Anda di halaman 1dari 14

DEMOKRASI

Dosen Pengampu :

Nanang Bagoes S.Sos MAP Disusun Oleh :

1. Setya Lukman Jaya Mahendra


Agenda
Pembahasan

01 Bentuk Pemerintah dan pengertiannya

02 Definisi Demokrasi Menurut Para Ahli

03 Ciri – ciri Demokrasi

04 Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia


Bentuk – Bentuk Pemerintahan
Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat
wilayah, masyarakat, dan pemerintah. Negara dikatakan suatu
organisasi karena di dalamnya terdapat stuktur contohnya presiden
yang dibantu oleh wakil presiden dan menteri - menterinya.
Terbentuknya suatu negara harus mempunyai tiga syarat utama
yaitu wilayah, masyarakat, dan pemerintah. Setiap negara memiliki
sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri. Bentuk-bentuk
pemerintahan itu diantaranya Oligarki, Anarki, Moboraksi,
Diktator, dan Demokrasi.
Bentuk – Bentuk Pemerintahan

1. Oligarki adalah sistem pemerintahan yang


dijalankan oleh segelintir orang banyak. Partisipasi
rakyat dalam pemerintahan dibatasi atau bahkan
ditiadakan dengan dihapusnya lembaga perwakilan
rakyat dan keputusan hukum tertinggi ada pada
tangan segelintir orang tersebut.
Bentuk – Bentuk Pemerintahan

2. Anarki adalah pemerintahan yang kekuasaannya


tidak jelas, tidak ada peraturan yang benar-benar
dapat dipatuhi. Setiap individu bebas menentukan
kehendaknya sendiri-sendiri tanpa aturan yang
jelas.
Bentuk – Bentuk Pemerintahan

3. Moboraksi adalah pemerintahan yang dikuasai


olah kelompok orang untuk kepentingan kelompok
yang berkuasa, bukan untuk kepentingan rakyat.
Biasanya mobokrasi dipimpin oleh sekelompok
orang yang mempunyai motivasi yang sama.
4. Diktator ialah kekuasaan yang terpusat pada
seseorang yang berkuasa mutlak (otoriter)
Bentuk – Bentuk Pemerintahan

5. Secara etimilogi demokrasi terdiri dari dua kata yang


berasal dari Yunani yaitu: “demos” yang berarti rakyat
atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi : demos-cratos” atau
“demos-cratos” (demokrasi) adalah kekuasaan atau
kedaulatan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Definisi Demokrasi Menurut Para Ahli
Adapun pengertian demokrasi dari para ahli yaitu:
1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk
mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat.
2. Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system
pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
Ciri – Ciri Demokrasi
Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama
yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat
bersifat demokratis atau tidak, yaitu:
1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.
2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam
suatu masyarakat yang sedang berubah.
3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.
4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.
5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman
6. Adanya jaminan penegakan keadilan.
7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.
8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.
Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
• Demokrasi periode 1945-1959
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer. Sistem demokrasi parlementer yang mulai
berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan diperkuat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan 1950,
ternyata kurang cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada beberapa Negara Asia lain.
Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama menjadi koridor dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan-kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih demokrasi system
parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat. Undang Undang
Dasar 1950 menetapkan berlakunya system parlementer dimana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala
Negara konstitusional ( constitutional head ) beserta mentri-mentrinya yang mempunyai tanggung jawab politik.
Salah satu hal yang penting dalam periode ini adalah adanya perdebatan yang tidak berkesudahan yang dilakukan
oleh anggota parlemen dari partai yang berbeda. Karena seperti diketahui bahwa pada periode ini tumbuh era multi
partai. Era multi partai diikuti oleh adanya alam kebebasan ( tumbuhnya paham liberalism ) yang tumbuh pada
periode ini. Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menentukan berlakunya
kembali Undang Undang Dasar 1945. Keluarnya Dekrit Presiden tersebut merupakan intervensi presiden terhadap
parlemen. Dengan demikian sejak Dekrit Presiden keluar masa demokrasi berdasarkan system parlemen berakhir.
Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia

• Demokrasi Periode 1959-1965


Ciri system politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden,
terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Dalam praktik
pemerintahan, pada periode ini telah banyak melakukan distorsi terhadap praktik
demokrasi. Pada periode ini ada kekeliruan besar dalam demokrasi terpimpin
Soekarno, yaitu adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi. Demokrasi
terpimpin Soekarno sebenarnya bukan system demokrasi yang sebenarnya
melainkan sebagai suatu bentuk otoriterian. Karena itu pada periode ini
sebenarnya alam dan iklim demokrasi tidak muncu, karena yang sebenarnya
terjadi dalam praktik pemerintahan adalah rezim pemerintah sentralistik otoriter
Soekarno. Demokrasi terpimpin ala Soekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan
30 September 1965 yang didalangi oleh PKI ( Partai Komunis Indonesia).
Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
• Demokrasi periode 1965-1998
Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya gerakan 30 september yang dilakukan oleh
PKI. Landasan formil periode ini adalah Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 serta ketetapan
MPRS. Semangat yang mendasari kelahiran periode ini adalah ingin mengembalikan dan
memurnikan pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
secara murni dan konsekuen. Namun demikian “ Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru
hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tatanan praksis atau penerapan. Karena
dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi
kehidupan berdemokrasi. Seperti dikatakan oleh M. Rusli Karim rezim orde baru ditandai oleh ;
dominan peranan ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian
peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan
public, Masa mengambang, Monolitisasi idologi Negara, Inkorporasi lembaga nonpemerintahan.
Tujuan cir tersebut menjadikan hubungan Negara versus masyarakat secara berhadap-hadapan dan
subordinat, dimana Negara atau pemerintah sangat mendominasi. Dengan demikian kejadian
pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi juga terjadi dalam demokrasi Pancasila pada masa
rezim Soeharto.
Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
• Demokrasi 1998-sekarang
Sistem Demokrasi Pancasila ( Orde Reformasi) Demokrasi Pancasila Era Reformasi
berakar pada kekuatan multi partai yang berupaya mengembalikan perimbangan
kekuatan antar lembaga Negara. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi ini
adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturanperaturan yang dianggap tidak
demokratis, meningkatkan peran lembagalembaga tinggi Negara dengan menegaskan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan
kekuasaan , dan tata hubungan yag jelas antara lembaga-lembaga eksekutif , legislatif,
dan yudikatif. Demokrasi pada periode ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR-MPR
hasil Pemilu 1999 yang telah memilih Presiden dan Wakil presiden serta terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi lainnya. Dalam perkembangannya, pemerintah fokus pada
pembagian kekuasaan antar Presiden dan Parpol dalam DPR, sehingga rakyat diabaikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai