a. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang
diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM, yaitu demos yang
artinya rakyat dan kratein yang berarti pemerintahan yang secara
literer bermakna pemerintahan rakyat. Adapaun secraa harfiah, makna
demokrasi adalah pemerintahan negara oleh rakyat atau pemerintah
oleh rakyat untuk rakyat.
Demokrasi bertujuan mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara
tersebut.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya dengan
pembagian kekuasaan dalam satu negara (umumnya berdasarkan
konsep dan prinsip trias politica), yaitu kekuasaan negara yang
diperolah dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahtraan dan
kemakmuran rakyat. Prinsip semacam tria politica ini menjadi sangat
penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat
kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak
mampu membnetuk masyarakat yang adail dan beradab, bahkan
kekuasaan absolut pemerintah sering menimbulkan pelanggaran
terhadap hak-hak manusia.
Demikan pula, kekuasaan berlebihan pada lembaga negara lain,
misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislative menentukan
sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota anggotanya tanpa
memerdulikan aspirasi rakyat, tidak akan membwaa kebaikan untuk
rakyat.
Demokrasi tidak akan dating, tumbuh, dan berkembang dengan
senidirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Oleh karena itu, demokrasi memerlukan usaha nyata setiap
beberapa periodesasi:
Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 1950 ).
Tahun 1945 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi
belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya
revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi
kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang
berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala
kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk
menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang
absolut pemerintah mengeluarkan :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP
berubah menjadi lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang
Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer
a)
b)
c)