Anda di halaman 1dari 7

MATERI PJJ KE 2

SENI BUDYA KELAS X


SEMESTER GANJIL
MAN 13 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
MATERI PJJ KE 2 SENI BUDAYA INI, CUKUP KALIAN
PELAJARI, BACA, DAN DI SIMAK DENGAN BAIK
BAIK UNTUK MELANJUTKAN MATERI BERIKUTNYA
KONSEP, TEKNIK DAN PROSEDUR GERAK DASAR TARI
TRADISIONAL
1.KONSEP DAN RAGAM RERAK TARI DAERAH
Konsep, Teknik, Simbol, Nilai Estetis dan Prosedur dalam Gerak Dasar Tari Tradisional- Setiap
daerah memiliki budaya dan selera yang berbeda – beda. Oleh karena itu, jika kita mengamati
tariannya terdapat perbedaan bentuk gerak dan teknik memperagakannya .Ragam gerak tari
kerakyatan banyak menggunakan imitataif dan ekspresif .Gerakannya menirukankegiatan dan emosi
manusiasampai menirukan perangai bintang.
Ragam gerak tari klasik banyak menggunakann gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif
yang telah distilasi atau diperhalus .Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai
hewan,tetapi geraknya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola-
polagerak yang sudah di tentukan .
Ragam gerak tari kreasi baru merupakan paduan beberapa ragam gerak tradisional sehinnga
menjadi bentuk baru.bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi
muda dan di tata oleh koreografer yang kreatif.
Untuk menjadikan rangkaian gerak tari,penari harus menguasai gerak dasar anggota tubuh
sebagai sarana pengekspresian tari.gerak dasr suatu tari dari beberapa kelompok yaitu sebagai
berikut.

a.Gerak Kaki
Telapak kaki berperan penting dalam pelakasanaan sikap dan gerak kaki yang bisa menambah
keindahan sikap gerak seluruh tubuh .Dasar sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut.
▪ Sikap telapak kaki rapat kembar.
▪ Sikap telapak kaki rapat silang.
▪ Sikap telapak kaki renggang silang.
▪ Sikap telapak kaki rapat siku
▪ Sikap telapak kaki renggang.
Sikap telapak telapak kaki yang tidak penuh dan banyak menghiasi gerak tari tradisional yaitu
sebagai berikut.
1. Tumit terangkat (jinjit)
2. Menapak pada ujung kaki kembar .
3. Tekukan kaki,pada pergelangan ,lutut,dan pangkal paha.

b.Gerak Tangan
Gerak tangan merupakan ciri yang menonjol dari seni tari dunia timur .pada dunia barat ,gerak tari
lebih menonjolkan gerak kaki sebagai ekspresi ide tari.
c.Gerak Bahu dan Kepala
Gerakan ini sangat berperan pada tarian tradisi ketimuran di samping menjadi pelengkap pada
gerak yang dapat memperkuat suatu sikap atau gerak.
d. Gerak Mata
Gerakan ini merupakan pelengkap dari sikap dan gerak kepala dalam mewujudkan keterpanaan
pengungkapan bersama anggota badan lain.
e. Gerak Lambung
Sikap dan gerak lambung mengesankan bentuk badan membesar.

2. ASAL GERAK DAN MENYUSUN GERAK


Gerak dapat diperoleh melalui ekplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi merupakan proses berfikir,
berimajinasi, merasakan, dan merespon objek yang diperoleh melalui pancaindra. Objek tersebut dapat
berupa benda, alam, suara, dan rasa. Mengamati karya seni dapat menimbulkan imajinasi yang
merangsang terjadinya respon gerak spontan. Adapun penjelajahan rasa, seperti panas, dingin, marah,
senang dan sedih akan membantu pencarian gerak ekspresif. Gerak-gerak ini dapat kita himpun
menjadi gerakan tari yang indah. Untuk mempermudah mencari dan merespons gerak, kita harus
mengetahui tema dari tari tersebut.
Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan, contohnya sebagai berikut.
▪ Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, bela diri, atau contoh
kanuragan.
▪ Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan.
▪ Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak sukacita, meloncat-loncat, melambai-lambai,
melenggang, dan bergoyang.
▪ Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang.
Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah berkumpul, barulah dirangkai menjadi tarian.
Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap.
Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari yaitu sebagai berikut.
▪ Arah handap, menunjukan arah penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang,
menengadah, atau menunduk.
▪ Arah gerak, menunjukan arah penari akan bergerak, membuat lingkaran, zigzag, berjalan maju
dan mundur, serong diagonal, spiral, dan sebaginya.
Dalam menata tari perlu diperhatikan level dan kepadatan yaitu sebagai berikut.

a. Level yaitu tingkat jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.


1. Level tinggi : berdiri
2. Level sedang : membungkuk
3. Level rendah : duduk

b. Kepadatan (Density)
Penguasaan ruang oleh penari penting untuk tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di
atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh. Penata tari yang baik juga
memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh
gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah, misalnya garis
diagonal, horizontal, zig-zag, spiral, dan lain-lain. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai geakan
penari di atas pentas adalah desain atas, contohnya loncatan, gerak payung, pita, dan lain-lain.
Merankai gerak agar indah dan menarik perlu adanya harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer
memperhatikan atau memadukan gerak dengan hal-hal berikut.
▪ Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerakan.
▪ Pengusaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium.
▪ Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
▪ Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.

SIMBOL DALAM TARI


Kelahiaran seni tari tidak bisa dilepaskan dari zamannya dan mencerminkan situasi, kondisi dan
budaya saat itu. Seni tari sebagai bagian kesenian tidak terlepas dari simbol yang digunakan untuk
mewujudkannya, bahkan hampir setiap kegiatan manusia selalu menggunakans simbol karena
manusia merupakan animal simbolicum atau makhluk yang bermain dengan simbol-simbol. Selain itu,
manusia adalah Homo estheticus, yaitu setiap manusia memiliki rasa indah meskipun keindahan tidak
memiliki bentuk mutlak. Oleh karena itu, manusia selalu bermain dengan simbol yang sesui dengan
pengalaman keindahannya masing-masing. Manusia dapat menggunakan akal budi dan pikirannya
untuk memahami simbol dan menjadikannya sebuah sarana untuk merespon terhadap segala sesuatu
yang dihadapi dalam hidupnya.
Hubungan anatar simbol dan seni sangat erat karena biasanya berkaitan dengan pemujaan
terhadap sesuatu atau yang sifatnya religius dan ini diwujudkan berupa tarian, patung, lukisan dan
nyanyian dalam bentuk simbol-simbol. Simbol selalu mencerminkan sesuatu yang sedang dirasakan
sang kreator yang sebelumnya memlui proses kreatif shingga orang lain yang melihat ataupun
mendengarnya dapat merasakan hal yang sama.

NILAI ESTETIS DALAM GERAK TARI


Berbicara mengenai simbol akan berkaitan dengan estetika. Estetika diartikan indah. Pada awalnya
estetika mencakup seluruh nilai seperti nilai seni, alam moral, dan intelektual. Perkembangan
berikutnya, definisi estetika (keindahan) adalah kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat diantara
kesadaran kita. Dengan demikian estetika bukan bagian dari kualitas atau peristiwa, melainkan cara
kita menagkapnya atau mengacu pada selera. Simbol dan estetika tari dapat diamati malalui wirama
(irama), wiraga (keterampilan gerak), wirasa (rasa), serta unsur-unsur yang mendukungnya seperti
musik.

Hasil karya seni merupakan ungkapan perasaan yang dibentuk dari unsur-unsur yang dipadu menjadi
satu kesatuan yang utuh untuk dapat dinikmati secara estetis. Seorang seniman mengomunikasikan
pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya oleh para
penikmat seni. Untuk memahami hasil keindahan karya seni, masing-masing memiliki tolak ukur atau
kriteria tersendiri, misalnya pada karya surakarta nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta
sawanda serta wiraga, wirama, dan wirasa. Adapun hasta sawanda berarti delapan , sa/esa artinya
satu, wanda artinya muka atau badan. Jadi hasta sawanda berarti delapan ketentuan normatif yang
menjadi satu kesatuan untuk diterapkan bagi seorang penari agar membawakan suatu tarian dengan
baik.
Unsur-unsur pada hasta sawanda yaitu sebagai berikut.
1. Pacak : Suatu norma atau ketentuan yang meliputi keseluruhan ekspresi gerak setiap tarian
yang harus diterapkan dan diataati. Sebagai contoh dalam membawakan tokoh Srikandhi
pacaknya berbeda dengan tokoh Shinta meskipun karakter tarinya sama-sama tari putri.

2. Pancat : Pola kesinambungan antara motif gerak satu dan motif gerak lainnya yang dirangkai
secara berurutan, serasi, dan menyatu.

3. Ulat : Sikap pandangan, polatan, atau ekspresi wajah ketika menari supaya mencapai
dramatik peran yang dibawakan, seperti ekspresi gembira, sedih, gelisah, dan sebagainya.

4. Lulut : Hafal secara secara keseluruhan dengan insting sehingga gerakan-gerakan tarinya
akan keluar dengan sendirinya tanpa harus mengingat atau menghafal.Wiled : Kreatifitas yang
menjadi ciri (gaya) setiap penari yang diterapkan saat melakukan gerakan tari.

5. Luwes : Gerakan tari luwes dan enak dipandang yang biasanya dipengaruhi faktor
pembawaan atau bakan seseorang.
6. Irama : Ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat-lambatnya gerakan tari. Penari harus
dapat menepati irama, artinya tidak boleh mendahului ataupun ketinggalan dalam irama
tersebut.

7. Gending : Seorang penari harus memahami dan mampu menerapkan bentuk-bentuk gending
sebagai iringan tari serta dapat mengetahui saat jatuhnya ketuk, kenong, kempul, dan gong.
Perhatikan contoh analisis simbol dan nilai estetis tari tradisional (tari payung) dari aspek secara
keseluruhan mulai gerak, busana, iringan, hingga properti yang digunakan!

1. DESKRIPSI TARI PAYUNG DARI SUMATERA BARAT


Tari payung merupakan tari klasik masyarakat Minang (Sumatera Barat) yang mengisahkan kasing
sayang sepasang kekasih. Tari ini merupakan jenis tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan
dengan payung yang melambangkan pelindung. Tarian ini dimainkan secara berpasangan, penari laki-
laki menggunakan payung, sedangkan penari perempuan menggunakan selendang sebagai
pelengkap. Tari ini biasanya ditarikan secara khusus pada upacara adat seperti pernikahan dan pada
kegiatan tertentu, seperti pesta, perayaan tertentu, dan lain-lain.

2. KOSTUM TARI
Kostum tari yang digunakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan acara yang sedang dilaksanakan.
Namun, pada umumnya menggunakan pakaian adat tradisional Sumatera BArat. Penari wanita
memakai hiasan kepala berupa gelang-gelang, kalung bersusun, dan anting. Penari laki-laki
mengggunakan baju khas Sumatera Barat yaitu celana panjang , baju lengan panjang dengan hiasan
kepala (saluak), dan selembar kain selempang di bahu, ditambah kain songket yang melingkar di
badan. Penari lelaki membawa payung, sedangkan penari perempuan memakai selendang.

3. RAGAM GERAK TARI


Di dalam tarian ini, yang membawa payung hias adalah penari pria. Payung ini dibawa dalam gerakan
menari yang aktraktif, sementara penari perempuan mengiringi dengan menari menggunakan
selendang. Masing-masing pasangan menari berputar dan bersebelahan dengan irama musik yang
semakin lama semakin dibuat cepat sehingga semakin lama tarian terlihat semakin dinamis.
Tarian ini dulunya termasuk tarian yang memiliki pakem cukup ketat dalam berbagai aspek, termasuk
dalam gerakannya. Akan tetapi dengan semakin banyaknya

4. IRINGAN TARI
Musik ala melayu dengan alat musik yang bervariasi semakin membuat tarian ini semakin menarik
untuk dilihat. Lagu yang digunakan dalam mengiringi tari Payung berjudul Berbendi-bendi Sungai
Tanang. Lagu ini mengisahkan seorang suami istri yang baru saja menikah dan berbulan madu.
Mereka mandi di sungai Tanang.

5. SIMBOL DAN MAKNA TARI PAYUNG


Ada makna tersendiri di balik properti yang dibawa oleh para penari laki-laki dan perempuan dalam tari
payung. Penari laki-laki menggunakan payung melambangkan seorang laki-laki yang harus menjadi
pelindung dan bertanggungjawab terhadap pasangannya. Adapun penari perempuan dengan
selendangnya melambangkan kesiapan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Tari payung menggambarkan kasih sayang yang kuat dengan pasangannya dalam mengarungi
bahtera rumah tangga, baik dalam keadaan suka maupun duka. Hal ini terpancar dari gerakan tari
yang mengalun pelan dan kencang. Alunan musik yang tenang dengan gerakannya yang pelan
menyiratkan kehidupan tanpa kesusahan, sedangkan alunan musik yang kencang menyiratkan
kehidupan yang naik turun. Jadi, pada dasarnya tari ini menyimbolkan kewajiban suami dalam
melindungi istrinya.

Nah itulah pembahasan materi pelajaran seni budaya mengenai konsep, teknik, simbol dan prosedur
gerak dasar tar

Anda mungkin juga menyukai