Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN POLITIK MASA ORDE LAMA, ORDE BARU, DAN

MASA REFORMASI: MENCARI POLITIK MANA YANG LEBIH BAIK


UNTUK INDONESIA

Nama : AGUNG IKBAL MAULANA


Npm : 23350078
Kelas : PGSD / B
Matkul : KEWARGANEGARAAN

Essay ini membahas perbandingan politik di Indonesia dari masa ke masa,


dengan fokus pada Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959), Masa Orde Lama
(1966-1998), dan Era Reformasi (1998-Sekarang). Dalam latar belakang, essay
ini menjelaskan tantangan dan upaya awal dalam membangun fondasi
demokrasi di Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Metode penelitian yang
digunakan adalah kajian literatur dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber terpercaya seperti buku, jurnal, dan dokumen sejarah yang relevan. Hasil
dan pembahasan essay ini memaparkan perbandingan politik di setiap masa
yang dibahas. Pada Masa Awal Kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan
dalam membangun sistem politik yang inklusif, namun juga mengalami konflik
politik yang mempengaruhi proses demokratisasi. Masa Orde Lama ditandai oleh
pemerintahan otoriter yang membatasi kebebasan politik dan partisipasi publik,
meskipun terdapat kemajuan ekonomi. Era Reformasi menjadi titik balik penting
dengan jatuhnya Orde Baru, memberikan kesempatan untuk reformasi politik
yang lebih terbuka dan inklusif, dengan pengakuan hak asasi manusia,
kebebasan berpendapat, dan partisipasi yang lebih luas. Kesimpulan dari essay
ini adalah bahwa perbandingan politik di Indonesia menunjukkan perjalanan yang
kompleks. Meskipun menghadapi tantangan dan kendala, upaya untuk
memperkuat demokrasi terus berlangsung. perbandingan politik di Indonesia
adalah hasil dari partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, perjuangan
untuk melindungi hak-hak mereka, dan semangat untuk mencapai keadilan
sosial. essay ini menyimpulkan bahwa perbandingan politik di Indonesia
merupakan refleksi dari upaya berkelanjutan dalam membangun sistem politik
yang inklusif dan demokratis di negara ini.
Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami perjalanan
yang menarik dalam mengembangkan sistem demokrasi. Sejak meraih
kemerdekaan pada tahun 1945, negara ini telah bertransformasi dari rezim
kolonial menjadi sebuah negara demokratis yang dinamis. perbandingan politik di
Indonesia tidak terjadi secara instan, melainkan melalui serangkaian peristiwa,
perjuangan, dan reformasi yang berkelanjutan.
Perjalanan panjang ini mencakup berbagai periode sejarah yang
berpengaruh, mulai dari masa awal kemerdekaan, era Orde Lama, Orde Baru,
hingga saat ini di era reformasi. Setiap masa tersebut memiliki ciri khasnya
sendiri dalam mempengaruhi perbandingan politik di Indonesia.
Periode awal kemerdekaan ditandai dengan semangat perjuangan
merebut kemerdekaan dari penjajah. Selama masa ini, berbagai kebijakan dan
institusi dasar demokrasi seperti sistem pemilihan umum, kebebasan
berpendapat, dan kebebasan berserikat mulai dikembangkan. Meskipun
demokrasi pada saat itu belum sempurna, fondasi penting telah diletakkan untuk
membangun sistem demokrasi yang lebih baik di masa mendatang.
Kemudian, pada era Orde Lama, negara mengalami tantangan dan
perubahan yang signifikan. Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno,
Indonesia mencoba menerapkan demokrasi terpimpin, di mana partai politik
utama digabungkan menjadi satu. Meskipun terdapat keterbatasan kebebasan
politik pada masa ini, kesadaran akan pentingnya demokrasi terus tumbuh di
tengah masyarakat.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada era Orde Baru yang dipimpin
oleh Presiden Soeharto. Meskipun ekonomi mengalami pertumbuhan yang
pesat, era ini ditandai oleh otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia.
Meskipun demikian, pada akhirnya, tekanan dari masyarakat sipil, gerakan
mahasiswa, dan elemen-elemen pro-demokrasi lainnya memainkan peran
penting dalam menggulirkan gerakan reformasi.
Gerakan reformasi pada tahun 1998 menjadi titik balik penting dalam
sejarah perbandingan politik di Indonesia.1

1
Noviati, C. E. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal
Konstitusi, 10(2), 333-354.
Demonstrasi rakyat yang masif da tekanan publik memaksa Presiden
Soeharto mengundurkan diri dan membuka jalan bagi reformasi politik yang lebih
besar.
Sejak saat itu, negara ini telah mengadopsi berbagai perubahan
kebijakan dan mekanisme demokrasi untuk memastikan kebebasan politik,
keadilan, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Dalam essai ini, saya menjelajahi lebih jauh perbandingan politik di
Indonesia dari masa ke masa, menyoroti perubahan, tantangan, dan pencapaian
yang telah terjadi. Dengan memahami perbandingan politik di Indonesia dari
masa ke masa, kita dapat menghargai perjalanan yang telah dilakukan,
merayakan kemajuan yang telah dicapai, dan terus berkomitmen untuk
memperkuat demokrasi sebagai landasan utama pembangunan bangsa ini.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan seluruh elemen
masyarakat, Indonesia dapat terus melangkah maju dalam membangun
demokrasi yang lebih baik.
Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, dari tahun 1945 hingga 1959,
negara ini mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal demokrasi.
Setelah meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi
sistem demokrasi parlementer dan menerapkan Undang-Undang Dasar 1945
sebagai konstitusi.
Pada periode ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam
membangun fondasi demokrasi yang kokoh. Terdapat perjuangan untuk
membangun institusi politik yang stabil dan demokratis, serta mengorganisir
pemilihan umum pertama pada tahun 1955. Pemilihan ini melibatkan partai-partai
politik yang beragam, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan
demokrasi di Indonesia.
Selain itu, pada masa ini terdapat dinamika politik yang kompleks.
Indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan stabilitas politik
di tengah berbagai perbedaan ideologi dan kepentingan politik yang ada. Periode
ini juga ditandai dengan usaha untuk merumuskan dasar-dasar kehidupan
bernegara, termasuk prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan sistem
pemerintahan yang diatur dalam UUD 1945.
Meskipun demikian, perkembangan demokrasi pada masa awal kemerdekaan
ini juga dihadapkan pada berbagai kendala dan tantangan.2

Negara baru ini harus menghadapi berbagai masalah internal, seperti


perjuangan melawan kolonialisme dan upaya pemulihan setelah perang. Selain
itu, negara ini juga menghadapi tekanan eksternal, termasuk konflik regional dan
tantangan dalam menghadapi kepentingan asing. Secara keseluruhan, masa
awal kemerdekaan Indonesia (1945-1959) merupakan periode yang menentukan
dalam perkembangan demokrasi di negara ini. Meskipun menghadapi tantangan
dan kesulitan, Indonesia berhasil membangun fondasi demokrasi dan
mengadopsi prinsip-prinsip demokratis dalam sistem politiknya. Pemilihan umum
pertama pada tahun 1955 menjadi tonggak penting dalam menguatkan
demokrasi di Indonesia dan membuka jalan bagi perkembangan selanjutnya
dalam menghadapi tantangan dan memperkuat sistem demokrasi di masa
depan.
Masa Orde Lama (1966-1998)
Pada masa Orde Lama di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966
hingga 1998, negara ini mengalami perkembangan yang kompleks dalam hal
demokrasi. Setelah terjadi perubahan politik dengan jatuhnya pemerintahan
Soekarno, Indonesia berada di bawah pemerintahan otoriter yang dipimpin oleh
Presiden Soeharto.
Era Orde Lama ditandai dengan adanya pembatasan kebebasan politik
dan oposisi terhadap pemerintah. Partai politik dibatasi dan dikendalikan oleh
pemerintah, sedangkan kebebasan berpendapat dan kebebasan pers dibatasi.
Pemerintah mengontrol media dan membatasi aktivitas organisasi politik dan
kelompok masyarakat sipil yang kritis terhadap rezim.
Namun, meskipun terdapat pembatasan dalam sistem politik, periode
Orde Lama juga melihat stabilitas politik dan pembangunan ekonomi yang relatif

2
Purnaweni, H. (2004). Demokrasi Indonesia: Dari masa ke masa. Jurnal
Administrasi Publik, 3(2).
Purnamawati, E. (2020). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. Solusi,
18(2), 251-264
pesat di Indonesia. Pemerintah Orde Lama berfokus pada pembangunan
ekonomi, modernisasi, dan stabilitas nasional. Meskipun demokrasi dalam arti
yang sebenarnya tidak sepenuhnya terwujud, pada periode ini terjadi kemajuan
ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur yang signifikan.
Selama masa Orde Lama, partai politik didominasi oleh satu partai yaitu Partai
Golongan Karya (Golkar), yang menjadi kendaraan politik bagi pemerintah.
Namun, partai oposisi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) ditekan dan
akhirnya dilarang setelah terjadi peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Perkembangan demokrasi pada masa Orde Lama juga terkait dengan
hubungan pemerintah dengan masyarakat. Program-program sosial, seperti
pemberdayaan desa dan kesatuan keluarga berencana, menjadi fokus
pemerintah dalam mencapai stabilitas dan kemajuan sosial.
Meskipun demokrasi terbatas, era Orde Lama juga memberikan stabilitas
politik yang relatif dalam periode yang panjang. Namun, pada akhirnya, masalah
korupsi, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial-ekonomi mulai muncul dan
memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, perkembangan demokrasi pada masa Orde Lama di
Indonesia ditandai dengan pembatasan kebebasan politik dan oposisi terhadap
pemerintah. Meskipun terdapat stabilitas politik dan kemajuan ekonomi,
pembatasan demokrasi dan kurangnya partisipasi masyarakat sipil menjadi
catatan penting dalam perkembangan demokrasi di era ini.
Era Reformasi (1998-Sekarang)
Pada era reformasi di Indonesia, yang dimulai pada tahun 1998 dan
berlanjut hingga saat ini, negara ini telah mengalami perubahan yang signifikan
dalam hal demokrasi. Era ini ditandai oleh jatuhnya rezim Orde Baru dan
munculnya tuntutan besar dari masyarakat untuk perubahan politik, kebebasan
berpendapat, dan partisipasi yang lebih luas.
Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru, Indonesia mengalami transisi
politik yang penting.3

3
Irawan, B. B. (2016). Perkembangan Demokrasi di Negara Indonesia.
Jurnal Ilmiah Hukum dan Dinamika Masyarakat, 5(1).
Windu, B. A. (2019). Dinamika Demokrasi di Indonesia. Mimbar Administrasi, 16(1), 102-
120.
Terjadi perubahan konstitusi pada tahun 1999 yang mengakui hak asasi
manusia, kebebasan berpendapat, dan sistem pemerintahan yang lebih terbuka
dan transparan. Pemilihan umum yang lebih bebas dan adil dilaksanakan secara
teratur, memungkinkan partisipasi politik yang lebih luas dari masyarakat. Era
reformasi juga melihat munculnya kebebasan pers yang lebih besar.
Media massa dan platform digital memberikan ruang bagi warga negara
untuk mengemukakan pandangan mereka, menyebarkan informasi, dan
mempengaruhi kebijakan publik. Kebebasan berekspresi dan hak berorganisasi
semakin dihargai, memungkinkan masyarakat sipil dan organisasi-organisasi
independen untuk berperan aktif dalam mengawasi pemerintah.
Pada masa ini, partai politik juga mengalami perkembangan yang
signifikan. Terdapat partai-partai baru yang muncul dan berkompetisi dalam
arena politik. Kehadiran partai-partai alternatif memberikan pilihan yang lebih
beragam bagi pemilih dan memperkuat sistem multipartai di Indonesia.
Namun, perkembangan demokrasi di Indonesia juga dihadapkan pada
tantangan dan kendala. Korupsi, ketimpangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan
masih menjadi masalah yang harus diatasi. Isu-isu keagamaan dan identitas juga
menjadi perhatian penting dalam masyarakat yang beragam secara budaya dan
agama.
Dalam era reformasi hingga saat ini, teknologi informasi dan media sosial
juga memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi perkembangan
demokrasi di Indonesia. Internet dan media sosial memberikan platform bagi
warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi publik,
menyuarakan aspirasi mereka, dan mengorganisir gerakan sosial. Namun,
perkembangan ini juga dapat menjadi dua mata pisau, karena penyebaran
informasi yang tidak benar atau provokatif juga dapat memicu konflik sosial atau
mengancam stabilitas politik.
Selama era reformasi hingga saat ini, upaya untuk memperkuat institusi
demokrasi dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip demokratis 4

4
Rohman, A. N. (2019). Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Praksis
Demokrasi di Indonesia. Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 2(1-2).
terus berlangsung. Undang-undang dan kebijakan yang mendukung kebebasan
berpendapat, hak asasi manusia, perlindungan minoritas, dan partisipasi politik
terus dikembangkan. Terdapat juga upaya untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintah, melalui reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

Meskipun terdapat tantangan yang masih dihadapi, seperti polarisasi


politik, ketimpangan ekonomi, dan kelemahan dalam penegakan hukum,
perkembangan demokrasi di Indonesia selama era reformasi memberikan
harapan dan kemajuan yang signifikan. Partisipasi publik yang lebih luas,
kebebasan berpendapat, dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam proses
politik telah menjadi ciri khas demokrasi di Indonesia saat ini.
Mencari Politik yang Lebih Baik untuk Indonesia
Dari perbandingan politik di masa Orde Lama, Orde Baru, dan Masa
Reformasi, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak tantangan
dalam membangun sistem politik yang lebih baik. Beberapa tantangan tersebut
adalah:
Korupsi: Korupsi masih menjadi masalah besar di Indonesia dan
menghambat pembangunan ekonomi dan sosial.
 Ketidakstabilan politik: Indonesia masih mengalami ketidakstabilan politik,
terutama dalam hal konflik antar etnis dan agama.
 Ketergantungan pada sumber daya alam: Indonesia masih sangat
bergantung pada sumber daya alam, seperti minyak dan gas, yang rentan
terhadap fluktuasi harga dunia. Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia
perlu mengadopsi politik yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
 Meningkatkan transparansi: Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan
transparansi dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya alam untuk
mengurangi korupsi.
 Meningkatkan partisipasi publik: Partisipasi publik perlu ditingkatkan untuk
memperkuat demokrasi dan mengurangi ketidakstabilan politik.
 Mengembangkan sektor non-sumber daya alam: Indonesia perlu
mengembangkan sektor non-sumber daya alam, seperti industri
manufaktur dan pariwisata, untuk mengurangi ketergantungan pada
sumber daya alam.
Beberapa hal yang dapat saya simpulkan bahwa perbandingan politik di
Indonesia dari masa ke masa, meliputi Masa Awal Kemerdekaan, Masa Orde
Lama, dan Era Reformasi, menggambarkan perjalanan yang kompleks dalam
upaya memperkuat demokrasi di negara ini.
Pada Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959), Indonesia mengalami
tantangan besar dalam membangun fondasi demokrasi setelah mendapatkan
kemerdekaan. Periode ini ditandai dengan semangat perjuangan untuk
menciptakan sistem politik yang inklusif dan melindungi hak asasi manusia.
Meskipun terdapat upaya awal untuk membangun demokrasi, periode ini juga
diwarnai oleh konflik politik dan ketegangan yang menghalangi proses
demokratisasi.
Kemudian, Masa Orde Lama (1966-1998) ditandai dengan pemerintahan
otoriter dan pembatasan kebebasan politik. Meskipun terdapat stabilitas politik
dan kemajuan ekonomi, demokrasi terbatas dan partisipasi publik dibatasi.
Pemerintah mengontrol media, partai politik, dan organisasi masyarakat sipil
yang kritis terhadap rezim. Namun, pada akhirnya, ketidakpuasan masyarakat
terhadap ISSN: 1978-1520 6 kurangnya kebebasan politik memunculkan
tuntutan reformasi yang mengubah arah demokrasi di Indonesia.
Era Reformasi (1998-Sekarang) menjadi titik balik penting dalam perbandingan
politik di Indonesia. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru membuka jalan bagi
reformasi politik yang lebih terbuka dan inklusif. Periode ini ditandai dengan
pengakuan hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, dan partisipasi yang
lebih luas dari masyarakat. Demokrasi di Indonesia semakin menguat dengan
pemilihan umum yang lebih bebas dan adil, serta peran aktif masyarakat sipil dan
media massa dalam pengawasan pemerintah.
Meskipun masih terdapat tantangan dan perbaikan yang perlu dilakukan,
perbandingan politik di Indonesia selama Masa Awal Kemerdekaan, Masa Orde
Lama, dan Era Reformasi menunjukkan upaya yang berkelanjutan untuk
memperkuat prinsip-prinsip demokratis. Dalam perjalanan ini, masyarakat
Indonesia telah menunjukkan semangat yang kuat untuk melibatkan diri dalam
proses politik, melindungi hak-hak mereka, dan memperjuangkan keadilan sosial.
Perkembangan demokrasi di Indonesia merupakan cerminan dari perjalanan
yang beragam, namun penting, dalam membangun sistem politik yang lebih
inklusif dan demokratis.

Anda mungkin juga menyukai