Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferrina Pangemanan Ano

Nim : 511420017

PERBANDINGAN KONSEP NEGARA DEMOKRASI DI INDONESIA

PADA MASA ORDE BARU,ORDE LAMA, DAN MASA REFORMASI

Pengertian demokrasi sendiri adalah merupakan salah satu hal berupa sistem


pemerintahan yang ada di dunia dimana sistem pemerintahan ini dibuat
dalam rangka bertujuan untuk menjadikan rakyat supaya bisa menjadi
pemegang kekuasaan tertinggi.

Dimana, demokrasi dapat kita ketahui berasal dari bahasa yunani


yaitu "Demos" artinya rakyat dan "kratos" artinya Pemerintahan. Jadi,
demokrasi bisa dipahami sebagai pemerintahan yang diselenggarakan dari
rakyat, oleh rakyat dan demi rakyat.

Hal ini tentu saja menjadikan rakyat menjadi memiliki peranan yang penting
serta dapat melihat kinerja dari pemerintahan supaya tidak terjadi adanya
penyalahgunaan di bidang pemerintahan nantinya. Sifatnya demokrasi
sendiri adalah mutlak. Yang berarti, hal ini tidak mampu digantikan dari bagian
susunan struktur yang ada pada pemerintahan.

Demokrasi dalam urutan vital dalam pembagiannya kekuasaan dalam suatu


negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsiptrias politica) dengan
kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harusdigunakan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacamtrias politik ini menjadi
sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta - fakta sejarah catatan
kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besarternyata tidak mampu untuk
membentuk masyarakat yang adil dan beradab,bahkan kekuasaan absolut
pemerintahan dapat mengatasiterhadap hak - hak asasi manusia.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan
demokrasi tidak langsung. Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk
demokrasi dimana setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu
kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan
politik yang terjadi. Sedangkan dalam demokrasi tidak langsung, seluruh rakyat
memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan  suatu
pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka. Demokrasi merupakan cara
yang dipilih Indonesia untuk menjalankan pemerintahannya sebaik mungkin,
tujuannya supaya dalam pemerintahan juga terdapat kepentingan rakyat yang
diwakilkan kepada wakil rakyat yang disampaikan kepada para pemimpin yang
telah kita pilih supaya kehidupan bangsa tidak condong kepada kalangan
tertentu tetapi mewakili seluruh kepentingan rakyat Indonesia demi
kesejahteraan bersama.

- Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Lama


Demokrasi yang dipakai adalah demokrasi parlementer atau demokrasi liberal.
Demokrasi pada masa itu telah dinilai gagal dalam menjamin stabilitas politik.
Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer disebabkan hal
 – 
 hal sebagai berikut ;
1. Dominannya politik aliran maksudnya partai politik yang sangat
mementingkan kelompok atau alirannya sendiri dari pada
mengutamakan kepentingan bangsa,
2. Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah,
3. Tidak mampunya para anggota konstituante bersidang dalam menentukan
dasar negara. Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang berisi 3 keputusan yaitu :
1. Menetapkan pembubaran konstituante
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali sebagai konstitusi negara dan
tidak berlakunya UUDS 1950,
3. Pembentukan MPRS dan DPRS
Dengan turunnya dekrit presiden berakhirlah masa demokrasi parlementer atau
demokrasi liberal. Pada masa ini kekuatan demokrasi belum tampak karena
demokrasi dan pemerintahan masih berpusat pada bangsawan dan kaum
terpelajar, sehingga rakyat kebanyakan tidak mengerti apa itu demokrasi,
mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang masih muda saat itu dan keadaan
sosial politik yang belum stabil setelah penggantian konstitusi, maka tak ayal
banyak rakyat Indonesia yang terutama berada di bawah garis kemiskinan lebih
memikirkan kelangsungan hidupnya daripada harus memikirkan
tentang demokrasi dan pemerintahan
Pada masa orde lama yang dimana merupakan masa yang berada dibawah
kepemimpinan oleh Presiden Soekarno yang ditetapkan sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan. Masa Orde Lama merupakan dimana terbentuknya
ataupun terlaksananya demokrasi terpimpin yaitu hal yang berupa setiap
keputusan ada pada penguasa dan sifatnya absolut serta di demokrasi terpimpin
inilah tercipta rasa untuk bergotong royong, Tidak mau memperoleh
kemenangan dan bersifat membeda-bedakan terhadap golongan lain yang
berbeda. Terdapat batasan terhadap partai politik juga.

- Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Orde Baru

Pemerintahan “Orde Lama” berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas


Maret 1966 yang dikuatkan dengan ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1996.
Sebagai pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan “Orde Baru”
dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama. Pelaksanaan
demokrasi masa “Orde Baru” ditandai perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan
umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali
untuk memilih anggota DPRD tingkat I,DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan
tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN dan
memilih Presiden dan Wakil Presiden(Kacung marijan, 2010:64).Dari hasil
pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah mengalami
pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti. Pucuk
kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain, Soeharto menjabat 32 tahun karena
pada masa itu belum dikenal adanya pembatasan kekuasaan presiden tentang
periode jabatan. Namun terjadi kemajuan pesat dibidang pembangunan secara
fisik dengan bantuan dari negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh
karena besarnya pinjaman yang menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan
krisis ekonomi maka pemerintahan menjadi goyah. Kita melepaskan PT.
Freeport dengan sistem pembagian saham, dan lebih parahnya lagi mayoritas
atau hampir bisa dikatakan seluruh keuntungan PT. Freeport mengalir ke devisa
Amerika sebagai negara kreditur kita. Selain itu, dalam pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan negara pada rezim orde baru kurang konsekuen
dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.Tanggal 21 Mei 1998 presiden
resmi mengundurkan diri. Kekuasaan “Orde Baru” sampai tahun 1998 dalam
ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan nilai – nilai demokrasi. Praktik
kenegaraan “Orde Baru” dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa demokrasi pada masa orde baru hanya sekedar
formalitas belaka, pada akhirnya rezim yang berkuasa akan tetap menekan kita
untuk memilihnya kembali menjadi penguasa di negeri ini.

 Pada masa orde baru yang berbeda dengan orde lama dimana masa orde baru
adalah masa yang berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang ciri-
ciri dari masa orde baru dapat dilihat bahwa  penentuan keputusan ada pada
kekuasaan yang ada di tangan Presiden, lalu dimasa orde baru juga tidak dikenal
dengan yang namanya periode jabatan sehingga Soeharto mampu dapat
menjabat hingga 32 tahun, Di masa orde baru juga terdapat maraknya KKN
(Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme) yang meresahkan rakyat serta terjadinya
pembatasan dibagian hak-hak politik rakyat sendiri.

- Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Era Reformasi

Gerakan reformasi membawa perubahan perubahan dalam bidang politik dan


usaha penegakkan kedaulatan rakyat, serta meningkatkan peran serta
masyarakat dan mengurangi dominasi pemerintah dalam kehidupan politik.
Dengan pengangkatan BJ Habibie sebagai presiden baru berubah juga pola
otoriter penguasa yang selama 32 tahun kita rasakan ketika masa
pemerintahan Soeharto. (Soehino, 2010:108). Pelaksanaan demokrasi pada
masa “Reformasi” pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan
pada UUD 1945 yang telah diaman demen oleh MPR. Dengan penyempurnaan
pelaksanaannya, meningkatkan peran lembaga lembaga negara dengan menegakan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip
pemisahan kekuasaan, (check and balance system) yang jelas antar
lembaga lembaga.

Pada masa reformasi, dimana pada masa inilah diberlakukan periode


jabatan untuk presiden dan wakil presiden yaitu disepakati dengan masa
jabatan selama 5 tahun. Setelah 5 tahun, akan melakukan pergantian. Lalu,
pelaksanaan demokrasi di masa reformasi ini dapat dilihat perubahannya
yang ada pada pemilihan kepala pemerintahan yang dilakukan secara
langsung, lalu adanya pemberdayaan buat masyarakat-masyarakat sipil,
adanya partai politik yang independen serta terjadinya dan terbentuk
lembaga-lembaga penguatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai