2. Fungsi tari
Peran tari bagi masyarakat pemiliknya sangat besar. Peran dalam pengertian yang lebih
luas berarti fungsi dan guna. Fungsi tari dibedakan menjadi bebrapa macam, antara lain:
a. Sebagai sarana upacara adat
1) Bersifat sakral dan memilliki unsur magis.
2) Gerak yang ditarikan merupakan rangkaian gerak ekspresif inisiatif (gerak maknawi).
3) Ada unsur pemujaan pada Dewa/roh, leluhur.
4) Pola lantai melingkar, berjajar atau berbaris.
Contoh : Tari Seblang (Jawa Timur), Tari Pattulu ( Sulawesi selatan ), Tari Sang
Hyang (Bali), tari Sintren (Jawa Tengah), Tari Bedhaya (Yogyakarta).
b. Sebagai sarana pendidikan
1) Membentuk keseimbangan emosi, ketrampilan, budi pekerti.
2) Membina kerjasama, santun, dan toleransi.
c. Sebagai sarana pertunjukan/hiburan
1) Gerak ditata sesuai tema.
2) Dikelompokkan menjadi 2 macam:
i. Sebagai hiburan rakyat, contoh: Tari Lengger ( Jawa Tengah ), Tari Serampang
12 ( Sumatera Barat ), Tari Ketuk Tilu (Jawa Barat).
ii. Sebagai Pergelaran Resmi.
Dalam fungsinya sebagai pergelarann seni tari direncanakan secara matang, baik bentuk
gerak, irama, dramatika, rias busana, komposisi, dan lain-lain. contoh: Sendratari Ramayana,
Tari Garapan ( khusus festival ).
3. Nilai estetis pada seni tari terdapat pada unsur keindahan seni tari, yang meliputi:
a. Wiraga
Wiraga adalah dasar ketrampilan gerak tubuh/fisik penari. Bagian fisik manusia yang
dapat menyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak tari ada banyak sekali, diantaranya
adalah sebagai berikut.
- Jari-jari tangan - Jari-jari kaki
- Pergelangan tangan - Dada
- Siku tangan - Perut
- Bahu - Pinggul
- Leher - Biji mata
- Muka dan kepala - Alis
- Lutut - Pergelangan tangan
Sebagai gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak biasa melainkan
gerak yang sudah mengalami proses distilisasi (diperhalus, dipertegas) dan distorsi (dirubah
dalam arti di dibuat lebih variatif atau modifikasi). Dalam seni tari, gerak di bagi menjadi dua
macam, yaitu:
1) Gerak maknawi
Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti atau memiliki maksud tertentu.
Misalnya, gerak menolak, gerak menangis, gerak memukul (perang), dan sebagainya.
2) Gerak murni
Gerak murni adalah gerak yang tidak memiliki arti. Misalnya, dalam tari Gambyong
(Jateng ) terdapat gerak Bathangan, gerak Kawilan, dan sebagainya.
b. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerak yang harmonis. Ada dua macam irama
musik, yaitu:
1) Musik eksternal, adalah musik yang berasal dari luar diri penari.
Contohnya CD/kaset pita, dan semua musik yang dihasilkan dari alat musik.
2) Musik internal, adalah musik yang berasal dari tubuh penari. Contohnya petikan jari,
tepukan tangan, hentakan kaki, teriakan, desahan, dan vokal dari penari.
c. Wirasa
Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. Seperti, tegas,
lembut, gembira, dan sedih, yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah
sehingga melahirkan keindahan.