Anda di halaman 1dari 3

1.

Yang dimaksud memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang adalah diakronis atau
diakronik yang berasal dari bahasa Latin dan terdiri dari dua kata, yaitu dia yang berarti
melalui dan chronicus yang berarti waktu. Sehingga diakronis artinya memanjang dalam
waktu tetapi terbatas dalam ruang. “Konsep diakronis mementingkan proses”. Sejarah akan
membicarakan peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu sesuai dengan
urutan waktu terjadinya. Melalui diakronis, sejarah berupaya menganalisis sesuatu dari
waktu ke waktu yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi
sepanjang masa.
2. Sinkronis adalah mempelajari peristiwa sejarah pada kurun waktu tertentu dan khas ilmu
sosial dengan cara memperluas ruang dan mengabaikan proses terjadinya peristiwa. Berpikir
sinkronis/sinkronik merupakan cara berpikir khas dari ilmu sosialnya. Mementingkan
struktur pada peristiwa dan melebarkan ruang lingkupnya. Contoh dari konsep sinkronik
pada peristiwa reformasi tahun 1998 : Krisis moneter menimpa Indonesia tahun 1997 hingga
1998. Akibatnya rupiah jauh melemah, harga - harga melambung tinggi, penganggguran
meningkat, inflasi, sehingga menyebabkan rakyat semakin sengsara dan menderita. Presiden
Soeharto dianggap tidak mampu untuk mengatasi krisis moneter tersebut dan hanya
mementingkan kekuasaan. Hal ini akhirnya membuat rakyat marah sehingga terjadilah
pergerakan revolusi besar - besaran yang dipelopori oleh mahasiswa.
3. Perbedaan diakronis dan sinkronis dalam sejarah :
Diakronis Sinkronis
Memahami peristiwa bukan sebagai kejadian Memahami peristiwa pada kejadian tertentu saja
tunggal
Mementingkan proses terjadinya (kronologi) Mengabaikan proses perkembangan terjadinya
suatu peristiwa peristiwa
Menekankan pada penelusuran waktu Mementingkan struktur yang ada pada sebuah
peristiwa
Berpikir khas sejarah Berpikir khas ilmu sosial

4.
Gerakan mahasiswa Indonesia 1998
Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa dan
gerakan rakyat pro-demokrasi pada akhir dasawarsa 1990-an. Gerakan ini menjadi
monumental karena dianggap berhasil memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presiden
Republik Indonesia pada tangal 21 Mei 1998, setelah 32 tahun menjadi Presiden Republik
Indonesia sejak dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tanggal 11
Maret 1966 hingga tahun 1998. Pada April 1998, Soeharto terpilih kembali menjadi
Presiden Republik Indonesia untuk ketujuh kalinya (tanpa wakil presiden), setelah
didampingi Try Soetrisno (1993-1997) dan Baharuddin Jusuf Habibie (Oktober 1997-
Maret 1998). Namun, mereka tidak mengakui Soeharto dan melaksanakan pemilu kembali.
Pada saat itu, hingga 1999, dan selama 29 tahun, Partai Golkar merupakan partai yang
menguasai Indonesia selama hampir 30 tahun, melebihi rezim PNI yang menguasai
Indonesia selama 25 tahun. Namun, terpilihnya Soeharto untuk terakhir kalinya ini ternyata
mendapatkan kecaman dari mahasiswa karena krisis ekonomi yang membuat hampir
setengah dari seluruh penduduk Indonesia mengalami kemiskinan.
Gerakan ini mendapatkan momentumnya saat terjadinya krisis moneter pada
pertengahan tahun 1997. Namun para analis asing kerap menyoroti percepatan gerakan pro-
demokrasi pasca Peristiwa 27 Juli 1996 yang terjadi 27 Juli 1996. Harga-harga kebutuhan
melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan
mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa
dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.
Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah
pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4
Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup beberapa
tuntutan, seperti:
 Adili Soeharto dan kroni-kroninya,
 Laksanakan amendemen UUD 1945,
 Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,
 Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
 Tegakkan supremasi hukum,
 Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN
Gedung parlemen, yaitu Gedung Nusantara dan gedung-gedung DPRD di daerah,
menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen
mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk
menurunkan Soeharto. Organisasi mahasiswa yang mencuat pada saat itu antara lain
adalah FKSMJ dan Forum Kota karena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR.
Meski salah satu agenda perjuangan mahasiswa yaitu menuntut lengsernya sang Presiden
tercapai, namun banyak yang menilai agenda reformasi belum tercapai atau malah
gagal. Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 juga mencuatkan tragedi Trisakti yang
menewaskan empat orang Pahlawan Reformasi. Pasca Soeharto mundur, nyatanya masih
terjadi kekerasan terhadap rakyat dan mahasiswa, yang antara lain mengakibatkan tragedi
Semanggi yang berlangsung hingga dua kali. Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 juga
memulai babak baru dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu era Reformasi.
Sampai saat ini, masih ada unjuk rasa untuk menuntut keadilan akibat pelanggaran
HAM berupa pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh aparat terhadap keempat
orang mahasiswa.
Konsep ruang dan waktu pada peristiwa diatas adalah :
 Unsur manusia yaitu Soeharto dan para mahasiswa yang melakukan demonstrasi
 Unsur lokasi yaitu Gedung Nusantara dan gedung - gedung DPRD di berbagai kota di
Indonesia
 Unsur waktu yaitu :
 Pengeluaran Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tanggal 11 Maret
1966 hingga tahun 1998
 Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden ketujuh kalinya pada April 1998
 Percepatan gerakan pro-demokrasi terjadi pada 27 Juli 1996
 Krisis moneter terjadi pada tahun 1997 - 1999
 Kenaikan harga BBM dan ongkos angkotan pada tanggal 4 Mei 1998
 Puncak aksi demonstrasi mahasiswa terjadi pada 18 - 23 Mei 1998
 Soeharto berhenti dari jabatan Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998

Anda mungkin juga menyukai