makalah
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Mata Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia
Oleh:
Kelompok 12 Kelas XII MIPA 4
Ketua : Masyitha Nurcahyani (22)
Anggota : Piero D Fransisco Riberio Garcia (30)
Siti Usri Murabiatul Kianah (35)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat yang dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik guna memenuhi tugas mata pelajaran sejarah wajib
dengan judul “Menganalisis Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
Bangsa Indonesia pada Masa Awal Reformasi”.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Kami juga berharap makalah ini mampu memberikan
pengetahuan kepada para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Perbandingan Ciri Ciri Pemerintahan pada Masa Orde Baru dan
Reformasi
Orde Baru adalah sebutan untuk peralihan dari masa pemerintahan Orde
Lama yang dipimpin Presiden Soekarno. Keberhasilan menumpas pemberontakan
peristiwa G30 SPKI pada tanggal 1 Oktober 1965 mengawali jalan menuju
pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Orde Baru bertujuan untuk
mengoreksi berbagai penyimpangan yang terjadi di masa Orde Lama, dan untuk
mengatasi situasi keamanan yang sangat tidak kondusif karena pemberontakan
tersebut. Pada masa orde baru banyak prestasi yang dicapai pemerintah khususnya
pada bidang ekonomi, namun juga tidak luput dari berbagai penyimpangan pada
masa orde baru yang membuat rakyat tidak puas kepada
pemerintah.Penyimpangan – penyimpangan yang tidak mendapatkan perbaikan
akhirnya membuat rakyat merasa semakin tidak puas dan terakumulasi dalam satu
tuntutan besar, terlebih ketika terjadinya krisis ekonomi. Rakyat menuntut
pergantian pemimpin dan menuntut agar Presiden Soeharto lengser, yang
dilakukannya setelah sejarah peristiwa Trisakti. Maka pada saat itu bangsa
Indonesia memasuki era Reformasi, yang artinya perubahan atas sistem yang
sudah berjalan di satu waktu, yang dimulai pada tahun 1998 hingga sekarang.
Pergantian era pemerintahan sudah tentu membuat adanya perbedaan besar yang
dimulai dari perbedaan cara pengambilan kebijakan dan cara mengelola negara.
Pengunduran diri Soeharto telah membebaskan energi sosial dan politik serta
frustasi akibat tertekan selama 32 tahun terakhir, menciptakan perasaan senang
secara umum akan kemungkinan politik yang sekarang tampak seperti terjangkau.
Kalangan mahasiswa dan kelompok-kelompok pro demokrasi menuntut adanya
demokratisasi sistem politik segera terjadi, meminta pemilihan umum segera
dilakukan untuk memilih anggota parlemen dan MPR, yang dapat memilih
presiden baru dan wakil presiden. Di samping tuntutan untuk menyelenggarakan
pemilihan umum secepat mungkin, pemerintah juga berada di bawah tekanan kuat
untuk menghapuskan korupsi, kolusi dan nepotisme yang menandai Orde Baru.
Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur terpilih
menjadi Presiden Republik Indonesia keempat pada tanggal 20 Oktober 1999.
Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak terlepas dari keputusan MPR yang
menolak laporan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie. Berkat dukungan
partai-partai Islam yang tergabung dalam Poros Tengah, Abdurrahman Wahid
mengungguli calon presiden lain yakni Megawati Soekarno Putri dalam pemilihan
presiden yang dilakukan melalui pemungutan suara dalam Rapat Paripurna ke-13
MPR. Megawati Soekarno Putri sendiri terpilih menjadi wakil presiden setelah
mengungguli Hamzah Haz dalam pemilihan wakil presiden melalui pemungutan
suara pula. Ia dilantik menjadi Wakil Presiden pada tanggal 21 Oktober 1999.
d. Pelaksanaan Pemilu
Gambar 5 Lambang Partai Peserta Pemilu Tahun 2009