nah pada masa inilah merosotnya dari prinsip prinsip demokrasi, tanda
tanda penurunan tersebut sangat terlihat dari keibjakan untuk mengangkat
presiden seumur hidup yang menghilangkan pemilu presiden pada masa itu.
Pada masa ini kekuatan demokrasi belum tampak karena demokrasi dan pemerintahan masih berpusat pada bangsawan dan kaum
terpelajar, sehingga rakyat kebanyakan tidak mengerti apa itu demokrasi, mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang masih muda
saat itu dan keadaan sosial politik yang belum stabil setelah penggantian konstitusi, maka tak ayal banyak rakyat Indonesia yang
terutama berada di bawah garis kemiskinan lebih memikirkan kelangsungan hidupnya daripada harus memikirkan tentang demokrasi
dan pemerintahan.
ORDE LAMA
Kondisi politik negara masih belum stabil, banyak tantangan dari luar seperti agresi militer Belanda, dan gerakan pemberontakan.
Penerapan sistem demokrasi yg masih try and error, dibuktikan dengan berganti ganti sistem demokrasi.
Adanya Ideologi yg saling bertentangan, Islam, nasionalis, dan komunis
ORDE BARU
Pemerintahan “Orde Lama” berakhir setelah keluar Surat Perintah
Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan ketetapan Pendidikan
Kewarganegaraan 11 MPRS No. IX/MPRS/1996. Sebagai penggantinya
maka muncul pemerintahan “Orde Baru” dengan dukungan kekuatan
TNI-AD sebagai kekuatan utama.
Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali Kekuasaan “Orde Baru” sampai tahun 1998 dalam
pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan nilai –
Dalam setiap Pemilu yang diselenggarakan selama masa pemerintahan nilai demokrasi. Praktik kenegaraan “Orde Baru”
Orde Baru, Golkar selalu memenangkan Pemilu. dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ERA REFORMASI
Kepemimpinan Indonesia yang beralih dari Soeharto ke BJ Habibie merupakan jalan baru
terbukanya proses demokratisasi di Indonesia karena terciptalah era reformasi semenjak
BJ. Habibie menggantikan Soeharto. Demokrasi yang diciptakan pada era reformasi ini
adalah demokrasi pancasila. Presiden BJ Habibie meletakkan fondasi yang kuat bagi
pelaksanaan demokrasi Indonesia pada masa reformasi. Habibie juga menghapus
berbagai kekangan demokrasi yang berlaku di era Soeharto. Contoh dari karakteristik
demokrasi periode era reformasi yaitu :
Waktu Presiden Suharto turun dari jabatannya (Mei 1998), peristiwa ini menandai awal dari sebuah era baru dalam sejarah Indonesia. Setelah
dikuasai oleh rezim otoriter Orde Baru Suharto selama lebih dari tiga dekade, Indonesia memulai fase baru yang dikenal sebagai Reformasi. Era ini
dipandang sebagai awal periode demokrasi dengan perpolitikan yang terbuka dan liberal. Dalam era baru ini, otonomi yang luas kemudian
diberikan kepada daerah dan tidak lagi dikuasai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat (desentralisasi). Dasar dari transisi ini dirumuskan dalam UU
yang disetujui parlemen dan disahkan Presiden Indonesia di tahun 1999 yang menyerukan transfer kekuasaan pemerintahan dari Pemerintah
Pusat ke pemerintah daerah.
Perkembangan Konstitusi
"Saya melihat, kekurangannya, pertama tiadanya kesinambungan pembangunan bangsa 1. Kebebasan berbicara dan berpendapat
karena GBHN sudah tidak ada lagi. Kedua, kepentingan rakyat dan umum terabaikan, 2. Pemberantasan korupsi
sementara kepentingan pribadi, kelompok dan partai lebih diutamakan. Ketiga, proses 3. Menjamin stabilitas politik
pengembangan, pemanfaatan dan pengendalian iptek ditinggalkan, bahkan sebagian
4. Demokrasi lebih terbuka
dihentikan. Dan keempat, jiwa dan semangat patriotisme terdesak oleh nilai-nilai
materialisme yang rakus, seiring dengan melemahnya etika dan moral," jelas Habibie.
5. Jumlah partai politik tidak dibatasi
THANK YOU