Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

A. Penilaian Pengetahuan
a. Instrumen Tes Tertulis :

Satuan pendidikan : SMA Negeri 5 Sukabumi


Kelas /Program : XII IPA dan IPS
Tema : Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

b. Kisi-Kisi Soal

Bentuk No
Standar Kompetensi
Materi Indikator Soal Soal Soal
Kompetensi Dasar
3.7 Mengevaluasi Peran  Analisis dampak dari aksi ESSAY 1
peran pelajar, pelajar, Tritura 1966-1997
mahasiswa, dan mahasiswa, terhadap kehidupan politik
pemuda dalam dan pemuda di
perubahan politik terhadap  Mengkorelasikan keadaan
dan kehidupan politik ekonomi masa ESSAY 2
ketatanegaraan politik dan Orde Baru dengan Aksi
Indonesia ekonomi Tritura
masa Orde  Menganalisis faktor-faktor
Baru dan yang melatarbelakangi ESSAY 3
Reformasi gerakan Mahasiswa 1998
 Menganalisis mengenai
kehidupan ekomi dan ESSAY 4
politik pasca terjadinya
Gerakan Mahasiswa pada
masa Reformasi
 Menjelaskan hikmah yang
dapat kita ambil dengan ESSAY 5
mempelajari materi peran
pelajar, mahasiswa dan
pemuda terhadap politik
dan ketatanegaraan di
Indonesia pada masa
Reformasi
c. Test Tertulis

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR DAN JELAS !

1. Lakukan analisis mengenai dampak dari aksi Tritura 1966-1997 terhadap


kehidupan politik di Indonesia !

2. Coba anda kaitkan mengenai keadaan politik ekonomi masa Orde Baru dengan
Aksi Tritura !

3. Analisis mengenai faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi gerakan


Mahasiswa 1998 !

4. Coba anda analisis mengenai kehidupan ekomi dan politik pasca terjadinya
Gerakan Mahasiswa pada masa Reformasi !

5. Analisilah hikmah apa yang dapat kita ambil dengan mempelajari materi peran
pelajar, mahasiswa dan pemuda terhadap politik dan ketatanegaraan di
Indonesia pada masa Reformasi?

d. Pedoman Penskoran Essay

No Jawaban Skor
1 Dampak Tritura Puncaknya pada 11 Maret 1966. 20
Demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran kembali
terjadi di depan Istana Negara. Demonstrasi ini mendapat
dukungan dari tentara. Mahasiswa mengepung Istana
Kepresidenan dan menuntut Tritura yang salah satunya
meminta pembubaran PKI. Tidak hanya mahasiswa yang
mengepung Istana, sejumlah tentara tidak dikenal juga
disebut mengelilingi Istana Kepresidenan. "Diakui oleh
Kemal Idris bahwa itu pasukan Kostrad yang dia pimpin,
bergabung dengan mahasiswa. Jadi demonya bukan
demo yang murni lagi," kata Asvi Warman Adam ketika
diwawancarai Kompas.com pada 2016 lalu. Menurut
Asvi, tentara ikut mendukung mahasiswa menuntut
pembubaran PKI karena beranggapan bahwa PKI itu
berada di balik G30S. Letnan Jenderal Soeharto pun
meminta agar Soekarno memberikan surat perintah
untuk mengatasi konflik. Surat perintah itu dikenal
sebagai Supersemar. Kelak, Supersemar menjadi
pembuka jalan naiknya Soeharto menjadi presiden
selama 32 tahun.

2. Unjuk rasa pada 10-13 Januari 1966 di Jakarta terjadi 20


karena polemik pelik tak lama setelah tragedi Gerakan
30 September (G30S) 1965. Pemerintah Orde Lama
yang dipimpin Presiden Sukarno dianggap gagal. Protes
pun mengalir lewat gerakan mahasiswa yang tercatat
dalam sejarah sebagai Tiga Tuntutan Rakyat atau Tritura.
Tiga Tuntutan Rakyat tersebut mewakili masalah dan
sebagai pernyataan sikap tegas atas kinerja pemerintah
kala itu yakni (1) Bubarkan Partai Komunis Indonesia
atau PKI; (2) Rombak Kabinet Dwikora; dan (3)
Turunkan Harga.. Unjuk rasa besar-besaran jilid
keduaterjadi pada 24 Februari 1966, terjadi bentrokan
antara demonstran melawan Resimen Cakrabiwara
(Pasukan Pengawal Presiden) di depan Istana Negara.
Dalam insiden ini, seorang mahasiswa Fakultas
Kedokteran UI bernama Arif Rahman Hakim tewas
tertembak.Sehari berselang, KAMI dibubarkan paksa
oleh presiden sebagai konsekuensi atas kericuhan
tersebut. Namun, gelora unjuk rasa anti-PKI tidak pernah
padam. Sukarno yang kian terjepit akhirnya
mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret
1966 (Supersemar).
Pada Era Orde Baru, pemerintah mengeluarkan
kebijakan politik menjadi dua, yaitu kebijakan politik
dalam negeri dan luar negeri. Dimana, masing-masing
kebijakan tersebut dikeluarkan berdasarkan dengan
kebutuhan dari kondisi negara Indonesia yang idealnya
menguntungkan dan mengedepankan kepentingan rakyat
banyak. Sedangkan dari sisi kebijakan ekonomi
pemerintah mencanangkan program rehabilitasi ekonomi
Orde Baru yang berlandaskan pada TAP MPRS
No.XXIII/1966 yang mengharuskan masalah perbaikan
ekonomi rakyat di atas segala soal-soal nasional yang
lain termasuk soal politik. Guna mewujudkan perbaikan
ini maka pemerintah berusaha untuk mengatasi dampak
dari hiperinflasi dan menyusun APBN.Bersamaan
dengan hal tersebut pemerintah juga berusaha untuk
segera mengurusi hutang luar negeri dan mencari hutang
lagi dengan bunga rendah agar bisa melakukan
rehabilitasi dan juga untuk pembangunan ekonomi
sampai periode berikutnya. Kebijakan ini akhirnya
menunjukan keberhasilan dalam mengatasi hiperinflasi
yang semula 650 % pada tahun 1966 menjadi 8,88%
pada tahun 1971.
3. Faktor-faktornya adalah : 20

 Krisis Politik

Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya


akan menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan
kedaulatan rakyat berada di tangan sekelompok tertentu,
bahkan lebih banyak di pegang oleh para penguasa.
Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa
“Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya secara de jore
(secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan
oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara
de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah
diatur dan direkayasa, sehingga sebagian besar anggota
MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan
(nepotisme).
 Krisis Hukum

Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan Orde Baru


terdapat banyak ketidakadilan. Sejak munculnya gerakan
reformasi yang dimotori oleh kalangan mahasiswa,
masalah hukum juga menjadi salah satu tuntutannya.
Masyarakat menghendaki adanya reformasi di bidang
hukum agar dapat mendudukkan masalah-masalah
hukum pada kedudukan atau posisi yang sebenarnya.

 Krisis Ekonomi

Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia


Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi
perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi
Indonesia ternyata belum mampu untuk menghadapi
krisi global tersebut. Krisi ekonomi Indonesia berawal
dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat.

 Krisis Kepercayaan

Demontrasi di lakukan oleh para mahasiswa bertambah


gencar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan
harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei
1998. Puncak aksi para mahasiswa terjadi tanggal 12
Mei 1998 di Universitas Trisakti Jakarta. Aksi
mahasiswa yang semula damai itu berubah menjadi aksi
kekerasan setelah tertembaknya empat orang mahasiswa
Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto,
Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan.Tragedi
Trisakti itu telah mendorong munculnya solidaritas dari
kalangan kampus dan masyarakat yang menantang
kebijakan pemerintahan yang dipandang tidak
demokratis dan tidak merakyat.
3 Pemerintahan tersebut mengeluarkan berbagai upaya di 20
bidang politik, di antaranya:
1. Kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi
Melakukan
2. Pencabutan terhadap pembredelan pers Mengganti
lima paket undang-undang dan tiga di antaranya
diubah menjadi lebih demokratis
3. Jejak pendapat wilayah Timor Timur Memberikan
abolisi kepada 18 tahanan dan narapidana politik
(orang-orang yang mengkritik presiden).
4. Pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR dari 75
orang menjadi 38 orang. Polri dipisahkan dari ABRI
menjadi Kepolisian RI dan ABRI menjadi nama TNI.
Selanjutnya upaya di bidang ekonomi sebagai berikut:
1. Merekonstruksi perekonomian nasional
2. Membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional
3. Merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi
4. Melikuidasi bank yang bermasalah Menaikkan nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS hingga di bawah Rp
10.000
5. Mengesahkan UU No.5 tahun 1999 tentang larangan
praktik monopoli atau persaingan tidak sehat
Mengesahkan UU No 8 tahun 1999.
5. “Berikan aku seribu orangtua, niscaya akan kucabut 20
Semeru dari akarnya. Berikan  aku sepuluh pemuda,
niscaya akan kuguncang dunia!”
Kutipan dari Bung Karno tersebut mungkin sudah tidak
asing di telinga kamu ‘kan? Sejak dulu, kehadiran
pemuda memang dianggap dapat membawa perubahan,
termasuk peran pemuda dalam pergantian pemerintah
Orde lama menuju orde baru begitupun orde baru ke
reformasi. Di masa itu, banyak pemuda yang tidak setuju
dengan sebagian kebijakan pemerintah Demonstrasi
1998 yang menggulingkan Presiden Soeharto, bukanlah
demonstrasi mahasiswa besar-besaran yang pertama.
Tiga dekade sebelum itu, ada Tritura atau Tri Tuntutan
Rakyat. Sama seperti demo 1998, Tritura juga menjadi
tonggak sejarah bangsa Indonesia. Tritura menjadi titik
pergantian rezim, dari Orde Lama ke Orde Baru.
Sedangkan peristiwa 1998 merupakan tonggak lahirnya
Reformasi

Total Skor 100

SKOR PENILAIAN

Jumlah nilai yang diperoleh


Nilai =100
Jumlah nilai maksimal (100)

B. Penilaian sikap Disiplin dan tanggung jawab

1. Penilaian Sikap

Nama Disiplin
No. Anggota
Kelompok

1. Kelompok 1.
1 2.
3.
4.

2.

3.

Dst

Keterangan
Sangat Baik : Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas mengisi LK
Baik : Kurang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas mengisi LK
Cukup : tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas mengisi LK

2. Penilaian
Diskusi
Teknis Pelaksanaan Diskusinya 2 Termin :
1. Diskusi kelompok masing, sesuai tema masing-masing.(20 menit)
2. Presentasi dari perwakilan kelompok mengenai kesimpulan hasil diskusi dan
persentasi kelompok lain(15 menit)

Lembar observasi diskusi kelompok untuk peserta Stay (penjaga Stand)


No. Nama Penyampaian gagasan Kesesuaian materi
/Kelompok 1 2 3 1 2 3

1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

Keterangan :
Peserta didik kurang mampu menyampaikan informasi dengan 1 alasan yang jelas = 1 (75)
Peserta didik Tidak mampu memberikan penjelasan materi= 1 (75)
Meberikan penjelasan materi dengan melihat catatan = 2 (80)
Memberikan penjelasan materi tidak melihat catatan = 3 (85)

Lembar observasi diskusi kelompok untuk peserta Stray (Tamu)


No. Nama Mengajukan Relevansi dengan materinya
/Kelompo pertanyaan
k

1 2 3 1 2 3

1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

Keterangan :
Skala penilaian observasi diskusi dibuat dengan rentang antara 1 s.d 3.
Tidak mengajukan pertanyaan = 1 (75)
Mengajukan pertanyaan yang relevan minimal = 2 (80)
Mengjukan pertanyaan yang relevan llebih dari 2 = 2 (85-90)

Lembar observasi diskusi untuk Presentasi yang diwakili oleh 4 kelompok.


No. Nama Menjelaskan Kesesuaian Keaktifa Kerjasama
/Kelompok materi materi n
dengan baik

1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

Keterangan :
Skala penilaian laporan dibuat dengan rentang antara 1 s.d 3.
1= cukup (75); 2= Baik (80); 3= sangat baik (85);

Format Penilaian Penugasan mengisi LK

Nama / Anggota Kel :

Kelas :

No. Komponen Skor (1-4)

1 Penguasaan Materi

a. Kemampuan konseptualisasi
b. Kemampuan menjelaskan
c. Kemampuan berargumentasi
2 Penyajian

a. Sistematika penyajian

Total Skor

Aspek yang Penilaian


dinilai

1 2 3 4

Penguasaan Kemampuan Kemampuan Penguasaan Penguasaan


Materi konseptualisasi konseptualisasi, materi tentang materi tentang
, menjelaskan menjelaskan kemampuan kemampuan
dan dan konseptualisasi, konseptualisasi,
berargumentasi berargumentasi menjelaskan dan menjelaskan dan
dengan baik dengan baik berargumentasi berargumentasi
dengan baik dengan baik
(1 soal) (2 soal)
(3 soal) (4 soal)

Penyajian Sistematika Sistematika Penyajian materi Penyajian materi


penyajian penyajian yang yang
sistenatis sistematis tersistematis tersistematis,

(1 soal) (2 soal) (3 soal) 4 (soal)

Anda mungkin juga menyukai