Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan yang Di Ajukan :

1. Hal mendasar apa untuk masuk menjadi biarawan atau biarawati?


2. Apakah keluarga memberikan ijin untuk menjadi pemuka agama?
3. Tantangan apa yang dirasakan paling berat dalam kehidupan membiara?
4. Sukacita apa yang dirasakan selama hidup membiara?
5. Bagaimana biarawan atau biarawati menghadapi tantangan untuk anak muda sekarang?
Pesan dan Kesan :

Setelah kelompok kami mewawancarai romo di gereja kami berpendapat bahwa sebenarnya hidup
menjadi biarawan atau biarawati bukanlah suaatu hal tidak mengenakan seperti yang dipikirkan
banyak orang pada umumnya. Setelah menanyakan pertanyaan – pertanyaan pada romo kami bisa
menyimpulkan bahwa jika seseorang memang memiliki panggilan untuk hidup membiara menjadi
biarawan atau biarawati maka segala proses menjadi biarawan atau biarawati yang sulit dan penuh
tantangan akan terasa enak jika kita bisa menikmati prosesnya. Kadang meskipun pihak keluarga
juga tidak setuju jika salah satu anggota keluarga menjadi biarawan atau biarawati jika orang itu
benar mendapat panggilan untuk hidup membiara maka itu tidak akan menjadi penghalang.

Kesan dan pesan dari romo, wawancara ini bisa menjadi bekal bagi kita ke depannya untuk memilih
jalan hidup, terutama bagi kita yang ingin menjadi biarwan, atau yang masih bimbang.
Hasil Wawancara :

1. Hal mendasar apa untuk masuk menjadi biarawan atau biarawati?


Menurut romo yang kami wawancarai hal mendasar yang dibutuhkan untuk masuk menjadi
biarawan atau biarawati adalah panggilan untuk menjadi biarawan atau biarawati, setelah
itu menurut romo yang kami wawancarai hal mendasar yang dibutuhkan juga untuk menjadi
biarawan atau biarawati adalah sebuah ketertarikan untuk menjadi romo, romo tersebut
mengatakan bahwa saat pertama kali dia melihat seorang romo dia menganggap romo
tersebut keren dan dia juga merasa bahwa mengenakan baju romo saat melakukan misa itu
terlihat keren dan menarik baginya maka dia ingin menjadi romo nantinya .
2. Apakah keluarga memberikan ijin untuk menjadi pemuka agama?
“Saat keluarga mengetahui bahwa saya akan menjadi romo orang tua saya setuju jika saya
masuk dan belajar di sekolah seminari tetapi tidak setuju jika saya menjadi romo karena
orang tua saya beranggapan bahwa jika bersekolah di sekolah seminari Pendidikan yang
didapatkan akan bagus dan akan menjadi disiplin karena di seminari murid – murid tinggal
dalam asrama.” Kata romo Yohannes Antonius Lelaona yang kami wawancarai.
3. Tantangan apa yang dirasakan paling berat dalam kehidupan membiara?
Menurut romo Anton tantangan yang paling berat dalam hidup membiara adalah melawan
diri sendiri, maksudnya adalah karena menjadi seorang romo kita harus melawan hawa
nafsu dan juga menjauhkan diri dari berbagai macam bentuk dosa dan godaan, cara untuk
menanggulangi tantangan tersebut adalah dengan lebih mendeatkan diri kepada Tuhan dan
berusaha menjauh dari hal – hal duniawi yang kurang baik. “Lalu kita juga harus menghayati
kaul kita yaitu kaul kemiskinan dan yang lainnya itu merupakan salah satu hal yang sangat
berat untuk dilakukan saat menjadi romo.” Kata romo Anton
4. Sukacita apa yang dirasakan selama hidup membiara?
Sukacita yang dirasakan selama hidup membiara menurut romo Anton ada banyak salah
satunya seperti berkunjung ke rumah umat karena dapat mengenal keluarga mereka,
mengetahui keadaan ekonomi mereka dan permasalahan di dalam keluarga. Bagi romo
Anton, bertemu dengan umat nya adalah sesuatu hal yang memberikan sukacita.
5. Bagaimana biarawan atau biarawati menghadapi tantangan untuk anak muda sekarang?

Anda mungkin juga menyukai