a.Gerak Kaki
Telapak kaki berperan penting dalam pelakasanaan sikap dan gerak kaki yang bisa menambah
keindahan sikap gerak seluruh tubuh .Dasar sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut.
▪ Sikap telapak kaki rapat kembar.
▪ Sikap telapak kaki rapat silang.
▪ Sikap telapak kaki renggang silang.
▪ Sikap telapak kaki rapat siku
▪ Sikap telapak kaki renggang.
Sikap telapak telapak kaki yang tidak penuh dan banyak menghiasi gerak tari tradisional yaitu
sebagai berikut.
1. Tumit terangkat (jinjit)
2. Menapak pada ujung kaki kembar .
3. Tekukan kaki,pada pergelangan ,lutut,dan pangkal paha.
b.Gerak Tangan
Gerak tangan merupakan ciri yang menonjol dari seni tari dunia timur .pada dunia barat ,gerak tari
lebih menonjolkan gerak kaki sebagai ekspresi ide tari.
c.Gerak Bahu dan Kepala
Gerakan ini sangat berperan pada tarian tradisi ketimuran di samping menjadi pelengkap pada
gerak yang dapat memperkuat suatu sikap atau gerak.
d. Gerak Mata
Gerakan ini merupakan pelengkap dari sikap dan gerak kepala dalam mewujudkan keterpanaan
pengungkapan bersama anggota badan lain.
e. Gerak Lambung
Sikap dan gerak lambung mengesankan bentuk badan membesar.
b. Kepadatan (Density)
Penguasaan ruang oleh penari penting untuk tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di
atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh. Penata tari yang baik juga
memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh
gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah, misalnya garis
diagonal, horizontal, zig-zag, spiral, dan lain-lain. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai geakan
penari di atas pentas adalah desain atas, contohnya loncatan, gerak payung, pita, dan lain-lain.
Merankai gerak agar indah dan menarik perlu adanya harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer
memperhatikan atau memadukan gerak dengan hal-hal berikut.
▪ Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerakan.
▪ Pengusaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium.
▪ Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
▪ Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.
Hasil karya seni merupakan ungkapan perasaan yang dibentuk dari unsur-unsur yang dipadu menjadi
satu kesatuan yang utuh untuk dapat dinikmati secara estetis. Seorang seniman mengomunikasikan
pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya oleh para
penikmat seni. Untuk memahami hasil keindahan karya seni, masing-masing memiliki tolak ukur atau
kriteria tersendiri, misalnya pada karya surakarta nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta
sawanda serta wiraga, wirama, dan wirasa. Adapun hasta sawanda berarti delapan , sa/esa artinya
satu, wanda artinya muka atau badan. Jadi hasta sawanda berarti delapan ketentuan normatif yang
menjadi satu kesatuan untuk diterapkan bagi seorang penari agar membawakan suatu tarian dengan
baik.
Unsur-unsur pada hasta sawanda yaitu sebagai berikut.
1. Pacak : Suatu norma atau ketentuan yang meliputi keseluruhan ekspresi gerak setiap tarian
yang harus diterapkan dan diataati. Sebagai contoh dalam membawakan tokoh Srikandhi
pacaknya berbeda dengan tokoh Shinta meskipun karakter tarinya sama-sama tari putri.
2. Pancat : Pola kesinambungan antara motif gerak satu dan motif gerak lainnya yang dirangkai
secara berurutan, serasi, dan menyatu.
3. Ulat : Sikap pandangan, polatan, atau ekspresi wajah ketika menari supaya mencapai
dramatik peran yang dibawakan, seperti ekspresi gembira, sedih, gelisah, dan sebagainya.
4. Lulut : Hafal secara secara keseluruhan dengan insting sehingga gerakan-gerakan tarinya
akan keluar dengan sendirinya tanpa harus mengingat atau menghafal.Wiled : Kreatifitas yang
menjadi ciri (gaya) setiap penari yang diterapkan saat melakukan gerakan tari.
5. Luwes : Gerakan tari luwes dan enak dipandang yang biasanya dipengaruhi faktor
pembawaan atau bakan seseorang.
6. Irama : Ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat-lambatnya gerakan tari. Penari harus
dapat menepati irama, artinya tidak boleh mendahului ataupun ketinggalan dalam irama
tersebut.
7. Gending : Seorang penari harus memahami dan mampu menerapkan bentuk-bentuk gending
sebagai iringan tari serta dapat mengetahui saat jatuhnya ketuk, kenong, kempul, dan gong.
Perhatikan contoh analisis simbol dan nilai estetis tari tradisional (tari payung) dari aspek secara
keseluruhan mulai gerak, busana, iringan, hingga properti yang digunakan!
2. KOSTUM TARI
Kostum tari yang digunakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan acara yang sedang dilaksanakan.
Namun, pada umumnya menggunakan pakaian adat tradisional Sumatera BArat. Penari wanita
memakai hiasan kepala berupa gelang-gelang, kalung bersusun, dan anting. Penari laki-laki
mengggunakan baju khas Sumatera Barat yaitu celana panjang , baju lengan panjang dengan hiasan
kepala (saluak), dan selembar kain selempang di bahu, ditambah kain songket yang melingkar di
badan. Penari lelaki membawa payung, sedangkan penari perempuan memakai selendang.
4. IRINGAN TARI
Musik ala melayu dengan alat musik yang bervariasi semakin membuat tarian ini semakin menarik
untuk dilihat. Lagu yang digunakan dalam mengiringi tari Payung berjudul Berbendi-bendi Sungai
Tanang. Lagu ini mengisahkan seorang suami istri yang baru saja menikah dan berbulan madu.
Mereka mandi di sungai Tanang.
Tari payung menggambarkan kasih sayang yang kuat dengan pasangannya dalam mengarungi
bahtera rumah tangga, baik dalam keadaan suka maupun duka. Hal ini terpancar dari gerakan tari
yang mengalun pelan dan kencang. Alunan musik yang tenang dengan gerakannya yang pelan
menyiratkan kehidupan tanpa kesusahan, sedangkan alunan musik yang kencang menyiratkan
kehidupan yang naik turun. Jadi, pada dasarnya tari ini menyimbolkan kewajiban suami dalam
melindungi istrinya.
Nah itulah pembahasan materi pelajaran seni budaya mengenai konsep, teknik, simbol dan prosedur
gerak dasar tar