1. Apa yang dimaksud kata “demos”, menyiratkan makna diskriminatif
2. Apa sajakah yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi yang kalian ketahui ? 3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi praktek demokrasi suatu negara. 4. Bagaimana praktek demokrasi di Indonesia ? 5. Apa yang dimaksud dengan oligarki ?
JAWAB :
1. yakni “demos” [rakyat] dan “kratein” [kekuasaan]. Menirut konsep
demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintah, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktek, demos menyiratkan makna diskrminatif.Demos bukanlah rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak-hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan 2. prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut : a. Berdasarkan pada ketuhanan yang maha ESA b. Menjujung tinggi hak asasi manusia (HAM) c. Berkedaulatan Rakyat d. Didukung oleh kecerdasan warga negara e. Menganut sistem pembagian kekuasaan f. Mengusahakan kesejeterahan rakyat 3. Berikut beberapa faktornya : a. kesetaraan sosial b. Budaya c. Intervensi asing d. Pendapatan perkapita Dan menurut Bahmueller (1996) a. Faktor Ekonomi b. Faktor Poliik c. Faktor sosial Budaya 4. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dari masa ke masa tidaklah sama mengingat Undang-Undaang Dasar yang berlaku pun berganti-ganti. Pergantian Undang-Undang Dasar menyebabkan pergantian sistem pemerintahan. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Kita perlu menengok ke sejarah perkembangan sistem demokrasi di Indonesia, periode 1945-1949. Pada masa periode ini berlaku sistem demokrasi Pancasila dengan kabinet Presidensial, dan pada tahun itu juga Pemerintah mengeluarkan Maklumat dan mengakibatkan sistem Demokrasi diganti dengan Demokrasi Liberal dengan kabinet Parlementer. Pada tahun 1950-1959 pemerintah Indonesia, melaksanakan pemerintahan dengan sistem yang belum mengalami perubahan yakni demokrasi liberal dengan kabinet parlementer ala Eropa Barat, khususnya Belanda. Di awal tahun 1959-1966 pemerintah Indonesia melaksanakan Demokrasi Terpimpin, akan tetapi karena adanya penafsiran yang salah terhadap demokrasi terpimpin, terjadi berbagai penyimpangan terhadap UUD 1945. Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain MPRS dan DRR tunduk kepada Presiden seumur hidup, terjadinya pembelokan politik luar negeri yang bebas dan aktif ke arah politik yang condong dan komunis. Pada periode 1966 lahirlah Orde Baruyang ingin melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. Secara ideologi dan konstitusional asas demokrasi Indonesia bersumber tata nilai sosial budaya bangsa. Demokrasi Pancasila bukanlah demokrasi yang berdasarkan kekuasaan mayoritas. Dalam Demokrasi Pancasilatidak ada satu golongan pun yang boleh semaunya mempertahankan atau memaksakan pendiriannya sendiri. Dengan demikian tidak ada tempat untuk diktator mayoritas atau tirani mayoritas. Demorasi pancasila berbeda dengan Demokrasi Liberal yang mengutamakan suara mayoritas dalam mengambil suatu keputusan. Berbada dengan demokrasi terpimpin yang mengutamakan pemimpin dalam mengambil keputusan. 5. Oligarki adalah struktur kekuasaan yang terdiri dari beberapa individu elit, keluarga, atau, perusahaan yang dizinkan untuk mengontrol suatu negara atau organisasi. Jadi oligarki adalah struktur kekuasaan yang dikendalikan oleh sejumlah kecil orang, yang dapat terkait dengan kekayaaan, ikatan keluarga, bangsawan, kepentingan perusahaan, agama, politik, atau kekuatan militer.