Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Furqon

NPM : AB202110074

1. Skema sistem politik menurut David Easton memiliki kaitan dengan UU no 11 tahun 2020 tentang
cipta kerja karena disana terdapat input dan output yang mana input terdiri dari tuntutan serta
dukungan dan output terudiri dari tindakan serta keputusan. Karena dalam membuat kebijakan pasti
akan ada input dan output ini, terdapat tuntutan untuk membuat suatu kebijakan serta tindakan dan
keputusan. Pada UU no 1 tahun 2009 penerbangan, UU no 13 tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan dan
UU no 17 tahun 2008 pelayaran. Tentu saja dari ketiga tersebut terdapat input dan output contohnya
seperti uu no 23 tahun 2003 ketenagakerjaan yang mana mendapat input dari masyarakat, yaitu input
penolakan. Banyak dari masyarakat menolak nya karena merugikan para buruh sehingga menimbulkan
para mahasiswa dan buruh melakukan aksi unjuk rasa. Setelah tuntutan dan dukungan ini masuk sistem
politik makan akan menghasilkan output yang terdiri dari keputusan dan tindakan lalu dari output inilah
memberikan umpan balik atau feedback.

2. pluralisme, yang terdiri dari dua kata yakni plural (beragam) dan isme (paham) sehingga memiliki arti
paham atas keberagaman.

Secara umum, pluralisme merupakan sebuah paham yang menghargai adanya perbedaan di tengah
kehidupan masyarakat dan mengizinkan kelompok berbeda itu tetap menjaga budayanya sebagai ciri
khas.

Pengertian pluralisme juga bisa diartikan sebagai kesediaan menerima keberagaman untuk hidup
toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat dan pandangan hidup.

Pluralisme mengimplikasikan tindakan yang fokus pada pengakuan kebebasan beragama, kebebasan
berpikir atau mencari informasi, sehingga seseorang atau suatu kelompok butuh kematangan
kepribadian mereka untuk mencapai pluralisme.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk
(bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai kebudayaan yang berbeda-beda dalam
suatu masyarakat.

Di Indonesia sendiri pluralisme ada 4 yaitu menerima keberagaman agama, keberagaman suku bangsa,
keberagaman budaya dan keberagaman jenis pekerjaan.

Konfli sara di Indonesia

Peristiwa penembakan yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 ternyata
berbuntut panjang dan menyulut emosi warga. Akibatnya, keesokan harinya Jakarta menjadi lautan aksi
massa yang terjadi di beberapa titik. Penjarahan dan pembakaran pun tak dapat dihindarkan.
Krisis moneter berkepanjangan di tahun 1998 berujung pada aksi kerusuhan hebat pada penghujung
rezim Orde Baru pimpinan almarhum Soeharto. Saat itu, Indonesia dilanda krisisi ekonomi parah
sehingga melumpuhkan seluruh persendian ekonomi dalam negeri.

Kerusuhan yang terjadi malah menular pada konflik antar etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Saat itu,
banyak aset milik etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar oleh massa yang kalap.

Massa pribumi juga melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap para wanita dari etnis
Tionghoa kala itu. Konflik antar etnis itu menjadi catatan kelam di penghujung pemerintahan rezim
Soeharto.

Konflik Tionghoa dengan pribumi ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya seperti
berikut.

          1. Adanya provokasi hingga terbentuk mobilisasi masa

Konflik antara Tionghoa dengan Pribumi ini terjadi pada tahun 1972. Saat itu terbentuk mobilisasi massa
ketika tiba-tiba tersebar berita bahwa ada tukang becak yang terbunuh oleh warga keturunan Arab.
Keesokan harinya seluruh tukang becak yang ada di Surakarta berkumpul di lokasi kejadian tersebut
karena ada yang memprovokasi agar memprotes si pelaku pembunuhan tersebut.

Mobilisasi masa juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan membesarnya suatu konflik yang terjadi
pada tahun 1980 dengan lokasi yang masih sama, yaitu di Surakarta. Pada peristiwa tersebut terbentuk
mobilisasi masa yang disebabkan karena adanya provokasi oleh Pipiet sebab tidak terima atas
penyerangan yang menipanya, lalu Pipiet mengumpulkan sekitar 50 orang teman sekolahnya untuk
berdemo di jalan Urip Sumoharjo (Wasino, 2006: 65).

Pada tahun 1998, sejumlah mobilisasi massa sudah terjadi ketika ada aksi damai di UMS. Saat itu, aksi
dari para mahasiswa ini sangat sulit diredan oleh apadat keamanan (kepolisian) sehingga mereka keluar
kampus, ketika itu justru semakin banyak massa yang berkumpul. Selain itu juga ada provokasi dari
warga itu sendiri untuk membakar rumah-rumah orang China. Dari Ajakan-ajakan tersebut akhirnya
banyak warga berkumpul dan bergerak menuju pusat kota Surakarta.

2. Adanya konflik individual

Konflik antara etnis Tionghoa dengan Pribumi juga disebabkan karena adanya konflik individual. Pada
tahun 1972 dan 1980 menjadi awal mulai konflik besar yang terjadi di Surakarta, dimana seharusnya
konflik individual ini tidak menyebabkan konflik yang sebegitu parah dan mengerikan. Namun, uniknya
konflik ini bermula dari perbedaan pemahaman antara encik Arab dengan penarik becak masalah
pembayaran. Akhirnya terjadi adu mulut dan konflik itu berakhir dengan terbunuhnya tukang becak
tersebut.

Pada tahun 1980 juga diawali dengan konflik individual yaitu perkelahian antara Pipit dengan Kicak saat
itu di depan Orlane. Konflik ini awalnya terjadi karena senggolan sepeda yang dikendarai 3 siswa ketika
pulang sekolah dengan seorang pemuda dari Tionghoa yang menetap di Indonesia yang saat itu sedang
menyeberangi jalan di jalan Urip Sumoharjo. Karena tidak terima Kicak memukuli Pipit hingga luka-luka.

          3. Adanya aksi mahasiswa

Konflik yang terjadi pada tanggal 14 Mei 1998 diawali dengan aksi demonstrasi yang dilancarkan oleh
mahasiswa, saat itu demonstrasi terjadi di 2 tempat yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS) dan
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dari keduanya, UNS lah yng mulai munculkan kekerasan
massa selama demonstrasi. Hingga pada akhirnya kejadian tersebut meluas, lalu para mahasiswa pun
bergegas bergerak pergi keluar kampus. Aksi damai ini dilakukan guna menuntut Reformasi pada masa
pemerintahan Soeharto, akan tetapi seketika kasus ini terjadi bentrok dan juga warga sekitar di lokasi
tersebut terprovokasi sehingga dari kejadian ini menjadi awal mula kerusuhan Mei 1998.

Anda mungkin juga menyukai