Anda di halaman 1dari 63

KEGIATAN/ AKTIVITAS HARIAN/ LOOG BOOK

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMPREHENSIF

NAMA MAHASISWA : KHAIRUN NUHAN


NIM : P1337420917031
TINGKAT / SEMESTER : PROFESI/ II
RUMAH SAKIT : RSUD LOEKMONO HADI KUDUS

KEGIATAN TANDA
N WAKTU
PENCAPAIAN ANALISA TANGAN
O
TANGGAL JAM KOMPETENSI MAHASISWA PEMBIMBING

1 Senin, 07.00 – 1. Orientasi ruangan HD Nama Ny. F, umur 75 tahun, HD dengan akses doble lumen, efek
09 Juli 2018 10.00 RSUD Kudus samping dari HD pasien mengatakan merasa keram di bagian
WIB 2. Pembekalan materi tangan, untuk mengurangi keram tersebut Ny.F menggibas-gibas
HD dari CI Klinik tangannya.
3. Belajar setting alat Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
HD - Tensi : 160/ 70 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36 C
- Nadi 63 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 35 kg
Intra hemodialisa anti koagulasi 350
Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
Post Hemodialisa
- Tensi : 150/ 70 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36 C
- Nadi 78 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 34 kg
Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF.Goal UF.
Blood Rate
12.00 - 0 20 140 2.50 0.53
13.00 3 2 40 170 2.50 0.52
2 Selasa, 10 11.00- 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 50 tahun, HD dengan akses AV shurt , efek yang
Juli 2018 12.30 WIB terima pasien dirasakan terkadang pusing, dan gatal di badan, pasien tersebut
2. Validasi pasien : tidak sampai selesai melakukan proses HD hanya berjalan sampai ±
a. Validasi data 3 jam sisa kurang 1 jam karena terjadi resiko cloting.
pasien Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
b. Mengkaji TTV dan - Tensi : 180/ 110 mmHg
BB - RR 16 x/m
c. Mengkaji keluhan - Suhu 36 C
klien - Nadi 108 x/m
3. Persiapan alat/mesin: - SpO2 100%
blood line, dyalizer, Tingkat kesadaran CM, BB 73,5 kg
AV fistula, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
desinfektan, program Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
mesin untuk dialysis Post Hemodialisa
QB, QD, UF Rate, - Tensi : 150/ 100 mmHg
Time dialysis(TD), - RR 20 x/m
reprocessing dialyzer: - Suhu 36 C
desinfektan, labeling, - Nadi 107 x/m
dokumentasi - SpO2 98 %
4. Melakukan priming, Tingkat kesadaran CM, BB 71 kg
soaking dan rinsing Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
pada alat HD Blood Goal Rate
5. Melakukan setting 13.30 - 2 5 150 1.50 0.05
mode hemodialisa 14.30 19 7 -33 165 1.50 0.50
memasang blood line 15.30 -2 8 -27 165 1.50 0.66
pada hemodialisa Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
6. Melakukan akses AV Shurt
pengelolaan pasien Diagnosa keperawatan :
engan tindakan 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
hemodialisa intra kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
hemodialisa tidak adekuat,
16.30 – 7. Melakukan 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
17.30 WIB pengelolaan pasien 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dengan tindakan post Tujuan dan kriteria hasil :
hemodialisa 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
8. Mengevaluasi kondisi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
umum klien normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
9. Mengevaluasi QB, 2. Tidak terjadi cloting
UF rate, Tek. Darah, 3. Tidak terjadi perdarahan
nadi, suhu, respirasi Intervensi :
1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
TMP, UF dan respon pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
adanya cloting pada dyalizer
3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
3 Rabu 11 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.SR, umur 54 tahun, pasien mengalami cloting akibat
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien kejadian kematian listrik sehingga pasien dengan selang, alat
2. Validasi pasien : dialyzer harus diganti, selama HD Ny. SR sedikit gatal di badan
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV - RR 20 x/m
dan BB - Suhu 36 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 85 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 73 kg
blood line, dyalizer, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
AV fistula, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
desinfektan, program Post Hemodialisa
mesin untuk dialysis - Tensi : 150/ 90 mmHg
QB, QD, UF Rate, - RR 20 x/m
Time dialysis(TD), - Suhu 36 C
reprocessing dialyzer: - Nadi 80 x/m
desinfektan, labeling, - SpO2 98 %
dokumentasi Tingkat kesadaran CM, BB 71 kg
4. Melakukan priming, Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
soaking dan rinsing Blood Goal Rate
pada alat HD 07.00 15 -8 50 150 4.00 0.10
5. Melakukan setting 08.00 10 25 64 160 4.00 0.88
mode hemodialisa 09.00 11 26 66 195 4.00 0.88
memasang blood line 10.00 12 27 69 195 4.00 0.88
Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
pada hemodialisa akses AV Shurt
6. Melakukan Diagnosa keperawatan :
pengelolaan pasien 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
dengan tindakan kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
hemodialisa intra tidak adekuat,
hemodialisa 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
11.00 – 7. Melakukan 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
12.30 WIB pengelolaan pasienTujuan dan kriteria hasil :
dengan tindakan post 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
hemodialisa cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
8. Mengevaluasi kondisi normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
umum klien 2. Tidak terjadi cloting
9. Mengevaluasi QB, 3. Tidak terjadi perdarahan
UF rate, Tek. Darah, Intervensi :
nadi, suhu, respirasi 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
10. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
10.00 – bimbingan dosen beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
10.45 WIB TMP, UF dan respon pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
adanya cloting pada dyalizer
3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril
dan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
4 Kamis, 12 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.A umur 42 tahun, pasien memiliki riwayat hipertensi dan
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien diabetes mellitus
2. Validasi pasien : Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
a. Validasi data - Tensi : 130/ 80 mmHg
pasien - RR 18 x/m
b. Mengkaji TTV dan - Suhu 36 C
BB - Nadi 90 x/m
c. Mengkaji keluhan - SpO2 98%
klien Tingkat kesadaran CM, BB 60 kg
3. Persiapan alat/mesin: Intra hemodialisa anti koagulasi 500
blood line, dyalizer, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
AV fistula, Post Hemodialisa
desinfektan, program - Tensi : 150/ 90 mmHg
mesin untuk dialysis - RR 20 x/m
QB, QD, UF Rate, - Suhu 36 C
Time dialysis(TD), - Nadi 80 x/m
reprocessing dialyzer: - SpO2 98 %
desinfektan, labeling, Tingkat kesadaran CM, BB 58kg
dokumentasi Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
4. Melakukan priming, Blood Goal Rate
soaking dan rinsing 06.30 0 3 51 155 2.00 0.16
pada alat HD 07.30 4 7 67 200 2.00 0.49
5. Melakukan setting 08.30 -28 9 62 200 2.00 0.97
mode hemodialisa 09.30 -57 9 81 200 2.00 1.51
Pasien mengeluh selama hemodialisa merasakan gatal ditubuh dan
memasang blood line
ditangan, pasien tersebut HD melalui akses AV shurt
pada hemodialisa
Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
6. Melakukan
akses AV Shurt
pengelolaan pasien
Diagnosa keperawatan :
dengan tindakan
1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
hemodialisa intra
kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
hemodialisa
tidak adekuat,
11.00- 7. Melakukan 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
12.00 WIB pengelolaan pasien 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dengan tindakan post Tujuan dan kriteria hasil :
hemodialisa 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
8. Mengevaluasi kondisi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
umum klien normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
9. Mengevaluasi QB, 2. Tidak terjadi cloting
UF rate, Tek. Darah, 3. Tidak terjadi perdarahan
nadi, suhu, respirasi Intervensi :
1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
TMP, UF dan respon pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
adanya cloting pada dyalizer
3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
5 Jum’at, 13 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.T umur 47 tahun, pasien memiliki riwayat diabetes
Juli 2018 07.00 WIB terima pasien mellitus
2. Validasi pasien : Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
a. Validasi data - Tensi : 120/ 80 mmHg
pasien - RR 20 x/m
b. Mengkaji TTV dan - Suhu 36,5 C
BB - Nadi 92 x/m
c. Mengkaji keluhan - SpO2 98%
klien Tingkat kesadaran CM, BB 60 kg
3. Persiapan alat/mesin: Intra hemodialisa anti koagulasi 500
blood line, dyalizer, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
AV fistula, Post Hemodialisa
desinfektan, program - Tensi : 130/ 90 mmHg
mesin untuk dialysis - RR 20 x/m
QB, QD, UF Rate, - Suhu 36 C
Time dialysis(TD), - Nadi 104 x/m
reprocessing dialyzer: - SpO2 99 %
desinfektan, labeling, Tingkat kesadaran CM, BB 59kg
dokumentasi Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
4. Melakukan priming, Blood Goal Rate
soaking dan rinsing 07.00 2 11 97 190 2.00 0.05
pada alat HD 08.00 5 15 170 200 2.00 0.28
5. Melakukan setting 09.00 3 16 103 200 2.00 0.48
mode hemodialisa 10.00 4 16 112 200 2.00 0.70
Pasien mengeluh selama menjalani HD merasa perut kencang, jika
memasang blood line
batuk terasa nyeri, akses melalui AV Shurt
pada hemodialisa
Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
6. Melakukan
akses AV Shurt
pengelolaan pasien
Diagnosa keperawatan :
dengan tindakan
1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
hemodialisa intra
kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
hemodialisa
tidak adekuat,
10.30 – 7. Melakukan
2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
11.30 WIB pengelolaan pasien
3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dengan tindakan post
Tujuan dan kriteria hasil :
hemodialisa
1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
8. Mengevaluasi kondisi
cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
umum klien normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
9. Mengevaluasi QB, 2. Tidak terjadi cloting
UF rate, Tek. Darah, 3. Tidak terjadi perdarahan
nadi, suhu, respirasi Intervensi :
1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
TMP, UF dan respon pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
adanya cloting pada dyalizer
3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
6 Sabtu, 14 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.S umur 47 tahun, pasien memiliki riwayat diabetes
Juli 2018 12.30 WIB terima pasien mellitus
2. Validasi pasien : Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
a. Validasi data - Tensi : 120/ 80 mmHg
pasien - RR 20 x/m
b. Mengkaji TTV dan - Suhu 36,5 C
BB - Nadi 92 x/m
c. Mengkaji keluhan - SpO2 98%
klien Tingkat kesadaran CM, BB 48 kg
3. Persiapan alat/mesin: Intra hemodialisa anti koagulasi 350
blood line, dyalizer, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat
AV fistula, Post Hemodialisa
desinfektan, program - Tensi : 140/ 90 mmHg
mesin untuk dialysis - RR 20 x/m
QB, QD, UF Rate, - Suhu 36,5 C
Time dialysis(TD), - Nadi 98 x/m
reprocessing dialyzer: - SpO2 97 %
desinfektan, labeling, Tingkat kesadaran CM, BB 46kg
dokumentasi Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
4. Melakukan priming, Blood Goal Rate
soaking dan rinsing 11.00 -1 13 25 165 1.00 0.16
pada alat HD 12.00 0 14 26 165 1.00 0.24
5. Melakukan setting 13.00 7 12 36 180 1.00 0.54
mode hemodialisa 14.00 7 12 42 180 1.00 0.76
Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
memasang blood line
akses AV Shurt
pada hemodialisa
Diagnosa keperawatan :
6. Melakukan
1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
pengelolaan pasien
kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
dengan tindakan
tidak adekuat,
hemodialisa intra
2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
hemodialisa
3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
16.30 – 7. Melakukan
Tujuan dan kriteria hasil :
17.30 WIB pengelolaan pasien
1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dengan tindakan post
cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
hemodialisa
normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
8. Mengevaluasi kondisi
2. Tidak terjadi cloting
umum klien
3. Tidak terjadi perdarahan
9. Mengevaluasi QB,
Intervensi :
UF rate, Tek. Darah,
1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
nadi, suhu, respirasi
ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
TMP, UF dan respon pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
adanya cloting pada dyalizer
3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
7 Senin, 16 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 47 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Juli 2018 12.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 100 mmHg
b. Mengkaji TTV - RR 20 x/m
dan BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 68 x/m
klien - SpO2 98%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran sopor, BB 52 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD, Status gizi normal, Resiko rendah jatuh, akses AV
AV fistula, Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd akses tidak adekuat dan cloting
desinfektan, labeling, dyalizer
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa Intervensi :
memasang blood line 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
pada hemodialisa ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
6. Melakukan beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
pengelolaan pasien TMP, UF dan respon pasien
dengan tindakan 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa intra QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa adanya cloting pada dyalizer
16.00 – 7. Melakukan Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
17.30 WIB pengelolaan pasien 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
dengan tindakan post Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
hemodialisa Blood Goal Rate
8. Mengevaluasi kondisi 12.00 - 3 -5 160 1.50 0.02
umum klien 13.00 5 4 27 200 1.50 0.58
9. Mengevaluasi QB, 14.00 7 4 18 180 1.50 0.78
UF rate, Tek. Darah, 15.00 11 4 0 180 1.50 1.20
nadi, suhu, respirasi
Post Hemodialisa
- Tensi : 140/ 90 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 71 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 51kg
8 Selasa, 17 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.M umur 45 tahun, mengeluh lemas dan mual, pasien
Juli 2018 07.00 WIB terima pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 82 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 51 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
11.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
12.30 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 06.30 7 6 52 160 2.50 0.10
nadi, suhu, respirasi 07.30 7 5 68 160 2.50 0.83
08.30 6 4 70 170 2.50 1.13
09.30 8 5 67 170 2.50 1.45
Post Hemodialisa
- Tensi : 120/ 80 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 105 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 45kg
9 Rabu, 18 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.J umur 48 tahun, mengeluh sedikit pusing, pasien
Juli 2018 13.00 WIB terima pasien memiliki riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 82 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 51 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
16.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
18.00 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 12.00 7 6 52 160 2.50 0.10
nadi, suhu, respirasi 13.00 7 5 68 160 2.50 0.83
14.00 6 4 70 170 2.50 1.13
15.00 8 5 67 170 2.50 1.45
Post Hemodialisa
- Tensi : 120/ 80 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 105 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 45kg
10 Kamis, 19 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.A umur 58 tahun, mengeluh sedikit susah berjalan , pasien
Juli 2018 12.30 WIB terima pasien memiliki riwayat ginjal, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 150/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 82 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 57 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD, Status gizi normal, resiko tinggi jatuh, akses AV
AV fistula, Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
16.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
17.30 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 12.00 - 2 45 150 4.30 0.02
nadi, suhu, respirasi 13.00 14 5 61 210 4.30 1.31
14.00 12 4 62 210 4.00 1.89
15.00 14 5 73 210 4.00 2.09
Post Hemodialisa
- Tensi : 150/ 80 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 93 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 53kg
11 Jumat, 20 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.H umur 40 tahun, mengeluh mual , pasien memiliki
Juli 2018 07.00 WIB terima pasien riwayat ginjal, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat alergi
2. Validasi pasien : tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 89 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 57 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD , Status gizi normal, resiko rendah jatuh, akses AV
AV fistula, Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
10.30 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
11.30 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 07.00 10 3 35 150 2.00 0.10
nadi, suhu, respirasi 08.00 12 3 30 170 2.00 0.24
09.00 15 4 45 200 2.00 0.62
10.00 15 1 42 200 2.00 0.83
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 97 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 53kg
12 Sabtu, 21 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.R umur 40 tahun, mengeluh mual , pasien memiliki
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 150/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 94 x/m
klien - SpO2 98%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 50 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
11.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
13.00 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 07.00 8 2 38 135 3.50 0.10
nadi, suhu, respirasi 08.00 14 10 38 170 3.50 1.15
09.00 15 10 24 170 3.50 1.66
10.00 15 9 32 170 3.50 2.47
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 92 x/m
- SpO2 99 %
Tingkat kesadaran CM, BB 45kg
13 Senin, 23 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.B umur 56 tahun, mengeluh gatal-gatal , pasien memiliki
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 18 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 86 x/m
klien - SpO2 98%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 69 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
11.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
12.30 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 300
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 07.00 - 0 28 150 4.00 0.01
nadi, suhu, respirasi 08.00 20 -1 38 180 4.00 1.54
09.00 24 -2 40 180 4.00 1.74
10.00 22 -1 34 180 4.00 2.45
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 131 x/m
- SpO2 97 %
Tingkat kesadaran CM, BB 65kg
14 Selasa, 24 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.M umur 45 tahun, mengeluh mual dan pusing , pasien
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien memiliki riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 100 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,8 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 98 x/m
klien - SpO2 97%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 57 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
11.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
13.00 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 07.00 2 15 19 155 2.50 0.11
nadi, suhu, respirasi 08.00 10 17 50 205 2.50 0.56
09.00 10 15 45 205 2.50 1.07
10.00 19 15 44 185 2.50 1.65
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,6 C
- Nadi 81 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 54 kg
15 Rabu, 25 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.L umur 50 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi dan diabetes, program HD 2 x seminggu dan
2. Validasi pasien : teratur, riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 170/ 100 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,9 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 86 x/m
klien - SpO2 96%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 64 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD, HT dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko
AV fistula, jatuh, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
4. Melakukan priming, cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
soaking dan rinsing normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
pada alat HD 2. Tidak terjadi cloting
5. Melakukan setting 3. Tidak terjadi perdarahan
mode hemodialisa Intervensi :
memasang blood line 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
pada hemodialisa ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
6. Melakukan beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
pengelolaan pasien TMP, UF dan respon pasien
dengan tindakan 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa intra QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa adanya cloting pada dyalizer
10.00 – 7. Seminar proposal KTI 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
10.30 WIB dengan pembimbing benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
lahan Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
11.00 – 8. Melakukan 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 300
13.00 WIB pengelolaan pasien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
dengan tindakan post Blood Goal Rate
hemodialisa 07.00 7 12 36 160 2.00 0.42
9. Mengevaluasi kondisi 08.00 11 3 37 200 2.00 1.22
umum klien 09.00 10 1 31 200 2.00 0.37
10. Mengevaluasi 10.00 10 1 38 200 2.00 1.34
Post Hemodialisa
QB, UF rate, Tek.
- Tensi : 150/ 100 mmHg
Darah, nadi, suhu,
- RR 20 x/m
respirasi - Suhu 36,7 C
- Nadi 86 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 60 kg
16 Kamis, 26 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.R umur 42 tahun, mengeluh mual , pasien memiliki
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 19 x/m
BB - Suhu 36,2 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 62 x/m
klien - SpO2 99%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 53 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses DL
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi infeksi bd proses infeksi
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi infeksi
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
11.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
13.00 WIB pengelolaan pasien 3. Observasi tanda-tanda infeksi, lakukan HD dengan prinsip
dengan tindakan post steril
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 07.00 - 6 5 150 3.00 0.04
nadi, suhu, respirasi 08.00 3 6 7 180 3.00 0.41
09.00 8 6 11 180 3.00 1.40
10.00 6 5 5 180 3.00 2.13
Post Hemodialisa
- Tensi : 170/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 70 x/m
- SpO2 99 %
Tingkat kesadaran CM, BB 50 kg
17 Jumat, 27 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.H umur 58 tahun, mengeluh lemas , pasien memiliki
Juli 2018 12.00 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 18 x/m
BB - Suhu 36,6 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 98 x/m
klien - SpO2 99%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 66 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
16.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
18.00 WIB pengelolaan pasien 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 12.30 - 2 78 150 3.00 0.02
nadi, suhu, respirasi 14.30 1 5 42 190 3.00 0.54
15.30 12 8 45 190 3.00 1.15
16.30 20 8 58 190 3.00 2.03
Post Hemodialisa
- Tensi : 170/ 100 mmHg
- RR 18 x/m
- Suhu 36,6 C
- Nadi 99 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 62 kg
18 Sabtu, 28 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 56 tahun, mengeluh lemas , pasien memiliki
Juli 2018 12.30 WIB terima pasien riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 100 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,8 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 81 x/m
klien - SpO2 99%
3. Persiapan alat/mesin: Tingkat kesadaran CM, BB 74 kg
blood line, dyalizer, Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
AV fistula, akses AV Shurt
desinfektan, program Diagnosa keperawatan :
mesin untuk dialysis 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
QB, QD, UF Rate, kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
Time dialysis(TD), tidak adekuat,
reprocessing dialyzer: 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
desinfektan, labeling, 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
dokumentasi Tujuan dan kriteria hasil :
4. Melakukan priming, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
soaking dan rinsing cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
pada alat HD normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
5. Melakukan setting 2. Tidak terjadi cloting
mode hemodialisa 3. Tidak terjadi perdarahan
memasang blood line Intervensi :
pada hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
6. Melakukan ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pengelolaan pasien beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
dengan tindakan TMP, UF dan respon pasien
hemodialisa intra 3. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
hemodialisa QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
16.00 – 7. Melakukan adanya cloting pada dyalizer
17.30 WIB pengelolaan pasien 4. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
dengan tindakan post benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
hemodialisa Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
8. Mengevaluasi kondisi 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
umum klien Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
9. Mengevaluasi QB, Blood Goal Rate
UF rate, Tek. Darah, 12.00 7 4 18 130 4.00 0.29
nadi, suhu, respirasi 13.00 14 9 40 200 4.00 1.07
14.00 21 10 72 200 4.00 1.86
15.00 7 11 56 200 4.00 2.72
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,8 C
- Nadi 80 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 70 kg
19 Senin, 30 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.T umur 42 tahun, mengeluh lemas dan gatal-gatal, pasien
Juli 2018 07.30 WIB terima pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 124 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 75 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
11.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
13.00 WIB pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 2 8 26 150 1.50 0.06
9. Mengevaluasi QB, 08.00 7 11 60 200 1.50 0.40
UF rate, Tek. Darah, 09.00 7 10 60 200 1.50 0.80
10.00 8 9 65 200 1.50 1.07
nadi, suhu, respirasi Post Hemodialisa
- Tensi : 170/ 100 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,5 C
- Nadi 103 x/m
- SpO2 95 %
Tingkat kesadaran CM, BB 71 kg
20 Selasa, 31 10.00 – 1. Seminar Proposal
Juli 2018 12.00 WIB KTI dengan Penguji
Utama dan
Pembimbing
Akademik
21 Rabu, 1 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.B umur 53 tahun, mengeluh lemas , pasien memiliki
Agustus 13.00 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 180/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,6 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 84 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 54 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
16.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
17.30 WIB pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 12.00 7 9 23 150 2.50 0.06
9. Mengevaluasi QB, 13.00 13 15 50 200 2.50 0.61
UF rate, Tek. Darah, 14.00 0 15 42 200 2.50 1.08
nadi, suhu, respirasi 15.00 0 12 50 200 2.50 1.55
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi - Tensi : 180/ 90 mmHg
intake(ml) : Nacl - RR 20 x/m
0,9%, makan/minum, - Suhu 36,6 C
UF tercapai - Nadi 80 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 52 kg
22 Kamis, 2 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.JM umur 40 tahun, mengeluh gatal-gatal , pasien memiliki
Agustus 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 150/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,8 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 86 x/m
klien - SpO2 96%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 51 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
11.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
12.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 3 9 31 180 2.30 0.04
9. Mengevaluasi QB, 08.00 -1 15 38 200 2.30 0.49
UF rate, Tek. Darah, 09.00 11 17 58 180 2.30 1.01
nadi, suhu, respirasi 10.00 9 18 25 180 2.30 1.24
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 150/ 100 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,8 C
UF tercapai
- Nadi 90 x/m
- SpO2 97 %
Tingkat kesadaran CM, BB 49 kg
23 Jumat, 3 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 47 tahun, mengeluh haus , pasien memiliki
Agustus 12.00 WIB terima pasien riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 130/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV - RR 20 x/m
dan BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 90 x/m
klien - SpO2 99%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 77 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
16.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
17.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 300
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 12.30 23 0 55 170 3.00 0.12
9. Mengevaluasi QB, 13.30 13 -1 56 190 3.00 0.72
UF rate, Tek. Darah, 14.30 21 -1 70 190 3.00 2.01
nadi, suhu, respirasi 15.30 -9 -1 66 190 3.00 2.78
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 130/ 100 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,8 C
UF tercapai
- Nadi 102 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 74 kg
24 Sabtu, 4 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.D umur 38 tahun, mengeluh gatal-gatal, pusing, mual,
Agustus 07.30 WIB terima pasien haus , pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu
2018 2. Validasi pasien : dan teratur, riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 150/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV - RR 20 x/m
dan BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 94 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 75 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, beresiko rendah jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
11.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
12.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 - 4 3 130 3.50 0.10
9. Mengevaluasi QB, 08.00 12 6 49 160 3.50 1.15
UF rate, Tek. Darah, 09.00 11 9 46 175 3.50 1.66
nadi, suhu, respirasi 10.00 10 7 51 175 3.50 2.47
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 190/ 100 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai
- Nadi 109 x/m
- SpO2 99 %
Tingkat kesadaran CM, BB 71kg
25 Senin, 6 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 47 tahun, mengeluh haus , pasien memiliki
Agustus 12.00 WIB terima pasien riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 130/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 90 x/m
klien - SpO2 99%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 77 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
16.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
17.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 300
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 12.30 23 0 55 170 3.00 0.12
9. Mengevaluasi QB, 13.30 13 -1 56 190 3.00 0.72
UF rate, Tek. Darah, 14.30 21 -1 70 190 3.00 2.01
nadi, suhu, respirasi 15.30 -9 -1 66 190 3.00 2.78
10. Mengevaluasi Post Hemodialisa
intake(ml) : Nacl - Tensi : 130/ 100 mmHg
0,9%, makan/minum, - RR 20 x/m
UF tercapai - Suhu 36,8 C
- Nadi 102 x/m
- SpO2 96 %
Tingkat kesadaran CM, BB 74 kg
26 Selasa, 7 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.DJ umur 57 tahun, mengeluh mual, pasien memiliki
Agustus 07.30 WIB terima pasien riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 70 mmHg
b. Mengkaji TTV - RR 20 x/m
dan BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 66 x/m
klien - SpO2 96%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 70 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, beresiko rendah jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
11.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
13.00 WIB pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 0 14 44 160 2.50 0.11
9. Mengevaluasi QB, 08.00 5 17 70 200 2.50 0.58
UF rate, Tek. Darah, 09.00 - 5 63 185 2.50 0.76
nadi, suhu, respirasi 10.00 6 6 57 185 2.50 1.08
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 160/ 80 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai - Nadi 67 x/m
- SpO2 97 %
Tingkat kesadaran CM, BB 69 kg
27 Rabu, 8 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.S umur 50 tahun, mengeluh sesak nafas, nafsu makan
Agustus 07.30 WIB terima pasien menurun, pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x
2018 2. Validasi pasien : seminggu dan teratur, riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 26 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 76 x/m
klien - SpO2 85%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB - kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi malnutrisi, resiko tinggi jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses DL
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Pola nafas tidak efektif bd asidosis metabolik
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
reprocessing dialyzer: 4. Resiko tinggi infeksi bd
desinfektan, labeling, Tujuan dan kriteria hasil :
dokumentasi 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
4. Melakukan priming, cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
soaking dan rinsing normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
pada alat HD 2. Pola mafas kembali efektif setelah dilakukan asuhan
5. Melakukan setting keperawatan selama 1x8 jam dengan kriteria hasil:
mode hemodialisa menyatakan sesak nafas hilang/kurang, frekuensi nafas
memasang blood line hilang/kurang, frekuensi nafas 16-20 x/mnt, ekspansi paru-
pada hemodialisa paru adekuat kanan kiri
6. Melakukan 3. Tidak terjadi cloting
pengelolaan pasien 4. Tidak terjadi infeksi
dengan tindakan Intervensi :
hemodialisa intra 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
hemodialisa ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
11.00 – 7. Melakukan beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
12.30 WIB pengelolaan pasien TMP, UF dan respon pasien
dengan tindakan post 2. Observasi perubahan warna kulit, kuku, jari, catat adanya
hemodialisa sianosis, monitor tensi, nadi, dan respirasi, atur posisi tidur
8. Mengevaluasi kondisi semi/high fowler, ajarkan nafas dalam dan bentuk efektif,
umum klien berikan oksigen 3 L/menit
9. Mengevaluasi QB, 3. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
UF rate, Tek. Darah, QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
nadi, suhu, respirasi adanya cloting pada dyalizer
10. Mengevaluasi 4.
intake(ml) : Nacl Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
0,9%, makan/minum, 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
UF tercapai Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
Blood Goal Rate
07.00 - 0 70 150 0.70 0.02
08.00 3 1 41 160 0.70 0.18
09.00 5 1 37 160 0.70 0.21
10.00 4 1 44 160 0.70 0.45
Post Hemodialisa
- Tensi : 160/ 80 mmHg
- RR 20 x/m
- Suhu 36,8 C
- Nadi 77 x/m
- SpO2 95 %
Tingkat kesadaran CM, BB - kg
28 Kamis, 9 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.S umur 61 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Agustus 12.30 WIB terima pasien riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 120/ 70 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 24 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 97 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB - kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi malnutrisi, resiko tinggi jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
16.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
17.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 13.00 - 2 11 150 2.00 0.00
9. Mengevaluasi QB, 14.00 -4 2 10 150 2.00 0.10
UF rate, Tek. Darah, 15.00 5 4 10 160 2.00 0.41
nadi, suhu, respirasi 16.00 16 7 -16 160 2.00 0.60
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 160/ 90 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 24 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,8 C
UF tercapai
- Nadi 92 x/m
- SpO2 99 %
Tingkat kesadaran CM, BB - kg
29 Jumat, 10 11.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.S umur 57 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Agustus 12.00 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 100 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 86 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 77 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
16.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
17.30 WIB pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 13.00 - 0 27 150 2.00 0.04
9. Mengevaluasi QB, 14.00 4 -1 21 200 2.00 0.21
UF rate, Tek. Darah, 15.00 6 5 58 200 2.00 0.79
nadi, suhu, respirasi 16.00 7 6 65 200 2.00 1.32
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 190/ 90 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai
- Nadi 85 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 75 kg
30 Sabtu, 11 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.L umur 45 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Agustus 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 86 x/m
klien - SpO2 97%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 37 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
11.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
12.30 WIB pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 350
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 - 4 23 150 2.00 0.01
9. Mengevaluasi QB, 08.00 -2 4 21 160 2.00 0.21
UF rate, Tek. Darah, 09.00 0 10 59 190 2.00 0.31
nadi, suhu, respirasi 10.00 2 10 33 175 2.00 1.31
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 160/ 80 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai
- Nadi 102 x/m
- SpO2 95 %
Tingkat kesadaran CM, BB 35,5 kg
31 Senin,13 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.B umur 54 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Agustus 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 77 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 52 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
11.00 – pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
12.30 WIB dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 0 0 32 165 1.00 0.02
9. Mengevaluasi QB, 08.00 -7 6 45 200 1.00 0.17
UF rate, Tek. Darah, 09.00 1 9 45 200 1.00 0.39
nadi, suhu, respirasi 10.00 2 10 48 200 1.00 0.59
Mengevaluasi intake(ml) Post Hemodialisa
: Nacl 0,9%, - Tensi : 170/ 80 mmHg
makan/minum, UF - RR 20 x/m
tercapai - Suhu 36,5 C
- Nadi 82 x/m
- SpO2 97 %
Tingkat kesadaran CM, BB 51 kg
32 Selasa, 14 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.R umur 64 tahun, mengeluh lemas, pasien memiliki
Agustus 07.30 WIB terima pasien riwayat hipertensi, program HD 2 x seminggu dan teratur, riwayat
2018 2. Validasi pasien : alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 80 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 78 x/m
klien - SpO2 99%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 47 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan HT , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 0 -1 10 130 1.50 0.08
9. Mengevaluasi QB, 08.00 -7 3 55 200 1.50 0.30
UF rate, Tek. Darah, 09.00 8 5 47 200 1.50 0.59
nadi, suhu, respirasi 10.00 6 7 38 200 1.50 1.94
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 140/ 80 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai - Nadi 70 x/m
- SpO2 99 %
Tingkat kesadaran CM, BB 46 kg
33 Rabu, 15 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Ny.M umur 45 tahun, mengeluh lemas dan mual, pasien
Agustus 07.30 WIB terima pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2018 2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 160/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 82 x/m
klien - SpO2 97%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 51 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM, Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting
Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien
2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
11.00 – 7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
12.30 WIB pengelolaan pasien
Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post
1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 06.30 7 6 52 160 2.50 0.10
9. Mengevaluasi QB,07.30 7 5 68 160 2.50 0.83
UF rate, Tek. Darah, 08.30 6 4 70 170 2.50 1.13
nadi, suhu, respirasi 09.30 8 5 67 170 2.50 1.45
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 120/ 80 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai
- Nadi 105 x/m
- SpO2 98 %
Tingkat kesadaran CM, BB 45kg
34 Kamis , 16 06.00 – 1. Melakukan timbang Nama Tn.T umur 42 tahun, mengeluh lemas dan gatal-gatal, pasien
Agustus 07.30 WIB terima pasien memiliki riwayat diabetes, program HD 2 x seminggu dan teratur,
2018 2. Validasi pasien : riwayat alergi tidak ada
a. Validasi data Pre Hemodialisa tanda-tanda vital:
pasien - Tensi : 140/ 90 mmHg
b. Mengkaji TTV dan - RR 20 x/m
BB - Suhu 36,5 C
c. Mengkaji keluhan - Nadi 124 x/m
klien - SpO2 98%
d. Menentukan akses Tingkat kesadaran CM, BB 75 kg
vaskuler Diagnosa CKD dan DM , Status gizi normal, tidak beresiko jatuh,
3. Persiapan alat/mesin: akses AV Shurt
blood line, dyalizer, Diagnosa keperawatan :
AV fistula, 1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang dari
desinfektan, program kebutuhan HD bd penurunan fungsi ginjal dan dialysis yang
mesin untuk dialysis tidak adekuat,
QB, QD, UF Rate, 2. Resiko tinggi cloting bd cloting dyalizer
Time dialysis(TD), 3. Resiko tinggi perdarahan bd akses tidak adekuat
reprocessing dialyzer: Tujuan dan kriteria hasil :
desinfektan, labeling, 1. Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume
dokumentasi cairan adekuat dengan kriteria hasil vital sign dalam batas
4. Melakukan priming, normal, kadar elektrolit normal, Hb, Hct, GDS normal
soaking dan rinsing 2. Tidak terjadi cloting
pada alat HD 3. Tidak terjadi perdarahan
5. Melakukan setting Intervensi :
mode hemodialisa 1. Timbang BB pre HD dan post HD, lakukan HD dengan
memasang blood line ultrafiltrasi optimal, batasi intake saat priming, wash out,
pada hemodialisa beri edukasi tentang kebutuhan cairan, monitor TTV, QB,
6. Melakukan TMP, UF dan respon pasien
pengelolaan pasien 2. Beri heparin sesuai dosis kebutuhan, monitoring dyalizer,
dengan tindakan QB, blood line, lakukan kanulasi dengan tepat, inspeksi
hemodialisa intra adanya cloting pada dyalizer
hemodialisa 3. Lakukan penekanan daerah pungsi dengan prinsip steril dan
7. Melakukan benar, obs/ kaji perdarahan pre/on/post HD
pengelolaan pasien Dialiser N, Dialisat menggunakan acid dan bikarbonat, priming
dengan tindakan post 1000 cc, Intra hemodialisa anti koagulasi 500
hemodialisa Jam Tmp A.Press V.Press Quick UF. UF.
8. Mengevaluasi kondisi Blood Goal Rate
umum klien 07.00 2 8 26 150 1.50 0.06
9. Mengevaluasi QB, 08.00 7 11 60 200 1.50 0.40
UF rate, Tek. Darah, 09.00 7 10 60 200 1.50 0.80
nadi, suhu, respirasi 10.00 8 9 65 200 1.50 1.07
Post Hemodialisa
10. Mengevaluasi
- Tensi : 170/ 100 mmHg
intake(ml) : Nacl
- RR 20 x/m
0,9%, makan/minum,
- Suhu 36,5 C
UF tercapai
- Nadi 103 x/m
- SpO2 95 %
Tingkat kesadaran CM, BB 71 kg
35 Jumat , 17 11.00 – 1. Melakukan timbang Jumlah populasi pasien baik laki-laki dan perempuan yang
Agustus 13.00 WIB terima pasien menjalani hemodialisa 64 pasien.. Pasien diruang HD yang paling
2018 2. Validasi pasien :
banyak factor pencetus dari gagal ginjal kronik stadium 5 yaitu
a. Validasi data
pasien dibetes mellitus, dan hipertensi. Beberapa pasien banyak yang
b. Mengkaji TTV dan mengalami nyeri saat penusukan kanulasi sehingga diberikan
BB
tindakan komplementer keperawatan dengan akupresssur di titik L5
c. Mengkaji keluhan
klien bagian tangan, begitu juga untuk menghilangkan kecemasan
d. Menentukan akses menggunakan zikir, mengurangi rasa nyeri sebelum penusukan
vaskuler untuk pembiusan menggunakan es batu.. Ada beberapa pasien yang
3. Persiapan alat/mesin:
mengalami kelelahan otot sehingga dilakukan breathing exercise,
blood line, dyalizer,
AV fistula, terjadi mual menggunakan aroma terapi, terjadi kehausan tingkat
desinfektan, program sedang sampai sangat berat memberikan menghisap es batu untuk
mesin untuk dialysis
mengurangi haus sekaligus pembatasan asupan cairan.
QB, QD, UF Rate,
Time dialysis(TD),
reprocessing dialyzer:
desinfektan, labeling,
dokumentasi
4. Melakukan priming,
soaking dan rinsing
pada alat HD
5. Melakukan setting
mode hemodialisa
memasang blood line
pada hemodialisa
6. Melakukan
pengelolaan pasien
dengan tindakan
hemodialisa intra
hemodialisa
7. Melakukan
16.00 – pengelolaan pasien
17.30 WIB dengan tindakan post
hemodialisa
8. Mengevaluasi kondisi
umum klien
9. Mengevaluasi QB,
UF rate, Tek. Darah,
nadi, suhu, respirasi
10. Mengevaluasi
intake(ml) : Nacl
0,9%, makan/minum,
UF tercapai
36 Sabtu , 18 1. Melakukan timbang
Agustus terima pasien
2018 2. Validasi pasien :
a. Validasi data
pasien
b. Mengkaji TTV dan
BB
c. Mengkaji keluhan
klien
d. Menentukan akses
vaskuler
3. Persiapan alat/mesin:
blood line, dyalizer,
AV fistula,
desinfektan, program
mesin untuk dialysis
QB, QD, UF Rate,
Time dialysis(TD),
reprocessing dialyzer:
desinfektan, labeling,
dokumentasi
4. Melakukan priming,
soaking dan rinsing
pada alat HD
5. Melakukan setting
mode hemodialisa
memasang blood line
pada hemodialisa
6. Melakukan
pengelolaan pasien
dengan tindakan
hemodialisa intra
hemodialisa
7. Melakukan
pengelolaan pasien
dengan tindakan post
hemodialisa
8. Mengevaluasi kondisi
umum klien
9. Mengevaluasi QB,
UF rate, Tek. Darah,
nadi, suhu, respirasi
10. Mengevaluasi
intake(ml) : Nacl
0,9%, makan/minum,
UF tercapai

Anda mungkin juga menyukai