Anda di halaman 1dari 4

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7 / Sesi 11)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Kita semua mengetahui bahwa Indonesia memiliki sangat banyak keberagaman. Untuk itu,
sangat dibutuhkan pengamalan paham multikulturalisme. Menurut Anda bagaimana
pernyataan tersebut? Bagaimana pendapat Anda sendiri tentang multikulturalisme di
Indonesia?.

NAMA : RACHEL YISREEL DALAME


NIM : 2502124422

Multikulturalisme serta Pengamalan Pahamnya


bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta
Pembangunan Masyarakat di Indonesia

Keberagaman merupakan hal yang tidak dapat dihindari sebagai bentuk konsekuensi
logis yang harus dialami dalam kehidupan sosial. Karenanya, keberagaman dapat menjadi
sebuah permasalahan yang serius apabila tidak ditangani sesegera dan sebaik mungkin,
sehingga konflik sosial dan disintegrasi bangsa sering ditemukan di dalam negara-negara
yang majemuk yang dapat menghambat pembangunan di berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Keberagaman, pada dasarnya, menjadi karakteristik sendiri yang dapat memberikan


nilai tambah bagi suatu negara, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena
kemajemukan suku bangsa, etnis, ras maupun agama yang dimiliki. Indonesia dipandang
sebagai contoh masyarakat majemuk karena keberagaman tersebut.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Indonesia merupakan salah satu negara yang identik oleh keberagaman sehingga
Indonesia disebut sebagai negara multikultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai
macam suku bangsa dan budaya. Indonesia sebagai negara multikultural ditunjukkan dari
beberapa hal, di antaranya, lebih dari 700 bahasa yang digunakan sehari-hari oleh setiap
kelompok masyarakat, penduduk yang berbeda agama (mulai dari Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan Buddha), dan tradisi yang berasal dari nenek moyang setiap suku bangsa. Karena
keberagaman pada masyarakatnya inilah, maka seringkali keberagaman tersebut dianggap
sebagai pendorong utama munculnya permasalahan-permasalahan baru ketika, suatu suku,
contohnya, harus menjalani interaksi sosial bersama suku yang lain.

Multikulturalisme pada masyarakat Indonesia memunculkan sifat-sifat tertentu dalam


kelompok-kelompok masyarakat yang ada. Sifat-sifat dimaksud adalah terjadinya segmentasi
ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu sama lain, terciptanya
struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga masyarakat yang bersifat non
komplementer, dan tumbuhnya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok
lainnya.

Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat yang multikultural di Indonesia, antara


lain keadaan geografis, pengaruh kebudayaan asing, perkawinan campur, dan perbedaan
iklim. Dilihat dari keadaan geografis Indonesia sendiri, terdapat ribuan pulau berjajar dari
Sumatera hingga Papua, dimana penduduk yang tinggal di dalamnya memiliki suku disertai
etnis, ras, dan agama masing-masing. Dilihat dari pengaruh kebudayaan asing, sebagaimana
sejarah sendiri telah menyatakan bahwa masuknya etnis dari luar Indonesia (China, Arab,
maupun India) secara turun temurun, membuat masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan
hidup yang berbeda masing-masing karena turut mengadaptasi pengaruh yang dibawa oleh
etnis dari luar tersebut. Masih berbicara mengenai pengaruh kebudayaan asing, saat ini, selain
kesetaraan gender, eksistensi kaum lesbian dan gay mulai berani bermunculan di umum,
sehingga mereka mulai membentuk beberapa kelompok yang merasa memiliki jati diri yang
sama. Sementara itu, dilihat dari perbedaan iklim, pengaruh cuaca menyebabkan cara
masyarakat dalam bercocok tanam berbeda-beda. Keadaan inilah yang menjadikan
masyarakat Indonesia terlihat jelas sebagai masyarakat multikultural.

Permasalahan akibat multikulturalisme tidak jarang menggemparkan masyarakat


Indonesia. Kita semua pernah mendengar peristiwa-peristiwa yang berakhir tragis yang

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


melanda yang terkait oleh perbedaan suku, etnis, atau agama. Adanya permasalahan
multikulturalisme ini berpotensi sebagai pemicu konflik yang dapat mengarah pada
kekerasan, penyerangan, perusakan, pembakaran, penganiayaan, penangkapan, dan
intimidasi. Akibat keberagaman sosial dan budaya pada masyarakat multikural Indonesia,
maka tidak heran jika sering kali kesenjangan pada mayoritas dan minoritas, pribumi dan non
pribumi, bahkan hingga ke perekonomian. Beberapa contoh yang masih terekam seperti
tragedi di Poso, penutupan serta pembakaran rumah-rumah ibadah, tragedi Monas, konflik
antara suku Madura dan Dayak pada tahun 2001 yang bermula dari rasa iri suku Dayak
karena transmigran dari Madura memperoleh kesempatan kerja lebih banyak serta secara
implisit menjadi lebih makmur daripada suku asli Kalimantan sendiri, dan sejumlah
perselisihan lainnya yang mengatasnamakan keberagaman.

Upaya pembangunan masyarakat multikultural seperti Indonesia ini, agar tetap


berjalan, maka perlu dilakukannya pengembangan pendekatan terhadap paham
multikulturalisme itu sendiri yang harus melibatkan prinsip-prinsip pembangunan masyarakat
didalamnya. Sebenarnya, paham multikulturalisme telah dituangkan oleh para pendiri bangsa
Indonesia sejak dahulu untuk menggambarkan kayanya keberagaman budaya yang dimiliki
oleh Indonesia yang dapat bersatu melalui Pancasila sebagai ideologi bangsa serta Bhinneka
Tunggal Ika yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia yang kompleks. Agar
pembangunan masa depan Indonesia tetap berjalan, paham multikulturalisme harus
diperjuangkan sebagai dasar penegakan bagi demokrasi dan hak-hak asasi manusia yang
dapat mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Perlu adanya pengetahuan dalam mengamalkan pemahaman terhadap


multikulturalisme yang mendukung keberadaannya dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi
dan bisnis, serta aspek kehidupan lainnya. Pengetahuan yang dimaksud adalah pemikiran
masyarakat secara terbuka dan luas terhadap konsep-konsep yang relevan dalam
multikulturalisme yang dapat membangun hubungan antar manusia dalam berbagai
manajemen pengelolaan semua sumber daya yang ada di Indonesia yang akan
menyumbangkan kontribusi yang penting yang berperan secara langsung maupun tidak
langsung, tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi turut menyukseskan hingga ke
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adanya pengetahuan pada paham multikulturalisme yang baik memungkinkan akan

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


terwujudnya komunikasi lintas budaya yang berarti munculnya keinginan untuk mulai saling
mengenal budaya satu sama lain, sehingga upaya seperti ini dapat mengurangi kesenjangan-
kesenjangan yang timbul dari perbedaan-perbedaan yang ada serta tentu tidak akan
menghambat pembangunan jangka panjang yang sedang dikerjakan oleh Indonesia dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakatnya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

***

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai