Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN
PERIODISASI PERKEMBANGAN DEMOKRASI PANCASILA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ANGGOTA:
1. ULFIANA
2. SITTI SALWA AZ-ZAHRAH
3. SYASA RATU ADLIAH SAHNAS
4. NURUL QALBIAH BUSAERI
5. RIONALDO TAUFIQURRAHMAN NURDIN
6. QURRATU A’YUN

UPT SMA NEGERI 1 BARRU


TAHUN AJARAN 2022/2023
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada periode 1998-sekarang
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru pada
akhirnya membawa Indonesia pada krisis multidimensi yang diawali dengan badai krisis
moneter yang tak kunjung reda. Krisis moneter tersebut membawa akibat pada terjadinya
krisis politik, tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah begitu kecil. Tak hanya itu,
kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di semua belahan bumi Nusantara ini. Akibatnya
pemerintahan Orde Baru dibawa pimpinan Presiden Soeharto terperosok ke dalam kondisi
yang diliputi oleh berbagai tekanan politik baik dari dalam maupun luar negeri.

Oleh sebab itu, dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat, secara terbuka
meminta Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Dari dalam negeri timbul gerakaan massa
yang dimotori oleh mahasiswa menuntut presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.
Tekanan dari massa mencapai puncaknya Ketika tidak kurang 15.000 mahasiswa mengambil
alih gedung DPR/MPR yang mengakibatkan proses politik nasional praktis lumpuh total.
Sekalipun Soeharto menwarkan berbagai lankah, antara lain reshuffle (perombakan) cabinet
dan membentuk Dewan reformasi, akan tetapi Presiden Soeharto tidak diberi pilihan, selain
mundur dari jabatannya.

Maka pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 1998, presiden Soeharto bertempat di Istana
Merdeka Jakarta menyatakan berhenti menjadi presiden dan dengan menggunakan pasal 8
UUD tahun 1945, Soeharto mengatur agar BJ. Habibie selaku wakil presiden di masa itu
untuk disumpah sebagai penggantinya di depan mahkamah Agung.

Kepemimpinan nasional segera berpindah dari Soeharto ke Habibie. Hal ini merupakan
jalan baru terbukanya proses demokratis di Indonesia. Kendati diliputi kasus kontroversi
tentang status hukumnya, pemerintah Presiden Habibie dapat bertahan selama satu tahun.

Dalam masa pemerintahan Presiden Habibie inilah muncul beberapa indikator


pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Pertama, diberikannya ruang kebebasan pers sebagai
ruang publik untuk berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara. Kedua, diberlakukannya
sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999. Habibie sebagai Presiden republik Indonesia
membuka lebar kesempatan kepada rakyat untuk berserikat dan berkumpul sesuai dengan
ideologi dan aspirasi politiknya.

Dua hal, yang dilaksanakan Presiden Habibie tersebut merupakan fondasi yang kuat
untuk pelaksanaan demokrasi Indonesia pada masa selanjutnya. Demokrasi yang ditetapkan
di negara Indoesia pada masa reformasi ini adalah Demokrasi Pancasila. Tentu dengan
karakteristik yang berbeda dengan masa Orde Baru dan hampir mirip dengan demokrasi
parlementer tahun 1950-1959.

Pertama, pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis dari sebelumnya. Sistem
pemilu yang terus berkembang dalam indikator akuntabilitas, memberikan jalan bagi rakyat
untuk menggunakan hak politiknya dalam pemilu. Rakyat dengan bebas dapat memilih
langsung wakilnya di lembaga legislatif dan Prisiden atau Wakil Presiden-pun dipilih secara
langsung.

Kedua, rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampai pada
tingkat desa.

Ketiga, pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka,
dimana setiap warga negara yang mampu dan memenuhi syarat dapat menduduki jabatan
politik tersebut tanpa adanya diskriminasi.

Keempat, pelaksanaan pemilihan umum yang dilaksankan lebih demokratis dari pada
era Orde Baru. Sistem pemilu yang terus berkembang memberikan jalan bagi rakyat untuk
menggunakan hak politiknya dalam pemilu.

Kelima, sebagian besar hak dasar rakyat bisa terjamin seperti adanya kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan pers dan sebagainya. Dalam hal pemenuhan hak-hak dasar
warga negara.

Sebagai kesimpulan, Demokrasi pada masa reformasi yang dimulai pada tahun 1998
sampai dengan sekarang. Demokarsi pada masa ini mulai ditandai dengan banyaknya
pembaharuan di bidang politik, antara lain:

1) Kemerdekaan pers
2) Kemerdekaan membentuk parpol
3) Terselenggaranya pemilu yang demokratis
4) Pembebasan Napol dan Tapol
5) Otonomi daerah
6) Kebebasan berpolitik.

Kondisi demokrasi di Indonesia sekarang ini sedang munuju puncak kesempurnaan.


Kendati demikian, akan ada banyak hal yang selalu menghadang untuk menuju itu.
Tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah mengawal demokrasi ini agar
terealisasikan dalam seluruh aspek kehidupan.

*SEKIAN DAN TERIMA KASIH*

Anda mungkin juga menyukai