Anda di halaman 1dari 9

BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN

KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

RAGAM SIKAP & GERAK TARI

Gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak di dalam tari bukanlah
gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis.
Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Gerak dalam tari
berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari
koreografer.
Gerak di dalam tari adalah gerak yang indah. Yang dimaksudkan degan gerak
yang indah adalah gerak yang telah diberi sentuhan seni. Gerak-gerak keseharian
yang telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan gerak yang indah. Misalnya
gerak berjalan, lari, mencangkul, menimba air di sumur, memotong kayu dan
sebagainya, jika diberi sentuhan emosional yang mengandung nilai seni, maka
gerak-gerak keseharian tersebut akan tampak lain.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi
lahirlah dua jenis gerak tari, yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

1.    Gerak murni


Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan
untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan
suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.

2.    Gerak maknawi


Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang
bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud
tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture,
bersifat menirukan ( imitative dan mimitif ).
a.    Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b.    Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

Gerak adalah bahan baku utama tari. Untuk itu, sebelum membuat sebuah
karya tari kita akan mempelajari seluk beluk gerak. Gerak ini nantinya akan disusun
menjadi tarian yang indah dipandang. Pertama – tama buatlah gerakan untuk tari
tunggal. Jika dirasa sudah baik, kembangkan menjadi gerak tari berpasangan atau
berkelompok. Dalam menyajikan sebuah tarian, perhatikan dan terapkan hal – hal
berikut:

a.    Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan ditarikan


b.    Ketepatan gerak dengan iringan
c.    Penguasaan ruang pentas
d.   Rasa percaya diri

A.  RAGAM GERAK TARI DAERAH


Masing masing daerah memiliki budaya dan selera yang berbeda – beda.
Karenanya jika kita mengamati tariannya terdapat perbedan bentuk gerak dan teknik
memperagakannya.
Ragam gerak tari kerakyatan banyak menggunakan imitatif dan ekspresif.
Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai
binatang.
Ragam gerak tari klasik banyak menggunakan gerak murni dan gerak
ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga
menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih
dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola- pola gerak yang sudah
ditentukan.
Ragam gerak tari kreasi baru merupakan paduan beberapa ragam gerak tari
tradisional, sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan
energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang
kreatif. Tokoh tari kreasi baru di Indonesia sangatlah
banyak. Beberapa diantaranya yaitu :
1.    Bagong Kusudiharjo dari Yogyakarta
2.    Guruh Soekarno Putra dari Jakarta
3.    Didik Nini towok dari Yogyakarta
4.    Munasiah Najamuddin dari Jenoponto, Ujung
Pandang
5.    Sardono W. Kusumo
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

6.    Farida Faisal


7.    Denny Malik

CONTOH GERAK TARI TRADISIONAL


1.    GERAK JARI

a. Ngruji / ngrayung, semua jari rapat tegak lurus, ibu jari masuk ditekuk merapat
telapak tangan. Tangan kiri dan kanan sama.

b. Nyempurit, ujung ibu jari bertemu dengan ujung telunjuk membentuk bulatan
dan jari – jari lainnya melengkung mengikuti arah jari tengah. Tangan kanan
dan kiri sama.
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

c. Nagarangsang / boyomangap, seperti ngruji atau ngrayung hanya ibu jari


membuka lurus kedepan. Tangan kanan dan kiri sama.

d. Nyekithing, ruas ibu jari bersinggung dengan ruas jari tengah paling depan,
jari–jari lainnya melengkung searah jari tengah.

2.    GERAK KAKI

a.    Nggrudho, sikap kaki nggrudho yaitu sikap dengan dua kaki mendhak sifat
gantung.
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

b.    Lumaksono, berjalan ke depan. Sikap dan posisi kaki kiri lumaksono dengan
arah telapak kaki serong ke luar atau meger timun.

c.    Gejuk atau Seblak, sikap kaki kiri gejuk atau dihentakkan ke lantai terap di
belakang tumit kaki kanan.
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

e. Tanjak kiri, Tanjak kiri belakang/ depan yakni sikap atau posisi kaki tanjak kiri,
tanjak kanan sebaliknya.

e.    Trecetan , yakni sikap telapak kaki kiri trecetan, terap mata kaki kanan. Kaki
kanan sama   sebaliknya. Melangkah jinjit dengan cepat ke kanan atau ke kiri.

f. Kicat, yakni sikap kaki kiri kicat terap kempol kaki kanan, kaki kanan sama
sebaliknya.
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

B.  ASAL GERAK


Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi
merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek yang
diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya bisa berupa benda, alam, suara
dan rasa. Mengamati karya sastra seperti prosa dan puisi, mendengarkan irama
musik, mengamati aneka kegiatan manusia, perangai binatang, sampai benda dan
kejadian alam sekitar semua dapat menimbulkan imajinasi yang merangsang
terjadinya respon gerak spontan. Sedangkan penjelajahan rasa, seperti panas,
dingin, marah, senang dan sedih akan membantu pencarian gerak ekspresif. Gerak-
gerak ini dapat kita himpun menjadi gerakan tari yang indah. Untuk mempermudah
mencari dan merespon gerak maka kita harus mengetahui tema dari tari tersebut.
Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan, contohnya:
a.    Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, gerak
beladiri atau olah kanuragan. Contoh gerak kepahlawanan dalam tari Wangsa
Suta :

b.    Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan yang mencerminkan
rasa kesedihan
BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

c.    Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak suka cita, meloncat-loncat,
melambai-lambai, melenggang, bergoyang.
d.   Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang tersebut.
Contohnya menirukan gerakan burung merak pada gambar berikut

C.  MENYUSUN GERAK


Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, barulah dirangkai
menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi
dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan
sudah mencakup arah gerak dan arah hadap.
Gerak maknawi adalah gerak-gerak yang memiliki maksud atau arti dan
melambangkan suatu hal. Misalnya, gerak yang melambangkan burung terbang atau
kain melambai.
Gerak murni adalah gerak yang mengutamakan keindahan. Gerak ini tidak
menyimbolkan sesuatu, tetapi diuat agar tarian tampak estetis, misalnya gerak
memutar pergelangan tangan atau menggoyangkan pinggul.
Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam
menari, yaitu:
1.    Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke
depan, ke belakang, menengadah atau menunduk.
2.    Arah Gerak, menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat lingkaran,
zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral dsb.

Dalam menata tari perlu diperhatikan level dan kepadatan.


BRILIAN DZAKY DANENDRA # ANWAR HANAN
KELAS 7 A SMP N 1 SEDAYU

1.    Level
Tingkat jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.
Ada tiga level dalam menari, yaitu:
a.    Level Tinggi : Meloncat
b.    Level Sedang : Membungkuk
c.    Level Rendah : Duduk

2.    Kepadatan (density)


Penguasaan ruang oleh penari, ini penting untuk tari kelompok. Penempatan
atau formasi penari di atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak
tampak penuh.
Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis
yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui di
lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis diagonal, horizontal,
zig-zag, spiral dll. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas
pentas adalah desain atas. Contohnya, loncatan, gerak payung, pita dll.
Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu ada harmoni. Harmoni dapat
dicapai bila koreografer memperhatikan atau memadukan gerak dengan hal-hal
berikut ini:
1.    Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak.
2.    Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium.
3.    Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah
penari.
4.    Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai