04 Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
Bentuk – Bentuk Pemerintahan Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat wilayah, masyarakat, dan pemerintah. Negara dikatakan suatu organisasi karena di dalamnya terdapat stuktur contohnya presiden yang dibantu oleh wakil presiden dan menteri - menterinya. Terbentuknya suatu negara harus mempunyai tiga syarat utama yaitu wilayah, masyarakat, dan pemerintah. Setiap negara memiliki sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri. Bentuk-bentuk pemerintahan itu diantaranya Oligarki, Anarki, Moboraksi, Diktator, dan Demokrasi. Bentuk – Bentuk Pemerintahan
1. Oligarki adalah sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh segelintir orang banyak. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan dibatasi atau bahkan ditiadakan dengan dihapusnya lembaga perwakilan rakyat dan keputusan hukum tertinggi ada pada tangan segelintir orang tersebut. Bentuk – Bentuk Pemerintahan
2. Anarki adalah pemerintahan yang kekuasaannya
tidak jelas, tidak ada peraturan yang benar-benar dapat dipatuhi. Setiap individu bebas menentukan kehendaknya sendiri-sendiri tanpa aturan yang jelas. Bentuk – Bentuk Pemerintahan
3. Moboraksi adalah pemerintahan yang dikuasai
olah kelompok orang untuk kepentingan kelompok yang berkuasa, bukan untuk kepentingan rakyat. Biasanya mobokrasi dipimpin oleh sekelompok orang yang mempunyai motivasi yang sama. 4. Diktator ialah kekuasaan yang terpusat pada seseorang yang berkuasa mutlak (otoriter) Bentuk – Bentuk Pemerintahan
5. Secara etimilogi demokrasi terdiri dari dua kata yang
berasal dari Yunani yaitu: “demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi : demos-cratos” atau “demos-cratos” (demokrasi) adalah kekuasaan atau kedaulatan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Definisi Demokrasi Menurut Para Ahli Adapun pengertian demokrasi dari para ahli yaitu: 1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat. 2. Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan-keputusan pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa. 3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih. Ciri – Ciri Demokrasi Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat demokratis atau tidak, yaitu: 1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela. 2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah. 3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur. 4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum. 5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman 6. Adanya jaminan penegakan keadilan. 7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan. 8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia • Demokrasi periode 1945-1959 Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer. Sistem demokrasi parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan diperkuat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan 1950, ternyata kurang cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada beberapa Negara Asia lain. Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama menjadi koridor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih demokrasi system parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat. Undang Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya system parlementer dimana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala Negara konstitusional ( constitutional head ) beserta mentri-mentrinya yang mempunyai tanggung jawab politik. Salah satu hal yang penting dalam periode ini adalah adanya perdebatan yang tidak berkesudahan yang dilakukan oleh anggota parlemen dari partai yang berbeda. Karena seperti diketahui bahwa pada periode ini tumbuh era multi partai. Era multi partai diikuti oleh adanya alam kebebasan ( tumbuhnya paham liberalism ) yang tumbuh pada periode ini. Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali Undang Undang Dasar 1945. Keluarnya Dekrit Presiden tersebut merupakan intervensi presiden terhadap parlemen. Dengan demikian sejak Dekrit Presiden keluar masa demokrasi berdasarkan system parlemen berakhir. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia
• Demokrasi Periode 1959-1965
Ciri system politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Dalam praktik pemerintahan, pada periode ini telah banyak melakukan distorsi terhadap praktik demokrasi. Pada periode ini ada kekeliruan besar dalam demokrasi terpimpin Soekarno, yaitu adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi. Demokrasi terpimpin Soekarno sebenarnya bukan system demokrasi yang sebenarnya melainkan sebagai suatu bentuk otoriterian. Karena itu pada periode ini sebenarnya alam dan iklim demokrasi tidak muncu, karena yang sebenarnya terjadi dalam praktik pemerintahan adalah rezim pemerintah sentralistik otoriter Soekarno. Demokrasi terpimpin ala Soekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh PKI ( Partai Komunis Indonesia). Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia • Demokrasi periode 1965-1998 Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya gerakan 30 september yang dilakukan oleh PKI. Landasan formil periode ini adalah Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 serta ketetapan MPRS. Semangat yang mendasari kelahiran periode ini adalah ingin mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Namun demikian “ Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tatanan praksis atau penerapan. Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi. Seperti dikatakan oleh M. Rusli Karim rezim orde baru ditandai oleh ; dominan peranan ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public, Masa mengambang, Monolitisasi idologi Negara, Inkorporasi lembaga nonpemerintahan. Tujuan cir tersebut menjadikan hubungan Negara versus masyarakat secara berhadap-hadapan dan subordinat, dimana Negara atau pemerintah sangat mendominasi. Dengan demikian kejadian pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi juga terjadi dalam demokrasi Pancasila pada masa rezim Soeharto. Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia • Demokrasi 1998-sekarang Sistem Demokrasi Pancasila ( Orde Reformasi) Demokrasi Pancasila Era Reformasi berakar pada kekuatan multi partai yang berupaya mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga Negara. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi ini adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturanperaturan yang dianggap tidak demokratis, meningkatkan peran lembagalembaga tinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan , dan tata hubungan yag jelas antara lembaga-lembaga eksekutif , legislatif, dan yudikatif. Demokrasi pada periode ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR-MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih Presiden dan Wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi lainnya. Dalam perkembangannya, pemerintah fokus pada pembagian kekuasaan antar Presiden dan Parpol dalam DPR, sehingga rakyat diabaikan. Terima Kasih