Anda di halaman 1dari 9

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


B. Kegiatan Belajar : 2 (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1. Perkembangan kebudayaan pada masa Bani


Umayyah di Damaskus
Dinasti Bani Umayah berdiri selama lebih kurang 90 tahun
(40-132H atau 661-750 M), dengan Damaskus sebagai
pusat pemerintahannya. Muawiyah bin Abi Sufyan (661-
680 M) adalah pendiri Dinasti Bani Umayah dan penguasa
imperium yang sangat luas. Selama 20 tahun masa
pemerintahannya ia terlibat dalam sejumlah peperangan
dengan penguasa Romawi baik dalam pertempuran darat
maupun laut. para Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus
Peta Konsep (Beberapa adalah sebagai berikut.
1 istilah dan definisi) di modul
bidang studi
 Muawiyah I (41-60 H/661-680 M)
 Yazid I (60-64 H/680-683 M)
 Muawiyah II (64 H/683 M)
 Marwan I (64-65 H/684-685 M)
 Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)
 Al-Walid I (86-96 H/705-715 M)
 Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/715-717 M)
 Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/717-720 M)
 Yazid II (101-105 H/720-724 M)
 Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/724-743 M)
 Al-Walid II (125-126 H/743-744 M)
 Yazid III (126 H/744 M)
 Ibrahim bin Walid (126 H/744 M)
 Marwan II (127-132 H/744-750 M)

Bani Umayyah lebih banyak mengarahkan kebijakannya


pada perluasan kekuasan politik atau perluasan wilayah,
baik ke Timur maupun ke Barat. Peranan dinasti ini dalam
menyebarluaskan Islam cukup besar. Pada masa ini banyak
daerah yang dikuasai umat Islam. Khalifah-khalifah Bani
Umayyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan
monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya:

a. Kebijakan Marwan bin Hakam (64-65 H),


menetapkan mata uang sebagai alat resmi
pemerintah untuk barter atau alat tukar.

b. Kebijakan Abdul Malik bin Marwan (65-86 H),


antara lain:

 Menumpas pemberontakan yang terjadi,


membuat keadaan pemerintahan menjadi
kondusif dan perkembangan peradaban menjadi
lancar.

 Merubah bahasa administrasi dari bahasa


Yunani dan bahasa Pahlawi ke bahasa Arab. Hal
inilah yang mendorong Sibawaihi menyusun Al-
Kitab, yang kemudian menjadi pegangan dalam
tata bahasa Arab.

 Pada 659 M. merubah mata uang yang dipakai di


daerah-daerah yang dikuasai Islam, yang
sebelumnya menggunakan mata uang
Bizantium dan Persia berupa dinar dan dirham,
dengan mata uang yang dicetak sendiri dengan
memakai kata-kata dan tulisan Arab, berupa
dinar yang terbuat dari emas, dan dirham dari
perak.

c. Kebijakan Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H)


mengirimkan 12.000 pasukan Islam ke Eropa atau
Andalusia terjadi pada tahun 711 M.

d. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz (99-101 H),


memerintahkan gubernur Madinah agar masyarakat
Islam yang ada di Madinah, Hijaz dan sekitarnya
menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan
hadits.
Muawiyah bin Abu Sufyan mengubah kebijakan
sebelumnya. Kalau pada masa Khulafaur Rasyidin
pengangkatan khalifah dilakukan dengan cara pemilihan,
Muawiyah mengubah kebijakan itu dengan cara turun-
temurun. Ada dua hal yang menarik dari sistem
pemerintahan yang dibangun oleh Bani Umayyah, yaitu
politik ekspansi (perluasan wilayah) dan sistem monarkhi
(Monarchiheridetis).

a. Sistem politik

b. Sistem Pemerintahan
Dalam menata administrasi pemerintahan, Bani Umayyah
mengembangkan administrasi pemerintahan
Khulafaurrasyidin. Pada masa Umar bin Khatab, telah ada
lima bentuk departemen, yaitu Nidhamul Maaly, Nidhamul
harbi, Nidhamul Idary, Nidhamul Siashi dan Nidhamul
Qadhi. Bentuk departemen ini kemudian dikembangkan
lagi oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dalam bentuk yang lebih
luas dan menyeluruh, sebagai berikut.

 An-Nidham Al-Idari
Ada empat organisasi tata usaha pada masa
Bani Umayyah, yaitu:
 Ad-Dawawin.
 Al-Imarah Ala Al-Buldan
 Barid
 Syurthah
 An Nidham Al-Mali
 Al Dharaib
 Masharif Baitul Mal
 An Nidham Al-Harbi
 An Nidhamm Al-Qadhai
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-
tokohnya pada Masa Bani Umayyah di Damaskus
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani
Umayyah di Damaskus meliputi 3 bidang, yaitu bidang
diniyah, bidang tarikh dan bidang filsafat. Para ahli sejarah
menyimpulkan bahwa perkembangan gerakan ilmu
pengetahuan dan budaya pada masa Bani Umaiyyah di
Damaskus memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu;
(1) Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh semangat
agama yang sangat kuat pada saat itu;
(2) Gerakan Filsafat, karena ahli agama diakhir Daulah
Umayyah terpaksa menggunakan filsafat untuk
menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi;
(3) Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan
riwayat.
Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut berpusat di Kuffah dan
Basrah, Irak.

1) Ilmu Tafsir
2) Ilmu Hadis
3) Ilmu kalam

Persoalan ini akhirnya menimbulkan tiga aliran Ilmu Kalam


dalam Islam, yaitu: (a) Aliran Khawarij yang mengatakan
bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, dalam arti
keluar dari Islam,
atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh. (b) Aliran
Murjiah yang menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa
besar tetap mukmin dan bukan kafir. Adapun soal dosa
yang dilakukannya terserah kepada Allah untuk
mengampuni atau tidak mengampuninya. (c) Aliran
Mu’tazilah yang tidak menerima pendapat-pendapat di
atas. Bagi mereka, orang yang berdosa besar bukan kafir,
tetapi bukan pula mukmin. Setelah ketiga aliran di atas, lalu
muncul pula dua aliran Ilmu Kalam yang terkenal dengan
nama Qadariyah dan Jabariah. Menurut Qadariyah manusia
memiliki kemerdekaan dalam kehendak dan
perbuatannya.Sebaliknya, Jabariyah berpendapat bahwa
manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak
dan perbuatannya.

4) Ilmu Qira'at
5) Ilmu Nahwu
6) Tarikh dan Geografi
7) Seni Bahasa
2. Perkembangan kebudayaan pada masa Bani
Abbasiyah

A. Sejarah berdirinya Bani Abbasiyah


Bani Abbasiyah lahir tahun 750 M. Nama Abbasiyah yang
dipakai untuk nama bani ini adalah di ambil dari nama
bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Mutalib
paman Nabi Muhammad Saw. Proses lahirnya Abbasiyah di
mulai dari kemenangan Abu Abbas Assafah dalam sebuah
perang terbuka (al-Zab) melawan khalifah Bani Umayyah
yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad.

B. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan menganut dengan sistem monarkhi
(Monarchiheridetis. )Bani Abbasiyah eksis selama 505
tahun dan diperintah oleh 38 khalifah dengan mampu
menciptakan peradaban yang menjadi kiblat dunia pada
saat itu, peradaban yang dikenang sepanjang masa Berikut
merupakan khalifah-khalifah yang memimpin Bani
Abbasiyah:
1) Abu Abbas As-Saffah (132-136 H/ 749-754 M)
2) Abu Ja'far al-Manshur (136-158 H/ 750-775 M)
3) Abu Abdullah Muhammad al-Mahdi (158-169 H/ 775-
785 M) 4) Abu Muhammad Musa al-Hadi (169-170 H/ 785-
786 M)
5) Abu Ja’far Harun ar-Rasyid (170-193 H/ 786-809 M)
6) Abu Musa Muhammad Al-Amin (193-198 H/ 809-813 M)
7) Abu Ja’far Abdullah Al-Ma'mun (198-201 H/ 813-817 M)
8) Ibrahim bin al-Mahdi di Baghdad (201-203 H/ 813-819
M)
9) Abu Ishaq Muhammad Al-Mu'tasim (218-227 H/ 833-
842 M) 10) Abu Ja’far Harun Al-Watsiq (227-232 H/ 842-
847 M)
11) Abul Fadl Ja’far Al-Mutawakkil (232-247 H/ 847-861
M)
12) Abu Ja’far Muhammad Al-Muntashir (247-248 H/ 861-
862 M)
13) Abu Abbas Ahmad Al-Musta'in (248-252 H/ 862-866
M)
14) Abu Abdullah Muhammad dan Al-Mu'tazz (252-255 H-
866-869 M)
15) Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi (255-256 H/ 869-
870 M) 16) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mu'tamid (256-279 H/
870-892 M) 17) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mu'tadid (279-
289 H/ 892-902 M) 18) Abu Muhammad Ali al-Muktafi
(289-295 H/ 902-908 M)
19) Abu Fadl Ja’far Al-Muqtadir (295-320 H/ 908-932 M)
20) Abu Mansur Muhammad Al-Qahir (320-322 H/ 932-
934 M) 21) Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Radhi (322-329 H/
934-940 M)
22) Abu Al-Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi (329-333 H/ 940-944
M) 23) Abu Al-Qasim Abdullah Al-Mustakfi (333-334 H/
944-946 M) 24) Abu Al-Qasim al-Fadl Al-Mu’thi (334-363
H/ 946-974 M)
25) Abu Al-Fadl Abdul Karim At-Tha'i (363-381 H/ 974-
991 M) 26) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Qadir (381-422 H/
991-1031 M) 9 27) Abu Ja’far Abdullah Al-Qa'im (422-467
H/ 1031-1075 M)
28) Abu Al-Qasim Abdullah Al-Muqtadi (467-487 H/ 1075-
1094 M)
29) Abu Al-Abbas Ahmad Al-Mustazhir (487-512 H/ 1094-
1118 M)
30) Abu Mansur Al-Fadl Al-Mustarsyid (512-529 H/ 1118-
1135 M)
31) Abu Ja’far al-Mansur Ar-Rasyid (529-530 H/ 1135-
1136 M) 32) Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi (530-
555 H/ 1136-1160 M)
33) Abu Al-Muzaffar Al-Mustanjid (555-566 H/ 1160-1170
M) 34) Abu Muhammad Al-Hasan Al-Mustadhi’ (566-575
H/ 1170-1180 M)
35) Abu Al-Abbas Ahmad An-Nashir (575-622 H/ 1180-
1225 M) 36) Abu Nashr Muhammad Az-Zahir (622-623 H/
1225-1226 M) 37) Abu Ja’far Al-Mansur Al-Mustansir (623-
640 H/ 1226-1242 M)
38) Abu Ahmad Abdullah Al-Musta'sim (640-656 H/ 1242-
1258 M)

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-


tokohnya
1. Ilmu Tafsir
2. Ilmu Hadis
3. Ilmu Kalam
4. Ilmu Fiqh
5. Ilmu Tasawuf
6. Ilmu Filsafat
7. Ilmu Sains dan Tekonologi
Dalam bidang sains dan teknologi, orang-orang Arab
masih kalah dengan orang Yunani. . Kemudian
perkembangan ilmu pengetahuan (Sains) ditandai
dengan berdirinya Universitas-universitas Islam di
Iraq dan Baghdad.
a. Ilmu Kedokteran
b. Ilmu Kimia
c. Ilmu Astronomi
d. Ilmu Matematika

3. Perkembangan kebudayaan pada masa Bani


Umayyah di Andalusia

a. Sejarah berdirinya
Ada 2 faktor utama yang diidentifikasi menjadi sebab
masuknya Islam di Andalusia. Pertama, faktor internal,
yakni kemauan kuat para penguasa Islam untuk
mengembangkan dan membebaskan menjadi wilayah
Islam, Kedua, faktor eksternal, yakni suatu kondisi yang
terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Kebudayaan
Islam masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang
sangat mengesankan dan mengagumkan pada periode
pemerintahan Abdurrahman III an-Nashir (300-350
H/912-961 M). Islam dan bahasa Arab jelas merupakan
faktor terpenting dan sekaligus menjadi identitas dalam
kemajuan budaya Andalusia saat itu.

b. Kemajuan IPTEK, Seni Budaya dan Pembangunan

 Kemajuan Intelektual Filsafat


 Kemajuan Pembangunan
 Cordova, Oleh penguasa Muslim, kota ini
dibangun, diperindah untuk nantinya
dijadikan pusat kota juga pusat
pemerintahan Andalusia
 Perdagangan (Pembangunan Jalan Raya
dan Pasar)
 Pertanian (Sistem Irigasi)
c. Kemajuan Sains dan Teknologi
 Ilmu Kedokteran
 Astronomi
 Matematika
d. Musik dan Kesenian

e. Bahasa dan Sastra

f. Sejarah dan Geografi

Perkembangan kebudayaan pada masa Bani Umayyah di


Daftar materi bidang studi Damaskus, begitu banyak tahun, nama tokoh dan ilmu-ilmu
2 yang sulit dipahami pada
modul yang dikuasi para ilmuan muslim, sehingga saya sulit untuk
memahami lebih lanjut, mohon pencerahan dari Ibu Dosen

Dari pergantian antara satu khalifah ke khalifah yang lain


Daftar materi yang sering tidak ada penjelasan yang pasti di dalam modul, sehingga
3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran terjadi miskonsepsi penyebab jatuhnya dinasti islamiyah.
Mohon pencerahan dari Ibu Dosen

Anda mungkin juga menyukai