Anda di halaman 1dari 3

Sekolah : SMPN 13 Bayung Lencir

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Kelas/Semester : VII/II
Materi : Seni Tari (Level Gerak Pola Lantai, & Memeragakan Tari)
Guru Mapel : Asih Puspa Sari Simbolon, S.Pd

A. Pengertian Level

Gerak tari memiliki tiga level, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level gerak tari dapat membentuk
desain bawah dan atas. Desain tersebut nantinya akan memberi kesan dinamis pada gerak yang
dibuat. Level gerak tari dapat dibedakan dengan melihat posisi penari.

1. Level Tinggi
Level tinggi pada gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet. Penari balet sering melakukan
gerakan pada level tinggi dengan melayang. Untuk dapat melakukan gerak melayang diperlukan
teknik gerak dengan baik dan benar. Level tinggi juga dapat dijumpai pada tari tradisi di
Indonesia.
2. Level Sedang
Gerak pada level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Level sedang
ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas. Gerak yang dilakukan
memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti ini sering dilakukan oleh penari pria. Properti
dengan menggunakan tongkat sering di jumpai pada gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan
Papua, serta daerah lain.
3. Level Rendah
Kamu tentu pernah melihat seorang anak berguling. Berguling dari satu tempat ke tempat lain.
Terus bergerak seolah tanpa lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan
level rendah. Ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai.

Jadi level gerak yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Level
pada gerak berfungsi untuk membuat desain bawah dan atas sehingga gerak tari yang dilakukan
tampak dinamis.

B. Pola Lantai
1. Pola Lantai Garis Lurus
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Tari Saman dari
Aceh menggunakan pola lantai garis lurus secara horisontal yang menunjukkan hubungan
antarmanusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertikal atau ke atas menunjukkan pada
hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta. Pada tari Saman iringan menggunakan pujian
terhadap Sang Pencipta bernapaskan keagamaan. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan
berbagai level rendah seperti, berbaring atau duduk. Pada level sedang pola lantai garis lurus
dapat dilakukan dengan berlutut atau jongkok. Pola lantai level tinggi dapat dilakukan dengan
berdiri, jinjit, atau bahkan melompat dan melayang. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada
jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok.
2. Pola Lantai Garis Lengkung
Pola lantai tari selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Tari Kecak merupakan
salah satu contoh pola lantai garis lengkung yang membentuk lingkaran. Pola lantai garis
lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau. Pada penari berjalan
mengelilingi pentas membentuk lingkaran. Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada
tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pola lantai dengan menggunakan garis lurus dan garis
lengkung biasanya tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan hal ini dapat
dilihat pada contoh tari Saman, Bedaya, Rejang Dewa. Pola lantai pada tari kerakyatan biasanya
menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut.

C. Meragakan Tari
1. Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan
Gerak tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa
hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan
seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga
dapat berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat
melakukan gerak dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan
gerak.
2. Meragakan Tari dengan Iringan
Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal.
Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan
tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya.
Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen,
yaitu gamelan. Iringan pada tari dapat berupa lagu daerah. Iringan tari berfungsi untuk
menciptakan harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang indah. Untuk
dapat melakukan gerakan tari berdasarkan iringan harus, perhatikan irama dan tempo lagu serta
lirik lagu untuk menentukan gerakan tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat
gerakan sesuaikan dengan iringan.
3. Meragakan Tari dengan Tata Pentas
a. Bentuk Pentas
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna
menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk
menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna
dipertontonkan.Bentuk pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macam:
proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka, dan arena. Meragakan tari di
panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada
panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman
Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. 
b. Tata Rias dan Busana
Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak dapat dipisahkan untuk penyajian suatu
garapan tari. Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur
pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi
makna dan simbol tari yang dibawakan.
Tata rias merupakan aspek dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masing-
masing memiliki keistimewaan dan ciri tersendiri. Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan
penjelasan pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana,
Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal. Rias
watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain.
Misalnya memerankan watak putri luruh (lembut), putri branyak (lincah), putra alus, putra
gagah.
Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di
atas panggung. Umumnya busana digunakan untuk menunjang agar penari lebih menjiwai
peran yang dibawakan dalam tarian tersebut, Busana memiliki arti baik dari segi warna
misalnya warna merah melambangkan tokoh pemberani dan sebagainya. Selain itu busana
juga memiliki nilai keindahan sehingga menunjang penampilan penari.

Soal – Soal Latihan :


1. Sebutkan tiga level pada gerak tari
2. Sebutkan pola – pola pada seni tari
3. Apa yang dimaksud dengan memeragakan tari dengan hitungan dan iringan?
4. Apa yang dimaksud dengan musik interna dan eksternal dalam iringan tari?
5. Apa fungsi tata rias dalam memergakan tari?

Anda mungkin juga menyukai