Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

OPTIMIS, IKHTIAR &TAWAKAL

OLEH KELOMPOK :
1. Risna Haryadi
2. Silvia Sulistiawati Sulai
3. Syarika Lamurdani
4. Thalya Hasan
5. Tina Lahamadi
6. Windi La Husni
7. Yuliana La Alini
8. Yuyun Mardjuki

SMA NEGERI 1 MALUKU TENGAH


BANDA NEIRA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami tepat pada
waktunya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun tugas
makalah kami ini. Makalah kami ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh guru kami agar kami mendapatkan nilai yang baik dari beliau. Tak hanya itu,
dalam pembuatan makalah ini, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi untuk
penulis dan pembaca pada umumnya. Walaupun begitu, kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah kami ini dapat memberikan informasi dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga berterima kasih kepada para pembaca yang
akan membaca makalah kami ini hingga akhir.

Banda, 26 Agustus 2022

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Qada & Qadar..................................................................................................................................4
B. Optimis............................................................................................................................................4
C. Ikhtiar..............................................................................................................................................5
D. Tawakkal.........................................................................................................................................6
E. Hubungan Optimis, Ikhtiar, & tawakkal dengan Qada & Qadar......................................................7
BAB III........................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti punya mimpi untuk meraih kesuksesan
dalam hidup. Namun, perjalannan hidup yang harus ditempuh juga tidak sulit untuk mecapai
sebuah kesuksesan yang besar. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, setiap orang harus
mengalami pasang surutnya kehidupan. Jika ingin mencapai sebuah kesuksesan yang besar,
setiap manusia harus merasakan bagaimana rasanya kegagalan. Semua orang harus
menghadapi kegagalan, Karena kegagalan adalah sebuah keberhasilan atau kesuksesan yang
tertunda. Untuk menghadapi kegagalan-kegagalan hidup, setiap orang dituntut harus
memiliki mental yang kuat agar mampu untuk menghadapi semua kegagalan yang akan
dihadapinya nanti. Untuk itulah semua orang perlu mempunyai sikap optimis, tawakkal, dan
ikhtiar.
Dalam islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk tidak merasakan yang
namanya putus asa. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap optimis, tawakkal
dan ikhtiar utuk menghadapi ujian yang diberikan Allah kepada seluruh umatnya. Allah
menguji kesabaran dan keimanan setiap umatnya dengan memberikan kegagalan-kegagalan
hidup yang dihadapi setiap orang. Dengan adanya sikap Optimis, Tawakkal dan Ikhtiar yaang
diajarkan islam kepada seluruh umatnya, maka akan mencegah semua orang mengalami
depresi dan stress dalam menghadapi ujian dalam hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sikap Optimis ?
2. Apa itu sikap Ihktiar ?
3. Apa itu sikap Tawakkal ?
4. Hubungan Opimis, Ikhtiar, dan tawakal dengan Qada dan Qadar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sikap optimis
2. Untuk mengetahui apa itu sikap ikhtiar
3. Untuk mengetahui sikap tawakkal
4. Untuk mengetahui hubungan optimis, ikhtiar, tawakkan dengan qada dan qadar

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Qada & Qadar


Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaa. Pengertian secara
etimologinya menjelaskan bahwa, qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan

3
atas umat manusia yang telah ditetapkan oleh Allah pada zaman Azzali. Qadar secara bahasa
bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan qadar merupakan
suatu ketetapan allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya
pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran
kepastian.

B. Optimis

Sifat optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi
segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat
pesimis selalu berpandangan negative dalam menghadapi persoalan. Sifat optimis termasuk
perilaku terpuji (akhlak karimah) yang harus dimiliki seorang muslim. Seorang muslim yang
memiliki sifat optimis akan selalu berpikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah
SWT. Nabi Muhammad SAW, memberikan teladan kepada kita agar senantiasa memiliki
sikap optimis. Perhatikan hadis berikut ini:

Artinya :

“Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada rasa ¯iyarah
(!rasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka
ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis?, Beliau
bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian.” (H.R.
Ahmad).

Seseorang yang bersifat optimis akan tetap semangat menghadapi semua


permasalahan. Jika tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, maka dia akan
mencoba lagi untuk kedua kalinya, jika gagal kedua kalinya, akan mencoba lagi untuk
ketiga kali, sampai berhasil. Sebaliknya jika seseorang pesimis, maka akan menyerah dan
tidak mau berusaha lagi. Sifat pesimis merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh
setiap muslim. Sifat pesimis akan membuat seseorang berprasangka buruk kepada diri
sendiri dan kepada Allah Swt.

 Contoh sifat ikhtiar :


Raisa dan Joni mengikuti lomba menggambar di tingkat kabupaten. Raisa yakin
dalam lomba ini akan meraih hasil yang terbaik. Sebaliknya, Joni merasa bahwa dalam
lomba kali ini ia tidak mungkin bisa menang.

C. Ikhtiar

Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam

4
menggapai cita-cita dan tujuan. Allah Swt, menentukan takdir, kita sebagai manusia
berkewajiban melakukan ikhtiar.

 Perhatikan Firman Allah Swt. dalam Q.S.al-Anbiyaa’/21:90 yang


Artinya:

”Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan)


perbuatan-perbuatan baik”

Kemudian dalam Q.S.al-Mukminuun/23:60, Allah Swt. Berfirman:

” Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-


orang yang segera memperolehnya”

Dari beberapa ayat di atas, Allah Swt mendorong manusia untuk berusaha,
berlomba, dan berkompetisi menjadi orang yang tercepat. Siapa pun yang berusaha
dengan sungguh-sungguh, berarti dia sedang menuju keberhasilan. Pepatah Arab
mengatakan “Man jadda
wajada” Artinya:“Siapa pun orangnya yang bersungguh-sungguh akan memperoleh
keberhasilan”.

Rasulullah saw. bersabda: ”Bersegeralah melakukan aktivitas kebajikan sebelum


dihadapkan pada tujuh penghalang. Akankah kalian menunggu kekafiran yang
menyisihkan, kekayaan yang melupakan, penyakit yang menggerogoti, penuaan yang
melemahkan, kematian yang pasti, ataukah Dajjal, kejahatan terburuk yang pasti datang,
atau bahkan kiamat yang sangat amat dahsyat?”(HR. at-Tirmidzi).

Jika sudah diikhtiarkan namun kegagalan yang diperoleh, maka dalam hubungan
inilah letak “rahasia Ilahi.” Meskipun begitu, Allah Swt tidak menyia-nyiakan semua
amal yang sudah dilakukan, walaupun gagal.

Firman Allah Swt.: “ Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah
diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),
kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. (Q.S.
an-Najm/53:39-41).

Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah kenapa Allah Swt mewajibkan manusia berikhtiar.
Walaupun sudah ditentukan Qadha dan qadarnya, di pundak manusia lah kunci
keberhasilan dan keberuntungan hidupnya. Di samping itu, begitu banyak anugerah yang
telah Allah Swt. berikan kepada manusia berupa: naluri, panca indera, akal, kalbu, dan
aturan agama, sehingga lengkaplah sudah bekal yang dimiliki manusia menuju
kebahagiaan hidup yang diinginkan.
 Contoh-contoh ikhtiar adalah sebagai berikut.
a. Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
b. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.

5
c. Orang yang ingin memiliki tabungan harus berusaha hidup hemat atau mengurangi
pengeluaran.
d. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan
berolah raga.
e. Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.

D. Tawakkal

Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT atas hasil usaha kita setelah
berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Tawakal harus disertai dengan usaha yang
serius, seseorang yang memiliki sikap tawakal berarti telah memiliki modal awal yang
baik. Seandainya hasil usahanya tidak memuaskan maka ia dapat menerima dengan
lapang dada dan penuh kesabaran. Sebaliknya, jika hasil usahanya sangat memuaskan
maka ia tidak merasa sombong dan angkuh karena hal itu semata-mata karunia dari Allah
Swt. Ingatlah bahwa manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, sedangkan keputusan
sepenuhnya di tangan Allah Swt. yang memiliki sifat wajib Maha Berkehendak (Irādah)
dan Maha Kuasa (Qudrah).

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu,
ketika suatu kaum` bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah
menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada
Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal” (Q.S. Al Maidah ayat 11).

Seseorang yang menyertakan tawakal dalam setiap tindakan dan usahanya akan
berdampak positif terhadap kepribadiannya. Dampak positif ini terlihat tidak hanya ketika
usahanya berhasil. Namun juga terlihat Ketika usahanya tidak berhasil. Orang yang
tawakal tetap menanggapinya dengan positif. Kalau usahanya sukses, orang yang tawakal
meyakini bahwa kesuksesan itu merupakan karunia Allah Swt. Yang harus disyukuri dan
tidak perlu menjadi tinggi hati. Kalau usaha tidak sukses, orang yang tawakal tidak
berputus asa dan tetap berusaha. Bahkan dia melakukan introspeksi diri mengapa
usahanya tersebut belum berhasil. Apakah ada sesuatu yang kurang atau ada yang ia
kerjakan dengan tidak sungguh-sungguh. Orang yang tawakal tetap meyakini bahwa
kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Membiasakan diri dengan perilaku
ikhtiar dan tawakal akan membuat orang semakin pandai dan terampil, karena setiap
usaha pasti ada ilmunya dan ada cara meraih keberhasilan.
 Contoh Tawakkal

6
1. Selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah SWT dan bersabar apabila
mendapatkan musibah
2. Selalu berdia dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya.
3. Selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian atau apa yang kita
terima
4. Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar
5. Menyerahkan segala sesuatu hal terhadap Allah SWT setelah berusaha keras.

E. Hubungan Optimis, Ikhtiar, & tawakkal dengan Qada & Qadar.


Hubungan antara sikap optimis, ikhitiar. Dan tawakkal terhadap qadar dan qadar
yaitu menyatu dalam bentuk pengaplikasiannya. Yaitu : kunci dari kesuksesan dan
perubahan takdir yang dimiliki oleh individu terletak pada ikhtiar yang dilakukannya
sedangkan optimis adalah sebagai faktor pendorong untuk terus mencoba dan meyakini hati
bahwa usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil yang positif atas ijin allah sebagai
bentuk tawakkal terbaik manusia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Optimis, Ikhtiar dan Tawakkal harus selalu ditanamkan oleh setiap umat muslim
untuk menghadapi segala ujian yang diberikan allah SWT. Segala bentuk ujian hidup yang
diberikan allah SWT kepada seluruh umatnya dikenal dengan Qada dan Qadar. Hubungan

7
antara sikap optimis, ikhitiar. Dan tawakkal terhadap qadar dan qadar yaitu menyatu dalam
bentuk pengaplikasiannya. Yaitu : kunci dari kesuksesan dan perubahan takdir yang dimiliki
oleh individu terletak pada ikhtiar yang dilakukannya sedangkan optimis adalah sebagai
faktor pendorong untuk terus mencoba dan meyakini hati bahwa usaha yang dilakukan akan
membuahkan hasil yang positif atas ijin allah sebagai bentuk tawakkal terbaik manusia.

B. Saran
Diharapakan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi
yang lain. Agar informasi dan pengetahuan yang didapat bertambah banyak dan
lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

8
WWW.GOOGLE,COM

Anda mungkin juga menyukai