Demokrasi terpimpin masa Orde Lama berakhir setelah keluarnya surat perintah 11
Maret (Supersemar). Kemudian dimulailah era demokrasi Pancasila pada masa
Orde Baru ini.
Pelaksanaan demokrasi masa orde baru diletakkan pada kemurnian Pancasila dan
UUD 1945. Meski begitu, demokrasi pada masa Orde Baru ini tidak berjalan sesuai
rencana karena banyak terjadi penyimpangan seperti:
Bukti perkembangan yang signifikan pada demokrasi di era reformasi ini ditandai
dengan banyak munculnya partai politik, kemerdekaan pers, terselenggaranya
pemilu yang demokratis, adanya otonomi daerah, hingga pembebasan narapidana
politik dan tahanan politik.