KELAS XI MIPA 6
KELOMPOK V
1. Ulfiana
2. Althaf Faudzan Abhiyyah
3. Andi Ayesha Ghania Safitri
4. Khadijah
5. Nurul Aura
6. Sitti Salwa Az-zahrah
Dengan kehendak dan kuasa Allah SWT. akhirnya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Syaja’ah (berani membela kebenaran)” dengan sebaik-
baiknya. Penyusunan makalah ini, kami susun dengan mencari referensi di internet dan
sumber-sumber terpercaya. Olehnya, kami mengucapkan banyak terima kasih pada pihak
terkait, terutama kepada guru bidang studi PABP, yaitu Bapak Jamaluddin, S.Pd.I atas
bimbingannya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai kajian terhadap
pengetahuan mengenai Syaja’ah (berani membela kebenaran).
Tentu kami sangat menyadari bahwa makalah ini, jauh dari kata sempurna dan
tentunya memiliki banyak kekurangan sebab yang menyusun makalah ini, hanya manusia
serba terbatas.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini daapat digunakan sebagaimana
mestinya, dan semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................….ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Batasan Masalah..........................................................................................1
D. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Syaja’ah..................................................................................3
B. Dalil Syaja’ah...........................................................................................3
C. Implementasi Bentuk-bentuk Syaja’ah....................................................5
D. Hubungan Syaja’ah dengan Kejujuran.....................................................6
E. Hikmah Syaja’ah......................................................................................7
BAB III.................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................….8
B. Saran.....................................................................................................….9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak
menjadi penakut dan pengecut. Karena rasa takut dan pengecut akan membawa
kegagalan dan kekalahan. Keberanian adalah tuntunan keimanan. Iman pada Allah
SWT. mengajarkan kita menjadi orang-orang yang berani menghadapi beragam
tantangan dalam hidup ini. Tantangan utama yang kita hadapi adalah
memperjuangkan kebenaran, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan
dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama menjadi lemah di atas kebohongan,
khianat, serta perbuatan curang. Karena mulianya orang-orang yang jujur, baik di sisi
Allah SWT. dan di sisi manusia. Kejujuran harus di tegakkan meskipun berat dan
sulit. Allah SWT. menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan bukti
kesaktian jujur.
Kejujuran membuat hati menjadi damai dan tentram. Tidak aka nada ketakutan
maupun kecemasan yang mengikuti. Namun, sekarang ini, kejujuran dalam
penerapannya masih sangat kurang. seperti, perilaku mencontek yang seolah lazim
dilakukan anak-anak di bangku sekolah, karena takut nilainya tidak tuntas.
Islam tidak menyukai orang yang lemah/penakut. Orang yang lemah/penakut
biasanya tidak berani mempertahankan hidup sehingga gampang putus asa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Syaja’ah?
2. Bagaimana dalil Syaja’ah?
3. Bagaimana bentuk implementasi Syaja’ah?
4. Bagaimana hubungan Syaja’ah dengan kejujuran?
5. Apa hikmah dari bersikap Syaja’ah?
C. Batasan Masalah
Diperlukan batasan masalah sebagai target penyusunan. Berikut batasan
masalah yang dapat diambil:
Pengertian Syaja’ah secara etemologi, bahasa dan istilah.
Firman Allah SWT. dan hadis-hadis Nabi mengenai Syaja’ah.
Bentuk-bentuk implementasi Syaja’ah.
Syaja’ah dengan kejujuran serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hikmah yang dapat dipetik dari sikap Syaja’ah.
1
D. Tujuan
Terkait materi ini, Adapun tujuannya yaitu:
Memenuhi tugas PAI yang diberikan oleh Bapak Jamaluddin S.Pd.I
Mengetahui pengertian dan dalil Syaja’ah
Mengetahui bentuk implementasi Syaja’ah.
Memahami hikmah bersikap Syaja’ah daan mampu mengimplementasikannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengertian Syaja’ah
Secara etimologi Syaja’ah berarti keberanian. Syaja’ah menurut bahasa artinya
berani. Sedangkan menurut istilah pengertian Syaja’ah adalah keteguhan hati,
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan
dan terpuji.
Keberanian yang berlandaskan kebenaran, dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkam keridhaan Allah. Jadi, Syaja’ah
adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh
pertimbangan.
Ada dua macam Syaja’ah, pertama yakni syaja’ah harbiyah: keberanian dalam
peperangan. Dan kedua, syaja’ah nafsiyah: keberanian terkait dengan jiwa (saat
menghadapi bahaya atau untuk menengakkan kebenaran).
Orang yang memiliki sifat syaja’ah disebut syuja’ (pemberani). Lawan dari
kata syaja’ah adalah jubun atau jabannah yang berarti lemah hati (pendirian) dan
takut. Orang yang memiliki sifat jabanah disebut jabban (yang sangat
penakut/pengecut).
Asy syaja’ah adalah salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan
Allah, selain ciri-ciri berupa al-ithmi’nan (ketenangan) dan at-tafaul (optimisme).
Di dalam Syara’ agama islam, pekerti yang demkian dinamakan “Amar Bil
Ma’ruf, Nahyi Anil Munkar” yang artinya menyuruh berbuat baik, dan mencegah
berbuat jahat. Adapun islam sejak dilahirkan adalah pembela dan menegakkan
kebenaran yang tulen, kebenaran yang tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan.
Rasulullah Saw. adalah suri tauladan yang patut dan satu-satunya contoh yang patut
diikuti, terutama keberanian beliau dalam berusaha menyebarkan agama Islam,
berbagai tantangan beliau lewati, dengan sabar beliau menghadapinya. Keberanian
Rasulullah dibuktikan lewat perang-perang yang beliau lakukan. Dan berkat
keberanian dan kesabaran Rasulullah kita bisa merasakan ni’matnya berislam hingga
sekarang ini.
F. Dalil Syaja’ah
Di dalam Al-Qur’an sudah Allah terangkan ke dalam beberapa ayat yang
berbunyi sebagai berikut:
ََواَل تَ ِهنُوْ ا َو اَل تَحْ َزنُوْ ا َواَ ْنتُ ُم ااْل َ ْعلَوْ نَ اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِ ْين
3
"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu
paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 139).
ْ ك َواَل ت
ِ ََط َغوْ ا ۗ اِنَّهٗ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب
ص ْي ٌر َ فَا ْستَقِ ْم َك َم ۤا اُ ِمرْ تَ َو َم ْن تَا
َ ب َم َع
fastaqim kamaaa umirta wa mang taaba ma'aka wa laa tathghou, innahuu bimaa
ta'maluuna bashiir
"Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah
kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat terhadap apa yang kamu
kerjakan." (QS. Hud 11: Ayat 112).
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil)
itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha
Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 8)
4
الشـ ِدي ُـد الَّ ِذي
َّ الصـ َر َع ِة ِإنَّ َمــا َّ ْس
ُّ ِالشـ ِدي ُـد ب َ ِ ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َأ َّن َرسُو َل هَّللا
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسـلَّ َم قَــا َل لَي ِ ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر
ب )رواه البخاري ومسلم ِ ض ْ ْ
َ ك نَف َسهُ ِع ْن َد ال َغُ ِيَ ْمل
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berkata, "Orang yang kuat
bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu
menguasai dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya: "Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik)
di hadapan penguasa yang zalim." (HR Abu Daud).
5
lain yang diakibatkan karena kesalahan yang pernah kita perbuat.
Dibutuhkan keberanian yang besar untuk mengakui kesalahan dan siap
untuk menerima konsekuensi atas kesalahan yang kita lakukan tersebut.
1. Syaja’ah harbiyah, yaitu keberanian yang terlihat atau tampak jelas, dapat
dilihat dengan kasat mata. Misalnya, melawan musuh dalam medan perang.
Allah swt. berfirman:
6
b. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia bisa
melampiaskannya dan firman Allah swt:
س َع ِن ْالهَ َوى
َ َوَأ َّما َم ْن َخافَ َمقَا َم َربِّ ِه َونَهَى النَّ ْف
Artinya “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka
sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (Q.S. An-Nazia’at 40- 41.)
Adapun contoh perilaku yang mencerminkan sikap berani dalam kejujuran yaitu:
I. Hikmah Syaja’ah
Dalam ajaran agama islam, sikap syajaa’ah sangat dianjurkan untuk dimiliki
setiap muslim sebab selain merupakan sikap terpuji, juga banyak mendatangkan
kebaikan bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Berikut adalah hikmah dari memiliki sikap syaja’ah:
1. Timbulnya sikap ingin mencapai kemajuan.
2. Menghilangkan perasaan merasa sulit dan menghilangkan rasa tidak mampu.
3. Mendorong seseorang untuk kreatif dan produktif.
4. Mendatangkan ketentraman.
7
BAB III
PENUTUP
J. Kesimpulan
1. Syaja’ah menurut bahasa artinya berani. Sedangkan menurut istilah pengertian
syajaah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Keberanian yang
berlandaskan kebenaran, dilakukan dengan penuh pertimbangan dan
perhitungan untuk mengharapkam keridhaan Allah. Jadi, Syaja’ah adalah
keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh
pertimbangan.
8
K. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan makalah ini yaitu Syaja’ah (Berani membela kebenaran). Tentu masih
banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah ini, karena
terbatasnya pengetahuan kami sebagai penulis.
Kami berharap semoga para pembaca bisa memberikan kritik dan saran
untuk pengembangan makalah ini, dan penulisan dan penyusunan makalah kami
di kesempatan berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semoga topik pembahasan makalah ini dapat diterapkan,
utamanya bagi kami sendiri sebagai penulis dan penyusun makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an ALWASIM Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemahan Per Kata
Cetakan: pertama
Alamat: Jl. Raya, Jatibening Dua, No. 36 RT. 02 RW. 04, Jatibening Baru, Pondok
Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17412.
Al-hadist
Id.berita.yahoo.com/amphtml/pengertian-syajaah-dalam-islam-ketahui-063022881.html.
diakses pada 28 juli 2022 dari https://www.google.com/amp/s/id.berita.yahoo.com/amphtl.
10