Pelajar dan mahasiswa serta tokoh masyarakat merupakan salah satu komponen
bangsa yang memiliki peran penting dalam kancah politik sepanjang sejarah
ketatanegaraan indonesia. Berdirinya organisasi Boedi Oetomo dan organisasi-
organisasi pergerakan nasional lainnya yang kemudian muncul banyak di pelopori
oleh para pemuda, khususnya mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di
lembaga-lembaga pendidikan masa kolonial. Mereka kerap mendiskusikan dan
memperjuangkan hak hak bangsa Indonesia yang saat itu masih dijajah. Dari
berdirinya Boedi Oetomo 1908, peristiwa sumpah pemuda pada 1928 hingga
Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, pemuda dan mahasiswa dengan
pemikirannya yang berani dan kritis memperjuangkan hak hak bangsa Indonesia
sehingga Kemerdekaan Indonesia pun dapat diraih pada 17 agustus 1945.
Selain para pelajar dan mahasiswa, tak bisa dilupakan komponen bangsa
lainnya yang memiliki andil dalam perubahan politik dan dinamika ketatanegaraan
Indonesia yakni tokoh masyarakat. Tercatat dalam sejarah indonesia tokoh
masyarakat di antarannya dr. Wahidin Soedirohusodo, H. Samanhudu, H>O>S
Tjokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari. Mereka merupakan
tokoh-tokoh yang mempunyai kepedulian terhadap masyarakat dan turut andil dalam
pendirian beberapa organisasi yang tumbuh dan berkembang pada masa pergerakan
nasional. Bahkan H.O.STJokroaminoto merupakan guru para pemimpin-pemimpin
besar di Indonesia yang melahirkan keberagaman ideologi di Indonesia. Beberapa
pemimpin besar yang pernah menimba ilmu pada H.O>Stjokroaminoto yaitu
soekarno, Kartosuwiryo, semaoen, Alimin, Muso, dan Tan Malaka.
Peran pemuda, mahasiswa dan tokoh tokoh seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Ahmad Subardjo tampak dalam peristiwa rengasdengklok menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok telah menjadi cermin
sekaligus inspirasi dan motivasi bagi pelajar dan mahasiswa generasi berikutnya
untuk berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Peran pelajar dan mahasiswa dalam
peristiwa itu terbukti ampuh mendesak dua tokoh bangsa untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Arah kehidupan politik Indonesia pun
berubah sesuai kebutuhan zaman.