KELOMPOK III
Nama kelompok : 1. Amellia Baby Kusumaning Tyas (04)
2. Evannirpataka (09)
3. Insani Fitri Sholichah (14)
4. Lisa Dian Amaranti (19)
5. Rica Tri Wulandari (24)
6. Syahrial Mahardiansyah (29)
Pengertian sifat takabur
Takabur berasal dari kata bahasa arab takabbara-yatakabbaru yang
artinya sombong atau membanggakan diri. Secara istilah, takabur
adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya
dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain.
Takabur semakna dengan ta’azum yakni menampakkan keagungan dan
kebesarannya, merasa agung dan besar dibandingkan orang lain.
Lanjutan..
Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang
orang yang takabur, Allah SWT akan memberi balasan berupa neraka Jahanam
sebagaimana firman Allah SWT berikut;
َ س َم ْث َوى ْال ُمتَ َكب ِِّر
ين َ ين فِيهَا ۖ فَلَبِ ْئ َ فَا ْد ُخلُوا أَ ْب َو
َ اب َجهَنَّ َم َخالِ ِد
Artinya: Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri
itu. (Q.S An-Nahl/16: 29)
Macam macam takabur
1. Takabur Kepada Allah Swt
Yang dimaksud dengan takabur kepada Allah swt. adalah keadaan seseorang yang
tidak mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah swt, seperti
Perintah Salat,Zakat,dan Amalan ibadah yang lainnya.
2. Takabur Kepada Rasulullah Saw
Takabur kepada Rasulullah saw. terlihat apabila seseorang tidak mau menaati tau
mengikuti yang telah disunahkan Nabi Muhammad saw. seperti Tata cara Sholat
yang baik, bergaul dengan ramah, dan lain lainnya
3. Takabur Terhadap Manusia
Takabur kepada sesama manusia biasanya terlihat dari hal hal yang sifatnya
Lahiriah/fisik ,seperti kekayaan. kedudukan wajah keahlian dan ilmu yang dimiliki
seseorang.
Pembagian takabur
Berdasarkan pada objek atau sasaran tersebut, secara umum takabur
dapat dibagi menjadi dua yaitu Takabur Batiniyah dengan Takabur Zahiri
1. Takabur Batini (dalam sikap)
Takabur batini adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati
seseorang segingga tidak tampak secara lahir/ fisik. seperti seseorang
yang mengingkari kebenaran yang darang dari Allah swt. padahl dia
mengetahui kebenaran tersebut.
Dalam kehidupan sehari hari orang yang termasuk golongan takabur
batini memiliki sikap, anatara lain enggan minta tolong kepada orang lain
meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon
pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak
dapat diselesai kan sendiri tanpa Pertolongan-Nya
Lanjutan..
Seperti firman Allah SWT:
• B. Harta
• orang yang merasa bahwa harta yang ia dapat merupakan hasil jernih payahnya sendiri . ia lupa bahwa semuanya
adalah pemberian Allah SWT. sehingga ia kikir dan sombong serta mencela kepada orang yang fakir dan miskin .
• Tujuan hidup menurut Islam adalah untuk beribadah kepada Allah, maka dengan meningkatkan ibadah kita sudah
berusaha memenuhi tujuan hidup tersebut. Dengan meningkatkan kualitas ibadah, maka sifat takabur akan bisa
dihindarkan dan menjadi cara merubah kepribadian menjadi orang yang lebih mengetahui tentang agama.
• Keimanan serta ketakwaan bisa ditingkatkan dengan peningkatan ibadah tersebut. Jika seseorang banyak menjalankan
ibadah dengan tekun dan khusyuk, kadar keimanannya terhadap ajaran agama pun akan mengalami peningkatan. Begitu
pula dengan kadar ketakwaannya terhadap Allah SWT. Selain agar tidak menjadi takabur, orang yang beriman dan
bertakwa akan tahu cara menjaga pandangan matanya terhadap berbagai hal yang bisa menimbulkan dosa.
Lanjutan
• 3. Mensyukuri segala nikmat Allah
• Allah telah memberikan nikmatNya kepada kita dalam berbagai bentuk. Dengan menumbuhkan pentingnya rasa syukur
terhadap semua karunia Allah kepada kita, bisa mengurangi keinginan untuk bersikap takabur dan congkak terhadap orang
lain. Cara agar tetap istiqomah juga adalah dengan berusaha selalu mengucapkan syukur atas semua pemberian Allah.
Bersyukur juga akan menjadi cara bersikap sabar ketika ada menghadapi suatu masalah.
• Cara menjaga kesehatan hati adalah dengan tetap melihat dan berkaca pada kekurangan diri sendiri. Manusia terlahir
dengan segala kelebihannya, tetapi dibalik setiap kelebihan itu ada kekurangan pula. Tidak ada seorangpun yang
sempurna, karena itu penting untuk menyadari kekurangan diri agar tidak mudah merasa hebat dan takabur. Sebagaimana
disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad:
• “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari sifat takabur.” (HR Thabrani, Hakim,
Baihaqi dan Ahmad)