A. Nama : MINATI
B. Kelas : PAI 11
C. Judul Modul : SKI
D. Judul KB : PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM BANI MASA
BANI UMAYYAH DAN ABBASIYAH
1. Peta Konsep
(buat peta/bagan tentang konsep yg ada dalam setiap KB dalam Modul. Tuliskan
penjelasan point –poin sangat penting (crucial points) yang merupakan refleksi dan intisari
dari modul maksimal 2 paragraf).
Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
a. Sejarah Berdirinya
Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M) adalah pendiri Dinasti Bani Umayah dan
penguasa imperium yang sangat luas.
Dinasti Bani Umayah berdiri selama lebih kurang 90 tahun (40-132 H atau 661-750
M), dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya.
Selama 20 tahun masa pemerintahannya ia terlibat dalam sejumlah peperangan dengan
penguasa Romawi baik dalam pertempuran darat maupun laut.
Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan
Spanyol. Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia
78 tahun.
b. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Umayyah adalah sistem monarkhi
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-
temurun.
Semenjak Muawiyah berkuasa, raja-raja Umayyah yang berkuasa kelak menunjuk
penggantinya dan para pemuka agama diwajibkan menyatakan sumpah setia di
hadapan raja.
Sistem pengangkatan penguasa seperti ini, bertentangan dengan prinsip dasar dan
ajaran permusyawaratan. Sistem ini merupakan bentuk kedua dari sistem
pemerintahan yang pernah dipraktikkan umat Islam sebelumnya, yakni musyawarah,
dimana sepeninggal Nabi Muhammad saw, khulafur rasyidin dipilih sebagai
pemimpin berdasarkan musyawarah
Dalam menata administrasi pemerintahan, Bani Umayyah mengembangkan
administrasi pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Pada masa Umar bin Khatab, telah ada
lima bentuk departemen, yaitu Nidhamul Maaly, Nidhamul Harbi, Nidhamul Idary,
Nidhamul Siashi dan Nidhamul Qadhi.
Bentuk departemen ini kemudian dikembangkan lagi oleh Muawiyah bin Abi Sufyan
1
dalam bentuk yang lebih luas dan menyeluruh, sebagai berikut:
2
merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh dengan kehendak para pembesar
yang berkuasa.
Kekuasaan kehakiman di zaman ini dibagi ke dalam tiga badan: (1) Al- Qadha,
seorang qadhi bertugas menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan
dengan agama; (2) Al-Hisbah, seorang al-Muhtashib bertugas menyelesaikan
perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang memerlukan tindakan cepat;
dan (3) An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau mahkamah
banding.
3
Pemerintahan Bani Ummayah
Perbedaan derajat
Perang antar suku
b. Faktor Eksternal
Pada masa awal pembentukan Dinasti Umayyah, terdapat dua golongan yang
tidak menyukai pemerintahan tersebut yaitu Khawarij dan Syi’ah. Baik
golongan Khawarij maupun Syi’ah sama-sama menentang pemerintahan Bani
Umayyah. Mereka menjadi gerakan oposisi baik secara terbuka maupun
secara tersembunyi
2. Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah
a. Sejarah Berdirinya
Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak
pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad Saw.
Abu Abbas diberi gelar Assafah karena dia pemberani dan mampu memainkan mata
pedangnya kepada lawan politiknya. Semua lawan politiknya diperangi dan dikejar-
kejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan Abbasiyah yang baru direbut dari Bani
Umayyah di Damaskus
Proses lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan Abu Abbas Assafah dalam
sebuah perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu
Marwan bin Muhammad.
Bani Abbasiyah lahir tahun 132 H/ 750 M
Abu Abbas Assafah sebagai pendiri Bani Abbasiyah memiliki masa kepemimpinan
yang sangat singkat. Hanya 4 tahun beliau memerintah, akan tetapi mampu
menciptakan suasana dan kondisi Abbasiyah yang seteril dari keturunan Bani
Umayyah sebagai lawan politik yang baru dikalahkan dan dikuasainya.
Sikap tegas dan berani yang ditunjukkan oleh Khalifah Abu Abbas Assafah ketika
membuat kebijakan memberantas semua keturunan Umayyah dari wilayah yang
dikuasainya
b. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Abbasiyah adalah sistem monarkhi
(Monarchiheridetis), yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-
temurun
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-tokohnya
Masa Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu pengetahuan dan Agama. Ilmu-
ilmu agama berkembang dengan subur dan diiringi oleh kemunculan tokoh-tokoh
agama yang berpengaruh sampai sekarang ini, yaitu:
1) Ilmu Tafsir, tokohnya Imam at-Thabari, Ibnu Katsir, dan As-Suyuthi.
2) Ilmu hadis, tokohnya Imam Muslim (wafat 261 H), Imam Bukhori (wafat 256 H),
Imam Turmudzi (wafat 279 H), Ibnu Majjah (wafat 273 H), Imam Nasa’i (wafat
303 H), Abu Daud (wafat 275 H) dalam hadis Kutubus sittah
3) Ilmu kalam, di antara teolog yang terkenal ialah Abu Huzail al-Allaf (wafat 235
H), An-Nazzam (wafat 835 H), Bisri Ibnu Mu’tamir, Abu Ishaq Ibrahim dan Amru
bin Ubaid.
4
4) Ilmu fiqh, diantara tokohnya Imam Abu Hanifah (wafat 129 H, Imam Malik
(wafat 179 H), Imam Syafi’i (wafat 204 H) dan Imam Ahmad bin Hambal (wafat
241 H)
5) Ilmu tasawuf, diantara tokohnya (1) Abu Kasim Abdul Karim bin Hawzin al
Qusairi (wafat 465 H), kitabnya yang terkenal adalah Ar-Risalah al-Qusyairiyah.
(2) Abu Haffas Umar bin Muhammad Sahabuddin dalam Awariful Ma’arif, (3)
imam Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin
6) Ilmu filsafat, tokohnya Al-Kindi, Ibnu Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusydi
7) Ilmu sains dan teknologi, meliputi ilmu kedokteran (Ar-Razi, Ibnu Sina, Abul
Qasim Az Zahrawi), ilmu kimia (Jabir Ibnu Hayyan), ilmu astronomi (AL
Khawarizmi, Ibnu Kardabah), ilmu matematika (Al-Khawarizmi, Ibnu Haitam)
d. Kemunduran pada masa Bani Abbasiyah
Adapun faktor penyebab kemunduran Bani Abbasiyah , di antaranya, sebagai
Berikut :
a. Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang membuat Daulah Abbasiyah lemah kemudian
hancur antara lain :
- Adanya persaingan tidak sehat di antara beberapa bangsa yang terhimpun
dalam Daulah Abbasiyah, terutama Arab, Persia, dan Turki
- Terjadinya perselisihan pendapat diantara kelompok pemikiran agama
yang ada, yang berkembang menjadi pertumpahan darah.
- Munculnya dinasti-dinasti kecil sebagai akibat perpecahan sosial yang
berkepanjangan.
- Akhirnya terjadi kemerosotan tingkat perekonomian sebagai akibat dari
pemberontakan politik
b. Faktor Eksternal
- Perang Salib
- Serangan Bangsa Mongol
3. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
a. Sejarah Berdirinya
Ada 2 faktor utama yang diidentifikasi menjadi sebab masuknya Islam di Andalusia.
1) faktor internal, yakni kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan
dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Andalusia atau Semenanjung Iberia
(Spanyol dan Portugal termasuk selatan Perancis sekarang) mulai ditaklukkan oleh
umat Islam pada masa khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M).
2) faktor eksternal, yakni suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri.
Kebudayaan Islam masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat
mengesankan dan mengagumkan pada periode pemerintahan Abdurrahman III an-
Nashir (300-350 H/912-961 M). Di bawah khalifah ‘Abd al-Rahmân III dan
penerusnya, al-Hakam II dan al-Manshûr, Andalusia benar- benar mencapai puncak
kejayaannya dalam bidang keagamaan maupun kebudayaan. Kota Kordova berkembang
menjadi pusat kebudayaan yang sebanding dengan Kairawan, Damaskus, atau Baghdad.
Menurut satu laporan pada pengujung abad ke 4/10 kota Kordova saja memiliki 1.600
masjid, 900 pemandian umum, 60.300 villa, 213.077 rumah, dan 80.455 toko.
5
3) Kemajuan IPTEK, Seni Budaya dan Pembangunan
a) Kemajuan Intelektual Filsafat
Tokohnya ; Abu Bakar Muhammad bin al-Sayigh (Ibn Bajjah), Abu Bakar bin
Thufail. Ibn Rusyd,, Ahmad bin Ibas Ibn Jubair, Ziyad bin Abdurrahman, al-Hasan
bin Nafi, Abu Hayyan al-Gharnathi.
b) Kemajuan pembangunan
Kemegahan kota Cordova
Perdagangan (Pembangunan Jalan Raya dan Pasar)
Pertanian (Sistem Irigasi)
c) Kemajuan sains dan teknologi
Ilmu Kedokteran, (Ibn Rusyd dan Ibn Juljul, Abu Qasim al-Zanraw, Ibnu Khatib
dan Ibn Khatima, Ibn Wafid, Ummul Hasan binti Abi Ja’far dan saudara
perempuan al-Hafidz)
Astronomi (Abu Ma’syar, Al-Majriti, Al-Zarqali, Ibrahim bin Yahya al-Naqqash)
d) Matematika
dikemukakan oleh seorang ahli matematika bahwa dengan angka nol akan
mempermudah dalam penggunaan bilangan bila dibandingkan dengan angka
romawi yang dipakai di dunia Kristen ketika itu.
e) Musik dan kesenian
al-Hasan Ibn Nafi, yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan
dan perjamuan, Zaryab selalu menampilkan kebolehannya menggubah lagu
f) Bahasa dan sastra
Ibn Sayyidih, Ibn Malik, pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu al-Hajj, Abu Ali al-
Isybili, Abu al-Hasan bin Usfur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi. Seiring dengan
kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra bermunculan, seperti Al-’Iqd al- Farid
karya Ibnu Abd Rabbih, al-Dzakhirahji Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibnu Bassam,
Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath bin Khaqan, dan banyak lagi yang lain.
g) Sejarah dan geografi
Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri Muslim Mediterania dan
Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibnu
Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun dari Tunisia adalah
perumus filsafat sejarah
Departemen yang berkembang pada table diatas pada pemerintahan zaman ...
a. Bani Abasyyah
b. Bani Umayyah
c. Bani Isroil
d. Bani Umaiyah
e. Bani Muthalib
Kunci Jawaban : b
Soal 2
Indikator soal: Disajikan data sejarah lahirnya Bani abbasiyah
Peserta didik dapat mendeteksi lahirnya pemerintahan Bani Abasiyah
Level taksonomi: C4
Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama bapak pendiri
Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad Saw., Bani Abasiyah lahir
pada tahun ...
Soal:
a. 132 H/ 750 M
b. 133 H / 751 M
c. 130 H / 752 M
d. 133 H / 755 M
e. 129 H / 745 M
Kunci Jawaban : a
Soal 3
Indikator soal: Disajikan data tentang perkembagan kebudayaan islam pada
masa Bani Umayyah di Andalusia
Peserta didik dapat mendeteksi perkembangan kebudayaan islam tersebut
Level taksonomi: C4
Soal:
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah mengalami perkembangan yang
sangat mengesankan dan mengangumkan, Andalusia benar-benar mencapai
puncak kejayaan dalam bidang keagamaan maupun kebudyaan . dalam periode
ini dipimpin oleh ...
a. Ibnu Abd Rabbih
b. Abu Hayyan al-Gharnathi.
c. Abdurrahman III an-Nashir
d. Ibnu Bassam
e. Ibrahim bin Yahya al-Naqqash
Kunci Jawaban : c
3. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam Pembelajaran
(Tuliskan materi yang sering saudara salah pahami secara konseptual (misconception).
7
Karena materi yang lengkap, sehingga tidak ada miskonsepsi dalam pembelajaran dan bahkan
bisa digunakan untuk tambahan pengayaan materi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
tingkat Sekolah Dasar, meskipun harus memilah keterangan terutama kaitannya dengan sejarah
konflik dan peperangan di dunia Islam.
thofa@walisongo.ac.id