1
Noviati, C. E. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal
Konstitusi, 10(2), 333-354.
Demonstrasi rakyat yang masif da tekanan publik memaksa Presiden
Soeharto mengundurkan diri dan membuka jalan bagi reformasi politik yang lebih
besar.
Sejak saat itu, negara ini telah mengadopsi berbagai perubahan
kebijakan dan mekanisme demokrasi untuk memastikan kebebasan politik,
keadilan, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Dalam essai ini, saya menjelajahi lebih jauh perbandingan politik di
Indonesia dari masa ke masa, menyoroti perubahan, tantangan, dan pencapaian
yang telah terjadi. Dengan memahami perbandingan politik di Indonesia dari
masa ke masa, kita dapat menghargai perjalanan yang telah dilakukan,
merayakan kemajuan yang telah dicapai, dan terus berkomitmen untuk
memperkuat demokrasi sebagai landasan utama pembangunan bangsa ini.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan seluruh elemen
masyarakat, Indonesia dapat terus melangkah maju dalam membangun
demokrasi yang lebih baik.
Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, dari tahun 1945 hingga 1959,
negara ini mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal demokrasi.
Setelah meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi
sistem demokrasi parlementer dan menerapkan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai konstitusi.
Pada periode ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam
membangun fondasi demokrasi yang kokoh. Terdapat perjuangan untuk
membangun institusi politik yang stabil dan demokratis, serta mengorganisir
pemilihan umum pertama pada tahun 1955. Pemilihan ini melibatkan partai-partai
politik yang beragam, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan
demokrasi di Indonesia.
Selain itu, pada masa ini terdapat dinamika politik yang kompleks.
Indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan stabilitas politik
di tengah berbagai perbedaan ideologi dan kepentingan politik yang ada. Periode
ini juga ditandai dengan usaha untuk merumuskan dasar-dasar kehidupan
bernegara, termasuk prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan sistem
pemerintahan yang diatur dalam UUD 1945.
Meskipun demikian, perkembangan demokrasi pada masa awal kemerdekaan
ini juga dihadapkan pada berbagai kendala dan tantangan.2
2
Purnaweni, H. (2004). Demokrasi Indonesia: Dari masa ke masa. Jurnal
Administrasi Publik, 3(2).
Purnamawati, E. (2020). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. Solusi,
18(2), 251-264
pesat di Indonesia. Pemerintah Orde Lama berfokus pada pembangunan
ekonomi, modernisasi, dan stabilitas nasional. Meskipun demokrasi dalam arti
yang sebenarnya tidak sepenuhnya terwujud, pada periode ini terjadi kemajuan
ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur yang signifikan.
Selama masa Orde Lama, partai politik didominasi oleh satu partai yaitu Partai
Golongan Karya (Golkar), yang menjadi kendaraan politik bagi pemerintah.
Namun, partai oposisi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) ditekan dan
akhirnya dilarang setelah terjadi peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Perkembangan demokrasi pada masa Orde Lama juga terkait dengan
hubungan pemerintah dengan masyarakat. Program-program sosial, seperti
pemberdayaan desa dan kesatuan keluarga berencana, menjadi fokus
pemerintah dalam mencapai stabilitas dan kemajuan sosial.
Meskipun demokrasi terbatas, era Orde Lama juga memberikan stabilitas
politik yang relatif dalam periode yang panjang. Namun, pada akhirnya, masalah
korupsi, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial-ekonomi mulai muncul dan
memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, perkembangan demokrasi pada masa Orde Lama di
Indonesia ditandai dengan pembatasan kebebasan politik dan oposisi terhadap
pemerintah. Meskipun terdapat stabilitas politik dan kemajuan ekonomi,
pembatasan demokrasi dan kurangnya partisipasi masyarakat sipil menjadi
catatan penting dalam perkembangan demokrasi di era ini.
Era Reformasi (1998-Sekarang)
Pada era reformasi di Indonesia, yang dimulai pada tahun 1998 dan
berlanjut hingga saat ini, negara ini telah mengalami perubahan yang signifikan
dalam hal demokrasi. Era ini ditandai oleh jatuhnya rezim Orde Baru dan
munculnya tuntutan besar dari masyarakat untuk perubahan politik, kebebasan
berpendapat, dan partisipasi yang lebih luas.
Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru, Indonesia mengalami transisi
politik yang penting.3
3
Irawan, B. B. (2016). Perkembangan Demokrasi di Negara Indonesia.
Jurnal Ilmiah Hukum dan Dinamika Masyarakat, 5(1).
Windu, B. A. (2019). Dinamika Demokrasi di Indonesia. Mimbar Administrasi, 16(1), 102-
120.
Terjadi perubahan konstitusi pada tahun 1999 yang mengakui hak asasi
manusia, kebebasan berpendapat, dan sistem pemerintahan yang lebih terbuka
dan transparan. Pemilihan umum yang lebih bebas dan adil dilaksanakan secara
teratur, memungkinkan partisipasi politik yang lebih luas dari masyarakat. Era
reformasi juga melihat munculnya kebebasan pers yang lebih besar.
Media massa dan platform digital memberikan ruang bagi warga negara
untuk mengemukakan pandangan mereka, menyebarkan informasi, dan
mempengaruhi kebijakan publik. Kebebasan berekspresi dan hak berorganisasi
semakin dihargai, memungkinkan masyarakat sipil dan organisasi-organisasi
independen untuk berperan aktif dalam mengawasi pemerintah.
Pada masa ini, partai politik juga mengalami perkembangan yang
signifikan. Terdapat partai-partai baru yang muncul dan berkompetisi dalam
arena politik. Kehadiran partai-partai alternatif memberikan pilihan yang lebih
beragam bagi pemilih dan memperkuat sistem multipartai di Indonesia.
Namun, perkembangan demokrasi di Indonesia juga dihadapkan pada
tantangan dan kendala. Korupsi, ketimpangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan
masih menjadi masalah yang harus diatasi. Isu-isu keagamaan dan identitas juga
menjadi perhatian penting dalam masyarakat yang beragam secara budaya dan
agama.
Dalam era reformasi hingga saat ini, teknologi informasi dan media sosial
juga memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi perkembangan
demokrasi di Indonesia. Internet dan media sosial memberikan platform bagi
warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi publik,
menyuarakan aspirasi mereka, dan mengorganisir gerakan sosial. Namun,
perkembangan ini juga dapat menjadi dua mata pisau, karena penyebaran
informasi yang tidak benar atau provokatif juga dapat memicu konflik sosial atau
mengancam stabilitas politik.
Selama era reformasi hingga saat ini, upaya untuk memperkuat institusi
demokrasi dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip demokratis 4
4
Rohman, A. N. (2019). Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Praksis
Demokrasi di Indonesia. Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 2(1-2).
terus berlangsung. Undang-undang dan kebijakan yang mendukung kebebasan
berpendapat, hak asasi manusia, perlindungan minoritas, dan partisipasi politik
terus dikembangkan. Terdapat juga upaya untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintah, melalui reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.