dengan kelompok out group akan menimbulkan antipati.
b. Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi diantara lapisan-lapisan di dalam
masyarakat. Contoh konflik vertikal :
1) Konflik antar kelas atas dengan kelas bawah, konflik antar kelas atas
dengan kelas
bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Konflik kolektif misalnya
konflik antara buruh dengan pimpinan perusahaan untuk menuntut kenaikan
gaji.
Konflik individual misalnya konflik antara pembantu dengan majikan yang
berakibat pada kekerasan.
2) Konflik antara pemerintah pusat dengan daerah, misalnya pemberonta
kan dan
gerakan seporadis seperti OPM, GAM, dll. Selain itu konflik vertikal bisa
diterjemahkan sebagai konflik antar pihak yang berkuasa dan penentangnya
, misalnya kasus penculikan aktivis 98 , yang merupakan kasus pelanggaran
HAM tidak pernah selesai sampai saa tini.
3) Konflik antara orang tua dan anak, konflik antara orang tua dan ana
k akan
menimbulkan hambatan dalam sosialisasi nilai dan norma dan terkadang
menimbulkan kenakalan remaja.
2. Integrasi Karena Keterpaksaan (Coersif)
Integrasi karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan ma
u tidak
mau antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi k
ebutuhan.
Namun dalam integrasi yang terjadi karena paksaan biasanya ada upaya a
ntar kelompok untuk mendominasi satu sama lain.
Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari bermacam-macam
etnis, ras, agama, dan suku bangsa yang masing-masing membawa bendera
primordialismenya masing-masing. Apabila masing-
masing kelompok tidak bisa saling menghargai dan
mengurangi etnosentrisme, stereotype, dan fanatisme maka akan menimbul
kan konflik SARA.
Integrasi karena keterpaksaan dilihat dari segi historis juga dapat dicontohkan
pada
masa feodal. Dimana antara golongan pemerintah kolonial, golongan Asia Ti
mur, golongan kerabat kerajaan, dan bumiputera hidup dalam satu wilayah
namun tidak dapat membaur. Terdapat batas-
batas yang tegas dan adanya upaya dari pemerintah kolonial untuk terus
menerus mendominasi dan menjajah.
Contoh lain integrasi karena keterpaksaan (coersif) dalam kehidupan sehari-
hari
terjadi pada saat demonstrasi atau unjuk rasa yang ricuh, kemudian polisi
akan
memberikan peringatan dengan gas air mata dengan tujuan mengatur para
demonstran untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan sesuai hukum.
3. Disintegrasi
Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagia
n-bagian
dari suatu kesatuan masyarakat. Disintegrasi atau kesenjangan merupakan
akibat dari adanya pembangunan dimana kelas atas menguasai
pembangunan yang berperan sebagai
subjek sekaligus objek pembangunan, namun disisi lain kelas tengah dan b
awah hanya
berperan sebagai objek pembangunan. Akibatnya kelas tengah dan bawah
akan
mengalamai eksploitasi dan diskriminasi di bidang sosial, ekonomi, dan polit
ik.
Kesenjangan inilah yang akan mempengaruhi pola hidup dan pola hubunga
n antar kelompok.
a. Pola Hidup
Pola hidup adalah cara-cara dan kebiasaan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan. Cara dan kebiasaan hidup tersebut dapat dibedakan
sebagai berikut.
Konsumtif
Materialistis
Hedonisme
Westernisasi
Sekulerisasi
b. Pola Hubungan antar Kelompok
Pola hubungan antar kelompok adalah suatu bentuk dan sistem hubungan
dalam interaksi diantara anggota
masyarakat. Berikut beberapa contoh permasalahan yang berkaitan dengan
pola hubungan antar kelompok.
Aksi protes/demonstrasi yang anarkis dan tidak terkendali, yaitu aksi
penyampaian pendapat dengan cara-cara yang melanggar hukum dan
menyebabkan kerusuhan.
Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karena pert
engkaran dengan orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-
hal negatif, bahkan melanggar hukum contohnya minuman keras, narkoba, dan
lain-lain.
Kriminalitas,
merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dari adanya
tekanan lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilan merupakan
faktor utama semakin tingginya angka kriminalitas di kota-kota.
Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi
masyarakat yang semakin kritis menuntut hak-
haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan oleh kebijakan
pemerintah yang kurang berpihak pada masyarakat menyebabkan masyarak
at melakukan pemberontakan. Adanya gangguan stabilitas disetiap daerah
sekarang ini apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan perpecahan
bangsa Indonesia.
Terorisme, merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Namun
sekarang terorisme sering dikaitkan dengan masalah agama. Padahal agama
manapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling membunuh. Terorisme
merupakan salah satu upaya adu domba dan penyudutan terhadap kelompok
atau agama tertentu kepada kelompok atau agama lain untuk
memecahkan integrasi bangsa dengan cara-cara yang separatis.

C. Pancasila Sebagai Jalan Keluar Tantangan Multikulturalisme di


Indonesia
Bagaimana merawat kemajemukan untuk terciptanya iklim yang aman, tan
pa konflik? Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memerlukan
common platform yang dapat menyatukan segala macam perbedaan yang
ada. Selama ini unsur pemersatu bangsa
Indonesia adalah pancasila yang sekaligus merupakan titik puncak kebudaya
n dan peradaban Indonesia.
Pancasila merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan. Namu
n
sebelumnya perlu diperhatikan bahwa di sini hendaknya diperhatikan untuk
tidak mencampuradukkan Pancasila sebagai dasar
Negara dan sebagai ideologi atau pandangan
dunia (Weltanschauung). Maka dari itu, sifat asasi itu harus dicari dalam ke
hidupan
bernegara pula. Hidup kenegaraan adalah salah satu aspek dari seluruh hid
up kita yang sangat rumit dan simultan. Aspek kenegaraan tidak boleh
dipisahkan dari aspek lain (moral,
agama, kebudayaan, dan sebagainya). Pancasila harus dicantumkan sebagai
dasar negara (bukan dasar hidup pada umumnya). Pancasila pertama-
tama harus dipandang dalam hubungannya dengan negara.
Ide-ide yang berasal dari Pancasila adalah ide-ide asasi hidup kenegaraan.
Menegara berarti mengadakan tata-tertib umum,
menciptakan kemakmuran bersama. Negara adalah
sebuah aktivitas yang ditentukan oleh subjek yang melakukan; subjek yang
menentukan
ditentukan oleh demokrasi. Maka, demokrasi menentukan aktivitas besar ya
ng disebut negara. Demokrasi menjadikan
masyarakat (yang terdiri dari orang banyak) menjadi satu subjek dengan cara
sesuai dengan martabat manusia: artinya cara untuk membuat manusia-
manusia sebagai subjek banyak menjadi subjek satu. Dalam cara ini keluh
uran dan
kedaulatan manusia diakui. Demokrasi adalah suatu hal yang fundamental s
ebab menentukan sifat dan bentuk negara.
Keadilan sosial adalah tujuan karya raksasa bersama dalam menegara.
Demokrasi
adalah caranya membentuk subjek yang melakukan karya itu. Subjek yang
melakukan
adalah bangsa Indonesia yang tidak homogen, dari Sabang sampai Merauke
. Bangsa Indonesia adalah masyarakat Tunggal-Bhineka. Ketunggalan itu
belum sempurna dan juga tidak ada maksud untuk membuat
kesatuan yang sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi
kebhinekaan. Meskipun demikian, adanya kesatuan tidak bisa dipungkiri, wal
aupun prosesnya belum selesai hingga kini.
Lantas bagaimana menyampaikan ide-ide pancasila itu kepada masyarakat
agar ide-ide kebangsaan terpahami oleh masyarakat untuk membangun ban
gsa Indonesia yang multikultural?
Sosialisasi lewat pendidikan pancasila adalah jalur penyelesaian yang patut
untuk dibuat. Perlu disusun reaktualisasi akan bentuk pendidikan pancasila
dengan beberapa pembatasan. Reaktualisasi pendidikan pancasila ini akan
berhasil dengan melalui tiga jalur
pendekatan pengembangan yaitu pendekatan pengembangan pendidikan pe
mbelajaran (psyco-
paedagogic development), pengembangan sosial budaya (socio-cultural
development) dan pengembangan yang dipengaruhi oleh kekuasaan (socio-
political intervention).
D. Reintegrasi sebagai Upaya Menghadapi Tantangan
Keanekaragaman Indonesia
Reintegrasi adalah suatu proses pembentukan nilai-nilai dan norma-norma baru
agar serasi dengan lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
Reintegrasi bertujuan untuk membangun kembali integrasi dengan nilai dan
norma baru yang lebih relevan dengan masyarakat sehingga akan tercipta
keharmonisan dan keserasian diantara para kelompok masyarakat yang bersifat
multikultural.
Dalam proses reintegrasi maka diperlukan cara-cara mengatasi konflik yang
pernah terjadi dan upaya untuk mencegah kembali terjadinya konflik, yaitu :
1. Secara Preventif
- Memberikan pendidikan multikultural.
- Menetapkan kurikulum pendidikan.
- Menjaga keharmonisan yang dapat digali dari kearifan budaya yang
dimiliki tiap budaya.
- Mengembangkan kesadaran sosial dan peranan individu.
- Menyikapi perbedaan secara lebih terbuka.
- Menanamkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan bangsa
yang multikultural.
- Bersedia untuk hidup berdampingan secara damai dengan masyarak
at atau kelompok lain.
2. Secara Represif
- Membuat undang-undang kesamaan derajat.
- Meninggalkan sikap primordialisme.
- Saling menghargai dan toleransi.
- Meneguhkan penggunaan alat-alat pemersatu bangsa.
- Mengembangkan nasionalisme.
- Menyelesaikan konflik secara akomodatif.
- Menegakkan supremasi hukum.
- Menetapkan otonomi daerah.
- Memperkuat semangat in group namun juga tidak antipati terhadap out
group.
- Menerima perubahan kondisi social secara tenang dan kritis.
- Mengakui identitas budaya lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia
mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi bangsa Indonesia yang
amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-bangsa
lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau
kunjungan lainnya.
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang
ada pada diri bangsa Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang
muncul akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya
konflik, integrasi karena keterpaksaan dan disintegrasi.
Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman yang dimiliki
bangsa Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan
nilai-nilai pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup
kenegaraan.

Kebhinekaan adalah keranekagaman, beragam, bermacam-macam,dsb.


Kebhinekaan merupakan realita yang yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya
terdapat keanekaragaman dalam hal apapun yang sudah sudah ada jauh
sebelum Indonesia merdeka dan sebagai alat pemersatu dalam mewujudkan
nasionalisme.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkembang pastilah memiliki
keragaman yang tidak ada batasannya dari aspek apapun. Keragaman bangsa
Indonesia merupakan harta yang paling penting dalam menyatukan bangsa baik
dari segi apapun.Keragaman tersebut bukanlah hal yang mudah,karena
didalamnya terdapat perbedaan yang harus kita hargai dan hormati.Dengan
adanya berbagai perbedaan dan keragaman maka dari itu kita harus mengacu
pada semboyan Negara Indonesia yaitu BHINEKA TUNGGAL IKA.
Kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka berarti
"macam". Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah
satu kesatuan.Sehingga Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan Indonesia.
Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno atau dengan kata lain Berbeda-beda
tetapi tetap satu.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Bhineka Tunggal Ika bukanlah hanya sekedar semboyan,melainkan tersimpan
makna yang tersirat didalamnya yang harus kita ketahui dan pahami.Pada
prisnipnya semboyan bangsa Indonesia memiliki makna yang sangat penting
yaitu toleransi dan kesatuan. Pertama, Toleransi inilah yang dapat mencairkan
perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik.
Kedua, Kesatuan merupakan hal yang harus dilakukan dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan dari berbagai macam ras, suku, dan agama.
Semboyan ini haruslah kita terapkan bukan hanya sekedar diketahui saja, Karena
semboyan bangsa kita ini memiliki peranan yang sangat penting dalam
menumbuh kembangkan rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.Disamping
itu,wujud nasionalisme dapat terbentuk apabila kita sebagai masyarakat yang
berjiwa nasionalisme telah melakukan hal yang berguna bagi bangsa.Sekecil
apapun itu yang dapat merubah bangsa ini menjadi lebih baik.
Pemahaman dan pelaksanaan makna dari Bhineka Tunggal Ika
merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan nasionalisme. Nasionalisme
dapat terwujud jika kita sebagai masyarakat Indonesia mampu memahami dan
melaksanakan fungsi dari Bhineka Tunggal Ika tersebut.
Fungsi dari Bhineka Tunggal Ika yaitu :
memahami maksud dan tujuan Bhineka Tunggal Ika
mewujudkan cita-cita luhur Indonesia
mempertahankan kesatuan dan persatuan
membentuk kepribadian masyarakat Indonesia agar mencintai perbedaan,
bukan menentang perbedaan
mewujudkan perdamaian Indonesia

Hal diatas dapat terwujud jika kita telah melakukan dan menerapkan makna
yang terdapat pada bhineka tunggal ika dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain
itu karakter bangsa harus dibentuk agar mencintai perbedaan dan keseragaman.
Sehingga terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai.
Bangsa Indonesia terkadang acuh terhadap makna bhineka tunggal ika, mungkin
penyebabnya karna tidak tahuuntuk apa semboyan ini dan apa gunanya jika kita
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari? Bhineka Tunggal Ika kini mulai luntur,
banyak anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan
semboyan ini, banyak birokrat yang pura-pura lupa, sehingga ikrar yang
ditanamkan jauh sebelum Indonesia Merdeka perlahan-lahan memudar.
Kembali lagi pada fungsi semboyan Negara Indonesia. Disana cukup jelas
dipaparkan beberapa fungsi yang harus kita laksanakan. Salah satu fungsi
menyebutkan mewujudkan perdamaian Indonesia, perdamaian adalah hal yang
sangat berharga dan paling penting dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Apabila perdamaian tidak terjaga maka akan muncul
perpecahan dan berbagai konflik yang menyebabkan bangsa ini hancur dan
kehilangan arah. Begitu juga sebaliknya apabila mampu mempertahankan
perdamaian, mungkin tidak akan terjadi konflik, perpecahan, anarkisme,
kebrutalan.
Seperti yang banyak kita lihat di televisi, sangat banyak tawuran-tawuran yang
terjadi akibat perpecahan tersebut. Contohnya seperti kasus yang terjadi di
Jakarta baru-baru ini, yaitu kasus tawuran yang terjadi antar pelajar SMA. Para
pelajar yang seharusnya tugasnya belajar dan menuntut ilmu, malah membuat
kerusuhan dan konflik bahkan menyebabkan temannya luka-luka dan tragisnya
sampai meninggal dunia. Terkadang penyebabnya adalah hal yang sangat sepele
yang dibesar-besarkan sehingga menjadi suatu konflik yang berkepanjangan.
Terlepas dari apa penyebab tawuran dan kerusuhan, faktanya kita melihat orang-
orang dapat dengan leluasa mengacung-acungkan benda tajam seperti
pisau,parang,celurit, di jalan raya.
Menurut pakar pendidikan Arif Rahman, budaya saling menghargai dan
kebersamaan harus dikembangkan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang
menyebabkan konflik yang berkepanjangan apalagi sampai menelan korban jiwa.

Masyarakat Indonesia memiliki beraneka ragam perbedaan, sehingga harus ada


beberapa hal yang harus dihargai dan dihormati agar tidak terjadi perpecahan
dan konflik.. Dengan berpedoman dengan makna dari semboyaan bangsa kita
yaitu BHINEKA TUNGGAL IKA yang mempunyai makna Berbeda-beda tetapi
tetap s
atu, walaupun kita berbeda suku,agama,ras,pandangan,pendapat,apapun itu
yang berbeda.Tetapi kita harus tetap bersatu.Agar tecipta bangsa yang memiliki
rasa persatuan dan kesatuan yang cinta akan kedamaian, cinta tanah air dan
menikmati adanya suatu perbedaan. Dan kita mampu hidup berdampingan
dalam harmoni tanpa memandang apapun yang menjadi perbedaan.
Sebagai penutup, perlu kembali disosialisasikan peribahasa yang nyaris punah,
yakni, Bersatu kita teguh. Bercerai kita rubuh. Peribahasa yang dulu menjadi
semboyan kekuatan kita berbangsa dan bernegara harus diberdayakan kembali
untuk sinergi nasionalisme. Sekian.

Munculnya aksi-aksi kekerasan atas nama agama, budaya, ekonomi bahkan


politik, di berbagai daerah di Indonesia, seakan-akan telah merubah wajah
Indonesia menjadi negara dengan sikap intoleran yang besar. Prinsip-prinsip hak
asasi manusia dikebirikan dengan dalih menegakkan aturan atau mengikuti
keinginan segelintir orang yang haus akan kekuasaan. Belum lagi, penanaman
ideologi sempit terus mengakar sampai pada level masyarakat terbawah.
Fakta-fakta kekerasan atas nama ideologi yang terjadi di Indonesia telah
meruntuhkan nilai-nilai kebhinekaan, yang menjadi ciri khas Indonesia. Sejarah
mencatat, lahirnya Semboyan nasional Bhineka Tunggal Ika (beraneka ragam,
tetapi satu) merupakan pergumulan founding fathers yang sangat panjang, dan
didasari pada pertimbangan pluralitas masyarakat Indonesia.
Perkara kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Thajaya
Purnama atau Ahok hingga saat ini masih berlangsung dan sampai pada
akhirnya Calon Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama oleh
Bareskrim Polri.
Kompleksitas permasalahan di kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok
merebak menjadi spekulasi dan upaya gerakan bawah tanah. Adanya dugaan
keterlibatan tokoh kepentingan politik di aksi demo Bela Islam jilid I dan jilid II,
perlahan memperlihatkan tabir dan tujuan gerakan yang semakin membias.
Terlepas dari semua itu, mari kita semua sebagai masyarakat mengapresiasi
keputusan Polri terkait penetapan status calon gubernur (cagub) DKI inkumben
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
Ahok dianggap menghina surat Al Maidah ayat 51 saat berpidato di Kepulauan
Seribu.
Menurut Juru Bicara Presiden Johan Budi SP mengatakan sejak awal Presiden
Jokowi selalu menyampaikan agar proses hukum terhadap Ahok berlangsung
secara transparan adil dan profesional. Soal penetapan status Ahok tersebut,
Polri dinilai telah bekerja sesuai kaidah yang berlaku. Terkait dengan ini Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada semua pihak untuk menghormati
keputusan dan proses hukum terhadap Ahok tersebut.
(sumber: detik.com 16/11).
Selain itu kita juga patut mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang concern
terhadap permasalahan ini dan memerintahkan agar penanganan kasus ini
dibuka secara transparan tanpa intervensi. Semoga kedepan masyarakat untuk
tetap tenang dan menjaga ketertiban di lingkungannya masing-masing dan
jangan mudah diprovokasi atau termakan isu-isu negatif pasca-keputusan Polri
ini.
Seluruh elemen bangsa termasuk partai-partai politik untuk menjaga suasana
damai, penuh kebersamaan dan kekeluargaan sehingga kehidupan demokrasi
dapat berjalan dengan baik dalam bingkai NKRI.
Maka dari itu negaralah yang seharusnya hadir untuk rakyatnya dan memberikan
rasa aman bagi rakyatnya untuk kebebasan beragama, justru seakan-akan
membuka ruang bagi kelompok ekstrimis agama melakukan fungsi kontrol sosial
terhadap kelompok agama yang lain.
Masyarakat beradab dan sejahtera pastilah mengakui adanya kebhinekaan
sebagai kekayaan hidup bersama. Kualitas kebhinekaan dibuktikan dengan
berkembangnya kesanggupan sikap toleransi, saling mendengarkan, saling
menghargai, saling menghormati satu sama lain. Terciptanya kehidupan bersama
yang secara arif dan penuh kerelaan membangun kebersamaan sebagai cara
hidup, lebih mulia dari hanya sloganisme atau ungkapan klise.
Kebhinekaan hanya mungkin bertumbuh jika ada kedewasaan membangun
kerjasama, dalam semangat kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Sikap
ksatria dalam menjunjung tinggi nilai kejujuran, kebersamaan dan keikhlasan.

Anda mungkin juga menyukai