Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firyal Rifda

NPM : 2206029651
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Sipil
Kelas : MPKT 29

BANGSA INDONESIA
1.1 Pengertian Bangsa dan Suku Bangsa
Bangsa Indonesia adalah dua kata yang identik dengan kita yang hidup dan tinggal di
NKRI dari kecil. Lantas apa arti dari Bangsa Indonesia itu sendiri. Bangsa adalah suatu
kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan, mulai dari asal keturunan, adat, Bahasa, dan
sejara serta pemerintahan itu sendiri. Pembentukan dari suatu bangsa itu sendiri tidaklah
sederhana dan dipengaruhi oleh interaksi dengan bangsa-bangsa lain. Indonesia adalah bangsa
yang dibentuk oleh kesatuan berbagai suku bangsa, sehingga bisa disebut sebagai bangsa
majemuk. Bisa kita perhatikan dan amati dari lingkungan sekitar rumah tempat kita tinggal.
Pastinya tidak mungkin dalam satu daerah tersebut semua peghuninya berasal dari suku bangsa
yang sama. Suku bangsa merupakan kelompok masyarakat dengan corak khas yang
membedakan mereka dengan masyarakat lain. Golongan sosial merupakan suatu kesatuan
manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, yang mempunyai ikatan identitas sosial. Suku
bangsa merupakan golongan sosial yang terikat oleh identitas dan kesadaran akan “kesatuan
kebudayaan”. Kesatuan kebudayaan ini bukan ditentukan oleh pihak luar, melainkan oleh warga
kebudayaan itu sendiri.

1.2 Indonesia Bangsa yang Majemuk

Kalau Bangsa Indonesia adalah sekelompok masyarakat yang memiliki kesamaan, mulai
dari asal keturunan, adat, Bahasa, dan sejara serta pemerintahan itu sendiri. Maka, sekelompok
masyarakat itu bisa kita sebut masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk yang memiliki keberagaman pola kebudayaan. Keberagaman ini menghasilkan
kebudayaan majemuk akibat interaksi sosial dan politik dari orang-orang yang cara hidup dan
cara berpikir berbeda dalam suatu masyarakat. Berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia,
seperti Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, Aceh, dan lain-lain masing-masing berbeda.
Indonesia menjadi sebuah masyarakat majemuk karena mengenal tiga sistem yang menjadi
acuan atau pedoman di dalam kehidupan warganya. Sistem-sistem itu adalah (1) sistem nasional,
(2) sistem suku bangsa, dan (3) sistem tempat-tempat umum. Jumlah suku bangsa yang terdapat
dalam Negara Republik Indonesia dapat dikatakan sama jumlahnya dengan jumlah bahasa
daerah yang ada. Kemajemukan masyarakat menjadi salah satu sebab munculnya persoalan
konflik integrasi karena interaksi yang terjadi antara anggota masyarakat dari berbagai suku
bangsa memunculkan jati diri kesukubangsaan, yang kemudian dapat memunculkan potensi
konflik.

1.3 Faktor-Faktor Pemersatu Bangsa

Sebagai masyarakat Indonesia kita pasti tahu bagaimana semangat kebangsaan Indonesia
yang kuat. Indonesia adalah bangsa dengan semangat kebangsaan yang kuat yang dapat
dijadikan sebagai kekuatan pemersatu negara. Untuk mengatasi potensi konflik, perlu
dikembangkan potensi integrasi dalam masyarakat. Pengembangan potensi tersebut dapat
didukung oleh berbagai faktor, seperti latar belakang sejarah bangsa, Pancasila dan UUD 1945,
lambang atau lambang persatuan bangsa, dan budaya bangsa. Faktor-faktor tersebut saling
berkaitan dan harus dijaga dan dipertahankan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dan orang yang paling bisa dan harus menjaga keutuhan NKRI itu adalah kita sendiri,
Masyarakat Indonesia. Perjalanan menuju terbentuknya Indonesia dimulai dengan menyebarnya
penduduk ke Indonesia pada masa prasejarah. Tahapan pembangunan Indonesia selanjutnya
meliputi berdirinya kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan Islam, kedatangan Portugis, penjajahan
Belanda, pendudukan Jepang, dan era kemerdekaan. Penduduk purba Indonesia terbentuk dari
berbagai pengaruh budaya dan ras, antara lain ras Austro-Melanesoid, Mongoloid, dan Melayu.
Penyebaran penduduk di berbagai wilayah dunia merupakan proses yang kompleks dan
perjalanan panjang yang berujung pada terbentuknya Indonesia sebagai sebuah bangsa. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui asal muasal nenel moyang kita.

Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan ideologis bagi Indonesia sebagai negara-
bangsa. Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan sosial, politik, dan hukum, dan
diundangkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. UUD 1945 yang memuat Pancasila
dalam pembukaannya merupakan hukum dasar yang mengatur asas dan mekanisme
penyelenggaraan negara untuk menjamin demokrasi. Di dalamnya terkandung pedoman untuk
menjaga keutuhan bangsa, menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar pemersatu dan
pengikat untuk menjamin kelangsungan integrasi dan demokrasi. Pluralisme budaya Indonesia
tidak hanya terkait dengan keragaman suku bangsa, tetapi juga keragaman agama, stratifikasi
sosial, dan kelompok budaya. Oleh karena itu, budaya nasional memainkan peran penting dalam
menjaga persatuan nasional karena mengikat orang bersama. Namun, beberapa ahli memiliki
pendapat yang berbeda tentang pengembangan budaya nasional di Indonesia, dengan satu
kelompok menyarankan bahwa pengembangan budaya nasional harus didasarkan pada unsur-
unsur budaya kelompok etnis di daerah tersebut. Sedangkan kelompok kedua mengusulkan agar
ada budaya nasional Indonesia baru yang terlepas dari budaya etnik.

1.4 Nilai Kebangsaan

Setelah memahami apa itu bangsa Indonesia dan faktor-faktor yang menyebabkan
pemersatu bangsa. Kita bisa memahami apa itu Nilai Kebangsaan. Dalam bahasa Indonesia, kata
"nilai" memiliki beberapa makna, seperti sesuatu yang berharga, sifat-sifat yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan, dan sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hakikatnya. Sedangkan kata "kebangsaan" mengacu pada ciri-ciri yang menandai golongan
bangsa, perihal bangsa, mengenai bangsa, atau kesadaran diri sebagai warga suatu negara.
Dengan demikian, nilai kebangsaan dapat diartikan sebagai kesadaran dari warga negara yang
dianggap penting bahwa dirinya merupakan bagian dari negara yang mempunyai cir-ciri tertentu
yang menandainya. Nilai kebangsaan yang kuat akan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam
masyarakat. Nasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Bagi bangsa Indonesia, nilai kebangsaan tercermin
dalam Konstitusi Negara, UUD 1945, khususnya pada bagian Pembukaan. Sumber nilai
kebangsaan Indonesia dapat dilihat dari aspek sejarah dan kondisi sosial masyarakatnya.

Setelah terbentuknya NKRI, nilai kebangsaan yang ditanamkan berasal dari UUD 1945
dengan empat sumber acuan nilai, yaitu Pancasila sebagai falsafah bangsa, UUD 1945, NKRI
sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan kesatuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Kelas Pintar. (2021). Cari Tahu Alat-Alat Pemersatu Bangsa Kita. Diambil dari
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/alat-alat-pemersatu-bangsa-13819/
Lemhannas.go.id. (2021). Pemahaman Nilai-Nilai Kebangsaan Perlu Dilakukan Secara
Terpadu. Diambil dari
https://www.lemhannas.go.id/index.php/publikasi/press-release/1349-agus-widjojo-
pemahaman-nilai-nilai-kebangsaan-perlu-dilakukan-secara-terpadu
Buku Ajar MPKT A. (2017). Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai