Anda di halaman 1dari 10

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


B. Kegiatan Belajar : Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Bani Umayyah
danBani Abbasiyah (KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PADA MASA BANI
UMAYYAH dan BANI ABBASIYAH

A. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah di


Damaskus
1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah
- Dinasti Bani Umayah berdiri selama lebih kurang 90
tahun (40-132 H atau 661-750 M), dengan
Damaskus sebagai pusat pemerintahannya.
Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M) adalah
pendiri Dinasti Bani Umayah dan penguasa
imperium yang sangat luas.
- Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus adalah
sebagai berikut :
a. Muawiyah bin Abi Sufyan (41-61 H/661-680 M)
Peta Konsep (Beberapa b. Yazid bin Mu’awiyah (61-64 H/680-683 M)
1 istilah dan definisi) di modul c. Muawiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M)
bidang studi d. Marwan bin al-Hakam (65-66 H/684-685 M)
e. Abd al-Malik ibn Marwan (66-86 H/685-705 M)
f. Al-Walid bin Abd al-Malik (86-97 H/705-715 M)
g. Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M)
h. Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M)
i. Yazid II bin Abd al-Malik (102-106 H/720-724 M)
j. Hisyam bin Abd al-Malik (106-126 H/724-743 M)
k. Al-Walid II bin Yazid (126-127 H/743-744 M)
l. Yazid III bin al-Walid (127 H/744 M)
m. Ibrahim bin al-Walid (127 H/744 M)
n. Marwan II bin Muhammad (127-133 H/744-750
M)
2. Sistem Pemerintahan
- Sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Umayyah
adalah sistem monarkhi (Monarchiheridetis), yang
mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-
temurun. Bani Umayyah mengembangkan
administrasi pemerintahan Khulafaur Rasyidin ke
dalam bentuk departemen, yaitu :
a. An-Nidham al-Idari; Organisasi tata usaha meliputi :
1) Ad-Dawawin, untuk mengurus tata usaha
pemerintahan.
2) Al-Imarah Ala Al-Buldan, membagi daerah
Mamlakah Islamiyah menjadi lima wilayah
besar.
3) Barid, Organisasi pos dalam tata usaha
pemerintahan.
4) Syurthah, Organisasi syurthah (kepolisian).
b. An-Nidham Al-Mali; Organisasi keuangan atau
ekonomi. Sumber pemasukan keuangan meliputi :
1) Al-Dharaib, yaitu suatu kewajiban yang harus
dibayar oleh warga negara.
2) Masharif Baitul Mal, yaitu pengeluaran
keuangan.
c. An-Nidham Al-Harbi; Organisasi pertahanan.
d. An-Nidham Al-Qadhai; kekuasaan pengadilan telah
dipisahkan dari kekuasaan politik. Kehakiman
pada zaman itu mempunyai dua ciri khas yaitu: (1)
seorang qadhi memutuskan perkara dengan
ijtihadnya, (2) Kehakiman belum terpengaruh
dengan politik.
- Kekuasaan kehakiman di zaman ini dibagi ke
dalam tiga badan: (1) Al-Qadha, seorang qadhi
bertugas menyelesaikan perkara-perkara yang
berhubungan dengan agama; (2) Al-Hisbah,
seorang al-Muhtashib bertugas menyelesaikan
perkara-perkara umum dan soal-soal pidana
yang memerlukan tindakan cepat; dan (3) An-
Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi
atau mahkamah banding.
- Ketua Mahkamah Madhalim dibantu oleh
pejabat lainnya, dimana sidang mahkamah itu
tidak sah tanpa mereka yaitu: (1) Para
pengawal yang kuat, yang sanggup bertindak
kalau para pesakitan lari; (2) Para hakim dan
qadhi; (3) Para sarjana hukum (fuqaha)
tempat para hakim meminta pendapat tentang
hukum; dan (4) Para penulis yang bertugas
mencatat segala jalannya sidang.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-Tokohnya
pada Masa Bani Umayyah di Damaskus
- Perkembangan gerakan ilmu pengetahuan dan
budaya pada masa Bani Umayyah di Damaskus
memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu; (1)
Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh
semangat agama yang sangat kuat pada saat itu; (2)
Gerakan filsafat, karena ahli agama diakhir Daulah
Umayyah terpaksa menggunakan filsafat untuk
menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi; dan (3)
Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama
memerlukan riwayat.
- Pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani
Umayyah di Damaskus tampak pada beberapa
bidang, yaitu :
a. Ilmu Tafsir; kaum muslim berhajat kepada hukum
dan undang-undang yang bersumber dari Al-
Qur’an,sedangkan para qurra dan mufassirin
menjadi tempat bertanya masyarakat dalam
bidang hukum.
b. Ilmu Hadis; kesulitan mengartikan makna ayat-ayat
Al-Qur’an dan mencari pengertian dalam hadis
karena terdapat banyak hadis yang sebenarnya
bukan hadis, membuat para ahli hadis mencari
riwayat dan sanad hadis.
c. Ilmu Kalam; Perang yang diakhiri dengan tahkim
(arbitrase) telah menyebabkan munculnya
berbagai golongan, yaitu Muawiyah, Syiah,
Khawarij dan sahabat-sahabat yang netral. Dari
peristiwa yang diakibatkan oleh perseteruan
dalam bidang politik akhirnya bergeser ke
permasalahan teks-teks agama tepatnya masalah
teologi atau ilmu kalam.
- Aliran Ilmu Kalam dalam Islam, yaitu: (a)
Aliran Khawarij yang mengatakan bahwa
orang yang berdosa besar adalah kafir, dalam
arti keluar dari Islam, atau tegasnya murtad
dan wajib dibunuh. (b) Aliran Murjiah yang
menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa
besar tetap mukmin dan bukan kafir. Adapun
soal dosa yang dilakukannya terserah kepada
Allah untuk mengampuni atau tidak
mengampuninya. (c) Aliran Mu’tazilah yang
tidak menerima pendapat-pendapat di atas.
Bagi mereka, orang yang berdosa besar
bukan kafir, tetapi bukan pula mukmin. (d)
Qadariyah manusia memiliki kemerdekaan
dalam kehendak dan perbuatannya. (e)
Jabariyah berpendapat bahwa manusia tidak
mempunyai kemerdekaan dalam kehendak
dan perbuatannya.
d. Ilmu Qira’at; muncul tujuh macam bacaan yang
sekarang terkenal dengan nama Qiraat sab’ah
kemudian selanjutnya ditetapkan sebagai bacaan
standar.
e. Ilmu Nahwu; Ilmuwan bidang bahasa pertama
yang ercatat dalam sejarah perkembangan ilmu
yang menyusun ilmu nahwu adalah Abu al-Aswad
al-Du’ali yang berasal dari Baghdad. Salah satu
jasa dari Al-Du’ail adalah menyusun gramatika
Arab dengan memberikan titik pada huruf-huruf
hijaiyah yang semula tidak ada.
f. Tarikh dan Geografi
g. Seni Bahasa

B. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani


Abbasiyah
1. Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah
- Bani Abbasiyah lahir tahun 132 H/ 750 M. Nama
Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di
ambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas
bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad Saw.
Proses lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan
Abu Abbas Assafah dalam sebuah perang terbuka (al-
Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir
yaitu Marwan bin Muhammad. Abu Abbas diberi gelar
Assafah karena dia pemberani dan mampu
memainkan mata pedangnya kepada lawan
politiknya.
2. Sistem Pemerintahan
- Sistem pemerintahan yang diterapkan Bani
Abbasiyah adalah sistem monarkhi
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi
kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun.
- Khalifah-khalifah yang memimpin Bani Abbasiyah,
yaitu : Abu Abbas As-Saffah (132-136 H/ 749-754 M),
Abu Ja'far al-Manshur (136-158 H/ 750-775 M), Abu
Abdullah Muhammad al-Mahdi (158-169 H/ 775-785
M), Abu Muhammad Musa al-Hadi (169-170 H/ 785-
786 M), Abu Ja’far Harun ar-Rasyid (170-193 H/ 786-
809 M), Abu Musa Muhammad Al-Amin (193-198 H/
809-813 M), Abu Ja’far Abdullah Al-Ma'mun (198-201
H/ 813-817 M), Ibrahim bin al-Mahdi di Baghdad
(201-203 H/ 813-819 M), Abu Ishaq Muhammad Al-
Mu'tasim (218-227 H/ 833-842 M), Abu Ja’far Harun
Al-Watsiq (227-232 H/ 842-847 M), Abul Fadl Ja’far
Al-Mutawakkil (232-247 H/ 847-861 M), Abu Ja’far
Muhammad Al-Muntashir (247-248 H/ 861-862 M),
Abu Abbas Ahmad Al-Musta'in (248-252 H/ 862-866
M), Abu Abdullah Muhammad dan Al-Mu'tazz (252-
255 H-866-869 M), Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi
(255-256 H/ 869-870 M), Abu Al-Abbas Ahmad Al-
Mu'tamid (256-279 H/ 870-892 M), Abu Al-Abbas
Ahmad Al-Mu'tadid (279-289 H/ 892-902 M), Abu
Muhammad Ali al-Muktafi (289-295 H/ 902-908 M),
Abu Fadl Ja’far Al-Muqtadir (295-320 H/ 908-932 M),
Abu Mansur Muhammad Al-Qahir (320-322 H/ 932-
934 M), Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Radhi (322-329 H/
934-940 M), Abu Al-Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi (329-
333 H/ 940-944 M), Abu Al-Qasim Abdullah Al-
Mustakfi (333-334 H/ 944-946 M), Abu Al-Qasim al-
Fadl Al-Mu’thi (334-363 H/ 946-974 M), Abu Al-Fadl
Abdul Karim At-Tha'i (363-381 H/ 974-991 M), Abu
Al-Abbas Ahmad Al-Qadir (381-422 H/ 991-1031 M),
Abu Ja’far Abdullah Al-Qa'im (422-467 H/ 1031-1075
M), Abu Al-Qasim Abdullah Al-Muqtadi (467-487 H/
1075-1094 M), Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mustazhir
(487-512 H/ 1094-1118 M), Abu Mansur Al-Fadl Al-
Mustarsyid (512-529 H/ 1118-1135 M), Abu Ja’far al-
Mansur Ar-Rasyid (529-530 H/ 1135-1136 M), Abu
Abdullah Muhammad Al-Muqtafi (530-555 H/ 1136-
1160 M), Abu Al-Muzaffar Al-Mustanjid (555-566 H/
1160-1170 M), Abu Muhammad Al-Hasan Al-
Mustadhi’ (566-575 H/ 1170-1180 M), Abu Al-Abbas
Ahmad An-Nashir (575-622 H/ 1180-1225 M), Abu
Nashr Muhammad Az-Zahir (622-623 H/ 1225-1226
M), Abu Ja’far Al-Mansur Al-Mustansir (623-640 H/
1226-1242 M), Abu Ahmad Abdullah Al-Musta'sim
(640-656 H/ 1242-1258 M).
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-Tokohnya
- Masa Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu
pengetahuan dan Agama. Ilmu-ilmu agama
berkembang dengan subur dan diiringi oleh
kemunculan tokoh-tokoh agama yang berpengaruh
sampai sekarang ini. Adapun ilmu yang berkembang,
yaitu :
a. Ilmu Tafsir; Penafsiran Al-Qur’an pun berkembang
tidak hanya dengan penafsiran makna, tetapi juga
penafsiran “Bil al Ma’tsur dan “Bi al-Ra’yi”. Karya
besar tafsir adalah Al-Farra’, yang merupakan
karya Tafsir pertama yang disesuaikan dengan
sistematika Al-Qur’an.
b. Ilmu Hadis; Penggolongan Hadis dari aspek
periwayatannya, sanad, matan yang akhirnya bisa
diketahui apakah Hadis itu shahih, hasan, dhoif.
c. Ilmu Kalam; tidak semata mengembangkan
pemikiran agama tetapi mengembangkan juga
pemikiran sosial, politik, dan mengembangkan
pemikiran umat agar tidak statis, baik bidang
agama maupun bidang kemasyarakatan. Para
teolog fokus pada bidang aqidah sebagai obyek
bahasan, seperti keesaan Tuhan, sifat-sifat, dan
perbuatan Tuhan.
d. Ilmu Fiqih; berkembang dua cara dalam mengambil
hukum fiqih, yaitu: (1) Ahl al-Hadis, aliran yang
berpegang teguh pada nash-nash Al-Qur’an dan
Hadis, mereka menghendaki hukum yang asli dari
Rasulullah dan menolak hukum menurut akal. (2)
Ahl al-Ra’yi, aliran yang menggunakan akal pikiran
dalam mengistimbatkan hukum, di samping
memakai Al-Qur’an dan Hadis.
e. Ilmu Tasawuf; perkembangan ilmu ini dimulai dari
perkumpulan-perkumpulan tak resmi dan diskusi
keagamaan (halaqah) dan latihan spiritual dengan
membaca dzikir berulang-ulang.
f. Ilmu Filsafat;
g. Ilmu Sains dan Teknologi; banyak penemuan-
penemuan penting tentang sains dan teknologi,
yaitu :
1) Ilmu Kedokteran; ulama yang terkenal adalah Ar-
Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi dikenal sebagai ahli
kedokteran Islam yang cakap dan ahli kimia
terbesar abad pertengahan. Beliau juga dikenal
sebagai penemu benang Fontanel yang berguna
untuk menjahit luka akibat pembedahan dan
sebagainya.
2) Ilmu Kimia; Jabir Ibnu Hayyam, yang diberi gelar
“Bapak Ilmu Kimia Arab”. Beliau banyak
mengemukakan teori uap, pelelehan, dan
sublimasi. Dalam teorinya, Jabir bin Hayyan
mengatakan bahwa logam seperti timah putih
atau hitam, besi dan tembaga bisa dirubah
menjadi emas atau perak dengan menggunakan
zat rahasia hingga pada sampai akhir hayatnya
beliau masih melakukan eksperimen tentang hal
ini.
3) Ilmu Astronomi; Al-Khawarizmi, membuat tabel-
tabel tentang letak negara, peta dunia,
penetapan bujur-bujur panjang semua tempat
di muka bumi ini, sekaligus mengukur jarak
antara negara satu dengan negara yang lain.
Ibnu Kardabah yang banyak menemukan teori
perbintangan dan ilmu Falak.
4) Ilmu Matematika; orang Arab (Islam)
memberikan sumbangan yang besar sekali bagi
peradaban manusia dengan menemukan “Angka
Arab“, seperti yang kita pakai sampai sekarang
(123456789). Ibnu Haitam dan Al-Khawarizmi
membuat teori matematika, di antaranya adalah
teori Al-Jabar, cara menghitung akar kuadrat
dan desimal. Ibnu Haitam berhasil menemukan
ilmu untuk mengukur sudut, yang diberi nama
Trigonometri.
- Adapun ilmu-ilmu yang berkembang pada masa Bani
Abbasiyah yang belum dibukukan secara sistematik,
yaitu : Ilmu Botani, Ilmu Fisika, Ilmu Geografi dan
Ilmu Sejarah.

C. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani


Umayyah di Andalusia
1. Sejarah Berdirinya
- Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan
Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia
dalam rentang waktu antara abad ke-8 sampai abad
ke-12. Ada 2 faktor utama yang diidentifikasi
menjadi sebab masuknya Islam di Andalusia. Faktor
internal, yakni kemauan kuat para penguasa Islam
untuk mengembangkan dan membebaskan menjadi
wilayah Islam. Faktor eksternal, yakni suatu kondisi
yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri.
- Ketergantungan kultural Andalusia kepada Dunia
Islam Timur sudah berakhir, dan Andalusia mulai
mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan
identitasnya yang khas Andalusia, seperti :
pendidikan anak dimulai dengan menghapal Al-
Qur’an, di Andalusia pendidikan anak dimulai
dengan pelajaran membaca dan menulis
menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai materi;
penggunaan penanggalan non-hijriyah oleh
sementara penulis Muslim di Andalusia.
2. Kemajuan IPTEK, Seni Budaya dan Pembangunan
a. Kemajuan Intelektual Filsafat;
b. Kemajuan Pembangunan;
1) Cordoba; pembangunan dan memperindah Kota
Cordoba sebagai ibu kota.
2) Perdagangan (Pembangunan Jalan Raya dan
Pasar)
3) Pertanian; sudah mengenal sistem irigasi.
c. Kemajuan Sains dan Teknologi
1) Ilmu Kedokteran; Adapun tokoh-tokoh yang
terkenal, antara lain :
a) Ibn Juljul dan Ibnu Rusyd
b) Abu Qasim al-Zanrawi yang namanya
dilatinkan sebagai Abulcasim of the west
adalah figure seorang ahli bedah yang besar,
perintis ilmu pengenalan penyakit diagnotic,
cara penyembuhan dan pembedahan, seorang
dokter gigi.
c) Ibnu Khatib dan Ibn Khatima, keduanya ahli
dalam penyakit kolera dan mata.
d) Ibn Wafid (Abu Guefit) yang terkenal dalam
metode rasional di dalam makanan.
e) Ahmad Ibnu Ibas dari Cordova adalah ahli
dalam bidang obat-obatan.
f) Ummul Hasan binti Abi Ja’far dan saudara
perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli
kedokteran dari kalangan wanita.
2) Astronomi; Adapun tokoh-tokoh yang terkenal,
antara lain :
a) Abu Ma’syar, mempunyai kepercayaan tentang
adanya pengaruh bintang dalam pokok-pokok
kehidupan manusia, tentang lahir maupun
matinya.
b) Al-Majriti juga salah seorang ahli astronomi, di
samping ahli hitung, kedokteran dan kimia.
c) Al-Zarqali adalah seorang ahli astronomi dan
juga ahli nujum yang terkenal pada masanya,
mengemukakan perkiraan gerak matahari
dengan melihat posisi bintang-bintang.
d) Ibrahim bin Yahya al-Naqqash terkenal dalam
ilmu astronomi, dapat menentukan waktu
terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya, berhasil membuat teropong
modern yang dapat menentukan jarak antara
tata surya dan bintang-bintang.
3) Matematika
4) Musik dan Kesenian; Adapun tokoh-tokoh yang
terkenal, antara lain :
a) al-Hasan Ibn Nafi, yang dijuluki Zaryab. Setiap
kali diselenggarakan pertemuan dan
perjamuan, Zaryab selalu menampilkan
kebolehannya menggubah lagu. Keahliannya
itu diwariskan kepada anak-anaknya dan juga
kepada budak-budak sehingga
kemasyhurannya tersebar luas
5) Bahasa dan Sastra; Adapun tokoh-tokoh yang
terkenal, antara lain : bn Sayyidih, Ibn Malik,
pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu al-Hajj, Abu
Ali al-Isybili, Abu al-Hasan bin Usfur, dan Abu
Hayyan al-Ghamathi.
6) Sejarah dan Geografi; Adapun tokoh-tokoh yang
terkenal, antara lain : Ibnu Jubair dari Valencia
(1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri
Muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibnu
Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai
Samudera Pasai dan Cina. Ibnu Khatib (1317-
1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan
Ibnu Khaldun dari Tunisia adalah perumus
filsafat sejarah.

Peta Konsep ada di halaman berikutnya 

Setelah membaca materi modul 7 SEJARAH KEBUDAYAAN


ISLAM KB 2 Perkembangan Kebudayaan Islam Pada
Masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, ditemukan
beberapa hal yang sulit dipahami :
Daftar materi bidang studi
2 yang sulit dipahami pada 1. Penyebab keruntuhan Dinasti Umayyah di Damaskus
modul dan Dinasti Umayyah di Andalusia serta Bani Abbasiyah.
2. Perbedaan perkembangan ilmu filsafat pada Dinasti
Umayyah di Damaskus dan Dinasti Umayyah di
Andalusia serta Bani Abbasiyah.

Setelah membaca materi yang sering mengalami


miskonsepsi dalam modul modul 7 SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM KB 2 Perkembangan Kebudayaan Islam Pada
Masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, materi yang
Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran, yaitu :
3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran 1. Keruntuhan masa kejayaan Islam yag terjadi dengan
adanya peristiwa pembakaran perpustakaan Baitul
Hikmah yang didirikan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid.
Sejarah Berdirinya
Berdiri selama kurang lebih 90 tahun (40-132 H/ 661-750 M), dengan pusat pemerintahan berada di Damaskus. Pendiri pertama bernama Muaqiyah bin Abi Sufyan.

Sistem Pemerintahan
Sistem monarkhi, yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun menurun.
Terdapat 5 bentuk departemen, yaitu : Nidhamul Maaly, Nidhamul Harbi, Nidhamul Siashi dan Nidhamul Qadhi.
BANI UMAYYAH di
DAMASKUS
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN pada

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-Tokohnya


1. Ilmu Tafsir;
6. Tarikh dan Geografi;
MASA BANI UMAYYAH dan BANI

2. Ilmu Hadis; Ibnu Az Zuhri


3. Ilmu Kalam; memunculkan paham : Muawiyah, Syiah, ,Khawarij, Qodariyah, Jabariyah 7. Seni Bahasa;
4. Ilmu Qira'at; pedoman standarisasi membaca Al-Qur'an
5. Ilmu Nahwu; AbuAswad Ad-Dulay

Sejarah Berdirinya
Bani Abbasiyah lahir tahun 132 H/750 M. Nama Abbasiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abas bin Abdul Muthalib. Kondisi Dinasti Abbasiyah lebih kondusif dan perkembangan peradaban dapat dikendalikan oleh Khalifah
Abu Abbas Assafah
ABBASIYAH

Sistem Pemerintahan
Sistem Monarkhi, yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-temurun.

BANI ABBASIYAH

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-Tokohnya


1. Ilmu Tafsir; Imam at-Thabari, Ibnu Katsir, As-Suyuthi.
6. Ilmu Filsafat; Abu Yusuf bin Ishaq Al Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusydi
2. Ilmu Hadis; Imam Msulim, Imam Bukhori, Imam Turmudzi, Imam Nasa'i Ibnu Majjah, Abu Daud.
7. Ilmu Sains dan Teknologi; Ilmu Kedokteran, Ilmu Kimia, Ilmu Astronomi, Ilmu
3. Ilmu Kalam; Abu Huzail al-Allaf, An-Nazzam, Bisri Ibnu Mu'tamir, Abu Ishaq, Amru bin Ubaid
Matematika
4. Ilmu Fiqih; Al-Muwatta', Al-Kharaj, Al-Mustafa
5. Ilmu Tasawuf; Abu Kasim Abdul Karim bin Hawzin, Abu Haffas Umar bin Muhammad Sahabuddin, Imam Al-Gazhali

Sejarah Berdirinya
Kekhalifan Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia dalam rentang waktu antara abad ke-8 sampai abad ke-12.
Dipengaruhi faktor internal (kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan dan membebasan menjadi wilayah Islam) dan faktor eksternal (kondisi yang terdapat
di dalam negeri Spanyol sendiri).

BANI UMAYYAH di ANDALUSIA

Kemajuan IPTEK, Seni Budaya dan Pembangunan


1. Kemajuan Intelektual Filsafat
2. Kemajuan Pembangunan; Cordoba, Perdagangan (Pembangunan Jalan Raya dan Pasar), Pertanian (Irigasi).
3. Kemajuan Sains dan Teknologi; Ilmu Kedokteran, Astronomi, Matematika, Musik dan Kesenian, Bahasa dan Sastra, Sejarah dan
Geografi

Anda mungkin juga menyukai