Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PERADABAN ISLAM

MASA DINASTI BANI UMAYYAH


Oleh:
Fathiya Azzahra (1232020100)
Shadan Somantri (1232020095)
Tarisa Qurrata Harira (1232020098)

PEMBAHASAN
A. Asal Muasal Terbentuknya Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Umayyah didirikan oleh Mu’awiyyah Ibnu Abi Sufyan Ibnu Harb Ibnu Umayyah.
Ibunya bernama Hindun binti Utbah Ibnu Rabi’ah Ibnu Abdi Syam Ibnu Abdi Manaf yang saat
itu berusia 23 tahun. Mu’awiyyah memiliki hubungan kerabat dengan Nabi Muhammad SAW.
Yang silsilahnya bertemu pada Abd Manaf yakni pendiri dari Bani Hasyim serta buyut dari
Nabi Muhammad SAW. Dan Ali Bin Abi Thalib. Beliu masuk Islam pada hari penaklukan kota
Makkah (Fathul Makkah). 1
Dinasti Umayyah berkuasa selama 90 tahun (41-132 H/ 661-750 M) dengan 14 orang
khilafah yang dimulai dengan Mu’awiyyah Ibnu Abi Sufyan dan diakhiri oleh Marwan Ibnu
Muhammad. Pada awal pemerintahan Bani Umayyah bersifat demokrasi lalu berubah
menjadi Feodal atau kerajaan. Pusat pemerintahan nya berada di Damaskus. Hal ini
dimaksudkan agar lebih mudah dalam memerintah. Karena Mu’awiyyah sudah begitu lama
memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi teritorial sudah begitu luas. 2
Dalam kepemimpinan Mu’awiyyah, beliau lebih banyak mengadopsi sistem kerajaan
Romawi, cenderung otoriter, dan keputusan ada pada khalifah. Menjelang akhir hayatnya,
beliau menunjuk anaknya yang bernama Yazid untuk menggantikannya. Mu’awiyyah juga
meminta seluruh rakyat untuk mengikuti dan menaatinya. Demikian pula pada tahun
selanjutnya setiap pergantian kekuasaan dilakukan secara turun-temurun.3

B. Sistem Pemerintahan
Masa pemerintahan Bani Umayyah
C. Tokoh Penting
Terbentuknya Dinasti Bani Umayyah pastinya tak luput dari peran penting beberapa
Tokoh masyarakat. Dinasti Umayyah yang berlangsung selama 90 tahun dipimpin oleh 14
orang khalifah berikut:
1. Mu’awiyyah Ibnu Abi Sufyan : 41-61 H/ 661-680 M
2. Yazid Ibnu Muawiyyah : 61-64 H/ 680-683 M
3. Muawiyyah II Ibnu Yazid : 64-65 H/ 683-684 M
4. Marwan Ibnu Al-Hakam : 65-66 H/ 684-685 M
5. Abd Al-Malik Ibnu Marwan : 66-86 H/ 685-705 M
6. Al-Walid Ibnu Abd AL-Malik : 86-97 H/ 705-715 M
7. Sulaiman Ibnu Abd Al-Malik : 97-99 H/ 715-717 M
1

2
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1982, halaman 30-31.
3
Drs. Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, Erlangga, 2009, halaman 62.
8. Umar Ibnu Abd Al-‘Azis : 99-102 H/ 717- 720 M
9. Yazid II Ibnu Abd Al-Malik : 102-106 H/ 720-724 M
10. Hisyam Ibnu Al-Malik : 106-126 H/ 724-743 M
11. Al-Walid II Ibnu Yazid : 126-127 H/ 743-744 M
12. Yazid III Ibnu Al-Walid Ibnu Abd A1l-Malik : 127 H/ 744 M
13. Ibrahim Ibnu Al-Walid Ibnu Abd Al-Malik : 127 H/ 744 M
14. Marwan II Ibnu Muhammad : 127-133 H/ 744-750 M
Diantara ke-14 khalifah Dinasti Bani Umayyah tersebut, lima diantaranya tercatat sebagai
khalifah-khalifah besar, yakni:
1. Mu’awiyyah Ibnu Abi Sufyan
2. Abd AL-Malik Ibnu Marwan
3. Al-Walid Ibnu Abd Al-Malik
4. Umar Ibnu Abd Al-Azis
5. Hisyam Ibnu Abd Al-Malik
Kemudian tiga diantara kelima khalifah tersebut merupakan Administrator kelas satu,
yang dalam pemerintahannya suka menggunakan praktik-praktik pemerintahan gaya
Yunani dan Persia, yakni Mu’awiyyah, Abdul Malik, dan Hisyam.
D. Perkembangan dan Capaian

Peninggalan peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah ada yang berbentuk
fisik (Bangunan, sarana umum, dan lain sebagainya) dan yang berbentuk non-fisik
(sistem pendidikan, intelektual, dan ilmu pengetahuan). Berikut adalah beberapa
peninggalan pada masa Bani Umayyah.
1. Perkembangan Berupa Fisik
Pada aspek pembangunan fisik banyak di bangun jalan-jalan dan pusat perbelanjaan.
Bidang pertanian dibangun dan sistem irigasi mulai diperkenalkan kepada masyarakat
Andalusia yang tidak mengenal sistem sebelumnya. Damdam, kanal, saluran sekunder,
saluran tersier, dan jembatan didirikan. Beberapa kota dan masjid di bangun.
Diantaranya yakni:
a. Damaskus
Damaskus merupakan ibu kota Dinasti Umayyah yang dulunya adalah ibu kota
kerajaan Romawi Timur. Disana terdapat gedung-gedung yang indah dan bernilai
seni. Kota teratur dengan jalan yang dikelilingi pohon yang rimbunserta kanal yang
silih berganti melewati kota.
b. Kairawan
Sebagai Ibu kota baru di wilayah afrika bergaya arsitek islam terdapat berbagai
gedung, masjid, dan taman rekreasi.
c. Masjid Damaskus
Dibangun oleh khalifah Al-Walid Ibnu Abdul. AL-Malik dengan arsiteknya Abu
Ubaidah Ibnu Jarrah membangun masjid dengan panjang 300 meter dan lebar 200
meter dan memiliki 68 pilar. Biaya yang dipakai untuk membangun masjid adlah
11.200.000 Dinar atau setara dengan 336.000.000 US Dollar. Pembangunannya
dikerjakan oleh 12.000 orang tenaga ahli dari Romawi.
1

2
d. Masjid Al-Aqsa (AL-Quds)
Dibangun pada masa Abd Al-Malik dan monumen terbaik setelahnya adalah Qubah
Al-Sakhr (Dome of The Rock) yang bertempat di Al-Quds. Menurut riwayat adalah
tempat menyembelih Ismail dan Nabi Muhammad memulai Isra Mi’raj.
2. Perkembangan non-fisik
a. Kemajuan di Bidang Politik
Dinasti umayyah berbentuk monarchiheridetis(kerajaan turun menurun) hal ini
menandai berakhirnya negara islam yang berbentuk khilafah.pergantian bentuk
negara bermula dari pengangkatan yazid ibnu mu,awiyah menjadi putra mahkota
tatkala muawiyah masih hidup.
walaupun walaupun telah terjadi pergeseran dan pergantian bentuk negara dan
pemerintahan Islam tersebut dinasti Bani Umayyah yang berkuasa kurang lebih 90
tahun tetap meneruskan peranan kekuasaan Islam sebelumnya sebagai negara
adikuasa dunia wilayah kekuasaan Islam pada masa ini telah sampai di belahan Barat
Andalusia di benua Eropa dan di belahan Timur di anak benua India secara tidak
langsung membuka jalan bagi tersebarnya ajaran Islam Dinasti Umayyah yang
berlangsung 90 tahun lebih itu dipimpin oleh 14 orang Khalifah dari ke-14 khalifah
dinasti Bani Umayyah itu 5 orang tercatat sebagai khalifah-khalifah besar yakni satu
muawiyah Ibnu Abi Sufyan Abdul Malik Ibnu Marwan Al Walid Ibnu Abdul Malik
Umar Ibnu Abdul Aziz dan Hisyam Ibnu Abdul Malik selama berkuasa dinasti Bani
Umayyah menjalankan politik arabisasi yang mampu membangun suatu bangsa Arab
diantara politik arabisasi adalah sebagai berikut 1 pejabat pemerintahan di seluruh
wilayah kekuasaan dinasti Bani Umayyah terdiri dari orang-orang Arab 2 bahasa
Arab dijadikan sebagai bahasa resmi negara di seluruh wilayah kekuasaan dinasti
Bani Umayyah 3 memberlakukan mata uang Dinar dan dirham yang dicetak sendiri
tahun 695 Masehi dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab di seluruh wilayah
kekuasaan dinasti Bani Umayyah sejak masa Abdul Malik 4 tentara harus berasal dari
bangsa Arab
b. Perkeambangan Administrasi

E. Kemunduran Dinasti Umayyah


Massa Dinasti Bani Umayyah tercatat sebagai era paling cepat dalam penyebaran
Islam setelah zaman Khulafaur Rasyidin. Mulai dari Asia Tengah, Jazirah Arab, Afrika
Utara, hingga Andalusia di Spanyol. Seua itu adalah daerah kekuasaan Bani Umayyah.
Ilmu dan Teknologi berkembang pesat, pembangunan bersakala besar hampir di semua
bidang. Bahkan di massa Umar bin Abdul Aziz yang menjabat sebagai khalifah,
kekhalifahan Umayyah disebut-sebut mampu mendekati kondisi yang samayang sama
ketika massa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Kecemerlangan Bani Umayyah di
bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz tidak berlangsung lama, hanya memegang 2
tahun tampuk kepemimpinan kemudian beliau wafat. Kepemimpinan Umar bin Abdul
Aziz digantikan oleh Yaziz bin Abdul Malik dari sinilah benih-benih kehancuran Bani
Umayyah dimulai.
Kekuasaan Yazid bin Abdul Malik menandai kembalinya kekhalifahan Bani Umayyah
ke keturunan Abdul Malik bin Marwan. Di awal kepemimpinannya, pemberontakan

3
mulai terjadi di kalangan Bani Umayyah. Mulai dari Andalusiadi Spanyol sampai di Afrika
Utara. Gaya kepemimpinan Yazid yang keras, juga membuat semakin banyaknya
penolakan terhadap Bani Umayyah. Setelah di landa konflik eksternal, Bani Umayyah
juga di hadapkan pada konflik Internal. Yazid bin Abdul Malik menunjuk 2 orang sebagai
penerus kekuasaan. Yazid di persiapkan untuk menggantikan Hisyam bin Abdul Malik.
Yazid hanya memimpin selama 4 tahun lalu digantikan oleh Hisyam bin Abdul Malik.
Dibawah kepemimpinannya, Bani Umayyah kembali menunjukkan jati diri sebagai
negara Islam yang kuat. Pemberontakan yang sempat terjadi di Afrika Utara sempat di
padamkan, kekuasaan Bani Umayyah juga berhasil di tegakkan di Andalusia, Spanyol.
Hisyam bin Abdul Malik juga mengembalikan syariat seperti era Umar bin Abdul Aziz
dan menerapkannya ke keluarganya.
Lamanya era kepemimpinan Hisyam menjadi bukti kemampuannya dalam
memimpin. Akan tetapi, lamanya ke pemimpinan Hisyam menimbulkan masalah baru
untuk Bani Umayyah. Setelah Al walid tumbuh dewasa, Al Walid merasa sudah cukup
umur dan merasa pantas untuk mendapatkan haknya sebagai pewaris tahta Bani
Umayyah. Konflik antara paman dan keponakannya tak terelakkan. Sistem Bani Umayyah
dengan menjadikan keturunannya sebagai penguasa adalah salah satu faktor keruntuhan
Dinasti Umayyah. Pengangkatan Al Walid menimbulkan reaksi keras dari berbagai
kalangan. Kehidupan Al Walid dinilai tidak mencerminkan kehidupan seorang khalifah
yang seharusnya. Dia sering mengumbar syahwat, minum-minuman keras, berpesta, dan
menggoda wanita. Al Walid juga menangkap orang -orang yang dapat membahayakan
kekuasaannya. Rakyatnya menganggap Al Walid melanggar larangan-larangan Allah SWT.
Selain itu, faktor fanatisme kesukuan Arab yang masih kental dikalangan Bani Umayyah
tidak dibarengi sikap adil untuk kalangan non-arab yang baru memeluk Islam.
Masyarakat yang dendam akibat fanatisme kesukuan serta amarah rakyat melihat
pemimpin yang dekat dengan kemaksiatan bersatu untuk menggulingkan Al Walid bin
Yazid. Perang tidak dapat dihindari lagi, pasukan Al Walid kalah kuat akibat sebagian
pasukannya berpihak pada musuh. Pada saat inilah Al Walid mengakhiri hidup dan
kepemimpinannya. Berakhirnya kepemimpinan Al Walid bin Yazid menandai titik
terendah Bani Umayyah menjelang keruntuhannya. Dua pemimpin setelahnya, yakni
Yazid bin Walid dan Ibrahim bin Al Walid tidak mampu menahan gelombang
pemberontakan di berbagai wilayah. Ketidakpuasan masyarakat menimbulkan benih
perlawanan,akhirnya memgalami kemunduran dan menimbulkan perpecahan.Menurut
Harun Nasution , beberapa faktor lainnya penyebab jatuhnya Dinasti Umayah
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sejak berdiri hingga massa terakhirnya , Dinasti Bani Umayah selalu mendapat
perlawanan dari kaum Khawarij.mereka yang tadinya pengikut Ali , keluar dari
barisan Ali karena tidak setuju karena Tahkim pada peristiwa perang Shiffin.Mereka
beranggapan bahwa kedua pemuka tidak menyelsaikan keputusan melalui Al-Quran
adalah berdosa besar sehingga kafir atau murtad harus di perangi.

2. Abdullah Ibnu Zubair meneruskan usaha orang tuanya untuk untuk merebut khilafah
terutama sesudah Muawiyah meninggal .Hejaz berada di belakang Abdulah Ibnu
Zubair sehingga Zaid Ibnu Muawiyah mengirim tentara ke Madinah dan Mekah
hingga Yazid meninngal pada ekspedisi itu tahun 683 M. Keakuasaan Abdulah Ibnu
Zubair meliputi Mesir,Irak, Arabia selatan dan bagian bagian tertentu di Suria .
Akhirnya pada tahun 692 M , Abdullah dapat dikalahkan oleh al Hajjaj Abd al-Malik
ibnu Marwan.

3. Golongan Syi’ah sebagai pengikut setia Ali Ibnu Abi Thalib selalu mengadakan
perlawanan. Mereka berkeyakinan bahwa Ali dan keturunannya yang harus

4
menggantikan Nabi Muhammad untuk menjadi khalifah umat Islam. Perlawanan
pertama tahun 680 M dipimpin Husain ibnu Ali yang diangkat menjadi Khalifah oleh
penduduk Kuffah pada pertempuran di Karbala . Pada pertempuran itu , Husain
mengalami kekalahan dari pasukan Yazid ibnu Muawiyah pimpinan Syamar Ibnu
Ziljausan. Kepala Husain dipenggal , kemudian di kirim ke Damaskus untuk
selanjutnya di kubur dengan penuh penghormatan di Madinah di sisi makam ibunda
dan saudaranya, Hasan ibnu Ali. Sementara itu ,tubuh Husain di kubur di
Karbala ,Irak yang menjadi kota suci bagi kaum Syiah .Perlawanan Syiah semakin
gigih dan pemberontakan pemberontakan terus terjadi . Pemberontakan yang
termasyur adalah pemberontakan Mukhtar di Kuffah tahun 685-687M, yang
mendapat banyak pengikut dari kaum Muwali, yaitu orang Islam yang bukan berasal
dari Arab seperti Persia,Armenia dan lain lain. Perlawanan Syiah selanjutnya terjadi
di Damaskus tahun 750 M, bergabung dengan Abu Abbas dan Mawali menggulingkan
Dinasti Umayyah.

4. Pertentangan tradisional antara suku Arab Utara dan suku Arab Selatan , jika
Khalifah berada di dekat suku Arab Utara suku Arab Selatan merasa iri hati ,
begitupun sebaliknya. Umpamanya Yazid ibnu Muawiyah mendapat dukungan dari
Bani Kalb suku Arab Selatan dan ketika meninngal dunia ,anaknya Muawiyah II tidak
di dukung oleh Bani Qays suku Arab Utara dan malah memihak kepada Abdullah
Ibnu Zubair , khalifah saingan di Hijaz .Bahkan ketika Marwan ibnu Hakam menjadi
khalifah pengganti Muawiyah II, pertempuran terjadi antara Bani Kalb dan Bani Qays
tahun 684 M yang di menangkan Bani Qays .Peristiwa seperti ini selalu terjadi
sampai ke massa massa terakhir Bani Umayah.

5. Terjadinya persaingan di kalangan anggota anggota Dinasti Bani Umayyah . Hal ini di
sebabkan tidak adanya ketentuan garis pewaris tahta Khalifah.

6. Hidup mewah di Istana memperlemah jiwa dan vitalitas anak anak Khalifah yang
membuat mereka kurang sanggup untuk memikul beban pemerintah negara yang
demikian selsai

7. Munculnya Bani Hasyim yang di pelopori oleh Abu al-Abbas , keturunan paman Nabi
Muhammad , di dukung oleh kaum Syiah dan Mawali mengadakan pemberontakan
yang langsung membawa pada jatuhnya Dinasti Bani Umayyah . Serangan di mulai
dari Khurasan yang di pimpin oleh Abu Muslim al-Khurasan , pemuka dari Persia.Ibu
kota Khurasan , Marw jatuh tahun 749 M, kemudian Kuffah di Irak pun jatuh. Tahun
750 M , Damaskus jatuh, dan kekhalifahan Bani Umayyah di gantikan oleh
kekhalifahan Bani Abbasiyah.

5
BAB III
KESIMPULAN

Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayyah yang merupakan putra dari Abu Sufyan Ibnu
harap Ibnu Umayyah Ibnu Abdul Syam Ibnu Abdul Manaf sebagai keturunan dari Abdul Manaf
muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan
masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 90 tahun lebih dengan 14 orang Khalifah berbagai
kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini yakni dalam bidang administrasi serta
peninggalan peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik ( bangunan-
bangunan sarana-sarana umum dan sebagainya) dan non fisik( intelektual dan ilmu
pengetahuan)

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai